BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS PENGGUNAAN ENERGI DI PT. MADU BARU (PG. MADUKISMO) YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. efisiensi proses produksinya sebagai syarat untuk bisa terus bertahan di tengah

1 BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dan pertumbuhan penduduk di suatu negara yang terus meningkat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Arief Hario Prambudi, 2014

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. terus menerus akan mengakibatkan menipisnya ketersediaan bahan. konsumsi energi 7 % per tahun. Konsumsi energi Indonesia tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Tidak dapat dipungkiri bahwa minyak bumi merupakan salah satu. sumber energi utama di muka bumi salah. Konsumsi masyarakat akan

Tenaga Uap (PLTU). Salah satu jenis pembangkit PLTU yang menjadi. pemerintah untuk mengatasi defisit energi listrik khususnya di Sumatera Utara.

PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. sumber daya alam tersebut adalah batubara. Selama beberapa dasawarsa terakhir. kini persediaan minyak bumi sudah mulai menipis.

I. PENDAHULUAN. Energi listrik merupakan salah satu energi penting yang dibutuhkan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pengelolaa sampah dan penyediaan sumber daya alam adalah dua. membuat peningkatan konsumsi bahan bakar fosil dan membuat volume

BAB I PENDAHULUAN. diperbaharui (non renewable ). Jumlah konsumsi bahan bakar fosil baik

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. optimal. Salah satu sumberdaya yang ada di Indonesia yaitu sumberdaya energi.

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Harga bahan bakar minyak memegang peranan yang sangat penting dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin banyak di Indonesia. Kini sangat mudah ditemukan sebuah industri

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan emisi dari bahan bakar fosil memberikan tekanan kepada setiap

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Potensi Sumber Daya Energi Fosil [1]

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan energi listrik tersebut terus dikembangkan. Kepala Satuan

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin meningkatnya penggunaan energi sejalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. listrik yang pada gilirannnya akan berdampak pada terhambatnya roda

BAB I PENDAHULUAN. manajemen baik dari sisi demand maupun sisi supply energi. Pada kondisi saat ini

BAB I PENDAHULUAN. konsumsi energi itu sendiri yang senantiasa meningkat. Sementara tingginya kebutuhan

KEBIJAKAN PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK DAN PEMANFAATAN ENERGI

BAB I PENDAHULUAN. tidak diperlukan lagi. Pengelolaan sampah merupakan kegiatan dalam upaya

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan penduduk yang terus bertambah di Indonesia. menyebabkan konsumsi bahan bakar yang tidak terbarukan seperti

BAB I PENDAHULUAN. Minyak bumi adalah energi yang tidak dapat diperbarui, tetapi dalam

PENGARUH VARIASI JUMLAH LUBANG BURNER TERHADAP KALORI PEMBAKARAN YANG DIHASILKAN PADA KOMPOR METHANOL DENGAN VARIASI JUMLAH LUBANG 12, 16 DAN 20

ANALISIS KEBUTUHAN ENERGI KALOR PADA INDUSTRI TAHU

BAB I PENDAHULUAN. Energi saat ini merupakan kunci semua kegiatan dalam peradaban umat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

50001, BAB I PENDAHULUAN

OPTIMALISASI EFISIENSI TERMIS BOILER MENGGUNAKAN SERABUT DAN CANGKANG SAWIT SEBAGAI BAHAN BAKAR

BAB I PENDAHULUAN. krusial di dunia. Peningkatan pemakaian energy disebabkan oleh pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. perkembangan industrialisasi modern saat ini. Salah satu yang harus terus tetap

2015 POTENSI PEMANFAATAN KOTORAN SAPI MENJADI BIOGAS SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF DI DESA CIPOREAT KECAMATAN CILENGKRANG KABUPATEN BANDUNG

- Menghantar/memindahkan zat dan ampas - Memisahkan/mengambil zatdengan dicampur untuk mendapatkan pemisahan (reaksi kimia)

ANALISIS THERMAL KOLEKTOR SURYA PEMANAS AIR JENIS PLAT DATAR DENGAN PIPA SEJAJAR

PERENCANAAN KETEL UAP PIPA API DENGAN KAPASITAS UAP HASIL 4500 Kg/JAM TEKANAN KERJA 9 kg/cm 2 BAHAN BAKAR AMPAS TEBU

OLEH :: INDRA PERMATA KUSUMA

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari. Permasalahannya adalah, dengan tingkat konsumsi. masyarakat yang tinggi, bahan bakar tersebut lambat laun akan

BAB I PENDAHULUAN. Pentingnya peran energi dalam kebutuhan sehari-hari mulai dari zaman dahulu

BAB I 1. PENDAHULUAN

UJI KARAKTERISTIK PEMBAKARAN BRIKET BIOMASSA ONGGOK-BATUBARA DENGAN VARIASI KOMPOSISI

BAB 1 PENDAHULUAN. Besarnya konsumsi listrik di Indonesia semakin lama semakin meningkat.

