ESTIMASI KETIDAKP ASTIAN PENGUKURAN LOGAM

dokumen-dokumen yang mirip
VALIDASI METODE F-AAS UNTUK MEMPEROLEH JAMINAN MUTU PADA ANALISIS UNSUR Cd, Cu, Cr, Pb, DAN Ni DALAM CONTOH UJI LIMBAH CAIR

UNJUK KERJA METODE FLAME ATOMIC ABSORPTION SPECTROMETRY (F-AAS) PASCA AKREDITASI

PENGENDALIAN MUTU METODE NYALA SPEKTROMETRI SERAPAN ATOM (SSA) DENGAN UJI

VALIDASI METODE F-AAS UNTUK MEMPEROLEH JAMINAN MUTU PADA ANALISIS UNSUR Cd, Cn, Cr, Pb, DAN Ni DALAM CONTOH UJI LIMBAH CAIR

Unjuk Kerja Metode Flame -AAS Page 1 of 10

UNSUR Pb, Fe, Cd, DAN Cu DALAM IKAN TUNA DENGAN METODE SPEKTROMETRI SERAP AN ATOM (SSA) UNTUK UJI PROFISIENSI.

Tabel 1. Metode pengujian logam dalam air dan air limbah NO PARAMETER UJI METODE SNI SNI

PENGENDALIAN MUTU HASIL ANALISIS UNSUR Pb, Cd, DAN Cr DALAM CONTOH UJI AIR LIMBAH.

VALIDASI PENGUJIAN Cr, Cu DAN Pb DENGAN METODE SPEKTROMETRI SERAPAN ATOM

UNJUK KERJA METODE FLAME ATOMIC --- ABSORPTION SPECTROMETR Y (F-AAS) PASCA AKREDIT ASI

IDENTIFIKASI LOGAM-LOGAM BERAT Fe, Cr, Mn, Mg, Ca, DAN Na DALAM AIR TANGKI REAKTOR DENGAN METODE NYALA SPEKTROMETRI SERAPAN ATOM (SAA)

PRO SIDING SEMINAR PENELITIAN DAN PENGELOLAAN PERANGKA T NUKLIR Pusat Teknologi Akselerator Dan Proses Bahan Vogyakarta, 28 Agustus 2008

KUALIFIKASI AIR TANGKI REAKTOR (ATR) KARTINI BERDASARKAN DATA DUKUNG METODA NYALA SPEKTROMETRI SERAPAN ATOM (SSA) DAN ION SELECTIVE ELECTRODE (ISE)

KUALIFIKASI AIR TANGKI REAKTOR (ATR) KARTINI BERDASARKAN DATA DUKUNG METODA NYALA SPEKTROMETRI SERAPAN ATOM (SSA) DAN ION SELECTIVE ELECTRODE (ISE)

EVALUAS][ HASIL ANAL ISIS LOGAM BERAT Cd, Co, Cr DAN Ph DALAM CUPLIKAN AIR SUNGAI CODE

ANALISIS SEBARAN LOGAM BERAT DALAM CUPLIKAN SEDIMEN SUNGAI GAJAHWONG SECARA SSA.

VALIDASI METODE SPEKTROMETRI SERAPAN ATOM PADA ANALISIS LOGAM BERAT Cr, Cu, Cd, Fe, Pb, Zn DAN Ni DALAM CONTOH UJI AIR LAUT

VALIDASI METODE DAN ESTIMASI KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN PADA ANALISIS UNSUR DALAM ZrO 2 HASIL OLAH PASIR ZIRKON

ANALISIS KANDVNGAN PENGOTOR DALAM PELET VOz SINTER

PENGENDALIAN MUTU HASIL ANALISIS UNSUR-UNSUR Cr DAN Cu DALAM CONTOH SRM SOIL-7 DAN SEDIMEN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

UJI KOMPOSISI NATRIUM ZIRKONAT HASIL OLAH PASIR ZIRKON DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM (SSA).

