2014 PERANAN INDUSTRI GULA RAJAWALI II JATITUJUH TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI DI KECAMATAN JATITUJUH KABUPATEN MAJALENGKA

dokumen-dokumen yang mirip
PERNYATAAN. Bandung, April 2014 Yang membuat pernyataan, Machrip Aziz NIM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dan pertumbuhan ekonomi dalam rangka pembangunan nasional

BAB I PENDAHULUAN. (profit) melainkan juga kesejahteraan orang (people) dan menjamin kelangsungan hidup

BAB I PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility (CSR) adalah salah satu kegiatan yang

BAB I PENDAHULUAN. teknologi seefisien mungkin sehingga terkadang mengabaikan aspek-aspek

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai sebuah sistem dalam keberlanjutan dan keseimbangannya tidak

BAB I PENDAHULUAN. manusia jugalah yang melakukan kerusakan di muka bumi ini dengan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Sejarah perkembangan akuntansi yang berkembang pesat setelah terjadi

I. PENDAHULUAN. bertanggung jawab atas usaha tersebut (Badan Pusat Statistik, 2013). Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Gula adalah salah satu komoditas pertanian yang telah ditetapkan

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan salah satu sektor penting yang patut. diperhitungkan dalam meningkatkan perekonomian Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. relevan dalam konteks ekonomi saat ini (Garzella & Fiorentino, 2014). Mardikanto (2014:83)

BAB I PENDAHULUAN. sektor non pertanian merupakan suatu proses perubahan struktur ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN. makin maraknya alih fungsi lahan tanaman padi ke tanaman lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. alam baik itu berupa sumber daya tanah, air, udara dan sumber daya alam lainnya

BAB 1 PENDAHULUAN. satu sumber daya utama. Tiap perusahaan memiliki tujuan yang berbeda-beda.

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam laporan tahunan perusahaan (annual report). Informasi tambahan itu dapat

I. PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. dikelola untuk menghasilkan barang atau jasa (output) kepada pelanggan

A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Alam adalah suatu dunia yang berbeda terpisah dari dirinya sendiri dan dapat

BAB I PENDAHULUAN. peralatan untuk kegiatan-kegiatan tersebut. Permasalahan umum yang ada di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah.

BAB I PENDAHULUAN. Konsep Corporate Social Responsibility (CSR) muncul sebagai respons terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini bumi kita sedang mengalami berbagai permasalahan yang timbul

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini topik mengenai Corporate Social Responsibility (selanjutnya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Enok Yanti, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Menuju Swasembada Gula Nasional Tahun 2014, PTPN II Persero PG Kwala. Madu yang turut sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional dalam suatu negara bukan merupakan tanggung

BAB 1 PENDAHULUAN. tujuan perusahaan yaitu memperoleh laba yang sebesar besarnya, masalah sosial

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ABSTRAK DAN EXECUTIVE SUMMARY PENELITIAN PEMBINAAN PERAN INDUSTRI BERBASIS TEBU DALAM MENUNJANG SWASEMBADA GULA NASIONAL.

BAB I PENDAHULUAN. mencari keuntungan semata (profit-oriented). Prinsip dasar yang kemudian diterima

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. saja kebanyakan dari mereka masih memfokuskan tujuan utamanya pada pencarian

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Corporate social responsibility (CSR) merupakan klaim agar. perusahaan tak hanya beroperasi untuk kepentingan para pemegang saham

4. ANALISIS SISTEM 4.1 Kondisi Situasional

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ppbab I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Indonesia dikenal sebagai negara agraris yang memiliki kekayaan

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang ada di Indonesia. Hal ini terjadi dikarenakan mulai banyaknya pihak pihak

BAB I PENDAHULUAN. yang putih dan terasa manis. Dalam bahasa Inggris, tebu disebut sugar cane. Tebu

BAB 1 PENDAHULUAN. memberikan beasiswa bagi pelajar atau pekerja yang berprestasi, disebabkan oleh aktifitas dari kegiatan produksi perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan. Revolusi industri pada abad 19-an, telah mengakibatkan adanya ledakan

BAB I PENDAHULUAN. menikmati dan melestarikan hasil pembangunan. disebabkan oleh beberapa kendala yaitu:

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. budaya (Novianty, 2011). Padahal di sisi lain perusahaan juga membawa

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan tidak hanya bertanggungjawab kepada investor dan kreditor, tetapi juga

BAB I PENDAHULUAN. operasional perusahaan akan memberikan dampak sosial dan lingkungan disekitar

