ARSIP SEBAGAI AKUNTABILITAS INSTANSI, PERLU DIKELOLA!

dokumen-dokumen yang mirip
Kebijakan Bidang Pendayagunaan Aparatur Negara a. Umum

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BOGOR dan BUPATI BOGOR

Oleh : Dra. Anna Nunuk Nuryani

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA Menuju Masyarakat Informasi Indonesia

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB I KEBIJAKAN KEPEGAWAIAN NEGARA SETELAH PEMERINTAHAN REFORMASI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BENGKAYANG, Menimbang : a.

SISTEM PENGARSIPAN DOKUMEN KEUANGAN NEGARA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB 1 PENDAHULUAN. penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, jelas, terukur, dan legitimate

- 1 - PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN KEARSIPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA,

BERITA DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2011 NOMOR PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 7 TAHUN TENTANG

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan (Lembaran Negara R

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

Pembangunan aparatur Negara merupakan bagian yang tidak terpisahkan. dari keseluruhan proses pembangunan nasional yang diarahkan untuk

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan (Lembaran Negara R

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKIP ) Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG ARSIP DAERAH

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

- 1 - GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN KEARSIPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

pemerintah maupun hak-hak keperdataan masyarakat maka penyelenggaraan kearsipan di lingkungan Kota Pangkalpinang harus dikelola secara komprehensif, d

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN KEARSIPAN DI KABUPATEN TEMANGGUNG

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2011 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG KEARSIPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DOKUMEN RENCANA STRATEGIS TAHUN PENGADILAN AGAMA KOTABUMI

BUPATI BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 4 TAHUN 2005 TENTANG PENYELENGGARAAN KEARSIPAN DI PROVINSI JAWA TENGAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 22 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN KEARSIPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

2017, No Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 t

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. Pada bagian ini akan dibahas mengenai pendahuluan yang terdiri atas latar

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA

2017, No Januari 2017 telah diberikan persetujuan jadwal retensi arsip fasilitatif fungsi keuangan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan;

PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 04 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN KEARSIPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI AGAM,

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG JADWAL RETENSI ARSIP KEPEGAWAIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANGKA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG KEARSIPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 93 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN SISTEM PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS PEMERINTAH DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. bantu untuk mengingat, baik untuk keperluan administrasi, hukum, dan keperluankeperluan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

SISTEM PENGARSIPAN DOKUMEN KEUANGAN NEGARA

2017, No Indonesia Tahun 2012 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5286); 3. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Ne

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

2 menetapkan Peraturan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan tentang Jadwal Retensi Arsip Fasilitatif Bidang Keuangan di Kementerian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012

WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT

BUPATI BANYUMAS PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 28 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN KEARSIPAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. transparansi kinerja akan pengelolaan lembaga-lembaga publik, baik pusat maupun

PERUBAHAN INDIKATOR KINERJA UTAMA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BADUNG

E X E C U T I V E S U M M A R Y

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN KEARSIPAN DAERAH

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 28 TAHUN 2012, PASAL 54 TANTANGAN BERAT BAGI KEPALA ARSIP NASIONAL RI Oleh Rusidi*

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 27 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG

WALI KOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALI KOTA BANDUNG,

ASAS DAN PRINSIP PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN KEARSIPAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : TAHUN 2013 PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

2017, No Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61, Ta

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1997 tentang Dokumentasi Perusahaan (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 1997 Nomor 1

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN KEARSIPAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN KEARSIPAN DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

RANCANGAN UNDANG UNDANG RANCANGAN UNDANG UNDANG

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PELAYANAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENYEMPURNAAN UNDANG - UNDANG KEARSIPAN ( Sebuah Resume )

G U B E R N U R J A M B I

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI POLEWALI MANDAR

PENJELASAN ATAS UNDANGUNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK

2 menetapkan Peraturan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan tentang Jadwal Retensi Arsip Fasilitatif Kepegawaian Aparatur Sipil Neg

KEMENHAN. Arsip Fasilitatif. Non Keuangan. Non Kepegawaian. Jadwal Retensi.

