KONDISI TRIWULAN I I II III IV I II III IV I

dokumen-dokumen yang mirip
KONDISI TRIWULAN II-2007

SURVEI PERBANKAN KONDISI TRIWULAN IV I II III IV I II III IV

SURVEI PERBANKAN KONDISI TRIWULAN I I II III IV I II III IV I II III IV I

SURVEI KREDIT PERBANKAN

SURVEI KREDIT PERBANKAN

SURVEI KREDIT PERBANKAN

SURVEI KREDIT PERBANKAN

SURVEI KREDIT PERBANKAN

SURVEI KREDIT PERBANKAN

SURVEI KREDIT PERBANKAN

SURVEI PERBANKAN KONDISI TRIWULAN II I II III IV I II III IV I II III IV I II

SURVEI KREDIT PERBANKAN

SURVEI KREDIT PERBANKAN

SURVEI KREDIT PERBANKAN

SURVEI KREDIT PERBANKAN

SURVEI KREDIT PERBANKAN

SURVEI PERBANKAN PERBANKAN SEMAKIN OPTIMIS KREDIT 2015 TUMBUH SEBESAR 17,1%

SURVEI PERBANKAN KONDISI TRIWULAN I Triwulan I Perbankan Semakin Optimis Kredit 2015 Tumbuh Sebesar 17,1%

Grafik 3. Pertumbuhan Per Jenis Kredit Konsumsi. Grafik 2. Perkembangan NPL Per Jenis Kredit (%) 3.0. (%, yoy)

SURVEI PERBANKAN * perkiraan

No. Jenis Kredit Rincian Kredit

Grafik 1. Permintaan Kredit Baru (SBT, %)

No. Jenis Kredit Rincian Kredit

(%, SBT) (%, qtq)

(%, SBT) (%, qtq)

KREDIT/PEMBIAYAAN PERBANKAN BABEL TRIWULAN II 2008 MAKIN EKSPANSIF

KREDIT/PEMBIAYAAN PERBANKAN BABEL TRIWULAN III 2008 MASIH CUKUP EKSPANSIF

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

KREDIT/PEMBIAYAAN PERBANKAN BABEL TRIWULAN I 2008 TETAP EKSPANSIF

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

Boks Dampak Krisis Ekonomi Global terhadap Perbankan Kalsel

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

KINERJA PERBANKAN 2008 (per Agustus 2008) R e f. Tabel 1 Sumber Dana Bank Umum (Rp Triliun) Keterangan Agustus 2007

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

1. Tinjauan Umum

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

SURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL

KREDIT/PEMBIAYAAN PERBANKAN SUMSEL TRIWULAN I 2008 TETAP EKSPANSIF

M E T A D A T A INFORMASI DASAR. Departemen Statistik Ekonomi dan Moneter, Statistik

HASIL SURVEI KREDIT KONSUMSI A. Karakteristik Bank

% yoy. Jan*

Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar. aruhi. Nov. Okt. Grafik 1. Pertumbuhan PDB, Uang Beredar, Dana dan Kredit KOMPONEN UANG BEREDAR

SURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL

SURVEI PERSEPSI PASAR

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mengambil langkah meningkatkan BI-rate dengan tujuan menarik minat

Potensi Kerentanan Ekonomi DKI Jakarta Menghadapi Krisis Keuangan Global 1

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III

meningkat % (yoy) Feb'15

aruhi Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar

ANALISA TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III

SURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL

BAB I PENDAHULUAN. berperan sebagai institusi yang memberikan jasa keuangan bagi seluruh pelaku

IV. KINERJA MONETER DAN SEKTOR RIIL DI INDONESIA Kinerja Moneter dan Perekonomian Indonesia

aruhi Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar Mar Apr'15 % (yoy)

SURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL

abungan, baik dalam rupiah giro valuta

aruhi Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan bertujuan untuk memperoleh keuntungan atau laba yang

