PERILAKU PENCARIAN INFORMASI PESERTA DIDIK SEKOLAH DASAR NEGERI 48 GANTING KOTO TANGAH PADANG

dokumen-dokumen yang mirip
FAKTOR PENYEBAB KURANGNYA MINAT GURU MEMANFAATKAN PERPUSTAKAAN SDN 09 AIR TAWAR BARAT

SUATU TINJAUAN TENTANG PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI PENUNJANG KEGIATAN BELAJAR-MENGAJAR DI SMKN 5 PADANG

PENGARUH SARANA DAN PRASARANA PERPUSTAKAAN TERHADAP MINAT KUNJUNGAN SISWA SMP N 1 BATANG ANAI

PERAN PUSTAKAWAN DALAM MEMOTIVASI SISWA MEMANFAATKAN PERPUSTAKAAN SMK TAMANSISWA PADANG

TINJAUAN TENTANG PENGGUNAAN OPAC DI PERPUSTAKAAN POLTEKKES KEMENKES RI PADANG

PROBLEMATIKA TENAGA PERPUSTAKAAN SEKOLAH DI SMP N 3 PADANG PANJANG

PEMANFAATAN LITERATUR DALAM MENUNJANG PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 6 PADANG

PENGARUH LAYANAN PERPUSTAKAAN TERHADAP KEPUASAN PEMUSTAKA DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG

PEMBUATAN BUKU PEDOMAN PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DI SMA N 1 PAINAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MENDUKUNG TINGKAT KUNJUNGAN MAHASISWA PADA PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS HALU OLEO. Oleh. *Selmi **Hj. St Harmin ***Jumrana

TEMU KEMBALI BAHAN PUSTAKA DI PERPUSTAKAAN STKIP PGRI SUMBAR

KURANGNYA MINAT BERKUNJUNG PESERTA DIDIK SMK NEGERI 9 PADANG KE PERPUSTAKAAN

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN KELILING DI KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA SUMATERA BARAT

TINJAUAN TERHADAP SARANA DAN PRASARANA SERTA TATA RUANG DI KANTOR PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KABUPATEN PADANG PARIAMAN

EVALUASI LAYANAN REFERENSI DI BADAN PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN PROVINSI SUMATERA BARAT

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu kebutuhan yang penting bagi setiap bangsa.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PEMUSTAKA DI PERPUSTAKAAN KOPERTIS WILAYAH X

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB MAHASISWA KURANG MEMANFAATKAN KOLEKSI UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS BUNG HATTA

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa, baik ekonomi, Iptek, sosial, maupun budaya.

SISTEM LAYANAN SIRKULASI DI PERPUSTAKAAN SMK TAMANSISWA PADANG

KEBUTUHAN INFORMASI MASYARAKAT KECAMATAN IV JURAI KABUPATEN PESISIR SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. jenjang SD sampai SMP. Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan formal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

MAKALAH PERPUSTAKAAN SEBAGAI PUSAT SUMBER BELAJAR BAGI SISWA SEKOLAH DASAR. Dosen Pengampu : Nanik Arkiyah, M.IP

PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DI KELAS V SD

BAB I PENDAHULUAN. jenjang dan satuan pendidikan, khususnya pendidikan dasar dan menengah. menunjang tercapainya tujuan pendidikan nasional

PENERAPAN MODEL MIND MAP DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJARAN IPS TEMA SEJARAH PERADABAN INDONESIA PADA SISWA KELAS V DI SD NEGERI 1 SRUWENG

PERANAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH Syamsul Alam WidyaiswaraLPMP Sulawesi Selatan

PERANAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MINAT BACA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 14 LABAN KECAMATAN IV JURAI KABUPATEN PESISIR SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. kedewasaan dan kematangan. Berdasarkan UU No.20 Tahun 2003 mengenai

SISTEM TEMU KEMBALI KOLEKSI DI PERPUSTAKAAN PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA BARAT

BIBLIOGRAFI BERANOTASI SKRIPSI BERTAJUK ISLAM DI MINANGKABAU TAHUN KOLEKSI PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB IAIN IMAM BONJOL PADANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menyiapkan

PROBLEMATIKA KINERJA PUSTAKAWAN DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Lisna Nurhalisma, 2013

BAB I PENDAHULUAN. berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Dengan ilmu,

MAKALAH. Pemanfaatan Perpustakaan Sebagai Sumber Belajar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan Di era saat ini, pendidikan sangatlah memiliki peranan yang penting.

