BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. masing-masing siklus terdiri dari 2 kali pertemuan. Dengan masing-masing

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 3 Sukadadi Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan

DAFTAR ISI. A. Kajian Teori... 8

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Seting Dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. di dalamnya, yaitu sebuah penelitian yang dilakukan di kelas. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau yang lebih

METODE PENELITIAN. Selanjutnya dalam penelitian ini diperoleh data-data berupa data kualitatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Australia, dalam penelitian tindakan kelas oleh Prof. Dr. H. Muhammad Askari, M.Pd

BAB III METODE PENELITIAN. 196 Kecamatan Teluk Betung Selatan Kota Bandar Lampung tahun pelajaran

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdiri dari 5 orang siswa perempuan dan 15 orang siswa laki-laki. Siswa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada pelajaran matematika kelas empat pokok

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kata-kata atau pernyataan-pernyataan (yang diperoleh melalui wawancara,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (PTK) atau Classroom Action Research.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Proses PTK merupakan proses siklus yang dimulai dari menyusun

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Kelas V SDN Doda Melalui Media Gambar Pada Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang bersifat reflektif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 1 Rejosari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. denah dan peta lingkungan rumah dan sekolah, materi mata angin

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan (action research) merupakan penelitian pada upaya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. masing siklus terdiri dari empat kegiatan yakni perencanaan, tindakan,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Tahap-tahap

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai pembelajaran melalui model cooperative learning tipe

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris disebut Classroom

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SLBN 1 Palu pada Materi Mengenal Pecahan dengan Menggunakan Kertas Lipat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Panjang Selatan Kecamatan Panjang

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki pekerjaannya, memahami pekerjaannya, serta memahami

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, tepatnya pada tahun pelajaran 2012/2013. waktu 2 bulan yaitu bulan Januari sampai dengan Februari 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. Sanjaya (2009: 26) mengemukakan penelitian tindakan kelas merupakan proses

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas dengan peningkatan hasil belajar IPA tentang

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODOLOGI DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Kemmis & Mc. Taggart (Basrowi, 2008: 26) memandang PTK sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research),

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu siswa kelas V SD Negeri 01 Suka Agung Barat sebanyak 23 siswa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sukarame Kota Bandar Lampung, Provinsi Lampung. Sedangkan waktu

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian Peneiltian ini dilaksanakan di Kelas IV SD 4 Rejosari Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus. Jumlah siswa 20 orang, terdiri atas 13 putra dan 7 putri. Kemampuan siswa sangat bervariasi, namun secara umum masih rendah. SD 4 Rejosari terletak 15 km arah utara dari Kota Kudus, tepatnya dilereng Gunung Muria, dengan kondisi dan latar belakang, tempat tinggal, ekonomi, kultur budaya, serta perhatian orang tua terhadap proses belajar anaknya yang kurang, sehingga motivasi belajar rendah. Mayoritas siswa berasal dan keluarga petani dan karyawan pabrik rokok yang melakukan aktivitas ekonomi dari pagi hingga sore hari, pencapaian rata-rata nilai formatif sebelum penelitian baru mencapai 55. Untuk itu peneliti berinisiatif melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Beberapa pertimbangan yang mendasari mengapa peneliti memilih SD 4 Rejosari sebagai subyek penelitian karena:(a) Pembelajaran yang biasa dilakukan masih bersifat konvensional, artinya guru bersifat dominan dikelas sehingga siswa tidak bisa berberkembang, (b) Belum pernah dilakukan penelitian yang serupa, (c) Fasilitas yang ada di SD 4 Rejosari memungkinkan untuk dilaksanakannya penelitian. 3.2 Variabel Penelitian Adapun variabel yang menjadi sasaran dalam pelaksanaan penelitian adalah: a. Variabel bebas yaitu model pembelajaran kooperatif ( cooperative learning) tipe Course Review Horay b. Variabel terikat yaitu hasil belajar siswa tentang kompetensi yang hendak di capai. 3.3 Rencana Tindakan Rencana tindakan penelitian dilakukan sesuai dengan tahapan tindakan. Kemmis dan Mc Taggart menggunakan system spiral yang di mulai dengan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.

