BAB I PENDAHULUAN. sayur.menurut situs fundacionshe.org(diakses pada tanggal 2 oktober 2014 pukul

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada umumnya banyak manusia yang takut pada ular, karena memiliki racun atau

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kemandirian penting bagi anak guna membentuk kepribadiannya di masa depan.

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kehidupan di masa yang akan datang. Anak-anak memiliki proses

BAB I PENDAHULUAN. Menurut (n.d.) yang diakses pada tanggal 17 September

BAB I PENDAHULUAN. populasi kucing bahkan mencapai ekor ( 5 Mei 2014).

BAB I PENDAHULUAN. Tubuh manusia terus tumbuh dan berkembang. Proses pertumbuhan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. diperbaharui sesuai jaman. USDA (United States Department of Agriculture)

BAB I PENDAHULUAN. Menurut dr. Andre Yanuar, MD, M.Med, FICS, yang diwawancarai melalui via e-

BAB I PENDAHULUAN. (2015) yang diakses pada 3 maret 2015, anak sudah dapat melakukan berbagai

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB I PENDAHULUAN. Selain itu, buah juga sangat bermanfaat terutama jika kita mengkonsumsi buah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, merupakan negara kepulauan terbesar menyimpan kekayaan karang

BAB I PENDAHULUAN. perubahan peran, hormon dan psikologi, serta kelelahan fisik yang dialami ibu

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak selalu sehat. Menurut Asteria Aritonang seperti dikutip melalui

BAB I PENDAHULUAN. ini. Dapat dilihat dari pagelaran-pagelaran fashion yang kini mulai ramai. memahami bahasa atau istilah yang digunakan.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Menurut Dr. Yahmin Setiawan (diakses dari

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan yang diberikan kepadanya. Menurut Peraturan Pemerintah Republik

BAB I PENDAHULUAN. peringatan bahaya kepada kita. Silent killer, itulah sebutan untuk hipertensi

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan, dan kenyamanan. Taman kota juga dapat difungsikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Anak usia dini merupakan generasi penerus bangsa sehingga orang tua perlu

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Langkah - langkah dalam proses perancangan poster kampanye anti. a. Langkah pertama ialah mencari data yang mencakup tentang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Lingkungan hidup tidak dapat terlepas dari aktivitas berbagai makhluk hidup

BAB I PENDAHULUAN. Wayang, dan Museum Seni Rupa dan Keramik menurut Gubernur Jakarta, Basuki

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Makanan cepat saji termasuk ke dalam junk food atau makanan sampah. Makanan

BAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan potensi bangsa dimasa depan yang sering kali terabaikan,

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan tempat tinggal. Dalam 2-3 tahun terakhir ini, isu mengenai

BAB I PENDAHULUAN. Hasdianah, Siyoto, dan Peristyowati (2014:69) dalam buku Gizi, Pemanfaatan

BAB I PENDAHULUAN. utama sebagai pengganti nasi bagi masyarakat perkotaan, salah satunya di

BAB I PENDAHULUAN. tempat yang sangat penting dalam pembentukan sejarah negara Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan gaya hidup. Pusat Promosi Departemen Kesehatan sangat

BAB I PENDAHULUAN. Sejak revolusi industri, seni dan desain merupakan dua hal yang memiliki kaitan.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang memiliki aneka ragam buah. Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Menurut data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) jumlah

BAB I PENDAHULUAN. tersebut menjadi pelajaran wajib untuk Taman Kanak-Kanak (TK). Terkadang

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak terpikirkan untuk kenal seperti orang yang berada di negara lain. Ajang

BAB I PENDAHULUAN. Situ merupakan sumber mata air alami yang berada di daratan yang memiliki fungsi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Ekonomi Kreatif dalam situs tempo.co (2014: 29 April 2014) bahwa pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. seringkali diwakilkan ke dalam identitas visual perusahaan. Salah satu jenis

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam 72 Persen Keluarga Indonesia Pengguna Sepeda

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Diabetes Mellitus ataupun yang lebih sering dikenal dengan sebutan

BAB I PENDAHULUAN. Seperti diberitakan dalam situs berita Kompas tanggal 1 April 2014 (Liauw, 2014),

BAB I PENDAHULUAN. layak untuk dikonsumsi. Indonesia sebagai negara penghasil minyak kelapa sawit

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis properti untuk perumahan kelas menengah kebawah di Indonesia dari tahun

BAB I PENDAHULUAN. Sosiolog dari Universitas Indonesia Ida Ruwaida Noor yang dikutip dalam situs

BAB I PENDAHULUAN. menurun. Hal ini serupa dengan yang diungkapkan oleh salah satu dokter spesialis

BAB I PENDAHULUAN. anak dengan makanan yang beraneka ragam. Terdapat juga nilai negatif apabila

