ARSITEKTUR KOLONIAL RUMAH SAKIT DARMO DAN FAKTOR PERUBAHAN FUNGSI RUANG. Mega Anjasmara. Jurusan Arkeologi Fakultas Sastra Unud ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
KARAKTER VISUAL FASADE BANGUNAN KANTOR PELAYANAN PERBENDAHARAAN NEGARA KOTA MALANG

PELESTARIAN BANGUNAN GEDUNG PELAYANAN PERIZINAN TERPADU JATIM (EKS SOERABAIASCH HANDELSBLAD)

Elemen Pintu dan Jendela pada Stasiun Kereta Api Sidoarjo

BAB 4 KESIMPULAN. Universitas Indonesia. Bntuk dan..., Albertus Napitupulu, FIB UI, 2009

KARAKTER SPASIAL BANGUNAN STASIUN KERETA API SOLO JEBRES

2.2 Tinjauan Gaya Neo Klasik Eropa dan Indonesia Sejarah Gaya Arsitektur Neo Klasik

Sirkulasi Bangunan Rumah Tinggal Kampung Kauman Kota Malang

Elemen Arsitektural pada Fasad Rumah Dinas Pabrik Gula Kremboong Sidoarjo

Karakter Visual Bangunan Stasiun Kereta Api Tanjung Priok

Desain Interior Restoran 1914 Surabaya dengan konsep Kolonial Luxury

TIPOLOGI GEREJA IMMANUEL DI DESA MANDOMAI. Abstraksi

KARAKTER SPASIAL BANGUNAN KOLONIAL PROTESTANCHE KERK (GEREJA MERAH)-PROBOLINGGO

PUSAT DESAIN DAN PEMBUATAN MEBEL

PERAN MEBEL SEBAGAI KOMPONEN INTERIOR

BAB I PENDAHULUAN. sejak berabad-abad silam dan beberapa diantaranya sekarang sudah menjadi aset

BAB 5 KESIMPULAN. 88 Universitas Indonesia. Gereja Koinonia..., Rinno Widianto, FIB UI, 2009

KARAKTER VISUAL FASADE BANGUNAN KOLONIAL BELANDA SDN DITOTRUNAN 1 LUMAJANG

BAB V KESIMPULAN. dinikmati oleh koloni-koloni Belanda yang pada masa itu ketika menjajah. yang diambil adalah Kolonial Belanda.

BANGUNAN BALAI KOTA SURABYA

KONSEP MAKRO & KONSEP MIKRO

Masjid Cipari Garut, Masjid Berasitektur Mirip Gereja

Ekspresi gaya arsitektur kolonial pada desain interior Gedung Lindeteves Surabaya

KISI-KISI PEDOMAN WAWANCARA

Gambar 5. 1 Citra ruang 1 Gambar 5. 2 Citra ruang 2 2. Lounge Lounge merupakan salah satu area dimana pengunjung dapat bersantai dan bersosialisasi de

PENERAPAN UKIRAN MADURA PADA INTERIOR GALERI BATIK DI BANGKALAN PLAZA MADURA

KARAKTER SPASIAL BANGUNAN KOLONIAL RUMAH DINAS BAKORWIL KOTA MADIUN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

Bab I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perjalanan sejarah, pada titik-titik tertentu terdapat peninggalanpeninggalan

Gaya Kolonial pada Rumah Tinggal Keluarga Ko Som Ien dan Ko Kwat Ie di Magelang

KARAKTERISTIK SPASIAL BANGUNAN GEREJA IMMANUEL JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

PENDEKATAN DESAIN PENCAHAYAAN FASADE BANGUNAN BERSEJARAH

KARAKTER SPASIAL BANGUNAN KANTOR BAKORWIL IV JATIM PAMEKASAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebagai denah khusus dengan tujuan pendalaman lebih pada kedua bidang

Perpaduan Unsur Arsitektur Islam dan Gaya Arsitektur Kolonial pada Masjid Cut Meutia Jakarta

KARAKTER VISUAL BANGUNAN STASIUN KERETA API JEMBER

GAYA ARSITEKTUR DI PERUMAHAN DINAS MILITER ANGKATAN DARAT, CIMAHI, JAWA BARAT

BAB I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era globalisasi ini, bangunan bersejarah mulai dilupakan oleh

