A. LATAR BELAKANG MASALAH

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. perhatian yang khusus. Perjuangan dalam pergerakan kebangsaan Indonesia

RELEVANSI TEORI MARHAENISME DALAM MENJAWAB TANTANGAN ZAMAN DI ERA KAPITALISME GLOBAL SKRIPSI ANWAR ILMAR

Tiga Komponen Marhaenisme

BAB V PENUTUP. Politik Indonesia Pada Masa Demokrasi Terpimpin Tahun , penulis

BAB V KESIMPULAN. pemikiran dua tokoh tersebut, tidak bisa kita lepaskan dari kehidupan masa lalunya yang

Menawarkan Pancasila Menjadi Ideologi Dunia

Komunisme dan Pan-Islamisme

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Pada bab terakhir dalam penulisan skripsi ini akan dituangkan kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. kemerdekaan Indonesia. Berhubung dengan masih buruk dan minimnya sarana dan prasarana

I. PENDAHULUAN. sejak jaman kemerdekaan berkali-kali menghadapi ujian. Pada tahun

BAB IV KESIMPULAN. Kebijakan pemerintahan Francisco..., Fadhil Patra Dwi Gumala, FISIP UI, Universitas Indonesia

Refleksi CITA-CITA BUNG KARNO. Prof. Dr.Hamka Haq, MA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945

KISI-KISI SEJARAH KELAS XI IPS

Sosialisme Indonesia

PENGARUH LIMA ALIRAN TERHADAP KEPEMIMPINAN DI INDONESIA. Novia Kencana, MPA Universitas Indo Global Mandiri

Pijar-Pijar Gagasan Soekarno

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan

Warisan Bung Karno Untuk Rakyat Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Terbentuknya negara Indonesia dilatar belakangi oleh perjuangan seluruh bangsa.

yang korup dan lemah. Berakhirnya masa pemerintahan Dinasti Qing menandai masuknya Cina ke dalam era baru dengan bentuk pemerintahan republik yang

SURAT KEPERCAYAAN GELANGGANG SENIMAN MERDEKA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat biasa adalah mahkluk yang lemah, harus di lindungi laki-laki,

Para filsuf Eropa menyebut istilah akhir sejarah bagi modernisasi yang kemudian diikuti dengan perubahan besar.

I. PENDAHULUAN. Kebijakan Politik Etis dalam bidang pendidikan yang diberlakukan oleh

Sambutan Presiden RI pada Upacara Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional, Jakarta, 7 November 2012 Rabu, 07 November 2012

Ebook dan Support CPNS Ebook dan Support CPNS. Keuntungan Bagi Member cpnsonline.com:

PEMIKIRAN DAN PERJUANGAN SOEKARNO TENTANG DEMOKRASI TAHUN

SEJARAH DAN PENILAIAN KRITIS MARHAENISME TERHADAP KAPITALISME DI INDONESIA SKRIPSI. Oleh: Rahmat Churniawan NIM

BAB I PNDAHULUAN. Jepang dalam Perang Raya Asia Timur tahun Namun, ditengah tengah

BAB I PENDAHULUAN. suatu persamaan-persamaan dan berbeda dari bangsa-bangsa lainnya. Menurut Hayes

PARTAI NASIONAL INDONESIA PADA PEMILIHAN UMUM TAHUN 1955 DI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. hampir bersamaan muncul gerakan-gerakan pendaulatan dimana targetnya tak

Bung Karno: Berlayar di Tengah Tiga Gelombang

Kembali Ke Jalan Bung Karno!

SEBAB MUNCULNYA NASIONALISME

KISI-KISI PEDAGOGIK UKG 2015 SEJARAH STANDAR KOMPETENSI GURU KOMPETENSI GURU MATA PELAJARAN/KELAS/KEAHLIAN/BK

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sejarah Indonesia penuh dengan perjuangan menentang penjajahan.

BAB V KESIMPULAN. Pertama, mengenai tingkat kehidupan manusia dari masa pra sejarah sampai

Strategi Sukarno Melawan Imperialisme

BAB I PENDAHULUAN. Politik merupakan hal yang sering diperbincangkan dalam masyarakat. Apalagi tahun ini

BAB I PENDAHULUAN. berposisi di baris depan, sebagai komunitas sosial yang memotori perwujudan

Sejarah Penjajahan Indonesia

LATAR BELAKANG LAHIRNYA DEKRIT PRESIDEN 5 JULI 1959

BAB I PENDAHULUAN. tersebut telah muncul pada masa sebelum diproklamasikannya kemerdekaan

BAB II DINAMIKA MARHAENISME. memperhatikan latar belakang munculnya teori tersebut, termasuk dalam situasi

2015 KAJIAN PEMIKIRAN IR. SUKARNO TENTANG SOSIO-NASIONALISME & SOSIO-DEMOKRASI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. political competition and struggles, in which the media, as institution, take a. position (Kahan, 1999: 22).

