BAB VI UKURAN DAN DAUR KEHIDUPAN ORGANISASI MINGGU KE 9

dokumen-dokumen yang mirip
UKURAN, DAUR HIDUP DAN PERTUMBUHAN ORGANISASI IKA RUHANA

STRUKTUR DAN DESAIN ORGANISASI IKA RUHANA

TI-3252: Perancangan Organisasi

STRUKTUR & DESAIN ORGANISASI

Struktur Organisasi. Literatur: Kusdi Teori Organisasi dan Administrasi. Jakarta: Salemba Humanika. Dosen:

MATERI INISIASI KEEMPAT: BIROKRASI ORGANISASI

Materi Minggu 5. Desain dan Struktur Organisasi

Tujuan pembelajaran:

Tantangan Dasar Desain Organisasi

Def e i f n i i n s i i s Pe P ng n o g r o g r a g ni n s i asia i n

By: IDA NURNIDA. School of Communication &

Lampiran 1 : BESAR UKURAN ORGANISASI KECIL. bayi remaja dewasa UMUR ORGANISASI. Krisis???? Krisis birokrasi

Organizational Theory & Design

Desain Struktur Organisasi: Kewenangan dan Pengendalian

ORGANIZATION THEORY AND DESIGN


PERANCANGAN STRUKTUR ORGANISASI

Desain Struktur Organisasi: Spesialisasi dan Koordinasi

Komunikasi Organisasi W 5

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan

OLEH. DR. WAHYUDI KUMOROTOMO, MPP MAP-UGM JOGJAKARTA

Strategi & Pola Pertumbuhan Struktur

ORGANIZATION THEORY AND DESIGN

Organizations & Structures

Setelah mempelajari bab ini, anda seharusnya mampu untuk:

Oleh. Dr. Wahyudi Kumorotomo, MPP MAP-UGM Jogjakarta.

DASAR PERANCANGAN ORGANISASI. Amalia, ST, MT

7. STRUKTUR DAN ANATOMI ORGANISASI

TI-3252: Perancangan Organisasi PENDEKATAN POWER

ANALISIS KONTEKSTUAL ORGANISASI. Amalia, ST, MT

School of Communication & Business Telkom University

School of Communication & Business Telkom University

TI-3252: Perancangan Organisasi LINGKUNGAN (MATERI)

Desain Struktur Organisasi. Disusun Oleh Lista Kuspriatni

Struktur dan Desain Organisasi. Kelompok 1 : Ade Febriany Cindy Yusman Ismi Nurhasanah Muhammad Aly Al-Husaini Puteri Prayakanza

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat menghambat pembangunan dan perkembangan ekonomi nasional.

STRUKTUR DAN DESAIN ORGANISASI

semakin besar dan menuntut pendelegasian keputusan yang lebih banyak, tidak jarang pemilik sekaligus pengelola tersebut merasa enggan.

Fungsi PENGORGANISASIAN. Eni Widiastuti

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam peningkatan

MAKALAH PERILAKU ORGANISASI KEPEMIMPINAN DAN PERILAKU ORGANISASI

Materi Kuliah Manajemen Konstruksi Dosen: Emma Akmalah, Ph.D. Pendahuluan

DESAIN ORGANISASI. Oleh: Retno Dayu Wardhani. BDK Cimahi

Manajer strategik (lanjutan) Jenis strategi-meet-8

akan lebih menyulitkan para anggota organisasi untuk berkomunikasi serta lebih sukar bagi manajemen untuk mengkoordinasi kegiatan mereka.

struktur organisasi, analisis tentang dasar dan desain organisasi MELISA A

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 33 TAHUN 2015 TENTANG

STRUKTUR DAN ANATOMI ORGANISASI

TUGAS MINGGU DEPAN MERANGKUM 2 BAB BAB 11 BIROKRASI BAB 12 ADHOCRACY

Organizational Theory & Design

Modul ke: Pengorganisasian. Fakultas FIKOM. Andi Youna C. Bachtiar M. Ikom. Program Studi Public Relations

Materi 8 Organizing/Pengorganisasian: Perancangan Organisasi

11. STRUKTUR ORGANISASI

FUNGSI PENGORGANISASIAN PENGORGANISASIAN

Pengantar Manajemen & Bisnis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGENDALIAN KEKUASAAN MATERI 7

