BAB I PENDAHULUAN. sosial dan lingkungan. Hal ini tercantum dalam PP No. 47 Tahun 2012 tentang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang terdaftar di Indonesia

DAFTAR ISI. Halaman Daftar Isi... i Daftar Tabel... iii Daftar Gambar... iv Daftar Lampiran... v

BAB 1 PENDAHULUAN. direflesikan dalam kondisi keuangan, namun juga harus memperhatikan

Daftar anggota saham LQ-45 Periode Januari-Desember 2011

BAB I PENDAHULUAN. efektif, dan ekonomis untuk kelangsungan perusahaan, maka dibutuhkan

BAB 3 METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. ikut serta dalam pasar modal. Pasar modal merupakan pasar tempat diperjualbelikannya

Anggi Mustika Sari / Pembimbing : Aji Sukarno SE., MM

Daftar Perusahaan-perusahaan Sampel

I. PENDAHULUAN. seiring dengan pemerataan pendapatan dan pemerataan hasil pembangunan.

BAB III METODE PENELITIAN. Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Maliki Malang. Penelitian ini

BAB 3 METODE PENELITIA N

BAB III METODE PENELITIAN. Gajayana No. 50 Malang Penelitian ini meneliti indeks saham Jakarta

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa kini, kebutuhan akan suatu informasi menjadi suatu hal yang tak

RINGKASAN PENELITIAN TERDAHULU. Jenis opini, solvabilitas, internal auditor, ukuran. perusahaan. auditor, jenis industri.

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mempermudah dalam pemecahan masalah, data diklasifikasikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 45 pada tahun , maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:


Daftar Perusahaan Yang Termasuk Indeks BISNIS-27 Tahun

LAPORAN KEBERLANJUTAN MENURUT ISRA

SKRIPSI. KOMPARASI KINERJA PERUSAHAAN YANG BERBASIS SYARIAH DENGAN PERUSAHAAN YANG BERBASIS NON-SYARIAH (Studi Empiris BEI)

BAB II LANDASAN TEORI

I. PENDAHULUAN. terhadap harga saham dan return saham. Pengumuman dividen juga merupakan. (Miller dan Rock, 1985 dalam Kusuma, 2004: 102).

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia, yaitu Bursa Efek Indonesia (BEI) mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan ekonomi, terutama

σ = LAMPIRAN 1 : Bagan Prosedur Penelitian Data Analisis Kinerja Tingkat Laba Harian (MDS dan LQ45) Rata-rata Tingkat Laba Harian (GMR)

BAB I PENDAHULUAN. belakangan ini banyak terjadi konflik industri, seperti kerusakan alam, banyaknya

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Analisa penilaian kinerja saham Jakarta Islamic Index dalam penelitian ini,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Pengertian LQ Kriteria Indeks LQ Daftar Perusahaan Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia sejak tahun 1987 tidak bergantung lagi pada pendanaan dari sumber

Kondisi Perkembangan Pemeringkatan GCG pada perusahaan Dalam Daftar CGPI yang dirilis IICG di BEI periode

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Perusahaan yang terus berada pada indeks LQ45 periode

BAB III METODE PENELITIAN

Nama : Ryan Adi Putra ( )

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

3. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Kuncoro (2013: 145). Data kuantitatif adalah data yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Corporate Social Responsibility. The World Business Council for Sustainable Development (WBCSD)

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan nilai investasi. Investasi pada umumnya dilakukan untuk mendapatkan

Pengaruh Arus Kas Terhadap Pembagian Dividen Tunai

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan laba untuk sebesar-besarnya kemakmuran pemagang saham.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Portofolio Optimal Menggunakan Model Indeks Tunggal

10 THE BEST SCORE CORPORATE GOVERNANCE PERCEPTION INDEX (CGPI) TAHUN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Februari 2016, pengambilan data dilakukan secara online dari Indonesia Stock

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena perkembangan isu Corporate Social Responsibility (CSR) cukup

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi adalah jumlah dari keseluruhan objek (satuan-satuan / individu-individu) yang

BAB II DESKRIPSI INDEKS LQ45

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Mengacu pada pokok permasalahan yang diteliti yaitu pengaruh kebijakan

Variables. Model Summary b Adjusted R Square

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. pada penelitian ini yang berjudul Pengaruh Profitabilitas, Struktur Aktiva,

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. manufaktur, perusahaan tersebut dipilih dengan menggunakan metode purposive. Tabel 4.1

