PENGARUH KETELADANAN KEPEMIMPINAN DAN PENERAPAN PERATURAN TERHADAP DISIPLIN DAN DAMPAKNYA PADA KINERJA PEGAWAI DINAS KESEHATAN KABUPATEN ACEH JAYA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu:

Jurnal Manajemen ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 7 Pages pp

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui apakah peran manajer atau pimpinan secara keseluruhan dapat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh Promosi Jabatan dan

BAB III METODE PENELITIAN. Pahlawan Seribu ITC BSD No. 33A&35 Serpong, Tangerang Selatan. Penelitian

Candra, et al,. Pengaruh kepemimpinan transformasional dan Motivasi terhadap...

BAB IV METODE PENELITIAN. yang diperoleh dari penelitian itu adalah data empiris (teramati) yang mempunyai

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS FAKTOR KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI KARET PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XII JEMBER

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA FISIK, KOMUNIKASI, DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. BPR MERTA SEDANA BADUNG NGAKAN PUTU AGUNG AGASTIA 1

BAB III METODE PENELITIAN

ABSTRAK. Kata-kata kunci: gaya kepemimpinan demokratis, motivasi, kinerja

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. hubungan hubungan antar variabel yang disusun sedemikian rupa sehingga hasil

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. seluruh UKM di Kabupaten Bantul yang telah terdaftar dalam Direktori

PENGARUH PENEMPATAN DAN BEBAN KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA DAN DAMPAKNYA PADA PRESTASI KERJA PEGAWAI DINAS TENAGA KERJA DAN MOBILITAS PENDUDUK ACEH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB III METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah. Kabupaten Tulang Bawang yang beralamat di Jalan Cemara Kompleks

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penelitan ini yang menjadi populasi oleh penulis adalah Satuan Kerja

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Commercial Park CBD BSD Lot VIII No. 3 BSD City

III. METODE PENELITIAN. petunjuk terhadap variabel-variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan

III. METODE PENELITIAN. pengawasan yang dilakukan oleh atasannya. Pengawasan yang. dimaksudkan untuk mencegah atau untuk memperbaiki kesalahan,

PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN KUTAI BARAT

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk

ABSTRAK. Kata-kata kunci: Insentif dan disiplin kerja. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan suatu perusahaan dipengaruhi oleh banyak faktor-faktor

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah asosiatif karena penelitian

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. VARIABEL PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL

. BAB III METODE PENELITIAN. negeri favorit yang berada di kota Samarinda. Semua Guru yang mengajar di SMA Negeri 3 Samarinda.

BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN, ANALISIS DAN PEMBAHASAN. sofware SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 17.

BAB III METODE PENELITIAN. Selatpanjang yang terletak di JL.Diponegoro, No. 85 A B Selatpanjang Kab.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif, karena

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. beralamat di Jalan Balam No. 13 Sukajadi Pekanbaru. Wika Pekanbaru, data-data tersebut menyangkut : 1.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BADAN NARKOTIKA NASIONAL (BNN) KOTA PALU

Bab III Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH SEMANGAT KERJA DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI PADA KANTOR SEKRETARIAT DAERAH KOTA PALU. Oleh :

PENGARUH KOMUNIKASI FORMAL, MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA (STUDI KASUS DI PT. JASA LAYANAN OPERASI)

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan dengan menggunakan kuisioner. Kuisioner berisi tentang persepsi

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada para pemimpin dan karyawan PT Wahana Persada

III. METODELOGI PENELITIAN. Data yang dikelompokan melalui penelitian yang diperoleh secara langsung dari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. objektif, valid, dan reliabel tentang suatu hal (variabel tertentu). Subjek adalah

BAB III METODE PENELITIAN. data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono,2013:2). Melalui penelitian,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian asosiatif. Penelitian

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sejak Maret 2017 sampai dengan Agustus Semesta Jl. Kemanggisan raya no 19 Jakarta Barat.

BAB III METODE PENELITIAN. Proses penelitian dengan judul Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan

BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian deskriptif. Menurut Sugiyono (2013:11) penelitian deskriptif adalah suatu

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. uji instrumen penelitian, analisis data dan pembahasan. Statistik deskriptif data,

BAB IV ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 LOKASI PENELITIAN DAN WAKTU PENELITIAN. yang beralamat Jalan D.I Panjaitan No 23 Bangkinang Kab Kampar.

Keywords: management control systems, leadership style, performance company

Jurnal Megister Akuntansi ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 7 Pages pp

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Daerah (SKPD) yang ada di pemerintah kabupaten/kota se-provinsi Lampung.

