BAB II TINJAUAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAYANAN REFERENSI DAN PROMOSI KOLEKSI REFERENSI

MANFAAT PENGOLAHAN BAHAN PUSTAKA UPT PERPUSTAKAAN UNIMA UNTUK TEMU KEMBALI INFORMASI OLEH MAHASISWA FAKULTAS MIPA

PELAYANAN RUJUKAN /REFERENSI Oleh : Sjaifullah Muchdlor, S.Pd

PELAYANAN RUJUKAN /REFERENSI

BAB IV GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB II KAJIAN TEORITIS

PELAYANAN REFERENSI DI PERPUSTAKAAN

BAB II LANDASAN TEORI. dan studi. Selanjutnya pasal 8 dari Peraturan Presiden No. 20, 1961

BAB II KAJIAN PUSTAKA. perpustakaan nasional, perpustakaan umum, perpustakaan khusus, perpustakaan Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi

Promosi Jasa Pelayanan Referensi Di Perpustakaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam menyususn tugas akhir ini penulis merujuk pada beberapa karya tulis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. berupa Tugas Akhir, Laporan Penelitian, jurnal maupun artikel. Karya tulis ini mengenai

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. pelestarian khasanah budaya bangsa, serta memberikan berbagai layanan jasa

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. bagaimana pemustaka dalam pemanfaatan layanan refernsi. penulis memperoleh informasi sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORITIS PELAYANAN REFERENSI

PELAYANAN REFERENSI A. PENGERTIAN

BAB II KAJIAN TEORITIS

MAKALAH PELAYANAN PERPUSTAKAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III PERANAN PUSTAKAWAN TERHADAP PENGGUNA DALAM MENELUSUR INFORMASI PADA LAYANAN REFERENSI PERPUSTAKAAN USU

KAJIAN PENGADAAN KOLEKSI UPT PERPUSTAKAAN DALAM MENYEDIAKAN INFORMASI YANG DI BUTUHKAN OLEH MAHASISWA UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Pokok-pokok Pikiran Mengenai Perpustakaan Tahun 2000an 1

PROFIL PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS WIDYATAMA : PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI SWASTA DI BANDUNG

PROFIL PERPUSTAKAAN IPB

BAB I PENDAHULUAN. Perpustakaan perguruan tinggi di era informasi saat ini perlu melakukan

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN LITERATUR. Noerhayati (1987:1) mengatakan perpustakaan perguruan tinggi adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pembaca, bukan untuk dijual (Sulistyo Basuki,1993:1.6). secara kontinu oleh pemakainya sebagai sumber informasi.

BAB II KAJIAN TEORI. Koleksi referensi disebut juga koleksi rujukan atau bahan acuan. Koleksi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STRATEGI PENELUSURAN LITERATUR BAGI SIVITAS AKADEMIKA UNS Oleh : Bambang Hermanto ( Pustakawan Madya UNS ) 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ilmiah oleh para penulis. Salah satunya adalah Lailan Azizah Rangkuti (2014) dalam

BAB I PENDAHULUAN. Perpustakaan merupakan suatu unit tersimpannya berbagai macam koleksi

BAB IV GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KERJASAMA PERPUSTAKAAN 1 Oleh: Ir. Abdul Rahman Saleh, M.Sc. 2

Kuesioner Penelitian. Identitas Responden

BAB III LANDASAN TEORI. Terdapat dua kelompok di dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang

Universitas Sumatera Utara

BAB II: TINJAUAN PUSTAKA

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Pemetaan dan Analisis Kebutuhan Koleksi Referensi Perpustakaan IAIN Mataram

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PERPUSTAKAAN JURUSAN BIOLOGI FMIPA UNM UNTUK PENINGKATAN PELAYANAN PENGUNJUNG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAHAN RUJUKAN. Nurul Hikmah, S. Hum

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERMASALAHAN SEPUTAR LAYANAN SIRKULASI DI PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI Oleh : Bambang Hermanto 1 ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. tujuannya (Sulistyo-Basuki, 1991: 51). Perpustakaan perguruan tinggi mendukung

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perguruan tinggi yang berfungsi menyediakan serta menyebarluaskan

KUALITAS PELAYANAN SIRKULASI PERPUSTAKAAN DI UNIT PELAKSANA TEKNIS PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TAHUN 2012 SKRIPSI

