PEMANFAATAN KAIN PERCA BATIK YANG MELIMPAH DAN TERABAIKAN SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN BROS PETIK

dokumen-dokumen yang mirip
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM PEMANFAATAN BROS PERCA BATIK SEBAGAI WADAH CREATIVITY AND MOTORIC TRAINING PADA ANAK TUNARUNGU

OPTIMALISASI PRODUKSI DAN PEMASARAN AKSESORIS JILBAB DARI KAIN PERCA DI DESA TAMBON BARU KABUPATEN ACEH UTARA

A. Judul Program. B. Latar Belakang Masalah

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA SEKACA (SEPATU KAIN PERCA) MEMANFAATKAN BARANG BEKAS MENJADI BARANG LAYAK PAKAI BIDANG KEGIATAN:

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA FURNITURE UNIK DARI LIMBAH JERAMI

Bidang Kegiatan: PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

PELATIHAN PEMANFAATAN BARANG BEKAS SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN REUSABLE BAGUNTUK MELATIH SISWA MADRASAH IBTIDAIYAH DALAM MELAKUKAN DIET PLASTIK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM GURABU (PIGURA BERBULU) BIDANG KEGIATAN PKM KEWIRAUSAHAAN

PEMANFAATAN LIMBAH KAIN PERCA UNTUK INDUSTRI RUMAH TANGGA

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM. Pelatihan Bonpotkre pada Ibu-Ibu Rumah Tangga Tegal Sari Keraton

Dompet Handphone Murah Datangkan Untung Jutaan Rupiah

SOSIALISASI DAN APLIKASI PENAMBAHAN NILAI KAIN PERCA DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUILTING DI GAMPONG TEUNGOH, KECAMATAN LANGSA KOTA, KOTA LANGSA

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA BUBAR BARCA BUSANA BATIK ANAK-ANAK HASIL DAUR ULANG KAIN PERCA PKM-K

PEMANFAATAN LIMBAH PADAT INDUSTRI PRODUK KULIT DI KELURAHAN CIMUNCANG KECAMATAN GARUT KOTA KABUPATEN GARUT

USULAN PROGRAM KEGIATAN MAHASISWA PEMANFAATAN LIM-IN-DUNG (LIMBAH KAIN KERUDUNG) MENJADI BARANG MULTIGUNA DAN EKONOMIS

Dompet Handphone Murah Datangkan Untung Jutaan Rupiah

Kata kunci: Desa Sekaran, lenan rumah tangga, teknik patchwork quilting.

I. PENDAHULUAN. mata pencaharian dari masyarakat. Menurut konsep dasar geografi yakni, konsep

Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas PGRI Madiun; 2

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

IbM PELATIHAN KETRAMPILAN MEMBUAT BATIK PROBOLINGGO DIHIASI PAYET DI JREBENG KULON

Kreasi Jilbab, Bisnisnya Mudah Omsetnya Jutaan Rupiah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

MENINGKATKAN KESADARAN DALAM BERWIRAUSAHA MELALUI POTENSI HASIL PANEN (MIE TOMAT)

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM KOMETRI ( KOKO MOTIF PERCA GEOMETRI ) BIDANG KEGIATAN : PKM-K

KREATIVITAS HANDMADE. Drs. Hwihanus.Ak.,MM. Fakultas Ekonomi, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya -

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS USAHA KAIN FLANEL

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PROPOSAL KAGACI KARDUS GANTUNGAN KUNCI SEBAGAI PEMANFAATAN LIMBAH KARDUS DAN BERNILAI JUAL TINGGI BIDANG KEGIATAN

PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT RT 05 RW IX KELURAHAN KROBOKAN KECAMATAN SEMARANG BARAT MELALUI PENGOLAHAN BAHAN PANGAN LOKAL DAN

BAB I GAMBARAN USAHA. India, Cina, Thailand, dan terakhir Malaysia, mengakui bahwa Seni Batik berasal

PELATIHAN PEMANFAATAN LIMBAH KAIN SEBAGAI AKSESORIS

DAUR ULANG SAMPAH PLASTIK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Identifikasi Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1. Apakah botol air mineral bekas dapat dijadikan lampu hias?

