KARAKTERISTIK PETANI KARAKTERISTIK USAHATANI

dokumen-dokumen yang mirip
KUESIONER PENGENDALIAN HAMA TERPADU TANAMAN PADI

SISTEM BUDIDAYA PADI GOGO RANCAH

PAKET TEKNOLOGI USAHATANI Padi Penyusun : Wigati Istuti dan Endah R

VI ANALISIS KERAGAAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN

PENGARUH SISTIM TANAM MENUJU IP PADI 400 TERHADAP PERKEMBANGAN HAMA PENYAKIT

Petunjuk Teknis Budidaya Tanaman Padi Hibrida

TATA CARA PENELITIN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. B. Bahan dan Alat Penelitian

III. METODE PENELITIAN

KUISIONER WAWANCARA PETANI PENGELOLAAN TANAMAN DAN ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN (OPT) LADA DI BANGKA

PETUNJUK TEKNIS PENGKAJIAN VARIETAS UNGGUL PADI RAWA PADA 2 TIPE LAHAN RAWA SPESIFIK BENGKULU

VI. ANALISIS BIAYA USAHA TANI PADI SAWAH METODE SRI DAN PADI KONVENSIONAL

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. perlu untuk ditingkatkan. Peningkatan produksi padi dipengaruhi

VII. ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI VARIETAS CIHERANG

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian

Oleh : Koiman, SP, MMA (PP Madya BKPPP Bantul)

1 Menerapkan pola tanam yang teratur dan waktu tanam yang serempak (tidak lebih dari 2 minggu)

VIII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PENANGKARAN BENIH PADI BERSERTIFIKAT PADA PETANI MITRA DAN NON MITRA

Budi Daya Kedelai di Lahan Pasang Surut

DENGAN HIBRIDA HASIL PRODUKSI PADI MENINGKAT

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. diperoleh dari wawancara yang dilakukan kepada 64 petani maka dapat diketahui

RAKITAN TEKNOLOGI BUDIDAYA PADI DI LAHAN GAMBUT PENDAHULUAN

VI. ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI

1 LAYANAN KONSULTASI PADI IRIGASI Kelompok tani sehamparan

MATERI DAN METODE. Pekanbaru. Penelitian ini dilaksanakan selama 5 bulan dimulai dari bulan Juni sampai

VII ANALISIS PENDAPATAN

KERAGAAN DAN TINGKAT KEUNTUNGAN USAHATANI KEDELAI SEBAGAI KOMODITAS UNGGULAN KABUPATEN SAMPANG

1 LAYANAN KONSULTASI PADI TADAH HUJAN Kelompok tani sehamparan

I. PENDAHULUAN. Padi merupakan bahan makanan yang menghasilkan beras. Bahan makanan

Ciparay Kabupaten Bandung. Ketinggian tempat ±600 m diatas permukaan laut. dengan jenis tanah Inceptisol (Lampiran 1) dan tipe curah hujan D 3 menurut

Implementasi Budidaya Tanaman Padi. Melalui Pengelolaan Tanaman Terpadu. Oleh : ASEP FIRMANSYAH

Teknologi Budidaya Tumpangsari Ubi Kayu - Kacang Tanah dengan Sistem Double Row

PENGELOLAAN TERPADU PADI SAWAH (PTPS): INOVASI PENDUKUNG PRODUKTIVITAS PANGAN

Persyaratan Lahan. Lahan hendaknya merupakan bekas tanaman lain atau lahan yang diberakan. Lahan dapat bekas tanaman padi tetapi varietas yang

Budi Daya Padi Sawah di Lahan Pasang Surut

PT. PERTANI (PERSERO) UPB SUKASARI

5. PEMBAHASAN 5.1. Penerimaan Kotor Varietas Ciherang, IR-64, Barito Dan Hibrida

Agroteknologi Tanaman Rempah dan Obat

Potensi Hasil : 5-8,5 ton/ha Ketahanan : Tahan terhadap wereng coklat biotipe 2 dan 3 Terhadap Hama. Ketahanan. Terhadap Penyakit

1 LAYANAN KONSULTASI PADI - IRIGASI Individu petani

HASIL DAN PEMBAHASAN

BUDIDAYA PADI RATUN. Marhaenis Budi Santoso

VI ANALISIS KERAGAAN USAHATANI UBI JALAR

HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil. Kondisi Umum

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini bagian dari kegiatan SLPHT kelompok tani Sumber Rejeki yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1 LAYANAN KONSULTASI PADI - RAWA PASANG SURUT Individu petani

