PERIODISASI MASA REMAJA DAN CIRI KHASNYA; PUBERTAS, REMAJA AWAL DAN REMAJA AKHIR

dokumen-dokumen yang mirip
TAHAP PERKEMBANGAN ANAK USIA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja adalah masa transisi dari anak-anak ke fase remaja. Menurut

Perkembangan Sepanjang Hayat

Perkembangan Sepanjang Hayat

Disusun oleh Ari Pratiwi, M.Psi., Psikolog & Unita Werdi Rahajeng, M.Psi., Psikolog

Proses Keperawatan pada Remaja dan Dewasa. mira asmirajanti

SEKSUALITAS. endang parwieningrum Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan KB BKKBN

KESEHATAN REPRODUKSI. Dr. Tri Niswati Utami, M.Kes

ASUHAN KEPERAWATAN REMAJA

Perkembangan Sepanjang Hayat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan transisi dalam moralitas (Suhud & Tallutondok., 2009).

BAB 1 PENDAHULUAN. produktif dan kreatif sesuai dengan tahap perkembangannya (Depkes, 2010).

PERKEMBANGAN REMAJA. Oleh: Resnia Novitasari, S.Psi., M.A. Tim Pengajar Psikologi Perkembangan Prodi Psikologi FPSB Universitas Islam Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. latin adolescere yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Latifah

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 2. PERKEMBANGAN PADA MANUSiAlatihan soal 2.5

Perkembangan Sepanjang Hayat

PERKEMBANGAN SOSIO-EMOSIONAL PADA MASA DEWASA AWAL

BAB 2 Tinjauan Pustaka

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan sebagainya). Dengan sendirinya pada waktu pengindraan sehingga

PROFIL REMAJA. Aspek Karakteristik Implikasi Pendidikan/Bimbingan. kematangan seksual secara signifikan yang memiliki

Pendidikan seksualitas remaja. Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH

BAB 1 PENDAHULUAN. Remaja merupakan masa peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa.

BAB I PENDAHULUAN. melalui tahap intimacy vs isolation. Pada tahap ini, individu berusaha untuk

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang. Remaja adalah mereka yang berusia diantara tahun dan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa transisi dari masa kanak-kanak menuju masa

SEX EDUCATION. Editor : Nurul Misbah, SKM

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Subjek berasal dari keluarga tidak harmonis, sejak kecil subjek berada dalam

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Bab ini menguraikan teori teori yang berkaitan dengan pola asuh orang tua, remaja, narkoba, kerangka berpikir dan hipotesis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Setiap manusia selama hidupnya pasti mengalami perubahan.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. meliputi kesejahteraan fisik, mental, dan sosial bukan semata-mata bebas

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja adalah yang merupakan periode peralihan antara masa kanakkanak

Keseimbangan Seks & Seksualitas,KDK/KDM- Sal

BAB I PENDAHULUAN. A. Pendahuluan. Masa remaja secara psikologi merupakan masa peralihan dari masa anak

BAB 1. All About Remaja

BAB 1 PENDAHULUAN. pengaruhi oleh kematangan emosi baik dari suami maupun istri. dengan tanggungjawab dan pemenuhan peran masing-masing pihak yang

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 2. PERKEMBANGAN PADA MANUSiAlatihan soal 2.4

BAB I PENDAHULUAN. generasi berikutnya (Jameela, 2010). fase ini individu mengalami perubahan dari anak-anak menuju dewasa

mengenai seksualitas membuat para remaja mencari tahu sendiri dari teman atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. beragam suku dan sebagian besar suku yang menghuni kabupaten Merangin

Hubungan Remaja dengan Orangtua,Saudara kandung & Teman Sebaya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Status nutrisi adalah kondisi kesehatan yang dipengaruhi oleh asupan dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. khusus remaja seakan-akan merasa terjepit antara norma-norma yang baru

BAB II KAJIAN TEORI. dibaca dalam media massa. Menurut Walgito, (2000) perkawinan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara majemuk yang terdiri atas berbagai macam

I. PENDAHULUAN. masa sekarang dan yang akan datang. Namun kenyataan yang ada, kehidupan remaja

Standar Kompetensi 1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia. Kompetensi Dasar 1.2. Mendeskripsikan tahapan perkembangan manusia

BAB I PENDAHULUAN. dapat diabaikan dalam kehidupan manusia. Namun demikian, orang tua masih

Lampiran 2 SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT) Yang bertanda tangan dibawah ini:

BAB I PENDAHULUAN. Masa ini menimbulkan perubahan-perubahan baik itu secara fisik maupun

BAB I PENDAHULUAN. kemandirian sehingga dapat diterima dan diakui sebagai orang dewasa. Remaja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengetahuan seseorang tentang dirinya sendiri dan yang mempengaruhi hubungan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Masa remaja adalah suatu tahap antara masa kanak kanak dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dasar perilaku perkembangan sikap dan nilai kehidupan dari keluarga. Salah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian Masa remaja adalah masa peralihan dari anak-anak ke dewasa yang jangka

BAB II LANDASAN TEORI. tersebut mempelajari keadaan sekelilingnya. Perubahan fisik, kognitif dan peranan

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada masa transisi yang terjadi di kalangan masyarakat, secara khusus

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kata motivasi berasal dari bahasa Latin yaitu movere, yang berarti

KUESIONER KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA PONDOK PESANTREN GEDONGAN KABUPATEN CIREBON

BAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa adalah status yang disandang oleh seseorang karena

MASA KANAK-KANAK AKHIR. Rita Eka Izzaty

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Pengertian Perilaku Seksual Pranikah

BAB I PENDAHULUAN. berkesinambungan dalam kehidupan manusia. Perkembangan adalah perubahanperubahan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. mana terjadi pacu tumbuh, timbul ciri-ciri seks sekunder, tercapainya

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH MEDIA BOOKLET TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP SANTRI TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DI PESANTREN DARUL HIKMAH TAHUN 2010

PSIKOLOGI SEPANJANG HAYAT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Identity Achievement. (Kartono dan Gulo, 2003). Panuju dan Umami (2005) menjelaskan bahwa

KARAKTERISTIK ANAK USIA SD Oleh : Sugiyanto

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai adanya proses perubahan pada aspek fisik maupun psikologis

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai mahluk sosial, manusia senantiasa hidup bersama dalam sebuah

Perkembangan Sepanjang Hayat

BAB I PENDAHULUAN. dalam tubuh yang mengiringi rangkaian pendewasaan. Pertumbuhan organ-organ

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH. Remaja adalah mereka yang berada pada tahap transisi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada masa remaja banyak terjadi perubahan baik secara fisik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Mayang Wulan Sari,2014

PERILAKU SEHAT DAN PROMOSI KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa belajar bagi remaja untuk mengenal dirinya,

BAB I PENDAHULUAN. seksual umumnya dibahas seolah-olah hanya merupakan karakteristik individu,

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Pada dasarnya sebagai manusia, kita membutuhkan untuk dapat berinteraksi

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Penelitian. Menurut Clarke-Sweart & Friedman (dalam Hendriati 2006) masa remaja

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bereproduksi. Masa ini berkisar antara usia 12/13 hingga 21 tahun, dimana 13-14

MORALITAS SEBAGAI PEMAHAMAN SOSIAL DAN PENALARAN MORAL PADA ANAK USIA DINI

BAB I PENDAHULUAN. berbeda dengan keadaan yang nyaman dalam perut ibunya. Dalam kondisi ini,

LAMPIRAN 1 SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT)

BAB I PENDAHULUAN. keterbatasan fisik dan juga kelainan fisik yang sering disebut tunadaksa.

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena perilaku seks pranikah di kalangan remaja di Indonesia semakin

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. remaja putri berusia <20 tahun. Kehamilan tersebut dapat disebabkan oleh karena

PENDAHULUAN Latar Belakang Masa remaja adalah periode waktu yang membentang dari masa pubertas ke awal usia 20-an. Individu mengalami perubahan

BAB I PENDAHULUAN. meningkat, pada tahun 2010 tercatat 48 % kekerasan terjadi pada anak,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menentukan arah dan tujuan dalam sebuah kehidupan. Anthony (1992)

Transkripsi:

PERIODISASI MASA REMAJA DAN CIRI KHASNYA; PUBERTAS, REMAJA AWAL DAN REMAJA AKHIR

Tugas Perkembangan Perkembangan Fisik Periodisasi Masa Remaja dan Ciri Khasnya Perkembangan Intelektual Perkembangan Emosi Perkembangan Sosial dan Moral

TUGAS PERKEMBANGAN Masa Remaja: Sebuah Transisi Perkembangan Masa remaja: Transisi perkembangan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa yang mengandung perubahan besar fisik, kognitif, dan psikososial. Secara umum dianggap dimulai dengan pubertas.

PERKEMBANGAN FISIK Pubertas: Akhir Masa Kanak-kanak Pubertas: Proses dimana seseorang mencapai kematangan seksual dan kemampuan untuk bereproduksi. Pubertas dimulai dengan peningkatan tajam pada produksi hormon seks. Terdapat jangka waktu sekitar tujuh tahun bagi permulaan pubertas pada anak laki-laki & perempuan. Proses tersebut memakan waktu 4 tahun terhadap kedua enis kelamin dan mulai 2 atau 3 tahun lebih awal pada anak perempuan.

PERKEMBANGAN FISIK Urutan Perubahan Psikologis Pada Masa Remaja - Perempuan Karakteristik Perempuan Usia Kemunculan Pertama Tumbuh payudara 6-13 Tumbuh rambut pubic 6-14 Pertumbuhan tubuh 9,5-14,5 Menarche 10-16,5 Rambut ketiak Peningkatan minyak atau produksi kelenjar keringat (yang dapat menyebabkan jerawat) Sekitar 2 tahun setelah kemunculan rambut pubic Sama waktunya ketika kemunculan rambut ketiak

PERKEMBANGAN FISIK Urutan Perubahan Psikologis Pada Masa Remaja Pria Karakteristik Pria Usia Kemunculan Pertama Tumbuh testis, kantung scoratal 10-13,5 Tumbuh rambut pubic 12-16 Pertumbuhan badan 10,5-16 Pertumbuhan penis, kelenjar prostat, dan seminal visicle Perubahan suara Ejakulasi semen (mani) pertama Rambut wajah dan ketiak Peningkatan minyak dan produksi kelenjar keringat (yang dapat menyebabkan jerawat 11-14,5 Sama waktunya dengan pertumbuhan penis Sekitar setahun setelah pertumbuhan penis Sekitar 2 tahun setelah rambut pubic tumbuh Sama waktunya dengan kemunculan rambut ketiak

PERKEMBANGAN FISIK Pubertas: Akhir Masa Kanak-kanak Secular trend: kecenderungan yang hanya dapat dilihat melalui observasi beberapa generasi, seperti kecenderungan terhadap pencapaian tinggi dan kematangan seksual masa dewasa yang lebih awal, yang telah dimulai satu abad sebelumnya.

PERKEMBANGAN FISIK Pubertas: Akhir Masa Kanak-kanak Ledakan pertumbuhan masa remaja. Selama masa pubertas, baik anak laki-laki maupun anak perempuan mengalami ledakan pertumbuhan masa remaja. Karakteristik seks utama (organ reproduksi) membesar dan sempurna, dan karakteristik seks kedua muncul.

PERKEMBANGAN FISIK Pubertas: Akhir Masa Kanak-kanak Karakteristik seks primer. Organ yang berkaitan langsung dengan reproduksi, yang membesar dan matang sepanjang masa remaja. Karakteristik seks sekunder. Sinyal fisiologis kematangan seksual (misalnya, payudara wanita dan lebar bahu pada pria) yang tidak mencakup organ seks.

PERKEMBANGAN FISIK Pubertas: Akhir Masa Kanak-kanak Sinyal kematangan seksual: produksi sperma dan menstruasi. Sinyal utama kematangan seksual adalah produksi sperma (bagi pria) dan menstruasi (bagi wanita). Spermache. Ejakulasi pertama anak laki-laki. Menarche. Menstruasi pertama anak perempuan.

PERKEMBANGAN FISIK Kesehatan Fisik dan Mental Sebagian besar bagian masa remaja relatif sehat. Masalah kesehatan biasanya diasosiasikan denggan kemiskinan atau gaya hidup yang menyerempet resiko. Remaja lebih jarang mendapatkan pelayanan kesehatan reguler ketimbang anak yang lebih muda.

PERKEMBANGAN FISIK Kesehatan Fisik dan Mental Kebugaran fisik. fisik dan mental. Kurang berlatih kebugaran mempengaruhi Latihan tersebut meningkatkan kekuatan dan stsamina, membantu membangun tulang dan otot yang sehat, membantu mengontrol berat tubuh, mengurangi kecemasan dan stres, dan meningkatkan kepercayaan diri. Anak muda yang melakukan latihan kebugaran biasanya merasa lebih nyaman dibandingkan yang tidak.

PERKEMBANGAN FISIK Kesehatan Fisik dan Mental Kebutuhan tidur. Banyak anak remaja tidak mendapatkan tidur yang cukup, sebagian dikarenakan jadwal pelajaran sekolah yang tidak sesuai dengan ritme alamiah tubuh mereka. Padahal seorang remaja awal memerlukan tidur sebanyak masa sebelumnya sekitar 9 jam per malam (Iglowstein, Jenni, Molinari, & Largo, 2003).

PERKEMBANGAN FISIK Kesehatan Fisik dan Mental Gangguan nutrisi dan makan. Tiga gangguan makan yang umum terjadi pada anak remaja adalah obesitas, anorexia nervosa, bulimia nervosa. Obesitas atau kelebihan berat badan disebabkan karena aktivitas fisik yang sangat minim dan kebiasaan makan yang buruk.

PERKEMBANGAN FISIK Kesehatan Fisik dan Mental Citra tubuh dan gangguan makan. Citra tubuh: keyakinan deskriptif dan evaluatif tentang penampilan seseorang. Perhatian terhadap citra tubuh seringkali mengarah kepada diet yang obsesif. Anorexia Nervosa. Gangguan makan yang ditandai dengan pelaparan diri.

PERKEMBANGAN FISIK Kesehatan Fisik dan Mental Penggunaan dan Penyalahgunaan Obat Terlarang. Penggunaan obat seperti alkohol, tembakau, dan mariyuana, dapat mengarah kepada penggunaan obat yang lebih mencandu, terkadang disebut sebagai gerbang obat terlarang.

PERKEMBANGAN FISIK Kesehatan Fisik dan Mental Depresi. Prevelensi depresi yangg meningkat di masa remaja, terutama di kalangan anak perempuan. Kematian pada masa remaja. Penyebab kematian utama dikalangan masa remaja antara lain kecelakaan bermotor, penggunaan senjata api dan bunuh diri.

PERKEMBANGAN FISIK Kesehatan Fisik dan Mental Depresi. Prevelensi depresi yangg meningkat di masa remaja, terutama di kalangan anak perempuan. Kematian pada masa remaja. Penyebab kematian utama dikalangan masa remaja antara lain kecelakaan bermotor, penggunaan senjata api dan bunuh diri.

PERKEMBANGAN INTELEKTUAL Aspek-aspek Kematangan Kognitif Tahap Operasi Formal Piaget Operasi Formal: tahap akhir perkembangan kognitif Piaget, ditandai dengan kemampuan berpikir secara abstrak. Penalaran hipotesis-deduktif: kemampuan yang dipercaya oleh Piaget menyertai tahap operasi formal, untuk mengembangkan, dan menguji hipotesis.

PERKEMBANGAN INTELEKTUAL Aspek-aspek Kematangan Kognitif Tahap Operasi Formal Piaget Kematangan otak, stimulasi lingkungan, sekolah, dan kultur memainkan peran penting dalam mencapai tahap ini. Teori Piaget tidak mempertimbangkan akumulasi pengetahuan dan pengalaman serta pertumbuhan metakognisi. Piaget juga kurang menaruh perhatian pada perbedaal individual, antara variasi tugas, dan peran situasi.

PERKEMBANGAN INTELEKTUAL Aspek-aspek Kematangan Kognitif Elkind: Karakteristik Ketidakdewasaan Pemikiran Remaja. Imaginary audience: Terminologi Elkind untuk pengamat yang hanya eksis dalam pemikiran remaja dan sangat peduli dengan pemikiran dan tindakan yang sedang dilakukan oleh remaja tersebut. Personal Fable: Terminologi Elkind untuk meyakinkan bahwa orang tersebut spesial, unik, dan bukan merupakan subjek peraturan yang mengatur seluruh dunia selain dirinya.

PERKEMBANGAN INTELEKTUAL Aspek-aspek Kematangan Kognitif Elkind: Karakteristik Ketidakdewasaan Pemikiran Remaja. Pola pemikiran kurang matang bisa jadi berasal dari kekurangpengalamanan remaja dengan pemikiran formal. Pemikiran jenis ini termasuk idealisme dan tidak kritis, kurang argumen-tatif, ragu-ragu, hipocrisy, kesadaran diri, dan asumsi kekhususan dan ketidakmampuan.

PERKEMBANGAN INTELEKTUAL Aspek-aspek Kematangan Kognitif Penalaran Moral: Teori Kohlberg. Moralitas prakonvensional: level pertama teori penalaran moral Kohlberg, dimana kontrolnya masih eksternal. Moralitas konvensional: level kedua teori penalaran moral Kohlberg, dimana standar figur autoritas sudah terinternalisasikan.

