Pertemuan 1 NISBAH (RELASI DAN RELEVANSI) ANTARA ILMU FILSAFAT DAN AGAMA

dokumen-dokumen yang mirip
B A B I Pendahuluan AGAMA.

Filsafat Umum. Pengantar ke Alam Filsafat 2. Arie Suciyana S., S.Si., M.Si. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi

Sebuah sarana atau definisi tentang alam semesta yang diterjemahkan ke dalam Bahasa yang bisa dimengerti manusia sebagai usaha untuk mengetahui dan

: Kemungkinan Studi Agama Secara Filsafati

IPTEK DAN SENI DALAM ISLAM

ILMU TAUHID. Disusun Guna Memenuhi Tugas. Mata Kuliah : Ilmu Tauhid. Dosen Pengampu : Dr. Syafi i M.Ag

MATERI PERTEMUAN II. Kerangka Dasar Agama Islam Dan Ajaran Hukum Islam (Bagian Pertama)

Secara bahasa, kata AGAMA berasal dari bahasa sangsekerta yang berarti TIDAK PERGI, tetap di tempat.

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

FILSAFAT ILMU DAN PENDAHULUAN. Dr. H. SyahrialSyarbaini, MA. Modul ke: 01Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi

Landasan Sosial Normatif dan Filosofis Akhlak Manusia

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

KE ARAH PEMIKIRAN FILSAFAT

Kerangka Dasar Agama dan Ajaran Islam

BAB I PENDAHULUAN A. Pengertian Filsafat dan Filsafat Ketuhanan

NOVIA KENCANA, S.IP, MPA

The Elements of Philosophy of Science and Its Christian Response (Realism-Anti-Realism Debate) Rudi Zalukhu, M.Th

Landasan Penelaahan Ilmu

BAB I PENDAHULUAN. macam suku, ras, agama, dan budaya. Keberagaman tersebut tersebar hampir

BAB I PENDAHULUAN. 1 Khadziq, 2009, Islam dan Budaya Lokal, Penerbit Teras, Yogyakarta, hal

ETIKA & FILSAFAT KOMUNIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia dewasa ini telah mendapat perhatian yang

MISTERI TUHAN ANTARA ADA DAN TIADA

PANCASILA SEBAGAI FILSAFAT

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

MEMBANGUN ILMU PENGETAHUAN DENGAN KECERDASAN EMOSI DAN SPIRITUAL

KEKERASAN YANG DILAKUKAN OKNUM POLISI DALAM MENJALANKAN TUGAS SEBAGAI BENTUK PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA

METODE PENELITIAN PENDIDIKAN (KUALITATIF DESKRIPSI)

MASALAH PERBEDAAN PENDAPAT

RISET DALAM PERSPEKTIF ISLAM. M. Nurul Yamin

Pusdiklat Spimnas 2011

Pendidikan Agama Islam

Teori-teori Kebenaran Ilmu Pengetahuan. # Sesi 9, Kamis 16 April 2015 #1

Pendidikan Agama Islam

PANCASILA SEBAGAI FALSAFAH HIDUP BANGSA INDONESIA

TALIM MADANI #12 IMAN KEPADA ALLAH (PERBEDAAN MALAIKAT DAN MANUSIA)

Dosen: Pipin Hanapiah, Drs. Caroline Paskarina, S.IP., M.Si. Jurusan Ilmu Pemerintahan FISIP Universitas Padjadjaran

BAB 4 FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN

Pendidikan Agama Islam

Bentuk dasar pengetahuan ada dua: 1. Bentuk pengetahuan mengetahui demi mengetahui saja, dan untuk menikmati pengetahuan itu demi memuaskan hati

Written by Sr. Marietta, P.Karm Published Date

SATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA

PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR S-1 UNIVERSITAS VETERAN BANGUN NUSANTARA SUKOHARJO HAKIKAT IPA. By Nurratri Kurnia Sari, M. Pd

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Kode : UNIV. A101 / 2 SKS

BAB I Pengantar PLSBT. Dosen : Elly M. Setiadi

Modul ke: Materi Penutup. Fakultas PSIKOLOGI. Cathrin, M.Phil. Program Studi Psikologi

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

Mulyo Wiharto Axiology Keilmuan AXIOLOGY KEILMUAN. Oleh: Mulyo Wiharto Dosen Fisioterapi UIEU

UKDW BAB I. Pendahuluan. 1. Latar Belakang Masalah. Secara umum dipahami bahwa orang Indonesia harus beragama. Ini salah

