BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang melayani kesehatan masyarakat serta di dukung oleh instansi dan
|
|
- Veronika Pranoto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rumah sakit merupakan suatu organisasi yang bergerak di bidang kesehatan yang melayani kesehatan masyarakat serta di dukung oleh instansi dan sumber daya yang berkualitas, salah satu sumber daya yang sangat berpengaruh adalah sumber daya manusia. Rumah sakit harus memberikan layanan yang berkualitas terhadap pelayanan kesehatan masyarakat. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.659/MANKES/PER/VIII/2009 tentang Rumah Sakit Kelas Dunia menyatakan bahwa rumah sakit merupakan fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Pelayanan yang diberikan rumah sakit tentu tidak lepas dari tenaga kesehatan yang sangat berperan penting dalam menjalankan visi dan misi rumah sakit yaitu perawat. Perawat merupakan seseorang yang melakukan kontak langsung dengan pasien serta pertama kali yang harus selalu siap, cepat dan tanggap dalam menjaga keselamatan pasien. Perawat tidak hanya dituntut memberikan layanan secara medis tetapi etika dan kesabaran harus diutamakan dalam pelayanan kesehatan. Perawat juga merupakan tenaga medis yang memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat selama 24 jam (dalam Selvia, 2013). 1
2 2 Setiap manusia pasti akan mengalami permasalahan dalam rentang kehidupannya, apapun yang akan dijalankan dan dilalui pasti akan ada resiko dan hambatan-hambatan yang menghalangi apa yang menjadi tujuan. Hal itu akan menimbulkan stres, begitu juga dengan sebuah pekerjaan yang akan dikerjakan, jika tidak mendapatkan solusi dari permasalahan yang dihadapi maka akan mengakibatkan timbulnya stres. Dan Allah SWT telah berfirman dalam Surat Al- Baqarah ayat 286 : Artinya : Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. beri ma'aflah kami, ampunilah kami dan rahmatilah kami. Engkaulah penolong kami, Maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir" (Q.S. Al-Baqarah 286). Dari ayat di atas dapat diketahui bahwa Allah tidak membebani hamba- Nya melainkan sesuai dengan kesanggupan yang dimiliki oleh hamba-nya tersebut, manusia akan mendapatkan sesuai dengan apa yang diusahakannya, begitu juga dalam menghadapi sebuah pekerjaan yang dapat menimbulkan stres. Stres yang dialami oleh setiap orang pasti berbeda-beda, begitu juga dengan stres
3 3 yang dialami oleh perawat yang bekerja berdasarkan shift kerja di sebuah rumah sakit. Rumah sakit umumnya berusaha memberikan pelayanan kesehatan yang lebih berkualitas dan semua itu tidak terlepas dari kerja keras perawat. Perawat dituntut dalam bertugas diantaranya bekerja cepat, tepat, disiplin, kesiapan fisik dan psikologis dalam menghadapi banyak pasien, yang pastinya menemukan bermacam-macam kendala yang dialami oleh perawat setiap hari. Semakin besar tuntutan kerja pada perawat maka akan berpengaruh terhadap kondisi kerja perawat salah satunya adalah perawat mengalami stres kerja. Dimana stres kerja tersebut bisa disebabkan oleh beberapa gejala-gejala stres yaitu gejala fisiologis, gejala psikologis, dan gejala perilaku. Stres merupakan respon organisme untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan-tuntutan yang berlangsung. Tuntutan-tuntutan ini bisa jadi berupa hal-hal yang faktual saat itu, bisa juga hal-hal yang baru mungkin akan terjadi, tetapi dipersepsi secara aktual (dalam Sutardjo, 2005:44). Misalnya, ketika dituntut untuk menyelesaikan suatu pekerjaan secepatnya, namun di dalam benak sudah ada bayangan bahwa tidak bisa menyelesaikannya dalam waktu yang telah ditentukan tersebut, padahal belum mencobanya sama sekali. Pikiran yang seperti inilah yang akan mengakibatkan seseorang menjadi stres. Pengertian dasar stres adalah tegangan yang terdapat atau terjadi pada seseorang sebagai akibat dari adanya sumber ketegangan. Stres biasanya dianggap sebagai istilah negatif, stres dianggap terjadi karena disebabkan oleh sesuatu yang buruk. Namun tidak selalu berarti demikian, karena stres yang dimaksud di sini
4 4 adalah stres kerja yaitu suatu bentuk interaksi individu terhadap lingkungannya. Stres mempunyai dampak positif dan dampak negatif. Dampak positif stres adalah pada tingkat rendah sampai pada tingkat tinggi yang bersifat fungsional dalam arti berperan sebagai pendorong peningkatan kinerja karyawan. Sedangkan pada dampak negatif stres pada tingkat yang tinggi adalah penurunan pada kinerja karyawan secara drastis. Menurut Kavaganh, Hurst, dan Rose (1990) (dalam Wijono, 2010:122), stres kerja merupakan suatu ketidakseimbangan persepsi individu terhadap kemampuannya untuk melakukan tindakan. Kemudian, stres kerja dapat disimpulkan sebagai suatu kondisi dari hasil penghayatan subjektif individu yang dapat berupa interaksi antara individu dan lingkungan kerja yang dapat mengancam dan memberi tekanan secara psikologis, fisiologis, dan sikap individu. Smith (1981) (dalam Wijono, 2010: ) mengemukakan bahwa konsep stres kerja dapat di tinjau dari beberapa sudut, pertama stres kerja merupakan hasil dari keadaan tempat kerja. Contoh keadaan tempat bising dan ventilasi udara yang kurang baik, hal ini akan mengurangi motivasi karyawan. Kedua, stres kerja merupakan hasil dari dua faktor organisasi yaitu keterlibatan dalam tugas dan dukungan organisasi. Ketiga, stres terjadi karena faktor workload juga faktor kemampuan melakukan tugas. Keempat, akibat dari waktu kerja yang berlebihan. Kelima, adalah faktor tanggung jawab kerja. Terakhir, tantangan yang muncul dari tugas.