ANALISIS CEMARAN LOGAM BERAT Pb, Cu, DAN Cd PADA IKAN AIR TAWAR DENGAN METODE SPEKTROMETRI NYALA SERAPAN ATOM (SSA).

ANALISIS KESALAHAN DALAM SPEKTROMETRI SERAPAN ATOM (SSA)

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014 di

VERIFIKASI METODA GRAVIMETRI UNTUK PENENTUAN THORIUM

III. METODOLOGI PENELITIAN di Laboratorium Kimia Analitik dan Kimia Anorganik Jurusan Kimia

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Oktober 2011,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Juni-Juli 2013 di Unit Pelaksanaan

BAB III METODE PENELITIAN

ABSTRAK ABSTRACT

ANALISIS KOMPOSISI KIMIA SERBUK HASIL PROSES HYDRIDING-DEHYDRIDING PADUAN U-Zr

Air dan air limbah Bagian 6: Cara uji tembaga (Cu) secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) nyala

SNI Standar Nasional Indonesia

Air dan air limbah Bagian 7: Cara uji seng (Zn) secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) nyala

KEBERADAAN LOGAM-LOGAM BERAT Ph, Cd, Fe, DAN Co DALAM CUPLIKAN RAMBUT KEP ALA PEGA W AI POM BENSIN DI DAERAH ISTIMEW A YOGY AKART A

identifikasi masalah sampling ekstraksi AAS analisis data

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan bulan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengembangan metode dapat dilakukan dalam semua tahapan ataupun

VALIDASI METODE PENGUJIAN LOGAM TEMBAGA PADA PRODUK AIR MINUM DALAM KEMASAN SECARA SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM NYALA

III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan September

Air dan air limbah Bagian 8: Cara uji timbal (Pb) dengan Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)-nyala

ANALISIS Pb PADA SEDIAAN EYESHADOW DARI PASAR KIARACONDONG DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM

ANALISIS UNSUR PENGOTOR Fe, Cr, DAN Ni DALAM LARUTAN URANIL NITRAT MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETER SERAPAN ATOM

III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Juni 2015 di

PENGARUH ph DAN PENAMBAHAN ASAM TERHADAP PENENTUAN KADAR UNSUR KROM DENGAN MENGGUNAKAN METODE SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai dengan Agustus 2011

Air dan air limbah Bagian 8: Cara uji timbal (Pb) secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) nyala

BAB III BAHAN DAN METODE

III MATERI DAN METODE PENELITIAN. 1. Feses sapi potong segar sebanyak 5 gram/sampel. 2. Sludge biogas sebanyak 5 gram/sampel.

KIMIA ANALITIK (Kode : B-12)

KARAKTERISASI PELARUT ASAM ( HNO 3, HF, DAN HCl ) PADA PROSES DIGESTI SEDIMEN SUNGAI DAERAH MURIA

PROSES DESORPSI LOGAM BERAT PADA SEDIMEN SUNGAI DAERAH MURIA DENGAN PELARUT ASAM

Air dan air limbah Bagian 16: Cara uji kadmium (Cd) secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) nyala

Air dan air limbah Bagian 69: Cara uji kalium (K) s e c a r a S p e k t r o f o t o m e t r i Ser a p a n A t o m ( S S A ) n y a l a

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Tanah Balai Penelitian

Air dan air limbah Bagian 4: Cara uji besi (Fe) secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) nyala

Penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) Analisis Kimia Bijih Sulfida Cu, Pb, Zn, Ag, Dan Au