MAKALAH PERAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DASAR UNTUK KECERDASAN ANAK. Untuk memenuhi Tugas Ujian Akhir Semester Pengelolaan Perpustakaan Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

UPAYA GURU BK DALAM MEMPERBAIKI CARA BELAJAR PESERTA DIDIK MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DI SMP NEGERI 18 PADANG ARTIKEL

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENDAHNYA TINGKAT KUNJUNGAN DI PERPUSTAKAAN DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN KOTA PADANG

TEMA PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI PUSAT SUMBER BELAJAR JUDUL : PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER ILMU MAKALAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Saat belajar siswa tidak lepas dari sumber belajar. Sumber belajar

PEMBUATAN BIBLIOGRAFI BERANOTASI TERBITAN BANK INDONESIA KHUSUS KAJIAN EKONOMI REGIONAL TAHUN DI PERPUSTAKAAN KPW BI WILAYAH VIII

Suci Indah Yaseva 1, Ardoni 2 Program Studi Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan FBS Universitas Negeri Padang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Priyanka Permata Putri, 2013

KEGIATAN LAYANAN RUANG BACA ANAK DI UPT PERPUSTAKAAN PROKLAMATOR BUNG HATTA BUKITTINGGI

B A B I V U r u s a n W a j i b P e r p u s t a k a a n

PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEEBAGAI SUMBER BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

PENINGKATAN MINAT BACA SEBAGAI UPAYA PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA MELALUI OPTIMALISASI LAYANAN PERPUSTAKAAN

TUGAS INDIVIDU PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI PUSAT SUMBER BELAJAR. Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengelolaan Perpustakaan Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana. diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

PENGOLAHAN BAHAN PUSTAKA DI PERPUSTAKAAN SMAN 1 PAINAN KABUPATEN PESISIR SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan dapat melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas yaitu yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan

PERAN PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan

PENGGUNAAN MEDIA BERBASIS TEKS DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA

yang maksimal dalam pencapaian hasil belajar.

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini, maka dari itu tidaklah heran jika pendidikan saat ini adalah sebuah

BAB I PENDAHULUAN. berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Seseorang melakukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang berkualitas baik melalui pendidikan informal di rumah

BAB I PENDAHULUAN. kualitas pendidikan yang baik. Pendidikan memang bukanlah satu-satunya hal

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PENGEMBANGAN KOLEKSI PERPUSTAKAAN DI PERPUSTAKAAN KOPERTIS WILAYAH X

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2009/2010

STRATEGI PENINGKATAN PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN DI PERPUSTAKAAN KHUSUS SEKRETARIAT DPRD PROVINSI SUMATERA BARAT

POLA LITERASI INFORMASI PEMUSTAKA DI PERPUSTAKAAN POLITEKNIK NEGERI PADANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Beralihnya masyarakat kita dari masyarakat yang masih sederhana

KEBERADAAN LAYANAN REMAJA UNTUK MENINGKATKAN MINAT BACA REMAJA DI BADAN PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN PROVINSI SUMATERA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan

PERSEPSI SISWA TERHADAP PERPUSTAKAAN SMP NEGERI 16 PADANG

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diadakan di Negara tersebut. Pendidikan dapat

UPAYA GURU DALAM MENUMBUHKAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DI SD NEGERI 22 BANDA ACEH. Rafika, Israwati, Bachtiar.

MAKALAH MANFAAT PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR

HAL-HAL YANG MEMOTIVASI MAHASISWA DALAM MENELUSURI INFORMASI DI PERPUSTAKAAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN SEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan Nasional berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia dan

BAB I PENDAHULUAN. atau sumber informasi dalam komputer yang disusun secara sistematis untuk

ANALISIS PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH OLEH SISWA KELAS X SMAN 1 SEGEDONG PADA PEMBELAJARAN SOSIOLOGI. Maulidia Sari, Rustiyarso, Supriadi

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang cerdas, damai, terbuka dan demokratis. Kemajuan bangsa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan proses untuk membantu manusia dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemajuan suatu

PEMBUATAN INDEKS ARTIKEL SURAT KABAR BERANOTASI MENGGUNAKAN MICROSOFT ACCES 2010 DI KANTOR ARSIP, PERPUSTAKAAN, DAN DOKUMENTASI KOTA PADANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Feni Maelani, 2013

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 03 SUAYAN TINGGI

Indri Viollita 1, Bakhtaruddin Nst 2 Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan FBS Universitas Negeri Padang