KEHIDUPAN POLITIK PADA MASA DEMOKRASI TERPIMPIN

ACARA 100 TAHUN PERINGATAN KEBANGKITAN NASIONAL TAHUN 2008, DI ISTANA NEGARA JAKARTA, 20 MEI 2008 Rabu, 21 Mei 2008

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rubi Setiawan, 2013

KONSEP NASIONALISME SOEKARNO DALAM PNI Guntur Arie Wibowo* Abstrak

PEMIKIRAN SUKARNO TENTANG PERSATUAN INDONESIA TAHUN SKRIPSI. Oleh : Hasan Basri NIM

POLITICS DAN POLITICKING Oleh Nurcholish Madjid

BAB V. Penutup. pengaruh kapitalisme guna mewujudkan revolusi sosialis di Indonesia, berangkat dari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemilu 1955 merupakan pemilihan umum pertama dengan sistem multi partai yang dilakukan secara terbuka,

PEROLEHAN SISA KURSI SISA SUARA 1 PARTAI HATI NURANI RAKYAT III PARTAI KARYA PEDULI BANGSA

BAB V KESIMPULAN. Sosialisme di China Tahun , maka dapat diambil kesimpulan baik dari segi

Jalan Tengah Sosialisme

BAB IV ANALISIS. kebimbangan-kebimbangan dan akibatnya akan mudah terpengaruh pada hasutanhasutan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Revolusi yang menjadi alat tercapainya kemerdekaan bukan kuat dalam

HASIL PEROLEHAN SUARA PESERTA PEMILU TAHUN 2009 PARTAI POLITIK (DPR RI)

BAB V KESIMPULAN. Berdasarkan analisis pembahasan dalam penelitian pemikiran Musso dan

SOAL PERGERAKAN NASIONAL IPS KELAS X

BAB I PENDAHULUAN. Pemuda sebagai generasi penerus sebuah bangsa, kader Selakigus aset. pengawasan pelaksanaan kenegaraan hingga saat ini.

BAB I PENDAHULUAN. PKI merupakan sebuah Partai yang berhaluan Marxisme-Lenisme(Komunis).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Demokrasi menjadi bagian bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu

HASIL PEROLEHAN SUARA PESERTA PEMILU TAHUN 2009 PARTAI POLITIK (DPR RI)

HASIL PEROLEHAN SUARA PESERTA PEMILU TAHUN 2009 PARTAI POLITIK (DPR RI)

PERSEPSI GERAKAN MAHASISWA NASIONAL INDONESIA (GMNI) CABANG SEMARANG TERHADAP MARHAENISME SEBAGAI IDEOLOGI PERJUANGAN JURNAL SKRIPSI

4. Analisis Hasil Penelitian: Peran Agama-agama dalam Nation Building di Indonesia

EKONOMI POLITIK SUMBERDAYA ALAM DAN LINGKUNGAN (ESL 426 )

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

PANDANGAN POLITIK TAN MALAKA TENTANG KONSEP NEGARA REPUBLIK

- 1 - BUPATI KEPULAUAN SANGIHE PROVINSI SULAWESI UTARA PERATURAN BUPATI KEPULAUAN SANGIHE NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Gagalnya Konstituante dalam menetapkan Undang-Undang Dasar (UUD) dan

KEKUASAAN PRESIDEN DALAM SISTEM POLITIKDEMOKRASI TERPIMPIN D I S U S U N OLEH :

BAHAN KULIAH 10 SOSIOLOGI PEMBANGUNAN

BAB I PENDAHULUAN. ini berada dalam genggaman anak bangsa Indonesia sendiri.