ANALISIS UNSUR Pb, Ni DAN Cu DALAM LARUTAN URANIUM HASIL STRIPPING EFLUEN URANIUM BIDANG BAHAN BAKAR NUKLIR

ANALISIS UNSUR-UNSUR PENGOTOR DALAM YELLOW CAKE DARI LIMBAH PUPUK FOSFAT SECARA SPEKTROMETRI SERAPAN ATOM

PENGENDALIAN MUTU HASIL UJI UNSUR-UNSUR Ca DAN Mg DALAM AIR TANGKI REAKTOR DENGAN METODE AAS

PENENTUAN KANDUNGAN TEMBAGA PADA BAKSO DAN BURGER DAGING SAPI YANG BEREDAR DI KOTA SURAKARTA

ANALISIS TIMBAL, TEMBAGA, DAN SENG DALAM SUSU SAPI SEGAR YANG BEREDAR DI KECAMATAN JEBRES KOTA SURAKARTA SECARA SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM

3 Metodologi Penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Oktober

III. METODOLOGI PENELITIAN. di laboratorium Kimia Analitik Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Air dan air limbah Bagian 54 : Cara uji kadar arsen (As) dengan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) secara tungku karbon

BAB III METODE PENELITIAN. formula menggunakan HPLC Hitachi D-7000 dilaksanakan di Laboratorium

PENENTUAN KANDUNGAN PENGOTOR DALAM SERBUK UO2 HASIL KONVERSI YELLOW CAKE PETRO KIMIA GRESIK DENGAN AAS

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif.

PHARMACY, Vol.08 No. 03 Desember 2011 ISSN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. - Spektrofotometri Serapan Atom AA-6300 Shimadzu. - Alat-alat gelas pyrex. - Pipet volume pyrex. - Hot Plate Fisons

BAB III METODE PENELITIAN

Udara ambien Bagian 4: Cara uji kadar timbal (Pb) dengan metoda dekstruksi basah menggunakan spektrofotometer serapan atom

EVALUASI KANDUNGAN LOGAM BERAT Fe, CD, Cr, Ph, DAN Zn DALAM KERANG, UDANG, DAN IKAN DENGAN SPEKTROMETRI SERAP AN ATOM

BAB III METODE PENELITIAN. dengan 12 Oktober 2013 di Laboraturium Unit Pelayanan Teknis (UPT)

BAB 3 METODE DAN BAHAN PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. 4.1 Sampel. Sampel yang digunakan adalah tanaman nilam yang berasal dari Dusun

Laboratorium Teknik Analisis Radiometri Dan Spektrometri Serapan Atom Pusat Teknologi Nuklir Bahan Dan Radiometri

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

UJI BANDING METODA SSA DAN AAN PADA ANALISIS UNSUR MAYOR DAN MINOR DALAM MINERAL ZIRKON KALIMANTAN

selanjutnya penulis mengolah data dan kemudian menyusun tugas akhir sampai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH KONSENTRASI PELARUT UNTUK MENENTUKAN KADAR ZIRKONIUM DALAM PADUAN U-Zr DENGAN MENGGUNAKAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Linieritas metode analisis kalsium dalam tanah dengan AAS ditentukan

4 Hasil dan Pembahasan

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS CEMARAN LOGAM BERAT DALAM SEDIAAN OBAT HERBAL DI RUMAH SAKIT ISLAM SITI RAHMAH PADANG SECARA SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel dalam penelitian ini diambil di Instalasi PDAM dan di rumah

PENENTUAN ALUMINIUM DALAM AIR TANGKI REAKTOR DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS

PENENTUAN KONSENTRASI LOGAM BERAT Pb, Cu, Zn DAN KONDUKTIVITAS LISTRIK LIMBAH CAIR INDUSTRI PABRIK KARET PEKANBARU

Preparasi Sampel. Disampaikan pada Kuliah Analisis Senyawa Kimia Pertemuan Ke 3.

ESTIMASI KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN DOSIS PERORANGAN MENGGUNAKAN THERMOLUMINISENCE DOSIMETER (TLD)

Metodologi Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. alat ukur suhu yang berupa termometer digital.