BAB 1 PENDAHULUAN. Teknologi. BPPT. Jakarta. Indonesia. Jakarta. Prosising Workshop Nasional Biodesel dab Bioethanol Di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

VIII. EFISIENSI DAN STRATEGI ENERGI DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan negara dalam hal menyediakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat. penting dilakukan untuk menekan penggunaan energi.

BAB I PENDAHULUAN. alternatif penghasil energi yang bisa didaur ulang secara terus menerus

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 07 TAHUN 2007 TENTANG BAKU MUTU EMISI SUMBER TIDAK BERGERAK BAGI KETEL UAP

Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam memenuhi kebutuhan listrik nasional, penyediaan tenaga listrik di

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Tim Batubara Nasional

UJI KARAKTERISTIK PEMBAKARAN BRIKET BIOMASSA JERAMI-BATUBARA DENGAN VARIASI KOMPOSISI

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan suatu energi, khususnya energi listrik di Indonesia semakin

I. PENDAHULUAN. alam. Meskipun minyak bumi dan gas alam merupakan sumber daya alam

I. PENDAHULUAN. agraris seharusnya mampu memanfaatkan sumberdaya yang melimpah dengan

Analisis Kebutuhan dan Penyediaan Energi Di Sektor Industri - OEI 2012

BAB I PENDAHULUAN. Energi (M BOE) Gambar 1.1 Pertumbuhan Konsumsi Energi [25]

BAB I PENDAHULUAN. Energi merupakan kebutuhan pokok bagi kegiatan sehari-hari,

BAB III LANDASAN TEORI

ANALISIS KARAKTERISTIK PEMBAKARAN BRIKET ARANG KAYU DAN DAUN CENGKEH SISA DESTILASI MINYAK ATSIRI DENGAN VARIASI KOMPOSISI

BAB 1 PENDAHULUAN. Energi listrik merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Di era yang serba modern seperti saat ini, energi merupakan salah satu hal penting

Untuk mengatasi permasalahan di atas, pada tahun 2003 pemerintah meluncurkan program kemitraan konservasi energi. Program kemitraan ini merupakan kese

TUGAS ESSAY EKONOMI ENERGI TM-4021 POTENSI INDUSTRI CBM DI INDONESIA OLEH : PUTRI MERIYEN BUDI S

1 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. sekitarnya. Menurut isi dari Pasal 1 ayat 2 Undang-Undang Nomor 5 Tahun tentang Perindustrian, Industri adalah :

BAB I PENDAHULUAN. maju dengan pesat. Disisi lain, ketidak tersediaan akan energi listrik

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki abad ke-21, bahan bakar fosil 1 masih menjadi sumber. energi yang dominan dalam permintaan energi dunia.

BAB I PENDAHULUAN. contoh adalah pemadaman listrik secara bergilir yang masih saja kita rasakan di

BAB I PENDAHULUAN. udara yang diakibatkan oleh pembakaran bahan bakar tersebut, sehingga

Disusun Oleh: Ir. Erlinda Muslim, MEE Nip : Departemen Teknik Industri-Fakultas Teknik-Universitas Indonesia 2008

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1. Posisi Energi Fosil Utama di Indonesia ( Dept ESDM, 2005 )

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. utama. Perkembangan teknologi dengan tujuan memudahkan semua aktifitas dan

I. PENDAHULUAN. perkebunan kelapa sawit Indonesia hingga tahun 2012 mencapai 9,074,621 Ha.

I. PENDAHULUAN. Dewasa ini besarnya jumlah konsumsi energi di Indonesia terus mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Suatu masalah terbesar yang dihadapi oleh negara-negara di dunia

BAB I PENDAHULUAN. Gula pasir merupakan kebutuhan pokok strategis yang memegang peran

POINTERS MENTERI PERINDUSTRIAN Pada Dialog Energi Media Indonesia Indonesia & Diversifikasi Energi Menentukan Kebijakan Energi Indonesia 14 April 2015

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan rata-rata ASEAN adalah 364 TOE/juta US$, dan negara maju 202 TOE/juta US$

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sumber energi alternatif dapat menjadi solusi ketergantungan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, meningkatnya kegiatan Industri dan jumlah penduduknya, maka

