PENGAMBILAN SAMPLE DARAH M A R C H

dokumen-dokumen yang mirip
PHLEBOTOMY. Oleh. Novian Andriyanti ( ) PSIK Reguler 2. Fakultas Kedokteran. Universitas Brawijaya. Malang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGAMBILAN DARAH KAPILER DAN DARAH VENA

LAPORAN PRAKTIKUM HEMATOLOGI I PENGAMBILAN DARAH VENA DAN DARAH KAPILER

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Faktor-faktor yang mempengaruhi Phlebotomy. 2. Tempat phlebotomy yang dilakukan.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah Analitik. Waktu penelitian dilakukan bulan Maret sampai April 2008.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian Analitik, mengingat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik. UNIMUS, Jl. Wonodri Sendang Raya 2A Semarang. Waktu penelitian yaitu

Apa itu Darah? Plasma Vs. serum

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif, yaitu menggambarkan perbedaan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. total dalam serum dan plasma pada balita yang dirawat inap di RS.Telogorejo.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah analitis.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam pembuatan karya ilmiah adalah. Waktu penelitian dimulai dari bulan Maret 2009

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian adalah penelitian eksperimen, dimana uji coba

III. METODE PENELITIAN. desain cross sectional study, yaitu peneliti mempelajari hubungan antara

BAB III METODE PENELITIAN

PERMINTAAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM, PENERIMAAN, PENGAMBILAN DAN PENYIMPANAN SPESIMEN No. Dokumen : C/VIII/SOP/I/16/002 No.

BAB III METODE PENELITIAN. pemeriksaan di Unit Transfusi Darah Cabang Palang Merah Indonesia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. primitif sampai manusia. Pembuluh darah mempunyai peranan penting bagi. tubuh. Darah terdiri atas dua komponen utama yaitu :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Kebutuhan cairan dan elektrolit

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian Karya Tulis Ilmiah ini adalah penelitian analitik.

DINAS KESEHATAN KABUPATEN LEBONG PUSKESMAS MUARA AMAN. Jalan Lapangan Hatta No. 1 Kelurahan Pasar Muara aman

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang di lakukan adalah penelitian analitik. Tempat penelitian cara manual dan automatik dilakukan di

PEMERINTAH KABUPATEN KUBU RAYA DINAS KESEHATAN PUSKESMAS SUNGAI KAKAP

KOMPLIKASI PHLEBOTOMY

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik. Laboratorium MITRA SEHAT JEPARA. sampel di ambil secara total populasi

Tujuan Praktikum Menentukan waktu beku darah (waktu koagulasi darah) dari seekor hewan/manusia.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dari tubuh yang jumlahnya 6-8% dari berat badan total. a. Plasma darah, merupakan bagian yang cair

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJUAN PUSTAKA. Darah merupakan bagian dari tubuh yang jumlahnya 6 8% dari berat badan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Selama proses pencernaan, karbohidrat akan dipecah dan diserap di dinding

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif.. Tempat pengambilan sampel dan pemeriksaan sampel di Laboratorium

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik-komparatif,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. primitive sampai manusia. Darah dalam keadaan fisiologik selalu berada dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah analitik. Wonodri Sendang Raya 2A Semarang.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah penelitian analitik.

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat pengambilan dan pemeriksaan sampel dilakukan di RS PKU. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Maret-Juni 2007.

BAB I PENDAHULUAN. status glukosa menjadi dua, yaitu normoglikemia dan hiperglikemia. 2 Menurut

INJEKSI SUB CUTAN (SC)

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PENYAKIT INFEKSI DAN TROPIS

PENUNTUN SKILLS LAB BLOK 2.4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oksigen. Darah terdiri dari bagian cair dan padat, bagian cair yaitu berupa plasma

BAB I PENDAHULUAN. penting yang perlu diperhatikan, yaitu tahap pra analitik, analitik dan pasca analitik.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian analitik. Waktu penelitian adalah Desember April 2010.