BAB I PENDAHULUAN. yang atletis dan ideal adalah dengan fitness. (

BAB I PENDAHULUAN. hlm. 4). Pada pengelolaan usahanya, catering menangani penyediaan makanan

BAB I PENDAHULUAN. fisiknya. Air Susu Ibu (ASI) diberikan secara ekslusif di 6 bulan pertama hidup

BAB I PENDAHULUAN. daerah di Indonesia mempunyai kebudayaan dan adat istiadatnya sendiri. Dari

BAB I PENDAHULUAN. dan mengikuti kebutuhan seperti apa yang di perlukan oleh pasarnya, termasuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Kota Cirebon dan banyak diminati wisatawan-wisatawan lokal maupun mancanegara

BAB I PENDAHULUAN. potensi di bidang perikanan yang sangat berlimpah. Produksi ikan di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Memelihara hewan peliharaan merupakan kegiatan yang semakin digemari oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era digital ini, teknologi semakin berkembang. Banyak teknologi baru

BAB I PENDAHULUAN. mendorong banyak orang untuk beralih mengonsumsi nasi ke roti.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. indonesia.org (n.d.: 8 Februari 2014), kanker adalah suatu penyakit yang muncul

BAB I PENDAHULUAN. maju dan berkembang. Hingga tidak disadari kemudahan yang diberikan oleh

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan karakter, watak, dan moralitas anak. Seperti yang dikemukakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Malabar (diluar negeri dikenal dengan Java Preanger) ini berjeniskan arabika dan

BAB I PENDAHULUAN. Aksara Jawa merupakan salah satu budaya peninggalan dari zaman nenek

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB I PENDAHULUAN. seri atau drama yang banyak beredar di pasaran dan bisa ditonton oleh semua

BAB I PENDAHULUAN. yang masih berada dalam kandungan. Pada UU RI no.23 Tahun 2002 Bab III

BAB I PENDAHULUAN. pipih, dan dipanggang dalam oven. Pada biasanya pizza disantap tanpa

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kesibukan dalam bekerja selalu menjadi kendala dalam membagi waktu untuk

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil survey yang dilakukan penulis terhadap lima puluh partisipan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut pasal 1 Undang-Undang Republik Indonesia No. 22 tahun 2009 tentang

BAB I PENDAHULUAN. Membiasakan anak untuk membaca memiliki banyak manfaat, seperti membantu

BAB I PENDAHULUAN. Museum merupakan tempat dimana berbagai informasi yang berkaitan dengan

BAB I PENDAHULUAN. menyerang anak-anak. Penyakit Kawasaki adalah penyakit demam akut pada anak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sebelumnya berada 1 tingkat di bawah Indonesia dalam jumlah ekspor.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Setiap orang dituntut untuk mandiri dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang ketat, media promosi sangat diperlukan dalam memasarkan. produk dan membuat produk dikenal oleh masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Usaha waralaba menjadi salah satu bisnis yang terus meningkat tiap tahunnya di

BAB I PENDAHULUAN. CV Teroka Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di bidang distribusi

BAB I PENDAHULUAN. konvensional ke media digital online. Teknologi memiliki internet sebagai media

BAB I PENDAHULUAN. seperti pewarna, perasa, pemanis, pengawet. Minuman soda berpemanis sangat

BAB I PENDAHULUAN. Membuat balita untuk melakukan sesuatu untuk kali pertama adalah hal

BAB I PENDAHULUAN. Dasar, materi tata surya diberikan saat anak duduk dibangku kelas 6. Materi

BAB I PENDAHULUAN. yang menjadi target. (Farase, Kimbrell dan Woloszyk, 2006, hlm.19)

BAB I PENDAHULUAN. Diecast adalah salah satu bentuk teknik cor pada mainan berkategorikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. zat seng / zinc. Padahal zinc merupakan co-faktor hampir 100 enzim yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki banyak kisah cerita rakyat dari berbagai daerah di tanah air,

BAB I PENDAHULUAN. sangat menggiurkan untuk sektor konsumsi dan Food and Beverages.

Efektivitas Pengobatan Obat Herbal Untuk Diabetes Kering Pada Luka Kaki Penggunaan Obat Herbal Untuk Diabetes Kering

BAB I PENDAHULUAN. Anak pada usia dini tumbuh dengan cepat, sehingga mereka sering melewatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh keadaan gizi (Kemenkes, 2014). Indonesia merupakan akibat penyakit tidak menular.