Lembar Fakta Kurva Biaya Pengurangan Emisi GRK (Gas Rumah Kaca) Indonesia

pemilihan kayu sangat penting guna untuk meningkatkan kalor. Kayu sonokeling

TERM OF REFERENCE (TOR) PENUNJUKAN LANGSUNG TENAGA PENDUKUNG PERENCANAAN PENGEMBANGAN PENANAMAN MODAL DI BIDANG ENERGI TAHUN ANGGARAN 2012

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Suatu masalah terbesar yang dihadapi oleh negara-negara di dunia

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia saat ini, dimana hampir semua aktivitas manusia berhubungan

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian tentang penilaian energi. Hal-hal yang melatarbelakangi dan tujuan dari penelitian dijelaskan pada bagian ini. 1.1. Latar Belakang Energi mempunyai manfaat yang penting sebagai penunjang kehidupan manusia di bumi. Energi dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari untuk tujuan yang beragam. Jumlah penduduk dunia yang terus bertambah, perkembangan teknologi serta kegiatan ekonomi dunia yang pesat mengakibatkan semakin meningkatnya kebutuhan energi secara global. Sumber-sumber energi konvensional seperti minyak bumi masih memberikan kontribusi terbesar untuk memenuhi kebutuhan energi dunia, yaitu mencapai 36,7% dari total konsumsi energi, atau setara dengan 3,77 miliar ton minyak (Yuliarto, 2005). Konsumsi energi dunia masih didominasi oleh negaranegara industri seperti Amerika Serikat, Cina, Rusia, dan Jepang. Indonesia sebagai negara berkembang dengan jumlah penduduk yang besar dapat menyebabkan kebutuhan energi yang cenderung untuk meningkat. Penyediaan energi merupakan faktor penting dalam mendorong pengembangan pembangunan di Indonesia (Batan, 2006). Oleh karena itu, pemanfaatan energi diatur dengan Instruksi 1

Presiden No. 9/1982 yang kemudian disempurnakan dengan Keputusan Presiden No. 43 tahun 1991. Konservasi energi sebagai salah satu kebijakan energi nasional dimaksudkan untuk mengurangi konsumsi dan pertumbuhan energi nasional tanpa mengurangi laju pembangunan. Konservasi energi penting dilakukan karena konsumsi energi nasional yang boros dan meningkat pesat dengan pertumbuhan rata-rata 10% pertahun (www.energiterbarukan.net, 2007). Industri merupakan salah satu sektor yang membutuhkan energi dalam jumlah besar. Menurut Kepala Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Farida Zed, Sektor industri di Indonesia mengkonsumsi 47,9% dari total konsumsi energi untuk keseluruhan sektor pada tahun 2007 (www.esdm.go.id, 2008). Sumber-sumber energi yang dimanfaatkan oleh industri dapat berasal dari minyak bumi, gas alam, batu bara, listrik, dan kayu. Menurut Farida Zed, rincian konsumsi energi menurut jenisnya masing-masing pada tahun 2007 yaitu bahan bakar minyak (BBM) sebesar 56 juta setara barel minyak (19,89 %), gas sebesar 84 juta SBM (29,90%), batubara sebesar 113 juta SBM (40,3%) dan listrik sebesar 28 juta SBM (9,9%) (www.esdm.go.id, 2008). Penemuan-penemuan energi alternatif mempunyai manfaat yang penting sebagai pengganti energi utama seperti minyak bumi yang masih digunakan oleh industri. Pemanfaatan energi alternatif yang mampu dimanfaatkan oleh industri contohnya seperti pabrik gula yang memanfaatkan ampas tebu sebagai sumber energi. Selain sebagai sumber energi, ampas tebu juga memiliki nilai ekonomis untuk dijual sebagai bahan baku industri. 2