Soekarno, Marhaen dan PNI

BAB II GAMBARAN UMUM

KISI KISI UJIAN SEKOLAH BERBASIS KOMPUTER TAHUN NO. KOMPETENSI DASAR KLS NO SOAL Memahami corak kehidupan masyarakat pada zaman praaksara

BAB I PENDAHULUAN. sebagai gagasan pemersatu bangsa Indonesia dengan tujuan melanjutkan revolusi kita

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa jasa para pahlawannya. Itulah

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA MENJADI TUAN DI NEGERI SENDIRI: PERSPEKTIF POLITIK. Dr. H. Marzuki Alie KETUA DPR-RI

ANALISIS POLITIK LUAR NEGERI. Oleh : Agus Subagyo, S.IP.,M.SI FISIP UNJANI

Manifesto Aidit dalam Peranan Koperasi Dewasa Ini

BAB I PENDAHULUAN. Negara eropa yang paling lama menjajah Indonesia adalah Negara Belanda

PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH BANGSA INDONESIA

Konflik Politik Karl Marx

BAB I PENDAHULUAN. pesan secara massal, dengan menggunakan alat media massa. Media. massa, menurut De Vito (Nurudin, 2006) merupakan komunikasi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi duta besar pertama Amerika untuk RIS. Sementara pemerintahan Truman di Amerika Serikat sedang berusaha

* Terdapat dua teori besar dalam ilmu social yang. 1. Teori struktural fungsionalisme, dan 2. Teori struktural konflik

Mengenang Salim Kancil Kaum Tani, Menuju Bangkit dari Keterpurukan!

Gerwani dan Tragedi 1965

Kapitalisme adalah ideologi yang cacat dan terbukti gagal membawa kebahagiaan bagi manusia di muka bumi ini.

Presiden Seumur Hidup

PEMETAAN STANDAR ISI

BAB I PENDAHULUAN. penjajahan Pemerintah Hindia-Belanda , karena adanya penderitaan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Marhaenisme merupakan salah satu paham yang pernah ada dan berkembang di Indonesia. Paham ini merupakan gagasan pemikiran dari Soekarno yang menjadi tonggak perlawanan terhadap anti-kapitalisme, anti-kolonialisme, antielitisme dan anti-imperialisme yang muncul di Indonesia. Marhaenisme diambil dari kata marhaen yang berarti orang yang tertindas, marhaenis adalah orang yang memperjuangkan hak-hak orang yang tertindas (Soekarno, 1965: 253). Saat kekuatan Barat masuk ke Indonesia, kebodohan dan mentalitas terbelakang masih berupaya dibentuk oleh penjajah. Keterbelakangan itu disebabkan oleh adanya corak produksi feudal, dimana rakyat hidup dengan bercocok tanam, tetapi hasil dari tanah kebanyakan harus diserahkan pada tuantuan feudal, bangsawan, raja-raja. Pada saat Indonesia berada dalam era feudal itu, bangsa barat telah mengalami berbagai perubahan. Dimulai dengan bangkitnya ilmu pengetahuan dan teknologi, berpuncak pada revolusi para pemilik modal dan industrialis yang menghancurkan tatanan feodalisme, lalu muncullah industrialisasi yang diikat oleh tatanan kapitalisme dimana modal sebagai tenaga produktif utama berusaha meningkatkan kekuatannya untuk mencari keuntungan. Tenaga kerja diperas dengan pendapatan rill yang kecil dan semakin kecil. Tindakan menekan buruh telah mengakibatkan ketidakpuasan karena kemiskinan

dan kelaparan memunculkan perlawanan dimana-mana (Soyomukti, 2012: 44). Oleh karena itu, diperlukan sebuah azas untuk mempersatukan kaum marhaen untuk bangkit dan berjuang melawan kapitalisme dan imperialisme tersebut. Marhaenisme merupakan sebuah pemikiran ideologi yang membela kaum marhaen atau kaum yang dimiskinkan oleh sistem. Konsep ini mungkin terlihat sama dengan konsep Marxisme yang memperjuangkan kepentingan proletar. Tapi, marhaenisme memperjuangkan semua lapisan masyarakat Indonesia. Marhaenisme juga bukan merupakan suatu azas pemberontakan, tetapi merupakan cara berpikir rakyat dalam berkehidupan di Indonesia. Marhaenisme merupakan Marxisme yang diterapkan sesuai dengan situasi dan kondisi di Indonesia (Susilo, 2012: 87). Munculnya marhaenisme tak luput dari sebuah kerangka berpikir dari Soekarno yang menggabungkan antara Nasionalisme Islam Marxisme. Inilah azas-azas yang dipeluk oleh pergerakan-pergerakan rakyat diseluruh Asia. Inilah paham-paham yang menjadi rohnya pergerakan di Asia, yang juga merupakan rohnya pergerakan di Indonesia kita. Tidak ada salahnya Nasionalis itu dalam geraknya bekerja bersama-sama dengan Islamis dan Marxis. Coba kita lihat kekalnya hubungan antara Nasionalis Ganhi dengan Pan-Islamis Maulana Mohammad Ali, yang ketika pergerakan non-koperartif di India, hamper tiada bedanya sama sekali. Coba liat pula pergerakan partai Nasionalis Kuomintang di Tiongkok yang dengan ikhlas hati menerima paham-paham Marxis, yang tak setuju pada kemiliteran, imperialisme dan kapitalisme (Soekarno, 1965: 5). Bukan mengharapkan, yang Nasionalis itu berubah paham menjadi Islamis atau Marxis,

