SIDANG HASIL TUGAS AKHIR. Jurusan Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Sipil & Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2010

dokumen-dokumen yang mirip
APLIKASI ELEKTROKOAGULASI MENGGUNAKAN PASANGAN ELEKTRODA ALUMINIUM UNTUK PENGOLAHAN AIR DENGAN SISTEM KONTINYU

SEMINAR TUGAS AKHIR APLIKASI ELEKTROKOAGULASI PASANGAN ELEKTRODA BESI UNTUK PENGOLAHAN AIR DENGAN SISTEM KONTINYU. Surabaya, 12 Juli 2010

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. penyamakan kulit dengan menggunakan Spektrofotometer UV-VIS Mini

APLIKASI ELEKTROKOAGULASI PASANGAN ELEKTRODA BESI UNTUK PENGOLAHAN AIR DENGAN SISTEM KONTINYU

STUDI PENURUNAN KONSENTRASI NIKEL DAN TEMBAGA PADA LIMBAH CAIR ELEKTROPLATING DENGAN METODE ELEKTROKOAGULASI

Peningkatan Kualitas Air Tanah Gambut dengan Menggunakan Metode Elektrokoagulasi Rasidah a, Boni P. Lapanporo* a, Nurhasanah a

Penyisihan Besi (Fe) Dalam Air Dengan Proses Elektrokoagulasi. Satriananda *) ABSTRAK

BAB. 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimental laboratorium, yaitu

PENGARUH WAKTU TINGGAL CAIRAN TERHADAP PENURUNAN KEKERUHAN DALAM AIR PADA REAKTOR ELEKTROKOAGULASI. Satriananda 1 ABSTRAK

BAB 4 HASL DAN PEMBAHASAN

PEMANFAATAN LUMPUR ENDAPAN UNTUK MENURUNKAN KEKERUHAN DENGAN SISTEM BATCH HALIFRIAN NURMANSAH

LAMPIRAN 1 DATA PENGAMATAN. mol NaCl

KAJIAN PENGGUNAAN METODE ELEKTROKOAGULASI UNTUK PENYISIHAN COD DAN TURBIDITI DALAM LIMBAH CAIR PABRIK KELAPA SAWIT. Ratni Dewi *) ABSTRAK

STUDI PENURUNAN KONSENTRASI NIKEL DAN TEMBAGA PADA LIMBAH CAIR ELEKTROPLATING DENGAN METODE ELEKTROKOAGULASI

BAB III METODE PENELITIAN. elektrokoagulasi sistem batch dan sistem flow (alir) dengan aluminium sebagai

STUDI PENURUNAN KONSENTRASI KHROMIUM DAN TEMBAGA DALAM PENGOLAHAN LIMBAH CAIR ELEKTROPLATING ARTIFICIAL DENGAN METODE ELEKTROKOAGULASI

Lokasi pengambilan sampel yaitu di Tempat Pembuangan Akhir Sampah

ELEKTROKIMIA. VURI AYU SETYOWATI, S.T., M.Sc TEKNIK MESIN - ITATS

APLIKASI METODE ELEKTROKOAGULASI DALAM PENGOLAHAN LIMBAH COOLANT. Arie Anggraeny, Sutanto, Husain Nashrianto

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Produksi Gas Oksigen Melalui Proses Elektrolisis Air Laut Sebagai Sumber Energi Ramah Lingkungan

PROTOTIPE UNIT PENGOLAHAN AIR LIMBAH DENGAN REAKTOR ELEKTROKIMIA (UPAL-RE) UNTUK MELAYANI HOME INDUSTRY BATIK (259L) ABSTRAK

Nama Kelompok : Adik kurniyawati putri Annisa halimatus syadi ah Alfie putri rachmasari Aprita silka harmi Arief isnanto.

Redoks dan Elektrokimia Tim Kimia FTP

TES AWAL II KIMIA DASAR II (KI-112)

Oleh: Rizqi Amalia ( ) Dosen Pembimbing: Welly Herumurti ST. M.Sc

LAMPIRAN II PERHITUNGAN

SEMINAR AKHIR. Mahasiswa Yantri Novia Pramitasari Dosen Pembimbing Alfan Purnomo, ST. MT.

