BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN KABUPATEN KUPANG KABUPATEN KUPANG

BAB I PENDAHULUAN. adimistratif Nias merupakan kabupaten yang termasuk dalam Propinsi Sumatera Utara.

BAB I PENDAHULUAN. negara yang menerima kedatangan wisatawan (tourist receiving countries),

Kabupaten Sumba Barat Daya. Fasilitas & rambu lalulintas pada jalan menuju tempat wisata masih belum ada

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pariwisata merupakan salah satu sumber daya yang dapat. dimanfaatkan. Sesuai perkembangannya kepariwisataan bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. 1 Rencana Strategis Daerah Kab. TTU hal. 97

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. fisik pengorganisasian sistem struktur yang diperlukan untuk jaminan ekonomi

KATA PENGANTAR KUPANG, MARET 2016 PH. KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI LASIANA KUPANG CAROLINA D. ROMMER, S.IP NIP

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang belum terlalu terpublikasi. dari potensi wisata alamnya, Indonesia jauh lebih unggul dibandingkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Kota Balikpapan di pulau Kalimantan Timur Sumber: RTRW Kota Balikpapan

Prakiraan Musim Kemarau 2018 Zona Musim di NTT KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kualitas masyarakat dan dapat menambah rasa cinta tanah air

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Lintang Selatan dan Bujur Timur merupakan salah

Prakiraan Musim Hujan 2015/2016 Zona Musim di Nusa Tenggara Timur

KATA PENGANTAR. merupakan hasil pemutakhiran rata-rata sebelumnya (periode ).

PROGRES IMPLEMENTASI 5 SASARAN RENCANA AKSI KORSUP PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan yang terbentang antara

BAB 1 PENDAHULUAN. terbentuklah Kabupaten Natuna dengan kota Ranai sebagai pusat

GEOMORFOLOGI BALI DAN NUSA TENGGARA

BAB I PENDAHULUAN. Tenggara Timur yang terletak di daratan Pulau Flores. Wilayah Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh masyarakatnya. Pembangunan

KAPO - KAPO RESORT DI CUBADAK KAWASAN MANDEH KABUPATEN PESISIR SELATAN SUMATRA BARAT BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Gambar I.1 Peta wilayah Indonesia Sumber:

BAB I PENDAHULUAN. Bajo, kabupaten Manggarai Barat Nusa Tenggara Timur. Perkembangan yang. sektor, salah satunya yang sangat pesat ialah pariwisata.

BAB I PENDAHULUAN. Terminal merupakan prasarana transportasi jalan untuk keperluan menurunkan dan

WISATA KULINER SEBAGAI PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA PANTAI WIDURI DI KABUPATEN PEMALANG

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

Oleh: Drs. Frans Lebu Raya, Gubernur Nusa Tenggara Timur Materi Pertemuan KADIN tanggal 7 Februari 2012 di Jakarta

HOTEL RESORT BINTANG III DI KAWASAN PEGUNUNGAN RANTEPAO TANA TORAJA SULAWESI SELATAN

langsung dalam kontak dagang.1

BAB I PENDAHULUAN. ragam bentuk seni kerajinan yang sudah sangat terkenal di seluruh dunia. Sejak

BAB I PENDAHULUAN 1.7 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kabupaten Ende dengan ibukotanya bernama Ende merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Latar Belakang Pemilihan Project

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pariwisata merupakan suatu kegiatan yang berkaitan dengan wisata untuk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kabupaten Sikka dengan ibu kotanya bernama Maumere merupakan salah

Disampaikan oleh: Ir. Wayan Darmawa,MT Kepala Bappeda Provinsi NTT. Oleh: IR. WAYAN DARMAWA,MT Kepala Bappeda Provinsi Nusa Tenggara Timur

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Sekilas Tentang Kota Tarakan Pantai Amal Indah

PENGEMBANGAN TAMAN REKREASI DI LOKAWISATA BATURADEN

PENGEMBANGAN PARIWISATA DI KABUPATEN MANGGARAI BARAT MELALUI PEMBENTUKAN CLUSTER WISATA TUGAS AKHIR. Oleh: MEISKE SARENG KELANG L2D

BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. dan ekosistemnya ini dapat dikembangkan dan dimanfaatkan sebesar-besarnya

BAB III TAHAPAN KEGIATAN PENETAPAN BATAS LAUT DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. Potensi kekayaan alam yang dimiliki Indonesia sangatlah berlimpah, mulai

BAB IV GAMBARAN UMUM PROVINSI NTT. 4.1 Keadaan Geografis dan Administratif Provinsi NTT

Wahana Wisata Biota Akuatik BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. di perkotaan-perkotaan salah satunya adalah kota Yogyakarta. Ini

URAIAN SINGKAT PEMBANGUNAN PENGAMANAN PANTAI LASIANA DI KOTA KUPANG

2015 STRATEGI PENGEMBANGAN POTENSI DAYA TARIK WISATA KERAJINAN TENUN IKAT DI KABUPATEN ENDE

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Tengah berasal dari sebuah kota kecil yang banyak menyimpan peninggalan. situs-situs kepurbakalaan dalam bentuk bangunan-bangunan candi pada masa

UKDW KERANGKA BERPIKIR

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

I-1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. selalu harus diikuti sesuai dengan peningkatan konsumsi. Pariwisata adalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Latar Belakang Pengadaan Proyek

BAB I PENDAHULUAN. ditetapkan sebagai destinasi wisata nasional dalam Masterplan Kementerian

BAB III. KONDISI KEKURANGAN GIZI ATAU MALNUTRITION di KABUPATEN SIKKA, NUSA TENGGARA TIMUR

PASAR IKAN DAN PASAR FESTIVAL IKAN DI SUNDA KELAPA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Hotel Wisata Etnik di Palangka Raya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

PENATAAN KAWASAN GEDONG BATU SEBAGAI KAWASAN WISATA BUDAYA DI SEMARANG

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Latar Belakang Pengadaan Proyek

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sudah selayaknya kawasan-kawasan yang berbatasan dengan laut lebih menekankan

LaporanPerancangan Gedung Convention Centre di Kawasan Wisata Pantai Senggigi Lombok

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan ayat (3) pasal 33 Undang-Undang Negara Republik Indonesia Tahun 1945,

IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Bandar Lampung merupakan Ibukota Provinsi Lampung yang merupakan daerah

PUSAT INFORMASI PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN DI KABUPATEN KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perkiraan jumlah wisatawan internasional (inbound tourism) berdasarkan perkiraan

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. peranan pariwisata dalam pembangunan ekonomi di berbagai negarad, pariwisata

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pariwisata merupakan salah satu sumber devisa negara selain dari sektor

BAB 3 TINJAUAN WILAYAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan yang sangat luas dan kaya akan potensi sumber daya

SISTEM BARU LISTRIK KEPULAUAN

BAB I PENDAHULUAN. di dunia yang kekayaan alamnya menjadi aset bagi Negara yang berada

BAB I PASAR SENI DI WAIKABUBAK SUMBA BARAT NTT ARSITEKTUR TRADISIONAL SEBAGAI ACUAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BERITA RESMI STATISTIK

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah sebuah negara kepulauan terbesar di dunia dengan

OCEANARIUM DI KAWASAN PANTAI KARTINI JEPARA

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu fenomena sosial, ekonomi, politik, budaya,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

Landasan Konseptual Perencanaan dan Perancangan. Pengembangan Kawasan Kerajinan Gerabah Kasongan BAB I PENDAHULUAN

