MANAJEMEN. dengan KETERGANTUNGAN TOTAL

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MANAJEMEN. dengan KETERGANTUNGAN TOTAL"

Transkripsi

1 MANAJEMEN PELAYANAN HOME CARE pada GERIATRI dengan KETERGANTUNGAN TOTAL Edy Rizal Wachyudi Divisi Geriatri Penyakit Dalam RSCM FKUI

2 PRE-TEST 1. Apa yang dimaksud dengan Home Care a) Salah satu jenis layanan kesehatan pada individu b) Pelayanan kesehatan secara individual c) Salah satu jenis layanan kesehatan pada keluarga d) a, b dan c benar e) a dan c benar

3 PRE-TEST 2. Apa yang dimaksud dengan Home Visite a) Salah satu jenis layanan kesehatan pada individu b) Pelayanan kesehatan secara individual c) Salah satu jenis layanan kesehatan pada keluarga d) a, b dan c benar e) a dan c benar

4 PRE-TEST 3. Indikator akan berkembangnya Home Care saat ini dan seterusnya a) Meningkatnya prevalensi penyakit kronik degeneratif b) Kebijakan efisiensi pembiayaan rumah sakit c) Meningkatnya Populasi usia lanjut d) a, b dan c benar e) a dan c benar

5 PRE-TEST 4. TUJUAN Layanan Home Care adalah: a) Meningkatkan, mempertahankan, memulihkan status kesehatan, b) Menurunkan prevalensi penyakit kronik degeneratif, c) meminimalkan efek penyakit dan keterbatasan, d) a, b dan c benar e) a dan c benar

6 PRE-TEST 5. Yang termasuk 4 dimensi Kajian Komprehensif yang dilakukan pada seluruh pasien di HC, adalah: a) Kajian tentang status kesehatan, b) Interaksi pasien dengan lingkungannya c) Kajian tentang lingkungan (risiko ancaman keselamatan pasien, d) a, b dan c benar e) a dan c benar

7 PRE-TEST 6. Yang termasuk KARAKTERISTIK Geriatri, adalah: a) Multipatologi (...polifarmasi), b) problem psikososial yang rumit c) Gangguan/ perubahan Status Fungsional d) a, b dan c benar e) a dan c benar

8 MANAJEMEN PELAYANAN HOME CARE pada GERIATRI dengan KETERGANTUNGAN TOTAL HOME CARE GERIATRI KETERGANTUNGAN TOTAL

9 HOME CARE? Sebagai SATU KOMPONEN dari pelayanan kesehatan (komprehensif, terencana dan terkoordinasi) Wieland dkk, 1991

10 HOME CARE? Melakukan PELAYANAN DI RUMAH pada individu (pasien) dan keluarga-nya; promosi kesehatan, mempertahankan dan memulihkan status kesehatan atau meminimalkan efek penyakit dan keterbatasan Wieland dkk, 1991

11 Konsep ini berbeda dengan HOME VISITE pelayanan kesehatan yang diberikan secara individual baik oleh Dokter/ Perawat/ Fisioterapis Wieland dkk, 1991

12 POST-TEST Apa yang dimaksud dengan Home Care a) Salah satu jenis layanan kesehatan pada individu b) Pelayanan kesehatan secara individual c) Salah satu jenis layanan kesehatan pada keluarga d) a, b dan c benar e) a dan c benar

13 PRE-TEST Apa yang dimaksud dengan Home Visite a) Salah satu jenis layanan kesehatan pada individu b) Pelayanan kesehatan secara individual c) Salah satu jenis layanan kesehatan pada keluarga d) a, b dan c benar e) a dan c benar

14 Home Care Skilled Home Care Personal Care Home Visits Nursing Physical, Speech and Occupational Therapy Home Attendant Services Home Based Primary Care Intermitten Home Visits Boal & Loengard (2007)

15 INDIKATOR akan berkembangnya HC 1. Meningkatnya jumlah populasi usia lanjut, 2. Kebijakan efisiensi pembiayaan RS (LOS rawat inap tidak lama), 3. Masih kurangnya layanan kesehatan informal, 4. Kemajuan di bidang teknologi kesehatan yang dapat diberikan di rumah. 5. Meningkatnya prevalensi penyakit kronik degeneratif

16 PRE-TEST Indikator akan berkembangnya Home Care saat ini dan seterusnya a) Meningkatnya prevalensi penyakit kronik degeneratif b) Kebijakan efisiensi pembiayaan rumah sakit c) Meningkatnya Populasi usia lanjut d) a, b dan c benar e) a dan c benar

17 4 dimensi KAJIAN KOMPREHENSIF pada LAYANAN HC 1. Kajian tentang status kesehatan, 2. Kajian tentang lingkungan (termasuk risiko ancaman keselamatan pasien), 3. Kajian sosial, 4. Kajian interaksi pasien dengan lingkungannya

18 PRE-TEST Yang termasuk 4 dimensi Kajian Komprehensif yang dilakukan pada seluruh pasien di HC, adalah: a) Kajian tentang status kesehatan, b) Interaksi pasien dengan lingkungannya c) Kajian tentang lingkungan (risiko ancaman keselamatan pasien, d) a, b dan c benar e) a dan c benar

19 6 hal penting yang perlu diketahui pada Layanan Home Care Tujuan layanan Home Care Alasan/ Sebab layanan Home Care Keuntungan dan Kekurangan Home Care Peralatan Home Care Pengkajian pasien Home Care masalah keselamatan/ keamanan

20 6 hal penting yang perlu diketahui pada Layanan Home Care Tujuan Home Care

21 TUJUAN Layanan HC Meningkatkan status kesehatan Mempertahankan status kesehatan memulihkan status kesehatan atau meminimalkan efek penyakit dan keterbatasan yang dialami

22 Tujuan Home Care Mencegah rehospitalisasi dan membantu memastikan program pemulangan dijalankan TINDAK LANJUT perawatan RUMAH SAKIT Untuk memberi dukungan pada pasien dan keluarga (keputusan kematian dll); pada Dying/ Sekarat, Disebut juga end-oflife care

23 6 hal penting yang perlu diketahui pada Layanan Home Care Alasan/ Sebab layanan Home Care

24 Alasan/ Sebab Home Care Adanya kondisi GANGGUAN FISIK atau TERBATASNYA MOBILITAS Adanya kekhawatiran/ beban terkait PELAKU RAWAT/ CARE GIVER Adanya dugaan ELDERLY ABUSE or NEGLECT

25 Alasan/ Sebab Home Care Adanya masalah KEPATUHAN PEMBERIAN OBAT; Polifarmasi RIWAYAT JATUH di rumah Adanya PERUBAHAN PRILAKU/ Psychiatric illness

26 PRE-TEST TUJUAN Layanan Home Care adalah: a) Meningkatkan, mempertahankan, memulihkan status kesehatan, b) Menurunkan prevalensi penyakit kronik degeneratif, c) meminimalkan efek penyakit dan keterbatasan, d) a, b dan c benar e) a dan c benar

27 6 hal penting yang perlu diketahui pada Layanan Home Care Keuntungan dan Kekurangan Home Care

28 Keuntungan dan Kekurangan Home Care Keuntungan Menekan biaya perawatan Meningkatkan keterlibatan anggota keluarga dalam perawatan Pasien dapat lebih nyaman Menambah wawasan pada masalah-masalah psikososial Peningkatan hubungan dokter pasien Kekurangan Pada kondisi tertentu dapat menimbulkan suasana tidak nyaman di rumah Masalah-masalah etik dan legal Di Indonesia: belum ada dukungan sosial dan politik yang memadai