BAB IV SINTESA PEMBAHASAN. yang diusung dalam sebuah konsep desain Hotel Mulia adalah luxurious

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Penjajahan Belanda di Indonesia membawa pengaruh penting bagi aspek

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

ELEMEN PEMBENTUK RUANG INTERIOR

MAKASSAR merupakan salah satu kota yang mengalami perkembangan pesat dalam berbagai bidang. meningkatkan jumlah pengunjung/wisatawan

KARAKTER VISUAL FASADE BANGUNAN KOLONIAL BELANDA RUMAH DINAS BAKORWIL KOTA MADIUN

BAB II KAJIAN LITERATUR

Architecture. Modern Aesthetic. Neoclassic Style Teks: Widya Prawira Foto: Bambang Purwanto. Home Diary #009 / 2015

PERKEMBANGAN ARSITEKTUR II Pengertian dan Sejarah (Materi pertemuan 1 )

KONSEP DESAIN. WARNA Warna yang digunakan adalah warna khas budaya Toraja yang terdapat pada elemen arsitektural dan motif ornamen.

Natural. Issue #55 87

Universitas Kristen Maranatha - Abstract ABSTRAK

KLINIK ULTRAMODERN Penulis : Imelda Anwar Fotografer : M. Ifran Nurdin

PENGARUH REVOLUSI INDUSTRI TERHADAP PERKEMBANGAN DESAIN MODERN. Didiek Prasetya M.Sn

KARAKTER SPASIAL BANGUNAN GEREJA BLENDUK (GPIB IMMANUEL) SEMARANG

PENATAAN KORIDOR JALAN PASAR BARU JAKARTA

Evaluasi Kesesuaian Fungsi Ruang pada Ruang Baca Perpustakaan Pusat Universitas Brawijaya

Karakter Visual Bangunan Rumah Dinas Kolonial Belanda Pabrik Gula Jatiroto Lumajang

BAB IV: PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Kementerian Pendidikan Nasional merupakan lembaga pemerintahan yang bertugas meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. salah satu langkah yang di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SUMBU POLA RUANG DALAM RUMAH TINGGAL DI KAWASAN PECINAN KOTA BATU

Tabel 4.2. Kesesuaianan Penerapan Langgam Arsitektur Palladian Pada Istana Kepresidenan Bogor.

Desain Fasad Depan dan Ornamen pada Societeit Voor Officieren dan Stasiun KAI di Kota Cimahi

KARAKTER INDIS KAWASAN SAGAN LAMA YOGYAKARTA

Art Nouveau. Ciri-ciri

Pelestarian Bangunan Kolonial Belanda Kantor Gubernur Jawa Timur (Gouverneur Kantoor Van Oost Java)

BAB III ELABORASI TEMA

BAB I PENDAHULUAN. besar ke kota Medan (Sinar, 1996). Orang Cina dan Jawa didatangkan sebagai kuli

MANAKALA GEDUNG BPI ITB UNJUK KEKUATAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumatera Utara memiliki beberapa Kesultanan pada masanya, yang

TIPOLOGI WAJAH BANGUNAN RUMAH KUNO DI DESA SEMPALWADAK KABUPATEN MALANG

ABSTRAK. Kata kunci: Pertemuan budaya, Mesjid Raya Cipaganti, Kolonial, Schoemaker. Universitas Kristen Maranatha

JURNAL INTRA Vol. 1, No. 1, (2013) 1-8 1

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Pengaruh Gaya Indis Pada Interior Gereja Kristen Jawi Wetan Jemaat Surabaya

UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Studi Tipologi Bangunan Pabrik Gula Krebet. Kawasan Pabrik gula yang berasal dari buku, data arsitek dan sumber-sumber lain

PELESTARIAN BANGUNAN MASJID TUO KAYU JAO DI SUMATERA BARAT

Observasi Citra Visual Rumah Tinggal

BAB I PENDAHULUAN. Dikutip dari pada Kamis, 10 April 2014 pukul WIB. Universitas Kristen Maranatha 1

Elemen Fisik Masjid Baiturrahman Banda Aceh sebagai Pembentuk Karakter Visual Bangunan

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

Architecture. Home Diary #007 / 2014

Arsitektur Modern Indonesia (1940-Abad 20) BY: Dian P.E Laksmiyanti, S.T, M.T

I. PENDAHULUAN A. Penjelasan Tema / Ide /Judul Perancangan B. Latar Belakang Perancangan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dapat merubah pola hidup manusia maupun nilainilai

BAB IV. KONSEP PERANCANGAN

BAB VI HASIL PERANCANGAN. simbolisme dari kalimat Minazh zhulumati ilan nur pada surat Al Baqarah 257.