PELATIHAN INOVASI DESAIN KESET DESA KARANGREJO KABUPATEN PASURUAN

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM: PECINTA BUDAYA BAJU BATIK MODERN REMAJA SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN BUDAYA BANGSA BIDANG KEGIATAN

Bisnis Modal Kecil Kreasi Kain Perca

PELESTARIAN LINGKUNGAN MELALUI TATAJER

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

USAHA PEMANFAATAN BARANG BEKAS PLASTIK

INTO HANDYCRAFTS. Chairani, 2Sulyono

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM BANCI LUCU ONLINE: PENJUALAN BANCI (BANDUL KUNCI) MENGGUNAKAN SISTEM ONLINE

Maulana Achmadi, Lisna Pekerti, Rizky Musfiati, Siti Juwariyah Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin

15 KERAJINAN TEKSTIL DARI LIMBAH

PENYULUHAN DAN PRAKTIK PEMBUATAN SABUN CUCI PIRING CAIR

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA STEM-BANANA (KERAJINAN HAND-MADE PELEPAH PISANG) PENGHASIL UANG. Bidang Kegiatan: PKM Kewirausahaan.

PELATIHAN KETERAMPILAN MEMPRODUKSI FABRIC ACCESSORIESUNTUK MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN EKONOMI KELUARGA

PENDAMPINGAN GURU SMPLB DALAM MEMANFAATKAN KULIT JAGUNG SEBAGAI MEDIA KREASIKHAS KOTA GARUT. Mudjiati

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA. PEMANFAATAN BIJI MANGGA (Mangifera indica) MENJADI BOBINGGA (BONEKA BIJI MANGGA) BIDANG KEGIATAN : PKM-KEWIRAUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan dalam suatu usaha secara menyeluruh untuk meningkatkan kesejahteraan

MENINGKATKAN KREATIVITAS PADA ANAK

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dewasa ini sering terjadinya global warming dimana-mana yang

PENGOLAHAN CENGPO KEMOCENG KELOPO UNTUK MENUNJANG PEREKONOMIAN MASYARAKAT DESA PLOSO KECAMATAN TEGALOMBO KABUPATEN PACITAN

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM LAMPU TEGEL (LAMPU TERANG DALAM GELAP) BIDANG KEGIATAN: PKM-K. Diusulkan oleh: UNIVERSITAS SEBELAS MARET

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM. Pemanfaatan Bungkus Makanan Ringan sebagai Bahan Pembuatan Tas

DAFTAR ISI. HALAMAN SAMPUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii. DAFTAR ISI... iii

IbM KELOMPOK IBU PKK KELURAHAN BANYURIP ALIT KECAMATAN PEKALONGAN SELATAN DAN KELURAHAN KEPATIHAN KECAMATAN WIRADESA

F PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA. Anomali Jeans Solusi Kreatif Olahan Jeans Bekas Menjadi Barang Modis

(bisnis) sehingga istilah entrepreneur dapat diartikan sebagai orang yang berani atau perkasa dalam usaha/bisnis. (Arman Hakim Nasution, 2007)

HUBUNGAN ANTARA KOMPONEN PERMUKIMAN DAN KEBERHASILAN METODE BANK SAMPAH DALAM PENGELOLAAN SAMPAH BERKELANJUTAN DI KOTA SURAKARTA

PEMBERDAYAAN KELOMPOK PKK DALAM PENGOLAHAN SAMPAH PLASTIK MENJADI PRODUK KERAJINAN TANGAN

SOSIALISASI SUBAK SEBAGAI WARISAN BUDAYA DUNIA KEPADA SISWA SMU DI KECAMATAN TAMPAKSIRING, KABUPATEN GIANYAR

BAB V MENJAHIT UNTUK ANAK USIA DINI. bahan menjadi satu. Banyak teknik menjahit yang digunakan untuk

