BAB I PENDAHULUAN. bekerja sama dengan pemerintah Republik Indonesia dalam kegiatan sosial,

dokumen-dokumen yang mirip
DAFTAR ISI BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB III DASAR TEORI Bencana Mitigasi Bencana Strategi-strategi Mitigasi...

BAB I PENDAHULUAN. telah memberlakukan Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, berbatasan dengan : 1. Sebelah Utara: Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman

BAB I PENDAHULUAN. Kota Yogyakarta berkedudukan sebagai ibukota Provinsi DIY dan

BAB I PENDAHULUAN. banyak, masih dianggap belum dapat menjadi primadona. Jika diperhatikan. dialihfungsikan menjadi lahan non-pertanian.

BAB I PENDAHULUAN. wisata utama di Indonesia. Yogyakarta sebagai kota wisata yang berbasis budaya

BAB I PENDAHULUAN. nasional di Indonesia yang bergerak dalam bidang sosial kemanusiaan. Unit Pusat

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan. Perkembangan pembangunan secara tidak langsung merubah struktur

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi. Pembangunan ekonomi pada hakekatnya bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. penyampaian informasi dari pengirim ke penerima, sehingga informasi dapat

BAB I PENDAHULUAN. darah manusia yang umum dikenal, dan merupakan penggolongan darah yang

BAB V PENUTUP. dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: tertinggi adalah Kabupaten Sleman yaitu sebesar Rp ,

BAB 1 PENDAHULUAN. Donor darah atau transfusi darah adalah salah satu hal penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. perubahan mendasar atas struktur sosial, sikap-sikap masyarakat, dan

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1 Jumlah Akomodasi, Kamar dan Tempat Tidur Hotel di Provinsi D.I. Yogyakarta Tahun Bantul Gunung Kidul

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

DISAMPAIKAN DI DINAS PUPESDM PROP DIY

RANCANGAN RKPD DINAS PERTANAHAN DAN TATA RUANG DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN ANGGARAN 2018

BAB IV GAMBARAN UMUM. A. Kondisi Geografis Daerah Istimewa Yogyakarta. Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki luas wilayah 3.

4.3 Pengaruh Ketimpangan Wilayah Terhadap Kondisi Hunian BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Saran...

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Kulon Progo, dan Kota Yogyakarta. Keadaan geografis suatu wilayah

BAB I PENDAHULUAN. dalam pengelolaan persediaan di Unit Donor Darah Palang Merah Indonesia (UDD

BAB 1 PENDAHULUAN. tersebut dimasukkan lima indikator antara lain, Aspek Ekonomi (27,97%),

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan. Palang Merah Indonesia Provinsi Jawa Timur merupakan instansi yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945.Menurut Suharto (2006)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. cukup. Sumber daya manusia yang masih di bawah standar juga melatar belakangi. kualitas sumber daya manusia yang ada di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. setiap instansi, baik itu instansi pemerintah ataupun swasta. Informasi tersebut

BAB V PENUTUP. adalah tersedianya sumber sumber pembiayaan, sumber pembiayaan tersebut

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. penanganan yang tepat agar dapat segera teratasi. Indonesia merupakan salah

DAFTAR ISI. Halaman JUDUL PENGESAHAN ABSTRACK

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka

KEWENANGAN LEMBAGA KEARSIPAN PROPINSI BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 43 TAHUN 2009 Oleh Rusidi*

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta (DIY) 2013 yakni garis kemiskinan pada maret 2013 adalah

BAB I PENDAHULUAN. Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang paling utama, karena itu

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. Kabupaten Wonogiri di bagian tenggara, Kabupaten Klaten di bagian timur laut,

Upaya-upaya dalam rangka menekan dampak akibat bencana sangat diperlukan pengaturan organisasi, tata laksana hubungan kerja, koordinasi dan komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara agraris di dunia, dimana sektor

Laporan Teknis. Jilid II Laporan Utama

BAB I PENDAHULUAN. Isu strategis yang kini sedang dihadapi dunia adalah perubahan iklim

Bab ini berisi tentang kesimpulan dari penelitian, dan saran untuk pengembangan penelitian selanjutnya.