Transkripsi:

-246 ISSN 0216-3128 Supriyanto C, t1kk. ESTIMASI KETIDAKP ASTIAN PENGUKURAN LOGAM BERA T Cd, Cr, Cu, Pb DAN Zn DALAM CONTOH UJI LIMBAH PADAT SECARA FAAS Supriyanto c., Samin OK. A. Purwanto Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan - BATAN ABSTRAK ESTIMASI KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN LOGAM BERA T Cd, Cr, Cu, Ph DAN Zn DALAM CONTOH UJI LlMBAH PADAT SECARA FAAS. Telah dilakulwn estimasi ketidakpastian pengukuran logam berat Cd, Cr, Cu, Pb dan Zn dalam contoh uji limbah padat dengan metode nyala spektrometri serapan atom. Perhitungan ketidakpastian dihitung berdasarlwn gabungan dari kesalahan percobaan (tipe A) dan kesalahan berdasarlwn informasi (tipe B). Diperoleh kontribusi kesalahan terbesar berasal dari kesalahan volume penepatan, sedanglwn yang terendah adalah kesalahan yang diberilwn alat uji SSA. Berdasarlwn perhitungan gabungan pada cakupan 0. = 2 dengan confidence level 95 % diperoleh ketidakpastian masing-masing unsur Cd = ± 0,022 I'g/ml, Cr = ± 0,023 I'g/ml, Cu = ± 0,023 I'g/ml, Pb = ± 0,030l'g/ml, Zn = ± O,066I'g/ml. ABSTRACT ESTIMA TION OF UNCERTAINTY MEASUREMENT OF HEA VY METALS SUCH AS Cd, Cr, Cu, Ph DAN Zn IN SOLID WASTE SAMPLES BY FLAME ATOMIC ABSORPTION SPECTROMETRY. An estimation of uncertainty measurement of heavy metals such as Cd, Cr, Cu, Pb and Zn in solid waste samples has been carried out by flame atomic absorption spectrometry method. Calculation of uncertainty was based on experiment error (type A) and information error (type B). The greatest contribution was obtained from acljustment volume error and the lowest contribution was obtained from instrument (AAS) error. Based on calculated of combinated at confidence level 95 % were obtained Cd = ± 0,022 I'g/ml, Cr = ± 0,023 I'g/ml, Cu = ± O,023l'g/ml, Pb = ± 0,030 I'g/ml, Zn = ± 0,066I'g/ml. PENDAHULUAN Keabsahan, pengujian dan kebenaran pengukuran dan di ketelitian laboratorium hasil sangat tergantung antara lain pad a saran a dan prasarana laboratorium yang memadai, sumber daya manusia (SDM) yang profesional. Sarana dan prasarana yang dimaksud antara lain mempunyai peralatan yang handal dan secara berkala dilakukan kalibrasi oleh laboratorium yang berwenang, prosedur operasional yang baku, metoda analisis yang mutakhir, mempunyai program jaminan mutu perawatan alatnya terdokumentasi, mempunyai struktur organisasi laboratorium yang baik, sistem pengarsipan clan laporan pengujian yang rapi dan baik sehingga tujuan laboratorium pengujian sebagai laboratorium penguji yang terakreditasi dapat tercapai yakni diperoleh sajian data hasil uji yang abash(i). Laboratorium Kimia Analitik P3TM- SATAN merupakan laboratorium pengujian berdasarkan Komite Akreditasi Nasional (KAN), dimana salah satu metode uji yang digunakan adalah metode uji nyala spektrometri serapan atom (FSSA). Salah satu persyaratan yang harus dipenuhi berdasarkan SN 1-19-17025-2000 adalah adanya nilai ketidakpastian (uncertainty) pengukuran dari suatu metode pengujian. Ketidakpastian didifinisikan sebagai suatu parameter yang menetapkan rentang nilai yang didalamnya diperkirakan nilai benar yang diukur berada. Nilai ketidakpastian pengukuran menggunakan suatu metode uji dapat diperoleh apabila persyaratan yang diperlukan terpenuhi. Persyaratan tersebut seperti penggunaan metode pengujian yang benar dan terkendali, peralatan yang terpelihara, terverifikasi, terkalibrasi, standar acuan, bahan acuan dan personil yang kompeten. Pada penelitian ini penentuan ketidakpastian dilakukan pada perhitungan ketidakpastian Prosldlng PPI - PDIPTN 2006

