Dra. Nina Sardjunani, MA Deputi Sumber Daya Manusia dan Kebudayaan, Kementerian PPN/Bappenas

dokumen-dokumen yang mirip
(1) menghapuskan kemiskinan dan kelaparan; (2) mewujudkan pendidikan dasar untuk semua orang; (3) mempromosikan kesetaraan gender dan pemberdayaan

Ikhtisar Pencapaian MDGs Provinsi Kepulauan Riau Menurut Jumlah Indikator

KATA PENGANTAR. dr. Untung Suseno Sutarjo, M.Kes.

Paparan Kepala Bappeda Provinsi Kalimantan Tengah

PENCAPAIAN TARGET MDGs DALAM RPJMN

KATA PENGANTAR. Pada akhirnya, kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan Laporan Ringkasan ini.

LAPORAN SINGKAT PENCAPAIAN MILLENNIUM DEVELOPMENT GOALS INDONESIA 2010

CAPAIAN MDGs. provinsi KALIMANTAN TENGAH

Target 2A : Menjamin pada 2015 semua anak-anak, laki-laki maupun perempuan dimanapun dapat menyelesaikan pendidikan dasar

MILLENNIUM DEVELOPMENT GOALS (MDGs) Diterjemahkan dari: Population and Development Strategies Series Number 10, UNFPA, 2003

BAB III PEMANTAUAN DAN EVALUASI

Pengalaman MDGS: PROSES INTEGRASI DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN

LAPORAN AKHIR EVALUASI KINERJA DAN STRATEGI PERCEPATAN PENCAPAIAN INDIKATOR-INDIKATOR MILLENIUM DEVELOPMENT GOALS DI KABUPATEN JEMBER

ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia :

Lampiran 1 KUESIONER RISKESDAS

MAKALAH KONSEP SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs) Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kebijakan Kesehatan Nasional

BAB IV. PENCAPAIAN MDG s DI INDONESIA Hasil Pencapaian Tujuan Pertama: Penanggulangan Kemiskinan dan

DAFTAR ISI. RAD MDGs Jawa Tengah

Strategi Pemecahan Masalah pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagai berikut :

MEWASPADAI DATA STATISTIK PADA PENCAPAIAN SASARAN MDGS. Fatia Fatimah Tati Rajati Andriyansah. UPBJJ-UT Padang

ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia :

LAMPUNG LAMPIRAN : PERATURAN GUBERNUR LAMPUNG

SERIAL PEDOMAN TEKNIS

ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia :

3.2 Pencapaian Millenium Development Goals Berdasarkan Data Sektor Tingkat Kecamatan di Kabupaten Polewali Mandar Tahun

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

Latar Belakang. Tujuan setiap warga negara terhadap kehidupannya adalah

Dari MDGs Menuju SDGs: Pembelajaran dan Tantangan Implementasi

Dr.dr. Bondan Agus Suryanto, SE, MA, AAK

ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia :

KATA PENGANTAR. Semoga Peta Kesehatan Indonesia Tahun 2012 ini bermanfaat. Jakarta, September 2013 Kepala Pusat Data dan Informasi

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada tim penyusun, yang sudah bekerja. Jakarta, 2010 Kepala Pusat Data dan Informasi. dr.

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS NIP

INTEGRASI SPM DALAM RPJMD. BAPPEDA KABUPATEN GUNUNGKIDUL 2 Oktober 2012

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

PROFIL SINGKAT PROVINSI MALUKU TAHUN 2014

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

LAPORAN PENCAPAIAN TUJUAN PEMBANGUNAN MILENIUM DI INDONESIA 2014

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

PERENCANAAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN BERBASIS-DATA MEMPERTAJAM INTERVENSI KEBIJAKAN

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan Penulisan Sumber Data... 3

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

BRIEFING NOTE RELFEKSI PENCAPAIAN MILLENNIUM DEVELOPMENT GOAL (MDG) DI INDONESIA

Oleh: Ellyna Chairani Direktorat Sistem dan Pelaporan EKP, BAPPENAS. Jakarta, 8 Desember 2015 Kementerian Kesehatan

Peran Kementerian Dalam Negeri dalam Melaksanakan MDGs dan Bergerak Menuju SDGs

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

Nina Sardjunani. Disampaikan pada Acara Bedah Buku MDGs Sebentar Lagi. Reuni Akbar Alumni ITB 75, Jakarta, 31 Januari 2011

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS NIP

LATAR BELAKANG DAN KONDISI UMUM

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs): Refleksi dan Strategi Penanggulangan Kemiskinan di Indonesia

Arah Pembangunan Kesehatan

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS NIP

PERKEMBANGAN PENCAPAIAN

KATA PENGANTAR. Jakarta, November 2008 Kepala Pusat Data dan Informasi. DR. Bambang Hartono, SKM, MSc. NIP

POLICY UPDATE WIKO SAPUTRA

KEBIJAKAN KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM AKSELERASI PENURUNAN ANGKA KEMATIAN IBU

Apa Kabar Kesehatan Ibu dan Anak di Indonesia?

BAB I PENDAHULUAN. Pada September 2000 sebanyak 189 negara anggota PBB termasuk

Penilaian Pencapaian MDGs di Provinsi DIY Oleh Dyna Herlina Suwarto, SE, SIP

TUJUAN 3. Mendorong Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan

I. PENDAHULUAN. Sudah enam puluh sembilan tahun Indonesia merdeka, telah banyak tindakantindakan

KATA PENGANTAR. Surakarta, Desember KEPALA BAPPEDA KOTA SURAKARTA Selaku SEKRETARIS TIM KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN KOTA SURAKARTA

CAPAIAN MDGs BIDANG KESEHATAN

MATRIKS BUKU I RKP TAHUN 2011

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PREVALENSI BALITA GIZI KURANG BERDASARKAN BERAT BADAN MENURUT UMUR (BB/U) DI BERBAGAI PROVINSI DI INDONESIA TAHUN Status Gizi Provinsi

DAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009

DISPARITAS KEMISKINAN MASIH TINGGI - SEPTEMBER 2012

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2016 TEMA : MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR UNTUK MEMPERKUAT FONDASI PEMBANGUNAN YANG BERKUALITAS