Antonius Nico Kristanto; Haryadi Sarjono

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengaruh atau hubungan kedua variabel tersebut. berakhir bulan Mei 2015, dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

ABSTRAK. Kata kunci : Sistem Pengendalian Manajemen, Gaya Kepemimpinan, Kinerja Karyawan. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN. yang berada di Jl.Perdagangan No.09 Bagansiapiapi, Kabupaten Rokan Hilir, Propinsi Riau pada 10 Maret 2013 sampai selesai.

BAB III METODELOGI PENELITIAN. juga terdapat data-data yang berasal dari pihak Solo Grand Mall dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Amarta Multi Corporation. bagi industri. Berdiri di Yogyakarta sejak tahun 2004.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian asosiatif, yaitu penelitian yang bertujuan

BAB III METODE PENELITIAN. Sekretaris No 88 BA Daan Mogot, Jakarta Barat.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yaitu data yang diperoleh langsung dari responden. Responden dari. data ini dianalisa. Data tersebut antara lain :

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah asosiatif, menurut Sugiyono (2012:11),

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

ABSTRAK. Kata-kata kunci : ketersediaan fasilitas, pemberian insentif, kinerja karyawan. vii. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di RM Sederhana Palembang, Sumatra Selatan yang

C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3. 1 Tabel Desain Penelitian. T-1 Asosiatif Individual-Pelanggan. T-2 Asosiatif Individual-Pelanggan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penyusunan metode dalam pengumpulan data, penyusunan instrumen, hingga

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

ISSN 2302-0199 11 Pages pp. 101-111 PENGARUH KETELADANAN KEPEMIMPINAN DAN PENERAPAN PERATURAN TERHADAP DISIPLIN DAN DAMPAKNYA PADA KINERJA PEGAWAI DINAS KESEHATAN KABUPATEN ACEH JAYA Aulia Sofyan 1, Muhammad Adam 2, M. Shabri Abd. Madjid 3 1) Magister Manajemen Program Banda Aceh 2,3) Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala ABSTRACT: The purpose of this research is; 1) To determine the effect of exemplary leadership and simultaneous application of rules and partial to discipline officers in Aceh Jaya District Health Office; 2) To determine the effect of exemplary leadership, implementation of regulations, and discipline simultaneously and partially on the performance of officials in Aceh Jaya District Health Office: 3) To determine the effect of indirect exemplary leadership and implementation of regulations on performance through discipline officers in Aceh Jaya District Health Office. Data collection techniques in this study using data pimer the method of data collection using kuisioner that is done by distributing a list of questions (questionnaire) to the respondent, that officer Aceh Jaya District Health Office. Data analysis using path analysis model (path analisys) to examine the effect of exogenous variables to endogenous variables. Keywords: Example of leadership, the application of the regulations, the discipline and performance of Employees. Abstrak: Tujuan dalam penelitian ini adalah; 1) Untuk mengetahui pengaruh keteladanan kepemimpinan dan penerapan peraturan secara simultan dan parsial terhadap disiplin pegawai di Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Jaya; 2) Untuk mengetahui pengaruh keteladanan kepemimpinan, penerapan peraturan, dan disiplin pegawai secara simultan dan parsial terhadap kinerja pegawai di Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Jaya; 3) Untuk mengetahui pengaruh tidak langsung keteladanan kepemimpinan dan penerapan peraturan terhadap kinerja pegawai melalui disiplin di Dinas Kesehatan Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan data pimer dengan metode pengumpulan data menggunakan kuisioner yaitu dilakukan dengan cara mengedarkan daftar pertanyaan (kuesioner) kepada responden, yaitu pegawai Dinas Kesehatan Analisa data menggunakan model analisis jalur (path analisys) untuk menguji pengaruh variabelvariabel eksogen terhadap variabel endogen. Kata Kunci : Keteladanan Kepemimpinan, Penerapan Peraturan, Disiplin, dan Kinerja Pegawai. PENDAHULUAN Aceh merupakan provinsi yang terletak di ujung barat Pulau Sumatera dan sebagai batas paling barat negara Indonesia, memiliki jumlah wilayah administrasi sebanyak 23 kabupaten/kota. Aceh memiliki PNS. Yang menyebar di Satuan Kerja Perangkat Aceh pada tahun 2012 sebanyak 9010 pegawai dengan mayoritas 56,68 persen merupakan golongan III dan 32,17 persen Volume 4, No. 3, Agustus 2015-101