BAB I PENDAHULUAN. jangka waktu yang pendek dan jangka waktu yang panjang. Investasi dalam

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO ACEH

Kajian Ekonomi Regional Banten

BAB I PENDAHULUAN. orang. Manfaat bagi kegiatan setiap orang yakni, dapat mengakomodasi

aruhi Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Memen

SURVEI PERSEPSI PASAR

Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengaruhi

aruhi Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar

-2- II. PASAL DEMI PASAL Pasal I Angka 1 Pasal 1 Angka 2 Pasal 3 Huruf a Perhitungan pemenuhan GWM Primer secara harian dilakukan berdasarkan posisi s

I. PENDAHULUAN. Perbankan Indonesia bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2012

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Kebijakan moneter Bank Indonesia dilaksanakan dalam rangka mencapai

SURVEI TENDENSI BISNIS

Perkembangan Uang Beredar (M2)

Analisa Statistik Uang Beredar (M2) dan Perkembangan Dana, Kredit serta Suku Bunga Perbankan

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik, prospek usaha yang selalu berkembang, dan dapat memenuhi

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

BAB I PENDAHULUAN. tantangan yang cukup berat. Kondisi perekonomian global yang kurang

SURVEI PERSEPSI PASAR

SURVEI PERSEPSI PASAR

P D R B 7.24% 8.50% 8.63% 8.60% 6.52% 3.05% -0.89% Sumber : BPS Kepulauan Riau *) angka sementara **) angka sangat sementara

I. PENDAHULUAN. Investasi merupakan suatu daya tarik bagi para investor karena dengan

BAB I PENDAHULUAN. Seorang investor bersedia menanamkan dananya di suatu investasi jika

INDIKATOR AKTIVITAS EKONOMI TERPILIH

Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengaruhi

SURVEI TENDENSI BISNIS

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2012

BI Rate KMK KK KI. Tahun BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERKEMBANGAN MONETER, PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN TRIWULAN III 2004

BAB I PENDAHULUAN. BI Rate yang diumumkan kepada publik mencerminkan stance kebijakan moneter

PERKEMBANGAN MONETER, PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN TRIWULAN III 2003

SURVEI PERSEPSI PASAR

PERKEMBANGAN PRODUK DOMESTIK BRUTO

Transkripsi:

SURVEI PERBANKAN Triwulan I-007 Target pemberian kredit baru pada triwulan II-007 dan tahun 007 diperkirakan masih akan meningkat Hanya 4,0% responden yang menyatakan realisasi kredit baru dalam triwulan I-007 dibawah target yang ditetapkan Pertimbangan utama bank dalam menetapkan suku bunga adalah besarnya biaya dana pihak ketiga dan suku bunga penjaminan Suku bunga dana dan kredit pada triwulan I-007 mengalami penurunan dan diperkirakan masih akan berlanjut pada triwulan II-007 KONDISI TRIWULAN I-007 Permintaan Kredit Baru Permintaan kredit baru pada triwulan I-007 mengalami peningkatan. Menurut hasil Survei Perbankan triwulan I-007, permintaan masyarakat terhadap kr edit baru mengalami peningkatan yang ditunjukkan oleh kenaikan angka neto dari 4,0% pada triwulan IV-006 menjadi 57,6%. Tingginya permintaan nasabah terhadap pembiayaan usaha serta menurunnya suku bunga kredit menjadi faktor utama yang mendorong peningkatan permintaan kredit baru tersebut. Peningkatan ini terutama terjadi pada jenis kredit modal kerja, sementara berdasarkan sektoral terjadi pada sektor perdagangan dan industri pengolahan. Menurut jenis kredit konsumsi, sebagian besar berupa kredit kepemilikan rumah KPR dan kredit kendaraan bermotor. Dari seluruh aplikasi permohonan kredit baru yang masuk, hanya sekitar,5% yang tidak disetujui oleh Bank, menurun dibandingkan triwulan sebelumnya (4,0%). Sementara, mayoritas permintaan kredit baru yang disetujui berasal dari kelompok nasabah lama. Grafik Permintaan Kredit Baru Triwulan I-007 (% Angka Neto) 00 80 60 40 0 0-0 -40 I II III IV I II III IV I 005 006 007 Seluruh Bank Bank Besar Bank Menengah Bank Kecil Metodologi Survei Perbankan dilaksanakan secara triwulanan terhadap bank-bank umum yang berkantor pusat di Jakarta. Pengiriman dan pengumpulan kuesioner dilakukan dengan menggunakan email, surat dan faksimili. Metode pengolahan data dengan menggunakan metode saldo bersih (net balance), yakni menghitung selisih antara persentase jumlah responden yang memberikan jawaban meningkat dengan persentase jumlah responden yang memberikan jawaban menurun (dalam laporan ini menggunakan istilah angka neto ). Tim Statistik Sektor Riil