29 6 hal penting yang perlu diketahui pada Layanan Home Care Peralatan Home Care

30 6 hal penting yang perlu diketahui pada Layanan Home Care Pengkajian pasien Home Care Masalah Kesalamatan/ Keamanan

31 MANAJEMEN PELAYANAN HOME CARE pada GERIATRI dengan KETERGANTUNGAN TOTAL HOME CARE GERIATRI KETERGANTUNGAN TOTAL

32 KARAKTERISTIK Geriatri Multipatologi (...Polifarmasi) Daya cadangan faali menurun Perubahan status fungsional Masalah psikososial Gangguan status Nutrisi

33 PRE-TEST Yang termasuk KARAKTERISTIK Geriatri, adalah: a) Multipatologi (...polifarmasi), b) problem psikososial yang rumit c) Gangguan/ perubahan Status Fungsional d) a, b dan c benar e) a dan c benar

34 Sistem Pelayanan Kesehatan pada GERIATRI HOME CARE pada Geriatri

35 Sistem Pelayanan Kesehatan pada GERIATRI Hospital-based RR Akut RR Kronik Poliklinik Day-care? Dimana Layanan HOME CARE -nya Community-based Puskesmas Panti Werdha Comm Day-care

36 PERMENKES 79 Tahun 2014 PENYELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATAN GERIATRI DI RUMAH SAKIT

37

38

39 Sistem Pelayanan Kesehatan pada GERIATRI Hospital-based RR Akut Poliklinik RR Kronik Day-care Home-care Community-based Puskesmas Panti Werdha Comm Day-care

40

41 PRINSIP PELAYANAN GERIATRI Pengkajian HOLISTIK (Paripurna dan Terpadu) Comprehensive Geriatric Assesment Paripurna : aspek fisik ( termasuk fungsional ), psikologik dan sosial Terpadu : diantara dokter-dokter, petugas paramedik dan non medik Pendekatan INTERDISIPLIN tim pelayanan terpadu

42 PERMENKES 67 Tahun 2015 PENYELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATAN LANSIA DI PUSKESMAS

43

44 Sistem Pelayanan Kesehatan pada GERIATRI Hospital-based RR Akut RR Kronik Poliklinik Day-care Community-based Puskesmas Panti Werdha Home-care Comm Day-care

45

46 PRINSIP PELAYANAN GERIATRI Pengkajian HOLISTIK (Paripurna dan Terpadu) Comprehensive Geriatric Assesment Paripurna : aspek fisik ( termasuk fungsional ), psikologik dan sosial Terpadu : diantara dokter-dokter, petugas paramedik dan non medik Pendekatan INTERDISIPLIN tim pelayanan terpadu

47

48

49 Home Care; Pelayanan kesehatan komprehensif pada individu dan keluarga di tempat tinggal mereka. Tujuan Home Care Meningkatkan, mempertahankan dan memulihkan kesehatan. Memaksimalkan tingkat kemandirian dan meminimalkan dampak penyakit.

50 LEGAL PERMENKES 79 Tahun 2014 PERMENKES 67 Tahun 2015 Home Care pada Geriatri PENYELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATAN LANSIA DI RS dan PUSKESMAS LEGAL

51 Home Care untuk GERIATRI Dapat merupakan: Kelanjutan perawatan akut di rumah sakit Upaya pemeliharaan kesehatan dan pengobatan penyakit yang sudah diderita Modifikasi perawatan yang seharusnya dilakukan di institusi (panti-rawat, ruang rawat kronik, ruang rawat akut) Segi-segi promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif harus selalu diperhatikan Pertimbangan untuk melakukan perawatan di rumah perlu dipikirkan matang-matang

52 ASAL Pasien GERIATRI pada LAYANAN HOME CARE Rujukan klinik, Unit rawat jalan Rumah Sakit, Unit rawat inap Rumah Sakit, Puskesmas dan Permintaan langsung dari pasien dan atau keluarga pasien.

53 Mekanisme Awal yang harus dilakukan pada Layanan Home Care 1. Pemeriksaan awal oleh dokter; untuk menentukan layak atau tidaknya pasien mendapatkan layanan Home Care. Bila layak; selanjutnya akan dilakukan pengkajian holistik yang akan melibatkan pasien dan keluarga.

54 Mekanisme Awal yang harus dilakukanpada Layanan Home Care 2. Penetapan; masalah, perencanaan dan keputusan untuk pasien dengan membuat kesepakatan terkait pelayanan yang akan diterima pasien. Isi kesepakatan; mencakup jenis layanan, keperluan jenis peralatan/ alat bantu (perlu dimiliki atau tidak), target dari layanan, perkiraan jangka waktu layanan serta jenis sistem pembayaran.

55 Mekanisme Awal yang harus dilakukanpada Layanan Home Care 3. Pelaksanaan program layanan Home Care sesuai kesepakatan dan secara periodik diakukan monitoring evaluasi.

56 6 hal penting yang perlu diketahui pada Layanan Home Care Tujuan layanan Home Care Alasan/ Sebab layanan Home Care Keuntungan dan Kekurangan Home Care Peralatan Home Care Pengkajian pasien Home Care masalah keselamatan/ keamanan

57 6 hal penting yang perlu diketahui pada Layanan Home Care Pengkajian pasien Home Care Masalah Kesalamatan/ Keamanan

58 Pengkajian Usia Lanjut yang Dirawat di Rumah Dilakukan sesuai prinsip Pengkajian Paripurna pada Pasien Geriatri (P3G) / Comprehensive Geriatric Assessment (CGA) Comprehensive Geriatric Assessment in Home-care Patients Fisik-Medik Psiko-kognitif Obat-obatan Nutrisi Status fungsional Social support Keamanan rumah Finansial

59 Pengkajian Paripurna Pasien Geriatri di Layanan HC 1. Wawancara Riwayat Kesehatan Pasien atau Klien (Health History Interview). 2. Pengkajian Fungsional dan Mobilitas (Functional Assessment and Mobility). 3. Pengkajian Dukungan Sosial (Social Support Assesment) 4. Pengkajian Psikologi (Psycology Assesment). 5. Pengkajian Nutrisi (Nutrition Assessment). 6. Pengkajian Keamanan Rumah (Home Safety Assessment).

60 Pengkajian Fungsional dan Mobilitas (Functional Assessment and Mobility) Instrumen ADL (Activities of Daily Living) dari Indeks ADL s Barthel dapat digunakan. Dari kajian ini akan dapat disimpulkan tingkat kemandirian atau ketergantungan pasien

61 Pengkajian Dukungan Sosial (Social Support Assesment) Melakukan kajian ada tidaknya atau besar kecilnya dukungan keluarga (anak, menantu, cucu, kakak, adik), lingkungan (kawan sehobi/ seaktifitas, tetangga) dan pemerintah (perlu tahu adanya kebijakan dan atau aturan yang terkait layanan HC dan layanan pada geriatri).

62 Pengkajian Psikologi (Psycology Assesment). Melakukan kajian terhadap fungsi kognitif dan perilaku pasien, yang hasil kajiannya akan sangat membantu dalam proses perawatan pasien. Dan untuk melakukannya kita dapat menggunakan alat bantu Mini-Mental State Examination (MMSE).

63 Pengkajian Nutrisi (Nutrition Assessment) Kajian nutrisi yang dikaitkan dengan; Penyakit yang diderita (bila ada), Penurunan kemampuan aktifitas, Ada tidaknya obat-obatan yang berhubungan dengan gangguan sistem pencernaan, Ada tidaknya isolasi sosial, depresi, Kemampuan menyiapkan makanan (misalnya; fisik maupun finansial) dan Pengetahuan serta kemampuan pramurawat tentang diet.