golongan II. Sisanya sebesar 1,80 persen persen golongan I dan sebesar 9,34 persen golongan IV. Kabupaten Aceh Jaya yang terbentuk pada tanggal 22 Juli tahun 2002 merupakan salah satu kabupaten baru di Aceh hasil pemekaran dari Kabupaten Aceh Barat. Aceh Jaya memiliki wilayah administrasi terdiri dari 9 kecamatan, 21 mukim dan 172 desa, dengan ibukota kabupaten terletak di Calang, yakni suatu wilayah yang terletak di Krueng Sabee. Pada penelitian awal yang dilakukan pada Dinas kesehatan, peneliti melakukan observasi lapangan selama seminggu. Pada hari senin,yang menjadi awal hari kerja terlihat tingkat kehadiran PNS lebih tinggi, hal ini terlihat dari absensi PNS yang hampir penuh. Hal ini terjadi mungkin dikarenakan adanya inpeksi mendadak. Di hari selasa, Rabu dan Kamis, PNS mulai terlihat datang telat dan sering duduk di warung kopi di saat jam kerja. Hari Jumat, PNS mulai banyak yang tidak hadir, ini kemungkinan dikarenakan banyaknya PNS yang bukan putra daerah sudah tidak masuk kantor lagi dan langsung pulang ke kampung halaman masing-masing. Fenomena ini telah menyebabkan proses administrasi tidak berjalan dengan baik. Untuk mengantisipasi hal tersebut, dibutuhkan peningkatan kinerja para aparatur pemerintah melalui peningkatan disiplin. Menurut Saydam (2005:284) disiplin merupakan sikap ketersediaan dan kerelaan seseorang untuk mematuhi dan mentaati segala norma peraturan yang berlaku di sekitarnya, termasuk dalam penetapan jam kerja, disiplin berpakaian, disiplin pelaksanaan pekerjaan, dan peraturan tentang apa yang dapat dan tidak dapat dilakukan oleh para pegawai selama dalam organisasi/instansi. Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk meneliti keteladanan kepemimpinan dan penerapan peraturan terhadap kinerja pegawai melalui disiplin yang penulis tuangkan dalam penelitian yang judul Pengaruh Keteladanan Kepemimpinan Dan Penerapan Peraturan Terhadap Disiplin Dan Dampaknya Pada Kinerja Pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Jaya. KERANGKA PENELITIAN Pengaruh Keteladanan Kepemimpinan Terhadap Disiplin Kerja Teknik pemberian teladan kepemimpinan menurut (Syafi ie, 2003:45) adalah strategi atau cara yang dilakukan oleh pemimpin melalui pemberian keteladanan atau contoh kepada bawahan atau pegawai. Dari definisi tersebut dapat dipahami bahwa Teknik keteladanan merupakan upaya atau cara yang dilaksanakan oleh pemimpin dengan tujuan agar pegawai mau meniru segala perbuatan yang dilakukannya. Dari keteladan pimpinan tersebut diharapkan bawahan atau pegawai dapat lebih disiplin dan meningkatkan kinerjanya. Tujuan dari Keteladanaan yang diberikan oleh pemimpin selain peniruan pegawai terhadap perbuatan-perbuatan yang dilakukan oleh pemimpin juga bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan yang diberikan Volume 4, No. 3, Agustus 2015-102

oleh pegawai, dengan adanya kepercayaan tersebut pegawai tidak ragu-ragu lagi ketika ada ajakan untuk melakukan sesuatu. Pengaruh Penerapan Peraturan Terhadap Disiplin Kerja Penerapan peraturan yang baik dilingkungan instansi tentunya akan membuat para pegawai instansi tersebut menjadi lebih disiplin dalam melaksanakan tugasnya. Dengan semakin disiplin seorang pegawai tentunya akan membuat kinerja semakin baik. Yang menjadi permasalahan umum Pegawai Negeri Sipil (PNS) saat ini adalah dalam penegakan peraturan yang akan membuat pegawai menjadi disiplin. Pelanggaranpelanggaran yang sering dilakukan oleh PNS menunjukkan bahwa disilplin PNS jauh dari kata baik. Hal inilah yang perlu dibuktikan bahwa penerapan peraturan yang baik akan meningkatkan disiplin kerja dan akan berdampak pada peningkatan kinerja pegawai. Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Kinerja memiliki kaitan yang sangat erat dengan disiplin kerja karyawan. Alasan dari hal ini karena kedisiplinan meruapkan fungsi operatif keenam dari Manajemen Sumber Daya Manusia (Hasibuan, 2003:193). Semakin baik disiplin karyawan, maka semakin tinggi pula prestasi kerja yang dapat dicapainya. Tanpa disiplin karyawan yang baik, sulit bagi organisasi perusahaan mencapai hasil yang optimal. Disiplin yang baik mencerminkan besarnya rasa tanggung jawab seseorang terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Hal ini mendorong gairah kerja, semangat kerja, dan terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat. Oleh karena itu, setiap manajer selalu berusaha agar para bawahannya mempunyai disiplin yang baik. Seorang manajer dikatakan efektif dalam kepemimpinannya jika para bawahannya tersebut mempunyai disiplin yang baik. Kinerja karyawan dapat dikelompokkan ke dalam: tingkatan kinerja tinggi, menengah atau rendah. Dapat juga dikelompokkan melampaui target, sesuai target atau di bawah target. Berangkat dari hal-hal tersebut, kinerja dimaknai sebagai keseluruhan unjuk kerja dari seorang karyawan. Di sini dapat diindikasikan bahwa semakin disiplin seorang karyawan, maka semakin tinggi pula tingkat kinerjanya. Hubungan disiplin dan kinerja merupakan suatu hal yang sinergi. Sebagai buktinya semakin tinggi disiplin seseorang dalam bekerja, maka hal tersebut akan berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Seorang karyawan yang memiliki dedikasi yang baik cenderung akan melakukan tugas yang dibebankan dengan tepat waktu dan hasil yang optimal. Sehingga dari sini kita dapat melihat kinerja seseorang karyawan dipengaruhi oleh faktor kedisiplinan. 103 - Volume 4, No. 3, Agustus 2015

Pengaruh Keteladanan Kepemimpinan dan Penerapan Peraturan Terhadap Kerja Pegawai Melalui Disiplin Kerja Keteladanan kepemimpinan yang diperlihatkan oleh seorang pimpinan terhadap bawahannya, tentunya akan membuat pegawai meniru perbuatan yang dilakukan oleh pimpinan. Semakin baik keteladanan seorang pimpinan semakin baik pula karyawan mengikuti segala peraturan dan disiplin kerja yang berdampak terhadap kinerja pegawai. Penerapan peraturan yang tidak melihat siapa yang dikenai sanksi, tentunya akan membuat pegawai untuk mematuhi peraturan yang ada. Semakin pegawai mengikuti peraturan yang akan membuat tingkat disiplin meningkat dan tentunya akan berdampak pada peningkatan kinerja pegawai. Seorang karyawan yang memiliki dedikasi yang baik cenderung akan melakukan tugas yang dibebankan dengan tepat waktu dan hasil yang optimal. Sehingga dari sini kita dapat melihat kinerja seseorang karyawan dipengaruhi oleh keteladanan kepemimpinan, penerapan peraturan dan faktor kedisiplinan. Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, maka skema dari penelitian dapat dilihat seperti Gambar 2.2. di bawah ini. X1 X2 Y Gambar 2.2. Skema penelitian Z Hipotesis Dari model penelitian yang telah digambarkan di atas, maka dikembangkan hipotesis penelitian ini : 1. Terdapat pengaruh keteladanan kepemimpinan dan penerapan peraturan secara simultan terhadap disiplin pegawai di Dinas Kesehatan 2. Terdapat pengaruh keteladanan kepemimpinan secara parsial terhadap disiplin pegawai di Dinas Kesehatan 3. Terdapat pengaruh penerapan peraturan secara parsial terhadap disiplin pegawai di Dinas Kesehatan 4. Terdapat pengaruh keteladanan kepemimpinan, penerapan peraturan, dan disiplin pegawai secara simultan terhadap kinerja pegawai di Dinas Kesehatan 5. Terdapat pengaruh keteladanan kepemimpinan secara parsial terhadap kinerja pegawai di Dinas Kesehatan 6. Terdapat pengaruh penerapan peraturan secara parsial terhadap kinerja pegawai di Dinas Kesehatan 7. Terdapat pengaruh disiplin pegawai secara parsial terhadap kinerja pegawai di Dinas Kesehatan 8. Terdapat pengaruh tidak langsung keteladanan kepemimpinan dan penerapan peraturan terhadap kinerja pegawai melalui disiplin di Dinas Kesehatan Volume 4, No. 3, Agustus 2015-104