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan

BAB 1 PENDAHULUAN. Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya

PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB 1 PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Letak Kabupaten Bangkalan berada pada ujung Pulau Madura bagian Barat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Secara Geografis, NTT terletak pada 8 0 LS-12 0 LS dan 118 0 BT-125 0 BT. Luas Wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) ±47.349.9 km 2, terdiri dari 566 pulau; 42 pulau mempunyai penghuni dan sisanya 524 pulau tidak berpenghuni. 1 Secara Geografis, batas-batas wilayah NTT sebagai berikut : - Sebelah utara dengan Laut Flores; - Sebelah selatan berbatasan dengan Lautan Indonesia; - Sebelah timur berbatasan dengan TimorLeste Dan maluku; - Sebelah barat berbatasan dengan Nusa Tenggara Barat. Topografi wilayah NTT sebagian besar (± 70%) merupakan daerah yang berbukit bukit dan bergunung-gunung dengan kemiringan rata lebih dari 50%dengan kondisi morfologis yang gersang. Dari segi geologis masing masing pulau mempunyai proses kejadian yang bervariasi. Yang berbentuk secara vulkanik berada pada jalur gunung berapi, meliputi Pulau Komodo, Flores, Solor Adonara, Lembata, Pantar, Alor dan sekitarnya. Yang pembentukannya karena proses pengangkatan dari dasar laut, Meliputi Pulau sumba, Sabu, Rote, Semau, Timor dan pulau-pulau kecil yang lain. Dilihat dari jenis tanah, wilayah NTT terdiri dari jenis tanah latosol (tanah yang tahan terhadap erosi) dan tanah regusol dan aluvial (jenis tanah yang sifatnya bervariasi antara agak tahan sampai tahan terhadap erosi) Tanah Vulkanis terjadi akibat adanya letusan gunung berapi dan tekstur tanahnya lempung berdebu sampai lempung berpasir sehingga subur untuk tanaman. Tanah-tanah vulkanis sebagian besar tersebar di Flores dan Alor. Di Sumba tanahnya berupa batu Kapur dan topografi tanahnya tidak begitu curam, sendangkan di pantai bagian selatan tanahnya bergunung-gunung dan kemudian menurun dan terjal di bagian pantai di timor tanahnya berbukit-bukit dengan 1 Badan Pusat Statistik Propinsi Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Timur dalam Angka 2002, (2002), Hal.9 1

lapisan topsoil yang sangat tipis dan pada beberapa bagian wilayahnya terdapat tanah-tanah aluvial. 2 Di NTT terdapat tempat-tempat wisata alam, semisal: - Taman Nasional di Pulau Komodo terletak di Manggarai. - Pantai Pede dan waececu di labuanbajo terletak di Manggarai - Taman Laut 17 Pulau Riung di Ruing terletak dingada - Danau Kelimutu Ende terletak di Ende - Taman Laut Maumere terletak di Sikka - Danau Asmara terletak di Flores. - Taman Laut/Trumbu Karang terletak di Kupang - Pantai Lasiana Terletak dikupang - Pantai Oeasa Semau Terletak di Kupang - Pantai Nembrala terletak di Kupang - Tanjung Bastian terletak di TTU, dll Selain tempat wisata alam, ada juga tujuan wisata budaya, antara lain : - Prosesi Jumat Agung Larantuka terdapat di Flores Timur - Penangkapan Ikan Paus Lamalera terdapat di Flores Timur - Tenun Ikat Terdapat di NTT - Pasola terdapat di Sumba Barat - Kebudayaan Megalitik (Batu) batu Kubur terdapat di Sumba - Tiang Batu terdapat di Ngada - Tiang Batu Warloka terdapat di Manggarai, dll Pusat Informasi Pariwisata yang merupakan tempat yang memberi informasi dan gambaran tentang tempat wisata alam dan budaya di Nusa Tenggara Timur, selain itu tempat tersebut juga menampung kegiatan yang berhubungan dengan pariwisata dan budaya, kegiatan tersebut antara lain : - Pertunjukan Kebudayaan yaitu pertunjukan tari tradisional, musik tradisonal, lagu-lagu daerah, dan festival seni dan budaya, misalnya lomba tari tradisonal, lomba memainkan alat musik tradisional, lomba menyanyi lagu daerah, peragaan busana daerah. 2 Frans M. Parera, Gregor Neonbasu SVD, Sinar Hari Esok, (Jakarta:Funisia, 1997), hal. 3 4. 2