1 LAYANAN KONSULTASI PADI - TADAH HUJAN Individu petani

Inovasi Pertanian Sumatera Selatan Mendukung Swasembada Beras Nasional

III. BAHAN DAN METODE

BAHAN DAN METODE. Bahan yang digunakan adalah benih padi Varietas Ciherang, Urea, SP-36,

EKSISTENSI PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN PADI PADA TINGKAT PETANI DI SULAWESI TENGAH

KAJIAN PENINGKATAN PRODUKSI PADI GOGO MELALUI PEMANFAATAN LAHAN SELA DI ANTARA KARET MUDA DI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI PROVINSI RIAU

V. GAMBARAN UMUM 5.1. Gambaran Wilayah Desa Penelitian PUAP

ISBN

Oleh Administrator Kamis, 07 November :05 - Terakhir Diupdate Kamis, 07 November :09

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat

bahasa Perancis dinamakan Le Syst me de Riziculture Intensive disingkat RSI. Dalam bahasa Inggris populer dengan nama System of Rice Intensification

III. TATA LAKSANA TUGAS AKHIR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sawah adalah tanah yang digarap dan diairi untuk tempat menanam padi.

LAMPIRAN B 1 C 4 F 4 A 4 D 1 E 2 G 1 C 1 C 3 G 2 A 1 B 4 G 3 C 2 F 2 G 4 E 4 D 2 D 3 A 2 A 3 B 3 F 3 E 1 F 1 D 4 E 3 B 2

Pendahuluan menyediakan dan mendiseminasikan rekomendasi teknologi spesifik lokasi

BAB III METODE PENELITIAN. PTT Padi Sawah. Penelitian ini dilakukan di Poktan Giri Mukti II, Desa

1 SET B. KELOMPOK TANI SEHAMPARAN

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Alat dan Bahan

PRINSIP UTAMA PENERAPAN PTT

Lampiran 1: Deskripsi padi varietas Inpari 3. Nomor persilangan : BP3448E-4-2. Anakan produktif : 17 anakan

A MANAJEMEN USAHA PRODUKSI. 1. Pencatatan dan Dokumentasi pada : W. g. Kepedulian Lingkungan. 2. Evaluasi Internal dilakukan setiap musim tanam.

1 SET A. INDIVIDU PETANI

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan waktu penelitian. Penelitian dilaksanakan di lahan sawah di Dusun Tegalrejo, Taman Tirto,

PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU

Lampiran 1. Deskripsi Padi Varietas Ciherang

Dihasilkan : 23-Feb-2013

III. BAHAN DAN METODE. Percobaan ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas

II. Materi dan Metode. Pekanbaru. waktu penelitian ini dilaksanakan empat bulan yaitu dari bulan

PENERAPAN MODEL PENGELOLAAN TANAMAN DAN SUMBERDAYA TERPADU JAGUNG LAHAN KERING DI KABUPATEN BULUKUMBA

PENYIAPAN BIBIT UBIKAYU

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian

III. BAHAN DAN METODE. Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu Provinsi Lampung. Penelitian ini

MODUL BUDIDAYA KACANG TANAH

2. Kabupaten Pontianak

Komponen PTT Komponen teknologi yang telah diintroduksikan dalam pengembangan usahatani padi melalui pendekatan PTT padi rawa terdiri dari:

Dicetak : 19-Sep-2013

1

Teknik Budidaya Kubis Dataran Rendah. Untuk membudidayakan tanaman kubis diperlukan suatu tinjauan syarat

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI SAWAH DI KABUPATEN SELUMA ABSTRAK PENDAHULUAN

MENGIDENTIFIKASI dan MENGENDALIAN HAMA WERENG PADA PADI. Oleh : M Mundir BP3KK Nglegok

PENGARUH PERBAIKAN PENERAPAN TEKNOLOGI BUDIDAYA PADI TERHADAP PENDAPATAN PETANI DI KELURAHAN TABA PENANJUNG KABUPATEN BENGKULU TENGAH ABSTRAK

VI. HASIL dan PEMBAHASAN

I. KEBERADAAN OPT PADI

Pedoman Umum. PTT Jagung

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

Percobaan 3. Pertumbuhan dan Produksi Dua Varietas Kacang Tanah pada Populasi Tanaman yang Berbeda

DAFTAR KUESIONER RESPONDEN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang terpadu Universitas Lampung di

Menembus Batas Kebuntuan Produksi (Cara SRI dalam budidaya padi)

BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

Dibajak satu atau dua kali, digaru lalu diratakan. Tanah yang telah siap ditanami harus bersih dari gulma, dan buatlah saluran-saluran drainase.