Bab III. Aspek Tanah dan Arsitektural Desain. : Puri Indah, Jakarta Barat

BAB I PENDAHULUAN. dimana arsitektur itu berada (Rapoport, 1969). Rapoport membagi arsitektur menjadi

BAB V PENUTUP. UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Natural Friendly Neoclassical Style. Architecture

BAB III RUMAH ADAT BETAWI SETU BABAKAN. 3.1 Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

Ekspresi Gaya Arsitektur Kolonial pada Desain Interior Gedung Lindeteves Surabaya

Tipomorfologi Fasade Bangunan Pertokoan di Sepanjang Ruas Jalan Malioboro, Yogyakarta

Rumah Tinggal Dengan Gaya Arsitektur Bali Modern Di Denpasar

PELESTARIAN BANGUNAN KANTOR POS BESAR SURABAYA

Architecture. Home Diary #008 / 2015

Lebih Dekat dengan Masjid Agung Kauman, Semarang

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 013/M/2014 TENTANG

Transkripsi:

ARSITEKTUR KOLONIAL RUMAH SAKIT DARMO DAN FAKTOR PERUBAHAN FUNGSI RUANG Mega Anjasmara Jurusan Arkeologi Fakultas Sastra Unud ABSTRAK This thesis discusses "Colonial Architecture Darmo Hospital and Factor Change Function Spaces". The building was built in 1921. Besides Darmo Hospital is a monumental building brainchild of legendary architect C. Citroen. Based on the purpose of the study, the type of research used in this study is using a qualitative approach. The Stages of research was conducted on the stage of data collection, processing stages, and data analysis. In the data collection techniques used are observation, study, and interviews. As for the analysis of qualitative data analysis is used to explain the causes of change in function space as well as physically. Stylistic analysis and morphological analysis is used to determine the ornaments, color, decoration, and serves to identify architectural Darmo Hospital. Architecture located in buildings Darmo Hospital is a modern architecture influenced by Art Deco style. Art Deco style is modern decorative art or decorative style that was born after World War II, Factors affecting the change in the function room and physically due to age or periodicity are factors that cause a portion of the building suffered wear or damage, design trends change factor is the changing demands of the age or style because competition among hospitals, a factor which needs include the need for space the increasing number of patients and the number of facilities that require new space, and activity factor which is the number of activities going on at the hospital that cause stains or dirt specific section on hospital premises. Keywords: Architecture, Function Room, Darmo Hospital 1. Latar Belakang Arsitektur kolonial di Surabaya berkembang subur dengan datangnya arsitek dari Belanda. Salah satu bangunan kolonial yang terkenal dan yang masih digunakan adalah Rumah Sakit Darmo yang terletak di Jalan Darmo. Bentuk bangunan awal Rumah Sakit Darmo yang 1

