PENDAHULUAN. (corporate social responsibility) dikemukakan oleh John Elkington (1997) yang

dokumen-dokumen yang mirip
Kegiatan Porka sebagai Strategi Corporate Social Responsibility

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi situasi ekonomi pasar bebas. Perkembangan bisnis dalam

BAB I PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility (CSR) adalah salah satu kegiatan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia memiliki sumber daya alam yang berlimpah, yang kemudian

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu organisasi yang memproses sumber daya (input),

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berdirinya sebuah perusahaan pasti memiliki tujuan sosial, ekonomis dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. dihadapkan pada tanggung jawab yang berpijak atas single bottom line, yaitu

PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. untuk menghasilkan laba (profit oriented) agar dapat going concern. Namun,

BAB I PENDAHULUAN. Melihat ketatnya persaingan di industri transportasi, khususnya

BAB 1 PENDAHULUAN. sumber informasi penting yang dipakai oleh stakeholders untuk menilai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. kunci dari konsep pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. semakin maraknya komitmen untuk melaksanakan good governance. Pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan atau dalam bahasa Inggris adalah enterprise terdiri dari satu

I. PENDAHULUAN. Perkembangan dan pertumbuhan ekonomi menjadi agenda penting dalam

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi ditandai dengan perkembangan industri pada. umumnya. Perkembangan industri merupakan hasil dari perkembangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. pemegang saham (shareholders) saja namun juga mempunyai tanggung jawab

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai sebuah sistem dalam keberlanjutan dan keseimbangannya tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. memberikan beasiswa bagi pelajar atau pekerja yang berprestasi, disebabkan oleh aktifitas dari kegiatan produksi perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini bumi kita sedang mengalami berbagai permasalahan yang timbul

BAB 1 PENDAHULUAN. satu sumber daya utama. Tiap perusahaan memiliki tujuan yang berbeda-beda.

Corporate Social Responsibility (CSR) Bidang Pertanian

BAB 1 PENDAHULUAN. dikelola untuk menghasilkan barang atau jasa (output) kepada pelanggan

BAB 1 PENDAHULUAN. sejalan dengan semakin berkembangnya industrialisasi yang selanjutnya juga turut

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini topik mengenai Corporate Social Responsibility (selanjutnya

BAB I PENDAHULUAN. dalam memenangkan persaingan didalam dunia usaha adalah meningkatnya profit

BAB I PENDAHULUAN. Tanggung jawab sosial perusahaan atau yang lebih dikenal sebagai Corporate

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan merupakan suatu kesatuan usaha yang menghasilkan barang dan

BAB I PENDAHULUAN. termasuk bisnis. Para stakeholders seperti investor, pemerintah, dan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. jawab sosial dan peningkatkan kesejahteraan sosial. Sehingga perusahaan bukan

BAB I PENDAHULUAN. dalam kerusakan lingkungan dan masyarakat (Prastowo dan Huda, 2011:39).

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan teknologi, sosial ekonomi, budaya pada abad 18 ditandai

BAB I PENDAHULUAN. mencari keuntungan semata (profit-oriented). Prinsip dasar yang kemudian diterima

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Sejarah perkembangan akuntansi yang berkembang pesat setelah terjadi

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi dampak globalisasi, kemajuan informasi teknologi, dan keterbukaan

BAB I PENDAHULUAN. perhatian luas dari banyak kalangan. Diwajibkannya Corporate social

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan industri di sebuah Negara.Perkembangan perusahaan manufaktur

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan keunggulan kompetitif (competitive advantage) bisnisnya agar

BAB I PENDAHULUAN. manfaat ekonomi yang menjadi tujuan dibentuknya dunia usaha.

