Implementasi Kebijakan BOPTN dan UKT : Implikasinya Terhadap Universitas Indonesia dan Perguruan Tinggi Negeri Lainnya

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG BANTUAN OPERASIONAL PERGURUAN TINGGI NEGERI

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA,

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN BANTUAN OPERASIONAL PERGURUAN TINGGI NEGERI

oleh Sandi Aria Wakil Kepala Bidang Kajian BK MWA UI UM 2015

IONAL AL PT P N (TRANSISI ME

2018, No Menimbang : a. bahwa dana bantuan operasional ditujukan untuk menjaga kelangsungan pelaksanaan tridharma perguruan tinggi sesuai denga

BOPTN dan BPPTNBH. Bahan Biro Perencanaan dalam Rakor Pengawasan Bersama Itjen-BPKP. Solo, 28 Februari 2017

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLlK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2012 TENTANG

Sosialisasi Peraturan Perundangan Berkaitan Pendanaan PTN Badan Hukum

BANTUAN OPERASIONAL PERGURUAN TINGGI NEGERI

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2018 TENTANG BANTUAN OPERASIONAL PERGURUAN TINGGI NEGERI

1.1 Latar Belakang Masalah

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2013 TENTANG BENTUK DAN MEKANISME PENDANAAN PERGURUAN TINGGI NEGERI BADAN HUKUM

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG BENTUK DAN MEKANISME PENDANAAN PERGURUAN TINGGI NEGERI BADAN HUKUM

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG BENTUK DAN MEKANISME PENDANAAN PERGURUAN TINGGI NEGERI BADAN HUKUM

SALINAN PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS DIPONEGORO NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG

PEDOMAN UMUM BEASISWA DAN BANTUAN BIAYA PENDIDIKAN PENINGKATAN PRESTASI AKADEMIK (PPA)

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA NOMOR: 065/SK/R/III/2015

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 83/PMK.05/2008 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. perbaikan bangsa ini. Mahasiswa sebagai elemen masyarakat yang mempunyai kekuatan

TAHUN ANGGARAN 2013 PANDUAN PENYUSUNAN LAPORAN BANTUAN OPERASIONAL PERGURUAN TINGGI NEGERI (BOPTN)

PENATAAN AKUN DAN JUMLAH PENERIMAAN PERGURUAN TINGGI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2013 TENTANG BENTUK DAN MEKANISME PENDANAAN PERGURUAN TINGGI NEGERI BADAN HUKUM

BAB I PENDAHULUAN. Demi tercapainya kualitas hidup yang lebih baik di butuhkan upaya-upaya dari berbagai

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

PEDOMAN UMUM BEASISWA DAN BANTUAN BIAYA PENDIDIKAN PENINGKATAN PRESTASI AKADEMIK 2013

Biaya Kuliah Tunggal. oleh Ali Zainal Abidin (Staf Kajian BK MWA UI UM 2016)

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

UKT DALAM PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TINGGI

2013, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Pendidikan Tinggi adalah jenjang pendidikan setela

2015, No Keputusan Presiden Nomor 121/P Tahun 2014 Mengenai Pembentukan Kementerian dan Pengangkatan Menteri Kabinet Kerja Periode

KATA PENGANTAR. Jakarta, April 2018 Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan TTD. Intan Ahmad. ~ i ~

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, T

Ada Apa Dengan BOPTN?

KATA PENGANTAR. Jakarta, Maret 2017 Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan. Intan Ahmad. ~ i ~

PEDOMAN UMUM BEASISWA DAN BANTUAN BIAYA PENDIDIKAN PENINGKATAN PRESTASI AKADEMIK

RENCANA PROGRAM DAN ANGGARAN UNIVERSITAS ANDALAS TAHUN Oleh: Wakil Rektor IV

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah Indonesia berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2013 TENTANG BENTUK DAN MEKANISME PENDANAAN PERGURUAN TINGGI NEGERI BADAN HUKUM

PENGELOLAAN HIBAH PENELITIAN

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22/PMK.05/2015 TENTANG

Prof. Dr. Jamal Wiwoho, S.H., M.Hum.

