1 BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Transkripsi

1 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kondisi ketersediaan darah Palang Merah Indonesia (PMI) sangat minim, tidak semua daerah memiliki kebutuhan kantong darah yang sama dalam satu bulan, seperti kebutuhan darah di PMI Bandung 8000 sampai 8500 kantung dalam sebulan, dibutuhkan 300 sampai 400 kantung perhari Ada pula beberapa pengalaman orang-orang yang kesulitan mendapatkan darah di rumah sakit tempat dia dirawat sehingga mencari ke PMI di luar propinsi dan ternyata saat itu ketersediaan darah yang dibutuhkan kosong. Mekanisme pengambilan darah bagi yang membutuhkan darah pun dirasa kurang begitu cepat, dikutip dari hasil wawancara dengan petugas PMI bagian divisi donor darah kota Bandung pada hari rabu 7 January 2015: Bagi orang yang membutuhkan donor darah perlu membawa surat keterangan dari rumah sakit dan contoh sample darah, nantinya darah hasil donor dan darah dari orang yang membutuhkan donor akan dicocokan(45 menit). Waktu yang dibutuhkan dari proses awal pendonoran sampai darah tersalurkan itu biasanya 5 sampai 6 jam. (Narasumber : Bapak Ade;Petugas Divisi Donor Darah PMI Cabang Kota Bandung) Pencarian ketersediaan darah pada website PMI dirasa kurang cepat karena tidak ada fitur pencarian berdasarkan kota. Berdasarkan kondisi tersebut, tidak jarang pula kita mendapat broadcast message berupa kebutuhan donor darah golongan tertentu. Kondisi tersebut mempunyai dua efek : 1. Pencari donor sedang panik karena kebutuhan darah yang tidak dapat menunggu, sementara stok di PMI kosong. 1

2 2. Pendonor penerima broadcast tidak berada di area jangkauan yang memungkinkan untuk melakukan donor. 3. Pendonor Belum memahami alur yang benar tentang bagaimana cara mendonorkan darah dalam keadaan mendesak untuk membantu penerima donor menerima darah yang tepat. Dengan kondisi tersebut, seorang pasien rumah sakit yang membutuhkan transfusi golongan darah tertentu terkadang mengalami kendala untuk mencari golongan darah yang sesuai dengan lokasi yang terjangkau (terdekat) oleh pasien secara cepat, sehingga dibutuhkan alat bantu yang dapat memberikan informasi pendonor yang sesuai di sekitar lokasi pasien. Saat ini di Indonesia belum ada aplikasi berbasis mobile untuk membantu penyebaran informasi dan mencari kebutuhan darah yang tepat sasaran berdasarkan lokasi geografi. 1.2 Rumusan Masalah Dengan melihat latar belakang yang ada maka permasalahan yang didapat adalah: Bagaimana membantu masyarakat dalam penyebaran informasi untuk pencarian pendonor darah yang tepat sasaran dengan jangkauan area yang memungkinkan dengan memanfaatkan teknologi LBS pada aplikasi mobile. 1.3 Tujuan Tujuan Aplikasi Pencarian Donor Darah Cepat adalah memberikan fasilitas berupa aplikasi pencarian pendonor darah dengan mengkombinasikan informasi golongan darah dan informasi geografi (lokasi) dengan teknologi LBS pada aplikasi mobile, sehingga: 1. Membantu pencarian donor ketika stok PMI habis. 2. Menjembatani pencari donor dengan pendonor 4. Memudahkan pencarian golongan darah di area sekitar orang yang membutuhkan 2