64 Pengkajian Keamanan Rumah (Home Safety Assessment) Kajian dilakukan pada; Lokasi atau tempat yang akan sering dilalui, digunakan saat perawatan dan merupakan lokasi favorit pasien (terkait hobi, kebiasaan dan atau pekerjaan selama ini). Lokasi-lokasi tersebut diupayakan agar pasien, perawat dan anggota keluarga lain secara bersamaan atau mandiri dapat aman menggunakannya. Modifikasi atau perubahan dilakukan sesuai kemampuan pasien untuk waktu yang harus juga disesuaikan dengan target layanan.

65 Penggunaan mnemonik INHOMES untuk membantu mengingat bidang fokus dalam Layanan Home Care I Immobility N Nutrition H Home Environment O Other People M Medications E Examination S Safety, Spiritual health, Services

66 I-Immobility Menilai ADL Melakukan penilaian dan pengamanan pada seluruh area aktifitas di dalam rumah. Mengamati seluruh aktifitas keseharian pasien; melakukan intervensi korektif langsung di mana kekurangan didapat Memberi pemahaman pada anggota keluarga serumah; terkait mobilisasi pasien.

67 N-Nutrition Mengetahui makanan kesukaan pasien. Menilai area tempat menyimpan makanan. Bertanya tentang persiapan makanan: siapa yang mempersiapkan? Seberapa sering pasien makan sepanjang hari-nya? Bagaimana proses mendapatkan bahan baku (belanja) untuk makanan tersebut?

68 H-Home Environment Lingkungan yang aman Kedekatan dengan layanan kesehatan O-Other People Dukungan sosial: anggota keluarga, tetangga, teman-teman Penilaian terhadap tingkat stres pramurawat (Caregiver)

69 M-Medication Kumpulkan semua obat pasien di rumah Evaluasi jenis, jumlah, dan frekuensi penggunaan obat-obatannya. Menilai kepatuhan pasien.

70 E-Examination Pemeriksaan menyeluruh (namun tetap fokus pada kebutuhan pasien) Tanda-tanda vital Cardiopulmonary & neurologis Kulit / penilaian luka penilaianmobilitas/ Imobilitas penilaian kognitif (MMSE, GDS)

71 S-Spiritual/ Services/ Safety Memulai diskusi terkait spiritualitas; sebagai strategi coping dalam penyembuhan. Berkoordinasi/ melakukan kerja sama antara pasien, dokter, dan lembaga lain yang dapat mendukung berlangsungnya Home Care (dapat menjawab pertanyaan dan menyediakan sesuai kebutuhan pasien; guna membantu pelayanan dalam mencapai goal yang diinginkan).

72 Dari seluruh kajian yang dilakukan; Akan ditetapkan seluruh masalah yang ada, Perencanaan perawatan hingga target yang akan dicapai, Usulan dan saran untuk melengkapi keperluan perawatan serta melakukan penyesuaianpenyesuaian terhadap kebutuhan pasien.

73 MANAJEMEN PELAYANAN HOME CARE pada GERIATRI dengan KETERGANTUNGAN TOTAL HOME CARE HOME CARE GERIATRI KETERGANTUNGAN TOTAL

74 Penerapan Home Care pada Geriatri dengan Ketergantungan Total Secara prinsip tidak ada perbedaan layanan Home Care yang dilakukan pada geriatri dengan ketergantungan total. Namun umumnya ada beberapa hal penting yang perlu dilakukan guna mengoptimalkan perawatan yang akan dilakukan.

75 Penerapan Home Care pada Geriatri dengan Ketergantungan Total Kajian terkait keamanan rumah menjadi salah satu hal penting yang perlu diperhatikan Dilakukannya perubahan atau modifikasi pada kamar atau ruangan yang ada di rumah untuk kemudahan dalam melakukan perawatan dan memiliki akses dalam mencapai lokasi yang dibutuhkan pasien

76 Penerapan Home Care pada Geriatri dengan Ketergantungan Total Kajian untuk dukungan sosial juga perlu dilakukan lebih dalam; perlunya intervensi dari tim HC dalam meningkatkan pemahaman keluarga tentang pentingnya dukungan keluarga, kawan, dan tetangga yang dikenal pasien dalam mempertahankan psikologis dan emosi pasien.

77 Penerapan Home Care pada Geriatri dengan Ketergantungan Total Kajian Psikologi penting juga dilakukan pada pramurawat yang akan melakukan perawatan jangka panjang pada pasien. Karena merawat geriatri dengan ketergantungan total adalah tugas, pekerjaan dan stresor yang berat. Sehingga perlu dilakukan oleh orang yang memiliki kecerdasan emosi yang baik dan dilakukan dengan managemen/ sistem kerja yang baik. Keluarga juga harus tahu dan juga paham tentang hal ini.

78 TARGET Penerapan Home Care pada Geriatri dengan Ketergantungan Total Keluarga paham dan mengerti untuk melakukan perawatan sesuai kebutuhan pasien. Membantu keluarga dalam memutuskan perawatan pasien selanjutnya, sesuai kebutuhan pasien dan kemampuan keluarga.

79 SIMPULAN Layanan Home Care merupakan salah satu bentuk layanan terintegrasi dari seluruh layanan kesehatan yang ada. Salah satu sasaran layanan Home Care pada kelompok dengan karakteristik dan kebutuhan khusus adalah Geriatri Pengkajian dan tatalaksana paripurna pada geriatri harus diterapkan pada semua layanan kesehatan termasuk layanan Home Care, karena banyak faktor di luar masalah medik yang mempengaruhi status kesehatan orang berusia lanjut

80 POST-TEST 1. Apa yang dimaksud dengan Home Care a) Salah satu jenis layanan kesehatan pada individu b) Pelayanan kesehatan secara individual c) Salah satu jenis layanan kesehatan pada keluarga d) a, b dan c benar e) a dan c benar

81 POST-TEST 2. Apa yang dimaksud dengan Home Visite a) Salah satu jenis layanan kesehatan pada individu b) Pelayanan kesehatan secara individual c) Salah satu jenis layanan kesehatan pada keluarga d) a, b dan c benar e) a dan c benar

82 POST-TEST 3. Indikator akan berkembangnya Home Care saat ini dan seterusnya a) Meningkatnya prevalensi penyakit kronik degeneratif b) Kebijakan efisiensi pembiayaan rumah sakit c) Meningkatnya Populasi usia lanjut d) a, b dan c benar e) a dan c benar

83 POST-TEST 4. TUJUAN Layanan Home Care adalah: a) Meningkatkan, mempertahankan, memulihkan status kesehatan, b) Menurunkan prevalensi penyakit kronik degeneratif, c) meminimalkan efek penyakit dan keterbatasan, d) a, b dan c benar e) a dan c benar

84 POST-TEST 5. Yang termasuk 4 dimensi Kajian Komprehensif yang dilakukan pada seluruh pasien di HC, adalah: a) Kajian tentang status kesehatan, b) Interaksi pasien dengan lingkungannya c) Kajian tentang lingkungan (risiko ancaman keselamatan pasien, d) a, b dan c benar e) a dan c benar

85 POST-TEST 6. Yang termasuk KARAKTERISTIK Geriatri, adalah: a) Multipatologi (...polifarmasi), b) problem psikososial yang rumit c) Gangguan/ perubahan Status Fungsional d) a, b dan c benar e) a dan c benar

86 1. E 2. D 3. D 4. E 5. D 6. D

PERAN PERAWAT HOME CARE. Disampaikan oleh Djati Santosa.