INOVASI PENDIDIKAN Bunga Rampai Kajian Pendidikan Karakter, Literasi, dan Kompetensi Pendidik dalam Menghadapi Abad 21

BAB I PENDAHULUAN. Nasional pada Pasal 3 menetapkan bahwa pendidikan nasional berfungsi untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Suatu proses pendidikan tidak lepas dari Kegiatan Belajar Mengajar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. inggris perpustakaan dikenal dengan nama library. Library berasal dari bahasa Latin

BAB I PENDAHULUAN. pribadi manusia secara normative. Pendidikan tidak hanya diperoleh di lembagalembaga

memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu permasalahan yang dihadapi Bangsa Indonesia sampai

Transkripsi:

PERILAKU PENCARIAN INFORMASI PESERTA DIDIK SEKOLAH DASAR NEGERI 48 GANTING KOTO TANGAH PADANG Putri Oktaria, Ardoni Program Studi Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan FBS Universitas Negeri Padang email: putri_oktaria@yahoo.co.id Abstract In this paper it is discussed about information searching attitude of elementary student in 48 Elementary school in Padang. This research is aimed to: () find out where the student of 48 Elementary school searching the source of information, () to know the kind of information searched by the student of 48 Elementary school. The data is gathered through observation and interview with the student in 48 Elementary school. Data analysis is conducted by grouping, tabulating and describing based on analyzing the data, it is concluded the following. First, students of 48 elementary school search the information in school library, book store, magazine and internet. Among the places above, most student get the information from internet and teacher. Second, the kind of information searched are: heroic article, news, book, story book and magazine. In this way, facilities as internet need to be completed, so that students can access the information quichly and efficienty. Keywords: Information searching; information searching attitude A. Pendahuluan Pendidikan dasar merupakan proses yang menyelenggarakan program pendidikan enam tahun bagi anak usia 6- tahun. Pendidikan berperan untuk pengembangan sumber daya manusia, dan pendidikan sekolah dasar (SD) sebagai bagian dari sistem pendidikan nasional sangat penting dalam upaya peningkatan sumber daya manusia. Pendidikan dasar dimaksudkan untuk memberikan bekal kemampuan dasar kepada peserta didik berupa pengetahuan, keterampilan dan sikap yang bermanfaat bagi diri peserta didik sendiri sesuai dengan tingkat perkembangannya, serta persiapan untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Pendidikan bangsa bertujuan mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta karakter pribadi dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa sebagai mana disebutkan dalam (UU No. 0 tahun 00) tentang mutu pendidikan dasar. Menurut Trianto (00:): Mahasiswa penulis makalah Prodi Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan, wisuda periode September 0 Pembimbing, Dosen FBS Universitas Negeri Padang 8

Jurnal Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan Vol., No., September0, Seri C Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Dapat disimpulkan bahwa tujuan pendidikan adalah untuk mengembangkan sumber daya manusia, kecerdasan dan karakter peserta didik, keterampilan dan sikap yang bermanfaat bagi diri peserta didik serta memberi bekal menjadi pribadi yang bertanggung jawab dan menjadi manusia yang beriman, kreatif dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Perpustakaan merupakan salah satu sistem penunjang pendidikan yang ada di sekolah. Perpustakaan sekolah harus dapat memainkan peran, khususnya dalam membantu siswa untuk mencapai tujuan pendidikan di sekolah. Untuk itu, perpustakaan sekolah perlu mengembangkan kebijakan dalam memajukan masyarakat sekolah dengan mempersiapkan tenaga pustakawan yang memadai, koleksi yang berkualitas serta serangkaian aktivitas layanan yang mendukung suasana pembelajaran yang menarik. Perpustakaan salah satu tempat sumber informasi yang dapat membantu dalam proses belajar peserta didik agar mendapatkan ilmu dan pembelajaran yang baik sesuai fungsi perpustakaan pada umumnya. Menurut Yudi (0:) Peserta didik yang menjadi obyek dari pembelajaran dan pengajaran, harus dikenalkan betapa pentingnya manfaat perpustakaan sekolah dan masyarakat sekolah yang sadar dengan kehadiran perpustakaan akan mewujudkan masyarakat yang gemar membaca. Perpustakaan juga memegang peran dalam mengajarkan peserta didik tentang rasa tanggung jawab antarsesama dalam meminjam dan menjaga hak milik dan juga koleksi di perpustakaan dari kerusakan/hilang, membiasakan aktivitas membaca dalam mengisi jam istirahat, serta kebiasaan baik lain yang dapat dilakukan tercermin dalam tata tertib maupun peraturan perpustakaan. Menurut Sulistyo-Basuki (99:7) perpustakaan memiliki fungsi (a) sarana simpan karya manusia (b) informasi (c) rekreasi (d) pendidikan (e) kultural. Lima fungsi perpustakaan tersebut salah satu sarana dalam menunjang proses belajar dan mengajar di sekolah, yaitu sebagai sarana simpan karya manusia, perpustakaan tempat sumber informasi, tempat hiburan, mendapatkan ilmu pengetahuan, dan mengembangkan budaya masyarakat. Berdasarkan observasi pada SD Negeri 48 Ganting Koto Tangah (selanjutnya disebut SD 48) ternyata perpustakaan tidak terkelola dengan baik. Perpustakaan SD 48 dulunya adalah ruang perpustakaan sekarang juga dijadikan tempat penyimpanan barang-barang sekolah yang tidak dipakai. Berdasarkan wawancara dengan peserta didik kelas VI bernama Dwi Vina Wulandari pada hari Senin tanggal 9 Maret 0. Faktor-faktor penyebab peserta didik malas ke perpustakaan, yaitu kurang tertarik dengan isi perpustakaan dan tata ruang sehingga peserta didik malas datang ke perpustakaan dan lebih senang mencari hal-hal yang baru daripada berkunjung ke perpustakaan. Akibatnya, perpustakaan yang ada di SD 48 tidak digunakan untuk penunjang pendidikan sekolah sebagaimana mestinya perpustakaan tersebut didirikan. 84

