BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang pesat menjadi bagian dari sarana

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH KEMANFAATAN, KEMUDAHAN PEMAKAIAN DAN KOMPETENSI AUDITOR PADA KEBERHASILAN PENERAPAN TEKNIK AUDIT BERBANTU KOMPUTER

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. manual (kertas). Pengumpulan data secara manual dapat mengurangi

BAB I PENDAHULUAN. keindahan di dalamnya sangat terkenal sebagai tempat tujuan pariwisata oleh

BAB I PENDAHULUAN. (hardware) dan perangkat lunak (software) memberikan kekuatan untuk mengelola

BAB I PENDAHULUAN. salah satu sarana untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan bisnis.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Technology Acceptance Model (TAM) yang diadopsi dari Theory of

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Akuntansi merupakan suatu sistem informasi yang dapat membantu

BAB I PENDAHULUAN. Bab pendahuluan ini meliputi beberapa sub bab yaitu 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terutama sektor audit. Permintaan jasa audit dari tahun ke tahun mengalami

BAB I PENDAHULUAN. perubahan lingkungan yang serba cepat dan dinamis. Organisasi

BAB I PENDAHULUAN. Informasi yang berkualitas merupakan informasi yang strategis untuk

BAB I PENDAHULUAN. pada era modern ini menjadi tantangan bagi setiap organisasi.

BAB 1 PENDAHULUAN. akurat, dan secepat mungkin. Meningkatnya kebutuhan ini seiring dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. (Handayani, 2010 dalam Ratnaningsih, 2014). Teknologi informasi merupakan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Kab. Sleman yang mengalami juga perkembangan pesat adalah distro. Berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dalam setahun terakhir tercatat lebih dari 73 coffee shop tumbuh berkembang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sistem informasi merupakan kombinasi teknologi dan aktivitas orang yang

BAB I PENDAHULUAN. komputer (hardware, software) dengan teknologi komunikasi (data, image,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Era perkembangan informasi saat ini berkembang sangat pesat seiring

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian...

BAB I PENDAHULUAN. kemudahan dalam kehidupan sehari-hari. Teknologi informasi memberikan banyak

(Survey di Universitas Muhammadiyah Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipungkiri merupakan suatu kebutuhan yang penting dan tidak dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan infrastruktur seperti hardware, software, teknologi penyimpanan

BAB I PENDAHULUAN. menanggapi informasi laporan keuangan yang diperoleh, ditambah dengan

BAB I PENDAHULUAN. teknologi komputer dan telekomunikasi dengan teknologi lainnya, seperti

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bab tinjauan pustaka ini terdiri dari dua Sub Bab yaitu Sub Bab 2.1 Landasan

BAB I PENDAHULUAN. baik yang berorientasi pada profit maupun nonprofit khususnya pada sektor

BAB I PENDAHULUAN. (Jogiyanto, 2005 : 1). Sampai saat ini teknologi informasi (TI) telah

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Hal tersebut memberikan pengaruh yang signifikan terhadap penerapan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. politik, dan sosial budaya, hingga hal-hal yang lebih spesifik

BAB I PENDAHULUAN. muka. Fenomena ini yang kemudian dapat dilihat dalam bisnis e-commerce yang

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk pengembangan sistem informasi (Venkatest et al, 2003).

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat. Internet sudah menjadi alat komunikasi online yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. eksternal perusahaan. (Singgih dan Bawono 2010). sulit untuk diukur, sehingga para pemakai informasi membutuhkan jasa pihak

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. 1. Teori Technology Acceptance Model (TAM)

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam waktu yang relatif singkat (Simamarta, 2006:5 dalam Sarasmitha

BAB I PENDAHULUAN. bervariasi. Persaingan antara perusahaan semakin meningkat dengan dibarengi

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin pesat. Salah satu teknologi yang berkembang dengan pesat

BAB I PENDAHULUAN. memberikan manfaat pada bidang ekonomi. Teknologi juga telah mendorong

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. komponen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan. Sistem dilihat

BAB I PENDAHULUAN. mengambil keputusan yang tepat, Tata Sutabri (2004:6). Informasi yang bersifat

ABSTRAK. Kata Kunci: kinerja individual, efektivitas penggunaan SIA, kepercayaan, kemampuan teknik personal, dukungan manajemen

BAB I PENDAHULUAN. fungsi standar menjadi hadirnya sebuah telepon seluler pintar atau smartphone

BAB 1 PENDAHULUAN. sedangkan pengauditan biasanya tidak menghasilkan data akuntansi, melainkan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Information and Communication Technology ( ICT ) yang. keuntungan yang masuk, baik secara finansial maupun jaringan.