Supriyanto c., dkk. ISSN 0216-3128 247 pengukuran logam-iogam berat Cd, Cr, Cu, Pb dan Zn dalam contoh uji limbah padat dengan metode nyala spektrometri serapan atom. Untuk mempermudah dalam menentukan ketidakpastian pengukuran, urutan langkah yang harus diperhatian meliputi(2.3) : I. Menyusun suatu model dari langkah pengerjaan. 2. Melakukan inventarisasi semua factor yang dapat memberikan kontribusi kesalahan terhadap hasil akhir dalam bentuk cause and efject diagram dan mengelompokan factor di atas kedalam katagori komponen ketidakpastian. 3. Melakukan estimasi masing-masing komponen ketidakpastian, sehingga ekivalen dengan simpangan baku. 4. Menggabungkan komponen ketidakpastian baku untuk menghasilkan ketidakpastian baku gabungan. 5. Nilai ketidakpastian yang diperoleh diperluas untuk memberikan suatu interval dimana nilai kuantitas yang diukur diperkirakan berada dan pada tingkat kepercayaan tertentu. atas kompor listrik, selanjutnya dilakukan berulangulang. Setelah dingin hasil pelarutan dituang ke dalam labu takar 10 ml dan ditepatkan sampai batas tanda dengan penambahan akuatrides. Pembuatan larutan standar unsur Cd, Cr, Cu, Pb dan Zn Dibuat 5 (lima) buah larutan campuran masing-masing volume 5 ml, terdiri dari larutan Cu 10 ppm, larutan HN03 I N dan akuatrides sedemikian rupa sehingga konsentrasi Cu dalam masiang-masing larutan campuran bervariasi mulai dari 0, I; 0,2; 0,3; 0,4 dan 0,5 ppm, sedangkan konsentrasi larutan asam nitrat dalam masingmasing larutan tetap 0,1 N. Pembuatan larutan standar unsur Cd, Cr, Pb dan Zn dilakukan dengan cara kerja yang sarna pada pembuatan larutan standar Cu dengan variasi konsentrasi masingmasing unsur adalah Cd : 0,05-0,25 ppm, Cr : 1,0-5,0 ppm, Zn 0,1-0,5 ppm, dan Pb 0,5-2,5 ppm. Model sistem pengujian Contoh uji ditimhang (0,2 g) BAHAN DAN TAT A KERJA Bahan Dilarutkan (dengan HF dan UNO,) Pad a penelitian ini digunakan bahan-bahan standar Cd, Cr, Cu, Pb dan Zn konsentrasi 1000 ppm buatan SDH, bahan pelarut (asam nitrat pekat, dan asam fluorida), contoh uji berupa contoh uji limbah padat, dan akuatrides buatan Lab. Kimia Analitik PHM. Labu 1akar 10 rnl (terka1ibrasi) 1 Ukur.erapan --<4------- Pernb. Staruhr kilibrasi Kalibrasi SAA I Tata kerja Pada penelitian ini digunakan seperangkat alat spektrometer serapan atom buatan Varian, Techtron, Australia. Peralatan dari gelas seperti labu ukur, gelas beker, gelas arloji, peralatan dari teflon seperti beker teflon dan teflon bom digester, neraca analit, kompor listrik, tungku pemanas, pipet efjendorfukuran 10-100 ~L, 250-1000 ~L, dan 500-5000 ~L. Preparasi contoh uji Ditimbang ± 0,2 g contoh uji dalam teflon bomb digester, dibasahi dengan akuatrides, tambahkan 0,2 ml HF pekat, dan 0,1 ml HN03 pekat. Dimasukkan ke dalam tungku pemanas, dipanaskan pada suhu 150 C selama 4 jam. Hasil pelarutan setelah dingin dituang ke dalam beker teflon dan dipanaskan di atas kompor pemanas. Ditambahkan akuatrides dan dipanaskan kembali di Formula penentuan kadar unsur dalam contoh uji x = _Y_-_b a Kadar(Cx) Xx VxP = -- M Dimana X = konsentrasi un sur hasil persamaan regresi linier Y = serapan hasil pengukuran SSA a = slope b = intersep (I) (2) perhitungan Prosiding PPI PDIPTN 2006 Yogyakarta, 10 Jull 2006

