Lokakarya Fungsional Non Peneliti TINJAUAN PUSTAKA Daun singkong merupakan limbah pertanian yang, dapat dimanfaatkan untuk pakan ternak karena kandung

dokumen-dokumen yang mirip
Lokakarya Fungsional Non Peneli BAHAN DAN METODE Percobaan ini dilaksanakan di laboratorium nutrisi Balai Penelitian Ternak di Bogor dengan meng

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Negara Indonesia memiliki banyak ragam tumbuhan hijauan,

DAUN SINGKONG DAN PEMANFAATANNYA TERUTAMA SEBAGAI PAKAN TAMBAHAN

I.20 PENGEMBANGAN METODE DETEKSI DAN DETOKSIFIKASI SENYAWA SIANOGEN DALAM PENGOLAHAN UBI KAYU

BAB III METODE PENELITIAN

A B S T R A K. Ubi kayu, Manihot esculenta Crantz, HCN, waktu optimum pelepasan HCN

Lampiran 1. Kriteria penilaian beberapa sifat kimia tanah

III. METODE PENELITIAN. Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Lampung mulai Agustus September

Bahan kimia : * Asam sulfat pekat 98%, Asam borat 2 % Natrium salisilat, Natrium nitroprusida, Natrium hypokhlorida, Natrium hidroksida, Kalium hidrog

Pengaruh Perlakuan Terhadap Kadar Asam Sianida (HCN) Kulit Ubi Kayu Sebagai Pakan Alternatif. Oleh : Sri Purwanti *)

PENETAPAN KADAR LEMAK KASAR DALAM MAKANAN TERNAK NON RUMINANSIA DENGAN METODE KERING

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juni 2012.

BAB III METODE PENELITIAN. Neraca analitik, tabung maserasi, rotary evaporator, water bath,

BAB III METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada Maret Juni 2012 bertempat di Bendungan Batu

MATERI DAN METODE. Materi

dimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)

Umumnya bungkil kedelai didatangkan dari beberapa negara seperti Amerika, Argentina, Brazil, Cina dan India., sehingga mutu dan komposisinyapun sangat

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul kelarutan senyawa fenolik dan aktivitas antioksidan

BAHAN DAN METODE. Pelaksanaan Penelitian

Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2010 hingga Oktober 2011.

Uji Kualitatif Kandungan Sianida dalam Rebung (Dendrocalamus asper), Umbi Talas (Colocasia esculenta), dan Daun Singkong (Manihot utilissima phol)

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai Oktober 2013, bertempat

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada April- Juli 2012 bertempat di Waduk Batutegi

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA

BAB III MATERI DAN METODE. Laboratorium Nutrisi dan Pakan Ternak Fakultas Peternakan dan Pertanian,

BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan

MATERI DAN METODE. Prosedur

METODE PENELITIAN. Waktu dan Tempat

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Maret Mei Sampel Salvinia

PENDAHULUAN. yang berasal dari bagian biji pada kebanyakan tanaman lebih banyak. diantaranya adalah daun singkong (Manihot utilisima).

BAB III METODE PENELITIAN. di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Laboratorium Kimia Analitik

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Prosedur Penelitian

BAB III. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dimulai dari bulan April 2010 sampai dengan bulan Januari

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Perlakuan terhadap Kandungan Protein Kasar. Tabel 4. Rataan Kandungan Protein Kasar pada tiap Perlakuan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,

MATERI DAN METODE. Materi

III. METODOLOGI PENELITIAN. Laboratorium Peternakan Universiatas Muhammadiyah Malang dan Laboratorium

PRODUKSI ABON IKAN PARI ( (RAYFISH): PENENTUAN KUALITAS GIZI ABON

BAB III METODE PENELITIAN. ayam broiler terhadap kadar protein, lemak dan bobot telur ayam arab ini bersifat

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul produksi VFA, NH 3 dan protein total pada fodder

Lokakarya Fungsiona! Non Peneliti 1997 Bahan Mated Pakan Ternak (Homogen) IKadar Air I Bahan Kering Kandungan Organik Abu (An-Organik) I Mikro Mineral

kalsium dengan menggunakan plasma darah yang ditambahkan pereaksi TCA pada berbagai ternak. Bahan Bahan yang digunakan meliputi : (1) Larutan Stronsiu

1. Filtrat enzim mananase didapatkan dari hasil produksi kapang Eupenisilium javanicum pada substrat bungkil kelapa 3%. 2. Pereaksi yang digunakan ada

BAB I PENDAHULUAN. yang penting sebagai penghasil sumber bahan pangan, bahan baku makanan,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2012 bertempat di Waduk Batu Tegi

3 METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian, Pilot. Plant, dan Laboratorium Analisis Politeknik Negeri Lampung.