PELAYANAN PENGGUNA PADA PERPUSTAKAAN POLITEKNIK NEGERI MEDAN

SIKAP MAHASISWA FISIP UNSRAT TERHADAP JASA LAYANAN UPT PERPUSTAKAAN UNSRAT. Oleh: Drs. Anthonius M. Golung, SIP

BIMBINGAN PEMAKAI SUMBER-SUMBER RUJUKAN PADA UNIT PELAYANAN REFERENSI, TERBITAN BERKALA, DAN NBC PERPUSTAKAAN UGM

KERJASAMA ANTAR PERPUSTAKAAN DI LINGKUNGAN IPB 1

Hormat Saya, Penyusun

PELAYANAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH

KOLEKSI BAHAN BACAAN BUKU FIKSYEN

Referensi sebagai layanan, referensi sebagai tempat: sebuah tinjauan terhadap layanan referensi di perpustakaan perguruan tinggi.

BAB II TINJAUAN LITERATUR

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PERAN PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI SEBAGAI PUSAT PELAYANAN JASA INFORMASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ataupun gudang penyimpanan buku yang hanya berfungsi untuk menampung. buku-buku tanpa dimanfaatkan semaksimal mungkin.

MENGENAL LEBIH DEKAT PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI Oleh: Imran Berawi (Pustakawan Penyelia pada Perpustakaan IAIN-SU)

BAB II KAJIAN TEORITIS

PELAYAN PEMAKAI PERPUSTAKAAN Oleh: Listariono

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

UPT PERPUSTAKAAN PROFIL SINGKAT VISI MISI

KETERAMPILAN MAHASISWA BARU DALAM MENGGUNAKAN PERPUSTAKAAN

MENGENAL BAHAN PUSTAKA DAN CARA MENGELOLANYA

BAB II KAJIAN TEORITIS PELAYANAN REFERENSI

JASA INFORMASI PERPUSTAKAAN

BAB I PENDAHULUAN. dan misi dari perguruan tinggi tersebut. Perpustakaan menjadi bagian yang sangat

Penggunaan Teknologi Informasi dalam Pelayanan Sumber Informasi di Perpustakaan

PEMANFAATAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA PADA UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI. *Hasni Lakona **Hasriani Amin **Joko

MAANFAAT PENDIDIKAN PEMAKAI DALAM PENGGUNAAN KATALOG UPT PERPUSTAKAAN POLITEKNIK NEGERI MANADO OLEH MAHASISWA

BAB II KAJIAN TEORITIS. dan/atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Universitas Indonesia

BAB III GAMBARAN UMUM UPT PERPUSTAKAAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH KLATEN

BAB IV PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

KERJASAMA DAN JARINGAN PERPUSTAKAAN TERKAIT DENGAN PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nia Hastari, 2015

BAB IV GAMBARAN UMUM UPT PERPUSTAKAAN POLITEKNIK NEGERI SEMARANG

BAB II TINJAUAN LITERATUR

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN STIRENA ROSSY TAMARISKA ( ) 1

2015 HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN WEBPAC DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI PEMUSTAKA DI UPT PERPUSTAKAAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG (ITB)

BAB IV GAMBARAN UMUM KANTOR PERPUSTAKAAN DAERAH SRAGEN

BAB II TINJAUAN LITERATUR. Perpustakaan sebagai pusat informasi dan pengetahuan diharapkan mampu

PELAYANAN REFERENSI PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI OLEH Siti Zubaidah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II KAJIAN TEORITIS. dari layanannya terhadap pengguna sebagai penikmat jasa perpustakaan.

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perpustakaan Perguruan Tinggi 2.1.1 Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi Keberadaan perpustakaan perguruan tinggi sangat penting dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pada dasarnya semua perpustakaan merupakan suatu intansi yang memiliki proses kerja sama, yaitu memberikan pelayanan informasi kepada penggunanya seperti sivitas akademika. Dalam Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi (1994:3) dinyatakan bahwa : Perpustakaan Perguruan Tinggi merupakan unit pelayanan tehnik (UPT) perguruan tingi, yang bersama-sama dengan unit lain turut melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan cara memilih, menghimpun, mengolah, merawat serta melayankan sumber informasi kepada lembaga induknya pada khususnya dan masyarakan akademis pada umumnya. Definisi perpustakaan perguruan tinggi menurut Sulistyo Basuki (1991: 51) adalah perpustakaan yang terdapat pada perguruan tinggi, badan bawahannya, maupun lembaga yang berfaliasi dengan perguruan tinggi dengan tujuan utama membantu perguruan tinggi membantu perguruan tinggi mencapa tujuannya yakni Tri Dharma Perguruan Tinggi (pendidikan, penelitian dan pengabdian