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum auditing adalah suatu proses sistemik untuk memperoleh dan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi saat ini menjadikan internet sebagai bagian penting

BAB I PENDAHULUAN. akan jasa profesional akuntan publik. Kasus-kasus manipulasi yang telah terjadi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Semakin meluasnya kebutuhan jasa profesional akuntan sebagai pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan audit atas laporan keuangan tidak semata mata bekerja untuk. dituntut untuk memiliki kompetensi yang memadai.

BAB 1 PENDAHULUAN. Penggunaan sistem teknologi informasi saat ini telah menjadi kebutuhan utama bagi

BAB I PENDAHULUAN. memegang peranan yang sangat penting dan mempunyai pengaruh yang

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia yang tidak dapat dipisahkan pada era modern ini. Dua

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Henry Prat Fairchild dan Eric Kohler (2014: 31) Sistem. ikut merasakan ketergangguan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. bagian input, proses, output. Tanpa ketiga itu sistem informasi tidak dapat berjalan. nantinya akan kita sajikan bagi masyarakat.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan digunakan untuk menjamin kelangsungan hidup perusahaan dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Jasa audit atas laporan keuangan merupakan jasa yang paling dikenal

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan tentang Peradilan Agama di Jawa dan Madura (Staatsblad Tahun

BAB I PENDAHULUAN. bagian dari lingkungan pembelajaran telah meningkat secara drastis. Salah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. untuk membiayai berbagai keperluan pemerintah dan pembangunan, antara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian Negara Indonesia maupun negara lainnya dalam menjalankan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Laporan hasil audit memiliki posisi yang sangat penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu keunggulan pemanfaatan teknologi adalah suatu nilai tambah

PENDAHULUAN. Era globalisasi telah menuntut segala informasi dapat diakses secara cepat dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam laporan keuangan. Pemeriksaan laporan keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman sekarang ini telah menuntut setiap perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. bekerja sebagai auditor eksternal (Kurniawanda, 2013). laporan disetiap kali melakukan audit. Kantor Akuntan Publik (KAP) dapat

PENGARUH PENGALAMAN KERJA TERHADAP PENINGKATAN KEAHLIAN AUDITOR DALAM BIDANG AUDITING (Study Survei di KAP wilayah Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. menentukan dan melaporkan penyelewengan yang terjadi dalam sistem akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. Dari profesi akuntan publik, masyarakat mengharapkan penilaian yang

BAB I PENDAHULUAN. pengguna laporan keuangan. Laporan keuangan ini akan digunakan untuk menilai

PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, KEPERCAYAAN, DAN KOMPETENSI PADA PENERAPAN TEKNIK AUDIT SEKITAR KOMPUTER

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Akuntansi. Maka dapat disimpulkan sebagai berikut: semakin baik tingkat Perceived Usefulness maka akan semakin tinggi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. karena banyaknya perubahan dan tidak adanya kesepakatan istilah yang digunakan.

BAB I PENDAHULUAN. individu dikarenakan faktor-faktor, seperti sikap individu, norma-norma

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan suatu perusahaan merupakan salah satu sumber informasi

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai dampak yang cukup besar bagi perusahaan. Kelangsungan hidup

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terutama informasi keuangan suatu organisasi (Nabizadeh, 2014).