PENGEMBANGAN VARIETAS UNGGUL BARU PADI DI LAHAN RAWA LEBAK

III. BAHAN DAN METODE

Transkripsi:

LAMPIRAN

57 Lampiran 1 Kuesioner pengendalian hama terpadu tanaman padi Lokasi : KARAKTERISTIK PETANI Nama : Umur : Pendidikan terakhir : Tanggungan keluarga : Pengalaman bertani (tahun) : Pekerjaan sampingan : KARAKTERISTIK USAHATANI Status kepemilikan lahan a. Pemilik-penggarap b. Penyewa-penggarap c. Penggarap Luas lahan keseluruhan (m 2 ) : Luas lahan yang ditanami padi (m 2 ) : Varietas yang digunakan : Proporsi biaya produksi (%) Benih : Pupuk padat : Pupuk cair : Pestisida : Tenaga kerja : Hasil panen (kg/ha) : Sistem penjualan :

58 Teknik bercocok tanam Pola tanam PENERAPAN KOMPONEN PHT Budidaya Tanaman a. Areal beririgasi (lahan ditanami padi 3 x setahun) Setelah satu tahun ditanam padi, dilakukan pergiliran tanaman. b. Lahan tadah hujan (dilakukan pergiliran tanaman dengan palawija) c. Tumpang sari dengan... Penanaman: Jarak tanam a. 20 x 20 cm b. 25 x 25 cm c. 22 x 22 cm d. 30 x 20 cm Kedalaman penanaman (cm): Pemeliharaan tanaman Penyulaman tanaman yang mati dilakukan pada.. MST Pengairan Sumber air:... Sumber benih: Pernyataan B S TT Biji untuk benih sebaiknya berasal dari tanaman sehat Bila tidak ditutup tanah, sebagian pupuk urea akan hilang karena menguap dan terbawa air Pupuk kandang menggemburkan tanah Pemupukan lengkap adalah campuran urea dengan TSP dan KCL Keterangan: B = Benar; S = Salah; TT = Tidak Tahu

59 Pengetahuan petani responden tentang pengolahan lahan Pernyataan B S TT Membersihkan saluran air dan sawah dari jerami dan rumput liar Memperbaiki pematang serta mencangkul sudut petak sawah yang sukar dikerjakan dengan bajak Membajak sawah - Pembajakan pertama pada awal musim tanam dibiarkan 2-3 hari setelah itu pembajakan kedua - Pembajakan ketiga 3-5 hari menjelang tanam Meratakan permukaan tanah dan menggaru gumpalan tanah Lereng yang curam dibuat teras memanjang dengan petak-petak yang dibatasi pematang agar permukaan tanah rata Keterangan: B = benar, S = salah, TT = tidak tahu Alat yang digunakan untuk membajak sawah : Alasan... Penentuan waktu tanam a. Penanaman padi serentak b. Tidak serentak Masa panen Bagaimana cara menentukan umur panen padi? a. Pengamatan visual b. Pengamatan teoritis (deskripsi varietas dan pengukuran kadar air gabah) Bagaimana cara petani memanen padi? a. Panen potong bawah b. Panen potong tengah c. Panen potong atas Sistem panen padi: a. Sistem panen bebas b. Sistem panen individual c. Sistem panen kelompok

60 Apakah petani melakukan pembakaran jerami padi setelah panen? a. Ya, alasan... b. Tidak, alasan... Penggunaan Pupuk Pupuk organik alami (pupuk kandang) yang digunakan: a. Sapi b. Domba c. Ayam d. Campuran Dosis pupuk kandang... Pemupukan pupuk NPK per hektar pada dosis tertentu (ton): N : P : K : Aplikasi pemupukan per musim tanam: Apakah petani menggunakan pupuk pelengkap cair (PPC)? a. Ya b. Tidak Bagaimana cara pemberian PPC tersebut? a. Bersamaan dengan penyemprotan pestisida b. Tersendiri Berapa frekuensi pemberian PPC yang petani lakukan? Berapa dosis yang digunakan? Menurut petani apa manfaat dari pemberian PPC? Jenis PPC yang digunakan:

61 Pengamatan OPT Secara Berkala Pengamatan hama dan penyakit Apakah petani melakukan pengamatan OPT? a. Tidak b. Ya, dengan selang waktu: a) < 1 minggu b) 1 2 minggu c) Tidak teratur Analisis pengamatan: a. Berdasarkan jumlah populasi hama b. Berdasarkan tingkat serangan hama dan penyakit Hama dan penyakit tanaman padi yang dihadapi petani pada musim tanam 2011/2012 serta pengendalian yang dilakukan: a. Penggerek batang padi b. Wereng coklat c. Wereng hijau d. Kepinding tanah e. Walang sangit f. Tikus g. Ganjur h. Hama putih palsu i. Hama putih j. Ulat grayak k. Ulat tanduk hijau l. Ulat jengkal palsu hijau m. Orong-orong n. Lalat bibit o. Keong mas p. Burung q. Hawar daun bakteri r. Bakteri daun bergaris

62 s. Blas t. Hawar pelepah daun u. Busuk batang v. Busuk pelepah daun bendera w. Bercak coklat x. Bercak Cercospora y. Hawar daun jingga z. Tungro aa. Kerdil rumput bb. Kerdil hampa Penyakit abiotik: a. Defisiensi Nitrogen b. Defisiensi Fosfor c. Defisiensi Kalium d. Defisiensi Belerang e. Defisiensi Seng f. Keracunan Besi Penyebab timbulnya hama dan penyakit pada padi: a. Tertular dari tanaman sekitar dan iklim tidak sesuai b. Tertular dari tanaman sekitar, bibit tidak sehat, dan iklim tidak sesuai c. Tertular dari tanaman sekitar Cara penularan penyakit: a. Melalui aliran air dan angin b. Melalui aliran air, angin, sentuhan c. Melalui aliran air, angin, tanah, dan serangga vektor d. Melalui air dan tanah e. Melalui angin

63 Pengendalian hama dan penyakit secara nonkimiawi Pernyataan S TS R Pergiliran tanaman membantu mengurangi serangan OPT Musuh alami perlu dilestarikan Memusnahkan sisa tanaman sakit membantu menekan serangan penyakit Pada saat dipertanaman menjumpai ulat, ulat diambil dan dimatikan Menyiangi gulma dengan tangan atau alat Keterangan: S = Setuju; Pengendalian gulma Pengendalian yang dilakukan: TS = Tidak Setuju; R = Ragu-ragu a. 1x penyiangan pada... HST 2x penyiangan pada... HST b. herbisida selama tanam 1x / 2x* Menurut petani, gulma apa yang sulit dikendalikan?... Menurut petani, keberadaan gulma dapat menjadi: a. sumber penyakit b. sebagai pesaing unsur hara Dasar pengambilan keputusan dalam mengendalikan hama dan penyakit: a. Pengalaman sendiri b. Petugas pertanian c. Petani lain d. Lainnya...

64 Pengetahuan Petani tentang Musuh Alami Pengetahuan dan persepsi petani tentang musuh alami Pernyataan Coccinellidae Tabuhan Laba-laba Pernah melihat di pertanaman Menganggap sebagai hama Mengetahui sebagai musuh alami Menganggap hanya hinggap dan tidak tahu peranannya Penggunaan Pestisida Apakah petani menggunakan pestisida dalam pengendalian OPT? a. Ya b. Tidak Apakah menurut petani penggunaan pestisida dapat meningkatkan produksi padi? Mengapa? Apakah petani menggunakan pestisida sesuai dengan dosis yang dianjurkan? Persepsi petani tentang hasil penggunaan pestisida o Hasil penyemprotan: a. Serangan berkurang b. Serangan tetap saja c. Serangan meningkat Informasi dalam memilih pestisida o Sumber informasi: a. Pengalaman sendiri b. Petugas pertanian c. Petani lain d. Kios saprotan

65 e. Pemilik lahan Pengetahuan petani tentang pestisida dan penyemprotan Pernyataan B S TT Membaca label pestisida sebelum menggunakannya Pada saat menyemprot, seharusnya berjalan searah dengan arah angin Pada saat aplikasi pestisida, tubuh harus sehat dan fit Memilih tempat kerja yang bersih, terang, dan berventilasi baik untuk mencampur pestisida Menggunakan pakaian/perlengkapan pelindung jika hendak bekerja dengan pestisida Pencucian tangki bekas menyemprot tidak boleh dilakukan di kolam/sungai Untuk menghindari keracunan pestisida, penyemprotan tidak dilakukan menjelang panen Menyimpan pestisida di tempat khusus dan aman bagi siapa pun, terutama anak-anak Keterangan: B = benar, S = salah, TT = tidak tahu Penggunaan pestisida untuk pengendalian hama dan penyakit padi: o Pola penggunaan: a. Penggantian b. Terus - menerus o Dasar penyemprotan pertama: a. Sebelum ada serangan b. Setelah ada serangan o Penyemprotan pertama dilaksanakan (MST): o Dasar penyemprotan selanjutnya: a. Ada serangan lagi b. Berjadwal: a) Seminggu sekali b) 2 minggu sekali c) Sebulan sekali Penyemprotan pestisida setiap musim tanam: a. 0 b. 1x