5 5 Sedangkan Heilriegel & Slocum (1986) (dalam Wijono, 2010: 120) mengatakan bahwa stres kerja dapat disebabkan oleh empat faktor utama yaitu: 1. Konflik 2. Ketidakpastian 3. Tekanan dari tugas 4. Hubungan dengan pihak manajemen. Jadi, dapat disimpulkan bahwa stres kerja merupakan umpan balik atas diri karyawan secara fisologis maupun psikologis terhadap keinginan atau permintaan organisasi. Kemudian, dikatakan pula bahwa stres kerja merupakan faktor-faktor yang dapat memberi tekanan terhadap produktivitas dan lingkungan kerja serta dapat mengganggu individu tersebut. Stres kerja yang dapat meningkatkan motivasi karyawan dianggap sebagai stres yang positif (eustress). Sebaliknya, stressor yang dapat mengakibatkan hancurnya produktivitas kerja karyawan dapat disebut sebagai stres negatif (distress). Dewan Internasional Keperawatan (International Council of Nursing/ICN) menyatakan bahwa pelayanan kesehatan diberikan 24 jam per hari sehingga perlu shift kerja. Banyak keluhan akibat shift kerja seperti gangguan tidur, selera makan menurun, gangguan pencernaan dan kelelahan. Shift kerja merupakan periode waktu kerja yang dibagi secara bergilir dalam waktu 24 jam. Pekerja yang terlibat dalam sistem shift rotasi akan berubahubah waktu kerjanya sesuai dengan sistem kerja shift yang ditentukan. Pemberlakuan sistem shift kerja dapat mempengaruhi jam biologis tubuh. Fungsifungsi tubuh meningkat pada siang hari dan menurun pada malam hari.
6 6 Pemberlakuan shift malam pada pekerja dapat mempengaruhi jam biologis tubuh yang selanjutnya akan berdampak pada respon fisiologis tubuh, efek sosial, efek kerja, dan efek terhadap keselamatan kerja (Jurnal Kesehatan Masyarakat, 2015). Faktor-faktor yang dapat menimbulkan stres kerja yaitu faktor intrinsik dalam pekerjaan, peranan dalam organisasi, pengembangan karir, hubungan interpersonal dalam pekerjaan (hubungan antar tenaga kerja), struktur, dan iklim organisasi (Jurnal Kesehatan Masyarakat, 2015). Menurut Cooper (dalam Munandar, 2001) Faktor intrinsik dalam pekerjaan yang dapat menyebabkan stres yaitu berupa tuntutan tugas. Tuntutan tugas dalam pekerjaan meliputi: beban kerja, shift kerja, jam kerja, dan rutinitas. Penerapan sistem shift dalam pekerjaan dapat memicu terjadinya stres kerja. Pembagian jam kerja secara bergilir biasa disebut dengan kerja shift. Menurut Wijaya, dkk bahwa shift kerja dapat berperan penting terhadap permasalahan pada manusia yang dapat meluas menjadi gangguan tidur, gangguan fisik, gangguan psikologis, dan gangguan sosial serta kehidupan keluarga (dalam Selvia, 2013). Shift kerja sebagai sebuah pola waktu kerja yang diterapkan kepada pekerja ternyata memiliki dampak yang cukup besar terhadap pekerja. Dalam instansi rumah sakit terdapat beberapa pekerjaan yang harus dilakukan terus menerus selama 24 jam. Pekerjaan ini membutuhkan tenaga kerja yang lebih dari satu orang untuk melakukan pekerjaan yang sama dalam satu yang berbeda sehingga 24 jam kerja harus terpenuhi. Rumah Sakit TK. III Dr. Reksodiwiryo juga memiliki pembagian shift kerja pada karyawan, terutama pada perawatnya yaitu selama 24 jam yang terdiri
7 7 dari shift pagi pada Pukul WIB, shift sore pada Pukul WIB, dan shift malam pada Pukul WIB. Rumah Sakit TK. III Dr. Reksodiwiryo awalnya terbentuk dari Badan Kesehatan Rakyat BKR yang anggotanya diambil dari Kesehatan Militer Belanda dan barisan Palang Merah Indonesia serta Sukarelawati Indonesia. Setelah ikut menghadapi Agresi militer belanda ke I dan II Dr. Reksodiwiryo dinilai mempunyai kemampuan menonjol untuk memajukan dan meningkatkan perjuangan khususnya di dalam perjuangan kesehatan. Karena jasa perjuangan Dr. Reksodiwiryo di Sumatera Tengah sangat banyak dan berhasil, terutama di bidang kesehatan,, maka rumah sakit tentara padang di beri nama Rumah Sakit Tentara Dokter Reksodiwiryo. Rumah sakit memiliki memiliki visi dan misi dalah satunya yaitu menyelenggarakan pelayanan kesehatan kepada parajurit, PNS, dan keluarganya serta masyarakat umum secara professional serta memberikan pelayanan yang cepat, tepat, dan profesional (Detasemen Kesehatan Wilayah Rumah Sakit TK. III Dr. Reksodiwiryo Padang). Hasil data yang didapat penulis pada tanggal 27 Maret 2016, bahwasanya luas lokasi Rumah Sakit TK. III ini 4 Ha, jumlah tempat tidur 130 TT (tempat tidur) yaitu: VIP: 20 TT (tempat tidur), Kls I: 22 TT (tempat tidur), Kls II: 34 TT (tempat tidur), Kls III/Zaal: 40 TT (tempat tidur), Paviliun: 10 TT (tempat tidur), dan ICCU:4 TT (tempat tidur). Di dalamnya terdapat beberapa ruangan perawat dan pembagian shift kerja perawat. Sebagaimana dapat dilihat pada tabel berikut ini :