PERKEMBANGAN INTELEKTUAL Aspek-aspek Kematangan Kognitif Penalaran Moral: Teori Kohlberg. Moralitas postkonvensional: level ketiga penalaran moral Kohlberg, dimana seseorang sudah mengikuti prinsip moral internal dan dapat memutuskan diantara standar moral yang berlawanan.

PERKEMBANGAN INTELEKTUAL Isu Pendidikan dan Pekerjaan Pengaruh Terhadap Prestasi Sekolah Keyakinan akan kecakapan diri, motivasi akademis, status sosioekonomi, keterlibatan orang tua, gaya pengsuhan, etnis, pengaruh teman sebaya, dan kualitas sekolah memengaruhi prestasi pendidikan remaja. Keluarga miskin dengan anak berprestasi di sekolah cenderung memiliki modal sosial yang lebih besar ketimbang keluarga miskin dengan anak yang tidak berprestasi di sekolah.

PERKEMBANGAN INTELEKTUAL Isu Pendidikan dan Pekerjaan Drop-Out dari Sekolah Menengah Atas Walaupun sebagian besarr orang lulus SMA, tingkat berhenti sekolah lebih tinggi di kalangan siswa minoritas miskin dan di kalangn mereka yang tidak lagi tinggal serumah bersama kedua orang tuanya. Partisipasi aktif dalam studi adalah faktor penting menjaga remaja tetap bersekolah.

PERKEMBANGAN EMOSI Pencarian Identitas Identitas: merujuk pada Erikson, peta tersebut konsepsikoheren diri, menyiapkan target, dan terlalu yakin kepada apa yang mereka dapatkan.

PERKEMBANGAN EMOSI Pencarian Identitas Erikson: Identitas vs Kebingungan Identitas Merupakan tahap pertama perkembangan psikososial Erikson, dimana remaja berusaha mengembangkan perasaan akan eksistensi diri yang koheren, termasuk peran yang dimainkannya dalam masyarakat. Dikenal juga dengan identitas versus kebingungan peran.

PERKEMBANGAN EMOSI Pencarian Identitas Marcia: Status Identitas Krisis dan Komitmen Status identitas: istilah Marcia untuk kondisi perkembangan ego yang tergantung kepada kehadiran atau ketidakhadiran krisis dan komitmen. Krisis: istilah Marcia bagi periode pengambilan keputusan yang disadari, yang berkaitan dengan pembentukan identitas. Komitmen: istilah Marcia bagi investasi personal dalam pekerjaan atau sistem kepercayaan.

PERKEMBANGAN EMOSI Pencarian Identitas Marcia: Status Identitas Krisis dan Komitmen Pencapaian identitas: status identitas, yang ditandai dengan komitmen untuk memilih menjadikannya sebuah krisis, sebuah periode yang dihabiskan untuk mencari alternatif. Foreclosure: status identitas, dimana seseorang tidak menghabiskan banyak waktu mempertimbangkan berbagai alternatif (dan karena itu, tidak pernah berada dalam krisis) dan melaksanakan rencana yang disiapkkan orang lain untuk dirinya.

PERKEMBANGAN EMOSI Pencarian Identitas Perbedaan Gender dalam Formasi Identitas Para periset berbeda pendapat apakah anak perempuan dan anak laki-laki mengambil jalur yang berbeda dalam pembentukan identitas. Walaupun sebagian riset menyatakan harga diri anak perempuan cenderung jatuh pada masa remaja, riset dikemudian hari tidak mendukung semua ini

PERKEMBANGAN EMOSI Pencarian Identitas Faktor Etnis dalam Pembentukan Identitas Etnisitas merupakan bagian penting dari identitas. Remaja minoritas tampaknya melewati tahapan perkembangan identitas etnis yang sangat mirip dengan status Marcia.

PERKEMBANGAN SOSIAL DAN MORAL Seksualitas Orientasi Seksual: Fokus ketertarikan seksual, romantis, dan kasih sayang yang konsisten, bisa jadi bersifat heteroseksual, homoseksual, atau biseksual. Orientasi seksual tampaknya dipengaruhi olehh interaksi faktor biologis dan lingkungan dan mungkin genetis.

PERKEMBANGAN SOSIAL DAN MORAL Seksualitas Perilaku Seksual: Perilaku seksual pada saat ini jauh lebih bebas dibandingkan masa lalu. Aktivitas seksual remaja mencakup resiko kehamilan dan penyakit menular seksual. Remaja yang memiliki resiko terbesar adalah mereka yang memulai aktivitas seksualnya lebih dini, memiliki banyak pasangan, tidak menggunakan kontrasepsi, dan kurang mendapatkan informasi tentang seks.