2 Tabel: 3.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian Bulan Oktober 2012 Tanggal 15 16 17 23 24 25 27-31 Senin Selasa Selasa Rabu Penyusunan Rabu Kamis Laporan Siklus I Siklus II Refleksi Pengamatan Perencanaan Pelaksanaan Pengamatan Diagram 3.1. Bagan Rencana Penelitian Tindakan Kelas Model Kemmis dan Targgat Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan prinsip PTK dengan menerapkan siklussiklus tindakan. Pada tiap siklus masing-masing dilaksanakan dalam 3 pertemuan, satu kali tatap muka dengan menggunakan waktu 2 jam pelajaran (70 menit). Satu minggu tiga kali tatap muka, jadi PTK ini menggunakan waktu dua siklus tindakan perbaikan yang berlangsung selama 2 minggu, dari 15 Oktober 2012 sampai dengan 25 Oktober 2012. Adapun rancangan Penelitian Tindakan Kelas dilakukan dengan rancangan sebagai berikut:

3 a. Menganalisis Kompetensi Dasar yang berdasarkan penggalaman guru mengalami kegagalan pencapaian ketuntasan. b. Membuat rencana pembelajaran yang berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). c. Menyiapkan bahan pelajaran tentang buku pegangan, LKS, dan media pembelajaran. d. Menyajikan pembelajaran dengan media gambar penampang bunga sempurna dan model bunga. e. Siswa melakukan kerja kelompok dengan mengamati media dan mengerjakan LKS. f. Proses pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran course review horay, adapun langkah-langkah pembelajarannya sebagai berikut: a. Guru mengadakan tanya jawab tentang materi. b. Guru memfasilitasi siswa dalam mengidentifikasi materi secara detail. c. Tiap anggota kelompok menuliskan angka pada tiap lintingan kertas secara urut. Aturan penomoran, misalnya kelompok satu beranggota 4 siswa maka tiap siswa menulis pada kertas lintingan sesuai nomor urut. d. Tiap siswa pada kelompok tersebut memasukkan ke dalam kotak. e. Guru membacakan soal yang nomornya dipilih secara acak. f. Siswa yang punya nomor sama dengan nomor soal yang dibacakan guru, berhak menjawab, jika jawaban benar diberi skor dan siswa menyambutnya dengan yel hore. g. Pemberian reward atau penghargaan pemenang atas nilai kelompok yang memperoleh nilai tertinggi. h. Membuat kesimpulan Penelitian ini berupa materi kerja dalam tindakan yang ditempuh melalui dua sikius ( siklus I dan sikius II) yang dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai, adapun làngkah-langkahnya terdiri: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, (4) refleksi.