LAUNCHING RENCANA AKSI NASIONAL PANGAN DAN GIZI (RAN-PG) TAHUN

Penerapan Kebijakan Jaminan Persalinan dalam Mendukung Pelayanan Keluarga Berencana

Perempuan dan Sustainable Development Goals (SDGs) Ita Fatia Nadia UN Women

Aplikasi System Dynamic pada Model Perhitungan Indikator Millennium Development Goals (MDGs)

Transkripsi:

Dra. Nina Sardjunani, MA Deputi Sumber Daya Manusia dan Kebudayaan, Kementerian PPN/Bappenas Disampaikan dalam Dialog Perencanaan Pembangunan Berkelanjutan 2015-2019 Ruang SG 1-5, Bappenas, 30 Januari 2014

OUTLINE PENDAHULUAN RINGKASAN KEMAJUAN MDGs URAIAN PENCAPAIAN MDGs TINDAK LANJUT MDGs PASCA 2015

PENDAHULUAN

Komitmen Indonesia untuk mencapai tujuan MDGs mencerminkan komitmen negara untuk meningkatkan kesejahteraan rakyatnya dan berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat dunia. MDGs merupakan acuan penting dalam penyusunan dokumen RPJPN 2005-2025, RPJMN 2004-2009 dan 2010-2014, RKP Tahunan, dan APBN. Capaian Tujuan MDGs 2013 : 1. Tujuan MDGs yang telah tercapai; 2. Tujuan MDGs yang telah menunjukkan kemajuan signifikan dan diharapkan dapat tercapai pada tahun 2015 (on-track); 3. Tujuan MDGs yang telah menunjukkan kemajuan namun masih diperlukan kerja keras.

RINGKASAN STATUS KEMAJUAN MDGs

TARGET YANG TELAH TERCAPAI MDG 1, proporsi penduduk dengan pendapatan kurang dari USD 1,00 (PPP) per kapita per hari. MDG 3, Rasio perempuan terhadap laki-laki di tingkat pendidikan dasar, menengah dan tinggi; dan rasio angka melek huruf perempuan terhadap laki-laki umur 15-24 tahun. MDG 6, angka kejadian, prevalensi dan tingkat kematian, serta proporsi jumlah kasus tuberkulosis yang ditemukan, diobati dan disembuhkan dalam program Directly Observed Treatment Short Course (DOTS). MDG 8, Proporsi penduduk yang memiliki telepon seluler 6

TARGET ON TRACK Target MDGs yang telah menunjukkan kemajuan signifikan dan diharapkan dapat tercapai pada tahun 2015 (on-track): MDG 1, indeks kedalaman kemiskinan, proporsi tenaga kerja yang berusaha sendiri dan pekerja bebas keluarga terhadap total kesempatan kerja, dan prevalensi balita dengan berat badan rendah/kekurangan gizi. MDG 2, APM SD, proporsi murid kelas 1 yang berhasil menamatkan sekolah dasar, serta angka melek huruf penduduk usia 15-24 tahun (perempuan dan laki-laki). MDG 3, rasio APM perempuan/laki-laki di tingkat SD/MI/Paket A, SMP/MTs/Paket B, dan pendidikan tinggi serta kontribusi perempuan dalam pekerjaan upahan di sektor nonpertanian, dan proporsi kursi yang diduduki perempuan di DPR. MDG 4, angka kematian neonatal, bayi, dan balita serta proporsi anak usia 1 tahun yang mendapat imunisasi campak. 7

TARGET ON TRACK MDG 5, Proporsi kelahiran yang ditolong tenaga kesehatan terlatih, Angka pemakaian kontrasepsi /CPR bagi perempuan menikah usia 15-49 semua cara, dan cakupan pelayanan antenatal baik 1 maupun 4 kali kunjungan. MDG 6, Angka kejadian Malaria (per 1,000 penduduk), proporsi penduduk terinfeksi HIV lanjut yang memiliki akses pada obat-obatan Antiretroviral (ARV) MDG 7, konsumsi bahan perusak ozon, proporsi tangkapan ikan yang tidak melebihi batas biologis yang aman, serta rasio luas kawasan lindung terhadap total luas kawasan hutan dan rasio rasio kawasan lindung perairan terhadap total luas perairan teritorial, proporsi rumah tangga dengan akses berkelanjutan terhadap sanitasi dasar layak di perkotaan. MDG 8, rasio ekspor dan impor terhadap PDB, rasio pinjaman terhadap simpanan di bank umum, dan rasio pinjaman terhadap simpanan di BPR, rasio pinjaman luar negeri terhadap PDB dan rasio pembayaran pokok utang dan bunga utang luar negeri terhadap penerimaan hasil ekspor (DSR), proporsi penduduk yang memiliki jaringan telepon tetap. 8

TARGET PERLU USAHA KERAS (OFF TRACK) Target MDGs yang telah menunjukkan kemajuan namun masih diperlukan kerja keras : MDG 1, persentase penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan nasional, Proporsi penduduk dengan asupan kalori di bawah tingkat konsumsi minimum 1400 kkal/kapita/hari dan 2000 kkal kkal/kapita/hari MDG 5, angka kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup, Angka pemakaian kontrasepsi (CPR) pada perempuan menikah usia 15-49 tahun saat ini, cara modern, angka kelahiran remaja perempuan umur 15-19 tahun per 1000 perempuan usia 15-19 tahun, kebutuhan KB yang tidak terpenuhi (unmet need) MDG 6, prevalensi HIV dan AIDS, penggunaan kondom pada hubungan seks berisiko tinggi, dan proporsi penduduk usia 15-24 tahun yang memiliki pengetahuan komprehensif tentang HIV dan AIDS, dan proporsi anak balita yang tidur dengan kelambu berinsektisida MDG 7, rasio luas kawasan tertutup pepohonan, jumlah emisi CO 2, konsumsi energi primer per kapita, elastisitas energi, proporsi rumah tangga dengan akses berkelanjutan terhadap sumber air minum layak di perdesaan, dan proporsi rumah tangga dengan akses berkelanjutan terhadap sanitasi dasar layak di perdesaan. MDG 8, peningkatan proporsi rumah tangga dengan akses internet dan kepemilikan komputer pribadi. 9