LAMPIRAN II PERHITUNGAN

UJI KEMAMPUAN PIPA ALUMUNIUM DAN TEMBAGA PADA REAKTOR DESALINASI ELEKTROGRAVITASI UNTUK MENURUNKAN KLORIDA

PENYISIHAN COD LIMBAH CAIR PKS DENGAN METODE ELEKTROKOAGULASI

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Penelitian Yang Relevan

Bab IV Hasil dan Pembahasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Juni-Juli 2013 di Unit Pelaksanaan

POTENSI PEMANFAATAN LIMBAH LAUNDRY RUMAH TANGGA DALAM MEMPRODUKSI GAS HIDROGEN HIDROGEN OKSIDA (HHO) SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Oleh : Aisyah Rafli Puteri Dosen Pembimbing : Dr.Ir. Nieke Karnaningroem, MSc

Pengaruh Penambahan Natrium Khlorida Terhadap Penurunan Kekeruhan dan Kandungan Polutan Tembaga Pada Proses Elektrokoagulasi Air Limbah Industri

Efektifitas Al 2 (SO 4 ) 3 dan FeCl 3 Dalam Pengolahan Air Menggunakan Gravel Bed Flocculator Ditinjau Dari Parameter Warna dan Zat Organik

PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI BATIK PADA SKALA LABORATORIUM DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEKTROKOAGULASI

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

MODUL SEL ELEKTROLISIS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Efektifitas Al 2 (SO 4 ) 3 dan FeCl 3 Dalam Pengolahan Air Menggunakan Gravel Bed Flocculator Ditinjau Dari Parameter Warna dan Zat Organik

KAJIAN PROSES ELEKTROKOAGULASI UNTUK PENGOLAHAN LIMBAH CAIR

BAB I PENDAHULUAN. biasanya disertai dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat.

VOLUME 5 NO. 1, JUNI 2009

Mengubah energi kimia menjadi energi listrik Mengubah energi listrik menjadi energi kimia Katoda sebagi kutub positif, anoda sebagai kutub negatif

EFEKTIFITAS ELEKTROFLOKULATOR DALAM MENURUNKAN TSS DAN BOD PADA LIMBAH CAIR TAPIOKA

PRODUKSI GAS HIDROGEN MELALUI PROSES ELEKTROLISIS SEBAGAI SUMBER ENERGI

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta merupakan salah satu pusat industri batik yang dikenal sejak

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. menit tiap percobaan, didapatkan data tekanan gas pada tabel berikut :

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai penggunaan aluminium sebagai sacrificial electrode

Elektrokimia. Sel Volta

BAB V PEMBAHASAN. Pada penelitian ini dilakukan pengolahan limbah laboratorium dengan

Kegiatan Belajar 3: Sel Elektrolisis. 1. Mengamati reaksi yang terjadi di anoda dan katoda pada reaksi elektrolisis

SUNARDI. Jl. Babarsari Kotak Pos 6101 YKBB Yogyakarta Telp. (0274) Abstrak

EVALUASI KINERJA INSTALASI PENGOLAHAN AIR MINUM LEGUNDI PDAM GRESIK UNIT 4 (100 LITER/ DETIK)

PENURUNAN INTENSITAS WARNA REMAZOL RED RB 133 DALAM LIMBAH BATIK DENGAN ELEKTROKOAGULASI MENGGUNAKAN NaCl

I.1.1 Latar Belakang Pencemaran lingkungan merupakan salah satu faktor rusaknya lingkungan yang akan berdampak pada makhluk hidup di sekitarnya.

PENINGKATAN KUALITAS AIR BAKU PDAM DENGAN MEMODIFIKASI UNIT BAK PRASEDIMENTASI (STUDI KASUS: AIR BAKU PDAM NGAGEL I)

9/30/2015 ELEKTROKIMIA ELEKTROKIMIA ELEKTROKIMIA. Elektrokimia? Elektrokimia?

Bab IV Hasil dan Pembahasan

I. PENDAHULUAN. 2006), menjadi peluang besar bagi industri ini dalam pemanfaatan limbah untuk

BAB III METODE PENELITIAN. 3.2 Waktu Penelitian Penelitian ini dimulai pada bulan februari 2015 dan berakhir pada bulan agustus 2015.

