FILOSOFI, KONSEP HOLISTIK & PROSES KEPERAWATAN KEGAWATAN & KEKRITISAN Oleh: Sri Setiyarini, SKp.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. Sakit kritis adalah kejadian tiba-tiba dan tidak diharapkan serta

Manajemen Asuhan Keperawatan. RAHMAD GURUSINGA, Ns., M.Kep.-

TIM CMHN BENCANA DAN INTERVENSI KRISIS

Rencana Program Kegiatan Pembelajaran Semester Keperawatan Gawat Darurat Fakultas Kedokteran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang telah nyata terjadi maupun berpotensi untuk terjadi yang mengancam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGANTAR MANAJEMEN KEPERAWATAN. Sumijatun

BERDUKA DAN KEHILANGAN. Niken Andalasari

BAB II TINJAUAN TEORISTIS

KONSEP DAN PERSPEKTIF KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH. Ns. Meilita Enggune, S.Kep.,M.Kep

BAB I PENDAHULUAN. maupun Negara berkembang dengan cara membuat sistem layanan kesehatan

PERAN DAN FUNGSI PERAWAT GAWAT DARURAT

BAB I PENDAHULUAN. pengelola, pendidik, dan peneliti (Asmadi, 2008). Perawat sebagai pelaksana layanan keperawatan (care provider) harus

BAB II TINJAUAN TEORI

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA KOMUNITAS (CMHN)

PEDOMAN MANAJER PELAYANAN PASIEN RUMAH SAKIT (CASE MANAGER)

PERILAKU MENCARI BANTUAN

BAB I PENDAHULUAN. perawatan sampai pemulangannya kembali ke rumah (Supartini, 2004). Hospitalisasi

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi yang sedang terjadi sekarang ini permasalahan yang

9/27/2014 STRES DAN ADAPTASI DEWI BARIRIET BAROROH

BAB I PENDAHULUAN. pasien dalam merawat pasien. Dengan demikian maka perawatan dan spiritual telah

BAB 1 PENDAHULUAN. pembedahan yang dilakukan adalah pembedahan besar. Tindakan operasi atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Family Centered Care

KOMPETENSI PERAWAT R. NETY RUSTIKAYANTI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sakit merupakan keadaan dimana terjadi suatu proses penyakit dan

STANDAR PRAKTIK KEPERAWATAN INDONESIA. Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)

PARADIGMA KEPERAWATAN

BAB I PENDAHULUAN. Keperawatan holistik adalah pemberian asuhan keperawatan untuk. kesejahteraan bio-psiko-sosial dan spiritual individu, keluarga dan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu proses yang dapat diprediksi. Proses

BAB 1 PENDAHULUAN. berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-spiritual yang komprehensif ditujukan

BAB I PENDAHULUAN. penyakit gagal ginjal kronik. Gagal ginjal kronik atau penyakit renal tahap

Disampaikan Oleh: R. Siti Maryam, MKep, Ns.Sp.Kep.Kom 17 Feb 2014

1. Bab II Landasan Teori

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Komunikasi dengan tenaga kesehatan lain. Lilik s

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. adalah proses komunikasi interprofesional dan pembuatan keputusan yang

PROSES KEPERAWATAN DALAM PRAKTEK KEPERAWATAN PROFESIONAL OLEH : SRI SETIYARINI. I. PENGERTIAN PROSES KEPERAWATAN DAN PRAKTEK KEPERAWATAN PROFESIONAL

BAB 1 PENDAHULUAN. mempunyai kebutuhan yang spesifik (fisik, psikologis, sosial dan spiritual) yang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Bab ini membahas aspek yang terkait dengan penelitian ini yaitu : 1.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Spiritualitas

PROSES KEPERAWATAN DALAM PRAKTEK KEPERAWATAN PROFESIONAL Oleh : Sri Setiyarini. I. PENGERTIAN PROSES KEPERAWATAN dan PRAKTEK KEPERAWATAN PROFESIONAL

: Evi Karota Bukit, SKp, MNS NIP : : Kep. Jiwa & Kep. Komunitas. : Asuhan Keperawatan Jiwa - Komunitas

