IMPLEMENTASI KANBAN PEMESANAN SEBAGAI METODE ORDER UNTUK SUPPLIER PT. INDONESIA KOITO

dokumen-dokumen yang mirip
TEKNIK POSISI DAN PENYIMPANAN SPARE PARTS BERBASIS JIT PADA GUDANG BENGKEL OTOMOTIF

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II ECONOMIC ORDER QUANTITY

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Tauco di Perusahaan Kecap Manalagi Kota Denpasar Provinsi Bali

1. Profil Sistem Grenda Bakery Lianli merupakan salah satu jenis UMKM yang bergerak di bidang agribisnis, yang kegiatan utamanya adalah memproduksi

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebelum penggunaan MRP biaya yang dikeluarkan Rp ,55,- dan. MRP biaya menjadi Rp ,-.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS PERBANDINGAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN PENDEKATAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY

BAB II LANDASAN TEORI

EVALUASI MANAJEMEN PERSEDIAAN PUPUK PT. ABC MENGGUNAKAN METODE EOQ. Diterima: 1 Juni 2016 Layak Terbit: 25 Juli 2016

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan karena hal tersebut sangat berpengaruh terhadap laba yang diperoleh

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesat di indonesia, pengusaha dituntut untuk bekerja dengan lebih efisien

APLIKASI JUST IN TIME PADA PERUSAHAAN INDONESIA

KEBIJAKAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN MODEL CONTINUOUS REVIEW (S,S) WITH PROBABILISTIC DEMAND DI GUDANG BAHAN BAKU PT SMA

BAB I PENDAHULUAN. produksi per bulan mencapai 200 pcs untuk semua jenis produk.

V. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan

Inventory Management. Ir. Dicky Gumilang, MSc. Universitas Esa Unggul Juni 2017

Pengendalian Persediaan Bahan Baku untuk Waste Water Treatment Plant (WWTP) dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada Perusahaan Roti Roterdam Malang. Berdasarkan hasil analisis

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENGENDALIAN PERSEDIAAN SUKU CADANG UNIT GRAND LIVINA DENGAN MENGGUNAKAN KLASIFIKASI ABC DAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY

BAB 2 LANDASAN TEORI

MANAJEMEN PERSEDIAAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. tujuan yang diinginkan perusahaan tidak akan dapat tercapai.

BAB 1 PENDAHULUAN I.1

MANAJEMEN PERSEDIAAN Modul ini akan membahas tentang gambaran umum manajemen persediaan dan strategi persdiaan barang dalam manajemen persediaan

BAB II LANDASAN TEORI

Nama : Mutiara Dey NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Widada, SE.,MM,

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE EOQ. Hanna Lestari, M.Eng

MANAJEMEN PERSEDIAAN. Heizer & Rander

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Perbaikan Sistem Persediaan Karpet dan Spon di UD Luas, Surabaya

BAB II KONSEP PERSEDIAAN DAN EOQ. menghasilkan barang akhir, termasuk barang akhirnya sendiri yang akan di jual

Manajemen Persediaan (Inventory Management)

ANALISIS PERHITUNGAN ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ) DAN PENGARUHNYA TERHADAP PENGENDALIAN PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN

BAB I PENDAHULUAN. jumlahnya cukup besar dalam suatu perusahaan. Jenis sediaan yang ada dalam

Manajemen Persediaan. Penentuan Jumlah Persediaan (Stochastics Model) Hesti Maheswari SE., M.Si. Manajemen. Modul ke: 05Fakultas Ekonomi & Bisnis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Haryo Santosa, Sri Hartini *), Meilisa Karima R **)

III. METODE PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. PT United Tractors Tbk (PTUT) merupakan salah satu distributor alat-alat berat

PENERAPAN ECONOMIC ORDER QUANTITY UNTUK PENGENDALIANPERSEDIAAN BAHAN BAKU DAN EFISIENSI BIAYA PERSEDIAAN DI UD KRISNO SIDOARJO

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

B I A YA B A H AN A. Perencanaan Bahan Tujuan perencanaan bahan Masalah yang timbul dalam perencanaan bahan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. A. Kesimpulan

Tabel I.1 Dimensi Rak Penyimpanan Jumlah Area Dimensi Rak Material

BAB II LANDASAN TEORI

KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS ANDALAS BAHAN AJAR. : Manajemen Operasional Agribisnis

ANALISIS MANAJEMEN PERSEDIAAN PADA PT. KALIMANTAN MANDIRI SAMARINDA. Oleh :

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH PENENTUAN PEMESANAN BAHAN BAKU JAMU ANGKUR PUTIH MENGGUNAKAN METODE SILVER MEAL. (Studi Kasus Di PT. Putro Kinasih, Sukoharjo)

BAB III METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY DAN PERIOD ORDER QUANTITY

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam menghadapi persaingan dunia usaha, terutama sektor Industri otomotif, PT

MANAJEMEN PERSEDIAAN

MANAJEMEN PERSEDIAAN. Ir. Rini Anggraini MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi MANAJEMEN.