4 3.3.1 Siklus I a. Perencanaan. Masa persiapan dilakukan satu minggu yaitu pada 9 Oktober sampai 15 Oktober 2012, dengan agenda meliputi pembuatan proposal penelitian dan rancangan rencana pembelajaran (terlampir). Melalui langkah tersebut peneliti dibantu teman sejawat ( Suharnani, S.Pd ) dalam menyusun rancangan penelitian dengan urutan sebagai berikut:(a) Menyusun perangkat pembelajaran, (b) Pembentukan kelompok yang terdiri dan 4 orang, (c) Mengelompokkan siswa menjadi 4 kelompok, (d) Membuat skenanio pembelajaran dengan melibatkan siswa yang pandai sebagai pembimbing, (e) Menyiapkan lembar observasi siswa, (f) Menyusun soal-soal untuk tugas kelompok, (g) Menyusun soalsoal untuk tugas rumah, (g) Menyiapkan buku daftar nilai, (h) Menyiapkan alat peraga, (i) Menentukan aturan main secara santun dalam kelompok. b. Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip PTK dengan menerapkan siklus-siklus tindakan. Siklus I dilaksanakan pada hari Senin, 15 Oktober 2012, jam ke-1 dan ke-2, pukul 07.00-08.10 menit. Dalam pelaksanaan penelitian, peneliti dibantu teman sejawat sebagai observer. Adapun langkah-langkah pelaksanaan tindakan sebagai berikut: (a) Sebagai kegiatan awal guru mengadakan tanya jawab tentang fungsi bunga pada tumbuhan, (b) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu menyebutkan bagian bagian bunga sempurna, (c) Guru mengadakan tanya jawab tentang materi, (d) Guru memfasilitasi siswa dalam mengidentifikasi materi secara detail, (e) Tiap anggota kelompok menuliskan angka pada tiap lintingan kertas secara urut. Aturan penomoran, misalnya kelompok satu beranggota 4 siswa maka tiap siswa menulis pada kertas lintingan sesuai nomor urut, (f) Tiap siswa pada kelompok tersebut memasukkan ke dalam kotak,(g) Guru membacakan soal yang nomornya dipilih secara acak,(h) Siswa yang punya nomor sama dengan nomor soal yang dibacakan guru, berhak menjawab, jika jawaban benar diberi skor dan siswa menyambutnya dengan yel hore,(i) Pemberian reward atau penghargaan pemenang atas nilai klompok yang memperoleh nilai tertinggi, (j) Membuat kesimpulan. Pertemuan ke -2 dilaksanakan hari Selasa, 16 Oktober 2012, jam ke-1 dan ke-2, pukul 07.00-08.10 menit. Dalam pelaksanaan penelitian, Peneliti dibantu teman sejawat

5 sebagai observer. Adapun langkah-langkah pelaksanaan tindakan sebagai berikut: (a) Sebagai kegiatan awal guru megadakan tanya jawab tentang fungsi bunga pada tumbuhan, (b) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran menyebutkan alat perkembangbiakan bunga dan alat perhiasan bunga, (c) Guru mengadakan tanya jawab tentang materi, (d) Guru memfasilitasi siswa dalam mengidentifikasi materi secara detail, (e) Tiap anggota kelompok menuliskan angka pada tiap lintingan kertas secara urut. Aturan penomoran, misalnya kelompok satu beranggota 4 siswa maka tiap siswa menulis pada kertas lintingan sesuai nomor urut, (f) Tiap siswa pada kelompok tersebut memasukkan ke dalam kotak,(g) Guru membacakan soal yang nomornya dipilih secara acak,(h) Siswa yang punya nomor sama dengan nomor soal yang dibacakan guru, berhak menjawab, jika jawaban benar diberi skor dan siswa menyambutnya dengan yel hore,(i) Pemberian reward atau penghargaan pemenang atas nilai kelompok yang memperoleh nilai tertinggi, (j) Membuat kesimpulan. Pada pertemuan ke-3 pada hari Rabu, 17 Oktober 2012, jam ke-1 dan ke-2, pukul 07.00-08.10 menit. Dalam pelaksanaan penelitian, peneliti dibantu teman sejawat sebagai observer. Adapun langkah-langkah pelaksanaan tindakan sebagai berikut: (a) Sebagai kegiatan awal guru mengadakan tanya jawab tentang fungsi bunga pada tumbuhan, (b) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu menyebutkan ciri bunga sempurna, (c) Guru mengadakan tanya jawab tentang materi, (d) Guru memfasilitasi siswa dalam mengidentifikasi materi secara detail, (e) Tiap anggota kelompok menuliskan angka pada tiap lintingan kertas secara urut. Aturan penomoran, misalnya kelompok satu beranggota 4 siswa maka tiap siswa menulis pada kertas lintingan sesuai nomor urut, (f) Tiap siswa pada kelompok tersebut memasukkan ke dalam kotak,(g) Guru membacakan soal yang nomornya dipilih secara acak,(h) Siswa yang punya nomor sama dengan nomor soal yang dibacakan guru, berhak menjawab, jika jawaban benar diberi skor dan siswa menyambutnya dengan yel hore,(i) Pemberian reward atau penghargaan pemenang atas nilai klompok yang memperoleh nilai tertinggi, (j) Membuat kesimpulan. c. Pengamatan / Observasi Observasi yaitu mengamati proses pembelajaran dan menilai hasil tes sehingga diketahui hasilnya. Atas dasar hasil tersebut digunakan untuk merencanakan tindak lanjut pada siklus berikutnya. Pengamatan dilakukan selama proses berlangsungnya siklus, dari