248 ISSN 0216-3128 Supriyanlo C, dkk. P = faktor pegenceran V = volume penepatan M = berat contoh uji. HASIL DAN PEMBAHASAN Presisi I. Penentuan kadar unsur Cd dalam contoh uji Penentuan konsentrasi regresi unsur Cd dalam contoh uji limbah padat ditentukan dengan teknik pengukuran kurva kalibrasi standar yaitu dengan mengintrapolasikan serapan unsur yang diperoleh kedalam kurva kalibrasi standar unsure. Kadar unsur Cd dihitung berdasarkan rumus (2) di atas, diperoleh kadar unsur dalam contoh uji limbah padat Cx = 0,268 /lglml. 2. Parameter yang memberikan kontribusi kesalahan. Cx A. Kcsalahan yang bcrasal dari kurva kalihrasi standar., /l(cx) massa Labu ~ I kurn--->ol 1 Tabell. Data kurva kalibrasi unsur standar Cd V M Kons. 0,100,194 0,2 0,3 0,4 0,50,374 0,707 0,192 0,543 0,548 0,710 0,869 0,874 0,868 0,370 0,194 0,539 0,702 2. 4. 3. 5. (ppm) No Aj 1. Gambar J. Jdentifikasi sumber ketidakpastian Pad a Gambar I, disaj ikan identifikasi sumber ketidakpastian atau cause and effect diagram yang menunjukan sumber-sumber yang dapat memberikan kontribusi kesalahan. Berdasarkan kesalahan-kesalahan yang diperoleh kemudian dilakukan evaluasi terhadap kesalahan tersebut. Kesalahan dengan katagori tipe A adalah evaluasi ketidakpastian yang berasal dari efek acak (random) dan berdasarkan asumsi distribusi normal. Kesalahan dengan kategori tipe B adalah evaluasi ketidakpastian yang berasal dari efek acak dan sistematik dan merupakan kutipan ketidakpastian (quoted uncertainty) yang diperoleh dari sumber informasi seperti sertifikat, spesifikasi pabrik tentang alat uji, catalog, handbook dl!. Evaluasi kesalahan yang diperoleh kemudian dilakukan penggabungan kesalahan menjadi kesalahan dengan suatu rentang tunggal (ketidakpastian). Untuk memperoleh ketidakpastian pada analisis unsur-unsur Cd, Cr, Cu, Pb dan Zn dalam contoh uji limbah padat, urutan langkah perhitungan yang dikerjakan adalah penentuan kadar un sur dalam contoh uji limbah padat, kemudian penentuan parameter yang dapat memberikan kontribusi kesalahan. Sebagai contoh perhitungan ketidakpastian unsur disajikan contoh perhitungan ketidakpastian unsur Cd dalam contoh uji limbah pad at, dengan langkah-iangkah sebagai berikut : Berdasarkan data kurva kalibrasi diperoleh data-data harga regresi r = 0,9998, persamaan garis linier A = 1,689 C + 0,0299 dengan A = serapan, C = konsentrasi, BI = 1,689 dan Bo = 0,0299, P = 3, n = 15, C average = 0,3 /lglml. Kesalahan yang berasal dari kurva kalibrasi standar dihitung berdasarkan formula kalibrasi standar unsur Aj = BI C; + Bo dengan Aj = nilai pengukuran serapan ke j, C; = nilai konsentrasi larutan ke I, B,= slope, Bo = intersep. Harga /l(cx) dihitung dengan formula: /l(cx) S Sxx ~ L~+ ~ + (Cx - Cf BI ~ P n Sxx t[(a)-(bo+big)r )=1 n - 2 n 2 = I(G-c) )=1 Dari perhitungan berdasarkan rumus 3, 4, dan 5, diperoleh harga S = 0,005713, dan harga Sxx = 0, I, harga /l(cx) = 2,166 x 10.3/lglml. (3) (4) (5) Prosiding PPI - PDIPTN 2006 Yogyakarta, 10 Jull 2006