8 8 Tabel 1.1 Ruangan Perawat dan Shift Kerja Perawat Rumah Sakit TK. III Dr. Resksodiwiryo Padang No Ruangan Perawat Shift Kerja Jumlah Perawat Pagi Sore Malam 1 VIP Orang 2 RU. II Orang 3 RU. III Orang 4 RU. IV Orang 5 RU. V Orang 6 R.A. YANI Orang 7 RU. HCU Orang 8 RU. Pav HWS Orang Jumlah 121 orang Sumber : Administrasi Rumah Sakit TK. III Dr. Reksodiwiryo Padang Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.HK.02.02/MENKES/148/1/2010 tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktek Perawat, defenisi perawat adalah seseorang yang telah lulus pendidikan perawat baik di dalam maupun di luar negeri sesuai peraturan perundang-undangan. Seorang perawat dituntut untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Oleh karena itu perawat dituntut untuk lebih profesional agar kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan semakin meningkat. Semakin meningkatnya tuntutan tugas yang dimiliki oleh seorang perawat, maka akan menyebabkan timbulnya gejala-gejala stres kerja pada perawat itu sendiri. Sebagaimana yang diungkapkan oleh perawat yang bekerja pada shift pagi di Rumah Sakit TK. III Dr. Reksodiwiryo yang berinisial M, berikut ini: Saya bekerja sebagai perawat di Rumah Sakit ini baru 1 tahun. Kendala masuk kerja pagi itu biasanya cuaca yang kadang tidak bersahabat seperti hujan dan lupa sarapan. Kemudian kalau ada masalah di rumah, ya cukup ditinggal di rumah saja. Kalau cara menyesuaikan diri dengan pasien itu terlebih dahulu saya memperkenalkan diri dan jalin hubungan kerja sama yang baik dengan pasien yaitu dengan memberikan pelayanan prima, sehingga
9 9 pasien senang dan percaya pada perawat. Kami dituntut untuk lebih cepat dan tanggap dalam melayani pasien, jika terlambat sedikit bisa-bisa akan berdampak buruk untuk pasien, bahkan tidak itu saja jika terlambat sedikit akibatnya sangat fatal yaitu nyawa pasien akan melayang. Terkadang saya sering merasakan tidak nyaman dan rasa terganggu dengan kondisi atau keadaan ruangan karena ventilasi (sirkulasi) udara kurang baik, serta pendingin ruangan yang sering tidak menyala, jumlah pasien yang masuk tidak seimbang dengan perawat yang bertugas (wawancara, 11/04/2016 Pukul WIB). Selain itu, penulis juga mewawancarai perawat yang bekerja pada shift sore di Rumah Sakit TK. III Dr. Reksodiwiryo yang berinisial L, berikut ini: Saya bekerja sebagai perawat di Rumah Sakit ini sudah 3 tahun. Saya bekerja disini masuk sore hari, kendala yang saya hadapi di sini lumayan banyak seperti pasien yang kedatangannya tidak terduga, kesusahan mereka dari yang sakitnya biasa-biasa saja sampai yang kritis. Apalagi jika kita mendapat pasien yang sangat kritis kita harus memiliki stamina yang cukup bagus, konsentrasi yang tinggi karena bekerja sore sangat menyita tenaga, rasa kantuk yang sangat kuat harus bisa kita kendalikan. Waktu sore kita membutuhkan konsentrasi yang tinggi dalam memantau keadaan pasien apa lagi dalam persalinan atau dalam menghadapi pasien yang kritis. Saya yang bertugas pada sore hari sangat merasa kelelahan, dan kantuk yang luar biasa karena rutinitas pagi juga banyak jadi tidak ada waktu saya untuk mempersiapkan stamina yang cukup banyak (wawancara, 11/04/2016 Pukul WIB). Selain itu, penulis juga mewawancarai perawat yang bekerja pada shift malam di Rumah Sakit TK. III Dr. Reksodiwiryo yang berinisial S, berikut ini: Saya sudah bekerja di Rumah Sakit ini lebih kurang 4 tahun. Kalau yang menjadi kendala bekerja pada shift malam itu adalah ngantuk karena malam itu kan waktu yang biasanya banyak digunakan untuk tidur. Bekerja malam banyak sekali berdampak pada fisik saya yaitu fisik mudah lelah, mengantuk yang terkadang sangat sulit untuk ditahan, mudah pusing bahkan mual-mual karena angin malam. Dampak dari kondisi psikologis juga banyak saya rasakan, dimana saya harus cepat dan profesional dalam bekerja, mencek pasien setiap saat bahkan dalam saat mengantukpun saya harus siap dalam melayani pasien. Dimana jumlah pasien yang masuk sangat banyak jadi butuh tenaga yang ekstra dan berusaha memberikan tempat
10 10 untuk setiap pasien yang masuk (wawancara, 11/04/2016 Pukul WIB). Dari hasil wawancara di atas dapat diketahui bahwa ternyata perawat yang bekerja pada shift pagi, perawat yang bekerja pada shift sore, dan perawat yang bekerja pada shift malam di Rumah Sakit TK.III Dr. Reksodiwiryo Padang memiliki gejala stres kerja yang berbeda-beda. Diantaranya ada yang stres karena ketika jumlah pasien banyak dan semuanya memerlukan penanganan, ditambah lagi alat yang di butuhkan belum ada di ruangan tersebut, dan ini termasuk kepada gejala perilaku. Ada yang stres karena harus berhadapan dengan pasien yang datangnya tidak terduga, ditambah lagi dengan pasien yang lainnya juga banyak yang memerlukan penanganan, dan ini termasuk kepada gejala psikologis. Dan ada yang stres karena harus melayani pasien secara ekstra bahkan sekalipun dalam keadaan lelah dan mengantuk, dan ini termasuk kepada gejala fisiologis. Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Perbedaan Gejala Stres Kerja Pada Perawat Berdasarkan Shift Kerja di Rumah Sakit TK. III Dr. Reksodiwiryo Padang. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas penulis perlu menjelaskan apa yang menjadi rumusan masalah penelitian. Adapun yang menjadi rumusan dalam penelitian ini adalah adakah perbedaan gejala stres kerja pada perawat yang bekerja berdasarkan shift kerja di Rumah Sakit TK. III Dr. Reksodiwiryo Padang?.