BAB III METODE PENELITIAN. studi pustaka, yaitu dengan cara menggambarkan hasil penelitian, dan hasil

A. Pengukuran tekanan darah secara tidak langsung

PROSEDUR PEMBERIAN MEDIKASI (OBAT)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dinamakan sebagai pembuluh darah dan menjalankan fungsi transpor berbagai

Keterampilan Laboratorium PADA BLOK 2.2 HEMATOIMUNOLIMFOPOETIK:

PEMASANGAN NASO GASTRIC TUBE ( NGT )

SOP TINDAKAN ANALISA GAS DARAH (AGD)

BAB III METODE PENELITIAN

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR PEMBERIAN NUTRISI PARENTERAL SOP

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terdiri dari sel darah. (Evelyn C. Pearce, 2006)

Ilmu Pengetahuan Alam

BAB III METODE PENELITIAN

Dr.Ozar Sanuddin, SpPK

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

BAB I PENDAHULUAN. benar sehingga memberikan hasil yang teliti dan akurat dengan validasi

ANALISA GAS DARAH DAN INJEKSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Produk akhir metabolisme karbohidrat serta sumber energi utama pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tubuh, membawa nutrisi, membersihkan metabolisme dan membawa zat antibodi

BAB I PENDAHULUAN. Elektrolit adalah senyawa di dalam larutan yang berdisosiasi menjadi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Patologi Klinik.

Pengertian. Tujuan. Ditetapkan Direktur Operasional STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL. Tanggal Terbit 15 Februari 2011

tumbuh tumbuhan, madu, sirup jagung, dan tetesan tebu. Pada manusia dan dan laktosa ( Hertog Nursanyoto, dkk, 1992 ).

BUKU PANDUAN KERJA KETERAMPILAN PEMERIKSAAN GLUKOSA DARAH DAN GLUKOSA URIN

MODUL PRAKTIK KLINIK KETRAMPILAN DASAR KEBIDANAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan Desember 2014.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

pemeriksaan system syaraf, pemeriksaan alat gerak,

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN DISPENSER DOMO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Darah adalah cairan jaringan tubuh pada makhluk hidup mulai dari

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tingginya tingkat pendidikan, kesejahteraan masyarakat, dan

MODUL KETERAMPILAN KLINIK ASUHAN KEBIDANAN

PEMBERIAN OBAT SECARA PARENTERAL

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan suatu pra eksperimental dengan tipe pre dan post

PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH RHESUS

DAFTAR TILIK PEMASANGAN IMPLAN JADENA. Beri nilai setiap langkah klinik dengan mengunakan kriteria sebadai berikut :

GAMBARAN KADAR TRIGLISERIDA (METODE GPO- PAP) PADA SAMPEL SERUM DAN PLASMA EDTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Tabel 2.3 Pungsi Vena dengan Menggunakan Jarum Berlapis Kateter Plastik

Buku Panduan Pendidikan Keterampilan Klinik 1. Keterampilan Menyuntik Rini Rachmawarni Bachtiar Baedah Madjid

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA ACARA III MENGHITUNG JUMLAH SEL DARAH MERAH

Anti Koagulansia, pengawet dan. Dr.Ozar Sanuddin, SpPK

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN DISPENSER DOMO

Transkripsi:

D 4 A N A L I S K E S E H ATA N PENGAMBILAN SAMPLE DARAH A S S Y FA U LT I I S K A N D A R G 1 C 0 1 5 0 3 7 M A R C H 2 0 1 6

CLICK HERE FROM FIRST PENGUMPULAN SAMPEL DARAH PROSEDUR PENGAMBILAN DARAH VENA MENAMPUNG DARAH DALAM TABUNG LOKASI YANG TIDAK BOLEH MENGAMBIL DARAH BEBERAPA HAL PENTING DALAM MENAMPUNG DARAH BEBERAPA HAL PENTING YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM PENGAMBILAN DARAH VENA END

PENGUMPULAN SAMPEL DARAH Dalam kegiatan pengumpulan sampel darah dikenal istilah phlebotomy yang berarti proses mengeluarkan darah. Dalam praktek laboratorium klinik, ada 3 macam cara memperoleh darah, yaitu : melalui tusukan vena (venipuncture), tusukan kulit (skinpuncture) dan tusukan arteri atau nadi. Venipuncture adalah cara yang paling umum dilakukan, oleh karena itu istilah phlebotomy sering dikaitkan