INTEGRASI PENGOLAHAN LIMBAH INDUSTRI BENANG DAN TEKSTIL MELALUI PROSES ABR DAN FITOREMOVAL MENGGUNAKAN ECENG GONDOK (Eichhornia crassipes)

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian tentang pengaruh elektrodisinfeksi terhadap Coliform dan

KAJIAN PENGGUNAAN BIJI KELOR SEBAGAI KOAGULAN PADA PROSES PENURUNAN KANDUNGAN ORGANIK (KMnO 4 ) LIMBAH INDUSTRI TEMPE DALAM REAKTOR BATCH

Efektifitas Al 2 (SO 4 ) 3 dan FeCl 3 Dalam Pengolahan Air Menggunakan Gravel Bed Flocculator Ditinjau Dari Parameter Kekeruhan dan Total Coli

Efektifitas Al 2 (SO 4 ) 3 dan FeCl 3 Dalam Pengolahan Air Menggunakan Gravel Bed Flocculator Ditinjau Dari Parameter Kekeruhan dan Total Coli

RACE-Vol.4, No.1, Maret 2010 ISSN PENGARUH PASANGAN ELEKTRODA TERHADAP PROSES ELEKTROKOAGULASI PADA PENGOLAHAN AIR BUANGAN INDUSTRI TEKSTIL

STUDI PENURUNAN KROMIUM DAN NIKEL DALAM PENGOLAHAN LIMBAH CAIR ELEKTROPLATING DENGAN METODE ELEKTROKOAGULASI

berat yang terkandung dalam larutan secara elektrokimia atau elektrolisis; (2). membekali mahasiswa dalam hal mengkaji mekanisme reaksi reduksi dan

Pengolahan Limbah Tekstil Menggunakan Elektrokoagulasi

Pengaruh Penambahan Gas HHO Terhadap Unjuk Kerja Mesin Diesel Putaran Konstan Dengan Variasi Massa Katalis KOH pada Generator Gas HHO

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Bab III Metodologi. III. 2 Rancangan Eksperimen

PENURUNAN MINYAK DAN TSS PADA AIR LIMBAH BALAI YASA DENGAN MENGGUNAKAN ELEKTROKOAGULASI

PENINGKATAN EFISIENSI KOMPOR GAS DENGAN PENGHEMAT BAHAN BAKAR ELEKTROLIZER

OPTIMASI KONDISI PROSES ELEKTROKOAGULASI LOGAM KROMIUM DALAM LIMBAH CAIR ELEKTROPLATING

BAB III METODE PENELITIAN Waktu Penelitian Penelitian ini dimulai pada bulan Juni 2013 dan berakhir pada bulan Desember 2013.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Ratna Agustiningsih, 2014

PENURUNAN BOD dan TSS PADA LIMBAH INDUSTRI SAUS SECARA ELEKTROKOAGULASI MENGGUNAKAN ELEKTRODA Fe, Cu dan STAINLESS

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Setelah melakukan pengujian, penulis memperoleh data-data hasil pengujian

UJI KINERJA MEDIA BATU PADA BAK PRASEDIMENTASI

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER 2012

Uji Kinerja Media Batu Pada Bak Prasedimentasi

PERCOBAAN IV ANODASI ALUMINIUM

LAMPIRAN B PERHITUNGAN. = 27 cm x 13 cm x 17 cm = 5967 cm 3

Bab IV Hasil Dan Pembahasan

Elektrokimia. Tim Kimia FTP

PERCOBAAN AWAL PROSES ELEKTROKOAGULASI SEBAGAI METODE ALTERNATIF PADA PENGOLAHAN LIMBAH CAIR

PENGOLAHAN LIMBAH CAIR KOPI DENGAN METODE ELEKTROKOAGULASI SECARA BATCH

3. ELEKTROKIMIA. Contoh elektrolisis: a. Elektrolisis larutan HCl dengan elektroda Pt, reaksinya: 2HCl (aq)

Soal-soal Redoks dan elektrokimia

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber daya alam merupakan bagian penting bagi kehidupan dan. keberlanjutan manusia serta makhluk hidup lainnya.

