OLEH : BAPPEDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Disampaikan dalam rangka : Musrenbang RPJMD Kota Balikpapan Balikpapan, 15 September 2016
KERANGKA PAPARAN 1 PENDAHULUAN 2 3 DINAMIKA PEMBANGUNAN KALTIM DAN PERMASALAHAN ARAHAN PEMBANGUNAN KOTA BALIKPAPAN
1 PENDAHULUAN
LANDASAN HUKUM PENYUSUNAN DOKUMEN RPJMD 1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 RPJMD merupakan penjabaran dari visi, misi dan program kepala daerah, yang penyusunannya berpedoman kepada RPJP Daerah yang ditetapkan dengan peraturan daerah dengan memperhatikan RPJM Nasional. 2. - Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 - Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 Walikota dan Wakil Walikota Kota Balikpapan terpilih (H. M. Rizal Efendi dan H. Rahmad Mas ud) Dilantik pada tanggal 30 Mei 2016. Sesuai PP No.8/2008 Paling lama 6 (enam) bulan setelah pelantikkan dokumen RPJMD Kota Balikpapan harus ditetapkan dengan Peraturan Daerah (30 November 2016). 3. Surat Edaran Kementerian Dalam Negeri Nomor 050/795/SJ Walikota menugaskan Aparat Pengawasan Internal Pemerintah (APIP) Kabupaten/Kota melakukan Reviu terhadap Rancangan Akhir RPJMD
Perumusan Rancangan Akhir RPJMD 1. Perumusan Rancangan Akhir RPJMD berdasarkan Berita Acara Kesepakatan hasil Musrenbang RPJMD Kota Balikpapan Tahun 2016-2021 yang telah dilaksanakan pada Tanggal 15 September 2016. KONSULTASI RANCANGAN AKHIR RPJMD 1. Walikota mengkonsultasikan Rancangan Akhir RPJMD Kota Balikpapan kepada Gubernur Kalimantan Timur. 2. Konsultasi dilakukan setelah Walikota Balikpapan menyampaikan surat permohonan konsultasi kepada Gubernur Kalimantan Timur dengan melampirkan : a. Rancangan Akhir RPJMD b. Berita Acara Musrenbang RPJMD c. Hasil Pengendalian Evaluasi Kebijakan Perencanaan Pembangunan Jangka Menengah 3. Konsultasi untuk memastikan pertimbangan landasan hukum penyusunan, sistematika dan teknis penyusunan, konsistensi menindaklanjuti kesepakatan hasil Musrenbang RPJMD Kota Balikpapan, Keselarasan dengan RPJPD dan RTRW Kota Balikpapan, RPJMD dan RTRW Provinsi Kalimantan Timur, RPJMN serta RPJMD dan RTRW Kabupaten/Kota Sekitar Kota Balikpapan.
Penetapan RPJMD 1. Walikota menyampaikan Rancangan Peraturan Daerah Tentang RPJMD Kota Balikpapan kepada DPRD Kota Balikpapan untuk memperoleh persetujuan bersama paling lama 5 (Lima) Bulan setelah dilantik. 2. Penyampaian Rancangan Peraturan Daerah Tentang RPJMD Kabupaten Kota Balikpapan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 (Satu), dengan lampiran Rancangan Akhir RPJMD Kota Balikpapan yang telah dikonsultasikan dengan Gubernur Kalimantan Timur beserta: a. Berita acara kesepakatan hasil Musrenbang RPJMD Kota Balikpapan. b. Surat Gubernur Kalimantan Timur Perihal hasil Konsultasi Rancangan Akhir RPJMD Kota Balikpapan.
TAHAPAN KONSULTASI RANCANGAN DAN KLARIFIKASI PERDA RPJMD KABUPATEN/KOTA PASCA MUSRENBANG RPJMD KOTA BALIKPAPAN SURAT PERMOHONAN BUPATI/WALIKOTA KONSULTASI RANCANGAN AKHIR RPJMD KAB/KOTA ` PELAKSANAAN KONSULTASI RANCANGAN AKHIR RPJMD KAB/KOTA (7 HARI KERJA SETELAH SURAT PERMOHONAN DITERIMA) SURAT GUBERNUR KEPADA BUPATI/WALIKOTA HASIL KONSULTASI BERUPA SARAN PENYEMPURNAAN RANCANGAN AKHIR RPJMD (10 HARI KERJA SETELAH PELAKSANAAN KONSULTASI ) BUPATI/WALIKOTA MENYEMPURNAKAN RANCANGAN AKHIR SESUAI HASIL KONSULTASI BUPATI/WALIKOTA MENYAMPAIKAN RANCANGAN PERDA RPJMD KEPADA DPRD (PALING LAMA 5 BULAN SETELAH BUPATI/WALIKOTA DILANTIK) PENETAPAN PERATURAN DAERAH TENTANG RPJMD (PALING LAMA 6 BULAN SETELAH BUPATI/WALIKOTA DILANTIK) PERATURAN DAERAH TENTANG RPJMD KABUPATEN/KOTA DISAMPAIKAN KEPADA GUBERNUR (PALING LAMA 7 HARI SETELAH PERDA DITETAPKAN) GUBERNUR MELAKUKAN KLARIFIKASI PERATURAN DAERAH (UNTUK MEMASTIKAN HASIL KONSULTASI TELAH DITINDAKLANJUTI) GUBERNUR MENYAMPAIKAN HASIL KLARIFIKASI PERDA RPJMD KAB/KOTA (PALING LAMA 60 HARI SEJAK PERDA DITERIMA)
2 DINAMIKA PEMBANGUNAN KALTIM DAN PERMASALAHAN
CAPAIAN DAN TARGET INDIKATOR MAKRO PEMBANGUNAN KALTIM TAHUN 2016 IPM Mencapai Tingkat Kemiskinan Pertumbuhan Ekonomi Tingkat Inflasi Tingkat Pengangguran Indeks Kualitas Lingkungan 74,17 6,11% Kontraksi 1,15% 4,89% 8,86% 78,29 Target RPJMD 77,14 Target RPJMD 5,75% Target RPJMD 4,40% Target RPJMD 6,30% Target RPJMD 7,00% Target RPJMD 79,24
POTENSI SUMBER DAYA ALAM KALIMANTAN TIMUR Kaltim memiliki sumber daya alam yang melimpah untuk kesejahteraan rakyat GAS MINYAK BATU BARA CPO KARET PADI Potensi Prod: 605,5 JUTA MMBTU Cad : 13,67 TCF Prod: 35,2 juta barrel Cad: 523 juta barrel Prod: 234 juta ton Cad: 8.776 juta ton Prod:9,05 juta ton Luas Tanam: 1,02 juta ha Prod:62.1 58 ton Luas Tanam: 107 ribu ha Prod: 462 ribu ton Luas Panen: 100,3 ribu ha Penggunaan Saat ini Ekspor LNG dan Pmbangkit Listrik Diolah di dalam negeri; ekspor Ekspor; Pmbangkit listrik Ekspor dlm bentuk CPO diolah di Prov lain Ekspor dlm bentuk crumb rubber, diolah neg lain Pangan Lokal Peluang Industri petrokimia hulu ke hilir Industri petrokimia hulu ke hilir Gasifikasi batubara untuk industri kimia Biodiesel, minyak goreng, produk turunan lainnya Industri olahan karet dalam negeri Swasembada Pangan 10
DINAMIKA STRUKTUR EKONOMI KALTIM Sektor Industri Pengolahan dgn Migas mulai menunjukkan trend penurunan Sektor Pertanian bergerak lambat dan cenderung stagnan Sektor Pertambangan dan Penggalian menunjukkan trend yang cukup fluktuatif, saat ini mendominasi Ekonomi Kaltim Dominasi sektor primer (MIGAS & PERTAMBANGAN) dalam struktur ekonomi daerah tidak berkorelasi positif terhadap penciptaan lapangan kerja dan pengembangan sektor industri (manufaktur).
TAHAPAN RPJPD 2005 2025 PERDA NO. 15 TAHUN 2008 VISI RPJPD KALTIM 2025 "TERWUJUDNYA MASYARAKAT YANG ADIL DAN SEJAHTERA DALAM PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN" RPJMD KE-1 (2005 2008) Peningkatan kualitas sumberdaya manusia pengembangan ekonomi infrastruktur dasar pemerintahan provinsi dan kab/kota berjalan dengan lebih efektif & efisien Pengutamaan hukum Penataan ruang menjadi dasar kebijakan pembangunan kelestarian alam & lingkungan RPJMD KE-2 (2009 2013) Pemantapan perubahan struktur secara sosial ekonomi pengembangan pertanian berbasis agribisnis dan agroindustri mulai berjalan pengembangan perekonomian mengarah pada perbaikan struktur antara produk hulu-hilir. RPJMD KE-3 (2014 2018) Kualitas SDM semakin meningkat Ketergantungan ekonomi pada SDA terbarukan semakin berkembang, struktur ekonomi semakin mantap. Prasarana dan sarana dasar pembangunan telah mencapai wilayah pedalaman Pemerintahan berjalan makin efisien,efektif dan transparan. Penataan ruang menjadi acuan pokok pembangunan wilayah Kualitas lingkungan secara global semakin terkendali & terus meningkat RPJMD KE-4 (2019 2025) Peningkatan kualitas sumber daya manusia Pemantapan struktur ekonomi peningkatan pelayanan dasar efisiensi dan efektivitas,pemerintahan yang berbasis penegakan hukum Perencanaan tata ruang wilayah berbasis ekonomi & ekologi. 12
POSISI RPJMD 2013 2018 MENUJU VISI KALTIM 2030 2009 Pert. Ekonomi : 2,28% Pengangguran : 11,22% Kemiskinan : 7,73% Inflasi : 4,31% Periode Peletakan Dasar Transformasi Sosial Ekonomi Menuju Ke Arah Ekonomi Berbasis SDA Yang Terbaharukan PERIODE INISIASI PERIODE PENGEMBANGAN KAPASITAS 2013 Pert. Ekonomi : 1,59% Pengangguran :8,9% Kemiskinan : 6,06% Emisi Karbon : 1584* PERIODE PENINGKATA N NILAI TAMBAH RPJMD Kaltim 2013-2018 berada pada dua tahapan transformasi ekonomi yaitu periode pengembangan kapasitas dan periode peningkatan nilai tambah Inflasi : 9,65 % 2015 Pert. Ekonomi : 5,20% Pengangguran : 5,11% Kemiskinan : 5% Emisi Karbon : 1250 * Inflasi : 5,50 % PERIODE PENGEMBANGAN INDUSTRI 2018 PERIODE PENGEMBANGAN EKONOMI - INOVASI 2020 Pert. Ekonomi : 8-10% Pengangguran : 4-6% Kemiskinan : 3-4% Emisi Karbon : 1000* Inflasi : 5,00 % 2030 Ket : *tonco 2 eq/juta$us PDRB
TRANSFORMASI EKONOMI Untuk mencapai ekonomi hijau yang berkeadilan dan berkelanjutan, diperlukan transformasi ekonomi ke arah industrialisasi berbasis sumber daya alam terbarukan MELAMBAT Pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur secara historis lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan historis dan wilayah lain. 1 Perekonomian Kalimantan sangat tergantung pada SDA Bergantung pada komoditas yang tidak terbarukan (hampir 60%) Batubara, minyak bumi, gas, dll Dalam beberapa tahun terakhir, harga nya dalam trend yg menurun 2 TERJEBAK TRANSFORMASI 3 Dibutuhkan transformasi ekonomi melalui industrliasasi dengan pendekatan cluster industri Melalui pemanfaatan sumber daya yang ada, dilakukan industrialisasi melalui HILIRISASI 4 Didukung oleh ketersediaan: INRASTRUKTU R Sebagai upaya dalam menghadapi tantangan pemenuhan PANGAN 5 % BERKELANJUTAN Industrialisasi meningkatkan daya saing sehingga dapat mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan ENERGI mendukung ketersediaan listrik, sekaligus berdampak 14 langsung ke industrialisasi
HILIRISASI KOMODITAS PRIMER MENUJU KALTIM 2030 KONDISI SAAT INI 47,98% 18,45% PERTAMBANGAN 7,96% PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN Migas Non Migas INDUSTRI PENGOLAHAN Migas Non Migas PERTANIAN ENERGI Batubara Perkebunan Minyak Bumi GasKehutanan 1 Air Perikanan BAHAN BAKU Bijih Besi Bauksit SAAT INI EKSPOR Struktur ekonomi tidak seimbang antara sektor pertambangan dengan sektor lainnya. 1 2 EKSPOR BAHAN MENTAH KE DEPAN PERTANIAN INDUSTRI INFRASTRUKTUR1 2 ENERGI Batubara, Minyak Bumi Gas, Air BAHAN BAKU Bijih Besi Bauksit Strategi : Pengembangan industri turunan dari sektor perkebunan, tanaman pangan, perikanan, dan pertambangan sebagai arah transformasi ekonomi yang mengedepankan aspek sosial dan lingkungan. 1 PERTAMBANGAN INDUSTRI EKSPOR PRODUK OLAHAN 15 3 BAR JADI ALUMIN
ISU STRATEGIS & PERMASALAHAN UTAMA PROV. KALTIM Dominasi Sektor Migas dan Batubara Perlunya mengendalikan eksploitasi dan mengoptimalkan nilai tambah hasil produksi & investasi migas dengan dukungan penataan ruang; Diversifikasi Sumber Penggerak Perekonomian sektor migas dan batubara menjadi pertanian, perikanan, dan lainlain beserta produk turunan hasil industri pengolahan; Kesenjangan Pembangunan Antar-Wilayah Perlunya pengurangan kesenjangan wilayah timur (pesisir) barat (pedalaman dan perbatasan) agar terjadi pemerataan pelayanan sosial ekonomi bagi seluruh penduduk baik dikawasan perkotaan & perdesaan; Menurunnya Kualitas Lingkungan Perlunya penetapan pola ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang yang lebih memperhatikan kelestarian lingkungan hidup 16
Pendapatan 2014, 2015, Target 2016 Kota Balikpapan URAIAN REALISASI TAHUN 2014 REALISASI TAHUN 2015 TAHUN 2016 (MURNI) PENDAPATAN 2,243,422,215,087.00 2,529,001,945,784.00 2,542,120,647,000.00 A. PENDAPATAN ASLI DAERAH 638,630,681,123.00 539,892,356,090.00 555,915,503,000.00 I. Pajak Daerah 496,803,855,927.00 853,408,000,000.00 382,567,098,263.00 II. Retribusi Daerah 59,547,489,715.00 54,013,679,440.00 58,983,859,440.00 III. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yg dipisahkan 22,000,000,000.00 28,550,000,000,00 23,500,000,000.00 IV. Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 60,279,335,481.00 103,910,676,650,00 90,864,545,297.00
Pendapatan Tahun 2014, Tahun 2015, Target 2016 Kota Balikpapan (2) URAIAN REALISASI TAHUN 2014 REALISASI TAHUN 2015 TAHUN 2016 (MURNI) PENDAPATAN 2,243,422,215,087.00 2,529,001,945,784.00 2,542,120,647,000.00 B. DANA PERIMBANGAN 1,176,771,223,989.00 1,430,910,142,069.00 1,505,356,083,000.00 C. LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH 428,020,309,975.00 558,199,447,625.00 480,849,061,000.00
BELANJA KOTA BALIKPAPAN TAHUN 2014,TAHUN 2015 & TAHUN 2016 No Uraian Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 1. Belanja Tidak Langsung 856,145,159,290.00 1,076,296,551,785,80 96,529,968,282.00 2. Belanja Langsung 2,315,582,369,182.00 2,355,341,398,129,00 2,115,805,151,718.00 Total 3,171,727,528,472.00 3,431,637,949,914,80 3,112,335,120,000.00
Struktur Belanja Daerah Kota Balikpapan Tahun 2014, Tahun 2015 & Tahun 2016 URAIAN REALISASI TAHUN 2014 REALISASI TAHUN 2015 TAHUN 2016 (MURNI) 1. Pendapatan 2,243,422,215,087.00 2,529,001,945,784.00 2,542,120,647,000.00 1.1 PENDAPATAN ASLI DAERAH 638,630,681,123.00 539,892,356,090.00 555,915,503,000.00 1.2 DANA PERIMBANGAN 1,176,771,223,989.00 1,430,910,142,069.00 1,505,356,083,000.00 1.3 LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH 428,020,309,975.00 558,199,447,625.00 480,849,061,000.00 2. Belanja 3,171,727,528,472.00 3,431,637,949,914,80 3,112,335,120,000.00 2.1. Belanja tidak langsung 2,315,582,369,182.00 2,355,341,398,129,00 2,115,805,151,718.00 2.2. Belanja Langsung 4,569,690,603,960.08 5,395,106,671,467.50 4,074,864,154,042.03 Surplus / Defisit (928,305,313,385.00) (902,636,004,130.00) (570,214,473,000.00)
Struktur Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan TImur Tahun 2016 URAIAN TARGET TAHUN 2016 Dalam Milyar Rupiah SETELAH PENYESUAIAN TAHUN 2016* 1. Pendapatan 10.296,92 9.303,91 1.1. Pendapatan Asli Daerah 5.089,51 5.089,51 1.1.1 Pendapatan Pajak Daerah 4.012,26 4.012,26 1.1.2 Retribusi Daerah 13,00 13,00 1.1.3 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yg dipisahkan 289,25 289,25 1.1.4 Lain-lain PAD Yg Sah 775,01 775,01 1.2 Dana Perimbangan 5.186,85 4.193,83 1.2.1 Bagi Hasil Pajak/Bukan Pajak 4.095,36 3.102,34 1.2.2 Dana Alokasi Umum 80,40 80,40 1.2.3 Dana Alokasi Khusus 1.011,08 1.011,08 1.3 Lain-lain Pendapatan yg Sah 20,57 20,57 1.3.1 Pendapatan Hibah 15,57 15,57 1.3.2 Dana Insentif Daerah 5,00 5,00
Struktur Belanja Daerah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2016 Dalam Milyar Rupiah SETELAH TARGET URAIAN PENYESUAIAN TAHUN 2016 TAHUN 2016* 1. Pendapatan 10.296,92 9.303,91 2. Belanja 11.096,92 9.335,47 2.1. Belanja tidak langsung 5.809,88 5.284,54 2.1.1 Belanja Pegawai 1.052,78 1.052,78 2.1.2 Belanja Subsidi - - 2.1.3 Belanja Hibah 1.171,12 1.006,77 2.1.4 Belanja Sosial 5,95 3,87 2.1.5 Bagi Hasil Kepada Provinsi / Kabupaten/Kota 2.098,38 2.098,38 2.1.6 Bantuan Keuangan Kepada Provinsi /Kabupaten/Kota 1.461,64 1.109,74 2.1.7 Belanja Tak Terduga 20,00-2.2. Belanja Langsung 5.287,04 4.050,92 2.2.1 Belanja Pegawai 407,62 380,13 2.2.2 Belanja barang dan Jasa 2.188,64 1.683,76 2.2.3 Belanja Modal 2.690,78 1.987,08 Surplus / Defisit (800,00 (136,01)
3 ARAHAN PEMBANGUNAN KOTA BALIKPAPAN
VISI DAN MISI KALTIM RPJMD 2013-2018 (PERDA NO. 7 TAHUN 2014) VISI MEWUJUDKAN KALTIM SEJAHTERA YANG MERATA DAN BERKEADILAN BERBASIS AGROINDUSTRI DAN ENERGI RAMAH LINGKUNGAN FOKUS 1. SUMBER DAYA MANUSIA 2. DAYA SAING EKONOMI 3.INFRASTRUKTUR 4. TATA KELOLA PEMERINTAHAN 5. LINGKUNGAN HIDUP MISI Mewujudkan Kualitas Sumber Daya Manusia Kaltim yang Mandiri dan Berdaya Saing Tinggi Mewujudkan Daya Saing Ekonomi yang Berkerakyatan Berbasis Sumber Daya Alam dan Energi Terbarukan Mewujudkan Infrastruktur Dasar yang Berkualitas bagi Rakyat Secara Merata Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Profesional, Transparan, dan Berorientasi pada Pelayanan Publik Mewujudkan Kualitas Lingkungan yang Baik dan Sehat serta Berprespektif Perubahan Iklim
ARSITEKTUR KINERJA RPJMD KALTIM TAHUN 2013-2018 VISI KALTIM 2018 Mewujudkan Kaltim Sejahtera yang Merata dan Berkeadilan Berbasis Agroindustri dan Energi yang Ramah Lingkungan Misi 1 KUALITAS SDM Misi 2 DAYA SAING EKONOMI Misi 3 INFRASTRUKTUR Misi 4 TATA KELOLA PEMERINTAHAN Misi 5 LINGKUNGAN HIDUP 1 TUJUAN & 5 SASARAN 2 TUJUAN & 8 SASARAN 1 TUJUAN & 1 SASARAN 1 TUJUAN & 3 SASARAN 1 TUJUAN & 2 SASARAN 119 PROGRAM PRIORITAS dengan 134 INDIKATOR OUTCOME PEMBANGUNAN
INTEGRASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL DAERAH Berdasarkan UU No. 23 Tahun 2014 Pasal 260 Daerah sesuai dengan kewenangannya menyusun Rencana Pembangunan Daerah sebagai satu kesatuan dalam Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Sasaran Pemb. Nasional RENCANA PEMBANGUNAN NASIONAL RPJPN RPJMN RKP Sasaran Pemb. Provinsi PROVINSI RPJPD RPJMD RKPD Sasaran Pemb. Kab./Kota KAB/KOTA RPJPD RPJMD RKPD
MENGINTEGRASIKAN NAWACITA (RPJMN) KE DALAM RPJMD RPJPN RPJMN III 2015-2019 RKP VISI & MISI SASARAN NAWA CITA 9 AGENDA PRIORITAS PEMBANGUNAN NASIONAL ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN NASIONAL RPJPD RPJMD RKPD Renstra SKPD Renja SKPD
Kawasan Strategis Provinsi Kalimantan Timur
Kawasan Strategis Dari Sudut Kepentingan Ekonomi yang Berpengaruh Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Kawasan Industri Kariangau Buluminung di Kawasan Teluk Balikpapan Kawasan Industri Kariangau memiliki posisi yang sangat strategis karena telah terintegrasi dengan terminal pelabuhan peti kemas (sebagai jalur angkut laut) dan Freeway (sebagai jalur angkut darat). Dengan letak posisi geostrategis pada ALKI II, Kawasan Industri Kariangau memiliki konektivitas untuk melayani kegiatan industri di wilayah tengah dan timur Indonesia. Pada tahun 2030, Kawasan Industri Kariangau diprediksikan akan menjadi kawasan pusat aneka industri terkemuka di wilayah Indonesia bagian timur.