menggunakan bentuk Kolonial Belanda merupakan bentuk yang spesifik karena merupakan perpaduan dan penyesuaian antara desain Belanda dengan iklim tropis basah di Indonesia. Rumah Sakit Darmo atau Darmo Ziekenhuis dibangun pada tahun 1921 dan menjadi landmark kawasan Darmo Boulevard karena bangunannya yang megah pada waktu itu. Rumah Sakit Darmo merupakan salah satu bangunan pusaka budaya yang harus dilindungi dan dilestarikan seperti yang tertuang dalam SK. Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II Surabaya Nomor : 188.45/251/402.1.04/1996. Hal ini terkait dengan dua aspek kuat yaitu kaitannya dengan peristiwa sejarah yang penting dan merupakan bangunan monumental. Bangunan Rumah Sakit Darmo terkait dengan perjalanan sejarah kepahlawanan kota Surabaya dimasa revolusi kemerdekaan dimana tempat ini pernah menjadi pusat interniran tawanan Eropa di jaman Jepang. Disamping itu Rumah Sakit Darmo merupakan bangunan monumental buah karya arsitek legendaris C. Citroen (Purwono, 2006:125). Bangunan ini bergaya arsitektur Modern Fungsional dengan elemen Art Deco. Arsitektur Modern Fungsional pada waktu itu sedang berkembang (1910-1940), gaya arsitektur ini lebih diminati para arsitek yang berada di Hindia Belanda karena lebih mengutamakan fungsi, keindahan timbul semata-mata oleh adanya fungsi dari elemen-elemen bangunannya. Aspek keindahan tidak lagi dikaitkan dengan adanya dekor atau ornamen dan bagian-bagian bangunan yang semata-mata untuk memperindah bangunan seperti misalnya menara-menara tinggi, ornamen, patung, dan lain-lain yang tidak memiliki fungsi. Sedangkan Art Deco adalah aliran seni berbentuk dekorasi abstrak non figuratif, gaya seni bangunan yang bentuk ornamennya cenderung kaku dan besudut-sudut (Sumalyo, 1997: 113-114). Hal ini akan menarik dan penting untuk diteliti guna mengetahui kondisi kelestarian pada Rumah Sakit Darmo, selain itu ketertarikan penulis terhadap Rumah Sakit Darmo kerena memiliki bangunan yang 2

cukup unik serta belum ada tulisan yang membahas tentang bentuk bangunan Rumah Sakit Darmo 2. Permasalahan Penelitian Berdasarkan uraian diatas, maka ada permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. Bagaiman arsitektur Rumah Sakit Darmo di Surabaya? 3. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini untuk mengenal bangunan kolonial khususnya Rumah Sakit Darmo. Dengan demikian masyarakat akan memperoleh gambaran mengenai pelestarian bangunan warisan budaya dan bertujuan untuk mengetahui dan mengungkapkan secara khusus bagaimana arsitektur Rumah Sakit Darmo yang mencirikan arsitektur atau langgam kolonial. 4. Metode Penelitian 1) Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah bersifat kualitatif. Artinya dalam meneliti maupun penyajiannya penulis lebih mengutamakan penjelasan yang objektif. Penelitian tidak berdasarkan data angka, begitu pula pembahasan dan analisisnya mengutamakan penafsiranpenafsiran objektif. 2) Sumber Data Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber primer dan sekunder. Sumber data primer adalah data yang diperoleh langsung dari lapangan, melalui wawancara, dan observasi. Sedangkan sumber sekunder adalah data yang diperoleh dari buku-buku, literatur, dan majalah. 3

3) Teknik Pengumpulan Data Teknik yang digunakan dalam mengunpulkan data antara lain adalah sebagai berikut: a. Observasi, yakni penelitian langsung ke lapangan berupa pengamatan terhadap objek yang diteliti dengan cara sistematis, yaitu Rumah Sakit Darmo. Pada tahap ini dilakukan pencatatan dan pemotretan terhadap objek yang menyangkut bangunan Rumah Sakit Darmo meliputi bangunan, ukuran, denah, serta hiasan. b. Studi Pustaka, yakni usaha pengumpulan data berupa sumber tertulis, ini dilakukan untuk mendapatkan data dari sumber-sumber tertulis seperti buku, laporan penelitian, maupun tulisan ilmiah yang erat kaitannya dengan objek penelitian yaitu bangunan Rumah Sakit Darmo. Studi pustaka juga dilakukan untuk mendapatkan konsep-konsep, teori, dan informasi yang relevan dengan objek penelitian. c. Wawancara, pada penelitian ini wawancara yang dilakukan yaitu wawancara tak berstruktur, akan tetapi tetap fokus dan memiliki daftar pertanyaan. Pemilihan informan lebih kepada orang yang mengetahui sejarah, arsitektur, dan struktur bangunan Rumah Sakit Darmo, yakni Kepala bagian Pendidikan dan Pelatihan Rumah Sakit Darmo, Dosen Jurusan Arsitektur Universitas Kristen Petra Surabaya. 4) Teknik Analisis Data a) Analisis Stilistik Analisis stilistik digunakan untuk mengidentifikasi aspek dekoratif, seperti warna, hiasan, dan ragam hias. Peneliti menggunakan analisis stilistik untuk mengetahui ragam hias yang terdapat pada bangunan untuk mengidentifikasi arsitektur Rumah Sakit Darmo. b) Analisis Morfologi Analisis morfologi adalah analisis yang digunakan untuk mengamati bentuk yang meliputi denah, arah hadap, dan bagian-bagian bangunan 4