Generasi Santun. Buku 1A. Timothy Athanasios

JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

MANUSIA SAIN, TEKNOLOGI DAN SENI

BAB V PENUTUP. 1. Konsep Tuhan Dalam Perspektif Agama Islam, Kristen, Dan Hindu. berbilang tidak bergantung pada siapa-siapa melainkan ciptaan-nyalah

BAB I PENDAHULUAN. sendi kehidupan manusia termasuk masalah ekonomi. Kegiatan perekonomian

Bulan Penuh Rahmat itu Telah Meninggalkan Kita. Written by Mudjia Rahardjo Friday, 15 November :41 -

MAKALAH TUGAS KELOMPOK KLASIFIKASI AGAMA DAN PERAN AGAMA ISLAM DALAM KEHIDUPAN. Matakuliah: Agama Islam. Dosen: Muhadi, M.Pd.

Rahasia Alkitab. "Dapatkah engkau menemukan Allah"

PreSeNtasi MakaLaH FiLsaFat Ilmu dengan TeMa

Masih Spiritualitas Bisnis

BAB VI PENUTUP. 1. Epistemologi pengetahuan Yusuf al-qaradawi dapat disimpulan sebagai

ISLAM MENJADI SUMBER MOTIVASI PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. menurut Muhammad Abduh dan Muhammad Quthb serta implikasinya

M. Hamid Anwar, M. Phil.

FILSAFAT ILMU. Drs. Dede Kosasih, M.Si.

FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM DALAM PENINGKATAN SUMBER DAYA MANUSIA YANG BERKUALITAS. Nuryani, M. IAIN Palopo

Sumber dan Tujuan Pendidikan yang Benar. Pengetahuan orang kudus adalah pengertian, Kenalilah akan Dia.

EPISTIMOLOGI, ONTOLOGI, DAN AKSIOLOGI PENGETAHUAN FILSAFAT

Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi

BAB I PENDAHULUAN. Islam merupakan agama (ad-din) yang rahmatan lil alamin, artinya

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Khatamul Anbiya (Penutup Para Nabi)

PENGANTAR METODOLOGI STUDI ISLAM. Tabrani. ZA., S.Pd.I., M.S.I

Filsafat Ilmu dalam Lingkup Agama dan Kebudayaan, Peran Ilmu dalam Pengembangan Agama, Peran Agama dalam Pengembangan Ilmu

KLASIFIKASI AGAMA DAN PERAN AGAMA ISLAM DALAM KEHIDUPAN

FILSAFAT PENDIDIKAN. Dosen: Rukiyati, M. Hum Jurusan FSP-FIP UNY Telp

Islam dan Demokrasi. Disusun oleh : AL-RHAZALI MITRA ANUGRAH F FEBRIAN DELI NOVELIAWATI C.

BAB IV ANALISA. dalam jenis paguyuban atau gemeinschaft, tepatnya paguyuban karena solidaritas.

PENGERTIAN ETIKA ETIKA,

KEBENARAN ILMU, FILSAFAT DAN AGAMA

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan

Memahami Takdir Secara Adil

Assalamu alaikum. Wr. Wb.

Injil Dari Dosa menuju Keselamatan

BAB VI PENUTUP. 1. konsep upah perspektif Hizbut Tahrir adalah sebagai berikut:

TEORISASI DAN STRATEGI PENDIDIKAN ISLAM Oleh : Fahrudin

BAB 2 PENDAHULUAN PENDAHULUAN PENDAHULUAN DEFINISI AGAMA DEFINISI AGAMA. Manusia dan Agama (IDA 102) 1/10/2013. Maruwiah Ahmat 1

SATUAN ACARA PERKULIAHAN JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA ITP. Minggu Pokok Bahasan/ Sub Pokok TIU TIK Daftar Pustaka

Pendahuluan BAB I. A. Pengertian

KONSEP DASAR ILMU ALAMIAH DASAR Bagian I. Oleh: Hermi Yanzi, S.Pd., M.Pd.

Pendidikan Agama Islam Bab : 1 Eksistensi Manusia

KATA PENGANTAR. Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas ini.

BAB 1 PENDAHULUAN. masa mendatang akan semakin komplek. Menurut Undang-Undang Guru dan. yang satu sama lain saling berhubungan dan saling mendukung.