66 c. 2x d. 3x e. 4x f. 5x Pelaksanaan penyemprotan: a. Melaksanakan sendiri b. Mengupahkan kepada orang lain c. Melaksanakan sendiri dan mengupahkan Apakah petani memiliki alat semprot? a. Ya, (jenis alat semprot)... b. Tidak Sikap kerasionalan petani dalam penggunaan pestisida Pernyataan S TS R Bila harga hasil panen meningkat, penyemprotan dilakukan lebih sering Hanya dengan penyemprotan bejadwal, dapat menyelamatkan hasil panen Adanya tetangga yang menyemprot, menunjukkan bahwa kita perlu menyemprot Penyemprotan pestisida perlu seawal mungkin begitu ada gejala serangan Bila tersedia cukup uang untuk membeli pestisida, penyemprotan sebaiknya secara berjadwal Bila setelah penyemprotan turun hujan, maka keesokan harinya pertanaman perlu disemprot lagi Keterangan: S = setuju, TS = tidak setuju, R = ragu-ragu

67 Sikap kecenderungan petani dalam mencampur pestisida Pernyataan S TS R Semua jenis pestisida dapat dicampur Pencampuran pestisida menghemat waktu Pencampuran pestisida perlu dilakukan bila pertanaman diserang berbagai jenis hama dan penyakit secara bersamaan Pencampuran pestisida mengurangi biaya pelaksanaan penyemprotan Kelemahan dari pestisida yang dicampur adalah daya bunuhnya menurun Dengan mencampur pestisida, beberapa jenis hama dan penyakit dapat dikendalikan sekaligus Keterangan: S = setuju, TS = tidak setuju, R = ragu-ragu Kecenderungan mencampur pestisida o Pencampuran pestisida Apakah petani mencampur pestisida? a. Ya, alasan... b. Tidak Kepedulian petani terhadap dampak pestisida Pernyataan S TS R Tanaman yang sering disemprot pestisida dapat mengandung racun sehingga berbahaya bagi konsumen Berkurangnya udang dan berbagai jenis ikan di sungai berkaitan dengan penggunaan pestisida di pertanaman Penyemprotan yang terlalu sering dapat menyebabkan hama dan penyakit resisten terhadap pestisida Pestisida yang digunakan telah memperoleh ijin dari pemerintah sehingga tidak berbahaya bagi kesehatan Penyemprotan pestisida tidak hanya membunuh hama/penyakit, tetapi juga dapat membunuh makhluk lain yang berguna di pertanaman Keterangan: S = setuju, TS = tidak setuju, R = ragu-ragu Persepsi petani tentang pengaruh penyemprotan terhadap musuh alami o Pengaruh pestisida terhadap musuh alami: a. Ikut terbunuh b. Tidak ikut terbunuh c. Tidak tahu

68 Pada saat penyemprotan, butiran cairan pestisida dapat menempel di tubuh: a. Setuju b. Tidak setuju, alasan... SIKAP PETANI TERHADAP PHT Apakah petani pernah mendengar istilah PHT? a. Pernah b. Belum pernah Sumber: a. Televisi b. Surat kabar c. Radio d. Petani lain e. Petugas pertanian f. Lainnya... Ketertarikan terhadap PHT: a. Tertarik b. Tidak tertarik c. Ragu-ragu Dasar pengambilan keputusan dalam mengendalikan hama dan penyakit: e. Pengalaman sendiri f. Petugas pertanian g. Petani lain h. Lainnya... Manfaat apa yang petani rasakan dari program PHT? Kritik, saran, dan harapan petani terhadap program PHT:

Lampiran 2 Rekapitulasi karakteristik usahatani SLPHT Nama responden Desa Jenis lahan Luas total (m 2 ) Luas untuk padi (m 2 ) Varietas Supriadi Mekarsari Sawah 8000 5000 Inpari 13 Sukandar Mekarsari Sawah 6000 6000 Inpari 10 H. Aa Jumaedi Mekarsari Sawah 5000 3000 Ciherang H. Andung Mekarsari Sawah 10 000 10 000 Inpari 13 Ahmad Mekarsari Sawah 500 500 Inpari 10 Sarta Mekarsari Sawah 10 000 5000 Inpari 10 Enoh Mekarsari Sawah 2500 2500 Inpari 28 Suganda Mekarsari Sawah 10 000 10 000 Inpari 13 Anduy Mekarsari Sawah 7500 5000 Inpari 13 Edi Habasri Mekarsari Sawah 1000 1000 Inpari 13 Majan Suburjaya Sawah 10 000 5000 Inpari 13 H. Abdullah Suburjaya Sawah 10 000 5000 Ciherang, Inpari 13 H. Maji Suburjaya Sawah 5000 3000 Inpari 13 H. Margata Suburjaya Sawah 5000 5000 Inpari 13 Uning Suburjaya Sawah 6500 6500 Inpari 13 Udin Suburjaya Sawah 6000 5000 Inpari 13 H. Maja Suburjaya Sawah 5000 5000 Inpari 13 Nasim Suburjaya Sawah 3000 3000 Inpari 13 Nasir Suburjaya Sawah 3000 3000 Inpari 13 Ota Suburjaya Sawah 5000 5000 Inpari 13 Jumlah 119 000 93 500 69

Lampiran 3 Rekapitulasi karakteristik usahatani nonslpht Nama responden Desa Jenis lahan Luas total (m 2 ) Luas untuk padi (m 2) Varietas Adi Suardi Purwasari Sawah 5000 2500 Mekongga Bohi Purwasari Sawah 5000 2500 Mekongga Mista Purwasari Sawah 5000 2500 Ciherang Jakim Purwasari Sawah 2000 1250 Ciherang, Inpari 10 Idas Purwasari Sawah 1250 1250 Mekongga Ukar Purwasari Sawah 5000 2500 Ciherang, Inpari 10 Surya Purwasari Sawah 2500 2500 Ciherang H. Soleh Purwasari Sawah 10 000 2500 Ciherang Hapi Purwasari Sawah 4000 3750 Mekongga Nasa Purwasari Sawah 2500 1250 Mekongga Agus Ciherang Sawah 25 000 25 000 Inpari 13 Oleh Ciherang Sawah 3000 3000 Inpari 13 Dedi Ciherang Sawah 5000 4000 Inpari 13 Uca Ciherang Sawah 7000 6000 Inpari 13 Udas Ciherang Sawah 7000 7000 Inpari 13 Ohan Ciherang Sawah 5000 5000 Inpari 13 Enda Ciherang Sawah 7000 7000 Inpari 13 Namat Ciherang Sawah 5500 3000 Inpari 13 Emad Ciherang Sawah 5000 5000 Inpari 13 Ade Ciherang Sawah 2500 2500 Inpari 13 Jumlah 114 250 90 000 70

Nama responden Lampiran 4 Biaya dan pendapatan usahatani petani SLPHT Biaya produksi per luas lahan garapan * Rp 1 000.00 Benih Pupuk padat Pupuk cair Pestisida Tenaga kerja Biaya total Perolehan per hektar (kg) Supriadi 0 500 0 40 890 1,430 7000 Sukandar 0 820 0 0 825 1,645 5250 H. Aa Jumaedi 0 1,197 0 0 1,125 2,322 6300 H. Andung 0 1,020 70 0 980 2,070 7000 Ahmad 0 500 0 0 730 1,230 7000 Sarta 0 380 0 0 725 1,105 7200 Enoh 0 600 0 0 975 1,575 6300 Suganda 0 1,210 90 0 880 2,180 8000 Anduy 0 500 0 0 930 1,430 7800 Edi Habasri 0 525 0 0 710 1,235 8000 Majan 0 1,160 18 50 1,000 2,228 8800 H. Abdullah 0 1,300 0 50 1,200 2,550 8300 H. Maji 0 540 20 20 720 1,300 7800 H. Margata 0 580 20 25 1,000 1,625 7500 Uning 0 1,125 20 50 1,000 2,195 8800 Udin 0 1,080 20 20 680 1,800 7200 H. Maja 0 840 20 25 1,000 1,885 8000 Nasim 0 760 20 25 960 1,765 7700 Nasir 0 520 20 20 770 1,330 7300 Ota 0 1,330 20 50 1,000 2,400 8800 Rata-rata 0 824.35 16.90 18.75 905 1,765 7502.5 71