Tabel Prioritas Permintaan Kredit Baru Triwulan I-007 No. Jenis Kredit Rincian Kredit Prioritas a. Menurut Penggunaan Kredit Modal Kerja Kredit Investasi Kredit Konsumsi b. Kredit Konsumsi Perumahan (KPR) Kendaraan Bermotor Multiguna c. Sektor Ekonomi Perdagangan, Hotel dan Restoran Pertanian, Perburuan dan Sarana Pertanian Jasa Dunia Usaha d. Golongan Kredit Kredit Menengah (> Rp 500 juta s.d. Rp 5 miliar) Kredit Kecil (> Rp 50 juta s.d. Rp 500 juta) Kredit Besar (di atas Rp 5 miliar) e. Orientasi Penggunaan Kredit Non Ekspor Kredit Ekspor Keterangan : =prioritas pertama; =prioritas kedua; =prioritas ketiga Realisasi Kredit Baru Sebagian responden mengalami deviasi dalam penyaluran kredit baru dibandingkan dengan target yang ditetapkan Dari target pemberian kredit yang telah ditetapkan dalam triwulan I-007, hanya 4,0% responden yang menyatakan bahwa realisasi kredit barunya di bawah target yang telah ditetapkan (dengan deviasi di atas 5%). Kondisi perekonomian yang belum kondusif menjadi penyebab utama tidak tercapainya target bank dalam pemberian kredit baru. Tabel Perkembangan Realisasi Kredit Baru di Bawah Target yang Ditetapkan No. Jenis Kredit Rincian Kredit (% resp.) Tw IV-006 Tw I-007 a. Menurut Penggunaan Kredit Modal Kerja 7.5 4.6 Kredit Investasi 7.5 5.5 Kredit Konsumsi 7.5 4.0 b. Kredit Konsumsi Properti/perumahan. 8. Kendaraan bermotor 5.4 7.7 c. Sektor Ekonomi Perdagangan, Hotel dan Restoran 5.0 7.7 Industri Pengolahan.0 9. Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi - 9. Pertanian, Perburuan dan Sarana Pertanian 5.0 9. d. Golongan Kredit Kredit Kecil (>Rp.50 s.d 500 juta) 44.0 40.4 Kredit Menengah (> Rp 500 juta s.d. Rp 5 miliar) 8.0.9 e Orientasi Penggunaan Kredit Non Ekspor. 9.8 Kredit Ekspor 8.8 9. Sektor bangunan, industri pengolahan dan pertanian menjadi sektor yang dihindari oleh perbankan dalam penyaluran kreditnya. Selain itu, terdapat beberapa sektor ekonomi yang dihindari oleh perbankan didalam menyalurkan kreditnya dalam triwulan I-007, yaitu: Sektor industri pengolahan khususnya tekstil/garment, karena dianggap memiliki daya saing yang rendah dibandingkan dengan produk dari luar, disamping itu kondisi perekonomian belum mendukung perkembangan industri tekstil. Sektor bangunan (pembangunan mall) karena masih dianggap mengalami over supply dan berisiko tinggi. Tim Statistik Sektor Riil