BAB II URAIAN TEORITIS. Liza (2006) melakukan penelitian yang berjudul Peranan Struktur

ORGANISASI. Presented by : M Anang Firmansyah

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan sistem manajemen pemerintahan dan pembangunan antara lain

CERITAKAN MENGENAI JURNAL (+-5 ) KAITKAN DENGAN MATERI, SEBANYAK MUNGKIN PENGKAITAN YANG BENAR ANTARA MATERI JURNAL DENGAN TEORI MAKA MENDAPAT

DIMENSI STRUKTUR ORGANISASI. Materi : 4

TINJAUAN PUSTAKA Perubahan Organisasi

TI-3252: Perancangan Organisasi

BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. telah disajikan dalam bab terdahulu, dapat ditarik kesimpulan

Komponen Struktur Organisasi

Mengapa mempelajari Teori Organisasi dan Manajemen Organisasi selalu ada dalam kehidupan masyarakat Organisasi menjadi bagian tak terpisahkan dengan

Materi Minggu 1. Arti Pentingnya Organisasi dan Metode. Menurut para ahli terdapat beberapa pengertian organisasi sebagai berikut.

Pengertian Birokrasi. Ciri-ciri Birokrasi. Aparat birokrasi

PERILAKU ORGANISASI ADALAH BIDANG INDISIPLINER YANG DITUJUKAN UNTUK MEMAHAMI DAN MENGATUR ORANG UNTUK BEKERJA LEBIH BAIK

Perencanaan Strategis Pengendalian Manaajemen Pengendalian Operasi

Mekanisme Kerjasama Pusat dan Daerah dalam Pengembangan Industri

TI-3252: Perancangan Organisasi STRUKTUR ORGANISASI

ORGANIZATION THEORY AND DESIGN

Pentingnya Mempelajari Teori Organisasi

MODUL PERKULIAHAN ORGANIZATION THEORY AND DESIGN POKOK BAHASAN : Struktur organisasi. Tatap Muka Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA

ORGANIZATION THEORY AND DESIGN. Ruang lingkup teori dan disain organisasi

BUDAYA ORGANISASI EFEKTIVITAS ORGANISASI. Christina Ariadne Sekar Sari, S.E., M.M. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi MANAJEMEN

Pembahasan Materi #5

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTAHANAN. PNS. Pokok- Pokok. Pembinaan.

PENGANTAR MANAJEMEN Materi 8 Organizing/Pengorganisasian: Perancangan Organisasi Viraguna Bagoes Oka, M Finc Dharma Iswara Bagoes Oka, M Finc

1. Kuesioner variabel independent

Desain pekerjaan dibagi dan disederhanakan sehingga tidak butuh tenaga khusus dan murah Pengelompokkan pekerjaan agar lebih efisien

13. MENYESUAIKAN STRUKTUR DAN KONTROL DENGAN STRATEGI (Matching Structure and Control to Strategy)

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai suatu organisasi mempunyai tujuan yang ingin dicapai,

formal pertama yang mempunyai tanggung jawab untuk mengembangkan

KUESIONER. 1 Apakah perusahaan memiliki struktur organisasi yang jelas dan rinci? V

TEORI KONFLIK DAN INTEGRASI SOSIAL

Pertemuan 6. Nova Yanti Maleha, S.E.MM 07/10/2016

BAB V PENUTUP. Pada bab ini akan dipaparkan kesimpulan-kesimpulan dari penelitian secara keseluruhan dan juga rekomendasi dari peneliti.

Ida Nurnida. School of Communication & Business Telkom University

Desain Organisasi dan Strategi dalam Mengubah Lingkungan Global

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II LANDASAN TEORITIS. tersebut ketika bekerja sendiri atau dengan karyawan lain (Jones, 2010).