bukan maksud pula menyuruh Marxis dan Islamis itu berbalik menjadi Nasionalis, akan tetapi impiannya adalah kerukunan dan persatuan antara tiga golongan tersebut. Tak hanya sekedar paham biasa saja, perkataan Marhaenisme adalah lambang kepribadian nasional (Adam, 2011: 75). Hingga akhirnya marhaenisme menjadi sebuah landasan perjuangan dari kaum-kaum marhaen. Pada perkembangannya Marhaenisme juga menjadi sebuah dasar ideologi dari partaipartai ataupun sebuah organisasi penggerak massa yang tumbuh dan berkembang di Indonesia. Hal ini terlihat munculnya partai yang berazaskan Marhaenisme yakni PNI (Partai Nasional Indonesia) yang berdiri di tahun 1927 (Bagin, 2002: 13). PNI berkembang dengan pesat,t erlebih lagi disertai dengan propagandapropaganda yang bertema antara lain : karakter yang buruk dari penjajah, konflik pengusaha dengan petani, front sawo matang, melawan front putih, menghilangkan ketergantungan dan menegakkan kemandirian, dan perlu pembentukan dalam Negara. Ada pula sebuah organisasi mahasiswa yang turut pula berazaskan Marhaenisme seperti GMNI (Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia) yang secara resmi direstui oleh presiden pertama Republik Indonesia Ir. Soekarno.Organisasi ini adalah sebuah gerakan mahasiswa yang berlandaskan ajaran Marhaenisme. GMNI dibentuk pada tanggal 22 Maret 1954 sebagai hasil gabungan dari tiga organisasi mahasiswa, masing-masing Gerakan Mahasiswa

Marhaenis, Gerakan Mahasiswa Merdeka, dan Gerakan Mahasiswa Demokrat Indonesia ( Presidium GMNI, 2011: 2). Mulai dari tahun 1920-an hingga saat ini marhaenisme juga merupakan sebuah azas untuk perjuangan diseluruh wilayah Indonesia, termasuk kota medan. Oleh sebab itu peneliti mengangkat judul Perkembangan Marhaenisme Di Kota Medan Tahun 1959-1965. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi identifikasi masalah adalah: a) Marhaenisme sebagai ideologi b) Perkembangan paham marhaenisme di Kota Medan 1959-1965 c) Marhaenisme sebagai azas perjuangan partai politik d) Marhaenisme sebagai azas perjuangan organisasi mahasiswa e) Dampak perkembangan paham Marhaenisme secara politis di Kota Medan C. Pembatasan Masalah Yang menjadi pembatasan masalah adalah: a) Latar belakang munculnya paham Marhaenisme b) Marhaenisme di kota Medan Era Demokrasi Terpimpin (1959-1965) D. Perumusan Masalah a) Apakah pengaruh marhaenisme terhadapa rakyat di kota Medan? b) Bagaimana perkembangan marhaenisme di kota Medan tahun 1959-1965? c) Apa dampak dari marhaenisme di kota Medan secara Politik? E. Tujuan Penelitian

Dalam setiap penelitian tentunya memiliki sebuah tujuan yang jelas, ada pun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah : a) Untuk mengetahui perkembangan Marhaenisme secara politik di kota Medan b) Untuk mengetahui dampak politik marhaenisme di kota Medan F. Manfaat Penelitian Dengan dilakukan penelitian ini, maka manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: a) Sebagai bahan perbandingan bagi peneliti selanjutnya yang berhubungan dengan Marhaenisme b) Untuk menambah wawasan dan pengetahuan peneliti dalam menuangkan buah pikiran dalam bentuk karya ilmiah dan skripsi c) Untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi peneliti dan pembaca mengenai perkembangan Marhaenisme d) Sebagai penambah pembendaharaan perpustakaan Unimed khususnya Fakultas Ilmu Sosial e) Sebagai bahan informasi dan referensi bagi pihak lain yang berhubungan dengan penelitian ini f) Bagi peneliti, sebagai syarat memperoleh gelar Sarjana pendidikan