Kenaikan Biaya Pendidikan Universitas Indonesia Tahun 2016

PENDAHULUAN. bangsa agar salah satu tujuan Negara Indonesia tercapai. Berdasarkan visi dalam

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

STANDAR PEMBIAYAAN PEMBELAJARAN

DRAFT PETUNJUK TEKNIS

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR Nomor : 02/I3/KU/2009 Tentang PENGELOLAAN DANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR REKTOR INSTITUT PERTANIAN

Standar Nasional Pendidikan Tinggi

Pedoman Teknis Audit BOPTN BPPTN BH dan Beasiswa Mahasiswa Tahun Rakor Pengawasan Bersama BPKP-Inspektorat Jenderal Kemristekdikti 2017, Solo

PEDOMAN BEASISWA PENINGKATAN PRESTASI AKADEMIK (PPA)

Pendirian, Perubahan Bentuk, dan Pembukaan Program Studi Perguruan Tinggi Swasta

PEDOMAN TEKNIS BEASISWA PENINGKATAN PRESTASI AKADEMIK (PPA) TAHUN 2018

Catatan Pengabdian MWA UI UM

PANDUAN PENYUSUNAN USULAN BANTUAN OPERASIONAL PERGURUAN TINGGI TAHUN ANGGARAN 2014

BAB II PROFIL PERPUSTAKAAN USU

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN TINGGI DAN PENGELOLAAN PERGURUAN TINGGI

BAB V KESIMPULAN, KETERBATAN DAN SARAN

Pengembangan Kapasitas Institusi. Teknologi Informasi dan Komunikasi (Perguruan Tinggi Swasta)

VISI DAN MISI POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG

PEDOMAN UMUM BEASISWA DAN BANTUAN BIAYA PENDIDIKAN PENINGKATAN PRESTASI AKADEMIK

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17/PMK.02/2015 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN TINGGI DAN PENGELOLAAN PERGURUAN TINGGI

2014, No.16 2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi adalah pengaturan

KANTOR PENJAMINAN MUTU INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

PANDUAN HIBAH PENYELENGARAAN PDITT

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL

OVERVIEW IMPLEMENTASI DAN EVALUASI RBA BLU. Kementerian Keuangan RI Direktorat Jenderal Perbendaharaan

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 92/PMK.05/2011 TENTANG RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN SERTA PELAKSANAAN ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 165/PMK.02/2014 TENTANG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

1 of 6 18/12/ :41

SALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR Nomor : 03/IT3/KU/2013 Tentang PERUBAHAN PAGU ANGGARAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (DIPA)

SALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR Nomor : 04/I3/KU/2010 Tentang MEKANISME PEMBAYARAN BIAYA PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM HIBAH

Standar Nasional Pendidikan Tinggi

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24/PMK.05/2015 TENTANG

SALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR Nomor : 05/IT3/KU/2012 Tentang PERUBAHAN PAGU ANGGARAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (DIPA)

Kata Pengantar. Jakarta, 6 Maret 2017 Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan TTD. Intan Ahmad NIP:

Paparan Workshop Good Governance Week Subdit Anggaran dan Akuntansi

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41/PMK.05/2015 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 44 /PMK.05/2009 TENTANG RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN SERTA PELAKSANAAN ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM

PEDOMAN UMUM BEASISWA DAN BANTUAN BIAYA PENDIDIKAN PENINGKATAN PRESTASI AKADEMIK (PPA)

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Semakin banyak praktikum yang dilaksanakan selama perkuliahan, UKT yang dibebankan akan semakin besar, ujarnya.

PROGRAM BEASISWA BANTUAN BELAJAR MAHASISWA (BBM) PENINGKATAN PRESTASI AKADEMIK (PPA) PENINGKATAN PROGRAM BANTUAN BEASISWA DAN BIAYA PENDIDIKAN

a. bahwa sesuai dengan visi pendidikan nasional dalam

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG

2015, No berdasarkan Keputusan 277/KMK.05/2010; Menteri Keuangan Nomor c. bahwa Menteri Agama melalui Surat Nomor: SJ/B.III/2/KU.03.2/5439/2014

BUKU PEDOMAN. PENYUSUNAN PROPOSAL PEMANFAATAN BOPTN PENELITIAN (Non-Simlitabmas) UNIVERSITAS GADJAH MADA TAHUN ANGGARAN 2015

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN KEDOKTERAN

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27/PMK.O5/2015 TENTANG

PANDUAN PENGAJUAN USULAN PROGRAM INSENTIF BUKU AJAR TERBIT TAHUN 2016

Pengembangan Sistem Aplikasi dan Konten INHERENT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DIREKTORAT PENDIDIKAN TINGGI ISLAM DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM TAHUN ANGGARAN