EVALUASI EFISIENSI KINERJA UNIT CLEARATOR DI INSTALASI PDAM NGAGEL I SURABAYA

Penurunan Kadar Logam Berat dan Kekeruhan Air Limbah Menggunakan Proses Elektrokoagulasi

Transkripsi:

SIDANG HASIL TUGAS AKHIR AplikasiPasangan PasanganElektrodaAl Al untukpengolahan PengolahanAir Bersihdengan SistemKontinyu Oleh: Karina Rindang Trapsilasiwi 3306.100.030 Dosen Pembimbing : Abdu Fadli Assomadi, S.Si., MT. Jurusan Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Sipil & Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2010

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG RUMUSAN MASALAH RUANG LINGKUP TUJUAN PENELITIAN MANFAAT PENELITIAN

LATAR BELAKANG Kegiatan Manusia KualitasAir Baku Air Minum Kebutuhan Bahan Kimia Jumlah Penduduk Kebutuhan Air Efisiensi Pengolahan Harga Pengolahan ELEKTROKOAGULASI Metode Alternatif Pengolahan

RUMUSAN MASALAH Pengaruh waktu kontak dan kuat arus terhadap efisiensi penurunan kekeruhan serta warna pada pasangan elektroda Aluminium (Al) dengan sistem batch. Pengaruh debit aliran dan kuat arus terhadap efisiensi penurunan kekeruhan serta warna pada pasangan elektroda Aluminium (Al) dengan sistem kontinyu. Perbandingan biaya yang diperlukan antara metode elektrokoagulasi dengan metode jartest.

RUANG LINGKUP Penelitian dilakukan dalam skala laboratorium di laboratorium PDAM Karang Pilang Surabaya menggunakan sistem batchdan dilanjutkan dengan sistem kontinyu. Sampel yang digunakan adalah sampel effluen prasedimentasi PDAM Karang Pilang I Surabaya yang merupakan air influen proses flash mixpdam Karang Pilang I Surabaya dengan kriteria: Kekeruhan = 100-150 NTU ph = 6-8

Lanjutan Elektroda yang digunakan adalah plat Alumunium (Al) sebagai anoda dan katoda. Jarak antar plat 1,5 cm dan tegangan yang digunakan 9 Volt Variasi yang digunakan pada sistem batch adalah : Variasi waktu kontak: 30, 40, 60, 120 detik Variasi kuat arus : 0,3; 0,6; 0,9; 1,2 Ampere.

Lanjutan Variasi yang digunakan pada sistem kontinyu adalah: Variasi debit Parameter yang diukur pada sistem batch adalah kekeruhan, warna, ph, dan konduktivitas. Parameter yang diukur pada sistem kontinyu adalah kekeruhan warna, ph, dan konduktivitas

TUJUAN PENELITIAN Menentukan pengaruh waktu kontak dan kuat arus yang efektif terhadap efisiensi penurunan kekeruhan serta warna pada pasangan elektroda Aluminium (Al) dengan sistem batch. Menentukan pengaruh debit aliran dan kuat arus yang efektif terhadap efisiensi penurunan kekeruhan serta warna pada pasangan elektroda Aluminium (Al) dengan sistem kontinyu. Menganalisa perbandingan biaya yang diperlukan antara metode elektokoagulasi dengan metode jartest.

MANFAAT PENELITIAN Memberikan alternatif pengganti bahan kimia (alum) pada pengolahan air minum PDAM.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ELEKTROKIMIA ELEKTROKOAGULASI Mekanisme Dalam Elektrokoagulasi Logam Yang Digunakan Reaksi Yang Terjadi Pelarutan Logam

ELEKTROKIMIA Menurut Sawyer et al. (1995), elektrokimia adalah studi mengenai hubungan antara reaksi kimia dengan energi listrik. Menurut Benefield et al.(1982), ada dua macam sel elektrokimia, yaitu : Sel Galvani atau Sel Volta Sel Elektrolisa

ELEKTROKOAGULASI Definisi Elektrokoagulasi: MenurutHoltetal.(2004) metode elektrokimia untuk pengolahan air dimana pada anoda terjadi pelepasan koagulan aktif berupa ion logam (biasanya alumunium atau besi) ke dalam larutan, sedangkan pada katoda terjadi reaksi elektrolisis berupa pelepasan gas hidrogen Menurut Mollah(2004) proses kompleks yang melibatkan fenomena kimia dan fisik dengan menggunakan elektroda untuk menghasilkan ion yang digunakan untuk mengolah air

Mekanisme Dalam Elektrokoagulasi

Logam Yang Digunakan Alumunium merupakan logam yang sering digunakan sebagai elektroda dalam proses elektrokoagulasi. Ion positif (kation) aluminium yang terlepas (tergantung pada kondisi polutan, ph, dan konsentrasi larutan) secara langsung berinteraksi dengan polutan dan akan terjadi hidrolisa membentuk ion kompleks.