BAB I PENDAHULUAN. sakit yaitu dengan menggunakan komputer di manajemen rumah sakit

BAB I PENDAHULUAN. teknologi informasi menjadi hal yang sangat penting. Teknologi informasi

BAB I PENDAHULUAN. mengenai pernyataan-pernyataan tentang kegiatan dan kejadian-kejadian

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Technology Acceptance Model (TAM) diadopsi dari model The Theory of

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi informasi (TI) pada zaman sekarang merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Visi Misi

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi yang pesat menjadi bagian dari sarana pendukung berbagai aktivitas, baik aktivitas para pebisnis, akademisi, birokrat, maupun profesional. Era globalisasi telah menuntut segala informasi dapat diakses secara cepat dan mudah. Dalam lingkup perusahaan atau organisasi, teknologi sering dimanfaatkan untuk menghasilkan suatu informasi. Singh (2010) menyatakan bahwa suatu organisasi atau perusahaan tidak akan mampu beroperasi secara optimal tanpa bantuan teknologi informasi, dengan demikian bisa dikatakan pemanfaatan teknologi informasi menjadi hal yang penting bagi perusahaan ataupun organisasi dalam mendukung aktivitasnya. Teknologi informasi diciptakan untuk membantu dan memermudah segala aktivitas yang dilakukan dalam perusahaan maupun organisasi. Suaib (2008) menyatakan bahwa kemampuan memroses data dan menggunakan arus informasi secara efektif merupakan hal penting bagi organisasi bisnis, organisasi pemerintah, dan organisasi kemasyarakatan. Penggunaan teknologi informasi tersebut nantinya akan menghasilkan informasi yang akurat dan berkualitas bagi perusahaan ataupun organisasi tersebut. Hal tersebut ditandai dengan penggunaan sistem informasi berbasis komputer yang semakin tinggi di setiap bidang termasuk dalam bidang akuntansi. 1

Sistem informasi berbasis komputer merupakan kombinasi teratur dari kumpulan individu, hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi (O Brien, 2006: 7). Dengan demikian, penggunaan sistem informasi berbasis komputer akan memroses sejumlah transaksi dengan cepat dan terintegrasi, dapat menyimpan dan mengambil data dalam jumlah yang besar, dapat mengurangi kesalahan matematis, dan menghasilkan laporan dengan tepat waktu dalam berbagai bentuk. Informasi yang diperoleh dari pemrosesan tersebut akan dapat digunakan sebagai bahan dalam pengambilan keputusan oleh para pemegang kewenangan dalam rangka memajukan perusahaan (Rosani, 2011). Penggunaan sistem informasi berbasis komputer dalam bidang akuntansi telah menjadi hal yang penting dalam meningkatkan keandalan dan akurasi data (output) yang dihasilkan. Dalam praktek akuntansi, suatu informasi yang relevan, tepat waktu, lengkap dan dapat dipahami merupakan tujuan dari penggunaan sistem informasi akuntansi berbasis komputer (Sumarsana,2013). Jika dibandingkan dengan pengolahan data secara manual, sistem informasi berbasis komputer memiliki keunggulan lebih yaitu kemampuan dalam memroses data dengan lebih cepat dan mudah sehingga tidak memerlukan waktu yang lama bagi perusahaan untuk menghasilkan sebuah informasi. Penggunaan sistem informasi berbasis komputer dalam bidang akuntansi salah satunya Kantor Akuntan Publik (KAP) dalam memberikan jasa audit tentunya juga menyadari bahwa peranan komputer akan membantu meningkatkan kinerja karyawan dalam melakukan tugasnya. Perry dan Henry (dalam 2

Sumarsana, 2013) menyatakan bahwa para auditor setuju penggunaan teknologi komputer dalam pengolahan data akan berdampak signifikan terhadap suatu proses audit. Fleenor (1995) menyatakan bahwa perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat memaksa auditor untuk mengikutinya dalam hal audit laporan keuangan. Dengan adanya teknologi komputer, maka kemampuan auditor dalam melakukan analisis akan semakin meningkat namun informasi yang dihasilkan dengan cara menggunakan teknologi (Computer Based Information System) haruslah tetap dapat dipercaya agar nantinya dapat digunakan untuk menentukan kualitas kinerja kantor akuntan publik. Penggunaan komputer dalam proses audit sering dikenal dengan istilah Teknik Audit Berbantu Komputer (TABK). Teknik audit berbantuan komputer merupakan suatu proses audit dalam memeriksa laporan keuangan dengan menggunakan teknologi komputer. Ada kondisi yang menyebabkan auditor perlu memertimbangkan untuk menggunakan teknik audit berbantuan komputer yaitu tidak adanya dokumen masukan atau tidak adanya jejak audit (audit trail), dibutuhkannya peningkatan efektivitas dan efisiensi prosedur audit dalam pemeriksaan. Keberhasilan penerapan teknik audit berbantuan komputer tentunya memiliki permasalahan. Penerapan teknologi baru dalam suatu organisasi akan berpengaruh pada sumber daya manusia. Salah satu permasalahannya adalah kemampuan para auditor untuk dapat menerima sebuah sistem dan memahami cara menggunakannya dalam suatu proses audit. Perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat terkadang tidak diikuti dengan pemahaman auditor 3