DESKRIPSI PROGRAM BEASISWA KEWIRAUSAHAAN SISWA SMK TAHUN KODE JUKNIS : 28-PS NAMA PROGRAM : BEASISWA KEWIRAUSAHAAN SISWA SMK

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM NOMOR 2951 TAHUN 2017 TENTANG

Transkripsi:

Implementasi Kebijakan BOPTN dan UKT : Implikasinya Terhadap Universitas Indonesia dan Perguruan Tinggi Negeri Lainnya Oleh : 1 Alldo Fellix Januardy 1 Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia Unsur Mahasiswa Periode 2013 Tahun 2013 adalah tahun penuh dinamika untuk Universitas Indonesia (UI). Kekisruhan status hukum UI, lamanya proses pengesahan Statuta UI, juga pemilihan Rektor UI yang tertunda melengkapi dinamika UI yang saat ini sedang berada di dalam masa transisi. Di tengah dinamika tersebut, terdapat berita lain terkait penerimaan mahasiswa baru 2013, yaitu Uang Pangkal UI untuk program S-1 Reguler dibebaskan karena UI mendapatkan dana dari DIPA BOPTN. Pembebasan UP untuk UI ini juga menimbulkan kekhawatiran. Apakah UP yang gratis akan mengakibatkan kenaikan biaya kuliah? Di tengah dinamika masa transisi UI, ramai juga dibicarakan di kampus lain, seperti UGM dan Unpad terkait pemberlakuan UKT dan sikap penolakan dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) masing-masing Universitas. Dinamika penolakan terhadap kebijakan UKT yang merupakan implementasi dari UU Nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi dinilai mengakibatkan biaya kuliah semakin mahal. Benarkah demikian? Mari kita kembali pada pertanyaan mendasar: apa itu BOPTN dan UKT? Apa akibat dari kedua kebijakan tersebut untuk PTN, khususnya UI? Tulisan ini akan mencoba memberikan gambaran komprehensif terkait implementasi dua kebijakan yang saat ini ramai diperdebatkan di berbagai Perguruan Tinggi Negeri juga implikasinya terhadap Universitas Indonesia. Apa Itu BOPTN? Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN) diatur melalui Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2012 tentang Bantuan Operasional Perguruan Tinggi yang Diselenggarakan oleh Pemerintah. Di dalam peraturan tersebut dijelaskan bahwa BOPTN merupakan bantuan biaya dari Pemerintah yang diberikan pada perguruan tinggi negeri untuk membiayai kekurangan biaya operasional sebagai akibat tidak adanya kenaikan sumbangan pendidikan (SPP) di perguruan tinggi negeri. Selanjutnya, alokasi BOPTN diatur dalam: Pasal 2 Permendikbud Nomor 58 Tahun 2012 mengatur bahwa BOPTN dipergunakan untuk: a. pelaksanaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat; b. biaya pemeliharaan pengadaaan; c. penambahan bahan praktikum/kuliah; d. bahan pustaka; e. penjaminan mutu; f. pelaksanaan kegiatan kemahasiswaan; 1

g. pembiayaan langganan daya dan jasa; h. pelaksanaan kegiatan penunjang; i. pengembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam pembelajaran; j. honor dosen non pegawai negeri sipil; k. pengadaan dosen tamu; dan/atau l. kegiatan lain yang merupakan prioritas dalam renstra perguruan tinggi masing-masing. Dan pasal 3 Permendikbud Nomor 58 Tahun 2012 mengatur bahwa BOPTN tidak boleh dipergunakan untuk : a. belanja modal dalam bentuk investasi fisik (gedung dan peralatan); b. tambahan insentif mengajar untuk pegawai negeri sipil; c. tambahan insentif dan honor untuk tenaga administrasi; dan d. kebutuhan operasional untuk manajemen. Alokasi BOPTN tersebut diberikan kepada 92 Universitas Negeri di seluruh Indonesia 1 yang penganggarannya disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing universitas dengan melaporkan kepada Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Jumlah BOPTN yang diterima oleh 92 Universitas tersebut berbedabeda mempertimbangkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) per mahasiswa, proporsi peserta bidikmisi terhadap jumlah mahasiswanya, akreditasi program studi, PNBP pihak ketiga dari riset, pengembangan, dan pengabdian masyarakat. Berdasarkan Peraturan Dirjen Dikti Nomor 15 / Kep / 2013 tentang Pengelolaan Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Untuk Penelitian tercantum bahwa BOPTN wajib dialokasikan paling sedikit 30% untuk kegiatan penelitian perguruan tinggi negeri dan perguruan tinggi swasta. BOPTN ditargetkan cair pada bulan Februari lalu. Namun, dikarenakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan merupakan salah satu kementerian yang dibekukan sementara pencairan anggarannya oleh Kementerian Keuangan, maka pencairan BOPTN menunggu batas akhir pencairan APBN, yaitu pada bulan April 2013. Pencairan ini diperkirakan tidak mengganggu kinerja anggaran Universitas Indonesia karena akan cair terlebih dahulu sebelum penerimaan mahasiswa baru tahun akademik 2013. Perlu diketahui bahwa terbitnya Permendikbud Nomor 58 Tahun 2012 bersamaan dengan Surat Edaran Dirjen Dikti No 305 / E / T / 2012 yang mengamanatkan kepada 92 Universitas penerima DIPA BOPTN untuk tidak menaikkan tarif kuliah / SPP. Demikian tabel draft alokasi BOPTN Universitas oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia: 1 Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Lampiran Nomor 0394/E5.2/PL/2013: Daftar Perguruan Tinggi Negeri Penerima Alokasi BOPTN 2013 Untuk Penelitian. 2