Nama responden Benih Lampiran 5 Biaya dan pendapatan usahatani petani nonslpht Biaya produksi per luas lahan garapan * Rp 1 000.00 Pupuk padat Pupuk cair Pestisida Tenaga kerja Biaya total Perolehan per hektar (kg) Adi Suardi 0 904 280 0 1,650 2,834 6000 Bohi 0 1,020 0 50 1,860 2,930 6000 Mista 0 920 176 160 1,280 2,536 4000 Jakim 0 2,144 0 100 1,580 3,824 6400 Idas 0 1,088 0 280 1,120 2,488 6000 Ukar 0 1,040 172 56 1,460 2,728 3200 Surya 0 908 0 120 1,330 2,358 4800 H. Soleh 0 1,760 360 80 1,000 3,200 4000 Hapi 0 690 0 105 935 1,730 3000 Nasa 0 552 352 120 722 1,746 2700 Agus 0 675 0 600 600 1,875 3000 Oleh 0 742 0 100 640 1,482 5600 Dedi 0 1,462 32 200 800 2,494 3500 Uca 0 565 0 100 800 1,465 3400 Udas 0 682 0 100 1,500 2,282 3700 Ohan 0 852 0 100 720 1,672 2600 Enda 0 517 0 100 1,200 1,817 3200 Namat 0 787 0 100 594 1,481 6600 Emad 0 565 0 100 700 1,365 2600 Ade 0 904 0 100 1,600 2,604 5300 Rata-rata 0 938.85 68.60 133.55 1,104.55 2,245.55 4280 72

Pernyataan Lampiran 6 Pengetahuan petani responden tentang budidaya tanaman SLPHT (%) nonslpht (%) B a S a TT a B a S a TT a Biji untuk benih sebaiknya berasal dari tanaman sehat 100 0 0 100 0 0 Saat pemupukan, air sawah tidak menggenang supaya sebagian pupuk tidak hilang karena menguap dan terbawa air 100 0 0 100 0 0 Pupuk kandang menggemburkan tanah 100 0 0 100 0 0 Pemupukan lengkap adalah campuran urea dengan TSP dan KCL 100 0 0 60 40 0 a B = Benar. S = Salah. TT = Tidak Tahu. Lampiran 7 Pengetahuan petani responden tentang pestisida dan penyemprotan Pernyataan SLPHT (%) nonslpht (%) B a S a TT a B a S a TT a Membaca label pestisida sebelum menggunakannya 100.00 0.00 0.00 89.47 10.53 0.00 Pada saat menyemprot, seharusnya berjalan searah dengan arah angin 100.00 0.00 0.00 89.47 10.53 0.00 Pada saat aplikasi pestisida, tubuh harus sehat dan fit 100.00 0.00 0.00 100.00 0.00 0.00 Memilih tempat kerja yang bersih, terang, dan berventilasi baik untuk mencampur pestisida 100.00 0.00 0.00 100.00 0.00 0.00 Menggunakan pakaian/perlengkapan pelindung jika hendak bekerja dengan pestisida 100.00 0.00 0.00 21.05 78.95 0.00 Pencucian tangki bekas menyemprot tidak boleh dilakukan di kolam/sungai 100.00 0.00 0.00 21.05 78.95 0.00 Untuk menghindari keracunan pestisida, penyemprotan tidak dilakukan menjelang panen 100.00 0.00 0.00 100.00 0.00 0.00 Menyimpan pestisida di tempat khusus dan aman bagi siapa pun, terutama anakanak 0.00 100.00 0.00 0.00 100.00 0.00 a B = Benar. S = Salah. TT = Tidak Tahu. 73

Pernyataan Lampiran 8 Sikap kecenderungan petani dalam mencampur pestisida SLPHT (%) a nonslpht (%) a S b TS b R b S b TS b R b Semua jenis pestisida dapat dicampur 0 100 0 89.47 10.53 0 Pencampuran pestisida menghemat waktu 100 0 0 100 0 0 Pencampuran pestisida perlu dilakukan bila pertanaman diserang berbagai jenis 100 0 0 100 0 0 hama dan penyakit secara bersamaan Pencampuran pestisida mengurangi biaya pelaksanaan penyemprotan 100 0 0 100 0 0 Kelemahan dari pestisida yang dicampur adalah daya bunuhnya menurun 50 50 0 0 100 0 Dengan mencampur pestisida, beberapa jenis hama dan penyakit dapat dikendalikan sekaligus a Jumlah responden untuk petani SLPHT = 20 orang dan petani nonslpht = 20 orang. b S = Setuju. TS = Tidak Setuju. R = Ragu-ragu. Pernyataan Lampiran 9 Sikap petani terhadap pengendalian nonkimiawi 100 0 0 100 0 0 SLPHT (%) a nonslpht (%) a S b TS b R b S b TS b R b Pergiliran tanaman membantu mengurangi serangan OPT 55 5 40 75 10 15 Musuh alami perlu dilestarikan 85 0 15 30 30 40 Memusnahkan sisa tanaman sakit membantu menekan serangan penyakit 100 0 0 55 45 0 Pada saat dipertanaman menjumpai ulat, ulat diambil dan dimatikan 85 10 5 55 40 5 Menyiangi gulma dengan tangan atau alat 100 0 0 100 0 0 Setelah melakukan pemanenan, jerami padi biasanya dibakar 0 100 0 0 100 0 a Jumlah responden untuk petani SLPHT = 20 orang dan petani nonslpht = 20 orang. b S = Setuju. TS = Tidak Setuju. R = Ragu-ragu. 74