TELAAH KOMPETENSI DIII KEPERAWATAN

BAB I PENDAHULUAN. langsung, kelelahan otot, atau karena kondisi-kondisi tertentu seperti

KONSEP HOLISTIK DALAM KEPERAWATAN MELALUI PENDEKATAN MODEL ADAPTASI SISTER CALLISTA ROY

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan fungsi yang luas sehingga harus memiliki sumberdaya, baik modal

BAB I PENDAHULUAN. terakhir ini diketahui bahwa terdapatnya kecendrungan masyarakat Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Keadaan ini sangat besar pengaruhnya terhadap kesehatan jiwa seseorang. yang berarti akan meningkatkan jumlah pasien gangguan jiwa.

BAB I PENDAHULUAN. Bandung. Rumah sakit X merupakan rumah sakit swasta yang cukup terkenal di

Jahoda (Ihrom, 2008), batasan lebih luas Kesehatan mental mencakup : 1) sikap kepribadian yang baik terhadap diri sendiri, kemampuan mengenali diri

BAB I PENDAHULUAN. bio-psiko-sosio-spritual-kutural. Asuhan keperawatan yang diberikan harus

Perawat & Program Perawatan di Rumah Sakit

DETEKSI DINI STRES DI TEMPAT KERJA DAN PENANGGULANGANNYA

BAB I PENDAHULUAN. penyebab yang tidak jelas, dihubungkan dengan perasaan tidak menentu dan. menekan sistem kekebalan tubuh (Wardhana, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. yang utuh berespons terhadap suatu perubahan yang terjadi antara lain karena

BAB I PENDAHULUAN. memecahkan permasalahan yang dihadapi klien. Menurut Hojat et al (2013), rasa

BAB 1 PENDAHULUAN. mandiri untuk menangani kegawatan yang mengancam jiwa, sebelum dokter

PROSES TERJADINYA MASALAH

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA TN. S DENGAN GANGGUAN MENARIK DIRI DI RUANG ABIMANYU RSJD SURAKARTA

BAB II TINJAUAN TEORITIS

PENATALAKSANAAN HOLISTIK PADA ANAK KORBAN KEKERASAN. Suryo Dharmono

STRATEGI COPING PERAWAT RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA ( Fenomena pada Perawat di RSJD Surakarta )

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasien di ruang ICU (Intensive Care Unit) adalah pasien dalam keadaan

PENGANTAR PSIKOLOGI KLINIS

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada pasien kanker amputasi dilakukan sebagai prosedur menyelamatkan jiwa

TUGAS MANAJEMEN PELAYANAN RUMAH SAKIT

BAB I PENDAHULUAN. rumah sakit, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang

BAB I PENDAHULUAN. langsung, kelelahan otot, atau karena kondisi-kondisi tertentu seperti

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan jiwa pada manusia. Menurut World Health Organisation (WHO),

TEORI / KONSEP YG TERKAIT DGN MANAJEMEN KEPERAWATAN

PEDOMAN PELAYANAN ASUHAN KEPERAWATAN

KONSEP SEHAT SAKIT. Disampaikan Pada Perkuliahan Konsep Dasar Keperawatan II Program Studi Ilmu Keperawatan FIKES UMM Semester Ganjil 2010/2011

BAB I PENDAHULUAN. mencakup seluruh siklus hidup manusia. kesehatan agar keperawatan mampu menjadi ilmu aplikasi yang memiliki dasar

MODUL KEPERAWATAN JIWA I NSA : 420 MODUL 2 ASUHAN KEPERAWATAN PADA KONDISI INTERVESI KRISIS DAN BENCANA DISUSUN OLEH

Keperawatan adalah Ilmu dan kiat yang berkenaan dengan masalah-masalah fisik, psikologis, sosiologis, budaya, dan spiritual individu (Doengoes,2000)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Rumah sakit merupakan salah satu bentuk sarana kesehatan, yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat kompleks. Hirarki kebutuhan dasar manusia menurut Maslow adalah

BAB I PENDAHULUAN. utuh sebagai manusia. Melalui pendekatan proses keperawatan untuk

Interaksi yang dilakukan perawat menimbulkan dampak terapeutik yang memungkinkan klien untuk tumbuh dan berkembang.