Tabel 1.1 Draft Alokasi BOPTN Universitas Tahun 2013 2 Apa Itu UKT? Selanjutnya, apa yang dimaksud dengan Uang Kuliah Tunggal (UKT)? UKT merupakan langkah awal pelaksanaan pasal 88 UU Nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi yang mengamanatkan pemerintah kelak harus dapat mengimplementasikan standar tertentu besaran SPP sesuai dengan wilayah sebuah PTN berada. Sebelum melaksanakan standardisasi sistem tersebut, pemerintah terlebih dahulu menerbitkan Surat Edaran Dirjen Dikti Nomor 488 E / T / 2012 dan Surat Edaran Dirjen DIkti Nomor 97 E / KU / 2013 yang keduanya mengatur tentang pelaksanaan sistem Uang Kuliah Tunggal untuk PTN sekaligus menghapus pembayaran Uang Pangkal bagi mahasiswa baru tahun akademik 2013 / 2014. Penerapan UKT ditujukan untuk akuntabilitas pembayaran SPP agar semua pengeluaran dapat diakomodir di awal masa pembayaran setiap periode akademik. Penulis akan mencoba memberi gambaran bagaimana pelaksanaan UKT di Universitas. Misalnya, Universitas X dengan Uang Pangkal sebesar 4 juta Rupiah, besaran SPP 1 juta Rupiah per semester, kemudian selama masa studi dipungut Biaya Laboratorium, Biaya Praktikum, Uang Fotokopi Materi Perkuliahan, dan sebagainya yang jika ditambahkan sejumlah total 500 ribu Rupiah per semester dan bersifat tentatif (Red: suatu waktu dapat melampaui harga tersebut atau 2 Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Sosialiasi Pelaksanaan DIPA Tahun Anggaran 2013. 3