SlIpr(I'II/I(tI C, tlkk. ISSN 0216-312R 249 B. Kcsalahan yang bcrasal dari ncraca, l1(mx) Tabcl 3. Data erhitun an kesalahan neraca No. Kuantitas Nilai I. Presisi ± 0,00 I 2. Linieritas ± 3. Kontribusi dari neraca 0,0012 4. Total, l1(mx) = 1,0176.10' *) Dari ~(5,7735.1O-4)2 +(6,9282.10-4)2 = 9,0185.10-4 **)Dari= ~(4,7141.10-4)2 +(9,0185.10-4)2 = 1,0176.10-3 C. Kcsalahan yang berasal dari volume, I1(Vx) Tabel 4. Kctidakpastian dari V No. I Kuantitas I. Volume labu takar 2. Repeatabilitas (diukur) 3. ± 5 e variasi suhu Nilai (ml 10 ± 0,015 Total I1(VX) = 1,0831.10' **) *) Dari ekspansi volume air ± 5 e, koef. Muai air = 2,1.10'4 per e Ekspansi = ± (10 x 5 x 2,1.10"') ml = 1,05 x 10-2 **)Dari = ~(8,6603.1O-4)2 + (2,5141.10-3)2 + (1,05.10-2)2 = 1,0831.10-2 ml, 8,6603.10'" 2,5141.10'3 1,05x 10'2") Tipe B A B D. Ketidakpastian berasal dari kemurnian unsur Cd I1(P) P) 0,002N3= 1,1547.10'3 E. Ketidak pastian alat uji AAS, I1(AAS). Tabel 6. Ketidak astian dari alat uii AAS No. Kuantitas I. Akurasi alat AAS 2. Re roduksibilitas Total, I1(AAS) = 2,9439.10 *) Dari = ~(5,7735.1O-5)2 + (2,8868.10-4)2 = 2,9439.10-4 ~ 0,000IN3=5,7735.IO' 0,0005N3= 2,8868.10'" F. Ketidak pastian yang berasal dari sera pan, l1(a.). Tabcl 7. Kctidak astian dari sera an, No. Kuantitas ml I. Akurasi alat AAS 0,0001N3 = 5,7735.10' 2. Reproduksibilitas 0,0005N3 = 2,8868.10'" Total konstribusi alat 2,9439.10'40) Repeatability pengukuran a. 7,2008.10-4 0,488± 1,7638.10'3 7,7793.10-4 U) Total, l1(a.) = 7,7793 x 10 *) Dari= ~((5,7735.1O-5)2 +(2,8868.10-4)2) = 2,9439.10-4 **) Dari = ~(2,9439.1O-4)2 + (7,2008.10-4)2 = 7,7793.10-4 Tipe B A A Prosiding PPI - PDIPTN 2006 Pustek Akselerator dan Proses Bahan BATAN