BAB I PENDAHULUAN. bersejarah, flora, fauna dan masih banyak kekayaan alam yang lainnya. Namun semakin

BAB I PENDAHULUAN. saat ini masih dalam proses pembangunan disegala bidang baik dari sektor

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial

BAB I PENDAHULUAN. jawab sosial dan peningkatkan kesejahteraan sosial. Sehingga perusahaan bukan

BAB I PENDAHULUAN. dicetuskannya konsep social responsibility yang merupakan kelanjutan konsep

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, tanggung jawab sosial perusahaan atau yang lebih dikenal


BAB I PENDAHULUAN. impor gula. Kehadiran gula impor ditengah pangsa pasar domestik mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk memerhatikan dua aspek penting selain keuntungan yang

BAB I PENDAHULUAN. Lahan menjadi salah satu unsur utama dalam menunjang kehidupan. manusia. Fungsi lahan sebagai tempat manusia beraktivitas untuk

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi bagi negara. Seiring bertambahnya pembangunan perusahaan, sumbersumber

BAB I PENDAHULUAN. sektor sosial budaya dan lingkungan. Salah satu sektor lingkungan yang terkait

Materi Kuliah ETIKA BISNIS. Tanggungjawab Sosial Perusahaan (CSR) Pertemuan ke-6

BAB I PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan inti dari etika bisnis yang kini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility), tentang komitmen

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu organisasi yang memproses sumber daya (input),

BAB I PENDAHULUAN. diterima lagi. Perkembangan dunia usaha saat ini menuntut perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

I. PENDAHULUAN. (agribisnis) terdiri dari kelompok kegiatan usahatani pertanian yang disebut

Mata Pencaharian Penduduk Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. pertanian (agro-based industry) yang banyak berkembang di negara-negara tropis

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan memproduksi barang dan jasa untuk. dan bau, tanah yang subur menjadi tanah yang humus.

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama manajemen perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya ialah

BAB I PENDAHULUAN. sebagai lingkungan eksternalnya. Ada hubungan timbal balik antara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. dari kegiatan atau tindakan ekonomi perusahaan. Kegiatan produksi yang

BAB I PENDAHULUAN. dampak yang timbul terhadap lingkungan sekitarnya. Permasalahan lingkungan yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Bagi perekonomian Indonesia, sektor pertanian merupakan sektor yang

KEBIJAKAN GULA UNTUK KETAHANAN PANGAN NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. Keadaan alam Indonesia yang beriklim tropis mempunyai banyak habitat

BAB I PENDAHULUAN. tingkat pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian tampaknya masih menjadi primadona perekonomian di

BAB I PENDAHULUAN. pencapaian tujuan perusahaan. Keberadaan manajemen sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. semakin majunya perindustrian (perusahaan), mengambil peran besar dalam

BAB I PENDAHULUAN. Jagung merupakan komoditi yang penting bagi perekonomian Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN UKDW. environmental responsibility (Bakdi Soemanto dkk, 2007). Dari penjelasan diatas

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. berbasis tebu merupakan salah satu sumber pendapatan bagi sekitar 900 ribu

BAB I PENDAHULUAN. dihadapkan pada tanggung jawab yang berpijak atas single bottom line, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dimasa yang akan datang, sehingga meningkatkan harga saham

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesejahteraan masyarakat dimana kegiatannya berlandaskan