BAB I PENDAHULUAN. antara perusahaan dan masyarakat, yang sangat ditentukan oleh dampak yang

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam dunia bisnis yang semakin ketat seperti sekarang ini,

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan persaingan dunia bisnis saat ini mengharuskan perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN UKDW. environmental responsibility (Bakdi Soemanto dkk, 2007). Dari penjelasan diatas

BUSINESS ETHIC AND GOOD GOVERNANCE Corporate Social Responsbility (E-LEARNING)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam dunia industri yang sangat menuntut perbaikan berkelanjutan

BAB I PENDAHULUAN. mempertimbangkan faktor lingkungan hidup. Melalui CSR perusahaan tidak

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Tanggungjawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility mungkin

BAB I PENDAHULUAN. revolusi industri di Inggris ( ), menyebabkan pelaporan akuntansi lebih

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, melainkan dari segi sosial dan lingkungan. Penerapan Corporate Social

BAB I PENDAHULUAN. terjadi hubungan yang tidak harmonis antar perusahaan dengan lingkungan

I. PENDAHULUAN. sosial, ekonomi, politik, kesehatan, dan lingkungan makin banyak. Kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. dan pertumbuhan ekonomi lingkungan sekitar perusahaan yang sehat dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan sejumlah laba yang diinginkan. Dalam melakukan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. budaya (Novianty, 2011). Padahal di sisi lain perusahaan juga membawa

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Dewasa ini masyarakat semakin cermat dalam menilai dampak

BAB 1 PENDAHULUAN. lebih besar (community). Sebagai warga masyarakat, perusahaan membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tidak lagi dihadapkan pada tanggung jawab yang berpijak pada single bottom

BAB I PENDAHULUAN. sosial inilah yang menjadi filosofi lahirnya CSR (Corporate Social Responsibility)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Citra perusahaan adalah sesuatu yang penting untuk dijaga dan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional dalam suatu negara bukan merupakan tanggung

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, penerapan Corporate Social Responsibility (CSR) khususnya di

BAB 1 PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan persaingan dan tantangan yang semakin ketat. Untuk menghadapi

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan ekonomi dilakukan oleh pelaku-pelaku ekonomi, baik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada tahun 2013 salah satu brand dari perusahaan Unilever Indonesia yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada saat ini pelaksanaan Corporate Governance sangat diperlukan untuk

BAB I PENDAHULUAN. CSR (Corporate Social Responsibility) adalah suatu tindakan atau konsep

BAB I PENDAHULUAN. Program Corporate Social Reponsibility (CSR) merupakan salah satu kewajiban

BAB 1 PENDAHULUAN. kontribusinya dalam kehidupan komunitas lokal sebagai rekanan dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun terakhir Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi ini tingkat persaingan antar perusahaan sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya suatu perusahaan didirikan dengan tujuan untuk memperoleh

LAMPIRAN. 1. Surat Tugas 2. Daftar hadir peserta pengabdian masyarakat 3. Materi pengabdian masyarakat 4. Foto kegiatan

Pengantar. responsibility (CSR).

BAB I PENDAHULUAN. relevan dalam konteks ekonomi saat ini (Garzella & Fiorentino, 2014). Mardikanto (2014:83)

BAB I PENDAHULUAN. publik eksternalnya adalah mereka yang berada di luar bagian dari organisasi atau

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. korporasi tidak hanya dituntut memiliki kepedulian pada isu-isu lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan dampak positif dan dampak negatif bagi masyarakat. Dampak

BAB 1 PENDAHULUAN. pasangan hidup yang saling memberi dan membutuhkan. Kontribusi dan

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab pada aspek keuntungan secara ekonomis saja, yaitu nilai

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap perusahaan memiliki keinginan untuk memperkuat dan memperluas

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era globalisasi sekarang ini menyebabkan persaingan dalam dunia

BAB1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan semata (single bottom line), melainkan juga beberapa aspek penting

17 BAB 1 PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Nilai Perusahaan sangat penting dalam tingkat keberhasilan perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility (CSR) memunculkan kesadaran baru dimana hal