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM PELATIHAN PEMANFAATAN BUNGA MAWAR UNTUK PEREKONOMIAN DESA KEMBANGSARI

ABSTRAK. Kata kunci : Peony, bunga, sulam, Cina, feminin. Universitas Kristen Maranatha

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Proposal Business Plan KLOB ART

PELUANG BISNIS JAHIT DENGAN MOTIF SULAM PERCA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS NAMA : SALMAN FARIS NIM : KELAS : S1SI-01

Edu Geography 3 (6) (2015) Edu Geography.

BAB II PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN KETERAMPILAN

PENERAPAN IPTEKS. IbM PENINGKATAN PENDAPATAN IBU-IBU PKK MELALUI PEMBUATAN KERAJINAN MANIK-MANIK. Oleh Herlina Jasa Putri Harahap

SISTEMATIKA PEMBUATAN JURNAL P2M

Al Adl, Volume IX Nomor 1, Januari-April 2017 ISSN /ISSN-E

PEMANFAATAN LIMBAH ATAU SISA KAYU UNTUK DIJADIKAN LAMPU

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah


1. Pendahuluan. Bandung, Jl. Tamansari No. 1 Bandung

PENYULUHAN DAN PELATIHAN MENGOLAH SAMPAH MENJADI PRODUK DEKORASI RUANG BAGI MASYARAKAT SIWALANKERTO SURABAYA

KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA DAN PRAKARYA SEKOLAH DASAR KELAS I - VI

USAHA BATIK. Nama. Kelas Jurusan AMIKOM

Pelatihan Pemanfaatan Barang Bekas sebagai Bahan Pembuatan Reusable Bag untuk Melatih Siswa Madrasah Ibtidaiyah dalam Melakukan Diet Plastik

Jurnal FamilyEdu Persepsi Kader PKK Tentang Daur Ulang... 1

I. PENDAHULUAN. Desa Muara Uwai, Kecamatan Bangkinang Seberang mempunyai. karakteristik yang sebagian besar warga masyarakatnya bekerja sebagai

ABSTRAK. Kata kunci: desa wisata, studi kelayakan usaha, analisis sensitivitas

Peningkatan Kemampuan Manajemen Usaha Bagi UKM Olahan Pangan, di Desa Kenteng, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang

BAB I PENDAHULUAN. pencemaran, kerusakan lingkungan serta sumber daya dan konservasi.

PELATIHAN PENERAPAN TEKNOLOGI FIBER GLASS PADA PERAHU TRADISIONAL DI DESA KARANGSONG

PENGELOLAAN SAMPAH BOTOL MINUMAN OLEH IBU PKK DESA BANTRUNG

BISNIS PLAN JILBAB SHOP

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA BIDANG KEGIATAN : PKM KEWIRAUSAHAAN. Disusun oleh :

PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN DENGAN MEMBUAT NUGGED SEHAT

IbM KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUB) SULAM PITA DI KOTA SEMARANG

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi

USULAN PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM LITIK GERLIS, LIMBAH BATIK JADI SEBUAH GALERI ISTIMEWA KHAS JAMBI. Bidang Kegiatan: PKM-GT

Transkripsi:

PEMANFAATAN KAIN PERCA BATIK YANG MELIMPAH DAN TERABAIKAN SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN BROS PETIK (PERCA BATIK) DI DESA PAWEDEN, KECAMATAN BUARAN, KABUPATEN PEKALONGAN Eky Risqiana Universitas Negeri Semarang Abstract One of the famous town with a batik in Pekalongan is a sub-district of Buaran because almost every village and neighborhood have a business batik work. The tailors of the mothers, young people who did not continue his studies. Much of the rest of the batik cloth dumped and burned. Batik patchwork making alternatives more useful is to make such as batik patchwork accessories. Accessories are still warm with the communities is the veil, accessories namely bros. In addition to having a high value, batik scarf brooch from has not been seen in public, especially that resulting from a patchwork of batik. So it can be made into one of the variants of products batik that are of interest to the community. Keywords: Bros, batik patchwork 1. PENDAHULUAN Batik merupakan salah satu ciri bangsa Indonesia yang dapat memberdayakan sumber daya manusia. Di Indonesia, hampir setiap daerah memiliki batik khas daerahnya, masing masing daerah memiliki motif dan corak yang berbeda. Pada khususnya di Pekalongan dengan industri batik kian menjamur menjadikan kota ini dikenal sebagai sentra batik di Indonesia. Dalam industri batik tersebut melibatkan masyarakat Pekalongan yang memang sebagian besar bekerja di sektor batik. Salah satu kecamatan yang terkenal dengan hasil batiknya adalah Kecamatan Buaran karena hampir setiap desa dan kelurahan di kecamatan ini memiliki usaha pembatikan dan konveksi batik. Desa yang sebagian besar warganya merupakan penjahit kain batik adalah Desa Paweden. Para penjahit tersebut tidak hanya kaum Ibu, tetapi juga muda-mudi yang tidak melanjutkan sekolahnya. Dari pekerjaan menjahit tersebut, banyak sisa sisa kain batik yang biasanya hanya dibuang dan dibakar, hal tersebut sangat disayangkan, karena sebenarnya banyak manfaat yang dapat diambil dari perca batik. Alternatif yang dapat dilakukan untuk membuat perca batik lebih berguna dan bernilai jual tinggi adalah dengan menjadikan perca batik sebagai aksesoris yang menarik perhatian masyarakat. Salah satu aksesoris yang masih hangat di kalangan masyarakat adalah aksesoris jilbab, yakni bros. Selain memiliki nilai jual yang cukup tinggi, bros jilbab dari kain batik belum terlihat di masyarakat, sehingga dapat dijadikan salah satu varian produk batik yang diminati masyarakat. Urgensi Progam Berdasarkan paparan di atas diperoleh kesimpulan bahwa masyarakat Desa Paweden dapat diberdayakan dengan memanfaatkan kain perca batik yang melimpah namun terabaikan. Melalui program kreativitas mahasiswa diharapkan masyarakat Desa Paweden akan terbantu dan memiliki kemauan untuk maju dan mandiri serat kreatif dalam mengolah sampah menjadi barang yang bernilai jual dan demi terciptanya lingkungan yang bersih, mengingat sebagian besar masyarakat Desa Paweden kurang menaruh minat pada perca batik yang dirasa tidak berguna. Pandangan masyarakat yang semacam itu harus dapat diubah. Rumusan masalah dalam program ini adalah sebagai berikut: (a). bagaimana cara pemanfaatan perca batik sebagai aksesoris jilbab (bros) di Desa Paweden, Kecamatan Buaran, Kabupaten Pekalongan, (b). bagaimana mensosialisasikan dan melakukan pelatihan pemanfaatan perca batik sebagai aksesoris jilbab (bros) kepada masyarakat Desa Paweden,