akan teknologi itu sendiri (Prasita dan Priyo, 2007). Menurut Kustono (2000), faktor pengguna sangat penting untuk diperhatikan dalam penerapan sistem baru, karena tingkat kesiapan pengguna untuk menerima sistem baru mempunyai pengaruh besar dalam menentukan sukses tidaknya perkembangan atau penerapan sistem tersebut. Pemahaman terhadap sistem informasi berhubungan dengan perilaku individu untuk menggunakan teknologi dalam penyelesaian tugas rutin, yaitu seberapa jauh sistem informasi sebagai alat bantu terintegrasi pada setiap pekerjaan baik karena pilihan individual maupun mandat dari organisasi (Jurnali, 2001). Perkembangan teknologi memaksa auditor meninggalkan prosedur audit tradisional yang selama ini menggunakan dokumen-dokumen kertas (Bierstaker, dkk 2001). Dalam perkembangan teknologi ini akan mengakibatkan perubahan cara pengumpulan serta pengolahan data dari proses manual menjadi proses dengan berbantu komputer. Penerapan akan teknologi terhadap proses audit sangat penting untuk dipenuhi agar tujuan dari proses audit dapat dicapai dengan efektif dan efisien. Konsep dalam penelitian ini adalah model berketerimaan teknologi yaitu Technology Acceptance Model (TAM) yang diadopsi dari Theory of Reasoned Action (TRA) dikembangkan oleh Davis (dalam Handayani, 2007) menawarkan sebuah teori sebagai landasan untuk memeroleh pemahaman yang lebih baik mengenai perilaku pemakai dalam penerimaan dan penggunaan sistem informasi. Konsep technology acceptance model dilandasi oleh teori tindakan beralasan theory of reasoned action yang dikembangkan oleh Ajzen dan Fishbein (dalam Nor et al, 2008). TAM menawarkan suatu teori yang dapat menguji perilaku 4

penerimaan dan penggunaan sistem informasi oleh pemakai. Dalam technology acceptance model, penerimaan pemakai sistem informasi ditentukan oleh dua faktor kunci yaitu perceived usefulness dan perceived ease of use. Dua faktor tersebut memberikan gambaran bahwa apabila sistem informasi mudah digunakan dan bermanfaat, maka pemakai akan cenderung untuk menggunakan sistem informasi tersebut. Theory of reasoned action disebutkan oleh Fishbein dan Ajzen (dalam Nor et al, 2008) mengasumsikan bahwa perilaku didasarkan oleh niat individu untuk terlibat dalam perilaku atau tindakan tertentu. Nasution (2004) dalam penelitiannya mengenai penggunaan teknologi informasi berdasarkan aspek perilaku (behavioral aspect) mengungkapkan bahwa aspek prilaku dalam penerapan teknologi informasi merupakan salah satu aspek yang penting untuk di perhatikan, karena berhubungan langsung dengan pengguna (user), sebab interaksi antara pengguna dengan perangkat komputer yang digunakan sangat dipengaruhi oleh persepsi, sikap, afeksi sebagai aspek keprilakuan yang melekat pada diri manusia sebagai user. Persepsi kemanfaatan (perceived usefulness) didefinisikan sebagai suatu tingkatan dimana seseorang percaya bahwa penggunaan suatu subyek tertentu akan dapat meningkatkan prestasi kerja orang tersebut (Rahadi, 2007). Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa persepsi kemanfaatan berkaitan dengan produktifitas dan efektifitas kegunaan sistem dalam tugas secara menyeluruh untuk meningkatkan kinerja orang yang menggunakan sistem tersebut. Venkatesh dan Morris (2003) menyatakan bahwa terdapat pengaruh penting manfaat dalam 5