dibawah harga tersebut tergantung jumlah SKS yang diambil atau mata kuliah praktek tertentu). Maka total biaya yang dikeluarkan jika seorang mahasiswa lulus 8 semester adalah: Rp 4.000.000,- (UP) + [8 x Rp 1.000.000,-] (SPP 8 Semester) + [8 x Rp 500.000,-] (Biaya Lain-lain 8 Semester) = Rp 16.000.000,-. Untuk mencegah pungutan yang berkali-kali dan sulit dilakukan pengawasan terhadap pembayaran tersebut, maka melalui kebijakan UKT pemerintah membagi seluruh beban kuliah normal selama 8 semester menjadi SPP per semester yang harus dibayarkan mahasiswa. Jika total mahasiswa Universitas X hingga lulus harus membayar Rp 1.000.000,- per semester, maka dengan sistem UKT ia dibebaskan Uang Pangkal-nya, namun harus membayar Rp 2.000.000,- per semester. Angka Rp 2.000.000,- per semester didapatkan dari total biaya yang dikeluarkan selama seorang mahasiswa berkuliah di Universitas X (Rp 16.000.000,-) dibagi 8 semester sehingga menghasilkan angka Rp 2.000.000,-. Perlu digarisbawahi bahwa prinsip UKT bukanlah penyamarataan tarif / implementasi sistem pembayaran flat, namun pada titik akuntabilitasnya, yaitu satu kali pungutan per semester agar mudah terukur besaran biaya yang harus dikeluarkan oleh calon peserta didik dan mudah dipertanggungjawabkan oleh institusi penyelenggara pendidikan. Implementasi Kebijakan BOPTN dan UKT dalam Konteks UI Universitas Indonesia (UI) merupakan salah satu Universitas penerima BOPTN terbesar. 3 Di dalam penganggaran BOPTN, UI mengalokasikan dana tersebut terutama untuk pembebasan Uang Pangkal, kemudian dana riset sesuai dengan Peraturan Dirjen Dikti Nomor 15 / Kep / 2013. Dengan pilihan alokasi oleh UI, maka Uang Pangkal tidak akan mempengaruhi pola pembayaran sistem UKT sebagai faktor pertambahan nilai pada besaran SPP yang dibayarkan mahasiswa per semester. Uang Pangkal mahasiswa baru tahun akademik 2013 program S-1 Reguler Universitas Indonesia bebas dari pungutan apapun. Universitas Indonesia juga telah mengadakan pengumpulan proposal dalam bentuk Hibah Riset, Action Research, dan Riset Berbasis Kolaborasi yang telah meloloskan 221 dari 315 pengusul proposal untuk masuk ke tahap seleksi substantif pada 26 Maret lalu. 4 Pertanyaan berikut, apakah UI sudah menerapakan prinsip UKT? Jawabannya, sudah. UI sudah menerapkan prinsip UKT sejak tahun 2008 yang terwujud dalam sistem pembayaran BOP Berkeadilan. Kembali pada pembahasan sebelumnya di atas, prinsip UKT bukanlah penyamarataan tarif, tapi pada akuntabilitas dan satu kali pungutan pada awal periode akademik. Dengan sistem BOP B, mahasiswa UI hanya membayar biaya semester pada awal periode akademik sekaligus Dana Kesejahteraan Fasilitas Mahasiswa (DKFM) sebesar 100 ribu Rupiah yang dibarengi dengan pembayaran BOP, kemudian tidak lagi dipungut Biaya Lain-Lain. Dengan demikian, UI adalah Universitas yang tidak terpengaruh kebijakan UKT karena telah terlebih dahulu mengimplementasikannya sejak tahun 2008 melalui sistem pembayaran BOP B. 3 Di dalam Pra-RKAT UI 2013 tercantum jumlah Rp 233.258.494.000,- untuk DIPA Program S-1 Reguler Universitas Indonesia. Tercantum Rp 163.000.000.000,- untuk DIPA BOPTN yang akan dialokasikan kepada kegiatan pengembangan, riset, dan pengabdian masyarakat, juga kebutuhan lain sebagaimana diatur di dalam Permendikbud Nomor 58 Tahun 2012. 4 Universitas Indonesia. Pengumuman Nomor 1628/H2.R12/PPM.00.00/2013 tentang Daftar Proposal Lolos Hibah Riset UI 2013 (BOPTN) 4