PENGAMBILAN DARAH VENA Pada pengambilan darah vena (venipuncture), contoh darah umumnya diambil dari vena median cubital, pada anterior lengan (sisi dalam lipatan siku). Vena ini terletak dekat dengan permukaan kulit, cukup besar, dan tidak ada pasokan saraf besar. Apabila tidak memungkinkan, vena chepalica atau vena basilica bisa menjadi pilihan berikutnya. Venipuncture pada vena basilica harus dilakukan dengan hati-hati karena letaknya berdekatan dengan arteri brachialis dan syaraf median. Jika vena cephalica dan basilica ternyata tidak bisa digunakan, maka pengambilan darah dapat dilakukan di vena di daerah pergelangan tangan. Lakukan pengambilan dengan dengan sangat hati-hati dan menggunakan jarum yang ukurannya lebih kecil.

LOKASI YANG TIDAK DIPERBOLEHKAN DIAMBIL DARAH ADALAH : Lengan pada sisi mastectomy Daerah edema Hematoma Daerah dimana darah sedang ditransfusikan Daerah bekas luka Daerah dengan cannula, fistula atau cangkokan vascular Daerah intra-vena lines Pengambilan darah di daerah ini dapat menyebabkan darah menjadi lebih encer dan dapat meningkatkan atau menurunkan kadar zat

BEBERAPA HAL PENTING YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM PENGAMBILAN DARAH VENA : Pemasangan turniket (tali pembendung) pemasangan dalam waktu lama dan terlalu keras dapat menyebabkan hemokonsentrasi (peningkatan nilai hematokrit/pcv dan elemen sel), peningkatan kadar substrat (protein total, AST, besi, kolesterol, lipid total) melepas turniket sesudah jarum dilepas dapat menyebabkan hematoma Jarum dilepaskan sebelum tabung vakum terisi penuh sehingga mengakibatkan masukknya udara ke dalam tabung dan merusak sel darah merah. Penusukan penusukan yang tidak sekali kena menyebabkan masuknya cairan jaringan sehingga dapat mengaktifkan pembekuan. Di samping itu, penusukan yang berkali-kali juga berpotensi menyebabkan hematoma. tutukan jarum yang tidak tepat benar masuk ke dalam vena menyebabkan darah bocor dengan akibat hematoma Kulit yang ditusuk masih basah oleh alkohol menyebabkan hemolisis sampel akibat kontaminasi oleh alcohol, rasa terbakar dan rasa nyeri yang berlebihan pada pasien ketika dilakukan penusukan.

PROSEDUR : 1. Persiapkan alat-alat yang diperlukan : syring, kapas alkohol 70%, tali pembendung (turniket), plester, dan tabung. Untuk pemilihan syring, pilihlah ukuran/volume sesuai dengan jumlah sampel yang akan diambil, pilih ukuran jarum yang sesuai, dan pastikan jarum terpasang dengan erat. 2. Lakukan pendekatan pasien dengan tenang dan ramah; usahakan pasien senyaman mungkin. 3. Identifikasi pasien dengan benar sesuai dengan data di lembar permintaan. 4. Verifikasi keadaan pasien, misalnya puasa atau konsumsi obat. Catat bila pasien minum obat tertentu, tidak puasa dsb. 5. Minta pasien meluruskan lengannya, pilih lengan yang banyak melakukan aktifitas. 6. Minta pasien mengepalkan tangan. 7. Pasang tali pembendung (turniket) kira-kira 10 cm di atas lipat siku.

PROSEDUR : 8. Pilih bagian vena median cubital atau cephalic. Lakukan perabaan (palpasi) untuk memastikan posisi vena; vena teraba seperti sebuah pipa kecil, elastis dan memiliki dinding tebal. Jika vena tidak teraba, lakukan pengurutan dari arah pergelangan ke siku, atau kompres hangat selama 5 menit daerah lengan. 9. Bersihkan kulit pada bagian yang akan diambil dengan kapas alcohol 70% dan biarkan kering. Kulit yang sudah dibersihkan jangan dipegang lagi. 10. Tusuk bagian vena dengan posisi lubang jarum menghadap ke atas. Jika jarum telah masuk ke dalam vena, akan terlihat darah masuk ke dalam semprit (dinamakan flash). Usahakan sekali tusuk kena. 11. Setelah volume darah dianggap cukup, lepas turniket dan minta pasien membuka kepalan tangannya. Volume darah yang diambil kira-kira 3 kali jumlah serum atau plasma yang diperlukan untuk pemeriksaan.