Reaksi Yang Terjadi Reaksi elektrokimia dengan logam M sebagai anoda sekaligus katoda adalah sebagai berikut: Pada Anoda: M (s) M (aq) n+ + ne - (2.1) 2 H 2 O (l) 4H + (aq) + O 2(g) + 4e - (2.2) Pada Katoda: M (aq) n+ + ne - M (s) (2.3) 2 H 2 O (l) + 2e - H 2(g) + 2OH - (2.4)

Pelarutan Logam w = Ixtx Mr nx F Dimana : w I t Mr = berat aluminium yang larut (gram) = kuat arus yang digunakan (Ampere) = waktu kontak (detik) = berat molekul aluminium, yaitu 27 gram. Mol n = valensi aluminium, yaitu 3 F = konstanta Faraday, 96500 Coulomb/mol

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Kerangka Penelitian Reaktor Elektrokoagulasi Sistem Batch Sistem Kontinyu

KerangkaPenelitian Ide Penelitian Studi Literatur C Persiapan alat dan bahan Persiapan Bahan : Sampel yang berasal dari effluen proses prasedimentasi PDAM Karang Pilang I Surabaya dengan kriteria : Kekeruhan : 100-150 NTU ph : 6-8 Persiapan Alat : Reaktor dari akrilik 10x10x15cm (Batch) Reaktor dari kaca (kontinyu) Elektroda Alumunium Adaptor dll A

Lanjutan A D Percobaan Pendahuluan (Sistem Batch) : Variasi waktu kontak : 30; 40; 60; 120 detik Variasi kuat arus : 0,3; 0,6; 0,9; 1,2 ampere Tegangan : 9 V, jarak antar elektroda : 1,5 cm Menggunakan elektroda Alumunium (Al) Pengadukan dengan Magnetik Stirer (200rpm dan 50rpm) Waktu kontak dan kuat arus yang paling optimum B

Lanjutan B D Percobaan Lanjutan (Sistem Kontinyu) : Waktu kontak dan kuat arus paling efektif dari percobaan pendahuluan digunakan sebagai acuan untuk menentukan kuat arus dan variasi pada variabel debit yang digunakan di dalam Percobaan Lanjutan (Sistem Kontinyu) Variabel debit Menggunakan elektroda Alumunium (Al) Tegangan : 9 V Jarak antar elektroda : 1,5 cm Analisa dan Pembahasan C Kesimpulan dan Saran

Reaktor Elektrokoagulasi Efluen prasedimentasi Gambar Reaktor dengan Sistem Batch

Lanjutan Gambar Reaktor dengan Sistem Kontinyu

BAB IV DATA &PEMBAHASAN SISTEM BATCH Analisa Kekeruhan Analisa Warna Analisa DHL Analisa ph Perbandingan dengan Jartest SISTEM KONTINYU Analisa Kekeruhan Analisa Warna Analisa DHL Analisa ph Analisa Efisiensi Arus ANALISA BIAYA

SISTEM BATCH No Perlakuan Kombinasi Variasi (Waktu Kontak dan Kuat Arus) 1 Perlakuan 1 30 detik dan 0,3 Ampere 2 Perlakuan 2 30 detik dan 0,6 Ampere 3 Perlakuan 3 30 detik dan 0,9 Ampere 4 Perlakuan 4 30 detik dan 1,2 Ampere 5 Perlakuan 5 40 detik dan 0,3 Ampere 6 Perlakuan 6 40 detik dan 0,6 Ampere 7 Perlakuan 7 40 detik dan 0,9 Ampere 8 Perlakuan 8 40 detik dan 1,2 Ampere 9 Perlakuan 9 60 detik dan 0,3 Ampere 10 Perlakuan 10 60 detik dan 0,6 Ampere 11 Perlakuan 11 60 detik dan 0,9 Ampere 12 Perlakuan 12 60 detik dan 1,2 Ampere 13 Perlakuan 13 120 detik dan 0,3 Ampere 14 Perlakuan 14 120 detik dan 0,6 Ampere 15 Perlakuan 15 120 detik dan 0,9 Ampere 16 Perlakuan 16 120 detik dan 1,2 Ampere