I. PENDAHULUAN. Perkembangan pertanian di Indonesia saat ini sangat memprihatinkan. Selain

SILASE TONGKOL JAGUNG UNTUK PAKAN TERNAK RUMINANSIA

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

MATERI DAN METODE Waktu dan Lokasi Materi Bahan Alat Peubah yang Diamati

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tempat penelitian sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. sampel dilakukan di satu blok (25 ha) dari lahan pe rkebunan kelapa sawit usia

BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Tanah dan di Laboratorium Limbah

II. TINJAUAN PUSTAKA. dan banyak tumbuh di Indonesia, diantaranya di Pulau Jawa, Madura, Sulawesi,

3 Percobaan. Untuk menentukan berat jenis zeolit digunakan larutan benzena (C 6 H 6 ).

BAB III MATERI DAN METODE. Sumber Protein secara In Vitro dilaksanakan pada bulan September November

PENGOLAHAN UMBI GADUNG

ANALISIS PROTEIN. Free Powerpoint Templates. Analisis Zat Gizi Teti Estiasih Page 1

Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu. Kadar Abu (%) = (C A) x 100 % B

Bab III Bahan dan Metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material Jurusan Pendidikan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian Pengaruh Penambahan Urease pada Inkubasi Zeolit dan Urea

METODE. Materi. Rancangan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Termasuk

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang kehilangan BK, ADF dan N-ADF secara in vitro

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen.

ANALISIS KADAR BIOETANOL DAN GLUKOSA PADA FERMENTASI TEPUNG KETELA KARET (Monihot glaziovii Muell) DENGAN PENAMBAHAN H 2 SO 4

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I PENDAHULUAN. untuk memenuhi kebutuhan protein (Suherman, 2012). Koro pedang (Canavalia

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

KADAR ASAM SIANIDA DAN KANDUNGAN GIZI PADA DENDENG DARI LIMBAH KULIT SINGKONG

sampel pati diratakan diatas cawan aluminium. Alat moisture balance ditutup dan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Balai Riset dan Standardisasi Industri

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah kentang merah dan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilakukan pada bulan November Februari 2014.

BAB III METODE PENELITIAN

MATERI DAN METOD E Lokasi dan Waktu Materi Prosedur Penelitian Tahap Pertama

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Desember 2014 Februari 2015 di Jurusan

Lampiran 1 Rancangan penelitian

METODE PENELITIAN. pembuatan vermikompos yang dilakukan di Kebun Biologi, Fakultas

BAB III METODE PENELITIAN. selulosa Nata de Cassava terhadap pereaksi asetat anhidrida yaitu 1:4 dan 1:8

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Labolatorium Ilmu Tanah Jurusan Agroteknologi

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Politeknik

Lokakarya Fungsional Non Peneliti 1997 kontrol bahan lokal untuk mengganti kontrol dari luar negeri. Dalam percobaan ini, dipakai rumput gajah sebagai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Tyas Widhiastuti. Pembimbing: Dr. Ir. Anis Muktiani, M.Si Dr. Ir. Mukh. Arifin, M.Sc

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan, Jurusan

Transkripsi:

ANALISIS SIANIDA DALAM SINGKONG DENGAN METODE LIAN DAN HAMIR YANG DIMODIFIKASI Nina Marlina Balai Penelitian Temak, Ciawi-Bogor PEN DAHULUAN Sudah umum diketahui bahwa daun singkong di Indonesia, disamping dapat dikonsumsi oleh manusia, juga sering dimanfaatkan untuk pakan ternak yang cukup potensial. Namun demikian penggunaan daun singkong sebagai pakan ternak, mempunyai masalah yang cukup serius karena di dalamnya terkandung suatu senyawa kimia asam sianida (HCN) yang dapat menyebabkan gangguan metabolisme di dalam tubuh ternak. Untuk menurunkan kandungan HCN dalam daun singkong yang akan diberikan kepada ternak dapat dilakukan dengan perlakuan tertentu. Di antara perlakuan tersebut antara lain dengan cara pengeringan, perendaman atau dengan menambahkan senyawa kimia yang mengandung sulfur (Doyle dan Djayanegara, 1983). Berdasarkan kandungan sianidanya, singkong dibagi ke dalam tiga jenis (varietas) yaitu 1. Singkong manis dengan kandungan HCN 50 mg/kg umbisegar 2. Singkong (tidak manis dan tidak pahit) dengan kandungan HCN antara 50-100 mg/kg umbi segar 3. Singkong pahit dengan kandungan HCN di atas 100 mg/kg umbi segar. Singkong manis, umbi dan daunnya dapat dikonsumsi oleh manusia maupun ternak karena kandungan sianidanya rendah. Sedangkan singkong pahit yang mengandung sianida tinggi, umumnya digunakan untuk sumber bahan industri pembuatan pati (tepung tapioka) dan tidak digunakan langsung sebagai makanan manusia maupun ternak. Keracunan sianida yang cukup tinggi, dapat mengakibatkan kematian. Disamping keracunan yang akut, keracunan yang kronis pun sebagai akibat termakannya sianida yang sedikit demi sedikit namun terus menerus dalam kurun waktu yang lama, dapat mengganggu/membahayakan kesehatan temak. 121