PERAN PERAWAT HOME CARE. Disampaikan oleh Djati Santosa. PERAN PERAWAT HOME CARE Disampaikan oleh Djati Santosa. AWAL PERJALANAN Home Care sesungguhnya merupakan bentuk pelayanan yang sangat sederhana. Kunjungan perawat kepada pasien yang tidak mampu menuju

Lebih terperinci

Curriculum Vitae Riwayat Akademis: Jabatan saat ini:

Curriculum Vitae Riwayat Akademis: Jabatan saat ini: Curriculum Vitae Riwayat Akademis: Dokter Umum FKUI, 1986 Dokter Spesialis Penyakit Dalam FKUI, 1996 Post Graduate Education in Geriatric Medicine Dept. of Geriatric & Rehab Medicine Royal Adelaide Hosp.,

Lebih terperinci

HOME CARE/HOSPITAL HOME CARE M.HADARANI, S.KEP.NS.MPH

HOME CARE/HOSPITAL HOME CARE M.HADARANI, S.KEP.NS.MPH HOME CARE/HOSPITAL HOME CARE M.HADARANI, S.KEP.NS.MPH PENGERTIAN HOME HEALTH CARE Pel prof dan paraprofesional, juga peralatan yg berhubungan scr medis utk klien dan keluarga di tempat tinggalnya utk memelihara

Lebih terperinci

PEDOMAN MANAJER PELAYANAN PASIEN RUMAH SAKIT (CASE MANAGER)

PEDOMAN MANAJER PELAYANAN PASIEN RUMAH SAKIT (CASE MANAGER) PEDOMAN MANAJER PELAYANAN PASIEN RUMAH SAKIT (CASE MANAGER) RUMAH SAKIT MH THAMRIN CILEUNGSI JL. Raya Narogong KM 16 Limus Nunggal Cileungsi Bogor Telp. (021) 8235052 Fax. (021) 82491331 SURAT KEPUTUSAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatnya angka kesakitan (morbidity) Usia Lanjut. Frailty. dalam managemen pasien geriatri. Frailty merupakan suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatnya angka kesakitan (morbidity) Usia Lanjut. Frailty. dalam managemen pasien geriatri. Frailty merupakan suatu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia termasuk dalam lima besar negara dengan jumlah Usia Lanjut yang berumur 60 tahun atau lebih terbanyak di dunia. Diperkirakan pada tahun 2025, jumlahnya akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terapi lingkungan untuk pasien dengan depresi yaitu Plant therapy di mana tujuan dari

BAB I PENDAHULUAN. terapi lingkungan untuk pasien dengan depresi yaitu Plant therapy di mana tujuan dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terapi lingkungan merupakan salah satu bentuk upaya kuratif yang dapat dilakukan untuk membantu proses penyembuhan penyakit karena lingkungan berkaitan erat dengan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DEPRESI DENGAN KEMANDIRIAN DALAM ACTIVITY of DAILY LIVING (ADL) PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DEPRESI DENGAN KEMANDIRIAN DALAM ACTIVITY of DAILY LIVING (ADL) PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DEPRESI DENGAN KEMANDIRIAN DALAM ACTIVITY of DAILY LIVING (ADL) PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Lebih terperinci

BAB I DEFENISI. Tujuan Discharge Planning :

BAB I DEFENISI. Tujuan Discharge Planning : BAB I DEFENISI Pelayanan yang diberikan kepada pasien di unit pelayanan kesehatan rumah sakit misalnya haruslah mencakup pelayanan yang komprehensif (bio-psiko-sosial dan spiritual). Disamping itu pelayanan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proporsi penduduk dunia berusia 60 tahun ke atas tumbuh lebih

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proporsi penduduk dunia berusia 60 tahun ke atas tumbuh lebih BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proporsi penduduk dunia berusia 60 tahun ke atas tumbuh lebih cepat kelompok usia lainnya. Antara tahun 1970 dan 2025 pertumbuhan penduduk lanjut usia (lansia) di dunia

Lebih terperinci

PEDOMAN PEDOMAN PENGELOLAAN USIA LANJUT (USILA) PUSKESMAS WARA BARAT BAB I PENDAHULUAN

PEDOMAN PEDOMAN PENGELOLAAN USIA LANJUT (USILA) PUSKESMAS WARA BARAT BAB I PENDAHULUAN Lampiran Keputusan Kepala Puskesmas Wara Barat Nomor : / SK / PKM - WB / I Tanggal : Januari 2015 PEDOMAN PEDOMAN PENGELOLAAN USIA LANJUT (USILA) PUSKESMAS WARA BARAT BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Lebih terperinci

PENGARUH PELATIHAN KADER TERHADAP KEMAMPUAN KADER MELAKUKAN PERAWATAN PASIEN GANGGUAN JIWA DIRUMAH

PENGARUH PELATIHAN KADER TERHADAP KEMAMPUAN KADER MELAKUKAN PERAWATAN PASIEN GANGGUAN JIWA DIRUMAH Seminar Nasional Sains dan Teknologi (Senastek),Denpasar Bali 2015 PENGARUH PELATIHAN KADER TERHADAP KEMAMPUAN KADER MELAKUKAN PERAWATAN PASIEN GANGGUAN JIWA DIRUMAH Ni Made Dian Sulistiowati, Kadek Eka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesehatan, bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesehatan, bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya angka harapan hidup penduduk adalah salah satu indikator

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya angka harapan hidup penduduk adalah salah satu indikator BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Meningkatnya angka harapan hidup penduduk adalah salah satu indikator kesejahteraan rakyat pada suatu negara. Angka harapan hidup penduduk Indonesia naik dari 70,45

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. fisik, mental dan sosial yang terlepas dari penyakit. Kualitas hidup dalam

BAB I PENDAHULUAN. fisik, mental dan sosial yang terlepas dari penyakit. Kualitas hidup dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kualitas hidup merupakan suatu penilaian seseorang tentang kehidupanya. Menurut Fayers & Machin (2008) kualitas hidup adalah sehat fisik, mental dan sosial yang terlepas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Keberhasilan pembangunan pada berbagai bidang terutama dibidang. (lansia) terus meningkat dari tahun ke tahun.

BAB 1 PENDAHULUAN. Keberhasilan pembangunan pada berbagai bidang terutama dibidang. (lansia) terus meningkat dari tahun ke tahun. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Usia Harapan Hidup (UHH) menjadi salah satu indikator keberhasilan pembangunan terutama dibidang kesehatan. Bangsa yang sehat ditandai dengan semakin panjangnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah bagian integral dari suatu organisasi sosial dan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah bagian integral dari suatu organisasi sosial dan kesehatan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rumah sakit adalah bagian integral dari suatu organisasi sosial dan kesehatan yang dengan fungsi menyediakan pelayanan paripurna (komprehensif), penyembuhan

Lebih terperinci

Disampaikan Oleh: R. Siti Maryam, MKep, Ns.Sp.Kep.Kom 17 Feb 2014

Disampaikan Oleh: R. Siti Maryam, MKep, Ns.Sp.Kep.Kom 17 Feb 2014 Disampaikan Oleh: R. Siti Maryam, MKep, Ns.Sp.Kep.Kom 17 Feb 2014 1 Pelayanan keperawatan kesehatan di rumah merupakan sintesa dari keperawatan kesehatan komunitas dan keterampilan teknikal tertentu yang

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PERAWATAN KESEHATAN MASYARAKAT ( PERKESMAS ) PUSKESMAS KESAMBEN TAHUN I. Pendahuluan

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PERAWATAN KESEHATAN MASYARAKAT ( PERKESMAS ) PUSKESMAS KESAMBEN TAHUN I. Pendahuluan PEMERINTAH KABUPATEN JOMBANG DINAS KESEHATAN PUSKESMAS KESAMBEN Jl. Raya Kesamben No. 3A Kecamatan Kesamben Kode Pos : 61484 Telp. 085655075735 Fax - Email : pkmkesamben@gmail.com Website : puskesmaskesamben.blogspot.com

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Sistem dan Prosedur Suatu informasi dari suatu perusahaan terutama informasi mengenai keuangan dan informasi akuntansi diperlukan oleh berbagai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. penunjang medik yang merupakan sub sistem dalam sistem pelayanan. mempunyai peranan penting dalam mempercepat tercapainya tingkat

BAB 1 PENDAHULUAN. penunjang medik yang merupakan sub sistem dalam sistem pelayanan. mempunyai peranan penting dalam mempercepat tercapainya tingkat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan pelayanan gizi Rumah Sakit sebagai salah satu dari pelayanan penunjang medik yang merupakan sub sistem dalam sistem pelayanan kesehatan paripurna Rumah Sakit

Lebih terperinci

BAB I. yang mencapai umur 60 tahun keatas 1. terhadap infeksi serta memperbaiki kerusakan yang diderita 2.