Prilaku Pencarian Informasi Putri Oktaria, Ardoni Hasil wawancara dengan guru kelas VI bernama Sahni Yenti, M.Pd. pada hari Kamis tanggal Maret 0 kurang berfungsinya perpustakaan berakibat minat baca peserta didik kurang terlatih, sehingga menimbulkan nilai-nilai peserta didik SD 48 menjadi rendah. Kenyataan ini terlihat dari ranking hasil Ujian Nasional tahun 00/0 berada pada ranking ke-48. Pernyataan tersebut disimpulkan tidak adanya perpustakaan di sekolah berdampak buruk pada nilai peserta didik, sehingga menyebabkan rendahnya ranking sekolah. Keadaan perpustakaan SD 48 yang kurang layak dikatakan tempat pencarian informasi. Dikatakan demikian, kemungkinan karena beberapa faktor, yaitu: faktor dalam dan faktor luar perpustakaan. Faktor dalam perpustakaan: (a) ruang perpustakaan yang kurang memadai dijadikan sebagai ruang perpustakaan, (b) tidak adanya guru/pustakawan pengelola perpustakaan (c) manajemen perpustakaan yang digunakan tidak bermutu, Salah satunya sumber belajar yang sangat penting adalah perpustakaan, dari mulai tenaga kependidikan, peserta didik maupun staf penyelenggara sekolah memperoleh kesempatan seluas-luasnya untuk memperdalam pengetahuan dengan membaca bahan pustaka yang diperlukan baik yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan maupun sekedar untuk hiburan. (d) kelengkapan koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan belum sesuai dengan kegemaran peserta didik. Adapun faktor luar perpustakaan seperti: (a) kepala sekolah yang tidak turun tangan dalam memecahkan masalah, sehingga masalah tersebut diabaikan tanpa ada pemecahannya, (b) guru-guru hanya mengandalkan bahan ajar dari luar perpustakaan seperti buku pegangan dan internet, (c) peserta didik merasa koleksi yang dibaca di perpustakaan tidak menarik, sehingga peserta didik malas ke perpustakaan. Keadaan Perpustakaan SD 48 selama ini belum ada ruang khusus untuk perpustakaan. Tenaga perpustakaan juga belum ada. Alasannya, karena guru negeri SD 48 belum mencukupi dan memakai tenaga guru honor sebanyak tujuh orang, dana untuk tenaga perpustakaan tidak bisa dialokasikan. Koleksi perpustakaan pun tidak terawat dengan rapi, sehingga peserta didik tidak berminat mengunjungi perpustakaan. Hal yang perlu diperbaiki untuk mempermudah peserta didik mendapatkan informasi dengan cara menyediakan ruangan khusus perpustakaan, menggunakan tenaga perpustakaan, menyusun isi perpustakaan yang dapat menarik minat peserta didik mendapatkan informasi, melengkapi jenis-jenis informasi yang dibutuhkan oleh peserta didik. Upaya perbaikan dan kebutuhan peserta didik akan informasi perlu diselaraskan. Untuk itu perlu diteliti tentang jenis-jenis sumber informasi yang dicari peserta didik dan ke manakah peserta didik mencari sumber informasi. B. Metode Penelitian C. Makalah ini menggunakan metode kuantitatif, penganalisisan data dilakukan dengan mengelompokkan data, mentabulasikan data, dan Mendeskripsi- D. kan data (Sugiyono, 006:9). Populasi penelitian ini adalah semua peserta didik SD 48. Jumlah populasi terdiri 0 orang. Jumlah tersebut tersebar dalam enam kelas, yaitu kelas satu sampai dengan kelas enam. Penelitian dilakukan selama tiga hari Jumat, Sabtu dan Senin, tanggal 5 85