Kombinasi dua kebijakan ini menguntungkan apabila hanya dilihat dari konteks Universitas Indonesia pada tahun akademik 2013. Namun, untuk UI, ada beberapa hal yang tetap harus dikawal di dalam proses implementasi kebijakan BOPTN untuk pembebasan uang pangkal, yaitu : a. Memastikan Universitas Indonesia tidak menaikkan tarif maksimal BOP-B S1 Reguler sesuai dengan amanat Surat Edaran Dirjen Dikti No 305 / E / T / 2012; b. Memastikan pencairan DIPA BOPTN tepat waktu agar tidak mengganggu kinerja anggaran Universitas Indonesia dan pencairan dana kegiatan unit / fakultas / kegiatan kemahasiswaan; c. Memastikan rata-rata biaya BOP-B S1 Reguler UI dalam kisaran yang sama dgn tahun lalu (3,3 juta Rupiah berdasarkan kajian Departemen Advokasi dan Kesejahteraan Mahasiswa BEM UI 2012) atau mengalami penurunan, sebagai tanda meluasnya aksesibilitas Universitas Indonesia bagi masyarakat yang berasal dari kalangan ekonomi kurang mampu. Semakin Mahal? Perlu diingat bahwa ada beberapa BEM Universitas yang menolak implementasi kebijakan UKT di kampusnya. Sehingga, perlu digarisbawahi bahwa implementasi kombinasi kebijakan BOPTN dan UKT bukan tak memiliki kelemahan. Jika dalam pembahasan diatas dibahas terkait biaya lain-lain per semester yang sifatnya sangat fluktuatif, belum lagi, jika ternyata PTN tertentu menerapkan sistem subsidi silang pada uang pangkalnya saja, atau pada SPP-nya saja, maka dapat mengakibatkan total persebaran UKT menjadi lebih mahal jika dirata-rata untuk satu kali pungutan per periode akademik / per semester. Kenaikan SPP per semester juga dapat terjadi secara drastis dan akan memberatkan kemampuan seorang mahasiswa apabila tidak diberi keringanan melalui sistem berkeadilan atau pemberian beasiswa, mengingat tidak semua Universitas penerima DIPA BOPTN memprioritaskan alokasinya kepada pembebasan Uang Pangkal. Fenomena inilah yang kemungkinan besar terjadi pada Universitas yang BEM-nya menunjukkan sikap resistensi terhadap implementasi kebijakan UKT, selain karena UKT merupakan implementasi langkah kebijakan yang diamatkan oleh UU Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi yang saat ini sedang berada diambang Judicial Review oleh beragam BEM Universitas di seluruh Indonesia. Pihak pengelola / pimpinan Universitas harus jeli mengalokasikan anggaran BOPTN, mengalokasikan lebih banyak beasiswa, atau menerapkan sistem pembayaran berkeadilan agar mahasiswa tidak menjadi korban dari kenaikan biaya kuliah yang sulit dibendung karena diimplementasikan secara belum matang di tahun pertamanya. Aksesibilitas yang Tertunda Bagian ini merupakan catatan lain dari implementasi kebijakan BOPTN kepada 92 Universitas. Bila kita telusuri Permendikbud Tahun 58 Tahun 2012 maka dapat kita temukan bahwa peraturan ini merupakan peraturan turunan dari UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Bila kita menelisik pasal demi pasal di dalam UU tersebut, terutama pada 5

pasal 5, pasal 11, dan pasal 12 yang mencantumkan upaya kemudahan aksesibilitas bagi seluruh warga Negara dimanapun di seluruh pelosok Indonesia untuk mendapatkan pendidikan bermutu, maka kebijakan strategis seperti alokasi BOPTN untuk pembebasan Uang Pangkal, bahkan pembayaran SPP yang berkeadilan adalah sebuah kewajiban yang tidak dapat ditawar pelaksanaannya seharusnya sejak Undang-Undang ini disahkan. Penutup Implementasi kebijakan BOPTN dan UKT memiliki landasan hukum yang berbeda. Pelaksanaan BOPTN bersumber pada UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional terutama pada pasal 5, pasal 11, dan pasal 12 untuk memenuhi tantangan aksesibilitas pendidikan bagi seluruh Warga Negara Indonesia. Pelaksanaan UKT bersumber pada UU Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi sebagai langkah awal pelaksanaan pasal 88 dari UU Pendidikan Tinggi tentang standardisasi SPP yang kelak akan dilaksanakan pemerintah berdasarkan kemahalan wilayah sesuai dengan amanat UU tersebut. Dalam konteks UI, kebijakan BOPTN dan UKT menguntungkan untuk pelaksanaan penerimaan mahasiswa baru tahun akademik 2013 karena UI tidak perlu mengubah dan menyesuaikan prinsip atau sistem pembayaran yang baru. BOPTN juga tepat dialokasikan terutama untuk membebaskan Uang Pangkal. Dalam konteks Universitas lain, perlu pengawalan yang sangat ketat dari pelaksanaan UKT di tahun pertama agar tidak terjadi kenaikan biaya kuliah secara tidak langsung dan penganggaran BOPTN agar sesuai dengan kebutuhan Universitas, terutama mahasiswa sebagai stakeholder utama. Bersama tulisan ini terlampir : 1. UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 2. UU Nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi; 3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 58 Tahun 2012 tentang Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Yang Diselenggarakan oleh Pemerintah; 4. Surat Edaran Dirjen Dikti Nomor 305 / E / T / 2012 5. Surat Edaran Dirjen Dikti Nomor 97 / E / KU / 2013 6. Surat Edaran Dirjen Dikti Nomor 0394 /E5.2/PL/2013 7. Peraturan DIrjen Dikti Nomor 15 / Kep / 2013 8. Lampiran Surat Dirjen Dikti Nomor 0394/E5.2/PL/2013: Daftar Perguruan Tinggi Negeri Penerima Alokasi BOPTN 2013 Untuk Penelitian. 9. Pengumuman Hibah Riset Universitas Indonesia bersumber dana BOPTN tahun 2013. 6