BAB II PROFIL INSTANSI. A. Sejarah Ringkas Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II PROFIL INSTANSI. A. Sejarah Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan. Pembangunan Koperasi sebagai gerakan ekonomi rakyat dalam

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 46 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 60 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 108 TAHUN 2016 TENTANG

TUPOKSI DINAS PERINDUSTRIAN, KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH KOTA MATARAM

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 57 TAHUN 2010 TENTANG

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN

WALIKOTA TASIKMALAYA

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI

BAB II KANTOR KECAMATAN MEDAN DENAI. Sumatera Utara pada tanggal 2 September 1992 Kecamatan Medan Denai terbentuk

PROFILE DINAS KOPERASI, USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH

BAB II KANTOR KECAMATAN MEDAN DENAI. Gubernur Sumatera Utara pada tanggal 2 September 1992 Kecamatan Medan

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 66 TAHUN 2004 TENTANG

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG

- 1 - BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 55 TAHUN 2016

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 46 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 49 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 91 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA TASIKMALAYA,

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TASIKMALAYA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BARITO UTARA,

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 120 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 19-M TAHUN 2009 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 86 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

BAB II BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAERAH (BPKD) KOTAMEDAN. kecil yaitu bagian keuangan sekretariat daerah kota Medan dengan tugas

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 14 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 14 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 47 TAHUN 2010 Tentang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

BUPATI MANDAILING NATAL

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 17 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 39 TAHUN 2008

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

GUBERNUR JAWA TENGAH

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Renstra 2014 H a l a m a n 1 BAB I PENDAHULUAN

-2- Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 6. Undang-Un

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG

Dasar Hukum Pembentukan Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kota Binjai.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAERAH (BPKD) KOTA MEDAN. tugas pengelolaan keuangan pemerintah kota medan belum begitu kompleks maka

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 47 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 71 Tahun : 2016

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

WALIKOTA BANJARBARU Alamat Kantor : JL. Panglima Batur No.1 Telp.(0511) Fax. (0511) Banjarbaru Kalsel

WALIKOTA TASIKMALAYA

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

BAB II BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA TEBING TINGGI. A.Sejarah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota

BAB II PROFIL BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAERAH (BPKD) KOTA MEDAN. kerja yang kecil yaitu bagian keuangan sekretariat daerah Kota Medan dengan

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 86 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 17 TAHUN 2009 TENTANG

BAB II PROFIL INSTANSI. mengelola keuangan pemerintah Kota Medan. Dengan peningkatan

b. merumuskan kebijakan di bidang kearsipan dan perpustakaan berdasarkan Rencana Strategis Dinas sebagai dasar pelaksanaan kegiatan; c.

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 35 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN BADAN PENANAMAN MODAL KOTA BATU

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Kinerja Tahun

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 19 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DPRD KABUPATEN BANDUNG

b. pelaksanaan koordinasi kebijakan di bidang kepemudaan, keolahragaan, pengembangan destinasi pariwisata, dan pemasaran pariwisata dan ekonomi

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA O G K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 28 TAHUN 2015

WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 19 TAHUN 2004 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA (RENJA) 2015 DAN CAPAIAN RENSTRA SAMPAI DENGAN TAHUN BERJALAN 2015

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 97 TAHUN 2016 TENTANG

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 48 TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BUPATI LUWU UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN

BUPATI KARANGANYAR PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 17 TAHUN 2009 TENTANG

BAB II GAMBARAN UMUM Gambaran Umum Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Semarang

c. Kepala Seksi Evaluasi dan Pelaporan; d. Kelompok Jabatan Fungsional.

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 34 TAHUN 2008 TENTANG WALIKOTA MOJOKERTO,

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 80 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 48 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 59 TAHUN 2008

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KABUPATEN SUMBAWA

(berdasarkan Peraturan Walikota Mojokerto Nomor : )

BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH

BAB III DISKRIPSI LEMBAGA. A. Gambaran Umum Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kabupaten Karanganyar

Transkripsi:

BAB II PROFIL INSTANSI A. Sejarah Ringkas Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan Pembangunan Koperasi sebagai gerakan ekonomi rakyat dalam perkembangannya tidak terlepas dari peran serta masyarakat dan juga pemerintah melalui suatu departemen yang diserahi tugas dan tanggung jawab secara berkesinambungan untuk membina dan mengembangkan koperasi serta usaha kecil guna menumbuhkan kemajuan dan kemandirian manusia dan masyarakat Indonesia. Di Medan khususnya, pembangunan koperasi telah menunjukan berbagai keberhasilan yang sangat berarti, baik ditinjau dari jumlah koperasi, jumlah anggota maupun nilai usaha koperasi. Namun apabila kita melihat kebelakang, perkembangan dan perjalanan sejarah perkoperasian tidak dapat dipisahkan dengan kepentingan dan kebijaksanaan politik pemerintah. Sebagaimana lazimnya perubahan dalam struktur pememrintahan juga akan mempengaruhi keberadaan dan peranan perkoperasian dalam menjalankan fungsinya. Maka dari itu kondisi dan keadaan Dinas Koperasi Dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah sekarangpun tidak terlepas dari sejarah yang merupakan rangkaian dari perubahan struktur pemerintahan tersebut, dengan kronologis sebagai berikut:

Setelah Indonesia merdeka dari tangan penjajah, pada tahun 1945 muncul Jawatan Koperasi dan Perdagangan Dalam Negeri dibawah Kementerian Kemakmuran. Setahun kemudian yaitu pada tahun 1946 urusan Perdagangan Dalam Negeri dimasukkan pada Jawatan Perdagangan sedangkan Jawatan Koperasi berdiri sendiri khusus mengurus soal koperasi. Tanggal 12 juli 1947 gerakan koperasi mengadakan kongres di Tasikmalaya Jawa Barat, sejak saat itu tanggal 12 Juli dinyatakan sebagai hari kopersi. Pada tahun yang sama Pusat Jawatan Koperasi ditempatkan di Yogyakarta dan tugasnya adalah mengadakan kontak dengan Jawatan koperasi di berbagai daerah lainnya. Ketika negara Republik Indonesia Serikat (RIS) terbentuk tahun 1950, Pusat Jawatan Koperasi kembali berkedudukan di Jakarta. Tahun 1966 Departemen Koperasi berdiri sendiri, dan dalam tahun yang sama diubah lagi menjadi Kementrian Perdagangan. Pada tahun 1967 ditetapkanlah Undang-Undang Koperasi No. 12 Tahun 1967, kemudian Menteri Dalam Negeri dengan Surat Keputusan No. 15 Tahun 1967 menunjuk Direktur Jenderal Koperasi masuk dalam jajaran Departemen Dalam Negeri. Tahun 1968 Direktorat Jenderal Koperasi masuk dalam jajaran Departemen Transmigrasi dan Koperasi. Pada tahun 1973 terjadi perubahan struktur Departemen, maka pada saat itu Direktorat Jenderal Koperasi masuk dalam jajaran Departemen Tenaga Kerja. Tahun 1978 Direktorat Jenderal Koperasi masuk dalam jajaran Departemen Perdagangan Dan Koperasi. Pada tahun 1983 sejak Kabinet Pembangunan IV, berdirilah Departemen Koperasi dengan susunan organisasi dan tata kerjanya ditetapkan dalam Kepmen No. 07/M/kpts/VI/1983. Kemudian tahun 1993 pada

Kabinet Pembangunan VI Departemen Koperasi ditambah tugasnya untuk melaksanakan pembinaan pengusaha kecil sehingga sebutannya ditambah menjadi Departemen Koperasi Dan Pembinaan Pengusaha Kecil. Susunan organisasi dan tata kerjanya ditetapkan dalam Kepmen No.1554/KEP/M/X/1993. Perubahan Kantor Wilayah Departemen Koperasi Pengusaha Kecil Dan Menengah menjadi Dinas Koperasi Dan Usaha Kecil Menengah pada tanggal 4 Desember 2001. Sehubungan dengan meningkatnya kemampuan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah menjadi tolok ukur perekonomian masyarakat. Sekaligus memberi sumbangan nyata dalam melaksanakan Otonomi Daerah. Seiring dengan berkembangnya zaman, Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah ( Diskop. UMKM ) dirubah/ditambah tugas pembinaannya, sesuai dengan peraturan daerah Kota Medan nomor 03 tahun 2009 dan Keputusan Walikota Medan nomor 04 tanggal 04 maret 2009 tentang Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Koperasi Usaha Mikro kecil dan Menengah Kota Medan adalah untuk melaksanakan urusan rumah tangga daerah dalam bidang perekonomian, usaha mikro kecil dan menengah serta melaksanakan tugas pembantuan sesuai dengan bidang tugasnya, yang untuk lebih jelasnya bisa dilihat didalam Struktur Organisasi dan job description Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan pada bagian berikutnya. 1. Visi Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan Visi Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan merupakan gambaran, sikap mental dan cara pandang jauh ke depan mengenai

Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan untuk dapat eksis, antisipatif dan inovatif. Berdasarkan gagasan ini, maka Visi Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan adalah : Terwujudnya Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang unggul, mandiri dan mampu menjadi Roda perekonomian Kota Medan Visi Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan tersebut dirumuskan dengan alasan atau rasionalitas sebagai berikut : Terwujudnya Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang Unggul Terwujudnya Koperasi Usaha Mikro dan Menengah yang Mandiri Terwujudnya Koperasi Usaha Mikro kecil dan Menengah yang mampu menjadi Roda perekonomian Kota Medan. 2. Misi Dinas Koperasi Usaha Mikro kecil dan Mnengah Kota Medan Misi Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan merupakan pernyataan yang memberiakn tujuan dan sasaran yang ingin dicapai. Adanya misi diharapkan sekaligus memperkenalkan semua kontribusi kepada semua anggota organisasi termasuk peran apa yang harus diambil, apa program yang harus dilaksanakan dan apa hasil yang ingin diwujudkan oleh Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Kota Medan. Brdasarkan pemahaman tersebut dan berdasarkan visi yang telah dirumuskan di atas, maka misi Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan : Memberdayakan Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan

Menengembangkan pola kemitraan bagi Koperasi Usaha Mikri Kecil dan Menengah Kota Medan. 3. Tujuan Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan Tujuan yang dimaksud merupakan hasil akhir yang akan dicapai Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan dalam jangka waktu 1 sampai 5 tahun yang sekaligus menggambarkan arah strategi dan perbaikanperbaikan yang ingin diwujudkan. Sesuai dengan hal tersebut, tujuan Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan adalah : 1. Meningkatkan kemampuan manajerial pengurus Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan. 2. Meningkatkan modal Koperasi dan Usaha Mikro Keil dan Menengah 3. Membangun dan mengembankan pola kemitraan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah. 4. Mengembangkan sistem informasi Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang lengkap dan akurat. B. Struktur Organisasi dan Personalia Struktur organisasi diperlukan perusahaan untuk membedakan batas-batas wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan adanya hubungan/keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Demi tercapainya tujuan umum suatu instansi diperlukan suatu wadah untuk mengatur seluruh aktivitas maupun kegiatan instansi tersebut. Pengaturan ini dihubungkan dengan pencapaian tujuan instansi yang telah ditetapkan

sebelumnya. Wadah tersebut disusun dalam suatu struktur organisasi dalam instansi. Melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan pekerjaan dapat diterapkan, sehingga efesiensi dan efektifitas kerja dapat diwujudkan melalui kerja sama dengan koordinasi yang baik sehingga tujuan perusahaan dapat dicapai. Suatu instansi terdiri dari berbagai unit kerja yang dapat dilaksanakan perseorangan, maupun kelompok kerja yang berfungsi untuk melaksanakan serangkaian kegiatan tertentu dan mencakup tata hubungan secara vertikal, melalui saluran tunggal. Struktur Organisasi Dinas koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan dapat dilihat pada lampiran. Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan dipimpin oleh Kepala Dinas yang membawahi 4 (empat) Kepala Bagian / Sub Dinas dan 12 (dua belas) Kepala Sub / Seksi. Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya tersebut, Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan didukung oleh SDM sebanya 36 (tiga puluh lima) orang yang terdiri dari : Pejabat Struktural = 14 orang Staf Administrasi = 22 orang Jumlah = 36 orang Komposisi SDM tersebut berdasarkan strata pendidikan, jabatan struktural dan golongan, yaitu :

1. Menurut Jabatan Struktural Kepala Dinas = 1 orang Kepala Bagian / Sub Dinas = 3 orang Kepala Sub Bagian / Seksi = 10 orang Staf Administrasi = 22 orang Jumlah Keseluruhan = 36 orang 2. Menurut Golongan : Golongan IV = 7 orang Golongan III = 27 orang Golongan II = 2 orang C. Uraian Tugas (Job Description) Berikut ini adalah uraian tugas dari setiap unit pada Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan sesuai dengan Pasal 74 dan 75 Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 3 Tahun 2009 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kota Medan adalah sebagai berikut : 1. Dinas Pasal 3 Dinas merupakan unsur pelaksana pemerintah daerah, yang dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.

Pasal 4 Dinas mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang koperasi usaha mikro kecil dan menengah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan. Pasal 5 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 4, Dinas menyelenggarakan fungsi; a. Perumusan kebijakan teknis di bidang perkoperasian, usaha mikro kecil, dan menengah b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang perkoperasian, usaha mikro, dan menengah c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang perkoperasian, usaha mikro kecil, dan menengah d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya. 2. Sekretariat Pasal 6 Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris, yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas. Pasal 7 (1). Sekretariat mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Dinas lingkup kesekretariatan meliputi pengelolaan administrasi umum, keuangan dan penyusunan program.

(2). Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sekretariat menyelenggarakan fungsi : a. Penyusun rencana, program, dan kegiatan kesekretariatan b. Pengkoordinasian penyusunan perencanaan program Dinas c. Pelaksanaan dan penyelenggaraan pelayanan administrasi kesekretariatan. Dinas yang meliputi administrasi umum, kepegawaian, keuangan, dan kerumahtanggaan Dinas d. Pengelolaan dan pemberdayaan sumber daya manusia, pengembangan organisasi, dan ketatalaksanaan e. Pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan tugas-tugas Dinas f. Penyiapan bahan pembinaan pengawasan dan pengendalian g. Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan keskretariatan h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya. 3. Sub Bagian Umum Pasal 8 Sub Bagian Umum dipimpin oleh Kepala Sub Bagian, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris. Pasal 9 (1). Sub Bagian Umum mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Skretariat lingkup administrasi umum. (2). Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub Bagian Umum menyelenggarakan fungsi :

a. Pengelolaan administrasi umum yang meliputi pengelolaan tata naskah dinas, penataan kearsipan, perlengkapan, dan penyelenggaraan kerumahtanggaan Dinas b. Pengelolaan administrasi kepegawaian c. Penyiapan bahan pembinaan dan pengembangan kelembagaan, ketatalaksanaan, dan kepegawaian d. Penyiapan bahan pembinaan, pengawasan, dan pengendalian e. Penyiapan bahan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan tugas dan fungsinya. 4. Sub Bagian Keuangan Pasal 10 Sub Bagian keuangan dipimpin oleh Kepala Sub Bagian, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris. Pasal 11 (1). Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Skretariat lingkup pengelolaan administrasi keuangan. (2). Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub Bagian Keuangan menyelenggarakan fungsi : a. Penyusun rencana, program, dan kegiatan Sub Bagian Keuangan b. Penyusun bahan petunjuk teknis pengelolaan administrasi keuangan

c. Pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan meliputi kegiatan penyusunan runcana, penyusunan bahan, pemrosesan, pengusulan dan verifikasi d. Penyiapan bahan / pelaksanaan koordinasi pengelolaan administrasi keuangan e. Penyusunan laporan keuangan Dinas f. Penyiapan bahan pembinaan, pengawasan, dan pengendalian g. Penyiapan bahan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan tugas dan fungsinya. 5. Sub Bagian Penyusun Program Pasal 12 Sub Bagian Penyusunan Program dipimpin oleh Kepala Sub Bagian, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Skretaris. Pasal 13 (1). Sub Bagian Penyusun Program mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Skretariat lingkup penyusunan program dan pelaporan. (2). Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub Bagian Penyusunan Program menyelenggarakan fungsi : a. Penyusunan rencana, program, dan kegiatan Sub Bagian Penyusunan Program b. Pengumpulan bahan petunjuk teknis lingkup penyusunan rencana dan program Dinas

c. Penyiapan bahan penyusunan rencana dan program Dinas d. Penyiapan bahan pembinaan, pengawasan, dan pengendalian e. Penyiapan bahan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan tugas dan fungsinya. 6. Bidang Pemberdayaan Koperasi Pasal 14 Bidang Pemberdayaan Koperasi dipimpin oleh Kepala Bidang, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Pasal 15 (1). Bidang Pemberdayaan koperasi mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Dinas lingkup bina kelembagaan, permodalan, usaha, dan kemitraan koperasi (2). Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Pemberdayaan Koperasi menyelenggarakan fungsi : a. Penyusunan rencanan, program, dan kegiatan Bidang Pemberdayaan Koperasi b. Penyusunan petunjuk teknis lingkup bina kelembagaan, permodalan, usaha, dan kemitraan koperasi c. Pelaksanaan pembinaan dan pembimbingan dalam rangka penyelenggaraan koperasi di bidang kelembagaan

d. Pelaksanaan pembinaan dan bimbingan peningkatan produktifitas pemasaran dan jaringan usaha serta pengembangan sumber daya manusia melalui kemitraan dengan pihak lain e. Pelaksanaan dpenyuluhan dan pembinaan dalam rangka pembentukan koperasi dan rapat anggota tahunan (RAT) koperasi f. Pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM) dibidang koperasi g. Pemberian perlindungan dalam rangka kebijakan perijinan kepada koperasi dan advokas hukum h. Pelaksanaan kegitan pelatihan dan sosialisasi koperasi i. Pelaksanaan proses akte pendirian, penesahan perubahan anggaran dasar, penggabungan, dan pembuburan badan hukum koperasi j. Pelaksanaan pembinaan sistem distribusi usaha koperasi dan permodalan k. Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan lingkup bidang pemberdayaan koperasi l. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya. 7. Seksi Bina Kelembagaan Koperasi Pasal 16 Seksi Bina Kelembagaan Koperasi dipimpin oleh Kepala Seksi, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pemberdayaan Koperasi.

Pasal 17 (1). Seksi Bina Kelembagaan Koperasi mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Pemberdayaan Koperasi lingkup bina kelembagaan koperasi. (2). Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Bina Kelembagaan Koperasi menyelenggarakan fungsi : a. Penyiapan rencana, program, dan kegiatan Seksi Bina Kelembagaan Koperasi b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup bina kelembagaan koperasi c. Penyiapan bahan sosialisasi, pelatihan, pembinaan, pemberdayaan, dan pengendalian penerapan standar kelembagaan, tatalaksana, organisasi, badan hukum, dan advokasi hukum, akuntansi, dan usaha koperasi sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan d. Penyiapan bahan bimbingan, arahan, dan pembinaan pada rapat anggota tahunan (RAT) Gerakan Koperasi, serta mengumpulkan data-data terkait kepada perkembangan koperasi e. Penyiapan bahan dan data penilaian kesehatan, penetepan akreditasi kepada gerakan koperasi dalam pengawasan, pengendalian, pemberdayaan, dan penerapan standar dalam akuntansi f. Pengumpulan, pengolahan, dan penyajian bahan / data untuk penyusunan rencana jangka menengah dan tahunan di bidang pengembangan dan peningkatan akreditasi koperasi sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan

g. Penyiapan bahan pembuatan dan pelaksanaan pedoman standar pelayanan minimal di bidang koperasi h. Penyiapan bahan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas i. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugas dan fungsinya. 8. Seksi Bina Permodalan Koperasi Pasal 18 Seksi Bina Permodalan Koperasi dipimpin oleh Kepala Seksi, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pemberdayaan Koperasi. Pasal 19 (1). Seksi Bina Permodalan Koperasi mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Pemberdayaan Koperasi lingkup bina permodalan koperasi. (2). Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Bina Permodalan Koperasi menyelenggarakan fungsi : a. Penyiapan rencana, program, dan kegiatan Seksi Bina Permodalan Koperasi b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup bina permodalan koperasi c. Pelaksanaan fasilitas pembiayaan koperasi melalui Lembaga Keuangan Bank, Lembaga Non Keuangan Bank, dan alternatif lainnya d. Pengawasan pelaksanaan penyertaan modal e. Penyiapan bahan pembinaan dan bimbingan dalam pemberian permodalan koperasi