masyarakat). Selain itu, menurut Noerhayati (1988: 1), Perpustakaan Perguruan Tinggi adalah suatu unit kerja yang merupakan bagian integral dari suatu lembaga induknya yang bersama-sama unit lainnya tetapi dalam peranana yang berbeda, bertugas membantu perguruan tinggi yang bersangkutan melaksanakan Tri Dharmanya. Berdasarkan beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang terdapat pada perguruan tinggi yang berfungsi menyediakan dan menyebarluaskan informasi guna membantu perguruan tinggi tersebut mencapa tujuannya yakni Tri Dharma Perguruan Tinggi (pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat). 2.2 Jenis-Jenis Layanan Perpustakaan Layanan pengguna perpustakaan merupakan aktivitas perpustakaan dalam memberikan jasa layanan kepada pengguna perpustakaan, khususnya kepada anggota perpustakaan. Jumlah jenis atau macam layanan pengguna perpustakaan sebenarnya cukup banyak. Semua layanan tersebut penyelenggaraannya disesuaikan dengan kondisi tenaga perpustakaan dan kebutuhan penggunanya. Menurut Puji Hastuti (2012) Jenis-jenis layanan tersebut antara lain layanan sirkulasi, layanan referens, layanan penyebaran informasi terbaru, layanan penerjemahan, layanan fotokopi (jasa reproduksi).

Adapun jenis-jenis layanan perpustakaan menurut Andi Khadir (2011 :7) ialah : 1. Layanan sirkulasi Layanan sirkulasi adalah layanan yang menyangkut peredaran bahanbahan pustaka yang dimiliki oleh perpustakaan. Pada layanan sirkulas ini dilakukan proses peminjaman bahan pustaka yang boleh dipinjam, penentuan jangka waktu membuat laporan perpustakaan. Jenis koleksi yang dipinjam biasanya terbatas kepada bahan tercetak saja. Pemakai yang bukan anggota biasanya tidak boleh meminjam, mereka hanya diperbolehkan membaca di tempat. 2. Layanan Referensi Layanan referensi adalah kegiatan pelayanan perpustakaan untuk membantu pemakai perpustakaan menemukan informasi dengan cara menjawab pertanyaan dengan menggunakan koleksi referens serta memberikan bimbingan untuk menemukan dan memakai koleksi referens. 3. Layanan Penelusuran Literatur Layanan ini biasanya diselenggarakan oleh perpustakaan khusus (lembaga penelitian) dan perpustakaan perguruan tinggi. Pada kedua perpustakaan ini seringkali pemakainya, karena kesibukannya yang luar biasa tidak sempat mencari sendiri informasi atau literatur yang dibutuhkannya. Pada kasus yang demikian ini maka pustakawan harus

dapat membantu mereka mencarikan informasi dan literatur yang dibutuhkan dan diminta pengguna. 4. Layanan penerjemahan Untuk menyelenggarakan layanan ini perpustakaan haurs benar-benar meniliki pustakawan yang menguasai bahasa asing. Bahkan bukan itu saja, pustakawan juga sebaiknya menguasai bidang ilmu yang artikelnya akan diterjemahkan, karena banyak sekali istilah-istilah khusus dalam artikel yang mempunyai istilah-istilah khusus pula dalan bahasa Indonesia. Dengan demikian diharapkan hasil terjemahannya dapat mendekati kesempuranaan. Dalam buku Perpustakaan Sekolah (2007:169) dinyatakan bahwa sistem layanan yang dilakukan perpustakaan dapat dibagi menjadi dua macam sistem layanan, yaitu sistem layanan terbuka, sistem layanan tertutup, yaitu sebagai berikut : a. Sistem layanan terbuka Sistem layanan terbuka adalah sistem layanan yang memungkinkan para pengguna secara langsung dapat memilih, menemukan dan mengambil sendiri bahan pustaka yang dikehendaki dari koleksi perpustakaan. Pada sistem ini biasanya pengguna perpustakaan dapat melakukan browsing bahan pustaka dari koleksi-koleksi yang ada. Jika pemakai tidak menemukan bahan pustaka yang dbutuhkan, maka ia dapat menemukan alternatif lain yang mungkin bisa menggantikan bahan pustaka yang tidak ditemukan.

