Kota Ramah HAM dalam Perspektif Keadilan Lingkungan Budi Widianarko

dokumen-dokumen yang mirip
Konsep Penataan Kota berbasis Berkelanjutan: Belajar di Eropa WIDIASTUTI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam perkembangan di era globalisasi dan persaingan bebas saat ini,

PENGERTIAN GREEN CITY

I. PENDAHULUAN. hidup, khususnya manusia dengan lingkungan hidupnya (Sitorus, 2004). Suatu

BAB I PENDAHULUAN. menghidupkanachanyajikabenar-benar perlu, memilihmakanan yang berasal

KOTA HIJAU PROGRAM PENGEMBANGAN (P2KH)

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencukupi kebutuhan hidup. Aktivitas-aktivitas manusia telah mengubah

Indonesia Climate Change Trust Fund Usulan Program Adaptasi & Ketangguhan

Kerangka Kerja Pengembangan Masyarakat (Community Development) 1

INDONESIA NEW URBAN ACTION

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Raden Roby Maulidan, 2014 Kesiapan Warga Kampus UPI Menuju ECO-Campus

RINGKASAN UNTUK MEDIA

KONSEP KAMPUS HIJAU Green-Safe-Disaster Resilience (Hijau-Keselamatan-Ketahanan Bencana)

BAB I PENDAHULUAN. khusus hak atas tanah yang merupakan hak ekonomi, sosial dan budaya dapat

TINJAUAN UMUM ISU LINGKUNGAN

Desa Kota Lestari. Elanto Wijoyono COMBINE Resource Institution - Yogyakarta Urban Social Forum Solo, 20 Desember 2014

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PANDUAN BANTUAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT TAHUN ANGGARAN 2017

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kawasan perkotaan di Indonesia cenderung mengalami permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai bagian dari perekonomian nasional mempunyai andil yang besar dalam

PENDAHULUAN. Ekosistem /SDAL memiliki nilai guna langsung dan tidak langsung

1.8.(2) Peremajaan Permukiman Kota Bandarharjo. Semarang

Konsep Pengembangan Masyarakat (Community Development) 1

Brief Note. Edisi 19, Mobilisasi Sosial Sebagai Mekanisme Mengatasi Kemiskinan

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

GLOBALISASI HAK ASASI MANUSIA DARI BAWAH: TANTANGAN HAM DI KOTA PADA ABAD KE-21

Menyelamatkan Daerah Aliran Sungai (DAS): Saatnya Bertindak Sekarang

Sistem Penyelenggaraan Penataan Ruang

2015 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR PERUBAHAN LINGKUNGAN BERBASIS REALITAS LOKAL PULAU BANGKA UNTUK MENINGKATKAN LITERASI LINGKUNGAN SISWA

@UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tujuan utama dari sebuah perusahaan adalah untuk memaksimalkan laba,

Setelah sesi ini, peserta diharapkan dapat mengerti dengan baik tentang kegiatan, pendekatan, dan persyaratan yang ada pada Jendela-2: Pengelolaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. akibat eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan. Eksploitasi ditandai dengan

LAMPIRAN PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 2-H TAHUN 2013 TENTANG STRATEGI PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAERAH KOTA SURAKARTA BAB I PENDAHULUAN

Kuesioner Kebijakan, Instrumen, Kerangka Kerja, Proyek dan Prakarsa Gaya Hidup yang Berkelanjutan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V PENUTUP. ini. pemberdayaan digunakan sebagai alternatif pembangunan yang bersifat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. memiliki sejarah tersendiri, salah satunya keresahan akan keadaan LSM yang mementingkan

BAB I PENDAHULUAN Tujuan Penulisan Laporan

BAB I PENDAHULUAN. kualitas lingkungan (Han et al., 2011) karena dampak negatif yang dihasilkan dari

ANALISIS KESESUAIAN LAHAN UNTUK PERMUKIMAN DENGAN MEMANFAATKAN TEKNIK PENGINDERAAN JAUH DAN SIG (Studi Kasus: Kecamatan Umbulharjo, Yogyakarta)

BAB I PENDAHULUAN. yang disebabkan oleh faktor alam, faktor non alam, maupun faktor manusia yang

ISU-ISU PEMBANGUNAN 10/13/2010 1

Hak Atas Lingkungan (HAL) Sebagai Hak Asasi Manusia (HAM) Dewi Triwahyuni

BAB I PENDAHULUAN. mencari keuntungan semata (profit-oriented). Prinsip dasar yang kemudian diterima

KEANEKARAGAMAN HAYATI (BIODIVERSITY) SEBAGAI ELEMEN KUNCI EKOSISTEM KOTA HIJAU

MENINJAU KEMBALI WACANA COMMUNITY DEVELOPMENT

No pemeliharaan dan pemanfaatan keanekaragaman hayati sebagai modal dasar pembangunan. Penerapan prinsip Keuangan Berkelanjutan sebagai per

BAB I PENDAHULUAN. Karena berada di dekat pantai, mangrove sering juga disebut hutan pantai, hutan

Infrastruktur Hijau Sebagai Konsepsi Dasar Dalam Pengembangan Kawasan Terbuka Hijau. Oleh Barano Siswa S/ WWF ID- Anggota SUD-FI.

