A. LATAR BELAKANG Prolog GRAND DESIGN KETUA UMUM IMM KOMISARIAT FIK UMS 2014-2015 TRANFORMASI GERAKAN PROFETIK Sebagai hadiah, malaikat menanyakan apakah aku ingin berjalan diatas mega? dan aku menolak, karena kakiku masih dibumi sampai kejahatan terakhir dimusnahkan, sampai dhua afa dan mustadh afin diangakat Tuhan dari penderitaan. (Kuntowijoyo, Makrifat Daun, Daun Makrifat) Pada hakekatnya manusia dilahirkan dimuka bumi adalah sebagai pemimpin (khalifah), Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi. (Al Baqarah:30). Manusia yang merupakan makhluk individu sekaligus makhluk sosial memiliki peranan penting dalam tatanan kehidupan seluruh alam. Allah mengingatkan kita dalam surat Ali Imron: 110, Kamu (wahai umat Muhammad) adalah sebaik baik umat yang dilahirkan dimuka bumi. Paradigma Profetik Profetik berasal dari bahasa inggris prophetical yang mempunyai makna Kenabian atau sifat yang ada dalam diri seorang nabi 1. Yaitu sifat nabi yang mempunyai ciri sebagai manusia yang ideal secara spiritual-individual, tetapi juga menjadi pelopor perubahan, membimbing masyarakat ke arah perbaikan dan melakukan perjuangan tanpa henti melawan penindasan. Dalam sejarah, Nabi Ibrahim melawan Raja Namrud, Nabi Musa melawan Fir aun, Nabi Muhammad yang membimbing kaum miskin dan budak belia melawan setiap penindasan dan ketidakadilan. Dan mempunyai tujuan untuk menuju kearah pembebasan. Dan tepat menurut Ali Syari ati para nabi tidak hanya mengajarkan dzikir dan do a tetapi mereka juga datang dengan suatu ideologi pembebasan. Secara definitif, pendidikan profetik dapat dipahami sebagai seperangkat teori yang tidak hanya mendeskripsikan dan mentransformasikan gejala sosial, dan tidak pula hanya mengubah suatu hal demi perubahan, namun lebih dari itu, diharapkan dapat mengarahkan perubahan atas dasar cita-cita etik dan profetik. Kuntowijoyo sendiri memang mengakuinya, terutama dalam sejarahnya Islamisasi Ilmu itu -dalam rumusan Kunto- seperti hendak memasukan sesuatu dari 1 Ton Abdilahas dalam pengantar pembukuan hasil Muktamar Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah XIV di Bandung.
luar atau menolak sama sekali ilmu yang ada 2. Dia mengatakan: saya kira keduanya tidak realistik dan akan membuat jiwa kita terbelah antara idealitas dan realitas, terutama bagi mereka yang belajar ilmu sosial barat. Bagaimana nasib ilmu yang belum di Islamkan? Bagaimana nasib Islam tanpa Ilmu?. Dengan ungkapan seperti ini, Kuntowijoyo tidak bermaksud menolak Islamisasi ilmu, tapi selain membedakan antara ilmu sosal profetik dengan Islamisasi Ilmu itu sendiri, juga bermaksud menghindarkan pandangan yang bersifat dikotomis dalam melihat ilmu - ilmu Islam dan bukan Islam. Secara normatif-konseptual, paradigma profetik versi Kuntowijoyo (alm) didasarkan pada Surat Ali-Imran ayat 110 yang artinya: Engkau adalah ummat terbaik yang diturunkan/dilahirkan di tengah-tengah manusia untuk menyuruh kepada yang ma ruf dan mencegah kemunkaran dan beriman kepada Allah. Terdapat tiga pilar utama dalam ilmu sosial profetik yaitu; amar ma ruf (humanisasi) mengandung pengertian memanusiakan manusia. nahi munkar (liberasi) mengandung pengertian pembebasan. dan tu minuna bilah (transendensi), dimensi keimanan manusia. Selain itu dalam ayat tersebut juga terdapat empat konsep; Pertama, konsep tentang ummat terbaik (The Chosen People), ummat Islam sebagai ummat terbaik dengan syarat mengerjakan tiga hal sebagaimana disebutkan dalam ayat tersebut. Ummat Islam tidak secara otomatis menjadi The Chosen People, karena ummat Islam dalam konsep The Chosen People ada sebuah tantangan untuk bekerja lebih keras dan ber-fastabiqul khairat. Kedua, aktivisme atau praksisme gerakan sejarah. Bekerja keras dan ber-fastabiqul khairat ditengah-tengah ummat manusia (ukhrijat Linnas) berarti bahwa yang ideal bagi Islam adalah keterlibatan ummat dalam percaturan sejarah. Pengasingan diri secara ekstrim dan kerahiban tidak dibenarkan dalam Islam. Para intelektual yang hanya bekerja untuk ilmu atau kecerdasan an sich tanpa menyapa dan bergelut dengan realitas sosial juga tidak dibenarkan. Ketiga, pentingnya kesadaran. Nilai-nilai profetik harus selalu menjadi landasan rasionalitas nilai bagi setiap praksisme gerakan dan membangun kesadaran ummat, terutama ummat Islam. Keempat, etika profetik, ayat tersebut mengandung etika yang berlaku umum atau untuk siapa saja baik itu individu (mahasiswa, intelektual, aktivis dan sebagainya) maupun organisasi (gerakan mahasiswa, universitas, ormas, dan orsospol), maupun kolektifitas (jama ah, ummat, kelompok/paguyuban). Point yang terakhir ini merupakan konsekuensi logis dari tiga kesadaran yang telah dibangun sebelumnya. 