b. Sistem layanan tertutup Sistem layanan tertutup adalah sistem layanan perpustakaan yang tidak memungkinkan pemakai perpustakaan mengambil sendiri bahan pustaka di perpustakaan. Dengan kata lain pengguna tidak boleh mengambil koleksi bahan pustaka yang diinginkan di rak, tetapi harus melalui petugas perpustakaan. Pengguna dapat memilih koleksi bahan pustaka yang diinginkannya melalui katalog yang disediakan. Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa layanan perpustakaan adalah pemberian layanan informasi kepada pemakai perpustakaan yang berkaitan dengan jenis-jenis layanan maupun sistem layanan yang digunakan. 2.3 Layanan Referensi Menurut Bishop, layanan rujukan dapat di katakan sebagai layanan yang diberikan oleh pustakawan untuk memberikan informasi tambahan kepada pemustaka (dalam Cassel, 2006). Dapat dikatakan bahwa layanan referensi merupakan layanan yang diberikan oleh pustakawan di perpustakaan untuk membantu para pemustaka dalam mencari informasi yang tepat dan berguna dalam menjawab permasalahan sedang mereka hadapi. Ada beberapa jenis layanan yaitu: 1. Menurut Louis Shores (1954), pelayanan referensi merupakan bagian dari pelayanan perpustakaan yang tugasnya menginterprestasikan seluruh koleksi perpustakaan untuk kepentingan pemakainya.

2. Menurut Winchell (1967), pelayanan referensi merupakan sebagaian layanan perpustakaan yang secara langsung berhubungan dengan pembaca dalam memberikan informasi dan pengguna koleksi perpustakaan untuk kepentingan studi riset. Dari pendapat diatas dapat disimpulkan, bahwa layanan referensi adalah salah satu kegiatan pokok yang dilakukan di perpustakaan yang khusus melayankan atau menyajikan koleksi referensi kepada para pemakai atau pengunjung perpustakaan. 2.4 Jenis Koleksi Referensi Koleksi referensi dapat diberikan menurut sifat maupun macam isi informasi (Sumardji, 1992 :12 ) a. Menurut sifat informasi. Koleksi referens terdiri dari : 1. Koleksi Referensi Umum Yaitu koleksi referensi bahan perpustakaan sekunder yang memberikan informasi umum, contohnya : The Columbia Encylopedia, New York : Colombia University Press, 1950. 2. Koleksi Referensi Khusus Yaitu koleksi referensi bahan perpustakaan sekunder yang member informasi khusus mengenai subyek, contohnya : Jerone K Pestov, Encyclopedia of Acounting System, New Jersey : Prentice Hal Inc, 1976.

b. Menurut macam dari isi informasinya, koleksi referensi terdiri dari: 1. Almanak ; Adalah buku yang berisi penanggalan hari, minggu, bulan dengan catatan kejadian astronoimi yang penting dan hari raya dalam tahun yang bersangkutan. 2. Buku Pegangan ; Adalah buku yang memuat petunjuk dan pedoman dalam melakukan suatu kegiatan. Buku pegangan sering juga disebut handbook. 3. Buku tahunan ; Merupakan terbitan tahunan berisi informasi mutakhir dalam bentuk distriktif atau statistic yang kadang hanya terbatas pada sebuah subyek saja 4. Directory ; Adalah daftar tokoh atau organisasi/lembaga yang disusun secara sistematik, biasanya menurut abjad atau subyek dan meberikan data mengenai kegiatan, nama, alamat, dan sebagainya 5. Ensiklopedia ; Merupakan koleksi referensi yang menyajikan informasi mengenai setiap cabang ilmu pengetahuan atau salah satu cabang pengetahuan. 6. Kamus ; Adalah bahan acuan yang berisi daftar kata dengan artinya atau daftar istilah dengan artinya yang disusun secara alfabetis.