I. PENDAHULUAN. Pemikiran yang mendasari Corporate Social Responsibility yang selanjutnya

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Satu terobosan besar perkembangan gema tanggungjawab sosial perusahaan (corporate social responsibility) dikemukakan oleh John Elkington (1997) yang terkenal dengan The Triple Bottom Line yang dimuat dalam buku Canibalts with Forks, the Triple Bottom Line of Tweentieth Century Business. Konsep tersebut mengakui bahwa jika perusahaan ingin sustain perlu memperhatikan 3 prinsip dasar yang dikenal dengan 3P, yaitu bukan hanya profit yang diburu, namun juga harus memberikan kontribusi positif kepada masyarakat (people) dan ikut aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan (planet) (Nor Hadi. 2014: 56). Mayoritas perusahaan mempunyai tanggungjawab sosial (corporate social responsibility) terutama perusahaan BUMN (Badan Usaha Milik Negara). Aspek tanggungjawab sosial perusahaan ini dipandang penting, karena tidak hanya mementingkan keuntungan materi bagi perusahaan, tetapi juga kepedulian kepada masyarakat untuk mencapai sukses dalam memperoleh simpati dan empati dari khalayak yang dikenal dengan corporate image. Salah satu strategi yang biasanya digunakan oleh perusahaan dalam menarik simpati publik yaitu dengan program corporate social responsibility, yang merupakan bentuk tanggungjawab sosial perusahaan terhadap masyarakat dan lingkungan. Bentuk tanggungjawab perusahaan melalui program corporate social responsibility (CSR) pun tidak dikhususkan untuk 1

2 masyarakat luas, perusahaan harus memperhatikan masyarakat internal yaitu para pegawai, karena keberhasilan suatu perusahaan tidak terlepas dari hasil kerja para pegawai, maka program corporate social responsibility (CSR) lebih penting untuk meningkatkan kualitas SDM yang sasarannya telah ditentukan oleh perusahaan. Program corporate social responsibility (CSR) dapat diberikan kepada publik internal maupun publik eksternal sesuai dengan tema yang diselenggarakan juga sesuai dengan tujuan dari perusahaan tersebut. Perusahaan perlu merangkai, mengkaji dan menetapkan strategi melalui corporate social responsibility guna keberlangsungan hidup perusahaan itu sendiri, seperti yang disampaikan oleh Nor Hadi yakni Social Responsibility dapat dijadikan strategi keberpihakan perusahaan terhadap masyarakat dan lingkungan, serta wahana untuk menjaga dan melakukan upaya-upaya prefentif dan represif terhadap kemungkinan munculnya akses negatif industrialisasi (Nor Hadi, 2014: vi). Corporate Social Responsibility berhubungan erat dengan "pembangunan berkelanjutan", dimana ada argumentasi bahwa suatu perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata berdasarkan faktor keuangan misalnya keuntungan, melainkan juga harus berdasarkan konsekuensi sosial dan lingkungan untuk saat ini maupun untuk jangka panjang. Corporate Social Responsibility merupakan bentuk kerjasama antara perusahaan (tidak hanya Perseroan Terbatas) dengan segala hal (stakeholders) yang secara langsung maupun tidak langsung berinteraksi dengan perusahaan untuk tetap menjamin keberadaan dan kelangsungan hidup usaha (sustainability) perusahaan tersebut. (Widjaja & Yeremia, 2008: 7)

3 PT. Kereta Api Indonesia (Persero) adalah perusahaan BUMN (Badan Usaha Milik Negara) yang bergerak dalam bidang jasa transportasi, yang mengkhususkan diri dalam jasa transportasi darat yaitu kereta api, juga bertujuan untuk turut serta melaksanakan dan pembangunan nasional khususnya di bidang transportasi kereta api yang meliputi usaha pengangkutan orang dan barang dengan kereta api. Di tahun 2014, PT. Kereta Api Indonesia (Persero) telah mendapatkan 89 penghargaan dan prestasi. Penghargaan terakhir di tahun 2014 diberikan oleh The Indonesia Good Corporate Governance Award 2014 dalam kategori Indonesia Trusted Companies. Berbagai macam bentuk penghargaan dan prestasi yang telah diraih oleh PT. Kereta Api Indonesia (Persero) ini merupakan bukti nyata hasil kerja keras dan kerjasama para pegawai yang memiliki dedikasi dan komitmen yang tinggi dari para pegawai terhadap perusahaan demi terbentuknya corporate image. Karena PT. Kereta Api Indonesia (Persero) merupakan badan usaha milik negara, maka harus tunduk pada UU Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan UU Nomor 19 tahun 2003 tentang BUMN 1. Kedua undang-undang diatas berkaitan erat dengan tanggungjawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility). Dalam implementasinya, program Corporate Social Responsibility mempunyai peran penting, terlebih dalam konteks pembentukan citra perusahaan. Dalam pelaksanaannya yang perlu dilakukan oleh perusahaan yakni mulai dari proses pengumpulan fakta, perumusan masalah, perencanaan dan pemrograman, aksi dan 1 http://www.hukumonline.com/pusatdata/downloadfile/fl41177/parent/23129