3 1.4 Batasan Masalah Agar pembahasan dapat dilakukan secara terarah dan sesuai dengan yang diharapkan, maka perlu diterapkan batasan-batasan permasalahan yang akan dibahas antara lain : 1. Aplikasi tidak menangani keamaan jaringan data. 2. Pengembangan aplikasi tidak sampai ke tahap maintenance. 3. Aplikasi tidak menyediakan jalur yang menghubungkan resipien dengan pendonor pada peta. 4. Aplikasi digunakan untuk 18 tahun keatas (usia donor). 5. Aplikasi tidak menggunakan layanan bahasa lain selain bahasa Indonesia. 6. Aplikasi wajib membutuhkan koneksi internet dan sensor gps. 7. Aplikasi tidak menjelaskan proses donor darah. 1.5 Definisi Operasional Aplikasi Pencarian Donor Darah Cepat berbasis Android ini diharapkan dapat bermanfaat bagi layanan publik dapat menjaring para pendonor darah untuk membantu meningkatkan sumbangan darah, menyelamatkan nyawa dan menjaga darah cukup tersedia untuk orang-orang yang membutuhkan. 1.6 Jadwal Pengerjaan Kegiatan Des 14 Jam 15 Feb 15 Maret 15 April - 15 Mei Komunikasi Perencanaan cepat Perancangan Cepat Pembangunan 3

4 Prototipe Penempatan Pengiriman dan Umpan Balik 1.7 Metode Pengerjaan Model proses pembangunan perangkat lunak yang digunakan pada Aplikasi Donor CePAT, didasarkan kepada metodologi penelitian untuk membangun sistem, yaitu metode prototype(pressman 2010). Tahapan metode prototype menurut Roger S Pressman pada buku Software Engineering: A Practitioner's Approach, 9 th Edition adalah sebagai berikut: Gambar 1 Metode Prototype 4

5 Metode Prototype melewati lima proses, yaitu Communication, Quick Plan, Modeling Quick Design, Construction of Prototype dan Deployment Delivery & Feedback. Proses-proses tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: Komunikasi Pada aktivitas ini, dilakukan prosesperumusan kebutuhan fungsional perangkat lunak dengan menggali informasi dari berbagai sumber dan pertemuan dengan beberapa orang yang pernah mengalami kendala dalam pencarian pendonor darah Perencanaan Cepat Pada tahap ini, dilakukan proses penterjemahan kebutuhan fungsional berdasarkan hasil komunikasi ke dalam bentuk perencanaan cepat pengembangan perangkat lunak. Hasil dari tahapan ini adalah detail perencanaan pembangunan perangkat lunak Perancangan Cepat Pada tahap ini perancangan dilakukan cepat dan rancangan mewakili semua aspek software yang diketahui, dan rancangan ini menjadi dasar pembuatan prototype, tahap ini membuat arsitektur sistem, menterjemahkan kebutuhan atau data yang telah dianalisis ke dalam bentuk yang dimengerti oleh user dengan membuat tampilan antar muka aplikasi menggunakan Jquery Mobile. Arsitektur aplikasi terdiri dari orang sebagai pengguna, smartphone atau tablet yang mendukung teknologi LBS sebagai perangkat untuk mengakses aplikasi Donor CePAT, jaringan internet untuk menghubungkan perangkat di sisi pengguna dengan json dan komputer server maupun google maps sebagai penyedia data. Pada perangkat mobile dapat ditampilkan posisi para relawan yang dekat dengan posisi pencari donor darah. Selain itu perangkat dapat menerima notifikasi kebutuhan darah dan berbagi informasi tersebut ke media sosial Pembangunan Prototipe Pada tahap ini dimulai konstruksi pembuatan prototipeberdasarkan rancangan yang telah dibuat pada tahap sebelumnya. 5

6 1.7.5 Penempatan Pengiriman dan Umpan Balik Prototype yang telah dibangun kemudian akan diujikan kepada calon pengguna untuk mengevaluasi prototype yang dibuat sebelumnya dan untuk mendapatkan umpan balik yang digunakan untuk memperbaiki spesifikasi kebutuhan. Jika pada tahap akhir ini masih diperlukan perbaikan terhadap perangkat lunak, maka peneliti akan melakukan iterasi tahapan mulai dari tahap pertama. 6