9. Terdapat pengaruh tidak langsung keteladanan pimpinan terhadap kinerja pegawai di Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Jaya melalui disiplin di Dinas Kesehatan 10. Terdapat pengaruh tidak langsung penerapan peraturan terhadap kinerja pegawai di Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Jaya melalui disiplin di Dinas Kesehatan METODELOGI PENELITIAN Lokasi dan Objek Penelitian Penulis melakukan penelitian pada Dinas Kesehatan Objek penelitian ini adalah pegawai Dinas Kesehatan Populasi dan Sampel Populasi ( population) mengacu pada keseluruhan kelompok orang, kejadian, atau hal mana yang ingin peneliti investigasi (Sekaran, 2006:121). Populasi penelitian ini adalah semua pegawai di Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Jaya berjumlah 71 orang. Karena semua populasi dijadikan sampel, maka sifat penelitian ini adalah penelitian sensus. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan data primer dengan metode pengumpulan data menggunakan kuisioner yaitu dilakukan dengan cara mengedarkan daftar pertanyaan (kuesioner) kepada responden, yaitu pegawai Dinas Kesehatan 105 - Volume 4, No. 3, Agustus 2015 Kuesioner diantar langsung kepada responden di tempat kerja. Skala Pengukuran Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert. Skala likert menurut Sugiyono (2006:86) adalah sebagai berikut Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Operasional Variabel Variabel endogen adalah variabel operasional dalam penelitian ini dibedakan menjadi tiga kategori variabel bebas (eksogen), yaitu variabel keteladanan pimpinan (X 1) dan penerapan peraturan (X 2),varaiabel mediasi, yaitu disiplin (Y), se rta variabel bebas (endogen), yaitu kinerja pegawai (Z). Uji Validitas dan Reliabilitas Uji validitas dilakukan dengan analisa item, dimana setiap nilai yang diperoleh untuk setiap item dikorelasikan dengan nilai total seluruh item suatu variabel. Uji korelasi yang digunakan adalah Korelasi Product Moment, dengan syarat minimum suatu item dianggap valid adalah nilai r 0,50 (taraf signifikansi 5%) (Sugiyono, 2006:116). Pengujian dilakukan dengan menggunakan teknik alfa cronbach, yaitu koefisien keandalan yang menunjukkan seberapa baik item dalam suatu kumpulan secara positif berkorelasi satu sama lain.

Semakin dekat alfa cronbach dengan 1, semakin tinggi keandalan konsistensi internal. Asumsi Klasik Uji Asumsi Klasik ini dilakukan untuk mengetahui apakah model estimasi yang dipergunakan memenuhi asumsi regresi linear klasik. Model regresi valid bila bebas dari masalah asumsi klasik. Pada saat analisis regresi sering muncul beberapa masalah yang termasuk dalam pengujian asumsi klasik, yaitu ada tidaknya masalah normalitas, heterokedastisitas, dan multikolinieritas. Analisis Jalur (Path Analisys) Analisa data menggunakan model analisis jalur (path analisys) untuk menguji pengaruh variabel-variabel eksogen terhadap variabel endogen. Struktur model analisis jalur (path analisys) dapat dilihat pada Gambar 3.1. variabel disiplin pegawai, dan variabel keempat yaitu variabel kinerja pegawai memperoleh nilai r di atas 0,5 dengan demikian seluruh item pertanyaan dinyatakan valid dan dapat diikutsertakan dalam analisis selanjutnya. Hasil Pengujian Reliabilitas Berdasarkan hasil pengujian dapat diketahui bahwa alpha untuk masing-masing variabel yaitu variabel keteladanan pimpinan (X 1), variabel penerapan peraturan (X 2), variabel disiplin pegawai (Y), dan variabel kinerja pegawai (Z) dapat disimpulkan bahwa variabel tersebut handal, dikarenakan semua variabel penelitian menunjukkan pengukuran keandalan memenuhi kredibilitas Cronbach Alpha sebagaimana yang jadi persyaratan oleh Sekaran dimana keandalan dalam kisaran 0,60 0,70 bisa diterima dan > 0,80 adalah baik. X1 ρ1yx1 ρ2yx2 X2 ε1 ε2 ρ3zx1 ρ5zy Y Z ρ4zx2 Gambar 3.1. Model Struktur HASIL PEMBAHASAN Hasil Pengujian Validitas Dengan bantuan program Statistical Product and Service Solution (SPSS) dapat dilihat bahwa untuk item pernyataan variabel keteladanan pimpinan, penerapan peraturan, Hasil Pengujian Asumsi Klasik Untuk menghasilkan data yang akurat suatu persamaan regresi sebaiknya terbebas dari asumsi-asumsi klasik yang harus dipenuhi antara lain normalitas, multikolinearitas, dan heteroskedastisitas. Hasil pengujian terhadap normalitas, multikolinearitas, Dari Gambar 3.1 di atas, didapat formulasi dua persamaan analisis jalur sebagai berikut: Persamaan I Y = ρ 1yX1 + ρ 2yX 2 + ε 1 Persamaan II Z = ρ 3zX 1 + ρ 4zX 2 + ρ 5zY + ε 2 Keterangan persamaan : Y Z X 1 = Disiplin Pegawai = Kinerja Pegawai = Keteladanan Pimpinan Volume 4, No. 3, Agustus 2015-106