Jenis Pusat Kegiatan, Lokasi dan Prioritas Penataan Sistem Perkotaan Provinsi Kalimantan Timur Pusat Kegiatan 1. Pusat Kegiatan Nasional (PKN) Lokasi Kabupaten/Kota 1. Kota Balikpapan 2. Kota Samarinda 3. Kota Bontang 4. Kab. Kutai Kartanegara (Tenggarong) Prioritas Pengembangan Prasarana Utama Perhubungan dan Perekonomian antarkota Pengembangan Jalur Perhubungan Utama PKN (Trans Kalimantan)
Strategi dan Arah Kebijakan Pengembangan Wilayah Kota Balikpapan Dalam RPJMD Prov. Kaltim 2013-2018 & Perda No.1 Tahun 2016 Tentang RTRWP Prov. Kaltim Sesuai dengan rancangan Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Timur, Kota Balikpapan menjadi kawasan andalan, kawasan strategis nasional berupa Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu dan Kawasan Strategis Provinsi. Dengan mengacu rancangan RPJMD Prov. Kaltim Tahun 2013-2018 dan RTRW Provinsi Kalimantan Timur 2016-2036, pengembangan wilayah Kota Balikpapan diarahkan menjadi: Kawasan Lindung Provinsi: Hutan Lindung dan Hutan Pendidikan Sungai Wain dan Km 23; Kawasan Perlindungan (Sempadan Pantai) Kawasan Budidaya Pertanian Tanaman Pangan; Kawasan Perkebunan Kawasan Peternakan, Budidaya Perikanan, Perikanan Tangkap, Pengolahan Ikan; Kawasan Industri; Kawasan Pertambangan: Kawasan peruntukan pertambangan mineral dan batubara; dan Kawasan peruntukan pertambangan minyak dan gas bumi; Kawasan Pariwisata; Kawasan Perkotaan; Kawasan Perdesaan. 31
Strategi dan Arah Kebijakan Pengembangan Wilayah Kota Balikpapan RPJMD Kalimantan Timur 2013-2018 Sektor Utama Pendorong Pertumbuhan Penyerap Tenaga Kerja Peningkatan Nilai Tambah Komoditas Utama Strategi Kebijakan (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1. Bangunan 1. Jasa Pepaya mini (16,79%) (69,15%) Rumput laut 1. Industri Pengolahan (45,19%) Karet Pengembangan Industri Pengolahan (Hilirisasi) Hasil Pertanian Pengembangan agribisnis dan groindustry tanaman pangan Pengembangan agribisnis dan agribisnis kehutanan Pengembangan agribisnis dan agribisnis perkebunan Pengembangan agribisnis dan agribisnis peternakan Pengembangan minapolitan 32
Strategi dan Arah Kebijakan Pengembangan Wilayah Kota Balikpapan RPJMD Kalimantan Timur 2013-2018 Sektor Utama Pendorong Pertumbuhan Penyerap Tenaga Kerja Peningkatan Nilai Tambah Komoditas Utama Strategi Kebijakan (1) (2) (3) (4) (5) (6) 2. Listrik, Gas dan Air Bersih (15,`4%) 2. Industri Pengolaha n (22,53%) 1. Bangunan (19,86%) - Pengembangan industri pengolahan Perbaikan iklilm usaha dan investasi Pembangunan prasarana dan sarana pendukung Pengembangan kerjasama swasta dan pemerintah 33
Strategi dan Arah Kebijakan Pengembangan Wilayah Kota Balikpapan RPJMD Kalimantan Timur 2013-2018 Sektor Utama Pendorong Pertumbuhan Penyerap Tenaga Kerja Peningkatan Nilai Tambah Komoditas Utama Strategi Kebijakan (1) (2) (3) (4) (5) (6) 3. Perdagangan, 3. Pertanian 3. Perdagangan, Wisata alam Pengembangan Penataan dan Hotel dan (8,32%) hotel dan Wisata seni pariwisata berdaya pengembangan Restoran restoran dan budaya saing nasional dan tempat wisata (12,92%) (16,60%) Wisata internasional 4. Pengangkutan an dan Komunikasi (8,24%) kuliner Wisata Olahraga Penyelenggaraan kegiatan wisata: festival seni dan budaya, turnamen olah raga, wisata kuliner dan lainnya Peningkatan sumber daya manusia Pembangunan prasarana dan sarana pendukung pariwisata Pengembangan kerjasama swasta dan pemerintah 34