VI. KESIMPULAN DAN SARAN. maka kesimpulan yang ditarik adalah sudah baik, hal ini peneliti

BAB I PENDAHULUAN. tersebut, aktivitas mikroorganisme atau proses oksidadi lemak oleh udara

BAB IV DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. IV.1.1 Kondisi Geografis dan Administratif

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga keuangan yang sangat penting bagi suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia, tidak hanya perusahaan

PROFIL KOMPETENSI GURU SMK TEKNIK KENDARAAN RINGAN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. Oleh: Lilik Chaerul Yuswono dkk

1 BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. respon terhadap penanggulangan bencana sangat berperan penting.

BAB I PENDAHULUAN. penyakit menular yang terutama menyerang anak-anak (Widoyono, 2008: 59).

BAB V PENUTUP. UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

ANALISIS PEMBANGUNAN SEKTOR PERUMAHAN TAHUN 2014

JUMLAH PENDUDUK W N I KETERANGAN

JUMLAH PENDUDUK W N I

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 82 TAHUN 2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kota Yogyakarta merupakan salah satu kota di Indonesia yang terus

REKAPITULASI TRIWULAN DATA KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL

BUPATI GRESIK PERATURAN BUPATI GRESIK NOMOR 10 TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan pembangunan daerah adalah meningkatkan. pertumbuhan sektor ekonomi, dengan pendapatan sektor ekonomi yang tinggi

BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. setelah Provinsi DKI Jakarta. Luas wilayah administrasi DIY mencapai 3.185,80

BAB I PENDAHULUAN. Peran aparat pengawasan di daerah yang tidak efektif merupakan

BAB I PENDAHULUAN. sentralisasi, tetapi setelah bergulirnya reformasi maka pola sentralisasi berganti

BAB I PENDAHULUAN. Lahan menjadi salah satu unsur utama dalam menunjang kehidupan. manusia. Fungsi lahan sebagai tempat manusia beraktivitas untuk

BAB I PENDAHULUAN. kedua sumber utama tidak dapat memenuhi kebutuhan. Ketersediaan pangan

BAB I PENDAHULUAN. persepsi negatif dan mengarah pada diskriminasi dalam berbagai aspek kehidupan,

Pengelolaan dan pelaksanaan usaha transfusi darah ditugaskan kepada Palang Merah Indonesia, atau Instansi lain yang ditetapkan oleh Menteri.

penduduk yang paling rendah adalah Kabupaten Gunung Kidul, yaitu sebanyak 454 jiwa per kilo meter persegi.

KEBIJAKAN PELAYANAN KEFARMASIAN DI DIY DINAS KESEHATAN DIY

BAB 1 PENDAHULUAN. pemerintah yang baik agar masyarakat dapat merasa lebih aman dan terjamin dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

JUMLAH PENDUDUK W N I KETERANGAN LAKI-LAKI PEREMPUAN L + P LAKI-LAKI PEREMPUAN L + P

WALIKOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 57 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 43 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA KANTOR KETAHANAN PANGAN

BAB I PENDAHULUAN. maka 10 tahun lagi Indonesia akan mengalami ledakan penduduk. wilayah terpadat ke dua se-diy setelah Sleman (BPS, 2010).