IV. PEMBAHASAN. pemilihan, sehingga akan terdiri dari saham-saham dengan likuiditas dan

BAB I PENDAHULUAN. Melalui pasar modal (capital market), investor sebagai pihak yang memiliki

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

R i Danareksa Research Institute

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan laba yang setinggi-tingginya tanpa memperhatikan dampak yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE),

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data harga saham

BAB III METODELOGI PENELITIAN. (Jogiyanto, 2007). Penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji

BAB I PENDAHULUAN. informasi penting yang diberikan oleh perusahaan kepada publik, khususnya bagi

BAB I PENDAHULUAN. pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa

DAFTAR PUSTAKA. Agus Sartono, Manajemen Keuangan: Teori dan Aplikasi. Penerbit BPFE

BAB I PENDAHULUAN. maupun dengan tujuan mengembangkan perusahaannya. Perusahaan-perusahaan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini masuk dalam jenis penelitian asosiatif (hubungan), yaitu

R i Danareksa Research Institute

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan mempunyai tujuan yang sama yaitu menghasilkan laba. Dalam proses

BAB 2 INDEKS KOMPAS 100. cerminan pergerakan harga saham. Indeks-indeks tersebut adalah (Idx, 2014) : 1. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

R i Danareksa Research Institute

R i Danareksa Research Institute

BAB I PENDAHULUAN. Tanggung jawab sosial perusahaan atau yang lebih dikenal dengan corporate

BAB I PENDAHULUAN. lahan, pencemaran air, urbanisasi, perusakan pencemaran laut dan pantai, dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Obyek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan

I. PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu sarana yang efektif untuk mempercepat

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, tanggung jawab sosial perusahaan atau yang lebih dikenal

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitin ini adalah seluruh perusahaan yang masuk dalam index LQ-45 di BEI.

BAB I PENDAHULUAN. jawab sosial atau social responsibility semakin meningkat. Timbul selaras dengan

I. PENDAHULUAN. Bursa Efek Indonesia ( BEI ) merupakan gabungan dari Bursa Efek atau pasar

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai salah satu pelaku ekonomi memiliki peranan penting

BAB I PENDAHULUAN. kepada stakeholders dan bondholders, yang secara langsung memberikan

BAB IV HASIL PENGUJIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam Purwanto (2011: 16) mengemukakan konsep Triple Bottom Line yang

R i Danareksa Research Institute

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Saham didefinisikan sebagai tanda pernyataan atau kepemilikan seseorang

BAB IV HASIL PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan go public yang terdaftar di Bursa

Fuji Nurdiani

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan atau dalam bahasa Inggris adalah enterprise terdiri dari satu

BAB I PENDAHULUAN. antara perusahaan dan masyarakat, yang sangat ditentukan oleh dampak yang

BAB III DESAIN PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Bursa Efek

BAB I PENDAHULUAN. diterima lagi. Perkembangan dunia usaha saat ini menuntut perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam menjaga eksistensinya di dunia bisnis perusahaan tidak

Daftar Perusahaan Indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia Tahun

BAB I PENDAHULUAN. bisa hanya berfokus kepada laba saja. Perusahaan dituntut untuk lebih

RD - Saham. REKSA DANA AAA Blue Chip Value. Fund. RD - Mixed

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Corporate Social Responsibility adalah komitmen perusahaan atau dunia bisnis untuk berkontribusi dalam pengembangan ekonomi yang berkelanjutan dengan memperhatikan tanggung jawab sosial perusahaan dan menitikberatkan pada keseimbangan antara perhatian terhadap aspek ekonomi, sosial dan lingkungan. Hal ini tercantum dalam PP No. 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas yang merupakan peraturan pelaksana dari ketentuan Pasal 74 UU No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Dalam Peraturan Pemerintah tersebut dijelaskan bahwa Perseroan yang kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam diwajibkan untuk melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Kegiatan dalam memenuhi kewajiban tanggung jawab sosial dan lingkungan tersebut harus dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya Perseroan yang dilaksanakan dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran. Pengungkapan Corporate Social Responsibility dilakukan oleh berbagai perusahaan yang melakukan kegiatan CSR sebagai bukti informasi bila perusahaan tersebut benar-benar melakukan sesuatu dalam rangka peduli dan ikut berperan serta dalam kegiatan yang bertujuan meningkatkan dampak positif pada komunitas sosial. Pengungkapan Corporate Social Responsibility merupakan proses pengkomunikasian dampak sosial dan lingkungan dari 1

2 kegiatan ekonomi organisasi terhadap kelompok khusus yang berkepentingan dan terhadap masyarakat secara keseluruhan (Sembiring, 2005). Pengungkapan Corporate Social Responsibility dalam sustainability report atau laporan keberlanjutan adalah untuk mencerminkan tingkat akuntabilitas, responsibilitas, dan transparansi perusahaan kepada stakeholders. Laporan keberlanjutan merupakan sebuah laporan dari kegiatan Corporate Social Responsibility yang dilakukan perusahaan dalam menjaga keberlanjutan ekosistem, mulai dari pelestarian dan peremajaan lingkungan, hingga kepedulian sosial. Penyajian pelaporan perusahaan merupakan wujud pelaksanaan konsep Good Corporate Governance (GCG) dikarenakan dalam konsep tersebut mengharuskan perusahaan menyediakan informasi kepada segala pemangku kepentingan perusahaan yang transparan dan akuntabel. Oleh karenanya, laporan keberlanjutan sebaiknya juga mudah dipahami dan mampu merespons kebutuhan pemangku kepentingan, akurat dalam arti secara fakta benar dan menyediakan detail yang dibutuhkan dan seimbang yang berarti menyampaikan prestasi positif maupun keterbatasan perusahaan, tepat waktu, dan mudah diakses. Dalam Pasal 6 PP No. 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas disebutkan Pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan dimuat dalam laporan tahunan Perseroan dan dipertanggungjawabkan kepada RUPS. Pada Pasal 66 Ayat C Undang- Undang Perseroan Terbatas No 40/2007 mewajibkan perusahaan melaporkan pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan, maka penyediaan laporan

3 yang transparan dan akuntabel telah menjadi sebuah kebutuhan sekaligus kewajiban bagi segala pemangku kepentingan perusahaan. Di Negara Indonesia belum banyak perusahaan yang mengembangakan program CSR. Terdapat beberapa contoh kasus terkait permasalahan yang muncul dikarenakan perusahaan dalam melaksanakan operasinya kurang memperhatikan kondisi lingkungan dan sosial di sekitarnya. Sebagai contoh, kasus konflik hingga tindak kekerasan terjadi akibat pencemaran lingkungan dan masalah sosial terkait operasional PT Caltex Pacific Indonesia (CPI) di wilayah Duri Provinsi Riau, dimana masyarakat menuntut kompensasi hingga tingkat DPR pusat terkait dampak negatif operasional perusahaan tersebut terhadap kondisi ekonomi, kesehatan dan lingkungan yang semakin memburuk (Mulyadi, 2003). Selain itu, pada tahun 2004 terdapat kasus masalah kesehatan tak lazim yang kemudian mengarah kepada kecurigaan bahwa PT Newmont Minahasa Raya (NMR) melanggar peraturan kadar limbah pertambangan sehingga mencemari wilayah Teluk Buyat dengan bahan berbahaya. Kasus Pencemaran Teluk Buyat, yaitu pembuangan tailing ke dasar laut laut yang mengakibatkan tercemarnya laut sehingga berkurangnya tangkapan ikan dan menurunnya kualitas kesehatan masyarakat lokal akibat operasional PT Newmont Minahasia Raya (NMR) tidak hanya menjadi masalah nasional melainkan internasional (Leimona dan Fauzi, 2008). Pada tahun 2012, Tim Gabungan Pencari Fakta Kasus Mesuji menyimpulkan adanya sejumlah pelanggaran aturan yang dilakukan pengelola hutan Register 45 Mesuji, yaitu PT Silva Inhutani Lampung. Pelanggaran ini

4 masing-masing adalah pembiaran pembuangan limbah cair di wilayah hutan Register 45 Mesuji yang dikelolanya, tidak melaksanakan program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dan kewajiban penanaman 5% pohon dengan pola kemitraan bersama warga, pembiayaan tim terpadu (aparat) dalam penertiban hutan, pelibatan tim swakarsa, dan meminjamkan lahannya kepada pihak ketiga. Jika dilihat dari beberapa kasus diatas, CSR merupakan aspek penting yang harus dilakukan perusahaan dalam operasionalnya. Namun, sampai saat ini perusahaan yang melaksanakan program CSR dan mengungkapkannya dalam Sustainability Report di Indonesia masih kalah dibandingkan negaranegara maju, seperti Jepang dan Perancis. Lembaga National Center for Sustainability Reporting (NCSR) ini memandang kesadaran perusahaanperusahaan di Indonesia masih rendah untuk membuat Sustainability Report. Berikut daftar perusahaan yang membuat Sustainability Report di Indonesia: Tabel 1.1 Daftar Perusahaan Yang Membuat Sustainability Report Di Indonesia NO NAMA PERUSAHAAN KODE SAHAM 1. Adaro Indonesia Tbk. ADRO 2. Adhi Karya Tbk. ADHI 3. Adira Finance Tbk. ADMF 4. Aneka Tambang Tbk. ANTM 5. Aqua Grup - 6. Astra Agro Lestari Tbk. AALI 7. Astra International Tbk. ASII 8. Astra Otoparts Tbk. AUTO 9. Badak NGL - 10. Bakrie Sumatra Plantations Tbk. UNSP 11. Bakrieland Development Tbk. ELTY 12. Bank Danamon BDMN

5 NO NAMA PERUSAHAAN KODE SAHAM 13. Bank JATENG - 14. Bank Mandiri BMRI 15. Bank Negara Indonesia BBNI 16. Bank Rakyat Indonesia BBRI 17. CIMB Niaga BNGA 18. Express Trasindo Utama Tbk. TAXI 19. Freeport Indonesia - 20. HM Sampoerna Tbk. HMSP 21. Holcim Indonesia Tbk. SMCB 22. Indika Energy Tbk. INDY 23. Indocement Tunggal Tbk. INTP 24. Indonesia Power - 25. Indosat Tbk. ISAT 26. Vale Indonesia Tbk. INCO 27. Jasa Marga Tbk. JSMR 28. Kaltim Prima Coal - 29. KIDECO - 30. Medco Energy International Tbk. MEDC 31. Nestle Indonesia - 32. Pertamina - 33. Pertamina Geothermal Energy - 34. Perusahaan Gas Negara Tbk. PGAS 35. Perusahaan Listrik Negara Tbk. PPLN 36. Petrosea Tbk. PTRO 37. PPM Manajemen - 38. Saptaindra Sejati - 39. Sari Husada Tbk. SHDA 40. Semen Gresik - 41. Semen Indonesia Tbk. SMGR 42. Semen Padang - 43. Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Limited - 44. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk. PTBA 45. Telekomunikasi Indonesia Tbk. TLKM 46. Telkomsel - 47. Timah Tbk. TINS 48. Tirta Investama - 49. Unilever Indonesia Tbk. UNVR 50. United Tractors Tbk. UNTR 51. Wijaya Karya Tbk. WIKA 52. Yayasan Danamon Peduli - Sumber: http://sra.ncsr-id.org (data diolah)

6 Adapun dampak sosial yang ditimbulkan oleh masing-masing perusahaan tentunya tidak selalu sama, mengingat banyak faktor yang membedakan satu perusahaan dengan perusahaan lainnya sekalipun mereka berada dalam satu jenis usaha yang sama. Faktor-faktor yang membedakan perusahaan disebut juga karakteristik perusahaan, yang diantaranya adalah size (ukuran perusahaan), tingkat likuiditas, tingkat profitabilitas, tingkat leverage, kendala sosial yang dimiliki, umur perusahaan, profil perusahaan, struktur dewan komisaris, negara pemilik suatu perusahaan, negara tempat didirikannya perusahaan, dll. Semakin kuat karakteristik yang dimiliki suatu perusahaan tersebut dalam menghasilkan dampak sosial bagi publik tentunya akan semakin kuat pula pemenuhan tanggung jawab sosialnya kepada publik (Veronica, 2009). Dalam penelitian ini karakteristik perusahaan yang digunakan adalah profitabilitas, leverage, dan ukuran perusahaan. Penelitian mengenai hubungan karakteristik perusahaan dengan Pengungkapan Corporate Social Responsibility telah banyak dilakukan, namun bukti-bukti sehubungan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi pengungkapan CSR menunjukkan hasil yang kurang konsisten. Profitabilitas mengukur kemampuan entitas dalam menghasilkan laba. Semakin tinggi tingkat profitabilitas, semakin tinggi pula pengungkapan CSR perusahaan. Profitabilitas yang semakin tinggi mencerminkan kemampuan entitas dalam menghasilkan laba yang semakin tinggi, sehingga entitas mampu untuk meningkatkan tanggung jawab sosial, serta melakukan pengungkapan tanggung jawab sosialnya. Fahrizqi (2010) menemukan adanya hubungan signifikan

7 antara profitablitas dengan pengungkapan CSR, sebaliknya Sembiring (2005) dan Anggraini (2006) tidak menemukan bukti adanya pengaruh profitabilitas yang signifikan terhadap pengungkapan CSR. Leverage merupakan alat untuk mengukur seberapa besar asset perusahaan dibiayai oleh hutang. Leverage digunakan untuk memberikan gambaran mengenai struktur modal yang dimiliki perusahaan, sehingga dapat dilihat tingkat resiko tak tertagihnya suatu utang. Perusahaan dengan leverage yang tinggi mengakibatkan pengawasan yang tinggi dilakukan oleh debtholders terhadap aktivitas perusahaan. Menurut Belkaoui dan Karpik (1989) dalam (Septiani,2013) semakin tinggi tingkat leverage semakin besar kemungkinan akan melanggar perjanjian kredit sehingga perusahaan akan berusaha untuk melaporkan laba sekarang lebih tinggi. Supaya laba yang dilaporkan tinggi maka manajer harus mengurangi biaya-biaya (termasuk biaya untuk mengungkapkan pertanggungjawaban sosial). Purnasiwi dan Sudarno (2011) dan Cahya (2010) dalam penelitiannya menemukan bahwa leverage berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility perusahaan. Sementara penelitian Sembiring (2005) dan Anggraini (2006) tidak menemukan hasil terdapat hubungan antara tingkat leverage perusahaan terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility yang dilakukan oleh perusahaan. Ukuran perusahaan adalah suatu skala dimana dapat diklasifikasikan besar kecilnya perusahaan. Pada umumnya perusahaan yang besar akan mengungkapkan lebih banyak informasi dibandingkan dengan perusahaan

8 kecil. Perusahaan besar merupakan entitas yang paling banyak disorot oleh pasar. Sebagai wujud akuntabilitas publik, perusahaan akan mengungkapkan lebih banyak informasi sosial kepada stakeholders. Sembiring (2005) dan Fahrizqi (2010) menemukan adanya hubungan yang signifikan antara ukuran perusahaan dengan pengungkapan Corporate Social Responsibility, sementara Anggraini (2006) tidak menemukan bukti, bahwa besar kecilnya ukuran perusahaan mempengaruhi pengungkapan Corporate Social Responsibility. Berdasarkan fenomena yang telah diuraikan sebelumnya, dan adanya hasil yang tidak konsisten dari penelitian-penelitian sebelumnya menyebabkan isu ini menjadi topik untuk diteliti. Mengacu pada penelitian-penelitian sebelumnya, peneliti bermaksud melakukan penelitian kembali tentang seberapa besar pengaruh profitabilitas, leverage, dan ukuran perusahaan dalam pengungkapan Corporate Social Responsibility. Sehingga penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: Pengaruh Profitabilitas, Leverage, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility (Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2013).

9 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian yang penulis uraikan maka permasalahan yang akan diidentifikasi adalah: 1. Seberapa besar pengaruh profitabilitas, leverage, dan ukuran perusahaan secara simultan terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2013. 2. Seberapa besar pengaruh profitabilitas, leverage, dan ukuran perusahaan secara parsial terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2013. 1.3 Tujuan Penelitian Sesuai dengan permasalahan dalam penelitian ini, maka tujuan penelitian adalah sebagai berikut: 1. Untuk mendapatkan bukti empiris mengenai seberapa besar pengaruh profitabilitas, leverage, dan ukuran perusahaan secara simultan terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2013. 2. Untuk mendapatkan bukti empiris mengenai seberapa besar pengaruh profitabilitas, leverage, dan ukuran perusahaan secara parsial terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2013.

10 1.4 Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi berbagai pihak yang membutuhkan informasi ini, seperti: 1. Bagi Perusahaan Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi mengenai pentingnya pengungkapan tanggung jawab sosial dalam laporan tahunan dan dapat dijadikan pertimbangan bagi pembuatan kebijakan perusahaan terkait tanggung jawab sosialnya. 2. Bagi Penulis Untuk menambah wawasan pengetahuan penulis sebagai bagian dari proses belajar sehingga dapat lebih memahami bagaimana sebenarnya pengaruh profitabilitas, leverage, dan ukuran perusahaan terhadap pengungkapan corporate social responsibility. 3. Bagi Peneliti Selanjutnya Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai sumber informasi atau bahan referensi dalam penelitian selanjutnya. 1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian Penulis melakukan penelitian pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan mengunduh melalui situs resmi Bursa Efek Indonesia, www.idx.co.id. Waktu Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai dengan September 2015.