Kecamatan Buaran, Kabupaten Pekalongan. Program ini memilki tujuan untuk: (a) mengetahui cara pemanfaatan perca batik sebagai aksesoris jilbab (bros) di Desa Paweden, Kecamatan Buaran, Kabupaten Pekalongan, (b) membekali masyarakat Desa Paweden, Kecamatan Buaran, Kabupaten Pekalongan melalui sosialisasi dan pelatihan pembuatan perca batik sebagai aksesoris jilbab (bros). Melalui program ini diharapkan dapat diperoleh luaran sebagai berikut: (a) memberikan variasi produk batik dengan mengkreasikan kain perca batik sebagai aksesoris jilbab (bros), (b) kain perca yang biasanya digunakan masyarakat Desa Paweden sebagai kain lap dapat diubah menjadi aksesoris yang bernilai jual tinggi, (c) meningkatkan pendapatan masyarakat Desa Paweden dari hasil penjualan bros perca batiknya, (d) menjadikan masyarakat Desa Paweden yang mandiri dan kreatif untuk memanfaatkan percaperca batik yang sudah tidak digunakan menjadi barang yang bermanfaat. Adapun kegunaan program, yaitu: (a) meningkatkan kreativitas masyarakat untuk memanfaatkan barang-barang yang sudah tidak berguna menjadi barang yang bernilai lebih, (b) memberikan variasi lain produk batik, selain diolah menjadi pakaian jadi tapi juga dapat menghasilkan aksesoris yang cantik, (c) meningkatkan kreativitas mahasiswa dengan memberikan ide-ide yang menarik dan berguna bagi masyarakat, (d) diharapkan dapat memberikan pembahasan dalam pemanfaatan sumber daya lokal yang inovatif dan berdaya saing, (e) turut serta memberikan sumbangan pemikiran untuk membuat inovasi baru dalam pemanfaatan bahan yang mudah ditemukan tetapi kurang dimanfaatkan. Program ini diharapkan dapat bermanfaat khususnya bagi masyarakat Desa Paweden agar dapat mengelola sampah dalam hal ini perca batik dengan lebih baik, sehingga menambah nilai jualnya, nantinya diharapkan dapat menjadi mata pencaharian masyarakat, khususnya bagi ibu-ibu di Desa Paweden yang nantinya akan mampu meningkatkan taraf hidup masyarakat secara keseluruhan. 2. METODE Metode pelaksanaan program diantaranya adalah: (a) Tahap survei, dilakukan untuk mengetahui keadaan masyarakat di desa tersebut, terutama adalah mata pencahariannya. (b) Kerjasama dengan melakukan konfirmasi, meminta izin, dan kerjasama dengan Kepala Desa Paweden. Dalam tahap inilah maksud dan tujuan disampaikan. Diperoleh pula data-data tentang keadaan masyarakat dan fasilitas penunjang lainnya, (c) Tahap pendataan, dilakukan pendataan masyarakat Desa Paweden yang bermata pencaharian sebagai penjahit yang menghasilkan banyak perca batik. Masyarakat inilah yang akan menjadi target pelatihan dan pembinaan (Project Sample) pembuatan Bros Petik (Perca Batik), (d) Tahap sosialisasi, dilakukan sosialisasi agar masyarakat Desa Paweden tahu dan tertarik dengan manfaat kegiatan pelatihan dan pembimbingan, (e) Tahap pelaksanaan yang terdiri dari beberapa bagian: a. Tahap persiapan dengan mempersiapkan alat dan bahan, b. Tahap pelaksanaan, c. Tahap pemantauan dan evaluasi Pada tahap ini, dilakukan pemantauan dalam pelatihan pembuatan bros Petik (Perca Batik). Evaluasi dilaksanakan setiap akhir kegiatan pelatihan agar mengetahui perubahan kemahiran masyarakat Desa Paweden terhadap pembuatan bros. d. Pembuatan Pelaporan Pada tahapan ini dilakukan pembuatan laporan mengenai hasil pelatihan pembuatan aksesoris jilbab yang berasal dari perca batik yang dilakukan selama tiga bulan di Desa Paweden. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Masyarakat Sasaran Desa Paweden merupakan salah satu desa yang masuk dalam wilayah Kecamatan Buaran, Kabupaten Pekalongan. Letak desa ini jauh dari perkotaan dan terbilang agak terpencil. Sebagian tanahnya berupa lahan pertanian yang menghasilkan padi dan berupa dataran rendah. Sehingga sebagian masyarakat mengandalkan hasil sawahnya. Selain dari sektor pertanian, sebagian masyarakat desa ini juga bekerja sebagai buruh jahit dan buruh tenun. Penghasilan dari buruh tenun dan jahit kurang begitu mencukupi. Sebagian besar masyarakatnya merupakan lulusan sekolah dasar dan menengah pertama. Setelah lulus dari sekolah dasar,