pemahaman respon individual dalam teknologi informasi. Adamson dan Shine (2003) menyebutkan bahwa hasil riset-riset empiris menunjukkan bahwa persepsi kemanfaatan merupakan faktor yang cukup kuat memengaruhi penerimaan, adopsi dan penggunaan sistem oleh pengguna. Hasil penelitian Santoso (2014) juga membuktikan adanya pengaruh yang positif persepsi kemanfaatan (perceived usefulness) terhadap penerimaan teknologi informasi. Penelitian lainnya dilakukan oleh Tangke (2004) membuktikan bahwa persepsi kemanfaatan (perceived usefulness) memiliki pengaruh yang positif terhadap penerimaan penerapan Teknik Audit Berbantuan Komputer (TABK). Persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use) didefinisikan sebagai suatu tingkatan dimana seseorang percaya bahwa komputer dapat dengan mudah dipahami (Rahadi, 2007). Berdasarkan definisi tersebut, dapat dikatakan bahwa kemudahan penggunaan mampu mengurangi usaha seseorang baik waktu maupun tenaga untuk memelajari sistem atau teknologi karena individu yakin bahwa sistem atau teknologi tersebut mudah untuk dipahami. Intensitas penggunaan dan interaksi antara pengguna (user) dengan sistem juga dapat menunjukkan kemudahan penggunaan. Hasil penelitian Santoso (2014) membuktikan adanya pengaruh yang positif persepsi kemudahan (perceived ease of use) terhadap penerimaan teknologi informasi. Penelitian lainnya dilakukan oleh Tangke (2004) membuktikan bahwa persepsi kemudahan (perceived ease of use) memiliki pengaruh yang positif terhadap penerimaan penerapan Teknik Audit Berbantu Komputer (TABK). 6

Kompetensi auditor juga merupakan faktor yang dapat memengaruhi keberhasilan dan suksesnya penerapan Teknik Audit Berbantuan Komputer (TABK). SA Seksi 210 dalam SPAP, 2011 menyatakan bahwa laporan keuangan harus diaudit oleh orang yang berkompeten. Kompetensi seorang auditor sering diukur dari pengalamannya dalam mengaudit laporan keuangan (Mayangsari, 2003). Pengetahuan dan pengalaman auditor dalam penggunaan software merupakan hal yang penting dalam mengaudit dengan bantuan komputer (PSA No 57.SA Seksi 335). Hal ini diperlukan karena dalam mengaudit dengan menggunakan komputer, auditor harus memahami software yang digunakannya sehingga auditor yakin dengan hasil audit yang dihasilkan oleh software yang digunakannya. Arens (2011: 423) juga menjelaskan bahwa pemanfaatan teknologi akan menimbulkan kebutuhan akan pengalaman dalam bidang teknologi informasi. Esya (2008) meneliti mengenai pengaruh kompetensi auditor dan pemahaman sistem informasi akuntansi terhadap kinerja auditor bea dan cukai di Jakarta. Hasil dari penelitian ini adalah kompetensi auditor berpengaruh positif pada kinerja auditor, selain itu pemahaman akan sistem informasi akuntansi juga berpengaruh positif pada kinerja auditor. Dari uraian-uraian diatas menunjukkan bahwa salah satu perkembangan yang terjadi dalam bidang audit sehubungan dengan penerapan teknologi informasi adalah dengan adanya Teknik Audit Berbantu Komputer (TABK). Penerapan teknologi baru dalam suatu organisasi akan berpengaruh pada keseluruhan organisasi, terutama pada sumber daya manusia. Penerapan memiliki arti suatu perbuatan untuk memraktikkan suatu teori atau metode. Faktor 7