BAB I PENDAHULUAN. akuntabel serta penyelenggaraan negara yang bersih dari unsur-unsur KKN untuk

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN KEARSIPAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG

BUPATI MALINAU PROVINSI KALIMANTAN UTARA

PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP

2017, No Pengembangan Ekspor Nasional, dan Bidang Pengawasan Perdagangan Berjangka Komoditi; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dim

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

BUPATI MADIUN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN KEARSIPAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG TATA KEARSIPAN DI KABUPATEN MAJALENGKA

PENGELOLAAN ARSIP dalam upaya PELAYANAN INFORMASI PUBLIK

PENYUSUNAN JADWAL RETENSI ARSIP KEUANGAN

Transkripsi:

ARSIP SEBAGAI AKUNTABILITAS INSTANSI, PERLU DIKELOLA! Anna Nunuk Nuryani,Dra I. PENDAHULUAN Di masa reformasi sekarang ini ada satu keputusan politik penting yang disepakati oleh bangsa Indonesia yaitu keputusan untuk mewujudkan penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas KKN. Penyelenggaraan Negara yang bersih atau dikenal sebagai Good Governance merupakan suatu harapan atau semangat untuk menuju kemajuan Negara meninggalkan pola lama yang tidak sesuai lagi dengan tatanan masyarakat yang telah berubah. Ada beberapa karakteristik Good Governance, diantaranya yaitu : 1. Prinsip kepastian hukum, yaitu penyelenggaraan pemerintahan yang berdasarkan pada hukum dan peraturan perundang undangan, serta asas kepatutan dan kepedulian. 2. Prinsip keterbukaan, yaitu membuka diri terhadap hak masyarakat untuk memperoleh informasi yang benar, jujur dan tidak diskriminatif tentang penyelenggaraan pemerintahan sekaligus memberi teladan praktek kehidupan yang demokratis dan transparan. 3. Prinsip akuntabilitas publik, yaitu setiap kegiatan birokrasi pemerintah harus dapat dipertanggungjawabkan kepada rakyat sebagai kedaulatan bangsa. 4. Prinsip profesionalitas, yaitu Biroklasi pemerintahan harus mampu menunjukkan kapabilitas dan akseptabilitas dalam mengemban tugas tugas pelayanan masyarakat. Dari uraian diatas menunjukkan bahwa terwujudnya penyelenggaraan Good Governance memerlukan adanya kewajiban pemerintah untuk menyampaikan pertanggungjawaban ( akuntabilitas ) kepada publik atau masyarakat dan pihak lainnya mengenai keberhasilan atau kegagalan misi instansi dalam mencapai tujuan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.