URAIAN PENCAPAIAN MDGS

TUJUAN 1: MENANGGULANGI KEMISKINAN DAN KELAPARAN

TUJUAN 1: MENANGGULANGI KEMISKINAN DAN KELAPARAN Status : Sudah Tercapai Akan Tercapai Perlu Perhatian Khusus Acuan Target Indikator Data Terbaru Status Sumber Dasar MDGs 2015 TUJUAN 1. MENANGGULANGI KEMISKINAN DAN KELAPARAN Target 1A: Menurunkan hingga setengahnya proporsi penduduk dengan tingkat pendapatan kurang dari USD 1,00 (PPP) per hari dalam kurun waktu 1990-2015 Proporsi penduduk dengan pendapatan 20,60% Bank Dunia 1.1 kurang dari USD 1,00 5,90 (2008) 10,30% (1990) dan BPS (PPP) per kapita per hari 1.1a 1.2 Persentase penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan nasional Indeks Kedalaman Kemiskinan 15,10% (1990) 2,70% (1990) 11,47 (2013) 7,55% 1,75 (2013) Berkurang BPS, Susenas BPS, Susenas

Persentase Penduduk yang Hidup di Bawah Garis Kemiskinan Nasional Sumber: BPS, Susenas berbagai tahun penerbitan

TUJUAN 1: MENANGGULANGI KEMISKINAN DAN KELAPARAN Status : Sudah Tercapai Akan Tercapai Perlu Perhatian Khusus Acuan Target Indikator Data Terbaru Status Sumber Dasar MDGs 2015 TUJUAN 1. MENANGGULANGI KEMISKINAN DAN KELAPARAN Target 1B: Menciptakan Kesempatan Kerja Penuh dan Produktif dan Pekerjaan Yang Layak Untuk Semua, Termasuk Perempuan dan Kaum Muda Laju pertumbuhan 3,52% PDB 5,24% 1.4 - Nasional dan PDB per tenaga kerja* (1990) (2012) Sakernas 1.5 1.7 Rasio kesempatan kerja terhadap penduduk usia 15 tahun ke atas Proporsi tenaga kerja yang berusaha sendiri dan pekerja bebas keluarga terhadap total kesempatan kerja** 65% (1990) 71% (1990) 63,71% (2012) 55,32% (2012) - - Menurun BPS, Sakernas

PAPUA NUSA TENGGARA BARAT DKI JAKARTA JAWA BARAT D.I. YOGYAKARTA KALIMANTAN TIMUR KEPULAUAN RIAU BALI BANTEN RIAU JAWA TENGAH MALUKU UTARA INDONESIA NUSA TENGGARA TIMUR KALIMANTAN SELATAN SULAWESI BARAT JAWA TIMUR SUMATERA SELATAN BANGKA BELITUNG LAMPUNG GORONTALO KALIMANTAN BARAT SUMATERA BARAT JAMBI NANGGROE ACEH DARUSSALAM SULAWESI SELATAN SUMATERA UTARA KALIMANTAN TENGAH SULAWESI UTARA BENGKULU PAPUA BARAT MALUKU SULAWESI TENGGARA SULAWESI TENGAH Laju Pertumbuhan PDB per Tenaga Kerja Tahun 2012 20 15 10 5 5,24 0-5 Provinsi Sumber: PDB Nasional dan Sakernas 2012

TUJUAN 1: MENANGGULANGI KEMISKINAN DAN KELAPARAN Indikator Acuan Target Data Terbaru Dasar MDGs 2015 Status Sumber TUJUAN 1. MENANGGULANGI KEMISKINAN DAN KELAPARAN Target 1C: Menurunkan hingga setengahnya proporsi penduduk yang menderita kelaparan dalam kurun waktu 1990-2015 Prevalensi balita 1.8 dengan berat badan 31,0% 19,60% rendah / kekurangan (1989)* (2013) ** 15,50% gizi 1.8a 1.8b 1.9 Prevalensi balita gizi buruk Prevalensi balita gizi kurang Proporsi penduduk dengan asupan kalori di bawah tingkat konsumsi minimum: - 1400 Kkal/kapita/hari - 2000 Kkal/kapita/hari 7,2% (1989)* 23,8% (1989)* 17,00% (1990) 64,21% (1990) 5,70% (2013) ** 13,90% (2013) ** 19,04% (2013) 68,25% (2013) Status : Sudah Tercapai Akan Tercapai Perlu Perhatian Khusus 3,60% 11,90% 8,50% 35,32% * BPS, Susenas **Kemenkes, Riskesdas BPS, Susenas

Persen Gizi Kurang dan Stunting pada Anak Balita, Tahun 2007-2012 Sumber: Kemenkes, Riskesdas 2007, 2010, dan 2013

Bali Nusa Tenggara Barat Kalimantan selatan DI Yogyakarta Banten Sulawesi Selatan Sulawesi Barat Kepulauan Riau Sumatera Barat Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Riau Bengkulu Sumatera Utara Jawa Barat Sumatera Selatan Sulawesi Tenggara Indonesia Kalimantan Barat Lampung Aceh Kalimantan Tengah DKI Jakarta Jawa Tengah Jawa Timur Jambi Bangka Belitung Nusa Tenggara Timur Maluku Gorontalo Papua Barat Kalimantan Timur Papua Maluku Utara Proporsi Penduduk dengan Asupan Kalori < 1.400 Kkal dan < 2.000 Kkal Tahun 2013 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 Konsumsi Kalori < 1400 Kkal Konsumsi Kalori < 2000 Kkal Sumber BPS, Susenas 2013

TUJUAN 2: MENCAPAI PENDIDIKAN DASAR UNTUK SEMUA

TUJUAN 2: MENCAPAI PENDIDIKAN DASAR UNTUK SEMUA Status : Sudah Tercapai Akan Tercapai Perlu Perhatian Khusus Target Indikator Acuan Dasar Data Terbaru Status Sumber MDGs 2015 TUJUAN 2: MENCAPAI PENDIDIKAN DASAR UNTUK SEMUA Target 2A: Menjamin pada 2015 semua anak-anak, laki-laki maupun perempuan di manapun dapat menyelesaikan pendidikan dasar Angka partisipasi murni 88,70% 95.71% *BPS, 2.1 100,0 (APM) SD/MI/sederajat (1990)* (2012)** **Kemendikbud 2.2 Proporsi murid kelas 1 yang berhasil menamatkan SD 62,00% (1990) 96.43% (2012) 100,0 Kemendikbud 2.3. Angka melek huruf penduduk usia 15-24 tahun, perempuan dan laki-laki 96,60% (1990) 99.08% (2012) 100,0 BPS