11 11 C. Batasan Masalah Dalam penelitian yang menjadi batasan-batasan masalah adalah sebagai berikut: 1. Gejala stres kerja perawat yang bekerja pada shift pagi di Rumah Sakit TK. III Dr. Reksodiwiryo Padang. 2. Gejala stres kerja perawat yang bekerja pada shift sore di Rumah Sakit TK. III Dr. Reksodiwiryo Padang. 3. Gejala stres kerja perawat yang bekerja pada shift malam di Rumah Sakit TK. III Dr. Reksodiwiryo Padang. 4. Perbedaan gejala stres kerja perawat yang bekerja berdasarkan shift pagi, shift sore, dan shift malam di Rumah Sakit TK. III Dr. Reksodiwiryo Padang. D. Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui gejala stres kerja perawat yang bekerja pada shift pagi di Rumah Sakit TK. III Dr. Reksodiwiryo Padang. 2. Untuk mengetahui gejala stres kerja perawat yang bekerja pada shift sore di Rumah Sakit TK. III Dr. Reksodiwiryo Padang. 3. Untuk mengetahui gejala stres kerja perawat yang bekerja pada shift malam di Rumah Sakit TK. III Dr. Reksodiwiryo Padang.
12 12 4. Melihat perbedaan gejala stres kerja perawat yang bekerja pada shift pagi, shift sore, dan shift malam di Rumah Sakit TK. III Dr. Reksodiwiryo Padang. E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini di harapkan dapat memberikan manfaat dalam pengembangan ilmu psikologi dan penelitian. Khususnya mengenai gejala stres kerja pada perawat berdasarkan shift kerja di Rumah Sakit TK. III Dr. Reksodiwiryo Padang. 2. Manfaat Praktis a. Bagi pemimpin Rumah Sakit, penelitian ini dapat memberikan informasi mengenai perbedaan gejala stres kerja pada perawat yang bekerja pada shift pagi, shift sore dan shift malam di Rumah Sakit TK. III Dr. Reksodiwiryo Padang. b. Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi mahasiswa dan praktisi pendidikan sebagai bahan informasi untuk mengatahui dan mengkaji tentang gejala stres kerja pada perawat berdasarkan shift kerja di Rumah Sakit TK. III Dr. Reksodiwiryo Padang. 3. Manfaat Bagi Peneliti a. Sebagai bahan informasi mengenai perbedaan gejala stres kerja perawat berdasarkan shift kerja di Rumah Sakit TK. III Dr. Reksodiwiryo Padang.
13 13 b. Sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Psikologi Islam (S. Psi) pada Jurusan Psikologi Islam Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang. F. Sistematika Penulisan Untuk mempermudah dalam penulisan skripsi ini, maka penulis akan menyusun secara sistematis ke dalam beberapa BAB sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN Bab ini menggambarkan latar belakang dari permasalahan yang dibahas, menguraikan batasan masalah dan rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika penulisan. BAB II : LANDASAN TEORI Bab ini menjelaskan tentang landasan teori tentang pengertian stres kerja, gejala-gejala stres, sumber stres, faktor yang mempengaruhi sumber stres, jenis stres kerja, pengertian perawat, peran perawat, hubungan kerja perawat-pasien, shift kerja, penelitian relevan, kerangka konseptual, dan hipotesis penelitian. BAB III : METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menjelaskan tentang jenis penelitian, variabel penelitian, populasi dan sampel penelitian, teknik
14 14 pengumpulan data, teknik analisis data, uji coba instrumen, dan analisis data. BAB IV : HASIL PENELITIAN Pada bab ini memaparkan mengenai penelitian, pelaksanaan penelitian, deskripsi data penelitian, deskripsi hasil penelitian, hasil analisis data dan pembahasan. BAB V : SIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi kesimpulan dan saran mengenai penelitian yang telah dilakukan bagi pengembangan profesi auditor dimasa depan.
15 15
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pelaksanaan penelitian, pengumpulan data, deskripsi data penelitian beserta
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini menguraikan hasil penelitian sesuai dengan data yang diperoleh. Pembahasan diawali dengan memberikan gambaran subjek penelitian, pelaksanaan penelitian, pengumpulan
Lebih terperinciterus berjuang, meskipun kadang-kadang banyak rintangan dan masalah dalam kehidupan. Kesuksesan dapat dirumuskan sebagai tingkat di mana seseorang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kesuksesan dicapai melalui usaha yang tidak kenal lelah untuk terus berjuang, meskipun kadang-kadang banyak rintangan dan masalah dalam kehidupan. Kesuksesan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. secara langsung terhadap sistem pendidikan dan pelayanan kepada masyarakat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perubahan ilmu pengetahuan, teknologi dan globalisasi dunia berdampak secara langsung terhadap sistem pendidikan dan pelayanan kepada masyarakat termasuk pelayanan kesehatan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan salah satu bentuk sarana kesehatan, baik yang
BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Rumah sakit merupakan salah satu bentuk sarana kesehatan, baik yang diselenggarakan oleh pemerintah dan masyarakat yang berfungsi untuk melakukan upaya pelayanan kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Saat ini banyak wanita yang ikut bekerja untuk membantu mencari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini banyak wanita yang ikut bekerja untuk membantu mencari tambahan penghasilan dari suami. Selain karena faktor ekonomi keluarga, wanita juga bisa mengekspresikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah bagian integral dari keseluruhan sistem pelayanan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah sakit adalah bagian integral dari keseluruhan sistem pelayanan kesehatan yang dikembangkan melalui rencana pembangunan kesehatan, sehingga pengembangan rumah
Lebih terperinciBAB I. padat pakar dan padat modal. Kompleksitas ini muncul karena pelayanan di. Rumah sakit sebagai salah satu sub sistem pelayanan kesehatan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit adalah suatu institusi pelayanan kesehatan yang kompleks, padat pakar dan padat modal. Kompleksitas ini muncul karena pelayanan di rumah sakit menyangkut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan pesat, terutama di kota-kota besar. Banyaknya jumlah rumah sakit tersebut
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan rumah sakit dalam 20 tahun belakangan ini meningkat dengan pesat, terutama di kota-kota besar. Banyaknya jumlah rumah sakit tersebut tentunya akan menimbulkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan gawat darurat (Undang - Undang No 44 tahun 2009). Rumah sakit didirikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah Sakit adalah Institusi yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna, yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Rumah sakit merupakan salah satu bentuk sarana kesehatan, baik yang diselenggarakan oleh pemerintah dan atau masyarakat yang berfungsi untuk melakukan upaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melaksanakan fungsi yang luas sehingga harus memiliki sumberdaya, baik modal