Sektor pertambangan, karena jangka waktu pemberian kredit untuk sektor ini dianggap terlalu lama. Pemberian Kredit Investasi Sebagian besar responden berpendapat bahwa kredit investasi pada triwulan I-007 mulai menunjukkan perbaikan, yang diindikasikan dari peningkatan angka neto, dari 7,% pada triwulan IV-006 menjadi,8%. PERKIRAAN TRIWULAN II-007 Target Pemberian Kredit Baru Target pemberian kredit baru pada triwulan II-007 diperkirakan meningkat Hampir seluruh responden berpendapat bahwa target pemberian kredit baru pada triwulan II-007 diperkirakan akan meningkat, dengan peningkatan angka neto dari 6,4% menjadi 96,6%. Meningkatnya likuiditas perbankan dan rasio kecukupan modal bank serta rendahnya resiko dalam penyaluran kredit diperkirakan sebagai faktor internal yang mendorong peningkatan pemberian kredit baru. Sementara itu, kebijakan Bank Indonesia dalam menurunkan suku bunga (SBI) serta membaiknya prospek kondisi moneter dan ekonomi merupakan faktor eksternal yang turut mendorong peningkatan pemberian kredit baru. Grafik Target Pemberian Kredit Baru Triwulan II-007 (%) 0 00 80 60 40 0 0-0 -40 I II III IV I II III IV I II* (perkiraan) 005 006 007 Semua Bank Bank Besar Bank Menengah Bank Kecil Prioritas utama penyaluran kredit pada triwulan II-007 diperkirakan berupa kredit modal kerja. Prioritas utama penyaluran kredit pada triwulan II-007 diperkirakan berupa kredit modal kerja, sementara berdasarkan sektoral diperkirakan akan dominan pada sektor sektor perdagangan, hotel & restoran, dan sektor jasa-jasa dunia usaha. Tim Statistik Sektor Riil

Tabel Prioritas Target Pemberian Kredit Baru No. Jenis Kredit Rincian Kredit a. Menurut Penggunaan Kredit Modal Kerja Kredit Investasi Kredit Konsumsi b. Kredit Konsumsi Perumahan (KPR) Kendaraan Bermotor Kredit Multiguna c. Sektor Ekonomi Perdagangan, Hotel dan Restoran Industri Pengolahan Jasa-jasa Dunia Usaha d. Golongan Kredit Kredit diatas Rp.5 miliar Kredit Menengah (> Rp 500 juta s.d. Rp 5 miliar) Kredit Kecil (Rp.50 s.d 500 juta) e. Orientasi Penggunaan Kredit Non Ekspor Kredit Ekspor Keterangan : =prioritas pertama; =prioritas kedua; =prioritas ketiga Prioritas Tw II-007 Tahun 007 Untuk target pemberian kredit investasi baru pada triwulan II-007, diperkirakan masih akan meningkat, dengan angka neto sebesar 9,% dibandingkan dengan 74,% pada triwulan I-007. Sementara itu, sektor bangunan (subsektor properti) dan sektor industri pengolahan (industri tekstil/garment ) masih menjadi sektor ekonomi yang dihindari oleh perbankan dalam menyalurkan kreditnya. Sumber dan Penempatan Dana Dana pihak ketiga diperkirakan masih akan meningkat SBI masih merupakan pilihan utama bank apabila terjadi kelebihan likuiditas Mayoritas responden memperkirakan bahwa dana pihak ketiga pada triwulan II-007 akan mengalami peningkatan, namun dengan angka neto yang lebih rendah dibandingkan triwulan lalu (dari 86,6% menjadi 66,7%). Peningkatan dana pihak ketiga pada perbankan diperkirakan karena masih cukup menariknya tingkat suku bunga yang ditawarkan, selain itu adanya insentif diluar suku bunga serta peningkatan pelayanan perbankan kepada nasabahnya. Peningkatan dana pihak ketiga diperkirakan akan terjadi pada semua jenis simpanan, terbesar pada jenis deposito. Sementara itu, mayoritas responden (75,6%) menyatakan bahwa SBI masih merupakan prioritas pertama untuk menempatkan dananya apabila terjadi kelebihan likuiditas. Selain SBI, pinjaman antar bank, instrumen moneter lainnya (FASBI) menjadi prioritas berikutnya bagi perbankan dalam menempatkan kelebihan dananya. Tabel 4 Perkiraan Prioritas Penempatan Dana Bank No. Instrumen Prioritas Tw II-007 Tahun 007 SBI Antar Bank Instrumen Moneter Lainnya (FASBI) 4 Obligasi Pemerintah 4 4 5 Surat Berharga lainnya 5 5 6 Aktiva dalam Valas 6 6 7 Penyertaan 7 7 Keterangan : =prioritas pertama; =prioritas kedua; =prioritas ketiga, dan seterusnya Tim Statistik Sektor Riil 4