V. GAMBARAN UMUM KONDISI PERGULAAN NASIONAL, LAMPUNG DAN LAMPUNG UTARA

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sumber daya yang tersebar luas hendaknya dikelola dan dimanfaatkan sebaikbaiknya. Pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya secara maksimal akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan manusia. Langkah-langkah untuk mengelola dan memanfaatkan sumber daya merupakan upaya dari pembangunan. Rostow (dalam Budiman, 2000, hlm. 25) mengemukakan bahwa pembangunan adalah proses yang bergerak dalam sebuah garis lurus, yakni dari masyarakat terbelakang ke masyarakat yang maju. Pembangunan merupakan suatu upaya yang harus dilakukan oleh suatu negara. Dalam pelaksanaannya, pembangunan yang dilaksanakan oleh suatu negara perlu memahami berbagai potensi yang dimilikinya, diantaranya bidang pertanian, pendidikan, kesehatan, politik, hukum dan bidang ekonomi yang meliputi perdagangan dan industri. Selain itu, suatu negara juga harus peka terhadap kondisi perkembangan global apabila ingin mendapatkan manfaat yang maksimal dari pembangunan yang dilaksanakannya. Fenomena yang berkembang saat ini, bidang ekonomi yang meliputi sektor perdagangan dan industri memiliki peran yang penting dalam pembangunan suatu negara. Pembangunan di bidang ekonomi merupakan hal atau dasar yang penting bagi suatu negara. Karena apabila bidang ekonomi berhasil, maka bidang-bidang lain seperti bidang pertanian, kesehatan, pendidikan dan lain-lainnya akan terbantu. Sektor industri memiliki peranan yang penting dalam pembangunan nasional. Dari tahun ke tahun perkembangan pada sektor industri makin nyata terlihat. Ditandai dengan banyaknya pertumbuhan pabrik-pabrik di berbagai daerah di Indonesia, banyak masyarakat yang bekerja pada sektor industri tersebut. Forbes (1986, hlm. 19) mengemukakan bahwa jarak antara negara kaya industri dan negara berkembang semakin melebar. Apabila berkaca pada negara-negara maju di dunia, peranan sektor industri pada negara-negara maju lebih dominan dibandingkan dengan sektor pertanian. Abdurachmat dan Maryani (1997, hlm. 34)

2 mengungkapkan bahwa daerah-daerah atau bangsa-bangsa yang memiliki tingkat perkembangan industri yang tinggi pada umumnya merupakan pusat-pusat kekuatan ekonomi dan kekuatan politik. Hal ini karena sektor industri memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan sektor lainnya, diantaranya yaitu nilai kapitalisasi modal yang tertanam sangat besar, kemampuan menyerap tenaga kerja yang besar, juga kemampuan menciptakan nilai tambah (value added creation) dari setiap input atau bahan dasar yang diolah. Perkembangan pembangunan sektor industri dari pembangunan nasional dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi telah memberikan perubahan pada struktur kehidupan masyarakat. Perubahan tersebut berpengaruh terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat dan lingkungan sekitar industri. Nor Hadi (2011, hlm. 36) mengungkapkan pengaruh keberadaan perusahaan indsutri terbagi kedalam dua kategori, yakni positif (positive externalities) dan negatif (negative externalities). Secara positif, perusahaan industri akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi, sosial dan lingkungan dalam bentuk peningkatan kesejahteraan, infrastruktur, tata sosial dan ilmu pengetahuan. Secara negatif, keberadaan perusahaan dapat melahirkan ketimpangan sosial, diskriminasi, relokasi masyarakat kecil akibat digunakan untuk kawasan industi, degradasi lingkungan dan lain-lain. Keberadaan suatu industri pasti memberikan profit yang besar terhadap perusahaanya. Rahman (2009) mengungkapkan bahwa perusahaan industri terkadang memandang dirinya sebagai organisasi yang bertujuan mengeruk keuntungan semata. Kontribusinya terhadap masyarakat sekitar hanya berupa penyediaan lapangan kerja dan mekanisme pajak yang dipungut pemerintah. Padahal, masyarakat sekitar industri membutuhkan kontribusi yang lebih dari itu. Aktivitas ekonomi yang dilakukan oleh perusahaan industri telah membawa kerusakan pada lingkungan sekitarnya, seperti tercemarnya sumber air, polusi udara, suara kebisingan, rusaknya jalan dan lain-lain. Perusahaan seringkali membebankan biaya perbaikannya hanya pada pemerintah semata. Namun seiring perkembangan jaman, belakangan ini perusahaan mulai menyadari pentingnya peran lingkungan internal dan eksternal terhadap keberadaanya. Masyarakat tidak hanya dipandang sebagai konsumen semata,