X 2 = Penerapan Peraturan ρ 1,2,..5 = Koefisien regresi ε 1 & ε 2 = Structural error Dan heteroskedastisitas terhadap kedua persamaan regresi menunjukkan bahwa kedua persamaan regresi tersebut terbebas dari masalah asumsi klasik. Pengujian Hipotesis 1: Jika dilihat dari nilai beta bahwa dua variabel eksogen secara simultan mempunyai pengaruh terhadap variabel endogen. Hal ini di tunjukkan dengan semua nilai ρ 0. Terlihat bahwa keteladanan pimpinan memperoleh nilai koefisien regresi (ρ 1) sebesar 0,448 yang dapat diartikan bahwa keteladanan pimpinan mempunyai pengaruh yang positif terhadap disiplin pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Jaya. Variabel penerapan peraturan memperoleh nilai koefisien regresi (ρ 2) sebesar 0,461 yang dapat diartikan bahwa penerapan peraturan mempunyai pengaruh yang positif terhadap disiplin pegawai Dinas Kesehatan Pengujian Hipotesis 2: Variabel keteladanan pimpinan memperoleh nilai koefisien beta sebesar 0,448, berdasarkan cara melihat pengaruh analisis jalur (ρ 1yx 1) 2 yaitu (0,448) 2 maka menghasilkan nilai 0,20 yang dapat diartikan bahwa ρ 0, ini berarti bahwa variabel keteladanan pimpinan berpengaruh positif terhadap disiplin pegawai. Dengan demikian hipotesis keteladanan pimpinan berpengaruh secara parsial terhadap disiplin pegawai dapat diterima dikarenakan 107 - Volume 4, No. 3, Agustus 2015 kriteria penerimaan hipotesis telah terpenuhi. Jika dilihat dari nilai sig t pada tingkat kepercayaan 1%, maka dapat dijelaskan bahwa keteladanan pimpinan memperoleh nilai t hitung sebesar 5,208 dan nilai sig t sebesar 0,000, nilai sig t tersebut masih jauh di bawah nilai nilai sig. atau nilai α 0.01 yang menjadi batas persyaratan penerimaan hipotesis. Pengujian Hipotesis 3: Untuk variabel penerapan peraturan memperoleh nilai koefisien beta sebesar 0,461, berdasarkan ( ρ 2yx 2) 2 yaitu (0, 461) 2 maka menghasilkan nilai pengaruh sebesar 0,21 yang dapat diartikan ρ 0. Dengan demikian hipotesis penerapan peraturan berpengaruh secara parsial terhadap disiplin pegawai dapat diterima karena kaidah penerimaan hipotesis telah terpenuhi. Jika dilihat dari nilai sig t pada tingkat kepercayaan 1%, maka dapat dijelaskan bahwa penerapan peraturan memperoleh nilai t hitung sebesar 5,383 dan nilai sig t sebesar 0,000, nilai sig t tersebut masih jauh di bawah nilai nilai sig. atau nilai α 0.01 yang menjadi batas persyaratan penerimaan hipotesis. Pengujian Hipotesis 4: Jika dilihat dari nilai beta bahwa dua variabel eksogen secara simultan mempunyai pengaruh terhadap variabel endogen. Hal ini di tunjukkan dengan semua nilai ρ 0. Terlihat bahwa keteladanan pimpinan memperoleh nilai koefisien regresi (ρ 3) sebesar 0,290 yang dapat diartikan bahwa keteladanan pimpinan mempunyai pengaruh yang positif terhadap