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah sakit merupakan suatu institusi atau organisasi pelayanan kesehatan dengan fungsi yang luas dan menyeluruh, padat pakar dan padat modal. Rumah sakit melaksanakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan rumah sakit. menimbulkan dampak negatif dan mempengaruhi derajat kesehatan mereka.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit adalah salah satu pelayanan yang beroperasi 24 jam dimana pelayanan tersebut dilaksanakan oleh pekerja kesehatan rumah sakit. Pekerja kesehatan rumah sakit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. persepsi, afek, rasa terhadap diri (sense of self), motivasi, perilaku dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Skizofrenia (Schizophrenia) adalah gangguan dengan serangkaian simtom yang meliputi gangguan konteks berpikir, bentuk pemikiran, persepsi, afek, rasa terhadap diri (sense
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan kepada masyarakat. keperawatan sebagai tuntunan utama. Peran perawat professional dalam
BAB I PENDAHULUAN B. Latar belakang Sekarang ini kebutuhan akan kesehatan pada masyarakat modern semakin komplek. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 56 Tahun 2014 tentang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terdapat kasus dengan berbagai tingkat kegawatan yang harus segera mendapatkan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelayanan gawat darurat merupakan salah satu komponen pelayanan di rumah sakit yang dilaksanakan di Instalasi Gawat Darurat (IGD) yang setiap saat terdapat kasus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan suatu lembaga yang memberikan pelayanan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rumah sakit merupakan suatu lembaga yang memberikan pelayanan kesehatan dengan usaha menyeluruh, yaitu usaha promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bandung. Rumah sakit X merupakan rumah sakit swasta yang cukup terkenal di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. cukup menarik bagi investor. Meningkatnya pendidikan dan pendapatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri Rumah Sakit belakangan ini telah berkembang kearah bisnis yang cukup menarik bagi investor. Meningkatnya pendidikan dan pendapatan masyarakat telah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (Sumber: diakses pada 25/04/2014 pukul WIB)
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Rumah sakit sebagai suatu institusi pelayanan kesehatan masyarakat mempunyai sumber daya manusia yang kualitasnya sangat berperan dalam menunjang pelayanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. harinya. Namun kini, karena adanya perubahan yang diakibatkan oleh kemajuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sejak revolusi industri, para tenaga kerja sudah menjalankan pekerjaannya sesuai dengan jadwal kerja dari pagi hingga sore hari dan kemudian beristirahat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jam kerja secara bergilir biasa disebut dengan kerja shift.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Didalam dunia kerja, seperti halnya di intansi Rumah Sakit terdapat beberapa pekerjaan yang harus dilakukan secara terus menerus selama 24 jam. Pekerjaan ini membutuhkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan dan keselamatan kerja merupakan upaya yang harus. diselenggarakan disemua tempat kerja. Khususnya tempat kerja yang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan dan keselamatan kerja merupakan upaya yang harus diselenggarakan disemua tempat kerja. Khususnya tempat kerja yang berbahaya bagi kesehatan, mudah terjangkit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. Rumah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang memberikan pelayanan rawat inap,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi ini teknologi berkembang semakin pesat, begitu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi ini teknologi berkembang semakin pesat, begitu pula dengan teknologi dibidang kesehatan. Selain itu, juga kebutuhan akan kesehatan pada masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dibandingkan yang lambat proses pelayananya. kepada pelanggan maka semakin besar pula waktu kerja yang harus disediakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Searah dengan perkembangan masyarakat, tuntutan akan pelayanan yang diberikan baik oleh pemerintah maupun swasta juga ikut meningkat. Baik tidaknya pelayanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi seperti sekarang ini, manusia dan pekerjaan merupakan dua sisi yang saling berkaitan dan tidak bisa dilepaskan; keduanya saling mempengaruhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penunjang. Menurut Para Ahli Rumah sakit adalah suatu organisasi tenaga medis
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rumah sakit merupakan salah satu bentuk sarana kesehatan, baik yang di selenggarakan oleh pemerintah dan atau masyarakat yang berfungsi untuk melakukan upaya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. memberikan pelayanan kesehatan yang bersifat dasar spesialistik dan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah sakit adalah bagian integral dari keseluruhan sistem pelayanan kesehatan yang dikembangkan melalui rencana pembangunan kesehatan, sehingga pengembangan rumah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. prasyarat yang ditetapkan dalam hubungan ekonomi perdagangan barang dan jasa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi dan pasar bebas WTO dan Gatt yang akan berlaku pada tahun 2020 mendatang, kesehatan dan keselamatan kerja merupakan salah satu prasyarat yang ditetapkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit Ridogalih berdiri pada tahun 1934 yang memulai pelayanan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Rumah sakit Ridogalih berdiri pada tahun 1934 yang memulai pelayanan kesehatannya dengan membuka poliklinik. Pada tahun 1986 rumah sakit Ridogalih berkembang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tenaga kesehatan di rumah sakit sangat bervariasi baik dari segi jenis
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tenaga kesehatan di rumah sakit sangat bervariasi baik dari segi jenis maupun jumlahnya. Tenaga kesehatan rumah sakit yang terbanyak adalah perawat yang berjumlah sekitar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksudkan dalam pembukaan UUD 1945 melalui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan yang setiap hariberhubungan dengan pasien. Rumah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan suatu organisasi yang bergerak di bidang pelayanan kesehatan yang setiap hariberhubungan dengan pasien. Rumah sakit sebagai salah satu sub sistem