6 tahap apersepsi sampai pelaksanaan evaluasi. Dalam tahap pengamatan, peneliti dibantu teman sejawat sebagai observer. Saat pengamatan berlangsung, pengamat berpedoman pada lembar pengamatan antara lain: a) Lembar pengamatan kegiatan guru dalam mengajar b) Lembar pengamatan aktivitas siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. c) Lembar pengamatan proses Pembelajaran. Pemberian nilai berdasarkan kreteria penilaian yang ditetapkan. Pengamat memberikan nilai dengan skor 5 dengan kriteria A artinya amat biak, 4 kriteria B artinya baik dan 3 kriteria C cukup baik dan 2 kriteria D dengan predikat kurang dan E skor 1 kriteria sangat kurang. d. Refleksi Berdasarkan hasil tes, observasi, yang didapat pada siklus I ini maka akan dilakukan refleksi yang berkaitan dengan kelebihan dan kekurangan yang terjadi selama tindakan diberikan. Jika hasil yang didapat pada siklus I menunjukkan nilai tes siswa 75 mencapai 85% maka sudah termasuk kriteria tuntas dalam pembelajarannya, maka siklus ini akan berhenti. Apabila hasil pada siklus I belum maksimal maka penelitian ini akan dilanjutkan ke siklus berikutnya sampai mendapatkan hasil yang maksimal. Dari hasil observasi, dapat disimpulkan bahwa guru dalam mengajar sudah menguasai pengelolaan kelas dengan baik, namun penggunaan alat peraga belum maksimal dan aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran kurang respon dan cenderung bicara dengan teman, sehingga guru perlu memperbaiki kegiatan pembelajaran dengan mencari model pembelajaran yang tepat. Sehingga kekurangan ini akan diperbaiki pada siklus tindakan berikutnya. Analisis dan refleksi hasil pelaksanaan pada siklus I akan menjadi perbaikan pelaksanaan tindakan pada siklus II dengan menerapkan inovasi pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran Course Review Horay (CRH).