- Informasi Pariwisata dan Pameran Kebudayaan, berupa informasi multimedia di komputer tentang tempat pariwisata dan hasil kebudayaan masing-masing kabupaten dan ruang pajangan yang memajang hasil kerajinan, pakaian adat, alat musik tradisional. - Literatur atau Pustaka tentang wisata alam dan budaya, berupa perpustakaan kecil yang berisi buku-buku, brosur, literatur tentang tempat wisata alam dan budaya - Rekreasi, tempat tersebut bisa menjadi tempat rekreasi. Untuk mendukung kegiatan-kegiatan tersebut, maka dibutuhkan beberapa fasilitas, antara lain : - Ruang pertunjukan, berupa area pertunjukan ( Outdoor ) yang terdiri panggung, ruang ganti pakaian, dan tempat duduk penonton - Ruang pajangan dan informasi pariwisata, berupa showroom pajangan disertai komputer multimedia - Ruang perpustakaan, berisi buku-buku, brosur, literatur tentang tempat wisata alam dan budaya - Area rekreasi berupa taman dan food bazaar - Area pendukung berupa tempat parkir dan toilet Fasilitas tersebut ditampung dalam satu kawasan yang penekanan desain bangunan pada transformasi arsitektur tradisional. Sehingga bangunan tersebut dapat menunjukkan ciri arsitektur Nusa Tenggara Timur dan juga mewadahi kegiatan yang ada di dalamnya. Dengan banyaknya produk pariwisata yang berbeda dimana faktor ini adalah potensi yang membutuhkan penanganan lebih guna agar benar benar dijadikan sesuatu komuditi rekreasi yang akan selalu menjadi primadona serta sumber devisa bagi Nusa Tenggara Timur. Aneka ragam sajian objek wisata NTT adalah kekayaan yang tak ternilai harganya dan selalu harus di kemas asli dan indah sehingga dalam memperkenalkan keindahan serta keunikan objek wisata yang dimiliki NTT selalu berkesan serta mampu menitip memori indah lalu akan 3

mengajak setiap insan untuk akan selalu datang menjemput kenangan yang akan selalu mengalir dan takkan dapat terlupakan. Dengan meningkatnya jumlah wisatawan dari tahun ke tahun yang berkunjung ke NTT, maka perlu pula di topang dengan sebuah mekanisme menejemen pemasaran produk-produk objek wisata agar dapat dikenal luas baik di Indonesia maupun manca negara. Dengan sistim informasi serta publikasi pariwisata yang dilakukan dengan baik dan tepat, cepat serta akurat diharapkan akan sangat membantu dalam memperkenalkan Objek wisata NTT di mata wisatawan Nusantara maupun Manca Negara. Sehingga kehadiran Pusat Informasi Pariwisata NTT menjadi sesuatu yang sangat urgent guna dapat meningkatkan kualitas Produk objek wisata serta kuantitas wisatawan yang datang kedaerah ini. Pusat Informasi Pariwisata tersebut nantinya akan dibangun di Kupang, disebabkan Kupang adalah merupakan ibu kota Propinsi NTT sebagai pusat pemerintahan, pusat perdagangan dan pendidikan, selain itu Transportasi Udara ke wilayah NTT akan transit di Bandara Eltari Kupang sehingga menjadikan Pusat Informasi Pariwisata NTT akan mudah di jangkau oleh wisatawan yang telah tiba di Propinsi NTT. Menurut Sejarah, Kota Kupang sudah mulai dikenal pada abad ke 15, tepatnya pada tahun 1436 bersama 11 bandar lainnya yang terletak di pesisir pantai Pulau Timor. Kupang adalah kota pantai yang terletak di Teluk Kupang dan berkembang pesat ke arah selatan/pedalaman yang memiliki topografi berbukitbukit dengan kemiringan rendah sehingga membentuk fisik kota yang tampak bertingkat-tingkat jika dipandang dari arah timur laut. Pada awalnya, Kupang hanya merupakan bandar atau kota pelabuhan kecil yang terletak di pesisir pantai dengan wilayahnya terbentang dari Benteng, Lai Lai Besi Kopan, Solor, Tode Kisar hingga Oeba. Namun Kini, semakin berkembang dan bertambah luas membentang dari Tenau di titik paling barat hingga Lasiana di titik paling timur, serta Kolhua, Belo dan Haukoto di titik paling selatan. Letak Kota Kupang pada titik paling selatan Indonesia menyebabkan Kupang memiliki posisi penting dan strategis sebagai pintu masuk negara-negara Asia-Pasifik belahan Selatan, Khususnya Australia. Penduduk Kota Kupang saat ini berjumlah 215.557orang, 4