Pernyataan Lampiran 10 Sikap kerasionalan petani dalam penggunaan pestisida SLPHT (%) a nonslpht (%) a S b TS b R b S b TS b R b Bila harga hasil panen meningkat, penyemprotan dilakukan lebih sering 25 75 0 31.57 68.43 0 Hanya dengan penyemprotan bejadwal, dapat menyelamatkan hasil panen 83.33 8.33 8.33 94.74 5.26 0 Adanya tetangga yang menyemprot, menunjukkan bahwa kita perlu menyemprot 58.33 41.67 0 26.32 73.68 0 Penyemprotan pestisida perlu seawal mungkin begitu ada gejala serangan 100 0 0 94.74 5.26 0 Bila tersedia cukup uang untuk membeli pestisida, penyemprotan sebaiknya secara berjadwal 33.33 58.33 8.33 36.84 63.16 0 Bila setelah penyemprotan turun hujan, maka keesokan harinya pertanaman perlu disemprot lagi 8.33 91.67 0 15.79 84.21 0 a Jumlah responden untuk petani SLPHT = 20 orang dan petani nonslpht = 20 orang. b S = Setuju. TS = Tidak Setuju. R = Ragu-ragu. 75

Pernyataan Lampiran 11 Sikap kepedulian petani terhadap dampak pestisida Tanaman yang sering disemprot pestisida dapat mengandung racun sehingga berbahaya bagi konsumen Berkurangnya udang dan berbagai jenis ikan di sungai berkaitan dengan penggunaan pestisida di pertanaman Penyemprotan yang terlalu sering dapat menyebabkan hama dan penyakit resisten terhadap pestisida Pestisida yang digunakan telah memperoleh ijin dari pemerintah sehingga tidak berbahaya bagi kesehatan Penyemprotan pestisida tidak hanya membunuh hama/penyakit, tetapi juga dapat membunuh makhluk lain yang berguna di pertanaman a Jumlah responden untuk petani SLPHT = 20 orang dan petani nonslpht = 20 orang. b S = Setuju. TS = Tidak Setuju. R = Ragu-ragu. SLPHT (%) a nonslpht (%) a S b TS b R b S b TS b R b 91.67 8.33 0 94.74 5.26 0 100 0 0 100 0 0 91.67 0 8.33 84.21 15.79 0 8.33 91.67 0 36.84 63.16 0 75 0 25 100 0 0 76

77 Lampiran 12 Produktivitas dan produksi padi Indonesia tahun 2001-2011 Tahun Luas panen (ha) Produktivitas (ku/ha) Produksi (ton) 2001 11 499 997 43.88 50 460 782 2002 11 521 166 44.69 51 489 694 2003 11 488 034 45.38 52 137 604 2004 11 922 974 45.36 54 088 468 2005 11 839 060 45.74 54 151 097 2006 11 786 430 46.20 54 454 937 2007 12 147 637 47.05 57 157 435 2008 12 327 425 48.94 60 325 925 2009 12 883 576 49.99 64 398 890 2010 13 253 450 50.15 66 469 394 2011 13 203 643 49.80 65 756 904 Lampiran 13 Kegiatan selama penelitian: (A) proses wawancara petani di lahan, (B) proses wawancara petani dengan mendatangi rumah petani secara langsung, (C) Petani memperhatikan gambar contoh gejala penyakit di lahan padi A B C

78 Lampiran 14 Contoh spesimen yang diperlihatkan pada petani: (A) beberapa hama penting tanaman padi, (B) beberapa musuh alami hama penting tanaman padi, (C) gambar beberapa penyakit penting pada tanaman padi, dan (D) beberapa predator hama penting tanaman padi A B C D