Perkembangan APM dan APK Jenjang SD/MI dan SMP/MTs tahun 1992-2012 120 100 80 60 40 20 0 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 APK SD/MI/Paket A APM SD/MI/Paket A APK SMP/MTs/Paket B APM SMP/MTs/Paket B Sumber: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Bali NTB DKI Jakarta Maluku Utara DI Yogyakarta Kepulauan Riau Sumatera Barat Kalimantan Timur NTT Bangka Belitung Kalimantan Tengah INDONESIA Banten Jawa Tengah Sulawesi Utara Jawa Timur Sulawesi Selatan Kalimantan Selatan Jambi INDONESIA Lampung Sulawesi Tengah Sumatera Utara Riau Gorontalo NTT Sumatera Selatan Kalimantan Barat NTB Maluku Papua Sulawesi Barat Papua Barat Aceh Perbedaan APM dan APK Jenjang SD/MI/sederajat Menurut Provinsi Tahun Ajaran 2012 140 120 100 80 60 40 20 0 APM APK Sumber: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013

TUJUAN 3: MENDORONG KESETARAAN GENDER DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

TUJUAN 3: MENDORONG KESETARAAN GENDER DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN Acuan Dasar Data Terbaru Target Indikator MDGs 2015 TUJUAN 3: MENDORONG KESETARAAN GENDER DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN Target 3A: Menghilangkan ketimpangan gender di tingkat pendidikan dasar dan lanjutan pada tahun 2005, dan di semua jenjang pendidikan tidak lebih dari tahun 2015 3.1 3.2 3.3 Rasio perempuan terhadap laki-laki di tingkat pendidikan dasar, menengah dan tinggi - Rasio APM perempuan/ laki-laki di SD - Rasio APM perempuan/ laki-laki di SMP - Rasio APM perempuan/ laki-laki di SMA - Rasio APM perempuan/ laki-laki di Perguruan Tinggi Kontribusi perempuan dalam pekerjaan upahan di sektor nonpertanian Proporsi kursi yang diduduki perempuan di DPR 100,27 (1993) 99,86 (1993) 93,67 (1993) 74,06 (1993) 29,24% (1990) 12,50% (1990) 99.81 (2013)* 105.69 (2013)* 100.66 (2013)* 109.73 (2013)* Keterangan: *angka pada triwulan I 2013 Status : Sudah Tercapai Akan Tercapai Perlu Perhatian Khusus 35.10% (2013) 16.79% (2013) 100,00 100,00 100,00 100,00 Meningkat Status Sumber BPS, Susenas Meningkat KPU BPS, Sakernas

Rasio APM Kecenderungan Rasio APM Perempuan terhadap Laki-laki menurut Jenjang Pendidikan, Tahun 2000-2013 Sumber: BPS, Susenas berbagai tahun 110 105 100 95 90 85 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 Tahun Rasio APM perempuan/laki-laki di SD Rasio APM perempuan/laki-laki di SMP Rasio APM perempuan/laki-laki di SMA

Keragaman Kontribusi Perempuan Dalam Pekerjaan Upahan Di Sektor Nonpertanian, 2000-2013 Persentase Sumber: BPS, Sakernas berbagai tahun 38 37,1 36,6 36,7 35,8 36 35,4 35,1 34,3 34 33,5 33,3 32,9 32,3 31,9 32 31,7 31,5 30 2013 2012 2011 2010 2009 2008 2007 2006 2005 2004 2003 2003 2001 2000 Tahun

Persentase Keragaman Kontribusi Perempuan Dalam Pekerjaan Upahan Di Sektor Nonpertanian Antarprovinsi, 2013 44,7 42,3 40,2 39,1 39,0 38,6 Sumber: BPS, Sakernas Agustus 2013 38,4 38,1 37,7 37,6 37,4 37,2 36,7 36,4 36,1 35,6 35,2 35,1 34,8 34,3 34,2 33,9 33,9 32,9 32,8 31,5 31,3 30,6 30,1 29,4 29,1 27,9 26,7 25,1 50 40 30 20 10 0 Provinsi

Kecenderungan Keterwakilan Perempuan dalam DPR menurut Periode Pemilihan, Tahun 1950-2014 Persentase 1950-1955 1955-1960 1956-1959 1971-1977 1977-1982 Sumber: BPS; Keterangan: Data periode 2009-2014 adalah kondisi akhir tahun 1982-1987 1987-1992 1992-1997 1997-1999 1999-2004 2004-2009 2009-2014 18 16,7 14 13,0 12,5 10,8 11,6 10 6 3,8 6,3 5,1 7,8 6,3 8,5 9,0 2 Periode

TUJUAN 4: MENURUNKAN ANGKA KEMATIAN ANAK

TUJUAN 4: MENURUNKAN ANGKA KEMATIAN ANAK Status : Sudah Tercapai Akan Tercapai Perlu Perhatian Khusus Indikator Acuan Dasar Data Terbaru Target MDGs 2015 Status TUJUAN 4: MENURUNKAN ANGKA KEMATIAN ANAK Target 4A: Menurunkan Angka Kematian Balita (AKBA) hingga dua per tiga dalam kurun waktu 1990-2015 4.1 4.2 4.2a 4.3 Angka Kematian Balita per 1000 kelahiran hidup Angka Kematian Bayi (AKB) per 1000 kelahiran hidup Angka Kematian Neonatal per 1000 kelahiran hidup Persentase anak usia 1 tahun yang diimunisasi campak 97 (1991) 68 (1991) 32 (1991) 44,5% (1991) 40 ( 2012) 32 (2012) 19 (2012) 74,20 % (2013)** 32 / 23 / Menurun Meningkat Sumber BPS, SDKI *BPS, SDKI **BPS, Susenas