pengguna sangat penting untuk diperhatikan dalam penerapan sistem, karena tingkat kesiapan pengguna untuk menerima sebuah sistem mempunyai pengaruh besar dalam menentukan keberhasilan penerapan sistem tersebut (Kustono 2000). Ditinjau dari aspek personal yang terkait dengan theory Technology Acceptance Model (TAM) ada faktor-faktor yang memengaruhi keberhasilan penerapan teknik audit berbantu komputer antara lain kemanfaatan dan kemudahan pemakaian Selain itu, menurut (PSA No 57.SA Seksi 335) pengetahuan dan pengalaman auditor dalam penggunaan software merupakan hal yang penting dalam mengaudit dengan bantuan komputer. Dari uraian latar belakang di atas, maka peneliti mengangkat permasalahan dengan judul Pengaruh Kemanfaatan, Kemudahan Pemakaian dan Kompetensi Auditor pada Keberhasilan Penerapan Teknik Audit Berbantu Komputer. 1.2 Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah yang diteliti pada penelitian ini adalah: 1) Bagaimana pengaruh kemanfaatan pada keberhasilan penerapan teknik audit berbantu komputer? 2) Bagaimana pengaruh kemudahan pemakaian pada keberhasilan penerapan teknik audit berbantu komputer? 3) Bagaimana pengaruh kompetensi auditor pada keberhasilan penerapan teknik audit berbantu komputer? 8

1.3 Tujuan Penelitian Sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti, maka tujuan penelitian adalah sebagai berikut: 1) Untuk mengetahui pengaruh kemanfaatan pada keberhasilan penerapan teknik audit berbantu komputer. 2) Untuk mengetahui pengaruh kemudahan pemakaian pada keberhasilan penerapan teknik audit berbantu komputer. 3) Untuk mengetahui pengaruh kompetensi auditor pada keberhasilan penerapan teknik audit berbantu komputer. 1.4 Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis maupun praktis bagi semua pihak yang berkaitan dengan penelitian ini, antara lain: 1) Kegunaan teoristis Melalui peneilitian ini, peneliti mencoba memberikan bukti tentang pengaruh kemanfaatan, kemudahan pemakaian dan kompetensi auditor pada keberhasilan penerapan teknik audit berbantu komputer, serta diharapkan dapat menjadi referensi dan memberikan sumbangan konseptual bagi peneliti sejenis maupun civitas akademika lainnya dalam rangka mengembangkan ilmu pengetahuan. 2) Kegunaan praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan bahan referensi bagi kantor akuntan publik untuk keberhasilan penerapan 9

teknik audit berbantu komputer serta diharapkan dapat memberikan kontribusi positif untuk penggunaan teknologi informasi dalam profesi audit sehingga dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk mengembangkan teknologi informasi di masa yang akan datang. 1.5 Sistematika Penulisan Pembahasan skripsi disusun berdasarkan urutan beberapa bab secara sistematis sehingga antara bab yang lainnya memiliki hubungan yang erat. Adapun sistematika penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut: Bab I Pendahuluan Dalam bab ini menjabarkan pendahuluan yang mengemukakan latar belakang masalah, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, kegunaan penelitian serta menguraikan sistematika penulisan. Bab II Kajian Pustaka dan Rumusan Hipotesis Dalam bab ini menjabarkan teori-teori penunjang terhadap masalah yang diangkat dalam penelitian ini dan rumusan hipotesis penelitian. Bab III Metode Penelitian Pada bab ini disajikan mengenai metodologi penelitian yang meliputi desain penelitian, lokasi penelitian, obyek penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel, jenis dan sumber data, populasi, sampel dan metode penentuan sampel, metode pengumpulan data, serta teknik-teknik analisis data. 10

Bab IV Pembahasan Hasil Penelitian Pada bab ini menjabarkan gambaran umum kantor akuntan publik, karakteristik responden, deskripsi dari masing-masing variabel yang diteliti, hasil penelitian, serta pembahasan hasil dalam penelitian. Bab V Simpulan dan Saran Pada bab ini dikemukakan simpulan yang diperoleh dari hasil penulisan yang telah dibahas dalam bab sebelumnya. Pada bab ini juga dikemukakan saran-saran yang diharapkan dapat digunakan oleh pihak yang berkepentingan. 11