3 melainkan juga sebagai partner. Maka lahirlah Corporate Social Responcibility (CSR) atau tanggung jawab sosial korporat. Sebagaimana dikemukakan oleh Suharto (2009, hlm. 105) bahwa CSR merupakan kepedulian perusahaan yang menyisihkan sebagian keuntungannya (profit) bagi kepentingan pembangunan manusia (people) dan lingkungan (planet) secara berkelanjutan berdasarkan prosedur (procedure) yang tepat dan profesional. Keberadaan CSR pada suatu perusahaan akan memberikan dampak terhadap masyarakat sekitar perusahaan. Perusahaan yang mengandalkan benificience semata terkadang merasa telah melakukan CSR dengan baik. Misalnya, memberikan memberikan sumbangan gratis untuk kegiatan para pemuda sekitar perusahaan. Padahal, sebenarnya itu malah memberikan dampak yang negatif, diantaranya membuat masyarakat malas dan berperilaku konsumtif. CSR semestinya harus mengintegrasikan antara kepentingan shareholder dan stakeholder. Program CSR yang dimiliki oleh perusahaan jangan hanya fokus pada hasil semata, melainkan juga pada proses untuk mencapai hasil tersebut. Post dkk. (dalam Kartini, 2013) mengungkapkan CSR berdasarkan prinsip Stewardship. Pertama, perusahaan diharapkan untuk melakukan berbagai aktivitas yang tidak hanya baik untuk perusahaan tetapi juga baik untuk lingkungan sekitarnya. Kedua, para manajer perusahaan memiliki kewajiban untuk menyeimbangkan kepentingan berbagai konstituen utama perusahaan. Ketiga, manajer perusahaan memiliki tanggung jawab untuk melayani masyarakat. Pada tahun 1971, Pemerintah Indonesia mengadakan kerjasama dengan Bank Dunia membentuk Indonesian Sugar Study (ISS) dalam rangka swasembada gula. Salah satu programnya adalah mencari areal baru yang berorientasi pada lahan kering. Hasil survey yang dilakukan pada tahun 1972-1975, menyatakan areal Badan Kuasa Pemangku Hutan (BKPH) Jatitujuh, Kerticala, Cibenda, dan Jatimunggul cocok untuk pertanaman tebu sehingga pada tanggal 9 Agustus 1975 dikeluarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian (SK Mentan) No. 795/VI/1975 tentang izin prinsip pendirian Pabrik Gula (PG) di Jatitujuh yang dikenal dengan nama Proyek Gula Jatitujuh dan diikuti SK Mentan No. 654/Kpts/UM/76 untuk membebaskan lahan tersebut. Pada tahun 1977-1978 mulai

4 dibangun, dan pada tahun 1980 PG Jatitujuh mulai beroperasi. Pada tanggal 5 September 1980, manajemen ditangani oleh Perusahaan Negara Perkebunan (PNP) XIV namun pada tahun 1989 manajemen mengalami perubahan dan diambil alih oleh PT Rajawali Nusantara Indonesia hingga pada saat ini. Produksi tebu diperkirakan sekitar 77-81 ton per hektar. Total area perkebunan tebu sekitar 12.000 hektar berada pada Kabupaten Indramayu dan Kabupaten Majalengka. Adapun luas wilayah kebun tebu perkabupaten bisa dilihat pada tabel 1.1 No. Tabel 1.1 Data Luas Area Perkebunan ( Tahun 1976-2004) Lokasi Area Perkebunan Tahun 1976-2004 Proyeksi Tahun 2005-2029 Luas (Ha) Luas (Ha) 1. Daerah Indramayu 5.784,35 5.673,03 2. Daerah Majalengka 6.238,15 6.248,52 Total 13.022,50 11.921,65 Sumber: PG Rajawali II Jatitujuh 2013 PG Rajawali II Jatitujuh merupakan perusahaan industri yang bergerak dibidang pangan. Perusahaan ini mengambil bahan mentahnya langsung dari kebun yang berlokasi dekat dengannya, area perkebunan yang luas membutuhkan tenaga yang banyak untuk mengolahnya. Tidak sedikit penduduk sekitar industri yang menjadi tenaga pekerja pada perusahaan ini. Keberadaan perusahaan atau industri pada suatu daerah sudah sepantasnya memberikan peningkatan kesejahteraan pada kehidupan masyarakat sekitar. Tidak hanya menyerap tenaga kerja penduduk setempat, melainkan harus juga memberikan kontribusinya terhadap masyarakat, perusahaan harus menyisihkan keuntungannya untuk pembangunan masyarakat serta menjaga lingkungan sekitarnya. Pendidikan, pendapatan dan kesehatan merupakan komponen-komponen yang sangat penting untuk menentukan suatu kesejahteraan. Komponen-komponen ini saling berkaitan. Forbes (1986) mengungkapkan bahwa seharusnya dengan