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ekonomis. Oleh karena itu, pemeliharaan kesehatan merupakan suatu upaya. pemeriksaan, pengobatan atau perawatan di rumah sakit.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kesehatan merupakan sesuatu hal yang sangat penting bagi setiap individu. Kesehatan merupakan keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dimana pelayanan tersebut dilaksanakan oleh perawat. Perawat merupakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan salah satu pelayanan yang beroperasi 24 jam dimana pelayanan tersebut dilaksanakan oleh perawat. Perawat merupakan salah satu pegawai yang selalu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. advokat klien, edukator, koordinator, kolaborator, peneliti/pembaharu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan kesehatan langsung dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan keseluruhan klien atau sebagai pemberi asuhan keperawatan, advokat klien, edukator, koordinator,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
14 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kualitas sumber daya manusia yang kita miliki perlu secara terus menerus ditingkatkan agar mampu berperan dalam persaingan global. Oleh karena itu peningkatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan faktor-faktor yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pekerjaan merupakan bagian yang memegang peranan penting bagi kehidupan manusia, yaitu dapat memberikan kepuasan, tantangan, bahkan dapat pula menjadi gangguan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di zaman globalisasi dan pasar bebas WTO (World Trade Organization)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman globalisasi dan pasar bebas WTO (World Trade Organization) dan GATT (General Agreement On Tariffs And Trade) yang akan berlaku pada tahun 2020 mendatang, kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Rumah sakit merupakan salah satu bentuk sarana kesehatan, yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan salah satu bentuk sarana kesehatan, yang diselenggarakan oleh pemerintah dan atau masyarakat yang berfungsi untuk melakukan upaya pelayanan kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yaitu RS Umum dan RS Khusus (jiwa, mata, paru-paru, jantung, kanker, tulang, dsb)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan Rumah Sakit saat ini berkembang dengan pesat. Di Indonesia sendiri ada tiga klasifikasi rumah sakit berdasarkan kepemilikan, jenis pelayanan dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dimana salah satu upaya yang dilakukan oleh rumah sakit adalah mendukung rujukan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah sakit adalah organisasi yang bergerak dibidang pelayanan kesehatan, dimana salah satu upaya yang dilakukan oleh rumah sakit adalah mendukung rujukan dari pelayanan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Synder, 2004). Menurut Potter & Perry (2005) tidur merupakan waktu dimana
BAB 1 PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Tidur adalah kebutuhan dasar manusia, yang merupakan proses biologi universal yang biasa terjadi pada setiap orang, dikarakteristikkan dengan aktivitas fisik yang minimal,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bangsal rawat inap. Pekerjaan seorang perawat tidak terlepas dari sistem
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah Sakit merupakan sarana pelayanan kesehatan yang beroperasi 24 jam. Salah satu sumber daya yang dibutuhkan rumah sakit dalam perawatan pasien adalah perawat yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pencahayaan merupakan salah satu faktor penting dalam perancangan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pencahayaan merupakan salah satu faktor penting dalam perancangan ruang. Ruang yang telah dirancang tidak dapat memenuhi fungsinya dengan baik apabila tidak disediakan
Lebih terperinciUNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO
ANALISIS TERHADAP STRATEGI MEMAKSIMALKAN KINERJA SDM PADA LKI (LEMBAGA KEUANGAN ISLAM) BUANA KARTIKA KECAMATAN MRANGGEN KABUPATEN DEMAK SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Memperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian. Berdasarkan pada berbagai pemberitaan di media, khususnya media televisi, setiap pemberitaan yang berkaitan dengan serangkaian kegiatan penertiban selalu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pekerja maupun pihak yang menyediakan pekerjaan. Hal ini sesuai dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tempat kerja yang sehat dan aman merupakan hal yang diinginkan oleh pekerja maupun pihak yang menyediakan pekerjaan. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Kesehatan RI
Lebih terperinciAriesta Marsitho Nugrahawan F
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN OTORITER DENGAN TEKANAN KERJA PADA KARYAWAN SKRIPSI Disusun oleh : Ariesta Marsitho Nugrahawan F 100 010 149 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Rumah sakit diklasifikasi berdasarkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rumah sakit merupakan salah satu bentuk sarana kesehatan baik yang diselenggarakan pemerintah dan masyarakat yang berfungsi untuk melakukan upaya kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pekerja yaitu perawat. Perencanaan tenaga keperawatan merupakan fungsi organik
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Rumah Sakit merupakan suatu layanan masyarakat yang penting dan dibutuhkan dalam upaya pemenuhan tuntutan kesehatan. Sumber daya manusia adalah salah satu unsur pendukung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Interaksi karyawan dengan pekerjaan dan lingkungan kerjanya menghasilkan barang atau jasa. Berdasarkan unjuk kerjanya, karyawan mendapatkan imbalan yang berdampak pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengatasi stres kerja yang dihadapinya. Berdasarkan hasil penelitian yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stres kerja adalah suatu keadaan emosional yang timbul karena adanya ketidaksesuaian antara beban kerja dengan kemampuan individu untuk mengatasi stres kerja yang dihadapinya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membangun sistem pemberian pelayanan yang efektif, termasuk kualitas pelayanan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peningkatan kualitas pelayanan tentu akan mempengaruhi kerja dari tiap pemberi jasa pelayanan. Umpan balik dan informasi merupakan elemen yang penting dalam membangun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memiliki prioritas tertinggi dalam hirarki Maslow. Dimana seseorang memiliki