7. Sumber Biografi ; Adalah buku yang memuat uraian mengenai riwayat hidup, dan tauladan, visi, dan misi tokoh tokoh yang terkenal. 8. Sumber Geografi ; Adalah sumber informasi yang berisi peta atau gambaran daerah di permukaan bumi. 9. Bibliografi ; Adalah buku acuan yang berisi daftar buku atau bahan pustaka yang disusun secara sistematis. 10. Terbitan pemerintah ; Adalah terbitan yang dikeluarkan oleh pemerintah, biasanya berkaitan dengan kebijakansanaan yang dibuat oleh pemerintah. 11. Indeks ; Adalah koleksi referensi yang memuat istilah, artikel atau karya tulis yang dilengkapi dengan informasi di mana hal tang akan di indeks dapat ditemukan. 12. Abstrak ; adalah sari karangan atau inti sari dari suatu tulisan. Abstrak biasanya berisikan point point penting dari penulisan. Dari uraian diatas dapat disimpulkan, bahwa jenis-jenis koleksi referens dapat dibagi menurut sifat dan isi informasi sehingga dapat memahami masingmasing fungsi dari jenis koleksi tersebut agar dalam mencari informasi di perpustakaan berjalan efektif dan efisien.

2.5 Fungsi Layanan Referensi Agar fungsi pelayanan referensi dapat berjalan baik, maka tugas refernsi perlu memahami terlebih dahulu fungsi- fungsi dari referensi (Sumardji,1992: 25): Fungsi fungsi referensi adalah sebagi berikut ; 1. Fungsi pengawasan Petugas referensi dapat mengawasi pemustaka, baik dalam hal kebutuhan informasi yang diperlukan maupun latar belakang sosial dan tingkat pendidikannya, agar dapat menjawab pertanyaan panunjang dengan tepat 2. Fungsi informasi Petugas referensi dapat memberikan informasi penunjang, yaitu meberikan jawaban terhadap pertanyaan singkat maupun penelusuran informasi yang luas dan mendetail sesai dengan kebutuhan pemakai, informasi ini terpenting dalam pelayanan referensi. 3. Fungsi bimbingan Petugas harus menyediakan waktu guna memberikan bimbingan kepada pemustaka perpustakaan untuk menemukan bahan pustaka yang dibutuhkan, misalnya melalui katalog perpustakaan, buku buku referensi serta bahan pustaka lainnya. 4. Fungsi instruksi Memberikan pengarahan dan bantuan pada pengguna mengenai cara menggunakan perpustakaan maupun koleksi referensi (Rahayuiningsih, 2007:104). Petugas referensi memperkenalkan kepada pemustaka

tentang bagaimana menggunakan perpustakaan yang baik. Disamping itu, ditujukan juga kepada usaha menggariahkan dan meningkat penggunaan perpustakaan. 5. Fungsi pemilihan/penilaian Memberikan petunjuk tentang bagaimana cara memilih/menilai bahan pustaka dalam kelompok koleksi referensi yang bermutu dan berbobot ilmiah agar diperoleh sumber referensi yang berdaya guna maksimal (Sumardji,1992:12). Petugas hendaknya dapat memilih koleksi-koleksi referens yang dapat dikelompokkan sesuai mutu dan bobotnya. 2.6 Jenis Kegiatan Referensi Jenis dari kegiatan referensi mencakup dua hal yaitu kegiatan pokok dan kegiatan penunjang. Berikut ini penjelasan mengenai kedua macam kegiatan referensi tersebut menurut Mustafa (1993:323): 1. Memberi informasi yang bersifat umum baik mengenai perpustakaan, koleksi maupun hal-hal lain yang mudah dan cepat mengenahuinya yang misalnya memberikan keterangan mengenai jenis catalog perpustakaan dan lokasinya di perpustakaan. 2. Memberikan informasi yang bersifat spesifik atau khusus untuk memenuhinya diperlukan referensi bahan pustaka yang ada atau konsultasi dengan petugas lainnya, misalnya menjawab pertanyaan yang bersifat fakta seperti : alamat seorang tokoh, arti dari sesuatu kata.

3. Memberikan bantuan penelusuan koleksi referensi yang diperlukan para pemustaka dengan menggunakan catalog, bibliografi, computer dan alat penelusur lain.