Lokakarya Fungsional Non Peneliti TINJAUAN PUSTAKA Daun singkong merupakan limbah pertanian yang, dapat dimanfaatkan untuk pakan ternak karena kandungan proteinnya cukup tinggi. Menurut Jalaludin dan Saw Yin (1977), daun singkong dapat digunakan sebagai pengganti tepung jagung di dalam ransum ternak. Namun dengan adanya kandungan sianida (HCN) di dalamnya, penggunaan daun singkong menjadi terbatas. Banyak metode analisis HCN yang telah dicoba, akan tetapi hasilnya bervariasi hal ini disebabkan oleh sifat HCN yang mudah menguap akibat pengaruh suhu. Dengan adanya kenaikan suhu dan waktu inkubasi yang relatif lama pada proses analisis, dapat menyebabkan hilangnya sianida yang akan diukur. Untuk mengatasi hal tersebut di atas, maka perlu dicarikan metode lain yang Iebih efektif dan efisien yaitu dengan cara memodifikasi beberapa metode dasar yang telah ada. Metode yang terpilih adalah metode Lian dan Hamir (Darmawan, 1987), cara untuk mempercepat pembebasan sianida senyawa glukosida, digunakan asam chlorida 3 N dengan inkubasi pada suhu kamar selama 3 jam. Untuk tujuan ini diperlukan sampel singkong, bahan kimia pereaksi dan peralatan analisis sebagai berikut a. Sampel pakan diambil dari sampel yang dikirim para peneliti ke laboratorium pakan ternak di Bogor berupa umbi, kulit umbi dan daun singkong yang tidak diketahui varietasnya. b. Bahan kimia pereaksi Larutan asam pikrat 1 % (10 g asam pikrat dalam 1 liter aquades). Larutan standard sianida (0,241 g KCN dalam 1 liter aquades) setara dengan 100 ug HCN/ml. Konsentrasi sianida yang dibuat adalah : 10, 20, 30, 40, 50, 60, 70, 80, 90 dan 100 ug HCN. Larutan Na-karbonat 10% (100 g Na-karbonat dalam 1 liter aquades). Chloroform HCL 3 N BAHAN DAN CARA c. Peralatan analisis - Tabung reaksi - Karet penutup dengan gantungannya 1 22

Lokakarya Fungsional Non Penelilii - Kertas Whatman No.1 (1 x 6 cm) direndam dalam larutan asam pikrat lalu dikeringkan, kemudian direndam kembali dalam Na-karbonat 10 dan dikeringkan. Prosedur analisis A. Pembuatan kurva standard 1. Masukkan 1 ml larutan standard (untuk masing-masing konsentrasi sianida tersebut di atas) ke dalam tabung reaksi, tambahkan 1 ml aquades dan 1 ml HCN 3 N, kemudian ditutup dengan sumbat karet/gabus yang telah terpasang kertas berpikrat, biarkan pada suhu kamar selama 3 jam. 2. Kertas saring berpikrat dikeluarkan dan dielusikan dalaml O ml aquades. 3. Lakukan hal yang sama (1 dan 2) pada konsentrasi 0 mg HCN dengan menggunakan aquades sebagai blanko. 4. Absorben dari masing-masing eluat diukur dengan menggunakan spectrophotometer Baush dan Lomb pada panjang gelombang 490 nm. 5. Buat kurva standard (Persamaan). B. Pengukuran kandungan sianida dari bahan : 1. Timbang sampel singkong yang telah dicincang halus sebanyak 500-1000 mg, kemudian masukkan ke dalam tabung reaksi. 2. Tambahkan beberapa tetes chloroform (1 ml) dan tutup dengan sumbat karet yang telah terpasang kertas berpikrat. 3. Perlakuan sampel dengan menggunakan metode A (1-5). 4. Konsentrasi sianida dalam bahan dapat diketahui dengan memasukkan nilai absorbennya ke dalam persamaan kurva standard. Perhitungan : Kandungan X x 1000 sianida = (ppm) mg contoh X = ug sianida pada kurva standard HASIL DAN PEMBAHASAN Metode Lian dan Hamir, merupakan metode alkali-pikrat yang paling praktis dibandingkan dengan beberapa metode lain misalnya metode piridine-pirazolone dan isotachoelectrophoretic, seperti diutarakan oleh Fukuba dan Mendosa (1984). Pada percobaan pendahuluan metode Lian dan Hamir yang tidak dimodifikasi, tidak diperoleh hasil karena waktu yang 1 2 3