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tidur merupakan aktivitas yang dilakukan setiap hari dan juga salah stau kebutuhan dasar manusia yang harus dipenuhi. Menurut Teori Hirarki Maslow tentang kebutuhan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia industri yang sangat pesat tidak hanya di Indonesia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia industri yang sangat pesat tidak hanya di Indonesia bahkan disemua negara telah mengalami perubahan secara terus menerus, sehingga membuat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perawat merupakan suatu bagian dari seluruh proses pelayanan yang mempunyai peran sangat besar dalam rumah sakit. Tugas perawat secara umum adalah memberikan pelayanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. jawab dalam memberikan pelayanan yang bermutu kepada masyarakat sesuai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rumah sakit sebagai salah satu institusi pelayanan kesehatan bertanggung jawab dalam memberikan pelayanan yang bermutu kepada masyarakat sesuai standar yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Lebih dari 35 tahun yang lalu burnout menjadi isu yang. menarik ketika para peneliti Maslach dan Freudenberger mulai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lebih dari 35 tahun yang lalu burnout menjadi isu yang menarik ketika para peneliti Maslach dan Freudenberger mulai menulis tentang fenomena yang terus-menerus tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pelayanannya pada masyarakat umum, pusat-pusat kesehatan sekrang ini juga
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peranan pusat-pusat kesehatan masyarakat semakin meningkat seiring dengan perkembangan manusia dan kemajuan zaman. Tidak lepas dari fungsi pelayanannya pada masyarakat
Lebih terperincikeluarga. Disamping itu perawat juga dituntut untuk mencurahkan segala pengetahuan, pikiran dan perasaannya kepada pasien selama 24 jam serta
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Stres merupakan realita kehidupan sehari-hari yang tidak dapat kita hindari (Anoraga, 2001). Cloninger (1996, dalam Safaria, 2009) mengemukakan stres adalah keadaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tenaga kerja sebagai sumber daya manusia tentunya sangat berperan dalam suatu perusahaan, sehingga dibutuhkan tenaga kerja yang terdidik dan siap pakai untuk mendukung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. emosional dan fisik yang bersifat mengganggu, merugikan dan terjadi pada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Stres adalah kondisi fisik dan psikologis yang disebabkan karena adaptasi seseorang pada lingkungan. Stres kerja didefinisikan sebagai respon emosional dan fisik yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia melakukan aktivitas terutama pada siang hari dan. beristirahat tidur di malam hari. Kehidupan seperti ini mengikuti pola
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia melakukan aktivitas terutama pada siang hari dan beristirahat tidur di malam hari. Kehidupan seperti ini mengikuti pola jam biologik yang disebut dengan circadian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan salah satu bentuk sarana kesehatan, baik yang diselenggarakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan salah satu bentuk sarana kesehatan, baik yang diselenggarakan oleh pemerintah dan atau masyarakat. Rumah sakit berfungsi untuk memberikan pelayanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam menangani pasien dengan berbagai macam tingkat. kegawatdaruratan (Keputusan Menteri Kesehatan RI, 2009).
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Instalasi Gawat Darurat (IGD) merupakan akses utama dalam memperoleh perawatan di rumah sakit, mempunyai peranan sangat penting dalam menangani pasien dengan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. memenuhi target yang ditetapkan,hasil kerja secara kualitas dan kuantitas
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Kinerja perawat Kinerja adalah keberhasilan dalam menyelsaikan tugas atau memenuhi target yang ditetapkan,hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai
Lebih terperinciHUBUNGAN STRES KERJA DENGAN ADAPTASI PADA PERAWAT DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI
HUBUNGAN STRES KERJA DENGAN ADAPTASI PADA PERAWAT DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Derajat Sarjana S -1 Keperawatan Oleh:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. aktivitas. Salah satu diantaranya diwujudkan dalam kegiatan kerja. Dalam
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Manusia dalam kehidupannya selalu mengadakan berbagai macam aktivitas. Salah satu diantaranya diwujudkan dalam kegiatan kerja. Dalam aktivitas itu terkandung arti
Lebih terperinciLAMPIRAN A SKALA PENELITIAN
71 LAMPIRAN A SKALA PENELITIAN A-1 Skala Burnout pada Perawat ICU 72 73 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA Jl. Pawiyatan Luhur IV No. 1 Bendan Dhuwur Semarang 50234 Dengan hormat, Di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan salah satu bentuk sarana kesehatan, baik yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Rumah sakit merupakan salah satu bentuk sarana kesehatan, baik yang diselenggarakan oleh pemerintah dan atau masyarakat yang berfungsi untuk melakukan upaya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. STRES KERJA 1. Definisi Stres Kerja Lazarus (dalam Lahey, 2007) menyatakan bahwa stres dapat dikatakan sebagai keadaan yang menyebabkan kemampuan individu untuk beradaptasi menjadi
Lebih terperincidasar yang paling penting dalam prinsip manajemen mutu (Hidayat dkk, 2013).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi dan ditunjang perkembangan dunia usaha yang semakin pesat mengakibatkan naiknya persaingan bisnis. Masing-masing perusahaan saling beradu strategi dalam
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sesuai undang-undang Kesehatan RI No.23 tahun 1992, pasal 23 tentang Kesehatan Kerja, bahwa upaya kesehatan kerja harus diselenggarakan disemua tempat kerja, khususnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Monopoli ( ), Persaingan Terbatas ( ) dan Persaingan Bebas (2008)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan industri ritel BBM di Indonesia yang telah berubah dari Era Monopoli (1971-2005), Persaingan Terbatas (2005-2007) dan Persaingan Bebas (2008) telah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara menangani pasien
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara menangani pasien yang mengalami gangguan kejiwaan, sehingga tentu saja hal ini berbeda dengan menangani pasien penderita
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. buku berjudul Door Duisternis Tot Licht (Habis Gelap Terbitlah Terang). Kartini
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia yang berkualitas merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan untuk menghasilkan produktifitas kinerja yang baik dan mencapai tujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Karena tanpa pengaturan sumber daya manusia yang tepat, maka. banyak artinya tanpa dikelola oleh manusia secara baik.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam melakukan suatu pekerjaan, ada banyak faktor yang mempengaruhi seseorang tersebut berhasil menyelesaikan pekerjaan diantaranya adalah faktor shift kerja.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari, penjadwalan merupakan masalah klasik yang paling sering ditemui. Berbagai instansi atau perusahaan dihadapkan dengan masalah penjadwalan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pelayanan kesehatan di Rumah sakit yang diberikan kepada pasien