BAB I. yang mencapai umur 60 tahun keatas 1. terhadap infeksi serta memperbaiki kerusakan yang diderita 2. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Lanjut usia atau disebut sebagai lansia adalah seseorang yang mencapai umur 60 tahun keatas 1. Penuaan atau proses terjadinya tua adalah suatu proses menghilangnya

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Jumlah penduduk lansia di Indonesia mengalami peningkatan dari tahun ke

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Jumlah penduduk lansia di Indonesia mengalami peningkatan dari tahun ke BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jumlah penduduk lansia di Indonesia mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Hal ini juga menunjukkan terjadinya peningkatan usia harapan hidup penduduk lansia. Berdasarkan

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Jumlah penduduk Indonesia sangat melaju pesat dari tahun ke tahun. Data

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Jumlah penduduk Indonesia sangat melaju pesat dari tahun ke tahun. Data BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jumlah penduduk Indonesia sangat melaju pesat dari tahun ke tahun. Data sensus penduduk tahun 2010 menyebutkan, jumlah penduduk Indonesia adalah 237.641.326 jiwa dan

Lebih terperinci

PERAN PEKERJA SOSIAL DALAM UPAYA PELAYANAN KESEHATAN JIWA PARIPURNA

PERAN PEKERJA SOSIAL DALAM UPAYA PELAYANAN KESEHATAN JIWA PARIPURNA PERAN PEKERJA SOSIAL DALAM UPAYA PELAYANAN KESEHATAN JIWA PARIPURNA Dr. Suryo Dharmono SpKJ Divisi Psikiatri Komunitas Departemen Psikiatri FKUI/RSCM UPAYA PELAYANAN KESEHATAN JIWA DI INDONESIA Dikenal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Menjadi tua adalah bagian dari siklus sebuah kehidupan manusia dan hal tersebut tidak dapat dihindari.

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Menjadi tua adalah bagian dari siklus sebuah kehidupan manusia dan hal tersebut tidak dapat dihindari. BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Menjadi tua adalah bagian dari siklus sebuah kehidupan manusia dan hal tersebut tidak dapat dihindari. Pada usia tua, manusia akan mengalami kemunduran dalam berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Populasi usia lanjut (usila) meningkat cepat, baik di negara maju maupun di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Populasi usia lanjut (usila) meningkat cepat, baik di negara maju maupun di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Populasi usia lanjut (usila) meningkat cepat, baik di negara maju maupun di negara berkembang termasuk Indonesia. Peningkatan jumlah populasi usia lanjut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengelola, pendidik, dan peneliti (Asmadi, 2008). Perawat sebagai pelaksana layanan keperawatan (care provider) harus

BAB I PENDAHULUAN. pengelola, pendidik, dan peneliti (Asmadi, 2008). Perawat sebagai pelaksana layanan keperawatan (care provider) harus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perawat merupakan tenaga kesehatan yang berinteraksi secara langsung dengan pasien, mempunyai tugas dan fungsi yang sangat penting bagi kesembuhan serta keselamatan

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber

BAB 1 : PENDAHULUAN. masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelanggan terbagi menjadi dua jenis, yaitu: fungsi atau pemakaian suatu produk. atribut yang bersifat tidak berwujud.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelanggan terbagi menjadi dua jenis, yaitu: fungsi atau pemakaian suatu produk. atribut yang bersifat tidak berwujud. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Kepuasan Konsumen Kepuasan konsumen berarti bahwa kinerja suatu barang atau jasa sekurang kurangnya sama dengan apa yang diharapkan (Kotler & Amstrong, 1997).

Lebih terperinci

Konsep dasar mengenai isu psikososial dalam perawatan paliatif. Rosiana Eva Rayanti

Konsep dasar mengenai isu psikososial dalam perawatan paliatif. Rosiana Eva Rayanti Konsep dasar mengenai isu psikososial dalam perawatan paliatif Rosiana Eva Rayanti PSIKOSOSIAL 2/11/2017 Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan 2 2/11/2017 Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan 3 Palliative

Lebih terperinci

BAB I LATAR BELAKANG

BAB I LATAR BELAKANG BAB I LATAR BELAKANG A. Latar Belakang Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan

BAB I PENDAHULUAN. Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mellitus (Perkeni, 2011). Secara umum hampir 80% prevalensi. diabetes mellitus adalah diabetes mellitus tipe 2.

BAB I PENDAHULUAN. mellitus (Perkeni, 2011). Secara umum hampir 80% prevalensi. diabetes mellitus adalah diabetes mellitus tipe 2. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Epidemi penyakit tidak menular muncul menjadi penyebab kematian terbesar di Indonesia saat ini. Berdasarkan studi epidemiologi terbaru, Indonesia telah memasuki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Depkes RI (2007 dalam Nastiti, 2012) menjelaskan bahwa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Depkes RI (2007 dalam Nastiti, 2012) menjelaskan bahwa Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Depkes RI (2007 dalam Nastiti, 2012) menjelaskan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang saat ini sedang mengalami masa peralihan, dari masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu hak asasi manusia dan kebutuhan hidup yang diwujudkan dan dilaksanakan dalam mencapai kesejahteraan kehidupan dalam masyarakat. Menurut

Lebih terperinci

2 Mengingat : Pasal 20, Pasal 21, Pasal 28H ayat (1), dan Pasal 34 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; Dengan Persetuju

2 Mengingat : Pasal 20, Pasal 21, Pasal 28H ayat (1), dan Pasal 34 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; Dengan Persetuju LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.185, 2014 KESEHATAN. Jiwa. Kesehatan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5571) UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2014

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan derajat kesehatan masyarakat dapat terwujud dengan perilaku

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan derajat kesehatan masyarakat dapat terwujud dengan perilaku BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan nasional bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang. Peningkatan derajat kesehatan masyarakat

Lebih terperinci

2015, No Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Neg

2015, No Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Neg BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 1663, 2015 KEMENKES. Pelayanan Kesehatan. Lanjut Usia. Penyelenggaraaan. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 67 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang berusia 60 tahun (Badan Pusat Statistik, 2015). Menurut WHO

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang berusia 60 tahun (Badan Pusat Statistik, 2015). Menurut WHO BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lanjut usia adalah bagian dari proses tumbuh kembang. Lansia merupakan suatu proses alami yang di tentukan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Semua orang akan mengalami proses

Lebih terperinci

KONSEP DASAR KEPERAWATAN JIWA

KONSEP DASAR KEPERAWATAN JIWA KONSEP DASAR KEPERAWATAN JIWA MASALAH KESEHATAN JIWA DI SEKITAR KITA Stres Agresif anarkis Depresi Paranoid Bunuh diri NAPZA PENGERTIAN KESEHATAN Menurut WHO : Keadaan sejahtera secara tubuh, jiwa, & sosial

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menempati peringkat kedua dengan jumlah penderita Diabetes terbanyak setelah