250 ISSN 0216-3128 -Supriyanto C, dkk. G. Ketidakpastian gabungan, Il(Gab) Il(Gab) = ~(flcx)2 + (J1mX)2 + (flvx) 2 + (flp) 2 + (,uaas) 2 + (flllx) 2 = 0,0112 Ketidakpastian diperluas dengan nilai cakupan x = 2 untuk con vidence level 95 % menjadi 2 x 0,0112 ppm, diperoleh Il(Gab) = 0,0224 ppm. Berdasarkan perhitungan, dapat ditentukan ketidakpastian unsur Cd dalam contoh uji Iimbah padat yaitu 0,0224 ppm sehingga kadar Cd menjadi 0,268 ± 0,0224 ppm. Perhitungan datadata kontribusi kedidakpastian unsur yang lain (Cr, Cu, Pb dan Zn) dilakukan dengan cara kerja yang sarna seperti pada unsur Cd, seperti disajikan pada Tabel 8 sebagai berikut. Tabel 8. Data kontribusi ketidakpastian unsur Cd, Cr, Cu, Pb dan Zn Unsur Cd Cr Cu Pb Zn,,Cx, 2,166.10 ' 1,240.10,2 3,928. 10,3 1,033. 10,2 2,993. 10,2 1,0176.10' 7,7793. 10 3,2998.10'4 8,6795.10'4 1,6593.10'3 7,4891.10,3 Data ketidakpastian unsur Cd, Cr, Cu, Pb dan Zn diperoleh dengan menghitung ketidakpastian gabungan pad a Tabel 8, kemudian dilakukan perluasan ketidakpastian pad a nilai cakupan a = 2 untuk confidence level 95 % untuk masing-masing unsur seperti disajikan pada Tabel 9 sebagai berikut : Tabel 9. Data kadar unsur dan ketidakpastian unsur Cd, Cr, Cu, Pb dan Zn dalam contoh uji limbah padat. ml I Unsur Cd Cu Zn Pb Cr Kadar ketidakpastian 0,690 0,880 0,268 0,159 0,137 ± 0,030 0,023 0,066 0,022 No. ( KESIMPULAN I. Berdasarkan perhitungan disimpulkan urutan terbesar yang memberikan kontribusi ketidakpastian adalah kesalahan volume (penepatan), sedangkan yang terkecil adalah kesalahan yang diberikan oleh alat uji. 2. Berdasarkan perhitungan diperoleh ketidakpastian unsur Cd, Cr, Cu, Pb dan Zn masing-masing Cd = ± 0,022 Ilglml, Cr = ± 0,023 Ilglml, Cu = ± 0,023 Ilglml, Pb = ± 0,030 Ilglml, Zn = ± 0,066 J.lglml. DAFT AR PUST AKA 1. Badan Standardisasi Nasional, "Persyaratan Umum Kompetensi Laboratorium Pengujian dan Laboratorium Kalibrasi, SNI 19-17025 2000. 2. SUMARDI, Ketidakpastian pengukuran/pengujian: kursus estimasi ketidakpastian pengukuran untuk menunjang penerapan ISO/IEC Guide 17026, Pusat Penelitian Kimia LlPI, Bandung 15-20 April 2002. 3. JULIA KARTASUBRATA, Dasar Ketidakpastian Pengukuran, Pelatihan Ketidakpastian Pengukuran, P3TM-BA TAN Yogyakarta 28-30 Nopember 2005. Prosiding PPI - PDIPTN 2006

Supriyallto c., dkk. ISSN 0216-3128 25/ TANYAJAWAB Sukirno Parameter apa saja yang diperlukan untuk mengukur ketidakpastian ini? Standar yang dipakai padat atau cair, dan cara pembuatannya, untuk digunakan dalam percobaan FAAS? Supriyanto C. - Parameter yang diperlukan adalah kesalahan yang berdasarkan percobaan (Iipe A) dan kesalahan kemudian dilakukan penggabungan. - Standar yang digunakan adalah larutan slandar Spectrosol buatan BDH dengan konsentrasi masing-masing unsur 1000 ppm. Prosiding PPI PDIPTN 2006 Pustek Akselerator dan Proses Bahan BATAN