ASPEK SPIRITUAL DALAM KEPERAWATN Oleh: Ibrahim Rahmat, SKp.,SPd.,M.Kes.

BAB I PENDAHULUAN. pasien tersebut. Pasien dengan kondisi semacam ini sering kita jumpai di Intensive

2017, No d. bahwa untuk belum adanya keseragaman terhadap penyelenggaraan rehabilitasi, maka perlu adanya pengaturan tentang standar pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah bagian integral dari suatu organisasi sosial dan kesehatan

BAB 1 PENDAHULUAN. paripurna (komprehensif), penyembuhan penyakit (kuratif), dan pencegahan

BAB Ι PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Perkembangan pelayanan kesehatan di Indonesia tidak terlepas dari sejarah

BAB 1 PENDAHULUAN. keterampilan, kemampuan dan norma norma, menyediakan layanan spesifik,

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya distress ( tidak nyaman, tidak tentram dan rasa nyeri ), disabilitas

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PELAKSANAAN WAJIB LAPOR PECANDU NARKOTIKA

a. Model dokumentasi ini terdiri dari empat komponen, yaitu : 1) Data Dasar Data dasar berisi semua informasi yang telah dikaji dari klien ketika pert

Konsep dasar mengenai isu psikososial dalam perawatan paliatif. Rosiana Eva Rayanti

BAB I PENDAHULUAN. prosedur pembedahan. Menurut Smeltzer dan Bare, (2002) Pembedahan / operasi

MANAJEMEN. dengan KETERGANTUNGAN TOTAL

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan jiwa menurut undang undang Kesehatan Jiwa Tahun 2014

KONSEP DASAR KEPERAWATAN JIWA

PERKESMAS 2. RUANG LINGKUP 3. URAIAN UMUM

PERBEDAAN TINGKAT STRES KERJA ANTARA PERAWAT KRITIS DAN PERAWAT GAWAT DARURAT DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. spesifik dan berbeda dengan orang dewasa. Anak yang sakit. hospitalisasi. Hospitalisasi dapat berdampak buruk pada

PERAN PERAWAT HOME CARE. Disampaikan oleh Djati Santosa.

Transkripsi:

FILOSOFI, KONSEP HOLISTIK & PROSES KEPERAWATAN KEGAWATAN & KEKRITISAN Oleh: Sri Setiyarini, SKp. Definisi Keperawatan Dawat Darurat: Pelayanan profesional yg didasarkan pada ilmu kqperawatan gawat darurat & tehnik keperawatan gawat darurat berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio- spiritual yang komprehensif ditujukan pada semua kelompok usia yang sedang mengalami masalah kesehatan yang bersifat urgen, akut dan kritis akibat trauma, proses kehidupan ataupun bencana. Dari definisi diatas dapat disimpulkan pelayanan keperawatan gawat darurat terdiri dari dua area besar yaitu keperawatan emergensi dan keperawatan kiritis I. EMERGENCY NURSING (KEPERAWATAN KRISIS) Definisi Adalah Sebuah area khusus / spesial dari keperawatan profesional yg melibatkan integrasi dari Praktek, Penelitian, Pendidikan profesional. Jadi Praktek keperawatan emergensi oleg seorang perawat profesional Fokus Fokus keperawatan emergensi adalah memberikan pelayanan secara episodik kpd pasien pasien yg mencari terapi baik yg mengancam kehidupan, non kritical illness atau cedera.jadi pemberian pelayanan pada keperawatan gawat darurat meliputi semua kasus yang datang atau meminta pertolongan yang dapat berupa kasus gawat darurat, gawat tidak darurat dan tidak gawat tidak darurat Inti Ditujukan pd esensi dr praktek emergency, lingkungan dimana hal tsb terjadi dan konsumen-konsumen keperawatan emergency. Perawat Emergensi Adalah seorang perawat professional terregistrasi / RN profesional yang memiliki komitmen untuk menyelamatkan dan melaksanakan praktek keperawatan scr efektif.