f. Pemantauan dan pengarahan perkembangan koperasi pemakai / penggunaan dana yang bersumber dari Pemerintah, bank, dan Lembaga Keuangan lainnya g. Penyiapan bahan koordinasi dan pengendalian program jangka menengah dan tahunan di bidang pemberdayaan dan pengembangan produktivitas usaha serta kerjasama dan fasilitas koperasi dengan badan usaha lainnya h. Penyiapan bahan pelaksanaan advokasi hukum di bidang permodalan i. Penyiapan bahan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas j. Pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugas dan fungsinya. 9. Seksi Bina Usaha dan Kemitraan Koperasi Pasal 20 Seksi Bina Usaha dan Kemitraan Koperasi dipimpin oleh Kepala Seksi, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pemberdayaan Koperasi. Pasal 21 (1). Seksi Bina Usaha dan Kemitraan Koperasi mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Pemberdayaan Koperasi lingkup bina usaha dan kemitraan koperasi. (2). Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Bina Usaha dan Kemitraan Koperasi menyelenggarakan fungsi : a. Penyiapan rencana, program, dan kegiatan Seksi Bina Usaha dan Kemitraan Koperasi

b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup bina usaha dan kemitraan koperasi c. Penyiapan bahan dan data pelaksanaan pembinaan dan bimbingan dalam rangka peningkatan produktivitas usaha koperasi melalui peningkatan sumber daya manusia pengelola usaha koperasi d. Penyiapan bahan dan data pelaksanaan fasilitas pengembangan jaringan usaha koperasi melalui kemitraan antara koperasi dan antara koperasi dengan perusahaan besar e. Penyiapan bahan pemberian perlindungan dalam pengembangan usaha koperasi kepada gerakan koperasi untuk memberdayakan koperasi f. Penyiapan bahan pelaksanaan sosialisasi peluang-peluang usaha kepada gerakan koperasi untuk memberdayakan koperasi g. Penyiapan bahan koordinasi dan pengendalian program jangka menengah dan tahunan di bidang pemberdayaan dan pengembangan produktivitas usaha dan kemitraan koperasi dalam kerjasama serta fasilitas koperasi h. Pelaksanaan advokasi hukum di bidang usaha dan kemitraan i. Penyiapan bahan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas j. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugas dan fungsinya.

10. Bidang Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Pasal 22 Bidang Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah dipimpin oleh Kepala Bidang, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Pasal 23 (1). Bidang Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Dinas lingkup pembinaan, pengembangan, bina permodalan, dan kemitraan usaha mikro kecil dan menengah. (2). Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah menyelenggarakan fungsi : a. Penyusunan rencana, program, dan kegiatan Bidang Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah b. Penyusunan petunjuk teknis lingkup pembinaan, pengembangan, bina permodalan, dan kemitraan usaha mikro kecil dan menengah c. Pembinaan dan pengembangan manajemen dan organisasi usaha mikro kecil dan menengah d. Penciptaan dan penumbuhan iklim usaha yang kondusif bagi usaha mikro kecil dan menengah e. Peningkatan kemampuan akses permodalan usaha mikro kecil dan menengah

f. Peningkatan kemampuan akses dan peluang pasar usaha mikro kecil dan menengah g. Pelaksanaan advokasi hukum bagi usaha mikro kecil dan memngah h. Pelaksanaan penumbuhan dan pengembangan kemitraan sesama usaha mikro kecil dan menengah, usaha mikro kecil dan menengah dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), dan Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) i. Pelaksanaan koordinasi dan kerjasama dengan instansi, dinas dan asosiasi serta lembaga lainnya dalam rangka memberdayakan usaha mikro kecil dan menengah j. Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan lingkup bidang pemberdayaan usaha mikro kecil dan menengah k. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinsa sesuai dengan tugas dan fungsinya. 11. Seksi Pembinaan dan Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Pasal 24 Seksi Pembinaan dan Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah dipimpin oleh Kepala Seksi, yang berada di bawah dan bertanggung jawab Kepada Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah. Pasal 25 (1). Seksi Pembinaan dan Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang

Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah lingkup pembinaan dan pengembangan usaha mikro kecil dan menengah. (2). Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Pembinaan dan Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah menyelenggarakan fungsi : a. Penyiapan rencana, program, dan kegiatan Seksi Pembinaan dan Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah b. Penyusunan petunjuk teknis lingkup pembinaan dan pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah c. Penyiapan bahan penetapatan kebijakan, model-model pembinaan, dan pengembangan usaha mikro kecil dan menengah d. Penyiapan bahan bimbingan teknis organisasi dan manajemen usaha mikro kecil dan menengah e. Penyiapan bahan pelaksanaan fasilitas usaha mikro kecil dan menengah untuk sertifikat tanah dan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) f. Penyiapan bahan dan data pengadaan temu usaha antar sesama usaha mikro kecil dan menengah, usaha mikro kecil dan menengah dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), dan Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) g. Penyiapan bahan pelaksanaan koordinasi dan kerjasama dengan instansi, dinas, dan asosiasi serta lembaga-lembaga teknis terkait dalam rangka meningktakan dan memperluas jaringan usaha bagi usaha mikro kecil dan menengah