2 Moh. Shofan, Pendidikan Berparadigma Profetik (Upaya Konstruktif Membongkar Dikotomi Sistem Pendidikan Islam ), IRCiSoD, Yogyakarta, Hal.131
Gerakan Transformasi Profetik Profetisisme ikatan menjadi gerakan yang laik untuk diketengahkan dalam rangka mengisi kekosongan palatform gerakan IMM secara kolektif. Sejatinya nilai yang terkandung didalamnya (baca: profetik) identik dengan nilai humanisasi (ta muru nabil ma ruf), liberasi (tanhauna anilmunkar), transendensi (tu minuna billah). Kemudian diterjemahkan secara cerdas menjadi Tri Kompetensi Dasar Ikatan, Religiusitas, Intelektualitas dan Humanitas. Ekspektasi besar terhadap gerakan transformasi profetik ini yang telah lama diusung sejak era 90an agar dapat secara massif dihadirkan ditengah tengah kader Ikatan, tidak hanya berhenti pada tataran kajian maupun diskusi, namun betul betul menjadi identitas seorang kader IMM! Abadi Perjuangan! B. VISI Terbentuknya identitas ikatan dengan basis gerakan intelektual profetik. C. MISI 1. Membumikan gerakan kesadaran Religiusitas. {Transendensi} 2. Penguatan ideologi dengan pencerahan nilai dan praksis gerakan Intelektual (kaji, diskusi, aksi). {Liberasi} 3. Implementasi aksi pemberdayaan masyarakat penunjang gerakan ikatan. {Humanis} D. KEBIJAKAN 1. Kebijakan Internal a. Menjalin kerjasama dengan baik dan maksimal dengan para pimpinan dalam menjalankan kepemimpinan. b. Saling memotivasi dalam rangka meminimalisir kemajemukan yang mengarah konflik pada komisariat. 2. Kebijakan Eksternal a. Fakultas 1) Menjalin konsolidasi dengan bidang-bidang IMM FIK dan Ormawa Fakultas dalam mengkritisi kebijakan fakultas. 2) Memelihara hubungan baik dengan jajaran Fakultas dalam menjalankan program kerja IMM FIK.
b. Struktural 1) Pimpinan Umum a) Menjadi agen control dalam kepemimpinan. b) Menjalankan peran agen tirtagonis dalam kepemimpinan. c) Saling berkonsolidasi dalam menjalankan system perkaderan di komisariat. 2) Pimpinan Bidang a) Memanfaatkan ranah gerak masing-masing bidang dalam mengkader. b) Menjalin sikap kekeluargaan antara pimpinan dalam bingkai tali ukhuwah. c) Membangun sinergisitas antara bidang guna meminimalisir kemajemukan. d) Memaksimalkan fasilitas komisariat dan fakultas guna menujang aktifitas. e) Menjaga nama baik IMM FIK baik secara organisasi maupun pribadi.
E. KERANGKA GERAKAN PIMPINAN IMM KOMISARIAT FIK UMS 2014-2015 TRANSFORMASI GERAKAN PROFETIK Ketua Umum Bendahara Umum Sekretaris Umum Eksternal Manaj. Keuangan Internal Riset Hikmah Sosma Medikom Dakwah Kader Org IMM/ti Wacana dan data Budaya literasi Disiplin ilmu Isu strateg is Pend. Politik kader edumas Optim alisasi media Optima lisasi kajian tematik Reinter pretasi dan masifik asi nilai profetik Manaj. Org Identit as Imma wati Kajian fiqih TRANFORMASI GERAKAN PROFETIK TUJUAN IMM
F. KHATIMAH Allah tidak membebani sesorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia mendapatkan (pahala) dari kebajikan yang dikerjakannya dan dia mendapat (siksa) dari (kejahatan) yang diperbuatnya. (Mereka berdoa), Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami melakukan kesalahan. Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami, maka tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir. Negeri ini adalah serpihan surga yang dijatuhkan Tuhan ke muka bumi, agar manusia sebagai umat yang terbaik ini bisa sedikit merasakan betapa nikmatnya bau bau revolusi surga, dan kemudian bergerak dengan bekal mesiu nya untuk melakukan revolusi di muka bumi. Semoga kita dapat menjadi bagian dari sebuah perubahan! Semoga berkat rahmat illahi melimpahi perjuangan kami!