AnalisaKekeruhan Waktukontak120 detikdankuatarus0,9 A mempunyai prosentase penurunan kekeruhan terbesar yaitu 87%

AnalisaWarna Waktukontak120 detikdankuatarus0,9 A mempunyai prosentase penurunan warna terbesar yaitu 59,03%

AnalisaDHL Waktukontak120 detikdankuatarus0,9 A mempunyai prosentase penurunan DHL terbesar yaitu 27,60%

AnalisapH

Lanjutan Kombinasivariasikuatarusdanwaktukontakyang digunakan pada masing-masing perlakuan, mengakibatkan terjadinya perubahan nilai ph di dalam air sampel. Namun perubahan tersebut tidak cenderung meningkat, melainkan meningkat serta menurun.

PerbandingandenganJartest Metode Metode Jartest Elektrokoagulasi No Pengamatan Sebelum Setelah Sebelum Setelah proses proses proses proses 1 Kekeruhan 120 NTU 15,6 NTU 105 NTU 13 NTU 2 % Removal Kekeruhan 87% 87,60% 3 Warna 2,7035 1,1076 2,7337 1,0857 mg/l Pt-Co mg/l Pt-Co mg/l Pt-Co mg/l Pt-Co 4 % Removal Warna 59,03% 60,28% 5 DHL 435 µmhos/cm 315 µmhos/cm 446 µmhos/cm 6 % Removal DHL 27,60% 9,42% 404 µmhos/cm 7 ph 7,58 7,56 7,45 7,25

Lanjutan Hasil Pengamatan: Waktu pembentukan flok pada proses elektrokoagulasi lebih cepat daripada jartest. Flok dari proses elektrokoagulasi berukuran lebih besar dengan kandungan air yang sedikit dan lebih stabil. Lumpur yang dihasilkan dari proses elektrokoagulasi relatif sedikit, stabil, dan mudah dipisahkan karena berasal dari oksida logam.

Lanjutan Perhitungan Biaya Pengolahan: 1. Metode Elektrokoagulasi Harga total yang diperlukan untuk metode elektrokoagulasi: = Tariflistriktotal + Hargatotal plat Al = Rp 0,13365/Liter + Rp 0,6/Liter = Rp 0,73365/Liter 2. Metode Jartest Harga total yang diperlukan untuk metode jartest: = Dosisalum x Hargaalum per gram = 0,04 gram/l x Rp2.700/kg = Rp 0,108/Liter

Lanjutan Metode jartest masih lebih murah bila dibandingkan dengan metode elektrokoagulasi. Namun metode elektrokoagulasi lebih mudah dioperasikan daripada metode dengan pembubuhan bahan kimia. Pada metode elektrokoagulasi, ion Al 3+ yang digunakansebagaikoagulan bersifatlebihmurnidikarenakanberasaldarilogamyang memiliki kemurnian tinggi bila dibandingkan dengan bahan kimia. Disamping itu, pada metode pembubuhan bahan kimiaberupaalum diperlukanpenambahanlarutanyang bersifat basa, dikarenakan ph yang dihasilkan dari proses koagulasi tersebut cenderung turun drastis. Sehingga biaya operasional dari penggunaan bahan kimia dapat lebih mahal bila dibandingkan dengan metode elektrokoagulasi.

SISTEM KONTINYU Perhitungan debit dan kuat arus yang digunakan: Q elektrokoagulasi = = volume td 24,5 L 120detik = 0,2 L/detik = 12 L/menit Kuataruskontinyu = I batch x Q elektrokoagulasi = 0,9 A x 12 L/menit = 10,8 A 10 A I kontinyu = 5 10Ampere 5 = Q elektrokoagulasi 5 12 L menit 5 2 Ampere = 2,5 L/menit

Lanjutan Variasi Perlakuan pada Sistem Kontinyu No Perlakuan Kombinasi Variasi (Kuat Arus dan Debit) 1 Perlakuan 1 2 Ampere dan 2,5 L/menit 2 Perlakuan 2 2 Ampere dan 2 L/menit 3 Perlakuan 3 2 Ampere dan 1,5 L/menit

AnalisaKekeruhan Perlakuan ke-3 ini merupakan perlakuan yang paling efektif untuk menurunkan kekeruhan pada air sampel dengan sistem kontinyu, meskipun penurunan% perubahan kekeruhan dapat terjadi pada waktu lebih cepat.