Mekanisme Kerjasama Pusat dan Daerah dalam Pengembangan Industri

SALESMANSHIP STRUKTUR ORGANISASI DAN KARIR DALAM BIDANG PENJUALAN. Ariadne Sekar Sari, S.E., M.M. Modul ke:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan atau Kurikulum Hal ini menunjukkan bahwa kurikulum

BAB II. Tinjauan Pustaka. Menurut Roberts dan Hunt (1991), suatu organisasi dimulai. dengan suatu tujuan. Sekelompok orang membentuk suatu

Transkripsi:

BAB VI UKURAN DAN DAUR KEHIDUPAN RGANISASI MINGGU KE 9

Mampu menjelaskan pengertian dan definisi ukuran organisasi. Mampu memberikan analisis tentang hubungan ukuran organisasi dan kompleksitas, formalisasi, dan sentralisasi. Mampu menjelaskan hubungan ukuran organisasi dan birokasi. Mampu menjelaskan pengertian komponen administratif dan konsep birokrasi Weber. Mengenal dan mampu menjelaskan inti pemikiran dalam model daur kehidupan organisasi Greiner. Mampu menganalisis peran administrasi dalam tahap-tahap pertumbuhan organisasi berdasarkan model Katz dan Kahn

UKURAN RGANISASI Ukuran rganisasi menunjukkan jumlah total anggota (personel) organisasi Ukuran organisasi berkaitan dengan dengan beberapa karakteristik struktural organisasi; kompleksitas struktur, Kompleksitas struktur menunjuk pada derajat diferensiasi yang terdapat di dalam sebuah organisasi (Robbins, 1990: 83). formalisasi, menunjukkan tingkat penggunaan dokumen dan aturan tertulis dalam melaksanakan kegiatan organisasi sentralisasi. menunjukkan pembagian kekuasaan dalam pengambilan keputusan menurut tingkatan hirarkhi dalam organisasi.

Kompleksitas Struktur Terdapat 3 jenis diferensiasi: 1. Diferensiasi horizontal, yakni derajat pemisahan antar unit-unit dalam organisasi (diukur dari banyaknya jumlah unit dalam organisasi, misalnya divisi atau departemen); 2. Diferensiasi vertikal, yakni kedalaman hirarki organisasi (diukur dari jumlah level organisasi); dan 3. Diferensiasi spasial, yakni derajat persebaran lokasi geografis dari fasilitas dan personil suatu organisasi. Hubungan Pertambahan jumlah personil, menyebabkan diferensisiasi horizontal meningkat. Pengelompokan fungsi menyebabkan mengendornya hubungan dalam kelompok, maka diferensiasi vertikal meningkat, selanjutnya sangat mungkin juga menghasilkan diferensiasi spacial.

Macam rganisasi dilihat dari Kompleksitas Struktur 1. rganisasi yang kompleks yaitu organisasi yang mempunyai diferensiasi horizontal, vertikal, dan spasial tinggi. Contoh :Perusahaan-perusahaan multinasional, konglomerat, badan-badan pemerintah 2. rganisasi yang sederhana yaitu organisasi yang mempu-nyai diferensiasi horizontal, vertikal, dan spasial rendah. Contoh: sebagian besar UKM (Usaha Kecil dan Menengah). 3. rganisasi yang berada di antara kedua ekstrim di atas. Universitas biasanya memiliki diferensiasi vertikal yang rendah, diferensiasi spasial yang kecil atau tidak ada sama sekali, namun memiliki diferensiasi horizontal yang tinggi. Tentara adalah sebaliknya, memiliki diferensiasi vertikal yang tinggi namun diferensiasi horizontal sangat rendah.

FRMALISASI Robbins (1990: 95-97) tujuan formalisasi ada tiga hal: Menjaga konsistensi dan keseragaman. yakni untuk mencapai output yang tidak berubah-ubah kualitasnya, Meningkatkan koordinasi. Untuk tugas-tugas yang membutuhkan koordinasi tinggi di antara anggota organisasi, formalisasi merupakan salah satu cara yang efektif dan biasa dipakai organisasi. Penghematan biaya secara ekonomis. Melalui formalisasi dalam wujud buku-buku manual pekerjaan yang berisi prosedur kerja dan penjelasan yang terperinci, maka dapat dihemat biaya diklat, biaya pengawasan dan biaya lainnya.

SENTRALISASI Sentralisasi adalah berkaitan dengan wewenang pengambilan keputusan. Jika wewenang pengambilan keputusan terpusat di pucuk pimpinan atau lapisan atas organisasi, maka organisasi itu disebut sentralistik. Jika sebaliknya, dimana wewenang pengambilan keputusan tersebar di lapisan bawah, maka organisasi itu disebut desentralistik.