tersebar pada 4 kecamatan dan 45 kelurahan dengan komposisi yang heterogen; terdiri atas berbagai etnik dan subetnik, seperti Sabu, Rote, Timor, Sumba, Flores dan Alor serta etnik lain dari luar NTT seperti jawa, Sunda, Batak, Manado, dan Makassar. Heterogenitas suku dan etnik membawa kekayaan dan nuansa sosialbudaya yang sangat beragam, sebagai aset budaya yang sangat kaya dan potensial. 3 Melalui Pusat Informasi Pariwisata Nusa Tenggara Timur ini diharapkan wisatawan dan masyarakat luas umumnya dapat memperoleh informasi dan gambaran tentang tempat wisata alam dan budaya NTT, sehingga memudahkan untuk mengenal tempat wisata serta segala agenda kegiatan Pariwisata di NTT dari dekat dan memudahkan untuk mengerti maupun mengetahuinya. GAMBAR 1.1. PETA KUPANG Sumber : Review Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Kupang, Pemerintah Kota Kupang Tahun 2003 3 Ibid, hal. 160 161. 5

GAMBAR 1.2. PETA NUSA TENGGARA TIMUR Sumber : Cuplikan POTRET Pariwisata Nusa Tenggara Timur dalam 7 program strategis Untuk lebih memahami batasan kata yang akan banyak dijumpai pada babbab berikut ada baiknya kita memberikan penekanan batasan kata seperti : Wisata adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut yang dilakukan secara suka rela bersifat sementara untuk menikmati objek dan daya tarik wisata. Wisatawan adalah orang yang bepergian dari tempat tinggalnya untuk berkunjung ke tempat lain, dan berdiam ditempat tersebut lebih dari 24 jam, dengan maksud tidak untuk menetap dan tidak untuk memperoleh nafkah. Pariwisata adalah suatu perjalanan yang dimulai dari tempat asal yang akhirnya kembali ketempat asal tersebut. Kepariwisataan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan penyelengaraan pariwisata. Objek wisata/produk wisata adalah segala sesuatu yang menjadi sasaran wisata. Atraksi Wisata adalah sesuatu yang berwujud atau tidak berwujut yang dapat memikat seseorang untuk datang, serta dapat memberikan kepuasn atas kegiatan yang dilihat atau dilakukan. Cindramata adalah barang kenang-kenangan yang bentuknya menarik dan mempunyai ciri khas daerah atau peristiwa pariwisata tertentu. Arsitektur Tradisional NTT dapat kita golongkan dalam 3 karakteristik utama yakni Arsitektur Tradisional Flores, Timor dan Sumba, dimana kekayaan 6