Angka Kematian Balita dan Kematian Bayi telah mengalami penurunan tajam tetapi diperkirakan masih belum mencapai target pada tahun 2015 Angka Kematian Neonatal tidak turun dibandingkan sebelumnya Kematian Neonatal merupakan komponen besar terhadap kematian Bayi dan Balita

TUJUAN 5: MENINGKATKAN KESEHATAN IBU

TUJUAN 5: MENINGKATKAN KESEHATAN IBU Indikator Acuan Target Data Terbaru Dasar MDGs 2015 Status Sumber TUJUAN 5: MENINGKATKAN KESEHATAN IBU Target 5A: Menurunkan Angka Kematian Ibu hingga tiga per empat dalam kurun waktu 1990-2015 5.1 Angka Kematian Ibu per 100,000 390 kelahiran hidup (1991) 359 (2012) 102 BPS, SDKI 5.2 40,70 Proporsi kelahiran yang ditolong % tenaga kesehatan terlatih (1992) 83,10 % (2012) Meningkat BPS, Susenas Target 5B: Mewujudkan akses kesehatan reproduksi bagi semua pada tahun 2015 Angka pemakaian kontrasepsi /CPR 49,7% 5.3 bagi perempuan menikah usia 15-49, 61,9 % (2012) Meningkat (1991) semua cara 5.3a 5.4 5.5 5.6 Angka pemakaian kontrasepsi (CPR) pada perempuan menikah usia 15-49 tahun saat ini, cara modern Angka kelahiran remaja (perempuan usia 15-19 tahun) per 1000 perempuan usia 15-19 tahun 47,1% (1991) 67 (1991) Cakupan pelayanan Antenatal (sedikitnya satu kali kunjungan dan empat kali kunjungan) - 1 kunjungan: 75,0% 96,9 % (2012) - 4 kunjungan: Unmet Need (kebutuhan keluarga berencana/kb yang tidak terpenuhi) 56,0% (1991) 12,70 % (1991) 57,90 % (2012) Meningkat 48 (2012) Menurun 73,5% (2012) Meningkat 11,4% (2012) Menurun BPS, SDKI *BPS, Susenas **Kemenkes, Riskesdas

Sumber: SDKI berbagai tahun

Sumber: BPS, Susenas

Inkonsistensi antara Peningkatan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan dengan AKI pencegahan dan penanganganan komplikasi kebidanan serta pencegahan kematian ibu tidak sepenuhnya bisa dilakukan oleh tenaga kesehatan. sebagian besar komplikasi kebidanan tidak dapat diprediksi (unpredictable) sering terjadi keterlambatan baik pada tingkat pelayanan primer, keterlambatan dalam proses rujukan keterlambatan dan keterlambatan pelayanan di RS. masih banyak Puskesmas PONED yang tidak perfungsi sebagai fasilitas PONED Kesiapan pelayanan 24/7 di semua tingkat pelayanan

TUJUAN 6: MEMERANGI HIV/AIDS, MALARIA DAN PENYAKIT MENULAR LAINNYA

TUJUAN 6: MEMERANGI HIV/AIDS, MALARIA DAN PENYAKIT MENULAR LAINNYA Acuan Data Target Indikator Status Sumber Dasar Terbaru MDGs 2015 TUJUAN 6: MEMERANGI HIV/AIDS, MALARIA DAN PENYAKIT MENULAR LAINNYA Target 6A: Mengendalikan penyebaran dan mulai menurunkan jumlah kasus baru HIV/AIDS hingga tahun 2015 6.1 Prevalensi HIV/AIDS (persen) dari total populasi - 0,43% (2012)* Menurun Pemodelan matematika HIV di Indonesia tahun 2012 6.2 6.3 Penggunaan kondom pada hubungan seks berisiko tinggi terakhir Proporsi jumlah penduduk usia 15-24 tahun yang memiliki pengetahuan komprehensif tentang HIV/AIDS 12,8% (2002/03) - 37.6% (2011) 21.25% Rapid survey tahun 2012 di Prov. Jabar, Lampung, Sulsel, Papua, Kaltim, NTB) Meningkat *BPS, SKRRI ** STBP, Kemenkes Rapid survey, Kemenkes Target 6B: Mewujudkan akses terhadap pengobatan HIV/AIDS bagi semua yang membutuhkan sampai dengan tahun 2010 6.5 Proporsi penduduk terinfeksi HIV lanjut yang memiliki akses pada obat-obatan antiretroviral - 84,67% (2013) Meningkat Kemenkes

Angka Kumulatif HIV-Juni 2013* Sumber: Kemenkes RI, 2013

Angka kumulatif AIDS sampai dengan Juni 2013* Sumber: Kemenkes RI, 2013

AIDS Case Rate Provinsi dan Nasional sampai dengan Juni 2013 Sumber: Kemenkes RI, 2013

Status : Sudah Tercapai Akan Tercapai Perlu Perhatian Khusus TUJUAN 6: MEMERANGI HIV/AIDS, MALARIA DAN PENYAKIT MENULAR LAINNYA Indikator Acuan Dasar Data Terbaru Target MDGs 2015 Status Sumber TUJUAN 6: MEMERANGI HIV/AIDS, MALARIA DAN PENYAKIT MENULAR LAINNYA Target 6C: Mengendalikan penyebaran dan mulai menurunkan jumlah kasus baru Malaria dan penyakit utama lainnya hingga tahun 2015 6.6 Angka kejadian dan tingkat kematian akibat Malaria 66.a Angka kejadian Malaria (per 1,000 penduduk) 6.7 6.8 Proporsi anak balita yang tidur dengan kelambu berinsektisida Proporsi anak balita dengan demam yang diobati dengan obat anti malaria yang tepat 4,68 (1990) 1,69% (2012) Menurun Kemenkes - 16,5% (2010)* Meningkat - 34,7% (2010) *Kemenkes, RIskesdas 2010 Riskesdas 2010

Sumber: Kemenkes, berbagai tahun

Sumber: Kemenkes RI, 2013

Status : Sudah Tercapai Akan Tercapai Perlu Perhatian Khusus TUJUAN 6: MEMERANGI HIV/AIDS, MALARIA DAN PENYAKIT MENULAR LAINNYA Acuan Data Target Indikator Status Sumber Dasar Terbaru MDGs 2015 TUJUAN 6: MEMERANGI HIV/AIDS, MALARIA DAN PENYAKIT MENULAR LAINNYA Target 6C: Mengendalikan penyebaran dan mulai menurunkan jumlah kasus baru Malaria dan penyakit utama lainnya hingga tahun 2015 Angka kejadian, prevalensi dan tingkat 6.9 kematian akibat Tuberkulosis Angka kejadian Tuberkulosis (semua 343 187 6.9a kasus/100,000 penduduk/tahun) (1990) (2012) Dihentikan, Laporan TB Tingkat prevalensi Tuberkulosis (per 443 213 6.9b 100,000 penduduk) (1990) (2012) mulai Global WHO, berkurang Tingkat kematian karena Tuberkulosis 92 27 2011 6.9c (per 100,000 penduduk) (1990) (2012) Proporsi jumlah kasus Tuberkulosis 6.10 yang terdeteksi dan diobati dalam program DOTS 6.10 Proporsi jumlah kasus Tuberkulosis 20,0% 84,41% *Laporan TB 70,0% a yang terdeteksi dalam program DOTS (2000)* (2012)** Global WHO Proporsi kasus Tuberkulosis yang 6.10 87,0% 90,2% **Laporan diobati dan sembuh dalam program 85,0% b (2000)* (2012)** Kemenkes, DOTS 2011

Sumber: Kementerian Kesehatan

TUJUAN 7: MEMASTIKAN KELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP Indikator Acuan Dasar Data Terbaru Target MDGs 2015 Status TUJUAN 7: MEMASTIKAN KELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP Target 7A: Memadukan prinsip-prinsip pembangunan yang berkelanjutan dalam kebijakan dan program nasional serta mengurangi kerusakan pada sumberdaya lingkungan 7.1 Rasio luas kawasan tertutup pepohonan berdasarkan hasil pemotretan citra satelit dan survei foto udara terhadap luas daratan 59,97% (1990) 52.54% (2012) Meningkat Sumber Kementerian Kehutanan 7.2 Jumlah emisi karbon dioksida (CO2) 1.377.983 Gg CO2e (2000) 1,791,372 Gg CO 2 e (2005) Berkurang Kementerian Lingkungan Hidup 7.2a Jumlah konsumsi energi primer (per kapita) 7.2b Intensitas energi 2,64 BOE (1991) 5,28 SBM/ USD 1,000 (1990) 4.95 BOE (2010) 4.61 SBM/USD 1,000 (2010) Berkurang Menurun 7.2c Elastisitas energi 0,98 (1991) 1.6 (2010) Menurun Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 7.2d Bauran energi untuk energi terbarukan 3,5% (2000) 5.00% (2010) -

TUJUAN 7: MEMASTIKAN KELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP Indikator Acuan Dasar Data Terbaru Target MDGs 2015 Status TUJUAN 7: MEMASTIKAN KELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP Target 7A: Memadukan prinsip-prinsip pembangunan yang berkelanjutan dalam kebijakan dan program nasional serta mengurangi kerusakan pada sumberdaya lingkungan Sumber 7.3 Jumlah konsumsi bahan perusak ozon (BPO) dalam metrik ton 8.332,7 metrik ton BPO (1992) 202 metric tons methyl bromide 5,001.87 metric tons (2012) 0 CFCs sementara HCFCs menurun Kementerian Lingkungan Hidup 7.4 Proporsi tangkapan ikan yang berada dalam batasan biologis yang aman 66,08% (1998) 96.86% (2011) Tidak terlampaui Kementerian Kelautan & Perikanan 7.5 Rasio luas kawasan lindung untuk menjaga kelestarian keanekaragaman hayati terhadap total luas kawasan hutan 26,40% (1990) 28.45% (2012) Meningkat Kementerian Kehutanan 7.6 Rasio kawasan lindung perairan terhadap total luas perairan teritorial 0,14% (1990) * 4.97% (2011)** Meningkat *Kem. Kehutanan **Kem. Kelautan & Perikanan

TUJUAN 7: MEMASTIKAN KELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP Status : Sudah Tercapai Akan Tercapai Perlu Perhatian Khusus Indikator Acuan Dasar Data Terbaru Target MDGs 2015 Status TUJUAN 7: MEMASTIKAN KELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP Target 7C: Menurunkan hingga setengahnya proporsi rumah tangga tanpa akses berkelanjutan terhadap air minum layak dan sanitasi layak hingga tahun 2015 7.8 Proporsi rumah tangga dengan akses berkelanjutan terhadap air minum layak, perkotaan dan perdesaan 7.8a Perkotaan 7.8b Perdesaan 7.9 Proporsi rumah tangga dengan akses berkelanjutan terhadap sanitasi layak, perkotaan dan perdesaan 7.9a Perkotaan 7.9b Perdesaan 37,73% (1993) 50,58% (1993) 31,61% (1993) 24,81% (1993) 53,64% (1993) 11,10% (1993) 64.60% (2012) 76.41% (2012) 52.98% (2012) 57.82% (2012) 73.15% (2012) 42.73% (2012) 68.87% 75.29% 65.81% 62.41% 76.82% 55.55% Sumber BPS, Susenas

24,8 1993 37,7 27,5 37,7 21,9 1995 38,0 25,2 41,3 Sumber: BPS, Susenas berbagai tahun 27,5 1997 42,7 28,9 42,0 32,6 1999 42,2 32,7 37,5 34,3 2001 48,7 35,6 48,3 35,6 2003 47,7 38,1 48,8 2005 47,6 35,0 47,8 44,2 2007 48,3 48,6 47,7 46,5 51,2 2009 55,5 44,2 55,6 2011 42,8 2013 62,4 2015 68,9 Proporsi Rumah Tangga Dengan Akses Terhadap Air Minum dan Sanitasi Layak 75 50 25 Akses terhadap air minum layak Akses terhadap sanitasi layak 0

Proporsi Rumah Tangga Dengan Akses Berkelanjutan Terhadap Sumber Air Minum Layak, Perkotaan, Perdesaan, Serta Perkotaan Dan Perdesaan, 2011 Sumber: Susenas (BPS), berbagai tahun

Proporsi Rumah Tangga Dengan Akses Berkelanjutan Terhadap Sanitasi Layak, Perkotaan, Perdesaan, Serta Total (Perkotaan Dan Perdesaan) Tahun 2012 Sumber : BPS, Susenas berbagai tahun