Penetapan tingkat suku bunga dipengaruhi oleh biaya bunga dana pihak ketiga dan suku bunga penjaminan (LPS). Suku Bunga Dana dan Kredit Sejalan dengan penurunan suku bunga SBI, suku bunga dana maupun suku bunga kredit juga menunjukkan penurunan dan diperkirakan masih akan berlanjut pada triwulan II-007. Besarnya biaya bunga dana pihak ketiga dan suku bunga penjaminan (LPS) diperkirakan akan menjadi faktor utama yang mempengaruhi penetapan tingkat suku bunga dana dan kredit. Tabel 5 Perkembangan Rata-rata Suku Bunga Dana (Rupiah dan Valas) SUKU BUNGA DANA Tw IV-006 Tw I-007 Perkiraan Tw II-007 Rata-rata Kisaran Rata-rata Kisaran Rata-rata Kisaran. Cost of funds 8.74% 6.85% - 0.64% 7.79% 5.79% - 9.79% 7.55% 5.64% - 9.45%. Cost of Loanable funds.6% 9.0% -.4% 9.75% 7.00% -.50% 9.48% 6.7% -.4%. Cost of funds.4%.0% - 4.57%.55%.4% - 4.97%.58%.6% - 5.00%. Cost of Loanable funds 4.46%.88% - 6.0% 4.4%.6% - 6.05% 4.4%.64% - 6.0% Tabel 6 Perkembangan Rata-rata Suku Bunga Kredit (Rupiah dan Valas) JENIS KREDIT Tw IV-006 Tw I-007 Perkiraan Tw II-007 Rata-rata Kisaran Rata-rata Kisaran Rata-rata Kisaran. Kredit Modal Kerja 5.67%.04% - 8.0% 4.54%.76% - 7.% 4.7%.45% - 6.89%. Kredit Investasi 6.5%.65% - 8.66% 4.98%.7% - 7.59% 4.66%.05% - 7.8%. Kredit Konsumsi 7.7% 4.8% - 9.5% 5.9% 0.4% -.70% 5.8% 0.6% -.47%. Kredit Modal Kerja 7.74% 6.0% - 9.46% 7.58% 5.8% - 9.5% 7.66% 5.8% - 9.50%. Kredit Investasi 8.5% 6.47% - 9.8% 8.% 6.50% - 9.75% 7.99% 6.4% - 9.65%. Kredit Konsumsi 8.06% 5.76% - 0.6% 7.67% 5.4% - 0.00% 7.7% 5.55% - 9.9% PERKIRAAN TAHUN 007 Target Pemberian Kredit Baru Pada tahun 007, target pemberian kredit baru akan meningkat. Mayoritas responden memperkirakan bahwa target pembe rian kredit baru dalam tahun 007 akan meningkat, ditunjukkan dengan angka neto 95,%. Peningkatan ini terjadi pada hampir semua jenis kredit, terutama kredit modal kerja. Membaiknya rasio kecukupan modal bank yang diikuti dengan masih tingginya tingkat likuiditas bank merupakan alasan internal utama yang mempengaruhi peningkatan tersebut. Sementara itu, arah kebijakan BI dalam menetapkan tingkat Tim Statistik Sektor Riil 5

