PERJUANGAN MELAWAN PENJAJAHAN
Saya siswa kelas 5A Siap Belajar dengan Tenang dan Tertib dan Antusias
Pada abad ke-16 berlayarlah bangsa-bangsa Eropa ke wilayah Timur. Diantaranya adalah Portugis, Spanyol, Inggris, dan Belanda.
Dari pelayaran tersebut sampailah mereka ke Nusantara. Setelah sampai di Nusantara timbullah keserakahan mereka.
Tujuan mereka mencari rempah-rempah. Selain itu mereka juga menyebarkan agama Kristen.
Semula mereka hanya berdagang kemudian mereka ingin menguasai Nusantara.
KEDATANGAN BANGSA BELANDA DI INDONESIA
PERJUANGAN MELAWAN PENJAJAH BELANDA
Pada tanggal 22 Juni 1596 Belanda di bawah pimpinan Cornelis de Houtman, pertama kali mendarat di Banten.
20 Maret 1602 Belanda mendirikan kongsi dagang VOC (Verenigde Oost Indische Compagnie ) di Batavia.
untuk memperkuat kedudukannya. VOC mempunyai hak istimewa disebut Hak Octroi
Hak oktroi adalah hak yng diberikan pemerintah belanda kpd VOC untuk menjalankan kekuasaan di Indonesia.
Gubernur Jendral VOC pertama Pieter Both, kemudian digantikan J. P. Coen
Akhir abad ke-18 VOC bangkrut dan dibubarkan tanggal 31 Desember 1799.
Penyebab VOC dibubarkan: 1. Banyak Pejabat VOC yang Korupsi dan hidup Mewah 2. VOC menanggung biaya perang 3. Kalah bersaing dengan pedagang Perancis dan Inggris 4. Pegawai VOC melakukan perdagangan Gelap
Indonesia diperintah oleh Kolonial Belanda dengan gubernur jendral pertama Daendels yang sangat kejam.
Herman Willem Daendels (lahir di Hattem, Gelderland, Republik Belanda, 21 Oktober 1762 meninggal di Elmina, 2 Mei 1818 pada umur 55 tahun), adalah seorang politikus Belanda yang merupakan Gubernur-Jenderal Hindia Belanda yang ke-36. Ia memerintah antara tahun 1808 1811.
Rakyat dipaksa kerja rodi membuat jalan sepanjang 1.000 km (dari Anyer Panarukan), mendirikan pabrik senjata di Semarang dan Surabaya juga membangun Pelabuhan Merak.
Daendels digantikan Jansens yang kemudian dikalahkan Inggris.
Tahun 1816 Indonesia dikembalikan ke Belanda, dengan Van den Bosch sebagai gubernur
Ia menerapkan politik tanam paksa Tujuannya untuk mengisi kas Belanda yang kosong.
PANGERAN DIPONEGORO Bendara Pangeran Harya Dipanegara (lebih dikenal dengan nama Diponegoro, lahir di Ngayogyakarta Hadiningrat, 11 November 1785 meninggal di Makassar, Hindia Belanda, 8 Januari 1855 pada umur 69 tahun) Pangeran Diponegoro terkenal karena memimpin Perang Diponegoro/Perang Jawa (1825-1830) melawan pemerintah Hindia Belanda. Perang tersebut tercatat sebagai perang dengan korban paling besar dalam sejarah Indonesia
IMAM BONJOL Tuanku Imam Bonjol (lahir di Bonjol, Pasaman, Sumatera Barat, Indonesia 1772 - wafat dalam pengasingan dan dimakamkan di Lotak, Pineleng, Minahasa, 6 November 1864), adalah salah seorang ulama, pemimpin dan pejuang yang berperang melawan Belanda dalam peperangan yang dikenal dengan nama Perang Padri pada tahun 1803-1838
TEUKU UMAR Teuku Umar (Meulaboh, 1854 - Meulaboh, 11 Februari 1899) adalah pahlawan kemerdekaan Indonesia yang berjuang dengan cara berpura-pura bekerjasama dengan Belanda. Ia melawan Belanda ketika telah mengumpulkan senjata dan uang yang cukup banyak.
PANGERAN ANTASARI Pangeran Antasari (lahir di Kayu Tangi, Kesultanan Banjar, 1797) meninggal di Bayan Begok, Hindia- Belanda, 11 Oktober 1862 pada umur 53 tahun) Beliau adalah Sultan Banjar Pada 14 Maret 1862, dia dinobatkan sebagai pimpinan pemerintahan tertinggi di Kesultanan Banjar (Sultan Banjar) dengan menyandang gelar Panembahan Amiruddin Khalifatul Mukminin
SISINGAMANGANRAJA XII Sisingamangaraja XII (lahir di Bakara, 18 Februari 1845 meninggal di Dairi, 17 Juni 1907 pada umur 62 tahun) Adalah seorang raja di negeri Toba, Sumatera Utara, pejuang yang berperang melawan Belanda, Sebelumnya ia dimakamkan di Tarutung, lalu dipindahkan ke Soposurung, Balige pada tahun 1953.[1]
Sultan Ageng Tirtayasa, beliau adalah pahlawan yang berasal dari provinsi Banten. Lahir pada tahun 1631. Perjuangan beliau salah satunya adalah menentang Belanda karena VOC menerapkan perjanjian monopoli yang merugikan rakyat Banten. SULTAN AGENG TIRTAYASA
Pattimura (lahir di Haria, pulau Saparua, Maluku, 8 Juni 1783 meninggal di Ambon, Maluku, 16 Desember 1817 pada umur 34 tahun), juga dikenal dengan nama Kapitan Pattimura adalah pahlawan Maluku dan merupakan Pahlawan nasional Indonesia. Kapiten Pattimura
Sultan Hasanuddin (lahir di Makassar, Sulawesi Selatan, 12 Januari 1631. Meninggal di Makassar, Sulawesi Selatan, 12 Juni 1670 pada umur 39 tahun) adalah Raja Gowa ke- 15 dan pahlawan nasional Indonesia. Karena keberaniannya, ia dijuluki De Haantjes van Het Osten oleh Belanda yang artinya Ayam Jantan dari Timur. Ia dimakamkan di Katangka, Kabupaten Gowa Sultan Hassanudin
Ki Hajar dewantara mempunyai nama asli Raden Mas Soewardi Soerjaningrat lahir di Yogyakarta, 2 Mei 1889 meninggal di Yogyakarta, 26 April 1959 adalah aktivis pergerakan kemerdekaan Indonesia, kolumnis, politisi, dan pelopor pendidikan bagi kaum pribumi Indonesia dari zaman penjajahan Belanda. Ia adalah pendiri Perguruan Taman Siswa. Tanggal kelahirannya sekarang diperingati di Indonesia sebagai Hari Pendidikan Nasional.