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit adalah bagian integral dari keseluruhan sistem pelayanan kesehatan yang dikembangkan melalui rencana pembangunan kesehatan. Pelayanan kesehatan di Rumah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sistem pelayanan kesehatan merupakan salah satu struktur
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sistem pelayanan kesehatan merupakan salah satu struktur multidisipliner yang bertujuan untuk mencapai derajat kesehatan optimal. Keperawatan merupakan bagian integral
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dapat menyebabkan stres kerja pada perawat antara lain pola dan beban kerja,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai sebuah profesi, pekerjaan menjadi perawat mempunyai resiko yang cukup tinggi untuk mengalami stres di rumah sakit. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri No HK.02.02/MENKES/390/2014
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Berdasarkan Surat Keputusan Menteri No HK.02.02/MENKES/390/2014 tentang Pedoman Penetapan Rumah Sakit X merupakan RS Nasional, yang mengampu tujuh RS di Jawa Barat dan
Lebih terperinciLampiran 1 L1-1. Lampiran 1.1 Kuesioner Morningness Eveningness Scale (Home Ostberg)
Lampiran 1 L1-1 Lampiran 1.1 Kuesioner Morningness Eveningness Scale (Home Ostberg) 1. Jika kamu dapat merencanakan kegiatan pada hari ini dengan bebas tanpa ada komitmen apapun untuk hari berikutnya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. diselenggarakan oleh pemerintah dan atau masyarakat yang berfungsi untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan salah satu bentuk sarana kesehatan, baik yang diselenggarakan oleh pemerintah dan atau masyarakat yang berfungsi untuk melakukan upaya kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Adli Hakama, 2013
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga dari sudut pandang ilmu faal olahraga adalah serangkaian gerak raga yang teratur dan terencana yang dilakukan orang dengan sadar untuk meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesehatan, perubahan dalam pelayanan kesehatan terjadi sangat cepat, tumbuhnya beberapa rumah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar bebas dengan kerangka Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) pada akhir tahun 2015 merupakan tantangan dan hambatan bangsa Indonesia kedepan. Khususnya bidang pelayanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan salah satu sarana kesehatan tempat menyelenggarakan upaya kesehatan. Rumah sakit memiliki berbagai kesatuan personel terlatih dan terdidik dalam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Perkembangan pelayanan kesehatan di Indonesia tidak lepas dari sejarah
BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Perkembangan pelayanan kesehatan di Indonesia tidak lepas dari sejarah kehidupan bangsa. Setelah Indonesia merdeka, pelayanan kesehatan masyarakat dikembangkan
Lebih terperinciNILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATERI AJAR CERDAS BERBAHASA INDONESIA UNTUK SMA/MA KELAS XI KARANGAN ENGKOS KOSASIH TERBITAN :
NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATERI AJAR CERDAS BERBAHASA INDONESIA UNTUK SMA/MA KELAS XI KARANGAN ENGKOS KOSASIH TERBITAN : ERLANGGA TAHUN 2008 SKRIPSI Untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Guna
Lebih terperinciPerbedaan Stres Kerja Antara Pekerja Shift I Dan Shift III Bagian Produksi Di PT. Nusantara Building Industries
Perbedaan Stres Kerja Antara Pekerja Shift I Dan Shift III Bagian Produksi Di PT. Nusantara Building Industries *) **) Findi Purbonani *), Daru Lestantyo **), Ida Wahyuni **) Mahasiswa Bagian Peminatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembaca atau penulis harus menggunakan kalimat secara baik pula. Kalimat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa adalah alat untuk berkomunikasi yang digunakan manusia dengan sesama anggota masyarakat lainnya. Bahasa juga merupakan pikiran, keinginan, atau perasaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. timbulnya tuntutan efisiensi dalam menyelesaikan suatu pekerjaan.
Menambah pengetahuan dengan menghubungkan teori yang didapat dalam perkuliahan dengan kenyataan serta dapat memperdalam pengetahuan penulis dalam bidang manajemen sumber daya manusia. BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Lebih terperinciPada era globalisasi saat ini, teknologi kesehatan berkembang semakin pesat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini, teknologi kesehatan berkembang semakin pesat beriringan dengan munculnya penyakit-penyakit yang semakin kompleks.hal itu menuntut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kerja yang mencakup fasilitas, peraturan yang diterapkan, hubungan sosial
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perawat merupakan tenaga profesional yang berhadapan langsung dengan pasien selama 24 jam. Perawat dalam memberikan pelayanan kesehatan bekerja sama dengan tenaga kesehatan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. melakukan upaya kesehatan rujukan dan upaya kesehatan penunjang. Dari 22 RSU di
BAB 1 PENDAHULUAN 1.4. Latar Belakang Rumah sakit merupakan salah satu sarana kesehatan yang berfungsi untuk melakukan upaya kesehatan rujukan dan upaya kesehatan penunjang. Dari 22 RSU di Provinsi Aceh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam menjalankan aktivitas-aktivitas bisnisnya, perusahaan harus mampu memanfaatkan sumber daya didalam perusahaan. Salah satu aspek sumber daya terpenting
Lebih terperinciCHECKLIST KEGAWATDARURATAN RUMAH SAKIT. Belum Terlaksana
126 Lampiran 1 CHECKLIST KEGAWATDARURATAN RUMAH SAKIT A. Komando dan Kontrol 1. Mengaktifkan kelompok komando insiden rumah sakit. 2. Menentukan pusat komando rumah sakit. 3. Menunjuk penanggungjawab manajemen
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mandiri untuk menangani kegawatan yang mengancam jiwa, sebelum dokter
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perawat yang bekerja di Instalasi Rawat Darurat dituntut untuk memiliki kecekatan, keterampilan dan kesiagaan setiap saat (Mahwidhi, 2010). Para perawat tersebut
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pelayanan rawat inap merupakan kegiatan yang dilakukan di ruang rawat inap
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelayanan rawat inap merupakan kegiatan yang dilakukan di ruang rawat inap dalam upaya peningkatan kesehatan berupa pencegahan penyakit, penyembuhan, pemulihan serta
Lebih terperinci