h. Penyiapan bahan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas i. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugas dan fungsinya. 12. Seksi Bina Permodalan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Pasal 26 Seksi Bina Permodalan Usaha Mikro Kecil dan Menengah dipimpin oleh Kepala Seksi, yang berada di bawah dan bertanggung jawab Kepada Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah. Pasal 27 (1). Seksi Bina Permodalan Usaha Mikro Kecil dan Menengah mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah lingkup bina permodalan usaha mikro kecil dan menengah. (2). Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Bina Permodalan Usaha Mikro Kecil dan Menengah menyelenggarakan fungsi : a. Penyiapan rencana, program, dan kegiatan Seksi Bina Permodalan Usaha Mikro Kecil dan Menengah b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup bina permodalan usaha mikro kecil dan menengah c. Penyiapan bahan-bahan untuk penetapatan kebijakan, peraturan perundangundangan dan model-model pembinaan dan pengembangan dalam

peningkatan akses permodalan dan pembiayaan pembentukan lembaga keuangan alternatif bagi usaha mikro kecil dan menengah d. Penyiapan bahan fasilitas dan menjembatani terobosan permodalan usaha mikro kecil dan menengah baik melalui program pemerintah dan non bank e. Penyiapan bahan temu konsultasi usaha mikro kecil dan menengah dengan lembaga perbankan, lembaga-lembaga keuangan non bank dan lembaga keuangan alternatif lainnya dalam rangka peningkatan akses permodalan usaha mikro kecil dan menengah f. Penyiapan bahan bimbingan teknis pembiayaan usaha / permodalan kepada usaha mikro kecil dan menengah g. Penyiapan bahan koordinasi dan kerjasama dengan instansi, dinas, dan asosiasi serta lembaga-lembaga teknis terkait dalam rangka meningktakan kses permodalan dan pembiayaan usaha mikro kecil dan menengah h. Penyiapan bahan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas i. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugas dan fungsinya. 13. Seksi Kemitraan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Pasal 28 Seksi Kemitraan Usaha Mikro Kecil dan Menengah dipimpin oleh Kepala Seksi, yang berada di bawah dan bertanggung jawab Kepada Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah.

Pasal 29 (1). Seksi Kemitraan Usaha Mikro Kecil dan Menengah mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah lingkup kemitraan usaha mikro kecil dan menengah. (2). Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Kemitraan Usaha Mikro Kecil dan Menengah menyelenggarakan fungsi : a. Penyiapan rencana, program, dan kegiatan Seksi Kemitraan Usaha Mikro Kecil dan Menengah b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup kemitraan usaha mikro kecil dan menengah c. Pelaksanaan inventarisasi usaha mikro kecil dan menengah yang diponsil untuk dimitrakan dengan pelaku ekonomi lainnya d. Penyiapan bahan-bahan untuk penentapan kebijakan, peraturan perundangundangan dan model-model pembinaan dan pengembangan dalam peningkatan dan pengembangan pola kemitraan usaha mikro kecil dan menengah e. Pelaksanaan fasilitas kemitraan usaha mikro kecil dan menengah dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Swasta (BUMS), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) f. Penyiapan bahan bimbingan teknis kemitraan bagi usaha mikro kecil dan menengah

g. Penyiapan bahan koordinasi dan kerjasama dengan instansi, dinas, dan asosiasi serta lembaga-lembaga teknis terkait dalam rangka meningktakan dan memperluas kemitraan usaha mikro kecil dan menengah h. Penyiapan bahan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas i. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugas dan fungsinya. 14. Bidang Informasi Promosi dan Evaluasi Pasal 30 Bidang Informasi Promosi dan Evaluasi dipimpin oleh Kepala Bidang, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Pasal 31 (1). Bidang Informasi Promosi dan Evaluasi mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Dinas lingkup data, informasi, promosi, monitoring, dan evaluasi. (2). Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Informasi Promosi dan Evaluasi menyelenggarakan fungsi : a. Penyusunan rencana, program, dan kegiatan Bidang Informasi Promosi dan Evaluasi b. Penyusunan petunjuk teknis lingkup data, informasi, promosi, monitoring, dan evaluasi c. Pengumulan dan pengolahan data untuk informasi

d. Penyiapan bahan koordinasi dan kerjasama dengan instansi, dinas, serta lembaga-lembaga lainnya dalam rangka promosi produk koperasi, usaha mikro, kecil, dan menengah e. Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan lingkup bidang pemberdayaan usaha mikro kecil dan menengah f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinsa sesuai dengan tugas dan fungsinya. 15. Seksi Data dan Informasi Pasal 32 Seksi Data dan Informasi dipimpin oleh Kepala Seksi, yang berada dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Informasi Promosi dan evaluasi. Pasal 33 (1). Seksi Data dan Informasi mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Informasi Promosi dan Evaluasi lingkup data dan informasi. (2). Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Data dan Informasi menyelenggarakan fungsi : a. Penyiapan rencana, program, dan kegiatan Seksi Data dan Informasi b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup data dan informasi c. Pelaksanaan pengumpulan dan pengolahan data dalam bidang koperasi, usaha mikro, kecil, dan menengah d. Pelayanan informasi tentang koperasi, usaha mikro, kecil, dan menengah e. Pelaksanaan koordinasi dan kerjasama pengembangan informasi tentang koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah dengan instansi dan dinas terkait