5 pendapatan yang tinggi maka tingkat pendidikan dan kesehatan pun akan baik. Pun sebaliknya, pendidikan yang tinggi akan memberikan pekerjaan yang lebih layak sehingga akan mendapatkan pendapatan dan kesehatan yang lebih baik pula. Ketiga komponen ini perlu mendapatkan perhatian yang lebih. Dalam hal ini, apakah keberadaan suatu perusahaan sudah memberikan CSR dengan semestinya yakni dengan memperhatikan komponen-komponen tersebut. Atau sebaliknya, malah acuh terhadap kondisi disekitarnya dan tidak menerapkan konsep CSR yang semestinya dilaksanakan. Perusahaan seharusnya memiliki program-program CSR yang jelas, dalam hal ini sudah sepantasnya perusahaan PG Rajawali II Jatitujuh pun memiliki program-program CSR yang jelas dan terstruktur, namun apakah telah direalisasikan dengan baik atau malah sebaliknya. Atas dasar hal yang telah disebutkan, dapat diketahui keberadaan suatu perusahaan atau industri akan memberikan peranan terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat daerah sekitar. Oleh karena itu, penyusun merasa tertarik untuk meneliti mengenai peranan suatu kegiatan industri bahan pangan PG Rajawali II Jatitujuh terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat di Kecamatan Jatitujuh. B. Rumusan Masalah Penelitian Dalam penelitian, perumusan masalah perlu dilakukan untuk membatasi masalah dalam penelitian. Silalahi (2012) mengungkapkan bahwa masalah dalam penelitian adalah keadaan yang didalamnya terdapat ketidaksesuaian antara aktual dan ideal diharapakan atau antara apa yang ada dan seharusnya ada. Ketika menemukan keragauan, kesangsian, kebingungan, atau kemenduaan terhadap suatu situasi atau fenomena, maka itu dapat dikatakan sebagai masalah penelitian. Adapun masalah yang diambil dalam penelitian ini adalah tentang bagaimana peranan dari suatu kegiatan industri bahan pangan (PG Jatitujuh) terhadap kehidupan sosial ekonomi di Kecamatan Jatitujuh. Berdasarkan latar belakang yang telah dibuat, maka dalam penelitian ini dirumuskan untuk menjawab beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut:

6 1. Bagaimana bentuk program CSR Industri PG Rajawali II Jatitujuh di Kecamatan Jatitujuh? 2. Seberapa besar kontribusi program CSR Industri PG Rajawali II Jatitujuh terhadap bidang pendidikan masyarakat di Kecamatan Jatitujuh? 3. Seberapa besar kontribusi program CSR Industri PG Rajawali II Jatitujuh terhadap pendapatan masyarakat di Kecamatan Jatitujuh? 4. Seberapa besar kontribusi program CSR Industri PG Rajawali II Jatitujuh terhadap bidang kesehatan masyarakat di Kecamatan Jatitujuh? C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian yang hendak dicapai adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengidentifikasi bentuk program CSR industri PG Jatitujuh di kecamatan Jatitujuh. 2. Untuk menganalisis kontribusi program CSR terhadap pendidikan masyarakat di Kecamatan Jatitiujuh. 3. Untuk menganalisis kontribusi program CSR terhadap pendapatan masyarakat Jatitiujuh. 4. Untuk menganalisis kontribusi program CSR industri PG Jatitujuh terhadap kesehatan masyarakat di kecamatan Jatitujuh. D. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini terbagi dua, yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis. 1. Manfaat Teoritis Secara teoritis, diharapkan dari hasil penelitian ini dapat berguna untuk menjadi referensi dan masukan bagi perkembangan ilmu geografi khususnya geografi pada bidang industri. 2. Manfaat Praktis Secara praktis, diharapkan dari hasil penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan perusahaan dalam membuat kebijakan dalam hal ketenagakerjaan serta peran dalam pembangunan sosial ekonomi masyarakat sekitarnya. Untuk masyarakat, sebagai informasi untuk mengetahui kondisi

7 sosial ekonomi di sekitar kawasan industri. Dan bagi pihak lain semoga penelitian ini dapat menjadi informasi tambahan dalam penelitian yang serupa. E. Struktur Organisasi Skripsi Untuk memudahkan dalam memahami penulisan skripsi ini, maka pembahasan disajikan dalam lima bab, dengan struktur organisasi sebagai berikut: BAB I Pendahuluan, latar belakang penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur organisasi skripsi. BAB II Kajian Pustaka yang terdiri atas, industri, pengertian industri, klasifikasi industri, faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan industri, dampak kegiatan industri, industri dalam kajian geografi, peraturan perindustrian, CSR, kondisi sosial ekonomi, pengertian kondisi sosial ekonomi, pendidikan, pendapatan dan kesehatan. BAB III Metode penelitian yang terdiri dari metode, populasi dan sampel, definisi operasional, teknik pengumpulan dan analisis data BAB IV Kondisi fisik wilayah penelitian, sosial ekonomi wilayah penelitian, deskripsi data, analisis data, pembahasan BAB V Simpulan dan saran