BAB I PENDAHULUAN. menempati peringkat kedua dengan jumlah penderita Diabetes terbanyak setelah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit tidak menular yang prevalensinya tiap tahun semakin meningkat. Di Asia Pasifik, Indonesia menempati peringkat kedua dengan jumlah

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PELAKSANAAN WAJIB LAPOR PECANDU NARKOTIKA

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PELAKSANAAN WAJIB LAPOR PECANDU NARKOTIKA RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PELAKSANAAN WAJIB LAPOR PECANDU NARKOTIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

A. Kriteria Discharge Planning Pemulangan pasien dari Rumah Sakit Amal Sehat Wonogiri dilakukan kepada :

A. Kriteria Discharge Planning Pemulangan pasien dari Rumah Sakit Amal Sehat Wonogiri dilakukan kepada : BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam rangka memberikan pelayanan kesehatan yang profesional serta bermutu dan berkelanjutan di Rumah Sakit Amal Sehat Wonogiri maka perlu dilakukan discharge planning

Lebih terperinci

LAYANAN REHABILITASI MEDIK DALAM KEJADIAN KEGAWATDARURATAN. dr Luh K Wahyuni, SpKFR-K*, dr Fitri Anestherita, SpKFR

LAYANAN REHABILITASI MEDIK DALAM KEJADIAN KEGAWATDARURATAN. dr Luh K Wahyuni, SpKFR-K*, dr Fitri Anestherita, SpKFR LAYANAN REHABILITASI MEDIK DALAM KEJADIAN KEGAWATDARURATAN dr Luh K Wahyuni, SpKFR-K*, dr Fitri Anestherita, SpKFR Departemen Rehabilitasi Medik FKUI/RSCM, Jakarta *Anggota Komite Independen KK-PAK BPJS

Lebih terperinci

Kesehatan Mental dan Dukungan Psikososial

Kesehatan Mental dan Dukungan Psikososial Kesehatan Mental dan Dukungan Psikososial Lesson learned masa emergency dan antisipasi ke depan Dr. Carla R. Marchira SpKJ Pendahuluan Bencana yang terjadi silih berganti di berbagai wilayah di Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan penyebab kematian urutan ke-3 di negara-negara maju setelah

BAB I PENDAHULUAN. merupakan penyebab kematian urutan ke-3 di negara-negara maju setelah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Stroke masih menjadi salah satu masalah kesehatan yang utama dan merupakan penyebab kematian urutan ke-3 di negara-negara maju setelah penyakit kardiovaskuler dan kanker.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan sarana pelayan kesehatan yang dapat meng-cover. berbagai masalah kesehatan. Pembangunan kesehatan bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan sarana pelayan kesehatan yang dapat meng-cover. berbagai masalah kesehatan. Pembangunan kesehatan bertujuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam upaya pembangunan kesehatan masyarakat saat ini, diperlukan sarana pelayan kesehatan yang dapat meng-cover berbagai masalah kesehatan. Pembangunan kesehatan bertujuan

Lebih terperinci

PALLIATIVE CARE HENDRA

PALLIATIVE CARE HENDRA PALLIATIVE CARE HENDRA LUKA KANKER LUKA KANKER LUKA KANKER Back ground Perawatan paliatif dari bahasa Latin palliare, untuk jubah adalah setiap bentuk perawatan medis atau perawatan yang berkonsentrasi

Lebih terperinci

Curriculum Vitae Riwayat Akademis: Jabatan saat ini:

Curriculum Vitae Riwayat Akademis: Jabatan saat ini: Curriculum Vitae Riwayat Akademis: Dokter Umum FKUI, 1986 Dokter Spesialis Penyakit Dalam FKUI, 1996 Post Graduate Education in Geriatric Medicine Dept. of Geriatric & Rehab Medicine Royal Adelaide Hosp.,

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI RUMAH SAKIT BETHESDA YOGYAKARTA BAB I PENDAHULUAN

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI RUMAH SAKIT BETHESDA YOGYAKARTA BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kegiatan pemeliharaan dan peningkatan derajat kesehatan dalam masyarakat biasanya dilakukan dalam bentuk pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan, pengobatan penyakit

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Tentang Kesejahteraan 2.1.1 Definisi Kesejahteraan dalam kamus besar Bahasa Indonesia (1989) adalah keamanan, keselamatan, ketentraman, kesenangan hidup, kemakmuran.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyesuaikan diri yang mengakibatkan orang menjadi tidak memiliki. suatu kesanggupan (Sunaryo, 2007).Menurut data Badan Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. menyesuaikan diri yang mengakibatkan orang menjadi tidak memiliki. suatu kesanggupan (Sunaryo, 2007).Menurut data Badan Kesehatan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut Chaplin,gangguan jiwa adalah ketidakmampuan menyesuaikan diri yang mengakibatkan orang menjadi tidak memiliki suatu kesanggupan (Sunaryo, 2007).Menurut data

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan terpotongnya suplai oksigen dan nutrisi yang mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan terpotongnya suplai oksigen dan nutrisi yang mengakibatkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Stroke adalah suatu penyakit cerebrovascular dimana terjadinya gangguan fungsi otak yang berhubungan dengan penyakit pembuluh darah yang mensuplai darah ke otak (Wardhani

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Peringkat IV di bawah Cina, India, dan Amerika Serikat Sensus BPS 1998 UHH pria = 63 tahun, dan wanita = 67 tahun

PENDAHULUAN. Peringkat IV di bawah Cina, India, dan Amerika Serikat Sensus BPS 1998 UHH pria = 63 tahun, dan wanita = 67 tahun B Y. L U F T H I A N I P R O G R A M S T U D I I L M U K E P E R A W A T A N F K U S U PENDAHULUAN Kemajuan ilmu pengetahuan & tehnologi kesehatan Asupan gizi lebih baik Usia harapan hidup Pertambahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masa hidup manusia yang terakhir. Lanjut usia atau yang lazim disingkat

BAB I PENDAHULUAN. masa hidup manusia yang terakhir. Lanjut usia atau yang lazim disingkat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lanjut usia adalah bagian dari proses tumbuh kembang. Lansia merupakan suatu proses alami yang di tentukan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Semua orang akan mengalami proses

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAYANAN KEDOKTERAN DAN KEPERAWATAN

PEDOMAN PELAYANAN KEDOKTERAN DAN KEPERAWATAN PEDOMAN PELAYANAN KEDOKTERAN DAN KEPERAWATAN 1. PENDAHULUAN Tujuan utama rumah sakit adalah memberikan perawatan yang terbaik untuk pasien. Agar dapat memberikan dukungan dan respon yang baik sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan di negara maju dan negara berkembang, maka bertambahlah usia harapan hidup penduduk negara tersebut. Hal ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan berkesinambungan dengan tujuan untuk meningkakan kesadaran, kemauan

BAB I PENDAHULUAN. dan berkesinambungan dengan tujuan untuk meningkakan kesadaran, kemauan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan di Indonesia diselenggarakan secara menyeluruh dan berkesinambungan dengan tujuan untuk meningkakan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini, gambaran penyakit di dunia telah beralih dari penyakit infeksi ke penyakit non infeksi, dengan penyakit kronik seperti penyakit jantung dan stroke sebagai

Lebih terperinci

EFISIENSI RUMAH SAKIT DI SUKOHARJO DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)

EFISIENSI RUMAH SAKIT DI SUKOHARJO DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) EFISIENSI RUMAH SAKIT DI SUKOHARJO DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Jenjang Strata-1 pada Jurusan Manajemen Fakultas

Lebih terperinci

Tim Riset : Budi Anna Keliat Ni Made Riasmini Novy Helena C.D.