biasanya mereka bekerja sebagai buruh jahit dan buruh tenun. Karena yang lebih dominan di desa ini adalah penjahit kain batik, maka banyak sisa-sisa kain yang tidak digunakan dan hanya dibuang saja. Sehingga melalui pelatihan pembuatan bros dari perca batik diharapkan mampu menambah penghasilan masyarakat desa setempat dan memanfaatkan sisa kain yang tak berguna. Pengetahuan Penduduk mengenai Sampah (Perca Batik) Pencemaran lingkungan oleh sampah, dalam hal ini adalah perca batik yang lebih sering dibuang dan dibakar daripada dimanfaatkan lebih lanjut, perca batik yang dibakar tentunya dapat mengakibatkan pencemaran udara, terutama batik yang dibuat menggunakan bahan-bahan yang tidak alami atau bahan kimia. Kebiasaan masyarakat yang tidak baik, yakni membakar perca batik kurang dipahami oleh masyarakat Desa Paweden yang sebagian besar bekerja sebagai buruh jahit dan buruh tenun. Sebagian besar masyarakat Desa Paweden kurang peduli terhadap permasalahan lingkungan, mereka tidak mengetahui manfaat yang akan didapat jika mereka mampu memanfaatkan perca batik, pandangan mereka mengenai tidak pentingnya perca batik yang seharusnya dibuang itu seharusnya diubah. Mereka yang bersikap tidak peduli dipengaruhi faktor pendidikan yang rendah mengingat masyarakat Desa Paweden yang sebagian besar hanya lulusan Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama. Melimpahnya Perca Batik Perca batik dapat diperoleh dengan mudah di Desa Paweden, dengan masyarakatnya yang sebagian besar bekerja sebagai buruh jahit, biasanya perca batik hanya dibuang atau dibakar, tanpa ada usaha untuk memanfaatkannya lebih lanjut. Pandangan masyarakat mengenai perca batik yang tidak berguna dan seharusnya dibuang harus diubah, dibutuhkan penyadaran akan pandangan yang salah tersebut, sehingga perca batik dapat dimanfaatkan dan berguna bagi masyarakat, khususnya masyarakat Desa Paweden. Pemanfaatan Perca Batik Perca batik dapat dimanfaatkan lebih lanjut untuk membuat bros petik (perca batik), dengan kreativitas maka akan diperoleh bros cantik yang saat ini tengah diminati ibu-ibu maupun remaja yang memakai jilbab, cara membuatnya pun tidak sulit, dengan bahan yang relatif terjangkau dan mudah didapat. Masyarakat Desa Paweden akan mampu menciptakan industri rumahan yang selanjutnya dapat meningkatkan pendapatan dan taraf hidup masyarakat. Pelaksanaan program kreativitas mahasiswa dilakukan dengan beberapa sesi seperti Gambar 1. Sesi 1 Pembinaan dan pelatihan pembuatan bros petik dan forum tanya jawab Sesi 2 Pelaksanaan pembuatan bros oleh tim PKM, dan diperhatikan oleh peserta pelatihan (masyarakat Desa Paweden) Sesi 3 Peserta pelatihan diminta untuk membuat bros petik secara mandiri dan didampingi oleh tim PKM Sesi 4 Tim PKM memantau kegiatan pelatihan mandiri dan memberikan masukan dalam perbaikan pembuatan bros petik oleh peserta pelatihan Gambar 1. Bagan alur kegiatan