Lokakarya Fungsional Non Penefli diperlukan untuk proses inkubasi cukup lama (lebih dari 12 jam), mengakibatkan kandungan sianida dalam contoh menjadi hilang dan tidak terdeteksi. Pada percobaan tersebut, HCN yang dibebaskan meresap ke dalam sumbat tabung sampai ke permukannya sehingga pada saat kertas berpikrat dielusikan dengan aquades, eluen tidak menunjukkan adanya HCN (warna eluen sama dengan blanko). Dari hasil analisis HCN dengan menggunakan metode Lian dan Hamir yang dimodifikasi, menunjukkan hasil analisis yang akurat. Dengan pengurangan waktu dan jumlah sampel serta dilakukan pada suhu kamar, kandungan HCN dalam contoh tetap dapat terdeteksi seperti tertera di dalam Tabel 1. Tabel 1. Kandungan sianida (HCN) dalam singkong dengan metode Lian dan Hamir yang dimodifikasi (ppm) Contoh Daun Umbi Kulit 1 368 415 213 2 410 382 200 3 390 405 230 Jika dibandingkan dengan metode alkali-pikrat Fukuba dan Mendosa, menunjukkan hasil yang tidak berbeda (Tabel 2) dengan metode Lian dan Hamir yang dimodifikasi. Tabel 2. Kandungan sianida (HCN) dalam singkong dengan metode alkalipikrat Fukuba dan Mendosa (ppm) Contoh Kandungan HCN Varietas Daun : 1. 302,5 M. Col. 2. 413,3 Lakan w.78 3. 374,5 Bogor 397 Umbi : 1. 394,0 2. 374,0 3. 389,0 Kulit : 1. 231,3 Bogor 297 2. 355,8 Lakan w.78 3. 220,7 Black Twig 1 2 4

Lokakarya Fungsionai Non Penelt Karena contoh singkong yang dianalisis (Tabel 1) tidak diketahui varietasnya, maka berdasarkan kandungan sianidanya dapat diduga bahwa contoh (daun, umbi dan kulit) tersebut termasuk jenis singkong manis yang tua. Menurut Sutrisno dan Keman (1981) kandungan sianida pada daun singkong muda berkisar antara 560-620 ppm, dan daun tua antara 400-530 ppm. Sedangkan umbinya termasuk jenis singkong pahit (seperti yang diutarakan oleh Fukuba dan Mendosa (1984). KESIMPULAN Dari hasil dan pembahasan yang diuraikan di atas dapat disimpulkan bahwa, analisis kandungan sianida di dalam suatu bahan pakan ternak, umumnya memerlukan waktu cukup lama dengan hasil yang kurang akurat. Dengan menggunakan metode Lian dan Hamir yang dimodifikasi lebih menguntungkan, karena disamping metodenya sederhana, waktu yang dibutuhkan relatif singkat dan hasilnya lebih teliti. DAFTAR BACAAN Darmawan, 1987. Beberapa prosedur pengujian sianida. Fakultas Peternakan IPB, Bogor. Doyle,P.T. dan A. Djajanegara. 1983. The contribution of by product to the S nutrition of animal. Sulfur in South East Asean and South Pacific Agriculture. Research for Development Seminar, Ciawi-Bogor, Indonesia. Fukuba, H. and EMT. Mendosa. 1984. Determination of cyanide in cassava. Tropical Root Crop. Postharvest Physiology and Processing. Japan Scientific Societies Press, Tokyo. Jalaludin and O.H. Saw Yin. 1972. HCN tolerance of hen. Malay. Agric. Res. 1 : 77. Sutrisno, D dan S. Keman. 1981. Nilai makanan hijauan segar ketela pohon untuk ternak sapi dan kerbau. Pros. Seminar Penelitian Peternakan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Bogor. 1 2 5