suku bunga SBI dan tingkat persaingan usaha dari bank lain, merupakan alasan eksternal utama yang mendorong peningkatan penyaluran kredit. Pemberian kredit investasi dalam tahun 007 diperkirakan akan meningkat. Untuk pemberian kredit investasi dalam tahun 007, sebagian besar responden memperkirakan akan meningkat, dengan angka neto 89,7%. Sementara itu, sektor industri pengolahan (industri tekstil/garment) dan sektor bangunan (subsektor properti) masih menjadi sektor ekonomi yang paling banyak dihindari oleh perbankan dalam menyalurkan kreditnya. Sumber dan Penempatan Dana Sumber pendanaan yang berasal dari pihak ketiga, pada tahun 007 diperkirakan akan meningkat dengan angka neto 84,%, lebih rendah dibandingkan hasil survei triwulan IV-006 (90,6%) Masih cukup menariknya tingkat suku bunga Bank, diikuti dengan pemberian insentif diluar suku bunga, merupakan faktor utama yang akan mendukung peningkatan dana pihak ketiga. Sementara itu, sebagian besar responden (74,4%) memilih SBI sebagai pilihan utama untuk menempatkan dananya bila terjadi kelebihan likuiditas di tahun 007, diikuti dengan pinjaman antara bank dan instrumen moneter lainnya (FASBI). Suku Bunga Dana dan Kredit Suku bunga dana dan kredit tahun 007 diperkirakan masih akan mengalami penurunan. Pada tahun 007, suku bunga dana dan kredit diperkirakan akan mengalami penurunan. Untuk suku bunga valas, penurunan suku bunga terjadi pada kredit modal kerja dan konsumsi, sementara suku bunga kredit investasi masih menunjukkan peningkatan. Tabel 7. Perkembangan Suku Bunga Dana Tahun 007 Rata-rata Kisaran Rata-rata Kisaran. Cost of funds 8.0% 6.% - 9.90% 7.5% 5.4% - 9.8%. Cost of Loanable funds 0.40% 8.05% -.76% 9.% 6.4% -.% PERKIRAAN TAHUN 007 SUKU BUNGA DANA Hasil Survei Tw IV-006 Hasil Survei Tw I-007. Cost of funds.0%.07% - 4.%.50%.08% - 4.9%. Cost of Loanable funds 4.0%.74% - 5.85% 4.7%.60% - 5.95% Tabel 8. Perkembangan Suku Bunga Kredit Tahun 007 PERKIRAAN TAHUN 007 JENIS KREDIT Hasil Survei Tw IV-006 Hasil Survei Tw I-007 Rata-rata Kisaran Rata-rata Kisaran. Kredit Modal Kerja 4.66%.7% - 6.99%.9%.% - 6.59%. Kredit Investasi 5.6%.95% - 7.7% 4.5%.76% - 6.94%. Kredit Konsumsi 5.98%.8% - 8.% 5.% 9.58% - 0.84%. Kredit Modal Kerja 7.46% 5.9% - 8.99% 7.5% 5.67% - 9.7%. Kredit Investasi 7.70% 6.5% - 9.6% 7.9% 6.9% - 9.67%. Kredit Konsumsi 7.7% 5.7% - 9.7% 7.64% 5.4% - 9.94% Tim Statistik Sektor Riil 6

Tim Statistik Sektor Riil 7