Akuntanbilitas instansi merupakan kewajiban setiap instansi untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta pengelolaan sumber daya dan kebijaksanaan yang diberikan kepada instansi tersebut berdasarkan perencanaan strategis yang dirumuskan sebelumnya. Dalam upaya mewujudkan akuntanbilitas yang efektif seperti yang telah digambarkan diatas pasti memerlukan dukungan informasi, khususnya informasi arsip yang lengkap, reliable, dan otentik. Arsip sebagai sumber informasi tidak dapat direkayasa, arsip akan merekam segala kegiatan/transaksi yang telah dilakukan oleh instansi dengan apa adanya. Sehingga untuk keperluan tersebut agar setiap instansi dapat menunjukan akuntabilitasnya,maka mutlak bagi setiap instansi untuk mempersiapkan program pengelolaan arsipnya secara serius dan sesuai peraturan yang berlaku.. II. PENGELOLAAN ARSIP Permasalahan permasalahan yang timbul di bidang kearsipan,yang indikasinya terlihat seperti : arsip sukar ditemukan apabila segera diperlukan, penumpukan arsip yang memenuhi ruang kerja, bercampurnya arsip lama dan baru, hilang atau musnahnya arsip yang bernilai guna tinggi dan sebagainya,dikarenakan kurang disikapinya pengelolaan arsip diinstansi secara baik, benar dan efisien. Pengelolaan arsip atau manajemen arsip dapat diartikan sebagai pengendalian arsip secara sistematis mulai dari penciptaan, penggunaan dan pemeliharaan, sampai dengan penyusutan ( life of cycles ). Proses pengendalian arsip diantaranya meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan terhadap semua aspek yang terlihat dalam proses kearsipan, yaitu : Sistem pengelolaan Arsip Bertumpu pada life of cycles ( daur hidup arsip ) adalah pengelolaan arsip yang praktis dan operasional,yang terdiri dari sub- sub sistem : - Desain formulir, Sebagai kegiatan dalam tahap penciptaan arsip (creation ) merupakan pengendalian terhadap terciptanya arsip. - Tata persuratan, Berkaitan dengan pengendalian pembuatan,penetapan bentuk,jenis,sifat surat,serta kewenangan penandatanganan surat, standar kertas yang akan mendukung terwujudnya penyelenggaraan kearsipan yang lebih akuntabel.

- Pengurusan surat, Distribusi informasi arsip memainkan peran penting dalam proses kearsipan,karena akan berkaitan dengan penelusuran informasi yang berhubungan dengan rentang instansinya,yang menjadi lebih rumit terutama pada instansi yang berskala besar dengan volume dan beban kerja yang tinggi. - Pemberkasan arsip, Dalam tahap penggunaan dan pemeliharaan arsip, pengendalian akan mewujudkan tersusunnya penyimpanan arsip secara sistematis (filinf) sehingga data/fakta yang saling berhubungan tentang masalah /hal/obyek/ peristiwa dapat terkumpul menjadi satu dan berurutan. Untuk keperluan tersebut adanya klasifikasi dan indeks akan menentukan pengaturan/penataan arsip secara logis dan sistematis sehingga akan mewujudkan penataan arsip yang efektif. - Penyusutan arsip Arsip tidak hanya dipelihara (maintenance)akan tetapi harus pula mudah disisihkan (dispose) apabila fakta yang dikandungnya sudah tidak relevan lagi.penyusutan akan mengurangi jumlah arsip sehingga akan diperoleh penghematan ruangan dan pemeliharaan (cost benefit) penyusutan yang berhubungan dengan JRA dan didasarkan nilaiguna akan memberikan aspek legal dalam mencegah terjadinya pemusnahan arsip yang dapat dipertanggungjawaban. Organisasi Kearsipan yang Fungsional Penetapan organigsasi kearsipan yang fungsional akan sangat mendukung implementasi sistem pengelolaan arsip. Dengan penetapan tersebut akan ada pembagian kewenangan, tugas, dan tanggungjawab dalam pengelolaan arsip. Sumber Daya Manusia Kearsipan yang Profesional Pemberdayaan sumber daya manusia kearsipan merupakan langkah strategis dalam mewujudkan kearsipan yang sesuai dengan tuntutan era global.untuk keperluan tersebut pembinaan dan pengembangan professional SDM kearsipan agar dilakukan oleh instansi secara terus menerus melalui berbagai jalur. Prasarana dan Sarana Kearsipan yang Mampu Memenuhi Kebutuhan Pengawasan Kearsipan Agar pengelolahan arsip dapat berlangsung secara efektif dan efisien, perlu dilakukan pengawasan terhadap pengelolahan arsip dimaksud.pengawasan kearsipan adalah fungsi atau aktivitas membandingkan antara hasil yang dicapai dengan rencana yang dibuat.