Proporsi Rumah Tangga Dengan Akses Berkelanjutan Terhadap Sanitasi Layak, Menurut Provinsi Tahun 2012 Sumber : BPS, Susenas 2012

TUJUAN 8: MEMBANGUN KEMITRAAN GLOBAL UNTUK PEMBANGUNAN

TUJUAN 8: MEMBANGUN KEMITRAAN GLOBAL UNTUK PEMBANGUNAN Status : Sudah Tercapai Akan Tercapai Perlu Perhatian Khusus Acuan Data Target Indikator Status Sumber Dasar Terbaru MDGs 2015 TUJUAN 8: MENGEMBANGKAN KEMITRAAN GLOBAL UNTUK PEMBANGUNAN Target 8A: Mengembangan sistem keuangan dan perdagangan yang terbuka, berbasis peraturan, dapat diprediksi dan tidak diskriminatif * BPS & Rasio ekspor dan impor 41,60% 43,62% Bank 8.6a terhadap PDB (indikator Meningkat (1990)* (2012)** Dunia keterbukaan ekonomi) ** BPS 8.6b 8.6c Rasio pinjaman terhadap simpanan di bank umum Rasio pinjaman terhadap simpanan di BPR 45,80% (2000) 101,30% (2003) 84,51% (2012) 111,64% (2012) Meningkat Meningkat Statistik Perbankan Indonesia, BI

Persentase Tingkat Keterbukaan Ekonomi) 1990 Sumber : BPS, berbagai tahun 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 Sem I 2013 Miliar USD Perkembangan Impor, Ekspor, Pertumbuhan PDB dan Rasio Ekspor dan Impor terhadap PDB 100% 90% 1.000 900 80% 70% 60% 50% 800 700 600 500 40% 30% 20% 41,4% 45,0% 43,62% 41,41% 400 300 200 10% 100 0% - Tingkat Keterbukaan Ekonomi Ekspor Impor GDP Harga Berlaku (billion USD)

TUJUAN 8: MEMBANGUN KEMITRAAN GLOBAL UNTUK PEMBANGUNAN Status : Sudah Tercapai Akan Tercapai Perlu Perhatian Khusus Indikator Acuan Dasar Data Terbaru Target MDGs 2015 Status TUJUAN 8: MENGEMBANGKAN KEMITRAAN GLOBAL UNTUK PEMBANGUNAN Target 8D :Menangani Utang Negara Berkembang Melalui Upaya Nasional Maupun Internasional Untuk Dapat Mengelola Utang Dalam Jangka Panjang 8.12 8.12 a Rasio pinjaman luar negeri terhadap PDB Rasio pembayaran pokok utang dan bunga utang luar negeri terhadap penerimaan hasil ekspor (DSR) 24,59% (1996) 51,00% (1996) 7,40% (2012) 4,60% (2012)* Berkurang Berkurang Sumber Kementerian Keuangan Statistik Utang Luar Negeri Indonesia *Profil Utang Pemerintah Pusat

KEADAAN DAN KECENDERUNGAN Outstanding Pinjaman Luar Negeri mengalami peningkatan dari Rp 614,81 triliun pada tahun 2012 menjadi Rp 640,66 triliun pada pertengahan Agustus 2013. Produk Domestik Bruto (PDB) yaitu dari 8,3% pada tahun 2011, menjadi 7,4% pada tahun 2012, bahkan mencapai 6,8% pada bulan Agustus 2013. Penurunan rasio pembayaran kewajiban utang luar negeri Pemerintah terhadap Penerimaan Hasil Ekspor (Debt Service Ratio/DSR) pada tahun 2012 mencapai 4,61%.

TUJUAN 8: MEMBANGUN KEMITRAAN GLOBAL UNTUK PEMBANGUNAN Status : Sudah Tercapai Akan Tercapai Perlu Perhatian Khusus Indikator Acuan Dasar Data Terbaru Target MDGs 2015 Status Sumber TUJUAN 8: MENGEMBANGKAN KEMITRAAN GLOBAL UNTUK PEMBANGUNAN Target 8F : Bekerja Sama Dengan Swasta Dalam Memanfaatkan Teknologi Baru, Terutama Teknologi Informasi Dan Komunikasi 8.14 8.15 8.16 8.16a Proporsi penduduk yang memiliki jaringan PSTN (kepadatan fasilitas telepon per jumlah penduduk) Proporsi penduduk yang memiliki telepon seluler Proporsi rumah tangga dengan akses internet Proporsi rumah tangga yang memiliki komputer pribadi 4,02% (2004) 14,79% (2004) - - 3,23% (2012) 131,41% (2012) 30,66% (2012) 14,86% (2012) Meningkat 100,00% Kemkominfo 50,00% BPS, Susenas Meningkat BPS, Susenas

KEADAAN DAN KECENDERUNGAN PSTN dan Seluler Awalnya jaringan Public Switched Telephone Network (PSTN) merupakan moda utama bagi komunikasi, sejak tahun 2002 tren tersebut bergeser ke akses nirkabel (wireless) termasuk seluler. Hal ini terlihat dari proporsi penduduk Indonesia yang memiliki jaringan PSTN hanya 4,02% dibandingkan dengan seluler sebesar 14,79% pada tahun 2004. Proporsi penduduk Indonesia yang memiliki telepon seluler pada tahun 2012 yaitu 131,41%, jauh lebih besar dari PSTN yang hanya mencapai 3,23% pada tahun yang sama. Internet dan Komputer Proporsi rumah tangga dengan akses internet meningkat dari 11,06% pada tahun 2009 menjadi 26,21% tahun 2011 dan 30,66% pada tahun 2012. Adapun proporsi rumah tangga yang memiliki komputer pribadi juga meningkat dari 10,20% pada tahun 2009 menjadi 12,30% di tahun 2011 dan 14,86% di tahun 2012.