Tim Riset : Budi Anna Keliat Ni Made Riasmini Novy Helena C.D. Efektifitas Penerapan Model Community Mental Health Nursing (CMHN) terhadap Kemampuan Hidup Pasien Gangguan Jiwa dan Keluarganya di Wilayah DKI Jakarta Tim Riset : Budi Anna Keliat Ni Made Riasmini Novy

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. juga untuk keluarga pasien dan masyarakat umum. (1) Era globalisasi yang menjadi

BAB 1 : PENDAHULUAN. juga untuk keluarga pasien dan masyarakat umum. (1) Era globalisasi yang menjadi BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit sebagai salah satu bagian sistem pelayanan kesehatan secara garis besar memberikan pelayanan untuk masyarakat berupa pelayanan kesehatan, pelayanan penunjang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. sangat serius (Setyopranoto, 2010). Stroke merupakan penyebab kematian ketiga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. sangat serius (Setyopranoto, 2010). Stroke merupakan penyebab kematian ketiga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Stroke merupakan penyebab utama kecacatan fisik dan mental pada usia produktif dan usia lanjut. Stroke juga merupakan penyebab kematian dalam waktu yang singkat, sehingga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Rumah Sakit merupakan salah satu sarana kesehatan dan tempat

BAB 1 PENDAHULUAN. Rumah Sakit merupakan salah satu sarana kesehatan dan tempat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah Sakit merupakan salah satu sarana kesehatan dan tempat penyelenggaraan upaya kesehatan serta suatu organisasi dengan sistem terbuka dan selalu berinteraksi dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan penyebab kematian urutan ke-3 di negara-negara maju setelah

BAB I PENDAHULUAN. merupakan penyebab kematian urutan ke-3 di negara-negara maju setelah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Stroke masih menjadi salah satu masalah kesehatan yang utama dan merupakan penyebab kematian urutan ke-3 di negara-negara maju setelah penyakit kardiovaskuler dan kanker.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah. Mutu pelayanan kesehatan adalah menunjuk pada tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan dalam menimbulkan rasa puas pada diri setiap pasien. Makin sempurna

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Promosi kesehatan menurut Piagam Ottawa (1986) adalah suatu proses yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Promosi kesehatan menurut Piagam Ottawa (1986) adalah suatu proses yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Promosi kesehatan menurut Piagam Ottawa (1986) adalah suatu proses yang memungkinkan orang untuk meningkatkan kendali (control) atas kesehatannya, dan meningkatkan

Lebih terperinci

Chairul Huda Al Husna

Chairul Huda Al Husna DIMENSI SOSIAL LANSIA Chairul Huda Al Husna PARADIGMA Lansia Proses menua Perubahan fisik Perubahan psikologis Perubahan sosial Stressor PARADIGMA Semakin tua partisipasi sosial & cakupannya menyempit

Lebih terperinci

FILOSOFI, KONSEP HOLISTIK & PROSES KEPERAWATAN KEGAWATAN & KEKRITISAN Oleh: Sri Setiyarini, SKp.

FILOSOFI, KONSEP HOLISTIK & PROSES KEPERAWATAN KEGAWATAN & KEKRITISAN Oleh: Sri Setiyarini, SKp. FILOSOFI, KONSEP HOLISTIK & PROSES KEPERAWATAN KEGAWATAN & KEKRITISAN Oleh: Sri Setiyarini, SKp. Definisi Keperawatan Dawat Darurat: Pelayanan profesional yg didasarkan pada ilmu kqperawatan gawat darurat

Lebih terperinci

Perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta aktif masyarakat mengutamakan pelayanan promotif dan preventif

Perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta aktif masyarakat mengutamakan pelayanan promotif dan preventif Perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta aktif masyarakat mengutamakan pelayanan promotif dan preventif secara berkesinambungan tanpa mengabaikan pelayanan kuratif

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. setinggi-tingginya di wilayah kerjanya (Depkes, 2014). Hawkins dan Groves

BAB 1 PENDAHULUAN. setinggi-tingginya di wilayah kerjanya (Depkes, 2014). Hawkins dan Groves 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat) adalah salah satu fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan

Lebih terperinci

serangan yang cepat dan penyembuhannya dapat diprediksi (Lazarus,et al., 1994).

serangan yang cepat dan penyembuhannya dapat diprediksi (Lazarus,et al., 1994). BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap kulit sehat memiliki risiko mengalami kerusakan yang disebabkan oleh faktor mekanis, bahan kimia, vaskular, infeksi, alergi, inflamasi, penyakit sistemik, dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan dengan suatu gejala penderitaan (distress) di dalam satu atau lebih. fungsi yang penting dari manusia (Komarudin, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan dengan suatu gejala penderitaan (distress) di dalam satu atau lebih. fungsi yang penting dari manusia (Komarudin, 2009). 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gangguan jiwa adalah sindrom atau pola perilaku psikologik seseorang, yang secara klinik cukup bermakna, dan yang secara khas berkaitan dengan suatu gejala penderitaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan sekaligus merupakan investasi

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan sekaligus merupakan investasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan sekaligus merupakan investasi untuk keberhasilan pembangunan Bangsa Indonesia. Oleh karena itu perlu dilakukan pembangunan

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. menyebabkan kematian. Angka tersebut menunjukan peningkatan sebesar 70%

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. menyebabkan kematian. Angka tersebut menunjukan peningkatan sebesar 70% BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit kanker merupakan salah satu penyebab kematian terbesar di seluruh dunia. Terdapat 14.067.894 kasus baru penyakit kanker dan 8.201.575 diantaranya menyebabkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Populasi orang berusia lanjut di dunia saat ini mengalami pertumbuhan yang

BAB I PENDAHULUAN. Populasi orang berusia lanjut di dunia saat ini mengalami pertumbuhan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Populasi orang berusia lanjut di dunia saat ini mengalami pertumbuhan yang cepat dan diprediksikan akan terus meningkat di masa yang akan datang. Pada tahun 2020, populasi

Lebih terperinci

HOME HEALTH CARE. Perawatan Kesehatan Rumah Diterjemahkan dari handout materi keperawatan komunitas oleh Bapak Sigit Mulyono, MN

HOME HEALTH CARE. Perawatan Kesehatan Rumah Diterjemahkan dari handout materi keperawatan komunitas oleh Bapak Sigit Mulyono, MN HOME HEALTH CARE Perawatan Kesehatan Rumah Diterjemahkan dari handout materi keperawatan komunitas oleh Bapak Sigit Mulyono, MN Target Pembelajaran Menggambarkan perawatan pasien berkelanjutan Eksplorasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengembangkan potensi dan kualitas dirinya. Seiring dengan berkembangnya

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengembangkan potensi dan kualitas dirinya. Seiring dengan berkembangnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Aspek kesehatan merupakan salah satu hal penting dalam mengukur kualitas sumber daya manusia. Kesehatan merupakan hal yang dibutuhkan bagi setiap orang untuk mengembangkan

Lebih terperinci

PRINSIP-PRINSIP KEDOKTERAN. dr. Isti Ilmiati Fujiati, MSc. (CM-FM), MPd.Ked.