SENTRALISASI Membesarnya organisasi diikuti membesarnya kebutuhan desentralisasi; 1. Kapasitas pengolahan informasi manusia terbatas. karena itu, diperlukan delegasi ke jenjang yg lebih rendah untuk mengambil keputusan sendiri 2. rganisasi membutuhkan respon yang cepat: Dengan mengurangi keharusan untuk mengikuti jenjang vertikal dalam pengambilan keputusan, maka aliran informasi berlangsung lebih cepat 3. Keputusan dapat diambil dengan informasi yang lebih rinci dan lengkap: Untuk keputusan operasional, anggota organisasi pada level pelaksana memiliki informasi yang lebih lengkap untuk mengambil keputusan 4. Motivasi pekerja dapat ditingkatkan dengan desentralisasi. peluang untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan biasanya memberi dorongan kepada para anggota organisasi untuk lebih terlibat dan memiliki tanggung-jawab terhadap pekerjaannya. 5. Desentralisasi memberi peluang pembelajaran. Dengan terbiasa memutuskan pada level pekerjaan yang sederhana, diharapkan mereka akan dapat mengambil keputusan lebih baik ketika menduduki posisi yang lebih tinggi.

UKURAN RGANISASI DAN BIRKRASI Kompleksitas, formalisasi, dan sentralisasi cukup untuk membedakan tiga tipe pokok organisasi, yakni organisasi organik, mekanistik, dan birokratik (Hatch, 1997: 170). 1. rganisasi organik dicirikan oleh kompleksitas, formalisasi, dan sentralisasi yang semuanya rendah (low). 2. rganisasi mekanistik dicirikan oleh kompleksitas, formalisasi, dan sentralisasi yang semuanya tinggi (high). 3. rganisasi birokratik dicirikan oleh kompleksitas dan formalisasi tinggi namun sentralisasi rendah.

Komponen Administratif Semua yang terlibat dalam support activities dapat digolongkan sebagai komponen administratif

Ciri-ciri birokrasi Division of labour (pembagian kerja): Pekerjaan setiap orang dalam birokrasi dipecahpecah menjadi tugas-tugas yang sederhana, rutin, dan terdefinisi dengan jelas. Well-defined authority hierarcy (jenjang otoritas yang jelas): Struktur formal yang bersifat multi-jenjang, dimana hirarki posisi atau bagian menunjukkan bahwa jejang yang lebih rendah berada dalam kontrol dan pengawasan jenjang yang lebih tinggi. High formalization (fomalisasi tinggi): Ketergantungan pada aturan-aturan dan prosedur formal untuk menjamin keseragaman dan mengatur perilaku para pemegang jabatan. Impersonal Nature (bersifat impersonal): Sanksi-sanksi diterapkan secara seragam ddan impersonal untuk menghindari keterlibatan kecenderungan-kecenderungan pribadi dan subyektivitas para anggota. Employment decisions based on merit (keputusan-keputusan berdasarkan prestasi): Seleksi dan promosi didasarkan kepada kualifikasi, kompetensi, dan kinerja para calon. Career tracks for employees (jenjang karir bagi para pegawai): Para anggota diharapkan mengejar karir dalam organisasi. Sebagai imbal-baliknya, para pegawai mendapat jaminan kerja seumur hidup. Mereka tetap akan dipakai oleh organisasi dalam situasi atau kondisi apa pun. Distinct separation of members organizational and personal lives (pemisahan kehidupan pribadi dan organisasi): Tuntutan-tuntutan dan kepentingan-kepentingan pribadi sepenuhnya dipisahkan dari pekerjaan agar tidak mengganggu sifat rasional-impersonal dari aktivitas-aktivitas organisasi. (Robbins)

Kelemahan Birokrasi Goal Displacement (Penghilangan Tujuan) Inappropriate Application of Rules and Regulations (Penerapan Aturan-aturan dan Prosedur secara Berlebihan atau Tidak Tepat) Employee Alienation (Keterasingan Pegawai) Concentration of Power (Pemusatan Kekuasaan) Non-member Frustration (Keluhan Pengguna)

DAUR KEHIDUPAN RGANISASI Greiner mempunyai gagasan yag sederhana, bahwa organisasi pada umumnya mengalami suatu proses perkembangan sejalan dengan waktu dan bertambahnya ukuran organisasi itu sendiri. Seperti mahluk hidup, organisasi dapat dibayangkan mengalami proses pertumbuhan dari masa kelahiran, kanak-kanak, remaja, hingga akhirnya dewasa. Greiner menyebut masing tahap sebagai fase entrepreneurial, kolektivitas, delegasi, formalisasi dan kolaborasi.