PERKEMBANGAN SOSIAL DAN MORAL Hubungan dengan Keluarga, Teman sebaya, dan Masyarakat Orang dewasa Pemberontakan Remaja, Sebuah Mitos?: Pemberontakan remaja merupakan pola perubahan emosional, karakteristikminoritas remaja, yang dapat menyebabkan konflik dengan keluarga, alienasi dari masyarakat orang dewasa, perilaku yyang semrono, dan penolakan terhadap nilai-nilai yang dimiliki orang dewasa.

PERKEMBANGAN SOSIAL DAN MORAL Hubungan dengan Keluarga, Teman sebaya, dan Masyarakat Orang dewasa Perubahan Penggunaan Waktu dan Perubahan Relasi: Salah satu cara menilai perubahan relasi remaja dengan orang-orang penting dalam kehidupan mereka adalah melihat bagaimana mereka menghabiskan waktu luang. Remaja yang tumbuh dalam masyarakat kesukuan atau petani, yangg harus fokus pada produksi kebutuhan hidup memiliki waktu yang jauh lebih sedikit bersosialisasi ketimbang remaja di masyarakat berteknologi maju (Larson & vemma, 1999).

PERKEMBANGAN SOSIAL DAN MORAL Hubungan dengan Keluarga, Teman sebaya, dan Masyarakat Orang dewasa Remaja dan Orang Tua: Interaksi keluarga berubah sepanjang tahun-tahun masa remaja. Ada lebih banyak intimasi, akan tetapi juga terdapat konflik berkaitan kasus otonomi. Konflik dengan orang tua menjadi yang paling sering terjadi pada masa wal remaja dan yang paling intens pada masa pertangahan remaja. Pengasuhan otoritatif diasosiasikan dengan hasil yang paling positif.

PERKEMBANGAN SOSIAL DAN MORAL Hubungan dengan Keluarga, Teman sebaya, dan Masyarakat Orang dewasa Remaja dan Orang Tua: Efek dari perceraian dan orang tua tunggal pada perkembangan remaja tergantung pada cara mereka memengaruhi atmosfer keluarga. Faktor genetik bisa saja memengaruhi cara remaja beradaptasi dengan perceraian.

PERKEMBANGAN SOSIAL DAN MORAL Hubungan dengan Keluarga, Teman sebaya, dan Masyarakat Orang dewasa Remaja dan Orang Tua: Efek ibu yang bekerja tergantung kepada beberapa faktor seperti kehadiaran atau ketidakhadirannya orang tua orang tua lain, seberapa ketat orang tua mengawasi aktivitas anak remajanya, dan beban kerja sang ibu. Ibu yang bekerja dapat membantu membentuk sikap terhadap peran gender.

PERKEMBANGAN SOSIAL DAN MORAL Hubungan dengan Keluarga, Teman sebaya, dan Masyarakat Orang dewasa Remaja dan Orang Tua: Tekanan ekonomi memengaruhi hubungan dalam keluarga baik berorang tua tunggal maupun pasangan orang tua yang lengkap.

PERKEMBANGAN SOSIAL DAN MORAL Hubungan dengan Keluarga, Teman sebaya, dan Masyarakat Orang dewasa Remaja dan Saudara kandung: Hubungan dengan saudara kandung cenderung menadi sama dan semakin berjarak pada masa remaja.

PERKEMBANGAN SOSIAL DAN MORAL Hubungan dengan Keluarga, Teman sebaya, dan Masyarakat Orang dewasa Remaja dan Teman Sebaya: Kelompok teman sebaya dapat memiliki pengaruh positif dan negatif. Remaja yang ditolak oleh teman sebaya cenderung memiliki masalah penyesuaian diri terbesar. Pertemanan, teruama di kalangan anak perempuan, menjadi lebih intim dan mendukung pada masa remaja.

PERKEMBANGAN SOSIAL DAN MORAL Hubungan dengan Keluarga, Teman sebaya, dan Masyarakat Orang dewasa Remaja dalam Masalah: Perilaku Antisosial dan Kenkalan Remaja Kenakalan kronis diasosiasikan dengan beragam interaksi dengan faktor resiko, termasuk pengasuhan yang tidak efektif, kegagalan sekolah, pengaruh teman sebaya, pengaruh lingkungan sekitar, dan status sosioekonomi yang rendah.