pernik - pernik serta simbol simbol dari ketiga klasifikasi diatas penuh dengan makna yang mempunyai korelasi serta relevansi yang positif terhadap pembangunan asset pariwisata maupun pada Pusat Informasi Pariwisata NTT ini. Maka dari ketiga klasifikasi inilah penulis akan mencoba merenungkan serta mengadopsi untuk tujuan mampu mentransformasikan serta menggabungkan simbol-simbol kebanggaan masyarakat ini sehingga Pusat Informasi Pariwisata NTT dapat menjadi kebangaan masyarakat NTT pada khususnya dan Bangsa pada umumnya. 1.2. Permasalahan Bagaimana merancang Pusat Informasi Pariwisata Nusa Tenggara Timur di Kupang, yang dapat memberi informasi dan gambaran tentang objek wisata alam dan budaya Nusa Tenggara Timur dalam satu kawasan dengan penekanan desain bangunan pada transformasi arsitektur tradisional di NTT 1.3.Tujuan Nusa Tenggara Timur merupakan daerah kepulauan dan Kupang sebagai ibu kota propinsi Nusa Tenggara Timur dimana semua transportasi udara ke daerah Nusa Tenggara Timur transit di Kupang, guna maksud percepatan peningkatan kualitas pariwisata dan kuantitas wisatawan yang mengunjungi Nusa Tenggara Timur, maka perlu merancang sebuah Pusat Informasi Pariwisata Nusa Tenggara Timur di Kupang, yang dapat menampung dan menjadi pusat informasi wisata daerah dengan penekanan desain bangunan pada transformasi arsitektur tradisional di NTT 1.4. Sasaran a. Melakukan studi tentang Nusa Tenggara Timur. b. Melakukan studi tentang tempat wisata alam dan budaya dari 12 Kabupaten di Nusa Tenggara Timur c. Melakukan studi tentang Arsitektur Tradisional di NTT. d. Melakukan studi tentang pusat kebudayaan yang melihat pada galeri, gedung pertunjukan, exhibition space, perpustakaan,dll. 7

e. Melakukan Studi Literatur tentang landasan teori yang berkaitan dengan Arsitektur. 1.5. Lingkup dan Batas Pembahasan a. Wisata dibatasi pada wisata alam dan wisata budaya b. Studi bangunan dibatasi galeri, gedung pertunjukan, exhibition space, perpustakaan. c. Penekanan arsitektur tradisional dibatasi oleh arsitektur Tradisional Timor 1.6. Metode Pembahasan a. Metode Pengumpulan data - Wawancara ditujukan pada dinas pariwisata, dan budayawan yang berkompeten dalam hal ini. - Observasi Pengamatan langsung tempat wisata yang ada - Studi Literatur mempelajari wisata alam dan budaya Nusa Tenggara Timur b. Metode Analisa data Menggunakan metode deskriptif analitik yaitu menguraikan dan menganlisa data dengan informasi yang relevan untuk diambil kesimpulan dan usulan dengan pembahasan guna mendapatkan wujud rancangan bangunan yang sesuai kebutuhan dan tuntutan kegiatan. c. Metode Perancangan Mengunakan elemen-elemen tradisonal sebagai estetika dan sebagai tampilan bangunan. Sistem struktur, konsep peruangan konsep perancangan, pemilihan dan penggunaan meterial, dan diaplikasikan dalam perancangan, untuk mewadahi kegiatan sekaligus mengkomunikasikan Budaya Nusa Tenggara Timur sekaligus mewadahi gambaran umum tempat pariwisata yang ada. 8

1.7. Sistematika Pembahasan BAB I PENDAHULUAN Berisi latar belakang, permasalahan, tujuan, sasaran, lingkup dan batasan pembahasan, metode pembahasan dan sistematika pembahasan BAB II TINJAUAN UMUM PARIWISATA DAN ARSITEKTUR TRADISIONAL NTT Berisi tinjauan umum propinsi NTT, Tinjauan Kotamadya Kupang, tinjauan pariwisata NTT maupun potensi tempat wisata alam dan budaya di NTT, Arsitektur tradisional NTT BAB III TINJAUAN PUSAT INFORMASI PARIWISATA NTT. Berisi pengertian, fungsi pusat informasi Pariwisata NTT, kegiatan dalam Pusat Informasi Pariwisata NTT, Analisa Kebutuhan serta pelaku kegiatan BAB IV PENDEKATAN KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Mengungkapkan proses untuk menemukan ide-ide konsep perencanaan dan perancangan melalui metode-metode tertentu yang dapat aplikasikan pada site atau lokasi tersebut. BAB V KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Mengungkapkan konsep-konsep yang akan diterjemahkan dalam rancangan fisik. 9