4 komunikasi, hingga evaluasi untuk mengetahui sikap publik eksternal dan publik internal terhadap perusahaan. Sebenarnya tujuan dari implementasi program Corporate Social Responsibility adalah dalam rangka memperkuat keberlanjutan perusahaan yang bergerak di sektor eksplorasi alam. Untuk memperkuat suatu perusahaan dibutuhkan para pegawai yang matang, kuat dan siap untuk menghadapi dunia kerja, dengan jalan membangun dan meningkatkan kerjasama serta melatih solidaritas antar pegawai yang kemudian difasilitasi oleh perusahaan dengan menyusun kegiatan-kegiatan internal, karena pada hakekatnya pondasi (pegawai) yang kuat akan memberikan hasil yang sangat baik bagi masyarakat luas. Implementasi dari CSR di PT. Kereta Api Indonesia (Persero) itu sendiri terbagi menjadi dua, yakni penugasan yang diatur melalui UU Nomor 19 tahun 2003 dan umumnya dilakukan oleh korporasi yang diatur melalui UU Nomor 40 tahun 2007. Untuk penugasan (UU Nomor 19 tahun 2003) itu sendiri terbagi menjadi dua program yaitu program kemitraan dan program bina lingkungan yang harus dijalankan oleh perusahaan. Sedangkan yang dilakukan korporasi (UU Nomor 40 tahun 2007) dilakukan melalui program community relations. Program community relations ini dilakukan untuk eksternal perusahaan dan internal perusahaan. Salah satu program community relations internal yang dilakukan oleh PT. Kereta Api Indonesia (Persero) yaitu kegiatan olahraga dan kesenian, khusus untuk kegiatan olahraga diadakan kegiatan Porka (Pekan Olahraga Kereta Api) yang dilakukan secara periodik.

5 Berdasarkan pemaparan di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai Strategi Corporate Social Responsibility PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Melalui Kegiatan Pekan Olahraga Kereta Api. 1.2 Rumusan Masalah Dalam penelitian ini, peneliti merumuskan masalah penelitian sebagai berikut "Bagaimana Strategi Corporate Social Responsibility PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Melalui Kegiatan Pekan Olahraga Kereta Api?" 1.3 Identifikasi Masalah Untuk menjelaskan rumusan masalah yang diteliti dalam penelitian ini, maka peneliti mengidentifikasikan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana penerapan konsep triple bottom line yang merupakan prinsip dasar dalam melaksanakan aktivitas CSR yang dilakukan PT. Kereta Api Indonesia (Persero)? 2. Bagaimana strategi PT. Kereta Api Indonesia (Persero) dalam membangun corporate image melalui CSR? 3. Bagaimana aktivitas internal PT. Kereta Api Indonesia (Persero) dalam mendukung peran CSR? 4. Bagaimana komitmen pegawai terhadap perusahaan dengan diadakannya kegiatan Porka?

6 1.4 Maksud Dan Tujuan Penelitian 1.4.1 Maksud Penelitian Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Strategi Corporate Social Responsibility PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Melalui Kegiatan Pekan Olahraga Kereta Api. 1.4.2 Tujuan Penelitian Suatu penelitian tentunya memiliki tujuan, dimana tujuan dari penelitian yang dilakukan akan dijelaskan seperti yang ada di bawah ini. Tujuan-tujuan penelitian meliputi : a. Untuk mengetahui penerapan konsep triple bottom line yang merupakan prinsip dasar dalam melaksanakan aktivitas CSR yang dilakukan PT. Kereta Api Indonesia (Persero). b. Untuk mengetahui strategi PT. Kereta Api Indonesia (Persero) dalam membangun corporate image melalui CSR. c. Untuk mengetahui aktivitas internal PT. Kereta Api Indonesia (Persero) dalam mendukung peran CSR. d. Untuk mengetahui komitmen pegawai terhadap perusahaan dengan diadakannya kegiatan Porka.