KAJIAN ILMIAH TERHADAP PANCASILA

LANDASAN FILOSOFIS PENDIDIKAN

Pensyarah: Ustazah Nek Mah Bte Batri Master in Islamic Studies Calon PhD- Fiqh Sains & Teknologi Calon PhD -Pendidikan Agama Islam

Estetika Desain. Oleh: Wisnu Adisukma. Seni ternyata tidak selalu identik dengan keindahan. Argumen

PANCASILA SEBAGAI ETIKA POLITIK

Bahasan Kajian Filsafat

Transkripsi:

1 Pertemuan 1 NISBAH (RELASI DAN RELEVANSI) ANTARA ILMU FILSAFAT DAN AGAMA A. Institusi Kebenaran Manusia merupakan makhluk yang senantiasa menunjukkan eksistensinyan dengan terus berupaya mencari kebenaran. Kajian tentang kebenaran mngungkap tiga jalan untuk mencari, menghampiri dan menemukan kebenaran yaitu, melalui Ilmu, Filsafat, dan Agama. Ketiga metode tersebut memiliki kekhasan tersendiri dalam mencari, menghampiri, dan menemukan kebenaran. Oleh karena itu, ketiganya mempunyai titik persamaan, titik perbedaan dan titik singgung yang satu terhadap yang lainnya. 1. Ilmu Pengetahuan Ilmu Pengetahuan merupakan hasil usaha pemahaman manusia yang disusun dalam suatu sistema mengenai kenyataan, struktur, pembagian, bagian-bagian dan hukum tentang hal ihwal yang diselidikinya (alam, manusia dan juga agama). Sejauh yang dapat dijangkau daya pemikiran manusia yang dibantu penginderaannya, yang kebenarannya diuji secara empiris, riset dan eksperimental. Ilmu adalah akumulasi pengetahuan yang bersifat general yang tersusun secara sistematis yang mampu

2 menjelaskan, meramalkan suatu penomena yang terjadi ( Rusidi, 1995 ). 2. Filsafat Filsafat adalah ilmu istimewa yang mencoba menjawab masalah-masalah yang tidak dapat dijawab oleh ilmu pengetahuan biasa, karena masalah-masalah tersebut di luar atau di atas jangkauan ilmu pengetahuan biasa. Filsafat ialah hasil daya upaya manusia dengan akal budinya untuk memahami (mendalami, menyelami) secara radikal dan integral hakekat sarwa yang ada: hakikat Tuhan, hakikat alam semesta, dan hakikat manusia. Tujuan Filsafat, menurut Kattsoff (1986:3) adalah mengumpulkan pengetahuan manusia sebanyak mungkin, mengajukan kritik, dan menilai pengetahuan ini, menemukan hakekat-nya, dan menerbitkan serta mengatur semuanya itu, dalam bentuk yang sistematis. Filsafat membawa kita kepada tindakan yang lebih layak. 3. Agama Agama merupakan satu sistema credo (tata keimanan atau tata keyakinan) atas adanya sesuatu yang absolut di luar manusia. Selain itu, Agama juga merupakan satu sistema ritus (tata peribadatan) manusia kepada yang dianggapnya mutlak tersebut. Dalam Agama juga terwadahi satu sistema norma (tata kaidah)

3 yang mengatur hubungan manusia dengan manusia dan alam lainnya, yang sesuai dan sejalan dengan tata peribadatan termaksud di atas. Ditinjau dari segi sumbernya maka agama (tata keimanan, tata peribadatan, dan tata aturan) itu dapat dibeda-bedakan atas dua bagian: 1) agama samawi (agama langit; agama wahyu; agama profetis; revealed religion; Din as-samawi); 2) agama budaya (agama bumi, agama filsafat, agama ra yu, non revealed religion, natural religion, Din at-thabi I, Din al-ardhi). B. Titik Persamaan Titik Persamaan baik Ilmu, maupun Filsafat ataupun Agama bertujuan (sekurang-kurangnya berurusan dengan hal yang) sama dalam, yakni kebenaran. Ilmu Pengetahuan dengan metodanya sendiri mencari kebenaran tentang alam (termasuk di dalamnya manusia), kemudian Filsafat dengan wataknya sendiri pula menghampiri kebenaran baik tentang alam, maupun tentang manusia (yang belum atau tidak dapat dijawab oleh ilmu, karena di luar jangkauannya), ataupun tentang Tuhan. Agama dengan karakteristiknya sendiri pula memberikan jawaban atas segala persoalan yang mendasar (asasi) yang