Perawatan Emergensi Meliputi Pengkajian, diagnosis & terapi keperawatan yang dapat diterima baik aktual, potensial, yang terjadi tiba-tiba atau urgen, masalah fisik atau psikososial dalam episodik primer atau akut yg mungkin memerlukan perawatan minimal atau tindakan support hidup, pendidikan untuk pasien atau orang terpenting lainnya, rujukan yg tepat dan pengetahuan ttg implikasi legal. Lingkungan Emergensi Merupakan Setting dimana pasien memerlukan intervensi oleh pemberi pelayanan keperawatan emergency. Pasien Emergensi Adalah Pasien dengan segala umur baik yang sudah diagnosa, tidak terdiagnosa atau maldiagnosis problem dng kompleksitas yg bervariasi. Pasien-pasien emergrnsi memerlukan intervensi nyata dimana dpt terjadi perubahan status fisiologis atau psikologis scr cepat yg mungkin mengancam kehidupannya. Dimensi Keperawatan emergensi memiliki multidimensi meliputi : RESPONSIBILITIES, FUNCTION, ROLES, SKULLS ( dng pengetahuan khusus) Karakteristik Unik Keperawatan Emergensi Keperawatan emergensi memiliki karakteristik yang unik dimana tidak semua area keperawatan memilikinya. Karakteristik tersebut adalah: 1. Pengkajian, diagnosa, terai baik yg urgen / non urgen individual dan berbagai umur pasien walaupun dng data / informasi yg sangat terbatas 2. Triage & Prioritas 3. Persiapan bencana alam 4. Stabilisasi & Resusitasi 5. Krisis intervensi UI populasi pasien yang unik seperti korban kekerasan sexual 6. Pemberian perawatan pd lingkungan yg ticlak terkontrol atau yg tidak dpt diprediksikan

Kerangka Kerja Proses Keperawatan Emergensi meliputi: TUJUAN o Menyelamatkan hidup PENGKAJIAN Pada sistem yg terganggu U/ memperbaiki kegagalan atau mempertahankan sistem DIAGNOSIS Mencari perbedaan u/ menemukan tanda-tanda & gejala PERENCANAAN Berdasarkan protokol dan prosedur INTERVENSI Terapi ditujukan pd penanganan gejala krisis & stabilisasi PS. Diteruskan s/d pasien stabil u/ dpt pindah atau ditransportasikan ke unit lain atau memnggal EVALUASI Dilakukan scr cepat U/ menilai keefektifan II. CRITICAL CARE NURSING ( KEPERAWATAN KRITIS) Definisi Kegiatan yg tidak hanya menangani kep. pd lingkungan yg khusus atau peralatan khusus namun lebih pada PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN dan KEMAUAN untuk MENGAMBIL KEPUTUSAN oleh perawat DEFINISI KEKRITISAN ( Webser 1990) Adalah melakukan kesabaran atau melakukan pengambilan keputusan scr hati-hati atau melakukan evaluasi scr hati-hati, mampu membedakan dan berhati-hati Tidak adanya kepastian pemecahan yg pasti atau teratasinya krisis oleh isu-isu yg masih membingungkan, dijalani dng resiko atau tanpa kepastian Kemampuan Perawat kritis Oleh karena pasien yang dirawat pada area keperawatan kritis umumnya memiliki masalah lebih dan satu system tubuh bahkan sistemik maka perawat dituntut untuk dapat memiliki: Pengetahuan ttg Fisiologi & patofisiologi tubuli manusia