7 1.5 Kegunaan Penelitian 1.5.1 Kegunaan Teoritis Secara teoritis penelitian ini memiliki kegunaan sebagai salah satu pengembangan ilmu komunikasi secara umum dan pengembangan keilmuan. Hasil penelitian ini secara teoritis dapat digunakan untuk mengetahui strategi Corporate Social Responsibility PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Melalui Kegiatan Pekan Olahraga Kereta Api dan dapat memberikan pengetahuan mengenai kegiatan komunikasi yang efektif dan juga membuka wawasan dan pengetahuan baru bagi penulis. 1.5.2 Kegunaan Praktis a. Kegunaan untuk Peneliti dan Program Studi Penelitian ini dapat berguna secara praktis bagi penelitian sebagai pengaplikasian ilmu atau teori yang sudah peneliti dapatkan selama mengikuti perkuliahan. Selain itu, penelitian ini dapat berguna bagi mahasiswa Universitas Islam Bandung khususnya dan program studi ilmu komunikasi secara umum sebagai bahan literatur. Literatur ini pun bisa berguna, terutama bagi peneliti selanjutnya yang melakukan penelitian pada bahan kajian penelitian yang sama. b. Kegunaan untuk Perusahaan yang diteliti Penelitian ini dapat berguna sebagai informasi, rekomendasi bagi PT. Kereta Api Indonesia (Persero) sebagai bahan evaluasi dan masukan untuk

8 menyusun kebijakan atau regulasi strategi Corporate Social Responsibility yang telah dilakukan. 1.6 Setting Penelitian 1.6.1 Ruang Lingkup Agar tidak menimbulkan salah penafsiran dan mencegah meluasnya objek penelitian, juga agar lebih terarah dan memudahkan dalam pemecahannya, maka peneliti memberikan batasan masalah sebagai berikut : a. Informasi pada penelitian ini dibatasi hanya pada unit CSR PT. Kereta Api Indonesia (Persero). b. Penelitian ini dibatasi pada pelaksanaan Porka (Pekan Olahraga Kereta Api) sebagai strategi Corporate Social Responsibility (CSR) di PT. Kereta Api Indonesia (Persero). 1.6.2 Pengertian Istilah 1. Pengertian Strategi Menurut Siagian pengertian strategi yaitu serangkaian keputusan dan tindakan mendasar yang dibuat oleh manajemen puncak dan diimplementasikan oleh seluruh jajaran suatu organisasi dalam rangka pencapaian tujuan organisasi tersebut (Siagian, 2004: 17). Pengertian strategi lainnya seperti yang diutarakan Craig & Grant adalah strategi merupakan penetapan sasaran dan tujuan jangka panjang sebuah perusahaan dan arah

9 tindakan serta alokasi sumber daya yang diperlukan untuk mencapai sasaran dan tujuan (Craig&Grant, 2002: 124). 2. Pengertian PORKA (Pekan Olahraga Kereta Api) Menyambut HUT PT Kereta Api Indonesia (Persero) ke-69, PT KAI menyelenggarakan Pekan Olahraga Kereta Api (PORKA) se-jawa dan Sumatera dengan mengundang partisipasi seluruh insan perkeretaapian termasuk anak perusahaan. Porka bertujuan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan dan kebugaran jasmani pegawai, serta untuk menampung minat dan bakat para pegawai khususnya dalam bidang olahraga dan kesenian, dengan harapan pegawai dapat menjaga kekompakan kerja serta menjaga kesehatan tanpa mengganggu kewajibannya dalam bekerja. Selain itu, diarahkan untuk meningkatkan prestasi dan image perusahaan. 3. Pengertian Corporate Social Responsibility (CSR) Corporate Social Responsibility merupakan bentuk kerjasama antara perusahaan (tidak hanya Perseroan Terbatas) dengan segala hal (stakeholders) yang secara langsung maupun tidak langsung berinteraksi dengan perusahaan untuk tetap menjamin keberadaan dan kelangsungan hidup usaha (sustainability) perusahaan tersebut (Widjaja & Yeremia, 2008: 7).