Pemanfaatan atau konsumsi energi yang bijak akan menguntungkan secara ekonomi maupun lingkungan, sehingga patut mendapatkan perhatian secara khusus. Peran manajemen energi telah berkembang luas dalam bidang industri, tetapi konsep manajemen energi kurang diperhatikan terutama oleh perusahaan berskala kecil dan menengah (Kannan dan Boie, 2002). Industri perlu memanajemen energi agar konsumsi energi menjadi lebih efisien. Manajamen energi yang baik adalah menggunakan energi dalam jumlah yang tidak lebih dan tidak kurang, dan menggunakan energi yang ramah terhadap lingkungan. PT. Madu Baru (PG. Madukismo) yang berlokasi di Yogyakarta adalah industri yang menghasilkan produk utama gula pasir dan spiritus. Selain itu, penggilingan bahan baku tebu menghasilkan produk sampingan berupa sampah yaitu ampas tebu. Gula berguna sebagai bahan pemanis makanan dan minuman, spiritus berguna sebagai bahan bakar, dan ampas tebu berguna sebagai bahan bakar penghasil energi panas. Produk utama diproduksi untuk memenuhi kebutuhan di wilayah pulau Jawa khususnya Jawa Tengah. PT. Madu Baru melangsungkan proses produksi rata-rata 6 bulan dalam 1 tahun. Kebutuhan energi selama ini diperoleh dari pembakaran ampas tebu, kayu, fuel oil, gas oxy-acetylene, dan listrik PLN. Produksi gula pasir dan spiritus membutuhkan energi yang sangat besar, sehingga sebagian besar biaya produksi digunakan untuk energi. Pengeluaran biaya total PT. Madu Baru mencapai 53 miliar rupiah pada tahun 2009, dimana biaya energi mencapai 27,50% dari biaya total. Sebagian besar biaya energi digunakan untuk pengadaan sumber energi yang dikonversi menjadi 3

energi panas. Energi panas digunakan untuk pemanasan boiler guna menghasilkan uap panas. Uap panas digunakan untuk proses produksi dan untuk membangkitkan listrik. PT. Madu Baru memanfaatkan ampas tebu sebagai sumber utama energi, sedangkan kebutuhan lain dipenuhi dari listrik PLN, kayu bakar, fuel oil, dan gas oxyacetylene. Pemanfaatan semaksimal mungkin ampas tebu akan memberikan keuntungan ekonomi yang lebih besar. 1.2. Perumusan Masalah Permasalahan yang muncul yaitu persentase biaya energi yang mencapai 27,50% dari biaya total menunjukkan jumlah penggunaan energi yang besar di PG. Madukismo. Selama ini belum ada studi atau penelitian tentang energi yang memperhatikan sumber energi potensial dan murah untuk PG. Madukismo. 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini yaitu: a. Memperoleh persentase konsumsi energi dari ampas tebu, kayu, fuel oil, gas oxy-acetylene dan listrik PLN. b. Memperoleh indeks penggunaan energi (Energy Use Index) dan indeks biaya energi (Energy Cost Index) untuk area bangunan dan kapasitas giling. c. Mengevaluasi penggunaan energi yang potensial dan murah di PG. Madukismo. 1.4. Batasan Penelitian Batasan penelitian dibuat agar penelitian ini lebih fokus, lebih detail dan tidak terlalu luas. Batasan penelitian ini sebagai berikut: 4

a. Data yang digunakan adalah data tahun 2007, 2008, dan tahun 2009. b. Energi yang dievaluasi terbatas pada energi yang diperoleh dari ampas tebu, kayu, fuel oil, gas oxyacetylene, dan listrik PLN. 1.5. Metodologi Penelitian Penelitian dilakukan dengan objek pabrik gula pasir, yaitu PG. Madukismo yang berlokasi di kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta dan dilaksanakan selama 6 bulan yang dimulai pada awal tahun 2010. Penelitian ini menggunakan data kuantitatif yang ada pada tahun 2007, 2008, dan 2009, dimana studi lapangan dilakukan saat proses produksi belum berjalan yang dilanjutkan dengan studi lapangan saat proses produksi sedang berjalan. Diagram alir metodologi penelitian dapat dilihat pada Gambar 1.1. Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Studi Lapangan Studi ini dilakukan dengan mendatangi objek penelitian untuk melakukan pengamatan, mencari informasi umum tentang jenis-jenis energi yang ada dan penggunaanya. Penggunaan energi dibagi menjadi 3 area, yaitu area bangungan pabrik, area bangunan kantor, dan area bangunan fasilitas pendukung pabrik. Bahan bakar biomassa dan fosil digunakan di area pabrik sebagai energi untuk menghidupkan boiler, sedangkan energi listrik PLN digunakan di ketiga area yang ada. Energi dari gas oxy-acetylene digunakan di area pabrik untuk pengelasan dan perbaikan. 5

Gambar 1.1. Diagram Alir Metodologi Penelitian 6

b. Perumusan Masalah Berdasarkan studi lapangan yang dilakukan di objek penelitian, perumusan masalah ditetapkan sesuai dengan permasalahan yang ada di PG. Madukismo. c. Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan yang ada di PG. Madukismo, langkah selanjutnya yaitu menetapkan tujuan penelitian. d. Studi Pustaka Studi pustaka dilakukan dengan mencari sumbersumber tertulis dalam jurnal internasional yang berkaitan dengan manajemen energi. Studi kasus dalam jurnal internasional memberikan hasil EUI dari jenis-jenis energi yang digunakan. Studi referensi juga dilakukan di website organisasi dan hasil penelitian perseorangan yang ditulis di internet. Dari website dapat diketahui mengenai jenis energi dan nilai energi yang dapat dihasilkan. e. Pengumpulan Data Data primer yang dikumpulkan yaitu kebutuhan ampas tebu, kayu, fuel oil, gas oxy-acetylene, mesin dan peralatan yang memakai energi listrik PLN, jumlah bahan baku tebu yang digiling, lama proses produksi aktual, jumlah gula pasir yang dihasilkan, luas lantai kotor area bangunan (pabrik, kantor, fasilitas pendukung pabrik), dan biaya dari pengadaan sumber energi. Data kebutuhan listrik PLN memerlukan pengamatan tambahan untuk mengumpulkan data mesin perbaikan atau peralatan pendukung yang menggunakan listrik 7

PLN, kemudian melakukan perhitungan lamanya penggunaan listrik berdasarkan asumsi yang diperoleh dari PT. Madu Baru. Data sekunder yang dikumpulkan berdasarkan referensi-referensi sebagai acuan untuk mendukung data primer, contohnya seperti nilai energi panas yang dapat dihasilkan dari pembakaran ampas tebu, kayu, dan fuel oil, nilai energi dari gas oxyacetylene, dan listrik PLN. Data sekunder lainnya yaitu asumsi harga ampas tebu, tarif listrik PLN, bobot ampas tebu dari penggilingan tebu, dan jenis ketel pembakaran. f. Analisis dan Pembahasan 1. Perhitungan nilai energi Perhitungan nilai energi dilakukan dengan mengkonversi jumlah kebutuhan untuk energi menjadi satuan British Thermal Unit (Btu). 2. Perhitungan persentase konsumsi energi Perhitungan persentase konsumsi energi dilakukan setelah nilai energi dari kebutuhan untuk energi diketahui. 3. Perhitungan EUI dan ECI Jumlah energi dalam Btu yang telah diketahui akan dianalisis selanjutnya untuk mendapatkan nilai EUI area bangunan dan kapasitas giling. Biaya energi yang telah diketahui selanjutnya dianalisis untuk mendapatkan nilai ECI area bangunan dan kapasitas giling. 4. Perbandingan konsumsi energi aktual Perhitungan perbandingan minimal, rata-rata, dan maksimal dari konsumsi energi, bahan baku, 8

lama proses produksi aktual, dan produk yang dihasilkan dilakukan untuk tahun 2007, 2008, dan tahun 2009. 5. Pembahasan Pembahasan dilakukan untuk EUI dan ECI, konsumsi ampas tebu, proses pengeringan ampas tebu hasil ekstraksi, produksi uap dari pembakaran ampas tebu, dan nilai energi ampas tebu. g. Kesimpulan Hal ini dilakukan dengan menyimpulkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan sesuai dengan tujuan dari penelitian. 1.6. Sistematika Penulisan Laporan Laporan tugas akhir terdiri dari 6 Bab. Sistematika penulisan tugas akhir ini dapat dijabarkan sebagai berikut: BAB 1 : PENDAHULUAN Bab pendahuluan berisi latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan penelitian, metodologi penelitian, sampai sistematika laporan. BAB 2 : TINJAUAN PUSTAKA Bab tinjauan pustaka berisi uraian singkat mengenai hasil-hasil penelitian dari peneliti-peneliti terdahulu yang berhubungan dengan penelitian ini sebagai pendukung bagi penelitian yang dilakukan oleh penulis. 9

BAB 3 : DASAR TEORI Bab dasar teori berisi penjelasan mengenai teoriteori yang terdapat pada literatur maupun referensi yang lain. BAB 4 : PROFIL PERUSAHAAN DAN DATA Bab profil perusahaan dan data berisi uraian tentang sejarah dan perkembangan PT. Madu Baru, proses produksi, data dari perusahaan, serta data dari hasil pengamatan. BAB 5 : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Bab analisis data dan pembahasan berisi perhitungan serta analisis data, dan pembahasan dari analisis yang dilakukan. BAB 6 : KESIMPULAN DAN SARAN Bab kesimpulan berisi kesimpulan yang diperoleh dari analisis data dan pembahasannya yang dihubungkan dengan tujuan penelitian yang dilakukan. Selain itu, penulis juga memberikan saran mengenai langkah-langkah selanjutnya yang dapat dilakukan demi pengembangan penelitian ini. 10