PERBAIKAN SISTEM PERSEDIAAN GUDANG KARPET MENGGUNAKAN ECONOMIC ORDER INTERVAL PROBABILISTIC MODEL

BAB III LANDASAN TEORI. Desain Sistem Informasi menerangkan sistem adalah sekumpulan dari elemenelemen

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Arti dan Peranan Pengendalian Persediaan Produksi

BAB II LANDASAN TEORI. jadi yang disimpan untuk dijual maupun diproses. Persediaan diterjemahkan dari kata inventory yang merupakan jenis

ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU KAIN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ) PADA WAROENG JEANS CABANG P. ANTASARI SAMARINDA

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Persediaan

MANAJEMEN PERSEDIAAN (INVENTORY)

Tesis MM 2403 PERANCANGAN PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PIPA PVC DI PT. DJABES SEJATI MENGGUNAKAN METODE JUST IN TIME (JIT)

INVENTORY. Bambang Shofari

BAB II LANDASAN TEORI

Program Studi Teknik Industri Fakultas Rekayasa Industri, Telkom University 1

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam produk, baik itu berupa barang ataupun jasa. Salah satu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Menghilangkan kegagalan/kesalahan dalam segala bentuk Percaya bahwa biaya persediaan dapat dikurangi Perbaikan secara terus menerus

Perencanaan Kebutuhan Persediaan Material Bahan Baku Pada CV Endhigra Prima dengan Metode Min-Max

MANAJEMEN LOGISTIK & SUPPLY CHAIN MANAGEMENT KULIAH 7: MENGELOLA PERSEDIAAN PADA SUPPLY CHAIN. By: Rini Halila Nasution, ST, MT

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 4 DATA. Primatama Konstruksi departemen PPIC (production planning and inventory

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. produksi dan penjualan, maka persediaan harus dikelola secara tepat. Dalam hal

ANALISIS PENENTUAN STOK SUKU CADANG PADA PT. KARS INTI AMANAH (KALLA KIA) CABANG MAKASSAR

PENENTUAN JUMLAH TENAGA KERJA YANG OPTIMAL PADA CV. X

Ir. Rini Anggraini, MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi MANAJEMEN.

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Seperti yang kita lihat dan rasakan sekarang ini persaingan di dunia bisnis

BAB 2 LANDASAN TEORI

Manajemen Operasional. Metode EOQ

VI. TOYOTA PRODUCTION SYSTEM. A. Pengertian Toyota Production System (TPS)

PENTINGNYA INVENTORY CONTROL BAHAN BAKU UNTUK MEMPERLANCAR PROSES PRODUKSI PADA PERUSAHAAN

OPTIMASI PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DI PT. BROMINDO MEKAR MITRA

FORMULA PKM WAREHOUSE DENGAN INVENTORY SIMULATOR

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Ristono (2009) persediaan adalah barang-barang yang disimpan

Transkripsi:

IMPLEMENTASI KANBAN PEMESANAN SEBAGAI METODE ORDER UNTUK SUPPLIER PT. INDONESIA KOITO Siti Rohana Nasution Leili Septianingrum Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Pancasila Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta 12460 nasutionana@yahoo.co.id ABSTRAK Tingkat persediaan dalam masing-masing perusahaan perlu dikelola dan direncanakan sebaik mungkin. Implementasi kanban sebagai sistem order adalah salah satu cara perbaikan untuk mengontrol persediaan. Dalam penelitian ini membahas tentang implementasi kanban pemesanan PT. Toyota-Astra Motor untuk supplier PT. Indonesia Koito yang bertujuan untuk meminimalkan persediaan guna mengefisiensikan kapasitas gudang. Data yang dievaluasi meliputi persediaan maksimal, lead time order, konsumsi luas gudang dan juga persediaan dalam nilai uang dari 7 suku cadang PT. Indonesia Koito dengan permintaan rata-rata per bulan diatas 100 pcs. Lead time order yang sebelumnya satu bulan sekali dirubah menjadi 2 kali dalam seminggu sesuai dengan waktu yang dibutuhkan oleh supplier sejak menerima order hingga pengiriman. Perhitungan parameter tingkat persediaan maksimal berdasarkan fluktuasi order dari pelanggan membuat persediaan yang disimpan lebih rendah. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dengan menerapkan sistem kanban dapat meminimalkan persediaan dan mengefiensikan kapasitas gudang dan persediaan dalam nilai uang sebesar 70%. Kata Kunci : Kanban, Just In Time, Maksimum Persediaan, Stock Amount, Konsumsi Luas Gudang, Lead Time ABSTRACT Inventory Management in every corporate must to be well managed and organized. Kanban implementation as the system order is one of improvement to control inventory. In this study discusses the implementation of kanban ordering PT. Toyota - Astra Motor for supplier PT. Indonesian Koito which aims to minimize inventory in order to streamline warehouse capacity. Data were evaluated include maximum inventory, order lead time, extensive consumption of inventory in the warehouse and also stock amount of 7 parts PT. Indonesian Koito with average demand per month above 100 pcs. Lead time before the order is changed once a month to 2 times a week according to the time required by the supplier from receipt of order to delivery. The calculation parameters for Maximum Inventory Position based on fluctuations in orders from customers making supplies are kept lower. The results of this study showed that by implementing a kanban system can minimize inventory and eficiency of warehouse capacities and stock amount by 70 %. Keywords : Kanban, Just In Time, Maximum Inventory Position, Stock Amount, Warehouse Space Consumpsion, Lead Time

PENDAHULUAN PT. Toyota Astra Motor Service Parts Logistic Division adalah perusahaan otomotif yang bergerak di bidang logistik suku cadang Toyota. Pada tahun 2013 Toyota mengeluarkan 18 model mobil baru dengan 14.540 jenis suku cadang yang bertambah. Selain itu target penjualan juga meningkat dua kali lipat dari target awal. Dengan kondisi tersebut, kapasitas gudang yang direncanakan akan mampu menampung hingga tahun 2018 hanya akan dapat menampung hingga tahun 2017. Kanban sistem adalah sebuah alat untuk menjalankan konsep Just In Time yang bertujuan untuk mengontrol persediaan. Implementasi Kanban pemesanan untuk supplier PT. Indonesia Koito merupakan salah satu langkah perbaikan untuk mengefisiensikan kapasitas gudang, mengefisiensikan persediaan dalam nilai uang (stock amount) dan lead time order. STUDI KEPUSTAKAAN Menurut Ristono (2010), mendefinisikan Just In Time Management sebagai sebuah organisasi yang menghasilkan penyelidikan secara luas untuk menghasilkan output dalam minimum lead time dan total biaya serendah mungkin melalui identifikasi dan eliminasi secara berkelanjutan semua bentuk keragaman (variance) dan pemborosan. Just In Time dapat digolongkan menjadi 3 jenis yaitu Just In Time Pembelian, Just In Time Produksi dan Just In Time Penjualan. Dan untuk pengertian persediaan (inventory) menurut Freddy Rangkuti (2004) adalah Persediaan merupakan barang-barang, bagian yang disediakan, dan bahan-bahan dalam proses yang terdapat dalam perusahaan untuk proses produksi, serta barang-barang jadi atau produk yang disediakan untuk memenuhi permintaan dari konsumen atau pelanggan setiap waktu. Persediaan memiliki fungsi sebagai berikut : 1. Fungsi Batch Stock atau Lot Size Inventory Penyimpanan persediaan dalam jumlah besar dengan mempertimbangkan adanya potongan harga pada harga pembelian, efisiensi produksi karena proses produksi tang lama, dan adanya penghematan di biaya transportasi. 2. Fungsi Decoupling Merupakan fungsi perusahaan untuk mengadakan persediaan decouple, dengan mengadakan pengelompokan operasional secara terpisah-pisah. 3. Fungsi Antisipasi Merupakan penyimpanan persediaan bahan yang fungsinya untuk penyelamatan jika sampai terjadi keterlambatan datangnya pesanan bahan dari pemasok. Tujuan utama adalah untuk menjaga proses konversi agar tetap berjalan lancar. Tujuan Pengendalian Persediaan menurut Assauri (2004) adalah sebagai berikut : 1. Menjaga jangan sampai perusahaan kehabisan persediaan sehingga mengakibatkan terhentinya proses produksi. 2. Menjaga agar pembentukan persediaan oleh perusahaan tidak terlalu besar atau berlebihan, sehingga biaya-biaya yang timbul dari persediaan tidak terlalu besar. 3. Menjaga agar pembelian kecilkecilan dapat dihindari karena ini akan memperbesar biaya pemesanan.