7 3.3.2 Siklus II a. Tahap Perencanaan Tahap perencanaan siklus II, dijadwalkan pada Selasa, 23 Oktober 2012, dengan dibantu teman sejawat untuk mempersiapkan hal-hal sebagai berikut: (a) Membuat Rencana Perbaikan Pembelajaran siklus II, (b) Pembentukan kelompok kooperatif tipe course review horay, (c) Mengelompokkan siswa menjadi 5 kelompok, (d) Menyusun skenario pembelajaran dengan melibatkan siswa yang pandai sebagai ketua kelompok, (e) Menyiapkan lembar observasi siswa, (f) Menyusun soal-soal untuk tugas kelompok, (g) Menyusun soal-soal untuk tugas rumah, (h) Menyiapkan buku daftar nilai, (i) Menyusun soal evaluasi akhir siklus II. b.pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan perbaikan siklus II untuk pertemuan pertama dilaksanakan tanggal 23 Oktober 2012 jam 07.00-08.10 menit. Peneliti dibantu teman sejawat sebagai observer. Tindakan pada siklus II merupakan penyempurnaan pada siklus I. Pelaksanaan tindakan meliputi,;(a) Sebagai kegiatan awal guru mengadakan tanya jawab tentang bagian bunga sempurna,;(b) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu menyebutkan alat kelengkapan bunga dan fungsinya,;(c) Guru mengadakan tanya jawab tentang materi, (d) Guru memfasilitasi siswa dalam mengidentifikasi materi secara detail, (e) Tiap anggota kelompok menuliskan angka pada tiap lintingan kertas secara urut. Aturan penomoran, misalnya kelompok satu beranggota 4 siswa maka tiap siswa menulis pada kertas lintingan sesuai nomor urut, (f) Tiap siswa pada kelompok tersebut memasukkan ke dalam kotak,(g) Guru membacakan soal yang nomornya dipilih secara acak,(h) Siswa yang punya nomor sama dengan nomor soal yang dibacakan guru, berhak menjawab, jika jawaban benar diberi skor dan siswa menyambutnya dengan yel hore,(i) Pemberian reward atau penghargaan pemenang atas nilai klompok yang memperoleh nilai tertinggi, (j) Membuat kesimpulan. Pertemuan ke -2 dilaksanakan hari Rabu, 24 Oktober 2012, jam ke-1 dan ke-2, pukul 07.00-08.10 menit. Dalam pelaksanaan penelitian, Peneliti dibantu teman sejawat sebagai observer. Adapun langkah-langkah pelaksanaan tindakan sebagai berikut: (a) Sebagai kegiatan awal guru mengadakan tanya jawab tentang fungsi bunga pada tumbuhan, (b) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran menyebutkan fungsi bunga dan

8 penyerbukan bunga, (c) Guru mengadakan tanya jawab tentang materi, (d) Guru memfasilitasi siswa dalam mengidentifikasi materi secara detail, (e) Tiap anggota kelompok menuliskan angka pada tiap lintingan kertas secara urut. Aturan penomoran, misalnya kelompok satu beranggota 4 siswa maka tiap siswa menulis pada kertas lintingan sesuai nomor urut, (f) Tiap siswa pada kelompok tersebut memasukkan ke dalam kotak,(g) Guru membacakan soal yang nomornya dipilih secara acak,(h) Siswa yang punya nomor sama dengan nomor soal yang dibacakan guru, berhak menjawab, jika jawaban benar diberi skor dan siswa menyambutnya dengan yel hore,(i) Pemberian reward atau penghargaan pemenang atas nilai klompok yang memperoleh nilai tertinggi, (j) Membuat kesimpulan. Pada pertemuan ke-3 pada hari Kamis, 25 Oktober 2012, jam ke-1 dan ke-2, pukul 07.00-08.10 menit. Dalam pelaksanaan penelitian, Peneliti dibantu teman sejawat sebagai observer. Adapun langkah-langkah pelaksanaan tindakan sebagai berikut: (a) Sebagai kegiatan awal guru mengadakan tanya jawab tentang fungsi bunga pada tumbuhan, (b) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu pengertian dan ciri-ciri penyerbukan serumah, (c) Guru mengadakan tanya jawab tentang materi, (d) Guru memfasilitasi siswa dalam mengidentifikasi materi secara detail, (e) Tiap anggota kelompok menuliskan angka pada tiap lintingan kertas secara urut. Aturan penomoran, misalnya kelompok satu beranggota 4 siswa maka tiap siswa menulis pada kertas lintingan sesuai nomor urut, (f) Tiap siswa pada kelompok tersebut memasukkan ke dalam kotak,(g) Guru membacakan soal yang nomornya dipilih secara acak,(h) Siswa yang punya nomor sama dengan nomor soal yang dibacakan guru, berhak menjawab, jika jawaban benar diberi skor dan siswa menyambutnya dengan yel hore,(i) Pemberian reward atau penghargaan pemenang atas nilai kelompok yang memperoleh nilai tertinggi, (j) Membuat kesimpulan. C.Observasi Dari hasil pelaksanaan tindakan yang dilakukan pada siklus II ini, dilakukan kembali kegiatan pengamatan yang berpedoman pada lembar pengamatan baik pengamatan dari aktivitas siswa maupun pengamatan pada perilaku guru, adapun hasil pengamatan pada guru jika diperoleh skor 5 kriteria A artinya sangat baik. d.refleksi