f. Penyiapan bahan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugas dan fungsinya. 16. Seksi Promosi Pasal 34 Seksi Promosi oleh Kepala Seksi, yang berada dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Informasi Promosi dan evaluasi. Pasal 35 (1). Seksi Promosi mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Informasi Promosi dan Evaluasi lingkup promosi. (2). Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Promosi menyelenggarakan fungsi : a. Penyiapan rencana, program, dan kegiatan Seksi Promosi b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup Promosi c. Penyiapan bahan dan data promosi produk koperasi, usaha mikro, kecil, dan menengah baik di dalam maupun di luar negeri d. Pelaksanaan koordinasi dan kerjasama dengan instansi dan dinas terkait dalam rangka promosi koperasi, usaha mikro, kecil, dan menengah e. Penyiapan bahan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugas dan fungsinya.

17. Seksi Monitoring dan Evaluasi Pasal 36 Seksi Monitoring dan Evaluasi oleh Kepala Seksi, yang berada dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Informasi Promosi dan evaluasi. Pasal 37 (1). Seksi Monitoring dan Evaluasi mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Informasi Promosi dan Evaluasi lingkup monitoring dan evaluasi. (2). Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Monitoring dan Evaluasi menyelenggarakan fungsi : a. Penyiapan rencana, program, dan kegiatan Seksi Monitoring dan Evaluasi b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup Monitoring dan Evaluasi c. Penyiapan monitoring dan evaluasi tentang perkembangan koperasi, usaha mikro, kecil, dan menengah d. Pelaksanaan koordinasi dan kerjasama dengan instansi dan dinas terkait dalam rangka monitoring dan evaluasi perkembangan koperasi, usaha mikro, kecil, dan menengah e. Penyiapan bahan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugas dan fungsinya. 18. Unit Pelaksana Teknis Pembentukan, nomenklatur, tugas pokok, dan fungsi Unit Pelaksana Teknis akan ditentukan dan ditetapkan dengan Peraturan Walikota.

19. Kelompok Jabatan Fungsional Pasal 39 Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas sesuai dengan keahlian dan kebutuhan Pasal 40 (1). Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam pasl 39, terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang diatur dan ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan (2). Setiap Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dimpimpin oleh Tenaga Fungsional Senior yang dihunjuk (3). Jumlah tenaga kerja fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja (4). Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diatur berdasarkan peraturan perundang-undangan. D. Jaringan Usaha / Kegiatan Sasaran Dinas Koperasi Usaha mikro Kecil dan Menengah berikut ini merupakan penjabaran dari tujuan yang dirumuskan di atas. Sasaran berikut juga berupaya menampilkan hal-hal yang akan dicapai Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan dalam jangka tahunan atau semesteran, dan sekaligus merupakan fokus penyusunan kegiatan yang bersifat spesifik, terinci dan dapat diukur sesuai dengan tujuan-tujuan Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah di atas.

Tabel 2.1. Sasaran Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan Tujuan I Strategi Meningkatkan kemampuan manajerial pengurus Koperasi dan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah. Tujuan II Meningkatkan modal Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah. Tujuan III Membangun dan mengembangkan pola kemitraan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah. Tujuan IV Mengembangkan sistem informasi Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang lengkap dan akurat Meningkatnya jumlah pengurus dan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang mampu mengelola usahanya. Strategi Meningkatnya skala usaha Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah setiap tahun. Strategi Meningkatnya jumlah Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Mnengah yang membangun kemitraan dengan lembaga-lembaga keuangan swasta / pemerintah dan usaha-usaha berskala besar. Strategi Tersedianya data dan kemajuan usaha skala mikro serta tersedianya data KUKM yang akurat. Sumber : Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan Untuk mewujudkan tujuan dan sasaran organisasi Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan, diperlukan strategi yang meliputi kebijakan, program-program beserta kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan. Strategi yang dipilih pada dasarnya merupakan rencana menyeluruh dan terpadu mengenai upaya yang dilakukan dengan memperhatiakn sumber daya yang ada,

kondisi dan lingkungan Dinas Koerasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan. E. Kinerja Usaha Terkini Pengukuran kinerja ditekankan pada penetapan target sasaran tahunan dan Pencapaiannya dengan cara mengembangkan pengukuran yang menggunakan indikator kinerja outcomes menggambarkan ukuran bagi pencapaian sasaran. Meskipun demikian, karena capaian indikator kinerja outcomes secara signifikan menentukan baik atau tidaknya capaian indikator kinerja outcomes, maka pada umumnya pembobotan atas kedua indikator ini dalam kaitannya dengan capaian kinerja kegiatan mendapatkan bobot dominan, yaitu 50% untuk indikator kinerja output dan 50% indikator kinerja outcomes. Hasil pengukuran kinerja digunakan sebagai bahan evaluasi dan analisis kinerja organisasi dengan cara mengidentifikasikan permasalahan yang menghambat peningkatan kinerja, memberikan solusi pemecahan masalah dan bahan penyempurnaan pilihan-pilihan dan kebijakan strategis tahun berikutnya. Adapun tingkat capaian kinerja pada Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan adalah sebagai berikut: Capaian kinerja atas sasaran strategis berdasarkan perbandingan target dan realisasi tahun 2011 pada setiap program sebagai berikut:

Tabel 2.2. Kinerja Usaha Terkini Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan No Sasaran Strategis Program Indikator Kinerja Outcomes Targer Realisasi 1 Meningkatnya 1. 1.1.1 Terciptanya 25 orang 25 orang jumlah koperasi Pengembangan perlindungan hukum (90%) dan Usaha Mikro Kewirausahaan atas merek Usaha Kecil dan dan keunggulan UMKM Menengah yang kompetitif membangun Usaha Kecil kemitraan dengan Menengah lembaga-lembaga keuangan swasta 1.1.2 Terlaksananya 70 orang 70 orang Penyelenggaraan Pelatihan Kewirausahaan 1.1.3 Terlaksananya 40 orang 40 orang sosialisasi HAKI Kepada Usaha Mikro Kecil Menengah Usahaan 2 Meningkatnya 2.1 2.1.1 Terwujudnya 40 orang 40 orang skala usaha pengembangan peningkatan akses koperasi dan Sistim Usaha permodalan UMKM usaha kecil pendukung Bagi menangah Usaha Mikro Kecil Menengah 2.1.2 Terbentuknya 6 Klaster 6 Klaster Klaster Busnes (54%) UMKM 2.1.3 Diadakannya 45 Stand 45 Stand kegiatan pameran (98%)

promosi produk UMKM 2.1.4 Tersedianya bahan-bahan data base KUMKM 2.1.5 Terpulikasinya informasi Koperasi dan UMKM 2.1.6 Diadakannya kegiatan promosi kopersi dan UMKM diberbagai event pameran dalam dan luar daerah. 2.1.7 Terciptanya peningkatan keterampilan pengrajin kulit Kota Medan 2.1.8 Tercapainya peningkatan keterampilan Batik Kota Medan 2.1.9 Tersedianya softwere database UMKM 2.1.10 Terpenuhinya galeri produk-produk UMKM 2.1.11 Tersedianya profil Produk Unggulan UMKM 1 Kgt 100 exp 100 orang 25 orang 25 orang 1 Kgt 1 keg 1 Kgt 1 Kgt (40%) 100 exp (99%) 100 orang () 92% 25 orang (95%) 25 orang (97%) 1 Kgt (94%) 1 keg (90%) 1 Kgt (99%) 2.1.12 Terciptanya peningkatan 15 orang 15 orang

keterampilan pengrajin ulos dan songket Kota Medan 3 Meningkatnya 3.1 Peningkatan 3.1.1 Meningkatnya 100 orang 100 orang jumlah pengurus Kwalitas jiwa dan semangat koperasi dan Kelembagaan masyarakat untuk pelaku UMKM Koperasi berkoperasi yang mampu mengelola usahanya 3.1.2 Meningkatnya 150 orang 150 orang permodalan Koperasi secara konvensional maupun syariah 3.1.3 Meningkatnya 150 orang 150 orang Sistim kelembagaan Koperasi secara profesional 3.1.4 Meningkatnya 50 orang 50 orang Koperasi pola Syariah 4 Peningkatan 4.1 Peningkatan 4.1.1 Tersedianya 20 Exsp 20 Exsp pengembangan pengembangan Renstra 2011-2015 sistem laporan sistem laporan capaian kinerja capaian kinerja dan keuangan dan keuangan 4.1.2 Tersedianya 20 Exsp 20 Exsp buku lakip 2010 4.1.3 Tersedianya 20 Exsp 20 Exsp Renja 2011 Sumber : Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan Capaian Kinerja Instansi Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan adalah:

Tabel 2.3. Kinerja Usaha Terkini Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan No Program Bobot Capai P1 P2 Pengembangan kewirausahaan 100 99,62 dan keunggulan kompetitif Usaha Kecil Menengah Pengembangan sistem usaha 100 99,37 pendukung bagi UMKM P3 Peningkatan kwalitas 100 99,49 kelembagaan koperasi P4 Peningkatan pengembangan 100 70,70 sistem laporan capaian kinerja dan keuangan Jumlah 100 93,78 Sumber : Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan F. Rencana Kegiatan Rencana kegitan Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan sseuai dengan yang tercantum pada Matriks Program dan Kegiatan Indikatif Tahunan adalah sebagai berikut : 1. Menyelenggarakan pelayanan di bidang perkoperasian dan pengesahan akta pendirian koperasi, perubahan anggaran dasar koperasi penggabungan serta pembubaran koperasi; 2. Melaksanakan program pengembangan jaringan sistim informasi koperasi dan usaha kecil dan menengah;

3. Mengkoordinasikan program keterpaduan pemberdayaan koperasi, usaha kecil dan menengah; 4. Mengendalikan atas pelaksanaan penyertaan modal pada koperasi dan mengendalikan atas pelaksanaan sistem distribusi bagi koperasi, usaha kecil dan menengah; 5. Melaksanakan bimbingan pedoman akuntasni koperasi, usaha kecil dan menengah; 6. Melaksanakan program teknis terhadap pelaksanaan bidang koperasi, usaha kecil dan menengah sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku.