PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

dokumen-dokumen yang mirip
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (BLHD) PROVINSI BANTEN

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR LAPORAN KEUANGAN DINAS PENDAPATAN KABUPATEN BLITAR

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN ( CALK )

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR LAPORAN KEUANGAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD)

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

LAPORAN KEUANGAN APBD TAHUN ANGGARAN 2017

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

BUPATI BLITAR P E R TA N G G U N G JA W A BA N P E L A K S A N A A N A N G G A R A N P E N D A P A TA N D A N BE L A N JA D A E R A H

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR LAPORAN KEUANGAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD)

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB I PENDAHULUAN. Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK) Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu Tahun 2015

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR LAPORAN KEUANGAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD) KANTOR KECAMATAN SANANKULON

KEBIJAKAN AKUNTANSI PELAPORAN KEUANGAN

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

LAPORAN KEUANGAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD) SEKRETARIAT DAERAH DAN Pos Bupati / Wakil Bupati TAHUN ANGGARAN 2013

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (BLHD) PROVINSI BANTEN

KABUPATEN SUBANG N E R A C A DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL PER 31 DESEMBER TAHUN 2015 DAN TAHUN 2014

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NERACA PER 31 Desember 2009 dan 2008

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (BLHD) PROVINSI BANTEN

LAPORAN KEUANGAN BERBASIS AKRUAL SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MUKOMUKO CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

BAB X KEBIJAKAN AKUNTANSI KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN

BAB IV KEBIJAKAN AKUNTANSI

LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

BAB II PERUBAHAN KEBIJAKAN UMUM APBD Perubahan Asumsi Dasar Kebijakan Umum APBD

Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2015

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

-1- KEBIJAKAN AKUNTANSI PENDAPATAN-LRA, BELANJA, TRANSFER DAN PEMBIAYAAN

LAPORAN KEUANGAN 1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN

LAPORAN KEUANGAN POKOK 1. Neraca Komparatif NERACA PEMERINTAH KABUPATEN SAROLANGUN Per 31 Desember 2009 Dan 2008 (Dalam Rupiah)

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR LAPORAN KEUANGAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD)

DAFTAR ISI. Daftar Isi Pernyataan Tanggung Jawab Laporan Realisasi Anggaran Neraca Catatan Atas Laporan Keuangan...

1.3 Sistematika penulisan catatan atas laporan SKPD

LAPORAN KEUANGAN POKOK. PEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI N E R A C A Per 31 Desember Tahun 2009 dan Tahun 2008

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD) DINAS SOSIAL KABUPATEN BLITAR BAB I PENDAHULUAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN AKHIR TAHUN (CALK) T.A 2013

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD) BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN BLITAR BAB I PENDAHULUAN

PEMERINTAH KOTA SEMARANG NERACA PER 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Audited)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD) BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN BLITAR BAB I PENDAHULUAN

PEMERINTAH KOTA SEMARANG NERACA PER 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Audited)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (CALK) DINAS PENDIDIKAN KAB TEMANGGUNG 2014 BAB I PENDAHULUAN

BAB VI PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PPKD

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

Kata Pengantar. Binjai, 27 Februari 2017 Pengguna Anggaran. Ir. Dewi Anggeriani NIP

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan. daerah sebagai penyelenggara pemerintah daerah.

KEBIJAKAN AKUNTANSI NOMOR 5 LAPORAN ARUS KAS

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN DAN IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN

BAB IV KEBIJAKAN AKUNTANSI

Struktur organisasi Dinas Sosial Kota Bandung ditetapkan dengan Perda nomor 13 tahun 2007 tentang Susunan Organisasi Dinas Pemerintah Kota Bandung.

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 71 TAHUN 2014

DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016 Dengan Angka Perbandingan Tahun

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KECAMATAN ANTAPANI KOTA BANDUNG TAHUN ANGGARAN 2014

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

4.2 Penjelasan Pos-pos Neraca Aset Lancar. 31 Desember Desember , ,24. 1 Kas di Kas Daerah

PEMERINTAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU NERACA Per 31 Desember 2015 dan 2014

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN PROVINSI BANTEN AKHIR TAHUN ANGGARAN 2015

BUPATI GARUT P E R A T U R A N B U P A T I G A R U T NOMOR 105 TAHUN 2012 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH KABUPATEN GARUT

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

Akuntansi sektor publik memiliki peran utama untuk menyiapkan laporan. keuangan sebagai salah satu bentuk pelaksanaan akuntabilitas publik.

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH KABUPATEN MALANG UNTUK TAHUN ANGGARAN 2007

PEMERINTAH KOTA PADANG PANJANG LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012.

LAPORAN ARUS KAS I. PENDAHULUAN I.1 Tujuan

KEBIJAKAN AKUNTANSI NOMOR 05 LAPORAN ARUS KAS

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PERNYATAAN NO. 03 LAPORAN ARUS KAS

Catatan Atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan ini 1

KEBIJAKAN AKUNTANSI BEBAN DAN BELANJA

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

KEBIJAKAN LRA A. TUJUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH. RSUD Dr. MOEWARDI. Jl. Kol. Sutarto 132 Telp Fax Surakarta CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA LAPORAN REALISASI ANGGARAN

PEMERINTAH KABUPATEN SUBANG DINAS PETERNAKAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.3 Tujuan Pembahasan Masalah

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LUWU UTARA INSPEKTORAT KABUPATEN N E R A C A PER 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dalam Rupiah)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI DAN UKM PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO

BAB V PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN SKPD

NERACA PEMERINTAH KABUPATEN KARIMUN PER 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

PEMERINTAH KABUPATEN SUBANG DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

LAPORAN ARUS KAS STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL PERNYATAAN NO. 03 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PERNYATAAN NO.

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

KOREKSI KESALAHAN, PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, PERUBAHAN ESTIMASI AKUNTANSI, DAN OPERASI YANG TIDAK DILANJUTKAN

LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN (REVISI) GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN 2014 REALISASI (Rp)

5.1. KINERJA KEUANGAN MASA LALU

Anggaran Realisasi Realisasi Cat

PENGANTAR. Djoko Sartono, SH, M.Si Laporan Keuangan Kabupaten Sidoarjo

Transkripsi:

4. 4.1. PENDAHULUAN 4.1.1. Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan Laporan Keuangan disusun untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas pelaporan selama satu periode pelaporan. Laporan Keuangan terutama digunakan untuk mengetahui nilai sumber daya ekonomi yang dimanfaatkan untuk melaksanakan kegiatan operasional pemerintahan, menilai kondisi keuangan, mengevaluasi efektifitas dan efisiensi suatu entitas pelaporan, serta membantu menentukan ketaatan terhadap peraturan perundangundangan yang berlaku. Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah disusun untuk menyajikan informasi yang bermanfaat bagi para pengguna laporan dalam menilai akuntabilitas dan membuat keputusan baik keputusan ekonomi, sosial, maupun politik dengan: 1. Menyediakan informasi mengenai kesesuaian cara memperoleh sumber daya ekonomi dan alokasinya dengan anggaran yang ditetapkan serta peraturan perundangundangan; 2. Menyediakan informasi mengenai jumlah sumber daya ekonomi yang digunakan dalam kegiatan Pemerintah Daerah serta hasil-hasil yang telah dicapai; 3. Menyediakan informasi mengenai upaya Pemerintah Daerah dalam mendanai seluruh kegiatan yang mencukupi kebutuhan kas; 4. Menyediakan informasi mengenai posisi keuangan dan kondisi Pemerintah Daerah berkaitan dengan sumber-sumber penerimaan, baik jangka pendek maupun jangka panjang, termasuk yang berasal dari pungutan pajak dan retribusi; 5. Menyediakan informasi mengenai perubahan posisi keuangan Pemerintah Daerah, mengenai kenaikan atau penurunan, sebagai akibat kegiatan yang dilakukan selama periode pelaporan. Untuk memenuhi tujuan-tujuan tersebut, laporan keuangan Pemerintah Daerah menyediakan informasi mengenai pendapatan, belanja, pembiayaan, aset, kewajiban, ekuitas dana, dan arus kas Pemerintah Daerah. 4.1.2. Landasan Hukum 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 3. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundangundangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); Laporan Keuangan Daerah Kabupaten Blitar Tahun Anggaran 2012 8

4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); 5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang- Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah; 7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4503); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614); 11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 12. Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 23 Tahun 2008 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Blitar (Lembaran Daerah Kabupaten Blitar Tahun 2005 Nomor 3/E); 13. Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 1 Tahun 2012 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Blitar Tahun Anggaran 2012 (Lembaran Daerah Kabupaten Blitar Tahun 2012 Nomor 1/A); 14. Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 9 Tahun 2012 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Blitar Tahun Anggaran 2012 (Lembaran Daerah Kabupaten Blitar Tahun 2012 Nomor 3/A); 15. Peraturan Bupati Blitar Nomor 42 Tahun 2009 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kabupaten Blitar sebagaimana diubah terakhir dengan Peraturan Bupati Blitar Nomor 36 Tahun 2012 tanggal 20 Nopember 2012 tentang Perubahan atas Peraturan Bupati Nomor 42 Tahun 2009 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kabupaten Blitar; Laporan Keuangan Daerah Kabupaten Blitar Tahun Anggaran 2012 9

16. Peraturan Bupati Blitar Nomor 28 Tahun 2010 tentang Penambahan Lampiran Peraturan Bupati Blitar Nomor 42 Tahun 2009 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kabupaten Blitar (Berita Daerah Kabupaten Blitar Tahun 2010 Nomor 28/E) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Bupati Nomor 36 Tahun 2012 tentang Perubahan atas Peraturan Bupati Nomor ; 17. Peraturan Bupati Blitar Nomor 3 Tahun 2012 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2012 (Berita Daerah Kabupaten Blitar Tahun 2012 Nomor 1/A); 18. Peraturan Bupati Blitar Nomor 33 Tahun 2012 tentang Penjabaran Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2012 (Berita Daerah Kabupaten Blitar Tahun 2012 Nomor 33/A). 4.1.3. Unsur Laporan Keuangan 4.1.3.1. Laporan Neraca Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Blitar Tahun 2012 merupakan laporan yang mencakup seluruh aspek keuangan yang dikelola Pemerintah Kabupaten Blitar selama periode 1 Januari s.d 31 Desember 2012, yang terdiri atas : Neraca adalah laporan yang menggambarkan posisi keuangan tahun 2012 mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas dana pada tanggal pelaporan. Jumlah aset per 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp2.575.661.515.651,75 yang terdiri dari aset lancar sebesar Rp268.794.455.828,41, investasi jangka panjang sebesar Rp17.624.591.118,70, aset tetap sebesar Rp2.232.009.338.727,00, dana cadangan Rp0,00 dan aset lainnya sebesar Rp57.233.129.977,64. Jumlah kewajiban per 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp5.192.836.917,15 yang terdiri dari kewajiban jangka pendek sebesar Rp5.192.836.917,15, dan kewajiban jangka panjang sebesar Rp0,00. Jumlah ekuitas dana per 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp2.570.468.678.734,60 yang terdiri dari ekuitas dana lancar sebesar Rp263.601.618.911,26, ekuitas dana investasi sebesar Rp2.306.867.059.823,34, dan ekuitas dana cadangan sebesar Rp0,00. 4.1.3.2. Laporan Realisasi Anggaran Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara anggaran tahun 2012 dengan realisasinya, mencakup unsur-unsur pendapatan dan belanja. Realisasi pendapatan pada Tahun Anggaran 2012 adalah sebesar Rp1.380.532.579.040,42 mencapai 100,27% dari anggarannya. Realisasi belanja dan transfer pada Tahun Anggaran 2012 adalah sebesar Rp1.372.246.729.995,47 atau mencapai 90,88% dari anggarannya. 4.1.3.3. Laporan Arus Kas Laporan Arus Kas menyajikan informasi kas sehubungan dengan aktivitas operasi, aktivitas investasi aset non keuangan, aktivitas pembiayaan, dan aktivitas transaksi non anggaran yang menggambarkan saldo awal, kenaikan/penurunan bersih kas, dan saldo akhir kas daerah selama periode tertentu. Saldo awal kas per 1 Januari 2012 sebesar Rp137.297.798.216,51 selama periode tahun 2012 terjadi kenaikan kas sebesar Rp723.928.390,67 sehingga saldo akhir kas daerah per 31 Desember 2012 Rp138.021.726.607,18. Laporan Keuangan Daerah Kabupaten Blitar Tahun Anggaran 2012 10

4.1.3.4. Catatan atas Laporan Keuangan Catatan atas Laporan Keuangan menyajikan informasi tentang penjelasan pos-pos laporan keuangan dalam rangka pengungkapan yang memadai, antara lain mengenai dasar penyusunan laporan keuangan, kebijakan akuntansi, kejadian penting lainnya, dan informasi tambahan yang diperlukan. Dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran, pendapatan dan belanja diakui berdasarkan basis kas, yaitu pada saat kas diterima atau dikeluarkan oleh dan dari kas daerah. 4.1.4. Sistematika Penulisan Catatan atas Laporan Keuangan Sistematika penulisan Catatan atas Laporan Keuangan adalah sebagai berikut: Bab I. Pendahuluan 1.1. Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan 1.2. Landasan Hukum 1.3. Unsur Laporan Keuangan 1.4. Sistematika Penulisan Catatan atas Laporan Keuangan Bab II. Ekonomi Makro, Kebijakan Keuangan, dan Program Pencapaian Target Kinerja APBD 2.1. Ekonomi Makro 2.2. Kebijakan Keuangan 2.3. Program Pencapaian Target Kinerja APBD Bab III. Ikhtisar Pencapaian Kinerja Keuangan 3.1. Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan 3.2. Hambatan dan Kendala Bab IV. Kebijakan Akuntansi 4.1. Entitas Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Daerah 4.2. Basis Akuntansi yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan 4.3. Penerapan Kebijakan Akuntansi Bab V. Penjelasan Laporan Keuangan 5.1. Rincian Penjelasan Masing-Masing Pos-Pos Pelaporan Keuangan 5.1.1. Aset 5.1.2. Kewajiban 5.1.3. Ekuitas 5.1.4. Pendapatan 5.1.5. Belanja 5.1.6. Pembiayaan 5.1.7. Komponen-komponen Arus Kas Bab VI. Penutup Laporan Keuangan Daerah Kabupaten Blitar Tahun Anggaran 2012 11

4.2. Ekonomi Makro, Kebijakan Keuangan, dan Program Pencapaian Target Kinerja APBD 4.2.1. Ekonomi Makro Dalam penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sangat dipengaruhi oleh besaran-besaran makro ekonomi seperti pertumbuhan ekonomi, nilai tukar rupiah, dan tingkat inflasi. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) adalah total nilai produksi barang dan jasa yang diproduksi dalam wilayah tertentu dan dalam waktu tertentu (biasanya dihitung dalam jangka waktu satu tahun). Dalam penghitungannya nilai PDRB didasarkan atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga konstan (harga pada tahun tertentu) dengan tahun dasar tahun 2000. PDRB Kabupaten Blitar tahun 2011 untuk atas dasar harga konstan maupun atas dasar harga berlaku mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini terlihat pada tabel berikut. Tabel 1 Perkembangan PDRB dan Pendapatan Perkapita Kabupaten Blitar Tahun 2008-2011 URAIAN SAT TAHUN 2008 2009 2010* 2011** PDRB ADHB Rp 9.935.944,23 11.011.362,01 12.308.947,48 13.785.005,89 PDRB ADHK Rp 5.126.942,58 5.392.757,37 5.720.374,71 6.082.188,80 PDRB Perkapita ADHB Rp 8.970.187,00 9.898.788,00 11.023,211,00 12.276.013,73 PDRB Perkapita ADHK Rp 4.628.612,00 4.847.880,00 5.122.851,00 5.416.394,73 Sumber : BPS Kabupaten Blitar Tahun 2012 *) Angka diperbaiki **) Angka sementara Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa PDRB Kabupaten Blitar selalu mengalami peningkatan baik PDRB atas dasar harga berlaku maupun PDRB Perkapita. Hal ini menunjukkan total produksi barang dan jasa masyarakat Kabupaten Blitar meningkat terus pada empat tahun terakhir yaitu tahun 2008 s.d 2011. Sedangkan distribusi sektor terhadap PDRB dapat dilihat pada tabel berikut. No Tabel 2 Distribusi Sektor Terhadap PDRB dan Pendapatan Perkapita Kabupaten Blitar Tahun 2008-2011 Sektor Tahun 2008 2009 2010* 2011** 1 Pertanian 47,92 47,41 45,54 44,40 2 Pertambangan dan Penggalian 2,38 2,36 2,36 2,54 3 Industri Pengolahan 2,65 2,58 2,55 2,44 4 Listrik, Gas, dan Air Bersih 0,42 0,41 0,40 0,40 5 Konstruksi 2,15 2,19 2,38 2,45 6 Perdagangan, Hotel, dan Restoran 26,86 27,75 28,93 29,67 7 Pengangkutan dan Komunikasi 2,34 2,32 2,30 2,27 8 Bank dan Lembaga Keuangan Lain 4,27 4,36 4,43 4,53 9 Jasa jasa 11,01 10,92 11,09 11,30 Sumber : BPS Kabupaten Blitar Tahun 2012 *) Angka diperbaiki **) Angka sementara Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa kontribusi terbesar terhadap PDRB Kabupaten Blitar adalah sektor pertanian, disusul dengan sektor perdagangan, hotel dan restoran, serta sektor jasa - jasa. Laporan Keuangan Daerah Kabupaten Blitar Tahun Anggaran 2012 12

Dengan demikian maka Kabupaten Blitar masih sangat tergantung pada sektor pertanian dibanding sektor industri. Ketergantungan pada sektor pertanian ini sangat dipengaruhi oleh kondisi alam Kabupaten Blitar. Namun demikian dari sektor pertanian ini persentasenya semakin menurun karena banyaknya lahan pertanian yang beralih fungsi menjadi perumahan, kantor, ataupun fasilitas umum lainnya. Sedangkan sektor perdagangan, hotel, dan restoran sendiri semakin meningkat seiring berkembangnya jaman serta era globalisasi yang berpengaruh terhadap gaya hidup masyarakat Kabupaten Blitar. Jika dilihat dari pertumbuhan tiga sektor utama pembentuk PDRB yaitu sektor primer, sekunder, dan tersier maka sektor tersier memiliki laju pertumbuhan yang paling besar disusul dengan sektor sekunder dan sektor primer. Hal ini berarti bahwa sektor tersier mulai menggeser peran sektor primer sebagai pendukung utama pembentukan PDRB. Hal ini bisa dilihat melalui gambar berikut ini. Gambar 1 Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Blitar Tahun 2008-2011 4.2.2. Kebijakan Keuangan Kebijakan keuangan Pemerintah Kabupaten Blitar, mencakup aspek kebijakan di bidang pendapatan, kebijakan belanja, dan kebijakan pembiayaan. 4.2.2.1. Kebijakan Pendapatan Untuk tahun 2012, kebijakan fiskal yang merupakan bagian integral dari kebijakan ekonomi makro, akan tetap diarahkan untuk menjaga stabilitas ekonomi makro guna mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih berkualitas dan tetap mengupayakan stimulus fiskal dalam batas-batas yang dapat ditopang oleh sumber-sumber pembiayaan yang tersedia. Mengacu pada tantangan-tantangan tersebut, strategi kebijakan fiskal pada tahun 2012 akan tetap difokuskan pada langkah-langkah antara lain : Laporan Keuangan Daerah Kabupaten Blitar Tahun Anggaran 2012 13

1. Meningkatkan efisiensi pengelolaan Pendapatan Daerah; 2. Meningkatkan sumber pendapatan daerah melalui intensifikasi dan ekstensifikasi PAD serta mengadakan koordinasi untuk meningkatkan Dana Perimbangan; 3. Meningkatkan peran serta masyarakat dan sektor swasta, baik dalam pembiayaan maupun pelaksanaan pembangunan. Kebijakan pokok di bidang pendapatan daerah dilakukan dengan memperbaiki kebijakan perpajakan di tahun 2012. 4.2.2.2. Kebijakan Belanja Arah kebijakan pengelolaan belanja daerah yang dikembangkan tahun 2012 adalah sebagai berikut: 1. Memenuhi belanja pendidikan minimal 20%, berdasarkan SE Mendagri Nomor 903/270/SJ anggaran pendidikan di RAPBD Tahun Anggaran 2012; 2. Alokasi anggaran untuk Bantuan Khusus Siswa Miskin sebesar 1,3 miliar; 3. Mengalokasikan anggaran untuk Jaminan Kesehatan Masyarakat Miskin sebesar 7,7 miliar; 4. Pembangunan jalan jalan di wilayah Kabupaten Blitar; 5. Memenuhi belanja yang bersifat wajib (fixed cost): Gaji - tunjangan PNS dan CPNS termasuk gaji kepala daerah serta anggota DPRD dan kenaikan gaji PNS 10 % serta gaji ke-13; 6. Memberikan tambahan kesejahteraan kepada PNS/CPNS Kabupaten Blitar; 7. Konsisten terhadap anggaran berbasis kinerja. 4.2.2.3. Kebijakan Pembiayaan Pembiayaan daerah dipersiapkan untuk menganggarkan setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun-tahun anggaran berikutnya. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah yang selanjutnya diikuti dengan terbitnya Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 sebagaimana diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah menyatakan bahwa pengelolaan dan/atau pelaksanaan pembiayaan daerah dilakukan oleh Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD). 4.2.2.4. Program Pencapaian Target Kinerja APBD Untuk pencapaian target kinerja Tahun Anggaran 2012, Pemerintah Kabupaten Blitar mempunyai 35 program dalam urusan pelayanan umum, dimana dari masing-masing program tersebut terdapat beberapa kegiatan yang mengikutinya. Program-program APBD Pemerintah Kabupaten Blitar yang dilaksanakan pada tahun 2012 dijelaskan dalam Daftar Pencapaian Target Kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Laporan Keuangan Daerah Kabupaten Blitar Tahun Anggaran 2012 14

4.3. Ikhtisar Pencapaian Kinerja Keuangan 4.3.1. Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan Realisasi pencapaian target kinerja keuangan menurut urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintah Kabupaten Blitar diklasifikasikan sesuai Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 33 Tahun 2012 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2012. Guna memudahkan dalam penelusuran antara realisasi dan target anggaran, penyajian ikhtisar realisasi pencapaian target kinerja keuangan disajikan berdasarkan urusan wajib dan pilihan. Ikhtisar realisasi dimaksud adalah sebagaimana disajikan secara ringkas pada tabel realisasi pendapatan dan realisasi belanja. Realisasi pencapaian target kinerja keuangan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut. 4.3.1.1. Pendapatan Daerah Kinerja Pendapatan Pemerintah Kabupaten Blitar menurut urusan pemerintah daerah pada tahun 2012 dianggarkan sebesar Rp1.376.876.230.281,04 yang terdiri dari anggaran pendapatan untuk urusan wajib sebesar Rp1.373.545.540.573,04 dan anggaran pendapatan untuk urusan pilihan sebesar Rp3.330.689.708,00. Realisasi kinerja pendapatan Pemerintah Kabupaten Blitar menurut urusan pemerintah daerah pada tahun 2012 sebesar Rp1.380.532.579.040,42 yang terdiri dari realisasi pendapatan untuk urusan wajib sebesar Rp1.377.510.374.290,42 realisasi pendapatan untuk urusan pilihan sebesar Rp3.022.204.750,00. Adapun rincian untuk kinerja pendapatan sebagai berikut. No Urut Tabel 3 Realisasi Anggaran Pendapatan Menurut Urusan Pemerintahan Daerah Tahun Anggaran 2012 Uraian Anggaran Setelah Perubahan Realisasi Bertambah / (Berkurang) Rp Rp Rp % 1 2 3 4 5=4-3 6=4/3 4. 1 Urusan Wajib 1.373.545.540.573,04 1.377.510.374.290,42 3.964.833.717,38 100,29 4. 1.02 Kesehatan 38.383.617.600,00 40.510.478.852,00 2.126.861.252,00 105,54 4. 1.03 Pekerjaan Umum 774.447.850,00 891.179.727,00 116.731.877,00 115,07 4. 1.07 Perhubungan 7.887.061.000,00 7.809.595.351,00 (77.465.649,00) 99,02 4. 1.08 Lingkungan Hidup 174.718.309,00 238.218.395,00 63.500.086,00 136,34 4. 1.10 Kependudukan Catatan Sipil dan 2.260.212.650,00 2.859.695.000,00 599.482.350,00 126,52 4. 1.14 Ketenaga Kerjaan 13.200.000,00 13.475.000,00 275.000,00 102,08 4. 1.17 Kepemudaan Olah Raga dan 755.775.000,00 756.296.000,00 521.000,00 100,07 4. 1.20 Otonomi Daerah 1.323.296.508.164,04 1.324.431.435.965,42 1.134.927.801,38 100,09 4. 2 Urusan Pilihan 3.330.689.708,00 3.022.204.750,00 (308.484.958,00) 90,74 4. 2.01 Pertanian 326.600.650,00 339.060.650,00 12.460.000,00 103,82 4. 2.02 Kehutanan 80.957.000,00 80.441.500,00 (515.500,00) 99,36 4. 2.05 Kelautan Perikanan dan 75.630.000,00 82.525.000,00 6.895.000,00 109,12 4. 2.06 Perindustrian 2.847.502.058,00 2.520.177.600,00 (327.324.458,00) 88,50 Jumlah 1.376.876.230.281,04 1.380.532.579.040,42 3.656.348.759,38 100,27 Laporan Keuangan Daerah Kabupaten Blitar Tahun Anggaran 2012 15

No. Urut 4.3.1.2. Belanja Daerah Kinerja belanja Pemerintah Kabupaten Blitar menurut urusan pemerintah daerah pada tahun 2012 dianggarkan sebesar Rp1.509.911.616.572,76 yang terdiri dari anggaran belanja untuk urusan wajib sebesar Rp1.441.639.175.513,39 dan anggaran belanja untuk urusan pilihan sebesar Rp68.272.441.059,37 Realisasi kinerja belanja Pemerintah Kabupaten Blitar menurut urusan pemerintah daerah pada tahun 2012 sebesar Rp1.372.246.729.995,47 yang terdiri dari realisasi belanja untuk urusan wajib sebesar Rp1.309.641.475.556,94 dan realisasi belanja untuk urusan pilihan sebesar Rp62.605.254.438,53. Adapun rincian untuk kinerja belanja sebagai berikut. Tabel 4 Realisasi Anggaran Belanja Menurut Urusan Pemerintahan Daerah Tahun Anggaran 2012 Uraian Anggaran Setelah Perubahan Realisasi Bertambah/ (Berkurang) Rp Rp Rp % 1 2 3 4 5=4-3 6 5. 1 Urusan Wajib 1.441.639.175.513,39 1.309.641.475.556,94 (131.997.699.956,45) 90,84 5. 1.01 Pendidikan 834.789.561.982,58 744.177.354.911,00 (90.612.207.071,58) 89,15 5. 1.02 Kesehatan 113.792.434.124,95 104.983.363.285,37 (8.809.070.839,58) 92,26 5. 1.03 Pekerjaan Umum 173.147.760.507,45 168.462.154.981,00 (4.685.605.526,45) 97,29 5. 1.04 Perumahan 660.324.000,00 581.237.500,00 (79.086.500,00) 88,02 5. 1.05 Penataan Ruang 981.450.000,00 931.513.500,00 (49.936.500,00) 94,91 5. 1.06 Perencanaan Pembangunan 9.306.671.640,00 8.830.662.323,00 (476.009.317,00) 94,89 5. 1.07 Perhubungan 6.432.114.484,60 6.097.027.549,00 (335.086.935,60) 94,79 5. 1.08 Lingkungan Hidup 6.145.189.770,13 5.715.723.710,00 (429.466.060,13) 93,01 5. 1.09 Pertanahan 0,00 0,00 0,00 0,00 5. 1.10 Kependudukan dan Catatan Sipil 8.154.870.073,28 7.838.268.357,50 (316.601.715,78) 96,12 5. 1.12 Pemberdayaan Perempuan dan 10.597.530.417,50 9.403.031.355,00 (1.194.499.062,50) 88,68 Perlindungan Anak 5. 1.13 Sosial 3.487.527.987,98 2.712.215.319,00 (775.312.668,98) 77,77 5. 1.14 Ketenagakerjaan 4.833.458.908,15 3.177.119.442,00 (1.656.339.466,15) 65,73 5. 1.15 Koperasi dan Usaha Kecil Menengah 3.905.635.138,54 3.068.562.349,75 (837.072.788,79) 78,57 5. 1.16 Penanaman Modal 465.000.000,00 300.488.836,00 (164.511.164,00) 64,62 5. 1.17 Kebudayaan 1.297.560.000,00 956.804.000,00 (340.756.000,00) 73,74 5. 1.18 Kepemudaan dan Olahraga 4.579.155.661,19 4.168.759.853,00 (410.395.808,19) 91,04 Kesatuan Bangsa 5. 1.19 dan Politik Dalam 12.076.013.374,39 10.904.579.628,00 (1.171.433.746,39 90,30 Negeri 5. 1.20 Otonomi Daerah 233.277.463.100,82 215.712.507.386,32 (17.564.955.714,50) 92,47 5. 1.21 Ketahanan Pangan 2.835.603.131,03 1.437.508.285,00 (1.398.094.846,03) 50,69 5. 1.22 Pemberdayaan Masyarakat Desa 9.101.838.163,20 8.445.632.765,00 (656.205.398,20) 92,79 5. 1.24 Kearsipan 200.773.922,00 199.101.300,00 (1.672.622,00) 99,17 5. 1.25 Komunikasi dan Informatika 540.037.300,00 528.653.689,00 (11.383.611,00) 97,89 5. 1.26 Perpustakaan 1.031.201.825,60 1.009.205.232,00 (21.996.593,60) 97,87 5. 2 Urusan Pilihan 68.272.441.059,37 62.605.254.438,53 (5.667.186.620,84) 91,70 5. 2.01 Pertanian 44.689.323.889,93 43.474.605.008,00 (1.214.718.881,93) 97,28 Laporan Keuangan Daerah Kabupaten Blitar Tahun Anggaran 2012 16

No. Urut Uraian Anggaran Setelah Perubahan Realisasi Bertambah/ (Berkurang) Rp Rp Rp % 1 2 3 4 5=4-3 6 5. 2.02 Kehutanan 7.707.172.538,98 6.404.475.245,00 (1.302.697.293,98) 83,10 5. 2.03 Energi dan Sumberdaya 580.008.800,00 570.464.800,00 (9.544.000,00) 98,35 Mineral 5. 2.04 Pariwisata 777.270.400,00 684.270.700,00 (92.999.700,00) 88,04 5. 2.05 Kelautan dan Perikanan 5.992.015.464,38 5.196.275.452,00 (795.740.012,38) 86,72 5. 2.06 Perdagangan 1.405.665.000,00 1.331.810.172,00 (73.854.828,00) 94,75 5. 2.07 Perindustrian 6.885.984.966,08 4.837.070.061,53 (2.048.914.904,55) 70,25 5. 2.08 Ketransmigrasian 235.000.000,00 106.283.000,00 (128.717.000,00) 45,23 Jumlah 1.509.911.616.572,76 1.372.246.729.995,47 (137.664.886,577,29) 90,88 4.3.2. Hambatan dan Kendala Secara umum beberapa hambatan atau kendala yang ada dalam pencapaian target realisasi belanja yang tidak optimal antara lain : 1. Satuan Kerja (pelaksana anggaran) kurang dapat mengimplementasikan peraturan perundangan yang tiap tahun mengalami perubahan; 2. Sarana dan prasarana penunjang teknis kegiatan masih kurang; 3. Tenaga teknis dalam pelaksanaan kegiatan sesuai bidangnya masih terbatas; 4. Tingkat pemahaman masyarakat dalam hal pelaksanaan pembangunan belum sama, sehingga menimbulkan persepsi yang berbeda; 5. Sesi pengeluaran terkendala dengan keterlambatan petunjuk teknis dari pemerintah pusat serta terjadi perbedaan juknis yang dikeluarkan oleh Menteri Dalam Negeri dan entitas lain, sehingga anggaran tidak terserap. 4.4. Kebijakan Akuntansi 4.4.1. Entitas Akuntansi dan Entitas Pelaporan Keuangan Daerah Entitas Pelaporan merupakan unit pemerintahan yang terdiri dari satu atau lebih entitas akuntansi yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban berupa laporan keuangan. Entitas pelaporan dari laporan keuangan daerah ini adalah Pemerintah Kabupaten Blitar. Entitas Akuntansi adalah unit pemerintahan pengguna anggaran/pengguna barang dan oleh karenanya wajib menyelenggarakan akuntansi serta menyusun laporan keuangan untuk digabungkan pada entitas pelaporan. Dalam laporan ini, yang disebut dengan entitas akuntansi adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah. 4.4.2. Basis Akuntansi yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan Basis akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan pemerintah, yaitu: 1. Basis kas untuk pengakuan pendapatan, belanja, dan pembiayaan dalam LRA; 2. Basis akrual untuk pengakuan aset, kewajiban, dan ekuitas dana dalam Neraca. Laporan Keuangan Daerah Kabupaten Blitar Tahun Anggaran 2012 17

Basis Pengukuran yang mendasari penyusunan Laporan Keuangan: 1. Pendapatan Pendapatan adalah semua penerimaan Rekening Kas Umum Daerah yang menambah ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah daerah, dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah daerah. 2. Belanja Belanja adalah semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Daerah yang mengurangi ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaran bersangkutan dan tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah daerah. 3. Pembiayaan Pembiayaan adalah seluruh transaksi keuangan pemerintah baik penerimaan maupun pengeluaran, yang perlu dibayar atau akan diterima kembali, yang dalam penganggaran pemerintah dimaksudkan untuk menutup defisit, dan atau memanfaatkan surplus anggaran. Penerimaan pembiayaan diakui pada saat diterima pada rekening Kas Daerah dan dilaksanakan berdasarkan azas bruto. Pengeluaran pembiayaan diakui pada saat dikeluarkan dari rekening Kas Daerah. 4. Aset Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi/sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh pemerintah maupun oleh masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya non keuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber-sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya. Dalam pengertian aset ini, tidak termasuk sumber daya alam seperti hutan, kekayaan di dasar laut, dan kandungan pertambangan. Aset diakui pada saat diterima atau pada saat hak kepemilikan berpindah. Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Investasi, Aset Tetap, dan Aset Lainnya. Pengukuran/penilaian Aset adalah sebagai berikut. a. Persediaan Persediaan disajikan sebesar: 1) Biaya perolehan apabila diperoleh dengan pembelian. Biaya perolehan persediaan meliputi harga pembelian, biaya pengangkutan, biaya penanganan, dan biaya lainnya yang secara langsung dapat dibebankan pada perolehan persediaan. Potongan harga, rabat, dan lainnya yang serupa mengurangi biaya perolehan. Nilai pembelian yang digunakan adalah biaya perolehan persediaan yang terakhir diperoleh; 2) Biaya standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri. Biaya standar persediaan meliputi biaya langsung yang terkait dengan persediaan yang diproduksi dan biaya overhead tetap dan variabel yang dialokasikan secara sistematis, yang terjadi dalam proses konversi bahan menjadi persediaan; 3) Nilai wajar, apabila diperoleh dengan cara lainnya seperti donasi/rampasan. Laporan Keuangan Daerah Kabupaten Blitar Tahun Anggaran 2012 18

b. Piutang Piutang disajikan untuk masing-masing jenis piutang disajikan sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan (net realizable value), yaitu sebesar nilai yang diukur pada masing-masing jenis piutang dikurangi dengan penyisihan piutang yang tak tertagih. c. Investasi Investasi adalah aset yang dimaksudkan untuk memperoleh manfaat ekonomi seperti bunga, deviden dan royalti, atau manfaat sosial, sehingga dapat meningkatkan kemampuan pemerintah dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Investasi jangka panjang non permanen disajikan sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan (net realizable value), yaitu sebesar nilai investasi non permanen dikurangi dengan penyisihan dana bergulir yang tidak tertagih. Investasi permanen disajikan dengan menggunakan metode ekuitas dan metode biaya. d. Tanah Tanah dinilai dengan biaya perolehan. Biaya perolehan mencakup harga pembelian atau biaya pembebasan tanah, biaya yang dikeluarkan dalam rangka memperoleh hak, biaya pematangan, pengukuran, penimbunan, dan biaya lainnya yang dikeluarkan sampai tanah tersebut siap pakai. Nilai tanah juga meliputi nilai bangunan tua yang terletak pada tanah yang dibeli tersebut jika bangunan tua tersebut dimaksudkan untuk dimusnahkan. Apabila penilaian tanah dengan menggunakan biaya perolehan tidak memungkinkan, maka nilai tanah didasarkan pada nilai wajar/harga taksiran pada saat perolehan. e. Gedung dan Bangunan Gedung dan Bangunan dinilai dengan biaya perolehan. Apabila penilaian Gedung dan Bangunan dengan menggunakan biaya perolehan tidak memungkinkan, maka nilai aset tetap didasarkan pada nilai wajar/taksiran pada saat perolehan. Biaya perolehan Gedung dan Bangunan yang dibangun dengan cara swakelola meliputi biaya langsung untuk tenaga kerja, bahan baku, dan biaya tidak langsung termasuk biaya perencanaan dan pengawasan, perlengkapan, tenaga listrik, sewa peralatan, dan semua biaya lainnya yang terjadi berkenaan dengan pembangunan aset tetap tersebut. Jika Gedung dan Bangunan diperoleh melalui kontrak, biaya perolehan meliputi nilai kontrak, biaya perencanaan dan pengawasan, biaya perizinan, serta jasa konsultan. f. Peralatan dan Mesin Biaya perolehan peralatan dan mesin menggambarkan jumlah pengeluaran yang telah dilakukan untuk memperoleh peralatan dan mesin tersebut sampai siap pakai. Biaya perolehan atas Peralatan dan Mesin yang berasal dari pembelian meliputi harga pembelian, biaya pengangkutan, biaya instalasi, serta biaya Laporan Keuangan Daerah Kabupaten Blitar Tahun Anggaran 2012 19

langsung lainnya untuk memperoleh dan mempersiapkan sampai peralatan dan mesin tersebut siap digunakan. Biaya perolehan Peralatan dan Mesin yang diperoleh melalui kontrak meliputi nilai kontrak, biaya perencanaan dan pengawasan, biaya perizinan, serta jasa konsultan. Biaya perolehan Peralatan serta Mesin yang dibangun dengan cara swakelola meliputi biaya langsung untuk tenaga kerja, bahan baku, dan biaya tidak langsung termasuk biaya perencanaan dan pengawasan, perlengkapan, tenaga listrik, sewa peralatan, serta semua biaya lainnya yang terjadi berkenaan dengan pembangunan Peralatan dan Mesin tersebut. g. Jalan, Irigasi, dan Jaringan Biaya perolehan jalan, irigasi, dan jaringan menggambarkan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh jalan, irigasi, dan jaringan sampai siap pakai. Biaya ini meliputi biaya perolehan atau biaya konstruksi dan biaya-biaya lain yang dikeluarkan sampai jalan, irigasi, dan jaringan tersebut siap pakai. Biaya perolehan untuk jalan, irigasi, dan jaringan yang diperoleh melalui kontrak meliputi biaya perencanaan dan pengawasan, biaya perizinan, jasa konsultan, biaya pengosongan, dan pembongkaran bangunan lama. Biaya perolehan untuk jalan, irigasi, dan jaringan yang dibangun secara swakelola meliputi biaya langsung dan tidak langsung, yang terdiri dari biaya bahan baku, tenaga kerja, sewa peralatan, biaya perencanaan dan pengawasan, biaya perizinan, biaya pengosongan, serta pembongkaran bangunan lama. h. Aset Tetap Lainnya Biaya perolehan aset tetap lainnya menggambarkan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh aset tersebut sampai siap pakai. Biaya perolehan aset tetap lainnya yang diperoleh melalui kontrak meliputi pengeluaran nilai kontrak, biaya perencanaan dan pengawasan, serta biaya perizinan. Biaya perolehan aset tetap lainnya yang diadakan melalui swakelola meliputi biaya langsung dan tidak langsung, yang terdiri dari biaya bahan baku, tenaga kerja, sewa peralatan, biaya perencanaan dan pengawasan, biaya perizinan, dan jasa konsultan. i. Konstruksi Dalam Pengerjaan Konstruksi Dalam Pengerjaan dicatat sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan konstruksi yang dikerjakan secara swakelola meliputi: 1) Biaya yang berhubungan langsung dengan kegiatan konstruksi yang mencakup biaya pekerja lapangan termasuk penyelia, biaya bahan, pemindahan sarana, peralatan dan bahan-bahan dari dan ke lokasi konstruksi, penyewaan sarana dan peralatan, serta biaya rancangan dan bantuan teknis yang berhubungan langsung dengan kegiatan konstruksi; 2) Biaya yang dapat diatribusikan pada kegiatan pada umumnya dan dapat dialokasikan ke konstruksi tersebut mencakup biaya asuransi, biaya rancangan dan bantuan teknis yang tidak secara langsung berhubungan Laporan Keuangan Daerah Kabupaten Blitar Tahun Anggaran 2012 20

dengan konstruksi tertentu, dan biaya-biaya lain yang dapat diidentifikasikan untuk kegiatan konstruksi yang bersangkutan seperti biaya inspeksi; 3) Biaya perolehan konstruksi yang dikerjakan kontrak konstruksi meliputi: a) Termin yang telah dibayarkan kepada kontraktor sehubungan dengan tingkat penyelesaian pekerjaan; b) Pembayaran klaim kepada kontraktor atau pihak ketiga sehubungan dengan pelaksanaan kontrak konstruksi. 5. Kewajiban Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu. Kewajiban diklasifikasikan menjadi kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang. Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal. Nilai nominal atas kewajiban mencerminkan nilai kewajiban pemerintah pada saat pertama kali transaksi berlangsung seperti nilai yang tertera pada lembar saham. Arus ekonomi setelahnya, seperti transaksi pembayaran, perubahan penilaian dikarenakan perubahan kurs valuta asing dan perubahan lainnya selain perubahan nilai pasar, diperhitungkan dengan menyesuaikan nilai tercatat kewajiban tersebut. 6. Ekuitas Dana Ekuitas dana merupakan kekayaan bersih pemerintah, yaitu selisih antara aset dan utang pemerintah. Ekuitas dana diklasifikasikan menjadi Ekuitas Dana Lancar, Ekuitas Dana Investasi, dan Ekuitas Dana Cadangan. 4.4.3. Penerapan Kebijakan Akuntansi Berkaitan dengan ketentuan yang ada dalam Standar Akuntansi Pemerintahan, Pemerintah Kabupaten Blitar telah menyusun dan menetapkan Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kabupaten Blitar sebagaimana tertuang dalam Peraturan Bupati Blitar Nomor 42 Tahun 2009 tanggal 31 Desember 2009 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kabupaten Blitar dan Peraturan Bupati Blitar Nomor 28 Tahun 2010 tanggal 18 Oktober 2010 tentang Penambahan Lampiran atas Peraturan Bupati Blitar Nomor 42 Tahun 2009 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kabupaten Blitar sebagaimana diubah terakhir dengan Peraturan Bupati Blitar Nomor 36 Tahun 2012 tanggal 20 November 2012 tentang Perubahan atas Peraturan Bupati Nomor 42 Tahun 2009 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kabupaten Blitar. Terkait dengan Peraturan Bupati tersebut maka dalam penyusunan Laporan Keuangan tahun 2012 Pemerintah Kabupaten Blitar telah mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintahan dan Peraturan Bupati Blitar tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kabupaten Blitar, namun ada beberapa hal yang perlu dijelaskan antara lain : 1. Pengakuan Pengakuan aset tetap sesuai nilai perolehannya, pada akhir periode akuntansi persediaan dicatat berdasarkan hasil inventarisasi fisik. Kewajiban sesuai dengan kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang. Laporan Keuangan Daerah Kabupaten Blitar Tahun Anggaran 2012 21

2. Kapitalisasi Pemerintah Kabupaten Blitar telah menetapkan Batasan Minimal Kapitalisasi Aset dalam penyusunan Laporan Keuangan tahun 2012 untuk pengakuan akuntansi atas belanja barang pakai habis, belanja pemeliharaan, dan belanja modal. 3. Penyusutan Pemerintah Kabupaten Blitar belum menerapkan penyusutan aset tetap dalam penyusunan Laporan Keuangan tahun 2012, dikarenakan masih dalam proses pelaksanaan inventarisasi aset. 4.5. Penjelasan Laporan Keuangan 4.5.1. Rincian Penjelasan Atas Pos-Pos Neraca 31 Desember 2012 31 Desember 2011 1. Aset 2.575.661.515.651,75 2.297.438.758.206,56 Saldo Aset Pemerintah Kabupaten Blitar per 31 Desember 2012 sebesar Rp2.575.661.515.651,75 dengan rincian sebagai berikut. No Tabel 5 Rincian Aset Pemerintah Kabupaten Blitar per 31 Desember 2012 Uraian Tahun 2012 Tahun 2011 a. Aset Lancar 268.794.455.828,41 219.351.654.250,58 b. Investasi Jangka Panjang 17.624.591.118,70 19.384.646.078,32 c. Aset Tetap 2.232.009.338.727,00 1.999.765.065.725,02 d. Dana Cadangan 0,00 0,00 e. Aset Lainnya 57.233.129.977,64 58.937.392.152,64 Jumlah Aset 2.575.661.515.651,75 2.297.438.758.206,56 31 Desember 2012 31 Desember 2011 a. Aset Lancar 268.794.455.828,41 219.351.654.250,58 Saldo Aset Lancar Pemerintah Kabupaten Blitar per 31 Desember 2012 sebesar Rp268.794.455.828,41 dengan rincian sebagai berikut. Tabel 6 Rincian Saldo Aset Lancar Pemerintah Kabupaten Blitar per 31 Desember 2012 No Uraian Tahun 2012 Tahun 2011 1) Kas 143.532.883.748,18 141.080.747.166,51 2) Piutang Retribusi 12.391.629.586,88 4.569.230.887,12 3) Piutang lain-lain 46.246.957.024,10 46.072.785.680,00 4) Persediaan 66.622.985.469,25 27.628.890.516,95 Jumlah 268.794.455.828,41 219.351.654.250,58 Laporan Keuangan Daerah Kabupaten Blitar Tahun Anggaran 2012 22

31 Desember 2012 31 Desember 2011 1) Kas 143.532.883.748,18 141.080.747.166,51 Saldo Kas Pemerintah Kabupaten Blitar per 31 Desember 2012 sebesar Rp143.532.883.748,18 terdiri atas: Tabel 7 Rincian Saldo Kas Pemerintah Kabupaten Blitar per 31 Desember 2012 Tahun 2012 Tahun 2011 No. Uraian a) Kas di Kasda 138.018.450.907,18 137.296.534.926,51 b) Kas di Bendahara Pengeluaran 3.275.700,00 1.263.290,00 c) Kas di Bendahara Penerimaan 0,00 0,00 d) Kas di Badan Layanan Umum Daerah 5.511.157.141,00 3.782.948.950,00 Jumlah 143.532.883.748,18 141.080.747.166,51 a) Kas di Kasda sebesar Rp138.018.450.907,18, dengan rincian sebagai berikut. Tabel 8 Rincian Saldo Kas di Kasda Pemerintah Kabupaten Blitar per 31 Desember 2012 No Uraian Nilai (1) Dana Kas Murni (Bank Jatim) 7.961.015.870,18 (2) Deposito (Bank Jatim) 20.000.000.000,00 (3) Deposito (BRI) 40.000.000.000,00 (4) Deposito (BNI) 40.000.000.000,00 (5) Deposito (Bank Mandiri) 10.000.000.000,00 (6) BTN 20.000.000.000,00 Jumlah 137.961.015.870,18 Saldo Kas Daerah per 31 Desember 2012 menurut Buku Penerimaan dan Pengeluaran Kas (BIX) dengan Saldo Bank terdapat selisih sebesar Rp57.435.037,00, yang dapat dijelaskan sebagai berikut: - Saldo Buku Penerimaan dan Rp138.018.450.907,18 Pengeluaran Kas (BIX) - Saldo menurut Bank Rp137.961.015.870,18 Selisih Rp 57.435.037,00 Selisih sebesar Rp57.435.037,00 akibat adanya dua kali pembayaran atas belanja yang diajukan oleh RSUD Ngudi Waluyo Wlingi yaitu SP2D Nomor 12801/LS sebesar Rp55.435.037,00 dan SP2D Nomor 13086/LS sebesar Rp2.000.000,00. Saldo Kas di Kas Daerah sebesar Rp138.018.450.907,18, sudah termasuk setoran sebesar Rp834.600.000,00 yang dicatat sebagai uang titipan atas kompensasi tanah oleh PT BPPM. b) Kas di bendahara pengeluaran sebesar Rp3.275.700,00, merupakan sisa kas yang masih dipegang oleh Bendahara Pengeluaran di Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) per tanggal 31 Desember 2012 dengan rincian sebagai berikut. Laporan Keuangan Daerah Kabupaten Blitar Tahun Anggaran 2012 23

Tabel 9 Rincian Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran Pemerintah Kabupaten Blitar per 31 Desember 2012 No SKPD Nilai Tanggal Setor Ke Kasda (1) Dinas Perhubungan 1.785.750,00 18 Januari 2013 (2) Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang 1.489.950,00 21 Februari 2013 Jumlah 3.275.700,00 Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran sebesar Rp3.275.700,00 tersebut merupakan sisa UP Tahun Anggaran 2012. c) Kas di Badan Layanan Umum Daerah sebesar Rp5.511.157.141,00, dengan rincian sebagai berikut. Tabel 10 Rincian Kas di BLUD per 31 Desember 2012 No. Uraian Nilai (1) Kas di Bendahara Penerimaan 5.502.890.888,00 (2) Kas di Bendahara Pengeluaran 8.266.253,00 Jumlah 5.511.157.141,00 (1) Kas di Bendahara Penerimaan merupakan nilai kas murni yang berasal dari pendapatan RSUD Wlingi setelah dikurangi dengan realisasi belanja sebagai berikut. (a) Saldo awal Rp 3.669.320.832,00 (b) Penambahan Rp 38.031.418.006,00 - Pendapatan operasional Rp 37.802.286.094,00 - Jasa giro Rp 198.434.280,00 - Pemindahbukuan rekening BNI Rp 30.697.632,00 (c) Pengeluaran Rp (36.197.847.950,00) - Januari s/d Desember Rp (36.423.394.441,00) - Setor kembali 2012 Rp 225.546.491,00 Saldo akhir (a)+(b)+(c) Rp 5.502.890.888,00 Saldo kas sebesar Rp5.502.890.888,00 termasuk sejumlah Rp76.635.406,00 yang merupakan kelebihan pembayaran oleh RSUD Ngudi Waluyo Wlingi kepada pihak ketiga yang oleh pihak ketiga disetorkan kembali pada tahun 2013. Rincian realisasi pendapatan operasional dan belanja RSUD Ngudi Waluyo Wlingi per 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut. Tabel 11 Rincian Realisasi Pendapatan dan Belanja Dana Kas Murni BLUD RSUD Ngudi Waluyo Wlingi Tahun 2012 No. Bulan Pendapatan Pengeluaran (1) Januari 1.365.528.104,00 1.500.000.000,00 (2) Februari 1.696.137.554,00 1.212.979.277,00 (3) Maret 3.460.858.424,00 2.348.141.136,00 (4) April 6.005.992.927,00 3.935.257.054,00 (5) Mei 6.458.788.351,00 5.123.514.714,00 (6) Juni 1.765.895.551,00 2.395.242.982,00 (7) Juli 2.032.651.558,00 966.686.277,00 (8) Agustus 5.475.585.295,00 3.045.906.215,00 (9) September 1.627.152.553,00 3.080.650.364,00 Laporan Keuangan Daerah Kabupaten Blitar Tahun Anggaran 2012 24

No. Bulan Pendapatan Pengeluaran (10) Oktober 1.681.635.133,00 3.561.500.795,00 (11) November 1.892.922.505,00 3.410.527.809,00 (12) Desember 4.339.138.135,00 5.842.987.818,00 (13) Pembulatan 4,00 - Jumlah 37.802.286.094,00 36.423.394.441,00 (2) Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp8.266.253,00 dan Rp82.930.486,00 merupakan pajak yang telah dipungut namun sampai dengan 31 Desember 2012 dan 2011 belum disetor ke Kas Negara. Kas sebesar Rp143.532.886.748,18 diatas belum termasuk kas Rekening Jamkesmas di Dinas Kesehatan dan RSUD Ngudi Waluyo Wlingi, dengan rincian sebagai berikut: a) Dana Jamkesmas Dinas Kesehatan ditampung di Bank Rakyat Indonesia Cabang Blitar dengan Nomor Rekening 0009.01.000947.30.1 a.n Bendahara Pengeluaran Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar cq BOK (Penampungan Dana Jamkesmas/Jampersal): Saldo Awal 1 Januari 2012 Rp 3.703.254.694,00 Jumlah Dana yang diterima: Rp 9.807.720.000,00 Jumlah Dana yang dicairkan: Rp (8.749.866.694,00) Saldo Akhir 31 Desember 2012 Rp 4.761.108.000,00 b) Dana Jamkesmas RSUD Ngudi Waluyo Wlingi ditampung di Bank Rakyat Indonesia Cabang Blitar dengan Nomor Rekening 0009.01.000807.30.7 a.n RSUD Ngudi Waluyo Wlingi : Saldo Awal 1 Januari 2012 Rp 2.241.640.161,00 Jumlah Dana yang diterima: Rp 18.296.711.000,00 Jumlah Dana yang dicairkan: Rp (9.687.511.953,00) Saldo Akhir 31 Desember 2012 Rp 10.850.839.208,00 31 Desember 2012 31 Desember 2011 2) Piutang Retribusi 12.391.629.586,88 4.569.230.887,12 Saldo Piutang Retribusi Pemerintah Kabupaten Blitar per 31 Desember 2012 sebesar Rp12.391.629.586,88, dengan perhitungan sebagai berikut: Piutang Retribusi Rp12.394.230.486,88 Pengurang-Penyisihan piutang yang tidak tertagih Rp (2.600.900,00) Saldo Piutang Retribusi per 31 Desember 2012 Rp12.391.629.586,88 Untuk perhitungan Penyisihan Piutang Tidak Tertagih Piutang Retribusi secara rinci bisa dilihat pada lampiran 1. Saldo piutang retribusi sebesar Rp12.391.629.586,88, dapat dijelaskan sebagai sebagai berikut. Laporan Keuangan Daerah Kabupaten Blitar Tahun Anggaran 2012 25

Tabel 12 Rincian saldo Piutang Retribusi Pemerintah Kabupaten Blitar per 31 Desember 2012 No SKPD Jenis Nilai a) Disperindag Piutang Retribusi Sewa 65.659.100,00 b) KPTSP Piutang Retribusi IMB 29.483.281,00 c) KPTSP Piutang Retribusi Ijin Gangguan 53.081.770,00 d) Dinhub Piutang Retribusi Menara 5.141.414,00 e) Dinkes Askes 18.480.000,00 f) RSUD Piutang Retribusi Lainnya 12.219.784.021,88 Jumlah 12.391.629.586,88 Piutang retribusi lainnya pada RSUD Ngudi Waluyo sebesar Rp12.219.784.021,88 dengan rincian sebagai berikut. Tabel 13 Rincian Piutang Retribusi Lainnya pada RSUD Ngudi Waluyo No Jenis Nilai a) Askes PNS / Sosial 705.536.450,00 b) Jamkesmas 11.453.351.286,88 c) Pihak Ketiga Lain (PT KAI) 50.601.445,00 d) Asuransi Inhealth 10.294.840,00 Jumlah 12.219.784.021,88 31 Desember 2012 31 Desember 2011 3) Piutang Lain-lain 46.246.957.024,10 46.072.785.680,00 Saldo piutang lain-lain Pemerintah Kabupaten Blitar per tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp46.246.957.024,10, dengan perhitungan sebagai berikut: Piutang Lain-lain Rp 48.559.369.768,00 Pengurang-Penyisihan Piutang Yang Tidak Tertagih Rp(2.312.412.743,90) Saldo piutang lain-lain per 31 Desember 2012 Rp 46.246.957.024,10 Untuk perhitungan Penyisihan Piutang Tidak Tertagih - Piutang Lain-lain secara rinci bisa dilihat pada lampiran 2. Piutang lain-lain sebesar Rp46.246.957.024,10 dengan rincian sebagai berikut. Tabel 14 Rincian Saldo Piutang Lain-lain Pemerintah Kabupaten Blitar per 31 Desember 2012 No Jenis Nilai a) Piutang bagian lancar penjualan angsuran kendaraan bermotor 42.000.000,00 b) Piutang Ganti Rugi atas Kekayaan Daerah 34.830.885.125,00 c) Piutang penjualan barang milik daerah 834.600.000,00 d) Piutang Dana Bagi Hasil Propinsi 9.227.937.866,00 e) Piutang Lain Biaya Dibayar dimuka 325.000.000,00 f) Piutang Pinjaman 986.534.033,10 Jumlah 46.246.957.024,10 Laporan Keuangan Daerah Kabupaten Blitar Tahun Anggaran 2012 26

a) Piutang bagian lancar penjualan angsuran kendaraan bermotor sebesar Rp42.000.000,00 merupakan hasil lelang kendaraan bermotor oleh Bagian Perlengkapan Sekretariat Daerah pada tahun 2008 yang belum lunas; b) Piutang Ganti Rugi atas Kekayaan Daerah sebesar Rp34.830.885.125,00 terdiri dari: (1) Piutang ganti rugi atas kekayaan daerah yang sudah terdapat Surat Keputusan Bupati terdapat satu kasus sebesar Rp14.000.000,00 dengan Surat Keputusan Bupati Blitar Nomor 224 Tahun 2005 tanggal 6 September 2005 tentang pembebanan ganti rugi a.n MA; (2) Piutang ganti rugi atas kekayaan daerah yang telah mempunyai penetapan Pengadilan sebesar Rp34.816.885.125,00 dengan rincian sebagai berikut. Tabel 15 Piutang Ganti Rugi atas Kekayaan Daerah Yang mempunyai penetapan Pengadilan No Nama Tahun Saldo Per 31 Des 2012 Keterangan (a) IM 2004 27.560.635.125,00 IM, mantan Bupati Blitar. Telah penetapan pengadilan melalui surat Kajari Blitar No. B.724/0.5.22/EP.1/05/2008, namun belum ditetapkan Majelis TP/TGR. (b) KR 2004 6.600.000.000,00 Kr, mantan Kabag Keu. Kab. Blitar. Telah putusan pengadilan melalui surat Kajari Bitar Nomor B.724/0.5.22/EP.1/05/2008 tanggal 5 Mei 2008. Namun belum ditetapkan Majelis TP/TGR. (c) SD 2004 506.250.000,00 SD. Telah penetapan pengadilan melalui surat Kajari Blitar Nomor B.724/0.5.22/EP.1/05/2008 tanggal 5 Mei 2008, namun belum ditetapkan Majelis TP/TGR. (d) SR 2004 150.000.000,00 Sr. Telah penetapan pengadilan melalui surat Kajari Blitar Nomor B.724/0.5.22/EP.1/05/2008 tanggal 5 Mei 2008, namun belum ditetapkan Majelis TP/TGR. Jumlah 34.816.885.125,00 Berdasarkan surat Kepala Kejaksaan Negeri Blitar kepada Bupati Blitar Nomor B-3127/0.5.22/Fu/12/2009 tanggal 10 Desember 2009 perihal Klarifikasi Piutang Ganti Rugi atas Kekayaan Daerah antara lain menyebutkan bahwa : - Piutang Ganti Rugi atas nama Alm. IM (temuan Belanja TA 2003-2004) sebesar Rp27.560.635.125,00 telah dibayar sebesar Rp100.000.000,00 dan disetor ke kas negara; - Piutang Ganti Rugi atas nama K (temuan Belanja TA 2003-2004) sebesar Rp6.600.000.000,00 telah dibayar sebesar Rp100.000.000,00 dan disetor ke kas negara; - Piutang Ganti Rugi atas nama S (TP 2004) sebesar Rp150.000.000,00 telah dibayar sebesar Rp50.000.000,00 dan disetor ke kas negara. c) Piutang penjualan barang milik daerah sebesar Rp834.600.000,00 merupakan kompensasi atas tanah aset daerah di Desa Jatilengger Kecamatan Ponggok yang Laporan Keuangan Daerah Kabupaten Blitar Tahun Anggaran 2012 27

digunakan untuk pembangunan Perumahan Puri Ponggok Indah oleh BPPM dengan rincian sebagai berikut. Tabel 16 Rincian Piutang Penjualan Barang Milik Daerah No Uraian Nilai (1) Kompensasi Tanah 834.600.000,00 (2) Sisa Profit Sharing 0,00 (3) Denda s/d November 2012 0,00 Jumlah 834.600.000,00 Kompensasi tanah sebesar Rp834.600.000,00 sudah disetor ke Kas Daerah namun tidak dicatat sebagai pendapatan. Setoran tersebut dicatat sebagai Uang Titipan-Penerimaan PFK. Sedangkan profit sharing dan denda telah dibayar lunas dan diakui sebagai pendapatan. Hal tersebut sesuai dengan Surat Bupati Blitar Nomor:028/110/409.116/2013 tanggal 12 Februari 2013 perihal Penjelasan Setoran atas Kompensasi Tanah. d) Piutang Dana Bagi Hasil dari Propinsi sebesar Rp9.227.937.866,00 merupakan dana bagi hasil per 31 Desember 2012 belum diterima di rekening Kas Daerah dengan rincian sebagai berikut. Tabel 17 Rincian Piutang Dana Bagi Hasil Dari Provinsi No Uraian Nilai (1) Pajak Kendaraan Bermotor 3.220.438.510,00 (2) Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor 2.606.220.407,00 (3) Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor 3.270.836.719,00 (4) Pajak Air Permukaan 78.057.192,00 (5) Sumbangan Pihak Ketiga (SP III) Perhutani 52.385.038,00 Jumlah 9.227.937.866,00 e) Piutang Lain Biaya Dibayar dimuka sebesar Rp325.000.000,00 merupakan biaya sewa rumah dinas Wakil Bupati dan sewa rumah untuk mess/perwakilan Kabupaten Blitar di Jakarta yang masing-masing sebesar Rp185.000.000,00 dan Rp140.000.000,00. f) Piutang pinjaman sebesar Rp986.534.033,10 terdiri atas Pokok Pinjaman sebesar Rp923.223.315,90 dan bunga pinjaman sebesar Rp63.310.717,20 merupakan piutang pinjaman pada Dinas Peternakan, BP4K, dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan dengan rincian sebagai berikut. Tabel 18 Rincian Saldo Piutang Pinjaman per 31 Desember 2012 No Uraian Nilai Pokok Bunga Jumlah a) Dinas Peternakan 158.757.450,00 16.230.000,00 174.987.450,00 b) BP4K 33.487.500,00 2.925.000,00 36.412.500,00 c) Dinas Perindustrian dan Perdagangan PT 730.978.365,90 44.155.717,20 775.134.083,10 Jumlah Piutang lain pinjaman 923.223.315,90 63.310.717,20 986.534.033,10 Saldo piutang pokok pinjaman sebesar Rp923.223.315,90 merupakan saldo piutang pinjaman yang dikelola oleh BPR Hambangun Artha Selaras (HAS). Adapun mutasi piutang pinjaman adalah sebagai berikut. Laporan Keuangan Daerah Kabupaten Blitar Tahun Anggaran 2012 28