M E N A M P U N G D A R A H D A L A M T A B U N G Beberapa jenis tabung sampel darah yang digunakan dalam praktek laboratorium klinik adalah sebagai berikut : Tabung tutup merah. Tabung ini tanpa penambahan zat additive, darah akan menjadi beku dan serum dipisahkan dengan pemusingan. Umumnya digunakan untuk pemeriksaan kimia darah, imunologi, serologi dan bank darah (crossmatching test) Tabung tutup kuning. Tabung ini berisi gel separator (serum separator tube/sst) yang fungsinya memisahkan serum dan sel darah. Setelah pemusingan, serum akan berada di bagian atas gel dan sel darah berada di bawah gel. Umumnya digunakan untuk pemeriksaan kimia darah, imunologi dan serologi Tabung tutup hijau terang. Tabung ini berisi gel separator (plasma separator tube/pst) dengan antikoagulan lithium heparin. Setelah pemusingan, plasma akan berada di bagian atas gel dan sel darah berada di bawah gel. Umumnya digunakan untuk pemeriksaan kimia darah. Tabung tutup ungu atau lavender. Tabung ini berisi EDTA. Umumnya digunakan untuk pemeriksaan darah lengkap dan bank darah (crossmatch)

Tabung tutup biru. Tabung ini berisi natrium sitrat. Umumnya digunakan untuk pemeriksaan koagulasi (mis. PPT, APTT) Tabung tutup hijau. Tabung ini berisi natrium atau lithium heparin, umumnya digunakan untuk pemeriksaan fragilitas osmotik eritrosit, kimia darah. Tabung tutup biru gelap. Tabung ini berisi EDTA yang bebas logam, umumnya digunakan untuk pemeriksaan trace element (zink, copper, mercury) dan toksikologi. Tabung tutup abu-abu terang. Tabung ini berisi natrium fluoride dan kalium oksalat, digunakan untuk pemeriksaan glukosa. Tabung tutup hitam ; berisi bufer sodium sitrat, digunakan untuk pemeriksaan LED (ESR). Tabung tutup pink ; berisi potassium EDTA, digunakan untuk pemeriksaan imunohematologi. Tabung tutup putih ; potassium EDTA, digunakan untuk pemeriksaan molekuler/pcr dan bdna. Tabung tutup kuning dengan warna hitam di bagian atas ; berisi media biakan, digunakan untuk pemeriksaan mikrobiologi - aerob, anaerob dan jamur

BEBERAPA HAL PENTING DALAM MENAMPUNG SAMPEL DARAH ADALAH : Darah dari syring atau suntikan harus dimasukkan ke dalam tabung dengan cara melepas jarum lalu mengalirkan darah perlahan-lahan melalui dinding tabung. Memasukkan darah dengan cara disemprotkan, apalagi tanpa melepas jarum, berpotensi menyebabkan hemolisis. Memasukkan darah ke dalam tabung vakum dengan cara menusukkan jarum pada tutup tabung, biarkan darah mengalir sampai berhenti sendiri ketika volume telah terpenuhi. Homogenisasi sampel jika menggunakan antikoagulan dengan cara memutarmutar tabung 4-5 kali atau membolak-balikkan tabung 5-10 kali dengan lembut. Mengocok sampel berpotensi menyebabkan hemolisis. Urutan memasukkan sampel darah ke dalam tabung vakum adalah : pertama - botol biakan (culture) darah atau tabung tutup kuning-hitam kedua - tes koagulasi (tabung tutup biru), ketiga - tabung non additive (tutup merah), keempat - tabung tutup merah atau kuning dengan gel separator atau clot activator, tabung tutup ungu/lavendet (EDTA), tabung tutup hijau (heparin), tabung tutup abu-abu (NaF dan Na oksalat)

BACK TO MAIN MENU GOOD BYE THANK YOU... B Y A S S Y FA U LT I I S K A N D A R