Gambar : Model Daur Kehidupan rganisasi Greiner

1. Fase entrepreneurial, Dimulai ketika organisasi didirikan. Biasanya ukuran organisasi masih kecil, pengelolaan dilakukan secara langsung oleh pemilik secara personal. Pada fase ini tidak sedikit organisasi yang gagal. Ketika aktivitas organisasi meluas, munculah krisis kepemimpinan, karena pengelola tidak mampu lagi sendirian atau secara personal mengendalikan aktivitas organisasi. 2. Fase Kolektivitas. Jika krisis kepemimpinan terlewati, maka organisasi masuk ke fase kolektivitas. Tugas manajemen profesional membangun integrasi kolektif di antara unit-unit operatif dalam organisasi, yang mulai diperjelas struktur dan fungsi-fungsinya, walaupun masih bersifat informal. Kreativitas dan inovasi masih menjadi ciri yang dominan Di ujung fase kolektivitas, sekali lagi terjadi krisis, yaitu krisis otonomi, dimana beberapa unit operatif mulai merasa perlu memiliki wewenang yang lebih besar untuk mengelola aktivitasnya, dan tidak bersedia lagi dikontrol melalui pengambilan keputusan yang terpusat.

3. Fase Delegasi Jika krisis otonomi bisa dipecahkan, maka organisasi masuk ke fase delegasi. Di sini organisasi mulai mendelegasikan keputusan-keputusan ke bawah, dan aturan-aturan dan prosedur dibuat lebih formal, dengan tujuan mempertahank-an efisiensi dan stabilitas organisasi. Ketika organisasi mengalami pertumbuhan yang lebih kompleks, maka terjadilah krisis kontrol. Ini akibat desetralisasi pengambilan keputusan. 4. Fase Formalisasi o Jika krisis kontrol bisa diatasi maka organisasi masuk fase formalisasi. o pada fase ini cara-cara kontrol birokratik mulai diterapkan,dengan melakukan standardisasi terhadap berbagai aktivitas. o Kontrol. yang berlebihan menyebabkan kurangnya daya adaptasinya terhadap lingkungan. Ini menimbulkan krisis yang disebut krisis birokratik. 5. Fase Kolaborasi Pada fase ini, cara kerja birokrasi yang terlalu rasional dan impersonal, diganti dengan kerja tim. Tugas yang telah diferensiasi disatukan kembali dalam gugus pekerjaan yang dikelola oleh tim. Ketika kerja tim semakin intensif dilakukan, mengakibatkan kelelahan secara fisik maupun psikologis. Ketika Upaya penyegaran tidak mampu lagi mengatasi kejenuhan maka lahirlah krisis pembaharuan (renewal crisis).

Beberapa catatan kritis tentang daur kehidupan organisasi diberikan oleh Robbins (1990: 21-22): Tidak semua organisasi dapat melewati kelima tahap tersebut. Sejumlah organisasi telah mencapai usia lebih tua daripada ratarata umur manusia.. Banyak diantaranya yang tidak meneruskan ke fase 5. Artinya mereka berhenti pada model birokratik, dan bertahan pada fase ini tanpa mengalami penurunan. Fase-fase pertumbuhan organisasi tidak harus bersifat kronologis. Sejumlah organisasi sengaja mempertahankan fase tertetu selama mungkin. Ada organisasi mencapai tahap 3 atau 4 dalam waktu kurang dari 5 tahun. Namun ada juga yang berumur 40 tahun, namun masih bertahan di fase 2. Artinya, fase-fase pertumbuhan tidak identik dengan usia kronologis organisasi. Fase penurunan (decline) atau bahkan kematian organisasi. Berbeda dengan makhluk hidup yang pasti mengalami kematian setelah melewati suatu fase penurunan atau penuaan, organisasi tidak harus demikian. rganisasi. DAPAT mengalami kematian seperti halnya makhluk hidup.

tugas Apa yang harus dilakukan oleh organisasi untuk mempertahankan atau memperpanjang daur hidup