KAJIAN EFEKTIFITAS PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU MENDUKUNG PEMBANGUNAN KOTA

Studi Carbon Footprint dari Aktivitas Rumah Tangga di Kelurahan Limbungan Baru Kecamatan Rumbai Pesisir Kota Pekanbaru

PENGEMBANGAN MASYARAKAT (KPM 231)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bandung 15 Agustus 2016 Kepada yth Ibu Melanie Martini -Mareel Direktur IFI Bandung Di jalan Purnawarman no 32, Bandung

Pusat Penelitian Perubahan Iklim dan Kebijakan

Integrasi Isu Perubahan Iklim dalam Proses AMDAL Sebagai Alternatif Penerapan Ekonomi Hijau Pada Tingkatan Proyek

Siaran Pers Untuk disiarkan segera. Jangan Tunda Lagi Untuk Mengurangi Kantong Plastik

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

STRATEGI IMPLEMENTASI RAD-GRK

BAB I PENDAHULUAN. bebas dan dapat diakses dengan mudah. Globalisasi telah mempengaruhi berbagai

BAB III TINJAUAN TEORI SUSTAINABLE ARCHITECTURE

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Imam S. Ernawi. Dirjen Penataan Ruang, Kementerian PU. Gerakan Kota Hijau: Merespon Perubahan Iklim dan Pelestarian Lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PELAKSANAAN KEBIJAKAN KAWASAN TANPA ROKOK (KTR) SEBAGAI BAGIAN DARI PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DI LINGKUNGAN PENDIDIKAN

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

masyarakat lokal serta aspek pembelajaran dan pendidikan. : Mengenai pertanian atau tanah pertanian. Pengembangan Kampung Baratan Boyolali Sebagai

SILABUS. Mata Kuliah Permukiman

KAJIAN DAMPAK PENGEMBANGAN WILAYAH PESISIR KOTA TEGAL TERHADAP ADANYA KERUSAKAN LINGKUNGAN (Studi Kasus Kecamatan Tegal Barat) T U G A S A K H I R

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. stabilitator lingkungan perkotaan. Kota Depok, Jawa Barat saat ini juga

Pariwisata Bagi Masyarakat Lokal

I. PENDAHULUAN. Secara keseluruhan daerah Lampung memiliki luas daratan ,80 km², kota

I. PENDAHULUAN. Wilayah pesisir kota Bandar Lampung merupakan suatu wilayah yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I. Pendahuluan. yang semakin kritis. Perilaku manusia dan pembangunan yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. Hutan bagi masyarakat bukanlah hal yang baru, terutama bagi masyarakat

Kriteria PELESTARIAN KAWASAN CAGAR BUDAYA BERBASIS PARTISIPASI MASYARAKAT DI KAMPUNG PENELEH KOTA SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat pemukim itu sendiri dan sering sekali terbentuk akibat dari proses

I. PENDAHULUAN. Tingginya laju kerusakan hutan tropis yang memicu persoalan-persoalan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Kupang merupakan ibukota Provinsi Nusa Tenggara Timur yang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pembangunan dan tekhnologi saat ini berdampak pada semakin maju

KEBIJAKAN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN (PPRG) DALAM PERUBAHAN IKLIM

PELATIHAN Pengembangan Masyarakat Berbasis Aset Asset Based Community Development [ABCD] 1 3 November 2017

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Indonesia Climate Change Trust Fund Usulan Program Mitigasi Berbasis Lahan

Pendahuluan: Pengantar Kepada Ekologi Manusia (Kuliah I)

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat pertumbuhan jumlah penduduk di Kota Medan saling berkaitan

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan pertumbuhan ekonomi di suatu Negara dapat memberikan dampak

PENGEMBANGAN KAWASAN DESA WISATA Oleh : Dr. Ir. Sriyadi., MP (8 Januari 2016)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

SIDANG UJIAN TUGAS AKHIR

Transkripsi:

Kota Ramah HAM dalam Perspektif Keadilan Lingkungan Budi Widianarko Program Magister Lingkungan dan Perkotaan Universitas Katolik Soegijapranata, Semarang

Kota Ramah HAM (Human Rights City) Sebuah komunitas yang seluruh anggotanya mulai dari warga biasa, aktivis, penentu kebijakan hingga pejabat menjalankan dialog dan meluncurkan berbagai kegiatan untuk memperbaiki kehidupan dan keamanan perempuan, lelaki dan anak berdasarkan norma dan standar HAM. Tanggapan terhadap isu-isu kritis kawasan urban: perubahan iklim, kepadatan penduduk, konflik-kekerasan, degradasi lingkungan dan globalisasi ekonomi. Marks et al., (2008)

ENVIRONMENT & HUMAN RIGHTS (Sachs, 2004) Jika masyarakat tidak memiliki kemampuan dasar untuk mendukung dirinya sendiri secara bermartabat, HAM mereka terancam. Secara khusus, pangan, kesehatan, perumahan dan mata pencaharian (livelihood) adalah subsistence rights: persyaratan bagi ketahanan ekonomi minimal. Subsistence rights adalah bagian HAM! Hak-hak inti dalam the International Covenant on Economic, Social and Cultural Rights.

KEADILAN LINGKUNGAN (Low & Gleeson, 1998) Keadilan distribusi lingkungan antar manusia. Palamar(2010)

Pembangunan kawasan urban yang terus meningkat memerlukan restorasi ekologis di kawasan padat penduduk. Proyek yang diimplementasikan di kawasan urban sering sarat konflik akibat ketidaksesuaian antara praktek restorasi tradisional dan realitas sosial. Palamar, C.(2010). From the Ground Up: Why Urban Ecological Restoration Needs Environmental Justice. Nature and Culture 5(3): 277 298

5 Langkah mewujudkan Kota Ramah HAM 1. Pembentukan Panitia Pengarah 2. Membuat rencana tindakan 3. Melaksanakan kegiatan pembelajaran dan aksi lain 4. Mengevaluasi Kinerja Kota Ramah HAM 5. Mempublikasikan dan memperluas upaya 2 Elemen Utama * participatory community-based research * critical pedagogy Marks et al., (2008)

SERVICE-LEARNING 3in1 Sebuah proses pembelajaran yang Memberikan pengalaman belajar tranformasional Meningkatkan pemahaman tentang kondisi masyarakat Menyumbang pada perbaikan status sosial-ekonomi warga Service-Learning: suatu bentuk pedagogi kritis dapat dilakukan oleh berbagai stakeholder

SERVICE-LEARNING Korporasi, Instansi: beyond outbond LSM: beyond Empowerment Sekolah, Kampus: beyond Community Service Warga: beyond Charity

Manfaat Service Learning 1.Kepedulian terhadap masyarakat 2.Keterlibatan dan kiprah bersama warga 3.Komitmen untuk melayani 4.Mawas diri 5.Kepekaan terhadap keragaman 6.Rasa memiliki dan menjadi bagian masyarakat HEAD HAND - HEART

KOMPONEN SERVICE-LEARNING

KEADILAN LINGKUNGAN BERBASIS FOOTPRINT Carbon footprint Water footprint Nitrogen footprint

JEJAK KARBON - Live In di 3 Lokasi (I). Pinggiran kota (pertanian) ------- 7 rumah (II). Dalam kota (rumah sendiri) (III). Pantai ----------------------------7 rumah 3 kelompok (7-8 orang) Masing-masing orang mengalami ketiga lokasi (3 hari 2 malam per lokasi)

Terlibat dan Mengamati Teribat dalam kegiatan rutin tuan rumah Pengamatan Semua kegiatan dan fasilitas rumah yang terkait dengan Jejak Karbon (carbon footprint): makanan, air, listrik, energi, transportasi dan limbah padat/sampah. Wawancara Gaya hidup, pola konsumsi, perjalanan harian tuan rumah Pencatatan

Carbon Footprint per capita (Ton CO 2 /tahun) 4 Carbon Footprint 3.5 3 2.5 2 1.5 1 0.5 0 Urban Peri-Urban Coastal Kawasan Food Waste Vehicle LPG Electronic Drinking Water Food

KEADILAN EKOLOGIS BERBASIS GEOGRAFI

BEKERJA BERSAMA WARGA YANG TERKUCILKAN OLEH KERUSAKAN EKOSISTEM PANTAI

KAMPUNG YANG TERKUCILKAN

ROB DATANG SETIAP SORE

SAMPAH KIRIMAN

PENGUMPULAN SAMPAH

Terima Kasih widianarko@unika.ac.id