Proses keperawatan Dasar pengetahuan u/ dpt menginterpretasikan & berespon terhadap masalah masalah klinis dng ketrampilan tinggi Sedangkan Perhatian Seorang Perawat kritis meliputi antara lain : (T.E. Oh, 1997) Support hidup Monitoring ps kritis serta respon ps terhadap tindakan yg diberikan Mencegah komplikasi Penatalaksanaan 1NOS Perhatian pd kenyamanan pasien Dapat mengerti, beker:jasama dan memberi informasi & penyuluhan pada keluarga Kerangka Kerja Proses Keperawatan Kritis TUJUAN MEMPERTAHANKAN hidup PENGKAJIAN Pada SEMLJA sistem tubuh U/ menopang dan mempertahankan sistem tersebut tetap sehat DIAGNOSIS Mencari perbedaan serta mencari tanda& gejala yg sulit diketahui ui mencegah kerusakan / gangguan yg lebih luas PERENCANAAN Ditujukan pd penerimaan & adaptasi ps scr konstan thd keadaan tb yg selalu berubah INTER VENSI Terapi ditujukan pd gejala-gejala yg muncul pertama kali u/ mencegah krisis dan scr terus menerus dalam jangka waktu yg lama sampai dpt beradaptasi s/d tercapainya tingkat kesembuhan yg tertinggi atau terjadi kematian. EVALUASI Dilakukan scr cepat dan terus menerus dalam waktu yg cukup lama u/ mencapai keefektifan masing-masing tindakan / terapi. Kriteria hasil scr terus menerus dinilai.

III. INTERVENSI PSIKOSOSIAL PADA KEPERAWATAN EMERGENSI & KEPERAWATAN KRITIS Terjadinya sakit / keadaan KRISIS atau KRITIS seseorang akan menimbulkan stress & anxietas baik path Klien, keluarga atau orang terdekat. Ok: ancaman thd kehidupannya dan kesejahteraanya ancaman ketidakberdayaan kehilangan eratnya penyakit Kehilangan kendali Perasaan kehilangan fungsi & harga diii Kegagalan membentuk pertahanan diii Perasaan terisolasi Takut mati Respon yang dialami baik pasien atau keluarga yang mengalami kegawatan atau sakit kritis umunya akan : TERKEJUT & TIDAK PERCAYA MENGEMBANGKAN KESADARAN RESTITUSI RESOLUSI Sebagai perawat professional apabila pasien atau keluarga mengalami hal tersebut maka penatalaksanaan keperawatan tidak terlepas dan: 1. Proses keperawatan 2. Memenuhi kebutuhan dasar pasien 3. adaptasi 4. advokasi Tindakan tersebut ditujukan untuk: 1. Dukungan emosional, sosial, spiritual dan fisik di lingkungan perawatan 2. meningkatkan kenyamanan 3. meningkatkan integritas dan identitas pasien 4. koping yang adaptif dan efektif

PROSES KOPING Proses koping path pasien yang mengalami trauma sangat dipengaruhi oleh: Gejala awal ( PS menangis / ketakutan km tidak tahu kondisinya) Penolakan klien terhadap kondisinya Penerimaan klien terhadap kondisinya WAWANCARA & INTERVENSI PSIKOSOSIAL Bagi perawat emergensi / perawat kritis sangat diperlukan wawancara & intervensi psikososial sebab disamping umumnya pasien dan keluarga mengalami sakit yang tiba tiba juga terkadang disertai situasi yang buruk dan penyakit yang berat. Keberhasilan tindakan ini sangat tergantung pada: Informasi & jawaban yg memuaskan atas permasalahan mereka Jaminan thd kesehatannya Perubahan kearah kesembuhan Harapan keluarga Sikap tenaga keperawatan Frekwensi kontak dng pasien / kel INTER VENSI KEPERAWATAN Pengkajian yg ditekankan pd adanya konflik-konflik nilai, tuntutan emosional, keterlibatan emosi yg berlebih, kurangbaiknya hubungan interpersonal., pola koping pasien & keluarga Support ps & kel. Agar koping psikososial efektif dng cara dukungan emosional, penyediaan informasi, hubungan sosial yg baik dan dukungan fasilitas Perhatian dan sentuhan Keterlibatan keluarga dalam perawatan dan dukungan emosional path pasien Pemberian informasi yg terus menerus, terus terang ( dng cara yg sesuai ) dan terorganisir.