9 Berdasarkan hasil tes dan observasi yang didapat pada siklus II ini akan dilakukan refleksi yang berkaitan dengan kelebihan dan kekurangan yang terjadi selama tindakan diberikan. Adapun hasil yang didapat pada siklus II diharapkan menunjukkan perolehan nilai hasil ulangan 75 sebesar 85% artinya siswa sudah tuntas pembelajarannya. 3.4. Data dan Cara Pengumpulan Data Metode pengumpulan data adalah cara memperoleh data (Arikunto, 2006:149). Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah test dan non test diuraikan sebagai berikut: 1) Tes Menurut Arikunto (2006:150), tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki individu atau kelompok. Untuk teknik tes berupa pemberian soal secara tertulis sejumlah 10 soal. 2) Observasi Observasi dilakukan untuk mengamati proses pembelajaran dengan model pembelajaran course review horay. Adapun pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung observer berpedoman pada lembar observasi baik untuk mengamati aktifitas siswa, perilaku guru dalam. Adapun aspek pengamatan diantaranya: 1) Guru mengadakan tanya jawab tentang materi. 2) Guru memfasilitasi siswa dalam mengidentifikasi materi secara detail. 3) Tiap anggota kelompok menuliskan angka pada tiap lintingan kertas secara urut. Aturan penomoran, misalnya kelompok satu beranggota 4 siswa maka tiap siswa menulis pada kertas lintingan sesuai nomor urut. 4) Tiap siswa pada kelompok tersebut memasukkan ke dalam kotak. 5) Guru membacakan soal yang nomornya dipilih secara acak. 6) Siswa yang punya nomor sama dengan nomor soal yang dibacakan guru, berhak menjawab, jika jawaban benar diberi skor dan siswa menyambutnya dengan yel hore. 7) Pemberian reward atau penghargaan pemenang atas nilai kelompok yang memperoleh nilai tertinggi.

10 8) Membuat kesimpulan. 3.5 Indikator Kinerja Indikator kinerja penelitian tindakan kelas ini adalah jika 85 % siswa mendapat nilai 75. 3.6 Analisis Data Penarikan kesimpulan dilakukan secara betahap mulai dari kesimpulan sementara, yang ditarik pada akhir siklus I, kesimpulan terevisi pada akhir siklus II dan seterusnya, dan kesimpulan terakhir pada akhir siklus terakhir. Sedangkan data kuantitatif dianalisis secara deskriptif. Dalam hal ini peneliti menggunakan analisis deskriptif dengan mencari presentase dan nilai rata-ratanya. Data yang telah diperoleh akan dianalisis sebagai berikut: 1) Hasil tes akhir siklus Dalam penelitian ini tes digunakan untuk mengetahui peningkatan pemahaman siswa tentang materi yang disyaratkan nilai tes siswa harus mencapai 75. Ketentuan ini disesuaikan dengan KKM (Ketuntasan Belajar Minimal) yang berlaku di sekolah. 2) Kriteria keberhasilan Taraf keberhasilan tindakan dari aspek siswa ditentukan dengan melihat hasil penggabungan portofolio dan tes siswa di akhir siklus. Nilai ketercapaian tindakan mempunyai rentangan antara 0-100. Kemudian akan dihitung berapa persen jumlah siswa yang tuntas dalam pembelajaran yaitu siswa yang mendapat nilai 75. Cara menghitungnya adalah sebagai berikut: siswa yang mendapat nilai 75 Prosentase tuntas belajar = 100 % siswa keseluruhan Tabel 3.2 : Klasifikasi kategori tingkatan dan persentase Kreteria Prosentase Baik Sekali 86% -100% Baik 71% -85% Cukup 56% -70% Kurang 41% -55% Kurang sekali < 40%