PRINSIP-PRINSIP KEDOKTERAN. dr. Isti Ilmiati Fujiati, MSc. (CM-FM), MPd.Ked. PRINSIP-PRINSIP KEDOKTERAN KELUARGA dr. Isti Ilmiati Fujiati, MSc. (CM-FM), MPd.Ked. Area Kompetensi (Area of competence) - 4 Keterampilan pengelolaan masalah kesehatan pada individu, keluarga, ataupun

Lebih terperinci

The Association between Social Functions and Quality of Life among Elderly in Denpasar

The Association between Social Functions and Quality of Life among Elderly in Denpasar Laporan hasil penelitian Hubungan antara Fungsi Sosial dengan Kualitas Hidup Lanjut Usia di Kota Denpasar Nandini Parahita Supraba 1,2, N.P Widarini 2,3, L. Seri Ani 2,4 1 Akademi Kebidanan Bina Husada

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. dijadikan sebagai contoh bagi masyarakat dalam kehidupan sehari hari. Makanan

BAB 1 : PENDAHULUAN. dijadikan sebagai contoh bagi masyarakat dalam kehidupan sehari hari. Makanan BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit merupakan salah satu institusi pelayanan kesehatan yang berupaya mencapai pemulihan penderita. Pelayanan kesehatan di rumah sakit merupakan kegiatan terpadu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. angka kelahiran, penurunan kematian bayi dan peningkatan usia harapan hidup

BAB 1 PENDAHULUAN. angka kelahiran, penurunan kematian bayi dan peningkatan usia harapan hidup BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Keberhasilan bidang kesehatan di Indonesia berdampak pada penurunan angka kelahiran, penurunan kematian bayi dan peningkatan usia harapan hidup (Nati, 2013). Suyono

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masa mengandung dan bersalin adalah masa yang penting bagi seorang wanita.

BAB I PENDAHULUAN. Masa mengandung dan bersalin adalah masa yang penting bagi seorang wanita. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masa mengandung dan bersalin adalah masa yang penting bagi seorang wanita. Keadaan persalinan adalah keadaan di mana masa hamil, melahirkan dan penanganan pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Usia lanjut merupakan tahap akhir kehidupan manusia. Seseorang pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Usia lanjut merupakan tahap akhir kehidupan manusia. Seseorang pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Usia lanjut merupakan tahap akhir kehidupan manusia. Seseorang pada tahap ini ditandai dengan menurunnya kemampuan kerja tubuh (Nugroho, 2007). Semakin bertambahnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diselenggarakan dengan pendekatan pemeliharaan, peningkatan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. diselenggarakan dengan pendekatan pemeliharaan, peningkatan kesehatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Konsumen rumah sakit merupakan unit pelayanan medis yang sangat kompleks. Kompleksitasnya sebuah rumah sakit tidak hanya dari jenis dan macam penyakit yang harus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kanker merupakan penyebab utama kematian di seluruh dunia dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kanker merupakan penyebab utama kematian di seluruh dunia dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker merupakan penyebab utama kematian di seluruh dunia dan menyumbang 7,6 juta kematian (sekitar 13% dari semua kematian) pada tahun 2008. Diantaranya terdapat kanker

Lebih terperinci

REHABILITASI PADA LAYANAN PRIMER

REHABILITASI PADA LAYANAN PRIMER REHABILITASI PADA LAYANAN PRIMER REHABILITASI PADA LAYANAN PRIMER Tujuan Terapi Ketergantungan Narkotika Abstinensia: Tujuan terapi ini tergolong sangat ideal. Sebagian besar pasien ketergantungan narkotika

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2011 TENTANG PEMBINAAN, PENDAMPINGAN, DAN PEMULIHAN TERHADAP ANAK YANG MENJADI KORBAN ATAU PELAKU PORNOGRAFI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun Negara berkembang dengan cara membuat sistem layanan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. maupun Negara berkembang dengan cara membuat sistem layanan kesehatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Reformasi layanan kesehatan telah lama dibicarakan, baik di Negara maju maupun Negara berkembang dengan cara membuat sistem layanan kesehatan yang semakin responsiv

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia. Stroke juga merupakan penyebab utama kecacatan jangka panjang, dan

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia. Stroke juga merupakan penyebab utama kecacatan jangka panjang, dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Stroke secara nyata menjadi penyebab kematian dan kecacatan di seluruh dunia. Stroke juga merupakan penyebab utama kecacatan jangka panjang, dan memiliki dampak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dengan berkembangnya berbagai penyakit, maka kebutuhan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dengan berkembangnya berbagai penyakit, maka kebutuhan masyarakat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dengan berkembangnya berbagai penyakit, maka kebutuhan masyarakat atas pelayanan kesehatan semakin meningkat. Rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penyakit sendi yang menyerang sendi sendi penopang berat. (American Academy of Orthopedic Surgeons, 2004).

BAB I PENDAHULUAN. penyakit sendi yang menyerang sendi sendi penopang berat. (American Academy of Orthopedic Surgeons, 2004). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Total Knee Replacement (TKR) adalah tindakan pembedahan umum yang dilakukan untuk mengobati pasien dengan nyeri dan immobilisasi yang disebabkan oleh osteoartritis dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. masalah kesehatan yang serius dan berdampak pada disfungsi motorik dan

BAB 1 PENDAHULUAN. masalah kesehatan yang serius dan berdampak pada disfungsi motorik dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Stroke adalah penyakit neurologis terbanyak yang dapat mengakibatkan masalah kesehatan yang serius dan berdampak pada disfungsi motorik dan sensorik. Kelemahan

Lebih terperinci

: Evi Karota Bukit, SKp, MNS NIP : : Kep. Jiwa & Kep. Komunitas. : Asuhan Keperawatan Jiwa - Komunitas

: Evi Karota Bukit, SKp, MNS NIP : : Kep. Jiwa & Kep. Komunitas. : Asuhan Keperawatan Jiwa - Komunitas Nama : Evi Karota Bukit, SKp, MNS NIP : 19671215 200003 1 002 Departemen Mata Kuliah Topik : Kep. Jiwa & Kep. Komunitas : Keperawatan Komunitas : Asuhan Keperawatan Jiwa - Komunitas LAPORAN WHO (2002)

Lebih terperinci

SISTEM PELAYANAN KESEHATAN & SISTEM RUJUKAN. Dr. TRI NISWATI UTAMI, M.KES

SISTEM PELAYANAN KESEHATAN & SISTEM RUJUKAN. Dr. TRI NISWATI UTAMI, M.KES SISTEM PELAYANAN KESEHATAN & SISTEM RUJUKAN Dr. TRI NISWATI UTAMI, M.KES Definisi Sistem kesehatan suatu jaringan penyedia pelayanan kesehatan (supply side) & orang yang menggunakan pelayanan tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan suatu negara tidak dapat terlepas dari suatu sistem yang disebut dengan sistem kesehatan. Pada intinya, sistem kesehatan merupakan semua aktivitas

Lebih terperinci

tingkat Pencegahan Penyakit

tingkat Pencegahan Penyakit Tingkat-tingkat tingkat Pencegahan Penyakit Oleh : Suyatno,, Ir. MKes Contact: E-mail: suyatnofkmundip@gmail.com Blog: suyatno.blog.undip.ac.id Hp/Telp Telp: : 08122815730 / 024-70251915 Riwayat Alamiah

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 80 BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Tujuan pelaksanaan home care telah dipahami perawat dan tim kesehatan yang lain yaitu melaksanakan perawatan pada pasien yang mengalami keterbatasan

Lebih terperinci

REHABILITASI PADA LAYANAN PRIMER

REHABILITASI PADA LAYANAN PRIMER REHABILITASI PADA LAYANAN PRIMER Tujuan Terapi Ketergantungan Narkotika Abstinensia: Tujuan terapi ini tergolong sangat ideal. Sebagian besar pasien ketergantungan narkotika tidak mampu atau kurang termotivasi

Lebih terperinci

Indonesia Menuju Pelayanan Kesehatan Yang Kuat Atau Sebaliknya?

Indonesia Menuju Pelayanan Kesehatan Yang Kuat Atau Sebaliknya? Indonesia Menuju Pelayanan Kesehatan Yang Kuat Atau Sebaliknya? Kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia, karena dengan tubuh yang sehat atau fungsi tubuh manusia berjalan

Lebih terperinci