BAB I PENDAHULUAN. Bengkulu merupakan salah satu Kota yang berada di Pulau Sumatra. Terdapat empat

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan teknologi pada era ini menjadi sebuah fenomena yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan informasi yang kurang terhadap sebuah penyakit. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyebabkan kematian. Namun pada kenyataannya, kehidupan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Para orang tua memiliki masalah dengan anaknya yang susah makan sayur, sering kali membutuhkan tenaga ekstra untuk membujuk agar anaknya mau makan sayur.menurut situs fundacionshe.org(diakses pada tanggal 2 oktober 2014 pukul 15.33) kebiasaan anak dalam menolak makanan terutama adalah sayuran, didukung oleh data yang di dapat dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) yang menyatakan bahwa 93 persen anak-anak di indonesia tidak cukup makan sayur-sayuran menuruthealth.detik.com(diakses pada tanggal 2 oktober pukul 15.17). Pada kenyataannya hanya 1-2 orang anak saja yang suka sayuran. Sebenarnya kandungan dalam sayuran memiliki banyak manfaat, yaitu mengandung pro-vitamin A yang berguna untuk pertumbuhan tulang, mata, dan sel-sel tubuh dan meningkatkan kekebalan tubuh, vitamin B kompleks yang bermanfaat untuk menjaga sistem syaraf dan metabolisme pembentukan sel darah merah, Vitamin C, Vitamin E, dan mineral yang dibutuhkan tubuh oleh karena itu penting sekali untuk membuat anak mau makan sayuran didukung pernyataan dari situs pondokibu.com (diakses pada tanggal 6 oktober pukul 10.58). Menurut situs thestar.com.my (diakses pada tanggal 1 Oktober 2014 pukul 12.05) anak yang suka memilih makanan dapat menjadi potensi yang berbahaya, 1

karena telah dikaitkan dengan rendahnya asupan buah-buahan, sayuran, dan makanan protein, yang menjadi masalah serius adalah ketika anak-anak kekurangan gizi. Dimana hal tersebut sangat mempengaruhi pertumbuhan mereka, beberapa anak memiliki sifat lebih sensitif terhadap bau yang tidak mereka suka, apapun alasannya semakin lama akan semakin sulit baginya untuk mencoba makanan tersebuthal didukung pernyataan dari sistus childmind.org(diakses pada tanggal 1 oktober 2014 pukul 12.21). Selain itu menurut Dr Sondra Kronberg, seorang terapis gizi klinis mengatakan bahwa efek nutrisi yang diakibatkan dari pemilih makanan yang berlebihan dapat mengalami malnutrisi, tulang keropos, dan ketidak seimbangan hormon. Risiko lebih yaitu berkurangnya kekebalan tubuh yang berkurang menurut situs thedailybeast.com (diakses pada tanaggal 2 Oktober 2014 pukul 23.57). Menurut situs fundacionshe.org(diakses pada tanggal 2 oktober pukul 16.29) Salah satu solusi yang ditawarkan dalam menghadapi masalah pemilih makanan adalah dengan tidak memaksa, tetapi memasak dengan mereka, membiarkan mereka dalam menangani dan membiasakan diri dengan makanan. Masak makanan yang mereka tidak suka dengan yang bahan makanan lain yang mereka suka. Proses memasak sendiri didukung oleh situs healthpsych.psy.vanderbilt.edu(diakses pada tanggal 1 Oktober 2014 pukul 12.36) dimana proses memasak dapat memungkinkan anak untuk menjadi akrab dengan makanan tersebut, bahkan jika melibatkan anak tersebut bermain dengan makanan atau menyentuh tekstur makanan dengan kedua tangan mereka, dibandingkan langsung ke mulut, mereka akan terasa lebih aman, hal 2

ini didukung pernyataan dari situs sensory-processing-disorder.com(diakses tanggal 1 oktober 2014 pukul 12.38) Indotopinfo.com (diakses pada tanggal 6 oktober pukul 11.30) usia 6 11 tahun, pada usia ini anak-anak dapat diberikan lebih banyak tanggung jawab didapur. Anda dapat mengajarkan mereka untuk menggunakan benda-benda tajam dan teknik memasak yang lebih baik, mereka juga dapat mengukur bahan yang diperlukan Oleh karena itu,perancangan buku ilustrasi memasak bertujuan agar anakanak mau untuk makan sayuran,sehingga anak tersebut dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, tanpa mengalami gangguan fisik akibat dari kekurangan gizi, dengan begitu orang tua pun tidak perlu khawatir dengan kecukupan gizi yang dibutuhkan dalam perkembangan anaknya. 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan pemaparan yang ditelah dipaparkan di latar belakang masalah, maka penulis menentukan rumusan masalah yang menjadi acuan penyusunan tulisan ini yaitu : 1. Bagaimana perancangan visual buku memasak untuk anak usia 9-12 tahun, agar mengenal dan mengkonsumsi sayur? 1.3. Batasan Masalah Penulis membatasi jangkauan pembahasan masalah dan rumusan permasalahan dalam 3