TINDAK LANJUT PASCA MDGs 2015

1. Sustainable Development Goals Summary Of Papers: From Millennium Development Goals To Sustainable Development Goals Source: Commonwealth Ministers Reference Book 2012 64

Usulan Goal SDG 1: Pada tahun 2030, jika tidak sebelumnya, semua orang di dunia akan memiliki akses air dan sanitasi yang aman dan berkelanjutan, gizi yang cukup, pelayanan kesehatan dasar, infrastruktur dasar, termasuk listrik, jalan, dan konektivitas ke jaringan informasi global. 65

SDG 2: Dari 2015-2030, semua bangsa akan mengadopsi strategi ekonomi yang semakin membangun teknologi yang berkelanjutan, insentif pasar yang tepat, dan tanggung jawab individu. Dunia akan bergerak bersama menuju sistem rendah karbon energi, sistem pangan yang berkelanjutan, daerah perkotaan yang berkelanjutan (termasuk ketahanan dalam menghadapi bahaya yang berkembang), dan stabilisasi populasi dunia melalui pilihan kesuburan sukarela keluarga yang didukung oleh layanan kesehatan dan pendidikan. Negara-negara akan mengadopsi langkah perubahan selama 15 tahun ini, secara individu dan dengan kerja sama global, yang akan memungkinkan manusia untuk menghindari ambang planet paling berbahaya. Masyarakat dunia akan membantu negara-negara berpenghasilan rendah untuk menanggung biaya tambahan yang mereka mungkin memerlukan adopsi dari sistem yang berkelanjutan untuk energi, pertanian, dan sektor lainnya. 66

SDG 3: Setiap negara akan mempromosikan kesejahteraan dan kemampuan semua warga negara mereka, memungkinkan semua warga negara untuk mencapai potensi mereka, terlepas dari kelas, gender, etnis, agama, atau ras. Setiap negara akan memantau kesejahteraan warganya dengan peningkatan pengukuran dan pelaporan kepuasan hidup. Perhatian khusus akan diberikan kepada anak usia dini, remaja, dan orang tua, mengatasi kerentanan dan kebutuhan masing-masing kelompok usia. 67

SDG 4: Pemerintah di semua tingkatan akan bekerja sama untuk mempromosikan pembangunan berkelanjutan di seluruh dunia. Target ini mencakup komitmen untuk supremasi hukum, hak asasi manusia, transparansi, partisipasi, inklusi, dan suara institusi ekonomi yang mendukung swasta, publik, dan sektor masyarakat sipil dengan cara yang produktif dan seimbang. Power is held in trust to the people, not as a privilege of the state 68

Isu Penting dalam OWG SDGs 1. prasyarat pertumbuhan untuk penanggulangan kemiskinan; 2. industrialisasi dan pembangunan infrastruktur sebagai pendorong utama pertumbuhan; 3. perdagangan terbuka yang adil berdasarkan aturan; 4. akses aman, terjangkau dan energi yang dapat diandalkan; 5. pentingnya peran energi terbarukan dalam sistem energi, dan 6. peran penting dari efisiensi energi dan konservasi sebagai komponen keberlanjutan. 69

Considerable Issues of OWG SDGs 1. Kemiskinan 2. Ketahanan pangan 3. Air dan sanitasi 4. Kesehatan 5. Pendidikan 6. Pekerjaan 7. Pencapaian universal pembangunan sosial 70

2. Post-MDGs Summary of Report of Secretary - General A Life of Dignity for All: Accelerating Progress Towards the Millennium Development Goals and Advancing the United Nations Development Agenda Beyond 2015 United Nation General Assembly A/68/202, July 26, 2013 71

Isu Penting 1. Memberantas kemiskinan dalam segala bentuknya 2. Mengatasi pengecualian dan ketidaksetaraan 3. Memberdayakan perempuan dan anak perempuan 4. Memberikan pendidikan yang berkualitas dan belajar sepanjang hayat 5. Meningkatkan kesehatan 6. Mengataasi perubahan iklim 7. Mengatasi tantangan lingkungan 8. Mendorong pertumbuhan inklusif dan berkelanjutan dan pekerjaan yang layak 9. Mengakhiri kelaparan dan kekurangan gizi 10. Mengatasi tantangan demografis 11. Meningkatkan kontribusi positif migran 12. Mengatasi tantangan urbanisasi 13. Membangun perdamaian dan pemerintahan yang efektif didasarkan pada aturan hukum dan suara lembaga 14. Mendorong kemitraan global 15. Memperkuat kerangka kerjasama pembangunan internasional 72

3. Post-2015 Development Agenda A New Global Partnership: Eradicate Poverty and Transform Economies Through Sustainable Development The Report of the High-Level Panel of Eminent Persons on the Post-2015 Development Agenda

12 Ilustrative Goals Tujuan Universal, Target Nasional The Report of the HLPEP on the Post-2015 Development Agenda 74

KONVERGENSI SDGs, UN GA, DAN HLPEP SDGs UN GA KONVERGEN HLPEP 75

PEMETAAN KONVERGENSI SDGS, UN GA, DAN HLPEP NO. AREA FOKUS OWG on SDGs UN GA HLPEP 1. Kemiskinan 2. Inequality 3. Pemberdayaan Perempuan 4. Kualitas Pendidikan 5. Peningkatan Kesehatan 6. Perubahan Iklim 7. Lingkungan 8. Pertumbuhan yang Berkelanjuta 9. Kelaparan dan Keamanan Makanan 10. Tantangan Demografi 11. Pekerja Migran 12. Urbanisasi 13. Kedamaian dan Pemerintah 14. Kemitraan Global 15. Pembangunan Internasional 16. Air dan Sanitasi 17. Energi 18. Aset sumber daya alam 19. Infrastruktur 20. Pembangunan sosial 76

TUJUAN PEMBANGUNAN MILENIUM/MDGs MAINSTREAMING MDGs, SDGs, DAN POST 2015 DEVELOPMENT AGENDAS Integrasi MDGs Dalam Dokumen Perencanaan Pembangunan RPJPN VISI & MISI PRESIDEN RPJMN RENSTRA K/L RKP APBN PELAKSANAAN PROGRAM RPJMD RKPD APBD VISI & MISI KEPALA DAERAH RENSTRA DAERAH MDGs telah diarusutamakan dalam berbagai dokumen perencanaan NASIONAL (RPJPN, RPJMN, RKP), perencanaan K/L (RENSTRA, RENJA KL) dan implementasi pembiayaan dalam dokumen anggaran (DIPA) 77