kinerja pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Jaya. Variabel penerapan peraturan memperoleh nilai koefisien regresi (ρ 4) sebesar 0,043 yang dapat diartikan bahwa penerapan peraturan mempunyai pengaruh yang positif terhadap kinerja pegawai Dinas Kesehatan Variabel disiplin pegawai memperoleh nilai koefisien regresi (ρ 5) sebesar 0,524 yang dapat diartikan bahwa disiplin pegawai mempunyai pengaruh yang positif terhadap kinerja pegawai Dinas Kesehatan Pengujian Hipotesis 5: Variabel keteladanan pimpinan memperoleh nilai koefisien beta sebesar 0,290 berdasarkan formula untuk mencari pengaruh analisis jalur ( ρ 3zx 1) 2 yaitu (0, 290) 2 maka didapat nilai pengaruh sebesar 0,08 yang dapat diartikan bahwa ρ 0 dan variabel keteladanan pimpinan berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai. Dengan demikian hipotesis keteladanan berpengaruh secara parsial terhadap kinerja pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Jaya dapat diterima dikarenakan kriteria penerimaan hipotesis telah terpenuhi. Jika dilihat dari nilai sig t pada tingkat kepercayaan 1%, maka dapat dijelaskan bahwa keteladanan pimpinan memperoleh nilai t hitung sebesar 2,872 dan nilai sig t sebesar 0,005, nilai sig t tersebut masih jauh di bawah nilai nilai sig. atau nilai α 0.01 yang menjadi batas persyaratan penerimaan hipotesis. Pengujian Hipotesis 6: Untuk variabel penerapan peraturan memperoleh nilai koefisien beta sebesar 0,043 berdasarkan formula untuk mencari pengaruh analisis jalur ( ρ 4zx 2) 2 yaitu (0,0 43) 2 maka diperoleh nilai pengaruh sebesar 0,002 yang dapat diartikan ρ 0. Dengan demikian hipotesis penerapan peraturan berpengaruh secara parsial terhadap kinerja pegawai dapat diterima karena kaidah penerimaan hipotesis telah terpenuhi. Jika dilihat dari nilai sig t pada tingkat kepercayaan 1%, maka dapat dijelaskan bahwa penerapan peraturan memperoleh nilai t hitung sebesar 0,424 dan nilai sig t sebesar 0,673, nilai sig t tersebut masih jauh di atas nilai nilai sig. atau nilai α 0.01 yang menjadi batas persyaratan penerimaan hipotesis, dengan demikian secara t test penerapan peraturan tidak berpengaruh siginifikan terhadap kinerja pegawai di Dinas Kesehatan Pengujian Hipotesis 7: Hasil pengujian pengaruh variabel disiplin pegawai terhadap kinerja pegawai memperoleh nilai koefisien beta sebesar 0,524, berdasarkan formula untuk mencari pengaruh analisis jalur ( ρ 5zx 3) 2 yaitu (0, 524) 2 maka diperoleh nilai pengaruh sebesar 0,27. Hal ini menunjukkan variabel disiplin pegawai memperoleh nilai ρ 0 dan mempunyai pengaruh yang positif terhadap variabel kinerja pegawai. Dengan demikian hipotesis disiplin pegawai berpengaruh kinerja pegawai dapat diterima. Jika dilihat dari nilai sig t pada tingkat kepercayaan 1%, maka dapat Volume 4, No. 3, Agustus 2015-108

dijelaskan bahwa displin memperoleh nilai t hitung sebesar 4,348 dan nilai sig t sebesar 0,000, nilai sig t tersebut masih jauh di bawah nilai nilai sig. atau nilai α 0.01 yang menjadi batas persyaratan penerimaan hipotesis. Pengujian Hipotesis 8: Berdasarkan hasil output SPSS menghasilkan analisis jalur seperti Gambar dibawah ini: 0,406 X1 0,448* 0,461* X2 0,420* 0,290* 0,524* Y Keterangan: * menunjukkan siginifikansi pada tingkat 1%. Gambar 4.5. Hasil model analisis jalur Tabel 4.12. Pengaruh langsung dan tidak langsung keteladanan kepemimpinan, penerapan peraturan dan disiplin pegawai terhadap kinerja pegawai. Pengaruh Langsung 1. Pengaruh langsung X 1 terhadap Z 2. Pengaruh langsung X 2 terhadap Z 3. Pengaruh langsung Y terhadap Z Total pengaruh langsung 4. Pengaruh tidak langsung X 1 - Y Z : 5. Pengaruh tidak langsung X 2 - Y Z : Total pengaruh tidak langsung 0,043 0,408 Z (0,290 x 0,290) x 100 = 8,41% (0,043 x 0,043) x 100 = 0,18% (0,524 x 0,524) x 100 = 27% 35,59% (0,448 x 0,524) x 100 = 23,48% (0,461 x 0,524) x 100 = 24,16% 47,64% Berdasarkan Tabel 4.12 di atas dapat dijelaskan bahwa pengaruh tidak langsung keteladanan pimpinan, penerapan peraturan dan disiplin pegawai terhadap kinerja pegawai memperoleh nilai sebesar 47,64%. Sedangkan pengaruh langsung keteladanan pimpinan, penerapan peraturan, dan disiplin pegawai yang memperoleh nilai persentase sebesar 35,59%, pengaruh tidak langsung lebih besar persentasenya dibandingkan pengaruh langsung. Ini membuktikan bahwa disiplin pegawai sukses menjadi variabel mediasi antara keteladanan pimpinan dan penerapan peraturan terhadap kinerja pegawai. Pengujian Hipotesis 9: Keteladanan pimpinan memiliki pengaruh tidak langsung lebih besar dibandingkan pengaruh langsung terhadap kinerja melalui hubungan dengan variabel disiplin pegawai, ini terlihat dari hasil perkalian pada tabel di atas menunjukkan nilai pengaruh langsung sebesar 8,41% dan pengaruh tidak langsung sebesar 23,48. Kondisi ini memperlihatkan bahwa variabel disiplin pegawai adalah benar sebagai variabel mediasi karena telah memperbesar pengaruh variabel keteladanan pimpinan terhadap variabel kinerja pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Jaya melalui hubungan tidak langsungnya. Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa hiptesis terdapat pengaruh tidak langsung keteladanan pemimpin terhadap kinerja pegawai melalui disiplin di Dinas 109 - Volume 4, No. 3, Agustus 2015