merancang media cetak buku ilustrasi masak untuk anak. Dalam hal ini penulis akan memberi batasan masalah atas kajian yang dilakukan yaitu: 1. Demografis. a. Membatasi masalah dalam hal memberikan pengarahan dalam kegiatan masak-memasak untuk anak-anak usia 9 12 tahun dan orang tuanya. b. Target adalah anak-anak perempuan atau laki-laki c. Secondary target adalah orang tua yang memiliki anak usia 9-12 tahun, yang bertugas berkolaborasidengan anak-anak dalam proses memasak. 2. Psikografis. a. Anak-anak tidak maumakan sayur. b. Kelas sosial yang dituju adalah ekonomi menengah keatas. 3. Geografis a. Perancangan ini hanya berfokus pada anak-anak di Tangerang. 4. Pembahasan dalam layouting dan illustrasi. 1.4. Tujuan Perancangan Berdasarkan alasan judul diatas, maka tujuandari pembuatan penulisan ini. 4

1. Merancangsebuah media cetak ilustrasi untuk anak. 1.5. Manfaat Perancangan Manfaat dari perancangan buku ilustrasi anak dalam memasak, sebagai berikut : 1. Membantu proses pertumbuhan dan perkembangan anak secara maksimal. 2. Anak tidak lagi memilih makanandan mau makan sayur. 3. Proses memasak sangat membantu perkembangan motorik halus, keterampilan dalam bahasa yaitu dengan penambahan kosakata dalam memasak, dan membangun rasa kepercayaan diri anak dalam berprestasi, dengan demikian orang tua akan bangga dan merasa sukses telah membesarkan anaknya. 1.6. Metode Pengumpulan Data Untuk melengkapi penulisan, penulis melakukan satu metode pengumpulan data secara kualitatif yaitu 1.6.1 Data Primer 1. Observasi Tujuan dari tahapan ini adalah untuk mengetahui seberapa banyak buku panduan memasak yang beredar, sehingga anak dapat memasak yang sesuai dan aman. 2. Wawancara 5

penulis akan melakukan wawancara berstruktur yang digunakan sebgai teknik pengumpulan data, dimana berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif jawabnnya pun sudah disiapkan. 1.6.2 Data Sekunder Data sekunder didapat oleh penulis melalui studi pustaka dari buku dan internet. Selain itu, penulis juga melakukan studi eksisting dengan melihat buku-buku panduan masak untuk anak-anak. 1.7. Metode Perancangan 1. Perumusan Masalah Pada tahap ini penulis mengamati kurangnya media memasak untuk anak-anak. Pembatasan masalah untuk mempersempit ruang lingkup fenomena dari segi media yang dibuat yaitu buku. 2. Menentukan Tujuan Penulis menentukan hal-hal yang ingin dicapai berupa tujuan perancangan dan pengimplementasian desain layout dan pola interaksi pada pembelajaran anak-anak terhadap visual dalam kegiatan memasak. 3. Brainstorming Brainstorming dilakukan dengan membuat mind mappingyang dibantu dengan data primer dan sekunder. 6

4. Evaluasi Melihat dan memikirkan kembali hasil brainstorming. 5. Sketsa Di tahap ini penulis sudah mempunyai gambaran kasar mengenai ide desain yang ingin dibuat berdasarkan hasil brainstorming. 6. Visualisasi Pada tahap ini ide desain sudah diimplementasikan pada media cetak berupa buku 7

1.8. Skematika Perancangan Latar Belakang Banyaknya anak-anak indonesia yang tidak mau makan sayuran, sehingga menyebabkan masalah yang serius bagi pertumbuhan anak, yaitu kekurangan gizi Rumusan Masalah Bagaimana perancangan visula buku memasak usia 8-12 tahun, agar mengenal dan mengkonsumsi sayur Tujuan Merancang sebuah media cetak yaitu buku ilustrasi agar anak mau makan sayur. Studi Kepustakaan Buku anak-anak, Layout dasar & Penerapannya, Keterampilan, Metode Memasak, dan lain sebagainya. Studi Lapangan a. Survei (dengan memberikan kuisioner kepada partisipan dan sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan) Khalayak Sasaran Target Primer 1. Demografis: 9-12 tahun, pr ia dan wa ni ta, kel as me negah 2. Psikografis: Anak yang tidak mau makan sayur 3. Geografis: Tangerang Insight Edukasi dalam melatih keterampilan anak memasak dan berikan informasi mengenai sayuran, dalam bentuk buku ilustrasi. Konsep Perancangan 1. Big Idea : menggunakan media buku, namun isi yang tertera dalam bentuk gambar, sebagai pembelajaran bagi anak- anak 2. teknik Visualisasi : illustrasi secara digital 3. Media : Buku. Visualisasi 1. Data Visual 2. Sketsa Kasar 3. Ilustrasi 4. Printing 5. Finishing Final Design 8