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II GAMBARAN UMUM PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kewenangan yang lebih luas. Masing-masing kepala daerah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. PMI merupakan sebuah organisasi perhimpunan nasional di Indonesia

I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. menjadi pusat pengembangan dan pelayanan pariwisata. Objek dan daya tarik

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian daerah. Dinas Koperasi dan UKM DIY mencatat hingga

PERATURAN DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. (PERDA DIY) NOMOR : 1 TAHUN (1/1971)

BAB I PENDAHULUAN. Internasional Adisutjipto telah mencapai 5,8 juta penumpang atau lima kali lipat

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. selalu mengalami kenaikan dalam jumlah maupun kualitas barang dan jasa

BAB I PENDAHULUAN. seperti karbohidrat, akan tetapi juga pemenuhan komponen pangan lain seperti

Penilaian Pencapaian MDGs di Provinsi DIY Oleh Dyna Herlina Suwarto, SE, SIP

Pemanfaatan Peta Geologi dalam Penataan Ruang dan Pengelolaan Lingkungan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

JUMLAH PENDUDUK LAKI-LAKI PEREMPUAN L + P LAKI-LAKI PEREMPUAN L + P

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Palang Merah Indonesia (PMI) merupakan sebuah lembaga independen yang memiliki jaringan dengan Palang Merah Internasional, Palang Merah Indonesia bekerja sama dengan pemerintah Republik Indonesia dalam kegiatan sosial, diantaranya penanggulangan bencana, kegiatan donor darah dan kegiatan-kegiatan kesehatan lainnya diseluruh Indonesia, termasuk didalamnya pelayanan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Saat ini PMI DIY membawahi lima PMI cabang, yaitu PMI cabang kab. Sleman, PMI cabang kab. Bantul, PMI cabang Kota Yogyakarta, PMI cabang kab. Kulon Progo, dan PMI cabang kab. Gunung Kidul. PMI DIY sudah banyak melakukan upaya-upaya dalam usaha memberikan pelayanan terhadap kegiatan donor darah di propinsi DIY untuk menjamin ketersediaan darah maupun informasi-informasi yang terkait bagi masyarakat. Salah satu diantaranya yaitu menyediakan sistem yang berfungsi untuk mengolah data dan memberikan informasi mengenai ketersediaan darah di tiap unit yang ada untuk membantu pihak pengelola dalam pendistribusian stok darah. Tapi pada kenyataannya pengolahan atau manajemen data di PMI DIY masih belum bisa memberikan peran yang maksimal khusus pada fungsinya dalam mendukung pihak manajemen dalam proses pengambilan keputusan. Belum maksimalnya pengolahan dan pemanfaatan data dalam proses pengambilan keputusan khususnya dalam menentukan rencana strategis PMI DIY

2 masih sering terjadi. Hal tersebut mengakibatkan proses pengambilan keputusan strategis menemui kesulitan dan seringkali tidak tepat sasaran. Bentuk-bentuk rencana strategis PMI DIY yang berhubungan dengan kegiatan donor darah yang sering menemui kesulitan dalam proses pengambilan keputusannya seperti, perencanaan mengenai jumlah kegiatan donor darah sukarela yang akan di laksanakan sepanjang periode tertentu, perencanaan mengenai jumlah pendonor sukarela yang harus dicapai dalam periode tertentu, perencanaan mengenai jumlah tenaga medis dan tenaga administrasi yang perlu direkrut dalam periode tertentu, perencanaan mengenai jumlah infrastruktur yang perlu dikembangkan dalam periode tertentu beserta lokasi daerah yang perlu di fasilitasi, perencanaan mengenai jumlah darah yang perlu diadakan di suatu daerah dalam periode tertentu, perencanaan mengenai sosialisasi yang perlu di adakan di daerah tertentu dalam periode tertentu baik dilihat dari jenis sosialisasi yang perlu diadakan maupun banyaknya sosialisasi yang akan diadakan, dan sebagainya. Masalah lain yang muncul yaitu masih adanya kesulitan pihak manajemen memperkirakan jumlah permintaan pada periode tertentu dan kesulitan dalam menganalisa data laporan yang teknik pelaporannya menggunakan data berupa tabel ataupun grafik untuk merepresentasikan data kegiatan donor darah ditiap kabupaten/kota maupun kecamatan di provinsi DIY sehingga menyebabkan keputusan yang diambil tidak tepat sasaran dan kurang efisien. Pengambilan keputusan yang tepat bisa dicapai dengan adanya dukungan data yang akurat dan memiliki tingkat informasi tinggi, untuk memperoleh data tersebut perlu adanya manajemen data yang tepat. Teori dan metode manajemen data dan

3 informasi sendiri sudah banyak berkembang dan digunakan di dalam organisasi dengan tujuan meningkatkan kualitas kerja maupun keuntungan sektor bisnis organisasi tersebut. Salah satu alat dalam manajemen data dan informasi adalah Business Intelligence. Business Intelligence sendiri merupakan serangkaian kegiatan untuk mengumpulkan kemudian menganalisis data organisasi sehingga dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan dengan sebaik mungkin. Selain itu Business Intelligence juga digunakan untuk memprediksi dan melihat dampak dari keputusan yang dibuat oleh organisasi. Business Intelligence sendiri dibuat untuk mendukung manajemen dalam keputusan strategis, tapi tidak menutup kemungkinan juga untuk mendukung manajemen dalam membuat keputusan taktikal organisasi. Kurang tepatnya sasaran pelaksanaan rencana strategis dari PMI DIY dikarenakan pengolahan dan pemanfaatan data yang kurang maksimal dalam proses pengambilan keputusan bisa mempengaruhi kualitas kerja, dan menimbulkan kerugian finansial maupun waktu bagi PMI DIY sendiri, mengakibatkan visi serta misi organisasi sulit untuk dicapai, sehingga penulis melalui penelitian ini menganggap perlu untuk dikembangkannya sistem Business Intelligence PMI DIY yang bisa membantu pihak manajemen dalam menentukan keputusan strategis organisasi, memperkirakan permintaan darah pada periode tertentu serta memudahkan pihak manajemen dalam menganalisa data yang ada berdasarkan peta area kerja dengan tujuan bisa tercapainya visi dan misi PMI DIY.

4 1.2 Rumusan Masalah Dengan adanya keadaan saat ini maka peneliti menemukan permasalahan yang ada mengenai proses pengambilan keputusan, yaitu : 1. Bagaimanakah menyediakan informasi mengenai data historis yang bersifat analitikal yang dapat dimanfaatkan pihak manajemen PMI DIY dalam proses pengambilan keputusan? 2. Bagaimanakah menyediakan informasi mengenai perkiraan permintaan jumlah darah untuk suatu periode tertentu? 3. Bagaimanakah merepresentasikan data historis yang ada kedalam bentuk pemetaan area kerja sehingga dapat memudahkan pihak manajemen PMI DIY dalam memperoleh informasi? 1.3 Batasan Masalah Adapun batasan masalah dari penelitian ini yaitu : 1. Data yang digunakan bukan data sebenarnya, dikarenakan data yang sebenarnya merupakan data yang sangat dijaga kerahasiaannya oleh pihak PMI sehingga tidak bisa digunakan oleh pihak luar. 2. Perkiraan permintaan jumlah darah berdasarkan tiga tahun sebelumnya 3. Representasi data kedalam bentuk pemetaan area kerja ditampilkan berdasarkan kabupaten/kota dan kecamatan.

5 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Merancang dan membuat sistem Business Intelligence PMI DIY yang sesuai dengan kebutuhan pihak manajemen PMI DIY khususnya pada proses pengambilan keputusan dalam hal pengelolaan darah di propinsi DIY. 2. Merancang dan membuat sistem Business Intelligence PMI DIY yang dapat menyediakan perkiraan permintaan darah untuk periode tertentu. 3. Merancang dan membuat sistem Business Intelligence PMI DIY yang dapat memudahkan pihak manajemen PMI DIY dalam menganalisa informasi yang ada melalui data kegiatan donor darah berdasarkan peta area kerja di propinsi DIY.