Kesehatan Kabupaten Aceh Jaya dapat diterima. Pengujian Hipotesis 10: Penerapan peraturan memiliki pengaruh tidak langsung lebih besar dibandingkan pengaruh langsung terhadap kinerja melalui hubungan dengan variabel disiplin pegawai ini terlihat dari hasil perkalian pada tabel di atas yang menunjukkan pengaruh langsung memperoleh nilai persentase sebesar 0,18% dan pengaruh tidak langsung memperoleh nilai persentase sebesar 24,16%. Hal ini menunjukkan bahwa variabel disiplin pegawai merupakan variabel mediasi dalam hubungan memperbesar pengaruh variabel penerapan peraturan terhadap variabel kinerja pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Jaya. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, maka kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah: 1. Keteladanan pimpinan dan penerapan peraturan berpengaruh secara simultan terhadap disiplin pegawai di Dinas Kesehatan 2. Secara parsial, keteladanan pimpinan berpengaruh terhadap disiplin pegawai di Dinas Kesehatan 3. Secara parsial, penerapan peraturan berpengaruh terhadap disiplin di Dinas Kesehatan 4. Keteladanan pimpinan, penerapan peraturan, dan disiplin pegawai berpengaruh secara simultan terhadap kinerja pegawai di Dinas Kesehatan 5. Secara parsial keteladanan pimpinan berpengaruh terhadap kinerja pegawai di Dinas Kesehatan 6. Secara parsial penerapan peraturan berpengaruh terhadap kinerja pegawai di Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Jaya walaupun nilai pengaruh tergolong kecil. 7. Secara parsial disiplin pegawai berpengaruh terhadap kinerja pegawai di Dinas Kesehatan 8. Terdapat pengaruh tidak langsung keteladanan pemimpin dan penerapan peraturan terhadap kinerja pegawai melalui disiplin di Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Jaya, hal ini terlihat dari nilai persentase pengaruh tidak langsung yang lebih besar dari pengaruh langsung. 9. Terdapat pengaruh tidak langsung keteladanan pemimpin terhadap kinerja pegawai melalui disiplin di Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Jaya, hal ini terlihat dari nilai persentase pengaruh tidak langsung yang lebih besar dari pengaruh langsung. 10. Terdapat pengaruh tidak langsung penerapan peraturan terhadap kinerja pegawai melalui disiplin di Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Jaya, hal ini terlihat dari nilai persentase pengaruh tidak Volume 4, No. 3, Agustus 2015-110

langsung yang lebih besar dari pengaruh langsung. Saran Adapun saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut : 1. Untuk Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Jaya a. Disamping itu perlu adanya peningkatan keteladanan dalam hal ini adalah keteladanan pimpinan, walaupun keteladanan pimpinan dalam penelitian ini mempunyai pengaruh secara tidak langsung terhadap kinerja pegawai namun untuk meningkatkan kinerja pegawai diperlukan contoh teladan yang baik dari seorang pimpinan. b. Agar kinerja pegawai lebih optimal, maka perlu diperhatikan mengenai penerapan peraturan yang dalam penelitian ini pengaruh terlihat sangat kecil terhadap kinerja pegawai di Dinas Kesehatan 2. Untuk variabel disiplin pegawai, yang hasil dalam penelitian ini mempunyai peran sebagai variabel mediasi yang baik, dimana terlihat dari hasil bahwa disiplin pegawai mampu menjadi mediasi bagi variabel keteladanan pimpinan dan penerapan peraturan dalam meningkatkan kinerja pegawai. 3. Untuk peneliti selanjutnya, a. Perlu dikaji lebih mendalam variabelvariabel lain yang tidak masuk dalam penelitian yang terkait dengan peningkatan kinerja seperti, budaya organisasi, struktur organisasi, sistem organisasi dan lain sebagainya. b. Juga disarankan untuk menggunakan variabel dan metode yang sama namun, tetapi lokasi penelitiannya berbeda. DAFTAR KEPUSTAKAAN Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 2008. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil. Saydam, G. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Suatu Pendekatan Mikro. Jakarta: Djambatan. Sekaran, U. 2006. Research Methods for Business. Buku Kedua. Jakarta: Erlangga. Sugiyono, 2006. Metode Penelitian Bisnis, Cetakan Kesembilan. Bandung: CV Alvabeta. Simamora, H. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : STIE YKPN. 111 - Volume 4, No. 3, Agustus 2015