METODOLOGI PENELITIAN

PEMBAHASAN 1. Perhitungan Parameter Order Sebelum menerapkan metode kanban sistem, PT. Indonesia Koito menggunakan sistem order Monthly- Weekly, yakni order dikirimkan satu bulan sekali dan suku cadang dikirimkan ke PT. TAM-SPLD setiap minggu. Perhitungan parameter order untuk sistem Monthly- Weekly adalah sebagai berikut : Nama Suku Cadang: Headlamp Assy, RH Kode Suku Cadang : 81110BZ180 MAD 596 Jumlah hari kerja 20 hari/ bulan O/C (Order Cycle) 1/1 (1 kali order dalam 1 bulan) L/T (Lead Time) 1 hari (standar perusahaan) 0,05 bulan Safety Stock for L/T 7 hari (rentang antara pengiriman) 0,35 bulan Permintaan rata-rata 19 pcs (berdasarkan data history permintaan 6 bulan kebelakang) Permintaan maksimum 49 pcs (berdasarkan data history permintaan 6 bulan kebelakang) Safety Stock for Demand 1,58 ~ 2 hari 0,1 bulan MIP MAD x [O/C + L/T + S/S] 596 x [1 + 0,05 + 0,35 + 0,1] 894 pcs Diperoleh jumlah maksimun yang harus disediakan untuk suku cadang Headlamp Assy, RH sebanyak 894 pcs, jumlah persediaan ini menjadi standar persediaan suku cadang dengan metode order Monthly-Weekly. Setelah itu dihitung persediaan maksimum untuk metode order dengan menggunakan kanban. Untuk implementasi kanban, dengan mempertimbangkan volume order dan kemampuan dari supplier, maka PT. Indonesia Koito menerapkan sistem kanban weekly dengan proses order dan pengiriman setiap hari Senin dan Kamis. Berikut perhitungan parameter order nya : Nama Suku Cadang : Headlamp Assy, RH Kode Suku Cadang : 81110BZ180 MAD 596 Jumlah hari kerja 20 hari O/C 1/8 0,125 (2 kali order setiap minggu) L/T 1 hari (standar perusahaan) 0,05 bulan Safety Stock for L/T 3 hari (rentang antara pengiriman) 0,15 bulan Permintaan rata-rata 19 pcs (berdasarkan data history permintaan 6 bulan kebelakang) Permintaan maksimum 49 pcs (berdasarkan data history permintaan 6 bulan kebelakang) Safety Stock for Demand 1,58 ~ 2 hari 0,1 bulan MIP MAD x [O/C + L/T + S/S] 596 x [1/8 + 0,05 + 0,15 + 0,1] 253,3 pcs ~ 254 pcs Diperoleh jumlah maksimum yang harus disediakan untuk suku cadang Headlamp Assy, RH sebanyak 254 pcs, jumlah persediaan ini menjadi standar persediaan suku cadang metode kanban order diterapkan. Perhitungan MIP ini juga digunakan untuk 7 suku cadang lainnya. Adapun data lengkapnya terdapat pada tabel 1.1 yang menunjukkan jumlah persediaan maksimum penyimpanan metode order Monthly-Weekly dan metode kanban order untuk 7 suku cadang PT. Indonesia Koito.