Perlindungan Hukum atau Sanksi Pidana Keberadaan arsip sebagai informasi akan terjaga karena disamping memperhatikan aspek aspek pengelolahan, pembinaan, pengawasan,ada yang sangat penting yaitu adanya sanksi pidana terhadap tindakan tindakan yang merugikan terhadap arsip arsip tersebut. Pasal 11 UU No 7 Tahun 1971 tentang Ketentuan ketentuan pokok kearsipan, mengatur sanksi pidana sebagai berikut : 1. Barang siapa dengan sengaja dan dengan melarang hukum memiliki arsip sebagaimana dimaksudkan dalam pasal 1 huruf a Undang undang ini dapat dipidana dengan pidana penjara selama lamanya 10 ( sepuluh ) tahun. 2. Barang siapa yang menyimpan arsip sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 huruf a Undang undang ini, yang dengan sengaja memberitahukan hal hal tentang isi naskah itu kepada pihak ketiga yang tidak berhak mengetahuinya sedang ia diwajibkan merahasiakan hal hal tersebut dapat dipidana penjara seumur hidup atau selama lamanya 20 ( dua puluh ) tahun. 3. Tindak pidana yang tersebut dalam ayat ( 1) dan ayat ( 2 ) pasal ini adalah kejahatan. III. ARSIP SEBAGAI AKUNTANBILITAS INSTANSI Arsip tercipta karena berjalannya suatu fungsi administrasi,namun demikian arsip bukanlah hasil samping dari kegiatan administrasi,melainkan endapan rekaman informasi pelaksanaan dari kegiatan administrasi. Arsip merupakan suatu bukti dari suatu kejadian atau kegiatan yang direkam dalam bentuk yang nyata atau tangible,sehingga arsip memungkinkan untuk diketemukan kembali dan didayagunakan. Pemahaman tentang arsip dikalangan masyarakat dan juga aparatur seringkali belum dipahami secara benar,dalam upaya memahami arsip secara benar dan utuh,ada beberapa pengertian tentang arsip yaitu : 1. Arsip merupakan informasi terekam 2. Arsip tercipta karena adanya fungsi, kegiatan atau transaksi 3. Arsip merupakan bukti otentik Dalam konteks yang lebih luas ( budaya ) arsip ibarat mata uang yang mempunyai dua sisi, yang pertama asip merupakan bagian dari proses manajemen. Pada sisi lain arsip merupakan memori kolektif bangsa,sebagai bukti sejarah dan bahan penelitian penelitian.

Kaitan yang sangat erat antara arsip dan beroperasinya instansi,memberi justifikasi bahwa apa yang terekam dalam arsip adalah gambaran yang senyatanya tentang apa yang telah dikerjakan instansi. Adalah suatu hal yang wajar bila keharusan mengelola arsip didasarkan terutama pada kebutuhan dan kepentingan instansi pencipta arsip. Secara singkat kepentingan instansi atas pengelolaan arsip yang tertib yaitu : a. Sebagai landasan pengambilan keputusan b. Sebagai landasan untuk mempertahankan kelangsungan kebijakan secara konsisten dan efektif c. Mempertahankan akuntanbilitas d. Untuk menegakkan hukum terhadap keputusan pengadilan. IV. PENUTUP Ketika setiap kebijakan instansi / pemerintah harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat, arsip sebagai sumber informasi mempunyai peranan yang sangat strategis. Peranannya tidak hanya ketika keputusan akan diambil, tetapi juga saat kebijakan itu digugat oleh masyarakat. Kepentingan instansi yang begitu tinggi terhadap arsip,diantaranya sebagai bukti akuntabilitas bagi instansi tersebut,maka arsip arsip yang merupakan sumber informasi perlu dikelola secara sungguh - sungguh dengan berusaha memenuhi proses yang harus dilalui sesuai manajemen arsip yang berlaku.

DAFTAR BACAAN 1. Tap MPR RI No.XI /MPR/1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas Korupsi,Kolusi, dan Nepotisme. 2. Undang-Undang No. 7 Tahun 1971 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Kearsipan 3. Lembaga Administrasi Negara dan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (2000) Akuntabilitas dan Good Governance.