4 dipertanyakan manusia; yang menyangkut alam, manusia ataupun tentang Tuhan sekalipun! C. Titik Perbedaan Baik ilmu maupun filsafat keduanya hasil dari sumber yang sama, yaitu: ra yu (akal, budi, rasio, reason, nous, rede, vertand) manusia. sedangkan Agama bersumberkan wahyu Alloh SWT. Ilmu pengetahuan diperoleh dengan jalan riset (penelitian) dan pengalaman (empirik), Percobaan (eksperimen) sebagai batu ujian. Filsafat menghampiri kebenaran dengan cara mengembarakan atau mengelanakan akal budi secara radikal (mengakar), integral serta universal; tidak merasa terikat oleh ikatan apapun kecuali oleh ikatan tangannya sendiri yang bernama logika. Manusia mencari dan menemukan kebenaran dengan mendalami Agama dengan jalan mempertanyakan (mencari jawaban tentang) berbagai masalah asasi dari ataupun kepada Kitab Suci. Kebenaran Ilmu adalah kebenaran positif yaitu berlaku sampai saat ini, kebenaran filsafat adalah kebenaran spekulatif atau dugaan yang tidak dapat dibuktikan secara empiris, riset, atau eksperimental. Baik Kebenaran Ilmu maupun Kebenaran Filsafat adalah kebenaran relatif (nisbi), sedangkan kebenaran Agama bersifat mutlak (absolut), karena Agama diturunkan oleh Dzat Yang Maha Benar, Maha Mutlak dan Maha Sempurna, yaitu Alloh SWT.

5 Ilmu maupun Filsafat kedua-duanya diawali oleh sikap/rasa sangsi atau tidak percaya sedangkan Agama dimulai dengan sikap percaya atau iman. D. Titik Persinggungan Tidak semua masalah yang dipertanyakan manusia bisa dijawab oleh Ilmu Pengetahuan, karena Ilmu itu terbatas oleh subyeknya (sang peneliti) oleh obyeknya (baik obyek materia maupun obyek formanya), oleh metodologinya. Tidak semua masalah yang tidak terjawab oleh Ilmu lantas dengan sendirinya bisa dijawab oleh Filsafat, Jawaban Filsafat sifatnya spekulatif dan juga alternatif, tentang sesuatu masalah asasi yang sama. terdapat berbagai jawaban filsafat. Sedangkan agama memberi jawaban tentang berbagai soal azasi yang sama, sebab tidak terjawab oleh ilmu yang dipertanyakan (tidak terjawab) secara tuntas oleh filsafat akan tetapi perlu ditegaskan disini, tidak semua persoalan manusia ada jawabannya dalam agama, adapun soal-soal manusia yang tidak ada jawabannya dalam Agama disebutkan oleh Anshari (1987:175), sebagai berikut: 1. Soal-soal kecil, detail yang tidak prinsipil; contoh jalan sebelah kiri atau kanan, soal rambut panjang atau pendek, soal cek atau wesel. 2. Persoalan-persoalan yang tidak secara jelas dan tegas, terdapat dalam Al-Qur an dan As-Sunnah yang diserahkan kepada Ijtihad

6 atau hasil daya pemikiran manusia yang tidak berlawanan dengan jiwa dan semangat Al-Qur an dan As-Sunnah. 3. Persoalan-persoalan yang tetap merupakan Misteri, diliputi rahasia yang tidak terjangkau akal budi dan fakultas-fakultas rohani manusia lainnya karena keterbatasannya, yang merupakan ilmu (dengan sifat mutlak Allah SWT) yang karena kebijaksanaannya tidak dilimpahkan kepada manusia seperti hakikat, roh, qodlo, qadar, dan lain sebagainya. Dengan kekuatan akal budi, ilmu dan filsafat manusia naik menghampiri dan memetik kebenaran yang bisa dijangkau oleh kapasitasnya sendiri yang terbatas itu, disamping itu karena sifat RakhmatNya Allah SWT berkenan menurunkan wahyu-nya kepada umat manusia di muka Planet Bumi ini agar mereka menemukan kebenaran asasi yang tidak dapat dicapai dan ditemukan sekedar kekuatan akal budinya semata. Allah SWT telah menganugerahkan kepada manusia: (1) alam; (2) akal budi; dan (3) wahyu. Dengan akal budinya manusia dapat lebih memahami baik ayat Qur aniah (wahyu) maupun ayat kauniah atau alam untuk kebahagaian mereka yang hakiki.