sehingga dapat membantu identifikasi bentuk dari bangunan. Peneliti menggunakan analisis morfologi untuk mengetahui gaya arsitektur bangunan Rumah Sakit Darmo c) Analisis Kualitatif Analisis yang dilakukan terhadap data yang tidak berwujud angkaangka melainkan berupa pernyataan verbal. Analisis ini dilakukan untuk menelaah perpaduan gaya arsitektur juga kebudayaan di dalam bangunan Rumah Sakit Darmo. Disamping itu juga dipakai untuk mengungkap komponen bangunan yang bersifat struktural maupun ornamental. 5. Hasil dan Pembahasan Lokasi penelitian Rumah Sakit Darmo terletak di Jalan Raya Darmo No.90, Kecamatan Tegalsari, Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur. Secara administratif termasuk dalam wilayah Kelurahan Dr. Soetomo, Kecamatan Tegalsari. Bangunan ini menghadap ke arah timur dengan batas-batas bangunan sebelah utara: pemukiman penduduk, sebelah selatan: pemukiman penduduk, sebelah timur: Jl. Raya Darmo, sebelah barat: rumah penduduk. Kawasan Darmo ini merupakan kawasan strategis yang berada di tengah kota dan dapat dengan mudah diakses dari berbagai penjuru kota. Kawasan Darmo ini telah menjadi salah satu kawasan yang paling padat arus lalu lintasnya di Kota Surabaya. Rumah Sakit Darmo dibangun pada masa Kolonial Belanda, sehingga bangunannya mendapat pengaruh dari gaya arsitektur yang berkembang di Belanda juga. Namun bangunan kolonial yang ada di Indonesia berbeda dengan bangunan di Belanda pada masanya. Rumah Sakit Darmo pada waktu dibangun mendapat pengaruh arsitektur Modern Fungsional dengan elemen Art Deco. Arsitektur Modern Fungsional pada waktu itu sedang berkembang (1910-1940), gaya arsitektur ini lebih diminati para arsitek yang berada di Hindia Belanda karena lebih mengutamakan fungsi, keindahan timbul semata-mata oleh adanya fungsi dari elemen-elemen bangunannya. Aspek keindahan tidak lagi dikaitkan 5

dengan adanya dekor atau ornamen dan bagian-bagian bangunan yang semata-mata untuk memperindah bangunan seperti misalnya menaramenara tinggi, ornamen, patung, dan lain-lain yang tidak memiliki fungsi. Sedangkan Art Deco adalah aliran seni berbentuk dekorasi abstrak non figuratif, gaya seni bangunan yang bentuk ornamennya cenderung kaku dan besudut-sudut (Sumalyo, 1997: 113-114). Pada Rumah Sakit Darmo terlihat pada bagian pintu yang memiliki pintu rangkap dua. Pintu yang luar berkisi agar privasi pasien yang terjaga di dalamnya mendapatkan sirkulasi udara dari kisi-kisi tersebut. Bentuk kisi-kisi tersebut membentuk garis-garis horizontal seperti pada arsitektur Modern, yang terbentuk menjadi unsur komposisi dekoratif (Sumalyo, 1993:110). Pengaruh arsitektur Modern juga terdapat di Menara pada jalan masuk utama Rumah Sakit Darmo mirip dengan menara pada gerejagereja Calvanist di Belanda. Bentuk seperti ini sempat populer, pada saat arsitektur Modern berkembang pesat di Indonesia. Kebanyakan arsitek pada masa Art Deco tetap memfavoritkan ubin sebagai bahan penutup lantai, lantai Rumah Sakit Darmo hampir sebagian menggunakan material ubin. Gaya Art Deco menginspirasi gaya modern, plafon dengan warna terang tidak lagi diminati, plafon cenderung menggunakan warna-warna yang sangat pucat (putih) dan sering disesuaikan dengan warna dinding (Beazley, 1994:428). Dinding pada area Rumah Sakit Darmo hampir keseluruhan diplester dan difinishing dengan cat berwarna putih. Pada awal dibangun bangunan ini gaya yang turut mempengaruhi adalah gaya Modern. Sedangkan ciri-ciri bangunan Modern dindingnya diplester dan dicat putih (Handinoto, 1996:248). Perabot pada Rumah Sakit Darmo menggunakan material rotan, sedangkan dalam ruang perabot yang digunakan menggunakan material kayu dan besi. Penggunaan perabot tersebut juga dipengaruhi gaya Modern. Ciri perabot pada periode Modern Kolonial menurut Pamungkas dalam bukunya Bangunan Lama dan Mebel Masa Kolonial adalah digunakan lebih banyak ragam bahan baku selain kayu, seperti rotan, kain 6