10 1.7 Kerangka Pemikiran 1.7.1 Konsep Triple Bottom Line Profit, merupakan satu bentuk tanggungjawab yang harus dicapai perusahaan, bahkan mainstream ekonomi yang dijadikan pijakan filosofis operasional perusahaan, profit merupakan orientasi utama perusahaan. Meskipun dengan berjalannya waktu menuai protes banyak kalangan, yang tidak relevan menjadi dasar strategi operasional perusahaan. Mana mungkin perusahan tanpa didukung oleh kemampuan mencetak keuntungan yang memadai mampu menjamin dan mempertahankan going concern. Peningkatan kesejahteraan personil dalam perusahaan, meningkatkan tingkat kesejahteraan pemilik (shareholder), peningkatan kontribusi bagi masyarakat lewat pembayaran pajak, melakukan ekspansi usaha dan kapasitas produksi membutuhkan sumber dana, yang hal itu bisa dilakukan manakala didukung kemampuan menciptakan keuntungan (profit) perusahaan (Nor Hadi, 2014: 57). People, merupakan lingkungan masyarakat (community) di mana perusahaan berada. Mereka adalah para pihak yang mempengaruhi dan dipengaruhi perusahaan. Dengan demikian, community memiliki interrelasi kuat dalam rangka menciptakan nilai bagi perusahaan. Hampir tidak mungkin, perusahaan mampu menjalankan operasi secara survive tanpa didukung masyarakat sekitar. Disitulah letak terpenting dari kemauan dan kemampuan perusahaan mendekatkan diri dengan masyarakat lewat strategi social responsibility (Nor Hadi, 2014: 58).

11 Planet, merupakan lingkungan fisik (sumberdaya fisik) perusahaan. Lingkungan fisik memiliki signifikasi terhadap eksistensi perusahaan. Mengingat, lingkungan merupakan tempat di mana perusahaan menopang. Satu konsep yang tidak bisa diniscayakan adalah hubungan perusahaan dengan alam yang bersifat sebab-akibat. Kerusakan lingkungan, eksploitasi tanpa batas keseimbangan, cepat atau lambat akan mengahancurkan perusahaan dan masyarakat (Nor Hadi, 2014:58).

12 CSR Triple Bottom Line PT. KAI merupakan Perseroan dan Badan Usaha Milik Negara, diatur oleh : UU Nomor 40 tahun 2007 UU Nomor 19 tahun 2003 implementasi Corporate image Penugasan (UU Nomor 19 tahun 2003) Umumnya dilakukan korporasi (UU Nomor 40 tahun 2007) F Program Kemitraan Program Bina Lingkungan Program Community Relation E E internal eksternal D B PORKA (Pekan Olahraga Kereta Api) A C Strategi Corporate Social Responsibility PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Melalui Kegiatan Pekan Olahraga Kereta Api K Bagan 1.1 Kerangka Pemikiran Sumber : Peneliti (2015)

13 Maksud kerangka pemikiran di atas yakni, secara universal setiap perusahaan menggunakan landasan triple bottom line, walaupun semua perusahaan pada dasarnya untuk mencari profit, namun dalam konsep ini perusahaan harus memperhatikan lingkungan dan masyarakat. Secara khusus Corporate Social Responsibility itu diatur oleh UU Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan UU Nomor 19 tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara, karena PT. Kereta Api Indonesia (Persero) merupakan perseroan dan merupakan Badan Usaha Milik Negara maka harus patuh kepada undang-undang yang sudah ditetapkan. Implementasi dari Corporate Social Responsibility yang telah diatur dalam undang-undang tersebut ada dua yakni berupa penugasan yang diatur dalam UU Nomor 19 tahun 2003 dan umumnya dilakukan oleh korporasi yang diatur dalam UU Nomor 40 tahun 2007. Adapun program-program yang dirancang dalam penugasan (UU Nomor 19 tahun 2003) yang dilakukan oleh PT. Kereta Api Indonesia (Persero) yakni program kemitraan dan program bina lingkungan. Sedangkan program yang dilakukan korporasi (UU Nomor 40 tahun 2007) yakni program community relations, baik internal maupun eksternal. Program community relations internal di PT. Kereta Api Indonesia (Persero) salah satunya yaitu Porka (Pekan Olahraga Kereta Api). Dari situlah maka penelitian ini menitikberatkan kepada strategi Corporate Social Responsibility PT. Kereta Api Indonesia (Persero) melalui pelaksanaan Porka, dan pelaksanaan Porka merupakan salah satu strategi dalam mencapai corporate image.