AnalisaWarna Perlakuan ke-3 ini merupakan perlakuan yang paling efektif untuk menurunkan warna pada air sampel dengan sistem kontinyu, meskipun penurunan% perubahan warna dapat terjadi pada waktu lebih cepat.

AnalisaDHL Perlakuan ke-3 ini merupakan perlakuan yang paling efektif untukmenurunkandhl padaair sampeldengansistemkontinyu, meskipun penurunan% perubahan DHL dapat terjadi pada waktu lebih cepat.

AnalisapH Kombinasi variasi debit aliran dan waktu pengambilan sampel mengakibatkanterjadinyaperubahannilaiph didalamair sampel. Namun perubahan tersebut tidak cenderung meningkat, melainkan meningkat serta menurun.

AnalisaEfisiensi EfisiensiArus Perlakuan 1 (2 Ampere dan 2,5 L/menit) Berdasarkan hasil penimbangan Beratawalplat Al (w 1 ) = 2398 gram Beratakhirplat Al (w 2 ) = 2395,3 gram Beratplat Al yang melarut(w) = w 1 w 2 = 2398 2395,7 = 2,3 gram Secarateoritis w = w = IxtxMr nxf 2 Ax14400 det ikx 27 3x96500 w = 2,686 gram

Lanjutan Berdasarkan hasil perhitungan berat plat terlarut dengan penimbangan maupun secara teoritis, maka dapat dihitung efisiensi arus yang terjadi, yaitu sebesar: M exp Φ = x 100 Mtheo = 2 2, 3, 686 = 85,63% x 100

ANALISA BIAYA Perlakuan 1 (2 Ampere dan 2,5 L/menit) Tegangan(V) = 9 Volt Kuatarus(I) = 2 Ampere Waktu operasi(t) = 240 menit = 14400 detik Debit aliran(q) = 2,5 L/menit Volume sampelyang diolah = Q x t Daya(P) = 600 Liter = V x I = 9volt x 2Ampere = 18 watt

Lanjutan Energi listrik yang dibutuhkan(w) untuk 600L sampel W = P x t = 0,072 kwh(per 600 liter) Energi listrik yang dibutuhkan(w) per liter W = 0,00012 kwh/liter Tarif listrik total = W x Tarif listrik/kwh = 0,00012 kwh/l x Rp 495,00/kwh = Rp 0,0594/Liter

Lanjutan Beratplat Al yang melarut = 2,3 gram (per 600 liter) Beratplat Al per liter = 0,0038 gram/liter Hargatotal plat Al = Rp 0,228/Liter Harga total yang diperlukan untuk metode elektrokoagulasi: = Tariflistriktotal + Hargatotal plat Al = Rp 0,0594/Liter + Rp 0,228/Liter = Rp 0,2874/Liter = Rp287,4/m 3

BAB IV KESIMPULAN & SARAN KESIMPULAN SARAN

KESIMPULAN Hasil dari percobaan pendahuluan dengan menggunakan sistem batch didapatkan bahwa waktu kontak selama 120 detik dan kuat arus sebesar 0,9A merupakan variasi yang efektif untuk dapat menurunkan kekeruhan serta warna sebesar 87% dan 59,03%. Hasil dari percobaan lanjutan dengan menggunakan sistem kontinyu didapatkan bahwa debit aliran sebesar 1,5 L/menit dan kuat arus sebesar 2A merupakan variasi yang efektif untuk dapat menurunkan kekeruhan serta warna sebesar 84,15% dan 52,43%. Metodejartestlebihmurah7x daripadametodeelektrokoagulasi, namun metode elektrokoagulasi lebih mudah dioperasikan daripada metode dengan pembubuhan bahan kimia tersebut.

SARAN Perlu dilakukan analisa lebih lanjut dengan menggunakan variasi kekeruhan sampel pada sistem kontinyu. Perludilakukananalisasisaion Al 3+ yang terdapat pada air hasil pengolahan dan dibandingkan dengan metode jartest.