terpal, kulit, marmer, hingga besi. Kursi dan meja rotan yang digunakan pada teras, merupakan desain yang cukup populer pada waktu itu. Meja dan kursi rotan tersebut hingga kini masih digunakan. Selain main entrance terdapat juga ruang tunggu yang terletak di lorong entrance yang menuju bangunan tengah rumah sakit. Bentuk dari lorong ini bersekatsekat dengan bentuk pelengkungan setengah lingkaran pada bagian atasnya. Bentuk pelengkung tersebut bergaya Romawi dan juga berfungsi sebagai isolasi panas dan sinar matahari. Pemakaian pelengkung sudah ada sejak jaman Romawi awal atau jaman Etruscan, terdapat pada pelengkung Augustus di Perugia, yang dibangun pada akhir abad 11 SM (Sumalyo, 2005:29). Bentukan pelengkung banyak digunakan pada bangunan arsitektur Kolonial, terutama pada arsitektur Modern. Citroen berusaha menghilangkan citra bangunan kolonial yang berkesan mewah dan banyak hiasan atau ornamen dengan bangunan arsitektur Modern yang lebih menitikberatkan pada fungsi. 6. Simpulan Rumah Sakit Darmo adalah salah satu bangunan kolonial yang terletak di Kota Surabaya dan merupakan bangunan banda cagar budaya yang sampai sekarang masih digunakan dan terawat dengan baik. Bangunan Rumah Sakit Darmo terkait dengan perjalanan sejarah kepahlawanan kota Surabaya dimasa revolusi kemerdekaan dimana tempat ini pernah menjadi pusat interniran tawanan Eropa di jaman Jepang. Disamping itu Rumah Sakit Darmo merupakan bangunan monumental buah karya arsitek legendaris C. Citroen Arsitektur bangunan Rumah Sakit Darmo mendapat pengaruh gaya arsitektur Modern Fungsional dan memiliki unsur gaya Art Deco. Terlihat pada bentuk dan elemen pendukung yang memperlihatkan ciri arsitektur Modern dengan gaya Art Deco. 7

Daftar Pustaka Beazley, Mitchell. 1994. The Elements of Style. New York, Interscience. Handinoto. 1996. Perkembangan Kota dan Arsitektur Kolonial Belanda di Surabaya 1870-1940. Surabaya: Andi Yogyakarta. Pamungkas, Grace.2008. Bangunan Lama dan Mebel Masa Kolonial.kompas 13 Agustus 2008 Purwono, Nanang. 2006. Mana Soerabaia Koe Mengais Butiran Mutiara Masa Lalu. Surabaya: Pustaka Eureka Sumalyo, Yulianto. 1993. Arsitektur Kolonial Belanda di Indonesia. Yogyakarta: GajahMada University Press Sumalyo, Yulianto. 1997. Arsitektur Modern Abad XIX dan Abad XX. Yogyakarta: GajahMada University 8

Lampiran Gambar: Bangunan Rumah Sakit Darmo bergaya arsitektur Modern Fungsional yang mendapat pengaruh Art Deco. 9