Melalui ke empat sesi tersebut diperoleh gambaran bahwa masyarakat Desa Paweden, khususnya ibu-ibu terlihat antusias mengikuti sosialisasi dan pelatihan pembuatan bros petik (perca batik), mereka tidak segan mencoba membuat bros dari perca batik dan mengungkapkan keinginannya untuk membuat bros sesuai kreativitas mereka masing-masing, yang nantinya diharapkan mampu berkembang dan menjadi mata pencaharian tetap. Cara pembuatan bros perca batik (petik) cukup mudah, sebagai berikut: Alat dan bahan yang dibutuhkan antara lain: a. Perca batik, b. Peniti bros, c. Pita atau payet, d. Lem, e. Gunting, f. Plastik kemasan, g. Jarum dan benang jahit, Cara pembuatan: a. Siapkan alat dan bahan, b. Potong perca batik sesuai ukuran dibuat seperti keinginan dan kreativitas si pembuat. Misalnya bentuk bunga, maka perca batik dibuat memanjang dan berbentuk setengah lingkaran pada sisinya, c. Dilipat-lipat lalu jahit sesuai dengan pola yang dipotong tadi, d. Bentuk menjadi bunga, kemudian lem bagian demi bagian menjadi satu kesatuan, agar tidak lepas dan kokoh, e. Lem dengan peniti bros yang sudah disediakan. Untuk hiasan dapat ditambahkan pita atau payet diatasnya, f. Masukkan dalam plastik kemasan dan siap dipasarkan. Dengan diadakan sosialisasi dan pelatihan pembuatan bros petik ( perca batik) dari kain perca batik di Desa Paweden memiliki hasil dan manfaat, terutama bagi masyarakat Desa Paweden, Kecamatan Buaran, Kabupaten Pekalongan. Tim mampu memberikan keterampilan baru khususnya dalam pembuatan bros perca batik, tim sosialisasi dan pelatihan juga mampu mengubah mindset masyarakat Desa Paweden bahwa kain perca batik bisa diolah kembali dan mampu meningkatkan harga jual, berupa bros perca batik. Terjalin kerjasama antara pihak Desa Paweden dan mahasiswa pelaksana program kreativitas mahasiswa khususnya dan Universitas Negeri Semarang pada umumnya, mahasiswa mampu mengamalkan salah satu unsur Tri Dharma perguruan tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat dengan terlaksananya program PKM-M. Beberapa contoh bros Perca Batik yang telah dibuat disajikan pada Gambar 2. Gambar 2. Produk kegiatan bros batik 4. KESIMPULAN Masyarakat Pekalongan sebagian besar bekerja di sektor batik, sehingga Pekalongan lebih dikenal sebagai kota batik. Desa yang sebagian besar warganya merupakan penjahit kain batik adalah Desa Paweden. Dari pekerjaan menjahit tersebut, banyak sisa-sisa kain batik yang biasanya hanya dibuang dan dibakar. Hal tersebut sangat disayangkan, karena sebenarnya banyak manfaat yang dapat diambil dari perca batik tersebut. Salah satu alternatif yang membuat perca batik lebih berguna dan bernilai jual tinggi adalah dengan menjadikan perca batik tersebut sebagai

aksesoris yang menarik perhatian masyarakat seperti bros. Diharapkan masyarakat Desa Paweden akan memiliki kemauan untuk maju dan mandiri dengan memanfaatkan perca batik yang dianggap tidak bernilai untuk dijadikan sumber mata pencaharian yang mampu meningkatkan taraf hidup masyarakat. Diperlukan kreativitas untuk mengolah sampah demi terciptanya lingkungan yang bersih dan menambah nilai jual dari sampah itu sendiri. Sebagai saran, diharapkan masyarakat paweden dapat melanjutkan program kreativitas mahasiswa ini, agar tercipta masyarakat yang mandiri dan kreatif, sehingga terjadi kesinambungan antara tujuan, manfaat, dan luaran dari program kreativitas mahasiswa tersebut.