Tabel 1. Persediaan Maksimum Metode Monthly-Weekly Order dan Kanban Order untuk 7 jenis suku cadang dari PT. Indonesia Koito No Kode Suku Cadang Monthly Average Demand (MAD) Monthly-Weekly Order Kanban Order O/C L/T S/S for S/S for MIP S/S for S/S for MIP O/C L/T L/T Demand (pcs) L/T Demand (pcs) 1 9004951185 748 1 0,05 0,35 0,1 1122 0,125 0,05 0,15 0,1 318 2 81110BZ180 596 1 0,05 0,35 0,1 894 0,125 0,05 0,15 0,1 254 3 81150BZ180 592 1 0,05 0,35 0,1 888 0,125 0,05 0,15 0,1 252 4 81130BZ140 290 1 0,05 0,35 0,3 493 0,125 0,05 0,15 0,3 182 5 81170BZ140 249 1 0,05 0,35 0,1 374 0,125 0,05 0,15 0,1 106 6 81210BZ160 148 1 0,05 0,35 0,2 237 0,125 0,05 0,15 0,2 78 7 81220BZ160 138 1 0,05 0,35 0,15 214 0,125 0,05 0,15 0,15 66 2. Perhitungan Konsumsi Luas Gudang Konsumsi luas gudang diperoleh dari perhitungan jumlah penggunaan pallet dikalikan dengan luas masing-masing pallet. Untuk menghitung jumlah pallet yang dibutuhkan data jumlah persediaan (stok), kapasitas maksimun per pallet. Untuk nilai kapasitas maksimum per pallet diperoleh dari perhitungan volume pallet dibagi dengan volume suku cadang. Berikut perhitungan kapasitas pallet : Nama Suku Cadang : Headlamp Assy, RH Kode Suku Cadang : 81110BZ180 Volume pallet 1450 x 980 x 1300 (mm) Volume suku cadang 670 x 420 x 260 (mm) Kapasitas per pallet 1450x980x1300 670x420x260 26 pcs Diperoleh kapasitas maksimun dalam pallet suku cadang Headlamp Assy, RH sebanyak 26 pcs, setelah itu dihitung jumlah pallet dengan kondisi penyimpanan saat menggunakan metode order Monthly-weekly dan kanban order. Adapun penjelasannya sebagai berikut. Contoh perhitungan target jumlah pallet MIP: Nama Suku cadang: Headlamp Assy RH Kode Suku cadang : 81110BZ180 MIP Monthly-Weekly Order 894 pcs Pallet 894 26 34,4 pallet Untuk perhitungan luas gudang Monthly- Weekly Order sebagai berikut : Luas gudang 34,4 pallet x 1450 x 980 48882400 mm 2 48,88 m 2 Dan berikut perhitungan jumlah pallet dengan metode kanban order : Nama Suku cadang : Headlamp Assy, RH Kode Suku cadang : 81110BZ180 MIP Kanban Order 254 pcs Pallet 254 26 9,8 pallet Perhitungan luas gudang Kanban Order sebagai berikut : Luas gudang 9,8 pallet x 1450 x 980 13925800 mm 2 13,9 m 2

Perhitungan konsumsi luas gudang penyimpanan dengan metode Monthly- Weekly Order dan Kanban Order ini juga digunakan untuk 7 suku cadang lainnya. Data pada tabel 1.2 menunjukkan konsumsi luas gudang peryimpanan metode Monthly-Weekly Order dan Kanban Order jenis suku cadang dengan menjumlahkan luas gudang tiap suku cadang. Tabel 2 Konsumsi Luas Gudang Penyimpanan metode Monthly-Weekly Order dan Kanban Order untuk 7 jenis suku cadang PT. Indonesia Koito No Volume Pallet Volume Suku Cadang Monthly-Weekly Order Kanban Order Kode Suku Kapasitas Efisiensi Cadang panjang lebar tinggi panjang lebar tinggi per pallet Luas Gudang Luas Gudang MIP Σ pallet MIP Σ pallet (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (m 2 ) (m 2 ) 1 9004951185 1060 740 560 50 20 20 21964 1122 0,1 0,04 318 0,0 0,01 71,7% 2 81110BZ180 1450 980 1300 670 420 260 26 894 34,4 48,86 254 9,8 13,88 71,6% 3 81150BZ180 1450 980 1300 670 420 260 26 888 34,2 48,53 252 9,7 13,77 71,6% 4 81130BZ140 1450 980 1300 660 410 260 27 493 18,3 25,95 182 6,7 9,58 63,1% 5 81170BZ140 1450 980 1300 660 410 260 27 374 13,9 19,68 106 3,9 5,58 71,7% 6 81210BZ160 1060 740 560 130 140 120 202 237 1,2 0,92 78 0,4 0,30 67,1% 7 81220BZ160 1060 740 560 130 140 120 202 214 1,1 0,83 66 0,3 0,26 69,2% TOTAL 144,81 43,38 70,0% Maka perhitungan efisiensi luas gudang nya adalah : % Efisiensi konsumsi luas gudang 144,81 43,38 144,81 x 100% 70% 3. Perhitungan Stock Amount Stock Amount (persediaan dalam nilai uang) diperoleh dengan perhitungan jumlah persediaan suku cadang dikalikan dengan harga beli suku cadang ke pemasok. Kemudian total Stock Amount diperoleh dengan cara menjumlahkan Stock Amount untuk 7 jenis suku cadang PT. Indonesia Koito. Contoh perhitungan stock amount Nama Suku Cadang : Headlamp Assy, RH Kode Suku Cadang : 81110BZ180 MIP Monthly-Weekly Order 894 pcs MIP Kanban Order 254 pcs Total Stock Amount dengan jumlah maksimum persediaan metode Monthly- Weekly Order : MIP Monthly-Weekly Order x Harga beli suku cadang 894 x Rp 285.984 Rp. 255.669.696 Total Stock Amount dengan jumlah maksimum persediaan saat implementasi metode Kanban Order : MIP Kanban Order x Harga beli suku cadang 254 x Rp 285.984 Rp. 72.639.936 Perhitungan stock amount ini juga digunakan untuk menghitung stock amount proses 7 suku cadang lainnya, setelah itu dijumlahkan masing-masing kondisi pada saat persediaan maksimum dengan metode order Monthly-Weekly dan Kanban Order. Data pada tabel 1.3 menunjukkan stock amount persediaan maksimum dengan metode order Monthly-Weekly dan Kanban Order untuk 7 suku cadang PT. Indonesia Koito.