Jurnal Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan Vol., No., September0, Seri C 0, dan April 0 yang berjumlah dua puluh orang. Teknik yang dilakukan adalah sampling kebetulan yang dilakukan apabila pemilihan anggota sampelnya dilakukan terhadap orang atau benda yang kebetulan ada atau dijumpai (Djumhur, 0:). E. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah wawancara dan observasi. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara dan observasi. Wawancara dilakukan pada waktu istirahat terhadap sampel dan dicatat secara tulisan. Teknik analisis data dilakukan dengan menganalisis hasil wawancara dan observasi, kemudian dikelompokkan dan akhirnya disimpulkan. F. Pembahasan Tabel Hasil Wawancara Pertanyaan Pertama. Pernahkah kamu pergi ke perpustakaan?. Tiap hari. Pernah, sekalisekali. Pernah 4. Jarang 7 8 4 Jumlah 0 Pada Tabel terlihat, bahwa dari dua puluh orang peserta didik menunjukkan peserta didik yang ke perpustakaan tiap hari hanya satu orang dengan persentase 5%. Peserta didik pergi ke perpustakaan sekali-sekali tujuh orang dengan persentase 5%. Peserta didik pernah pergi ke perpustakaan delapan orang dengan persentase 40%. Peserta didik yang jarang ke perpustakaan empat orang dengan persentase 0%. Jawaban terhadap pertanyaan Tabel menunjukkan bahwa peserta didik mencari sumber informasi ke perpustakaan. Peserta didik yang diteliti dua puluh orang, semuanya mencari sumber informasi ke perpustakaan. Data terbanyak menunjukkan peserta didik pergi ke perpustakaan hanya sekali-sekali dengan bukti dengan jawaban pernah sebanyak delapan orang dan yang datang tiap hari hanya satu orang. Dengan demikian, disimpulkan bahwa peserta didik hanya sekali-sekali berkunjung ke perpustakaan. Tabel Hasil Wawancara Pertanyaan Kedua. Kapan kamu berkunjung ke. Saat pelajaran olah raga. Saat ingin ke perpustakaan. Saat ingin main catur 4. Saat istirahat 5. Kadang-kadang saat istirahat 4 5 86