Tabel 3 Stock Amount persediaan maksimum dengan metode Monthly-Weekly Order dan Kanban Order PT. Indonesia Koito No Kode Suku Cadang Harga Beli Suku Cadang Monthly-Weekly Order Kanban Order MIP Stock Amount MIP Stock Amount Efisiensi 1 9004951185 Rp 26.963 1122 Rp 30.252.486 318 Rp 8.574.234 72% 2 81110BZ180 Rp 285.984 894 Rp 255.669.696 254 Rp 72.639.936 72% 3 81150BZ180 Rp 285.984 888 Rp 253.953.792 252 Rp 72.067.968 72% 4 81130BZ140 Rp 274.844 493 Rp 135.498.092 182 Rp 50.021.608 63% 5 81170BZ140 Rp 274.844 374 Rp 102.791.656 106 Rp 29.133.464 72% 6 81210BZ160 Rp 328.500 237 Rp 77.854.500 78 Rp 25.623.000 67% 7 81220BZ160 Rp 328.500 214 Rp 70.299.000 66 Rp 21.681.000 69% TOTAL Rp 926.319.222 Rp 279.741.210 70% Maka perhitungan efisiensi stock amount nya adalah : % Efisiensi Stock Amount 926.319.222 279.741.210 926.319.222 70% KESIMPULAN x 100% Setelah mengadakan analisa dan pengolahan data secara keseluruhan maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Lead Time Order untuk PT. Indonesia Koito yang sebelumnya satu kali dalam satu bulan berubah menjadi dua kali dalam satu minggu yaitu setiap hari Senin dan Kamis. 2. Efisiensi konsumsi luas gudang pada implementasi sistem kanban order suku cadang mobil untuk PT. Indonesia Koito di PT. Toyota Astra Motor sebesar 70%. 3. Efisiensi dari stock amount (persediaan dalam nilai uang) pada implementasi implementasi sistem kanban order suku cadang mobil untuk PT. Indonesia Koito di PT. Toyota Astra Motor sebesar 70%. SARAN Untuk memperkaya hasil penelitian ini, saran yang diberikan oleh penulis adalah sebagai berikut : 1. Parameter untuk kanban order direview setiap 6 bulan sekali agar dapat mengikuti fluktuasi permintaan dari pelanggan. 2. Meneliti suku cadang PT. Indonesia Koito yang lain untuk diimplementasikan sistem kanban. DAFTAR PUSTAKA Leo, Anton. Usulan Penerpan Sistem Produksi Just In Time Pada Proses Produksi Sabun Krim Merk Bu Krim pada PT Birina Multi Daya. Skripsi. Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, Jakarta : 2007 Ristono, Agus. 2010. Sistem Produksi Tepat Waktu. Graha Ilmu, Yogyakarta. Riyanto, M. Bambang. ANALISIS EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM PRODUKSI JUST IN TIME PADA UNIT PERAKITAN PT. ASTRA DAIHATSU MOTOR. Bogor: Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB. 2011