Prilaku Pencarian Informasi Putri Oktaria, Ardoni perpustakaan? 6. Sekali-sekali saat pelajaran olah raga 7. Saat masuk pagi kalau masuk siang perpustakaan jarang buka Jumlah 0 Pada Tabel terlihat, bahwa dari dua puluh orang peserta didik menunjukkan peserta didik waktu ke perpustakaan saat pelajaran olah raga hanya tiga orang dengan persentase 5%. Peserta didik waktu saat ingin ke perpustakaan empat orang dengan persentase 0%. Peserta didik waktu saat ingin main catur dua orang dengan persentase 0%. Peserta didik waktu ke perpustakaan saat istirahat lima orang dengan persentase 5%. Peserta didik waktu ke perpustakaan kadang-kadang saat istirahat tiga orang dengan persentase 5%. Peserta didik waktu ke perpustakaan sekali-sekali saat pelajaran olah raga dua orang dengan persentase 0%. Peserta didik waktu ke perpustakaan saat masuk pagi kalau masuk siang perpustakaan tutup satu orang dengan persentase 5%. Jawaban terhadap pertanyaan Tabel menunjukkan bahwa peserta didik waktu mencari sumber informasi ke perpustakaan paling banyak adalah pada waktu istirahat dan saat pelajaran olah raga. Peserta didik mencari sumber informasi ke perpustakaan saat istirahat hanya sekedar berkunjung untuk mengisi waktu istirahat. Peserta didik yang datang ke perpustakaan pada saat pelajaran olah raga, kadang-kadang saat pelajaran olah raga dan istirahat berniat berkunjung ke perpustakaaan hanya mengambil sesuatu yang ada di perpustakaan bukan mengambil koleksi buku perpustakaan. 7 Perilaku pencari informasi menurut Wilson (dalam Pendit, 00:9). Perilaku peserta didik pergi ke perpustakaan pada waktu-waktu istirahat atau saat ditugaskan mencari sumber informasi. Agar peserta didik memiliki waktu yang banyak pergi ke perpustakaan sebaiknya guru memberikan tugas pada peserta didik mencari informasi atau meringkas buku cerita yang ada di perpustakaan. Dengan tugas meringkas tersebut peserta didik mendapatkan kegiatan untuk pergi ke perpustakaan untuk mengerjakan tugas yang diberikan. Dapat disimpulkan perilaku pencari informasi yang ditunjukkan oleh peserta didik SD 48 sangat berbeda, cara peserta didik mendapatkan informasi kebanyakan dari guru. Peserta didik yang berkunjung ke perpustakaan kebanyakan hanya bermain dan menghibur dirinya dengan alat-alat olah raga yang ada di perpustakaan. Buku yang ada di perpustakaan jarang dan kurang diminati oleh peseta didik. Hendaknya sekolah memberikan fasilitas atau koleksi yang menarik agar peserta didik tertarik ke perpustakaan. Tabel Hasil Wawancara Pertanyaan Ketiga. Baca buku 6. Bermain-main 9.. Baca buku pelajaran sekolah Kenapa kamu pergi 4. Baca buku cerita 87

Jurnal Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan Vol., No., September0, Seri C ke perpustakaan? 5. bermain dokter-dokteran 6. Menyusun buku, main kotak kubus, bernyanyinyayi. Jumlah 0 Pada Tabel terlihat, bahwa dari dua puluh orang peserta didik menunjukkan alasan peserta didik pergi ke perpustakaan peserta didik menjawab baca buku enam orang dengan persentase 0%. Alasan Bermain-bermain sembilan orang dengan persentase 45%. Alasan baca buku pelajaran sekolah dua orang dengan persentase 0%. Alasan baca buku cerita satu orang dengan persentase 5%. Alasan baca buku dan bermain dokter-dokteran satu orang dengan persentase 5%. Alasan menyusun buku, main kotak kubus dan bernyanyi-nyayi satu orang dengan persentase 5%. Jawaban terhadap pertanyaan Tabel menunjukkan bahwa alasan peserta didik datang ke perpustakaan untuk Bermain-bermain sebanyak sembilan orang dan peserta didik yang hanya datang ke perpustakaan untuk membaca buku enam orang. Hal ini menunjukkan peserta didik lebih suka bermain-main di perpustakaan dari pada membaca buku. Dapat disimpulkan bahwa alasan peserta didik ke perpustakaan untuk membaca buku dan bermain. Buku yang dibaca oleh peserta didik di perpustakaan yaitu buku pelajaran dan buku cerita dan sebagiannya peserta didik hanya bermain di perpustakaan. Tujuan peserta didik pergi ke perpustakaan mencari jenis-jenis sumber informasi sesuai menurut Sinaga (0:47). Peserta didik SD 48 mencari informasi di perpustakaan sesuai dengan keinginannya untuk membaca dan mencari jenis informasi yang sedang dicari dan dibutuhkan pada saat tersebut. Sekolah hendaknya memberikan fasilitas untuk memudahkan peserta didik mencari jenisjenis sumber informasi. Salah satu cara sekolah dengan menyediakan buku-buku terbaru tentang pelajaran sekolah yang lebih lengkap dan buku cerita seperti sejarah nabi, shinchan, naruto, doraemon, upin dan ipin, dan ben karena peserta didik SD 48 terlihat lebih menyukai buku cerita. Tabel 4 Hasil Wawancara Pertanyaan Keempat 4. Jenis-jenis sumber informasi apa yang kamu dapatkan di perpustakaan?. Buku pelajaran sekolah. Buku cerita. Main catur 4. Menyusun kotak kubus 5. Buku cerita 6. Hanya bermain saja Jumlah 0 Pada Tabel 4 terlihat, bahwa dari dua puluh orang peserta didik menunjukkan jenis-jenis sumber informasi yang ditemukan peserta didik buku pelajaran sekolah delapan orang dengan persentase 40%. Jenis-jenis sumber informasi buku cerita dua orang dengan persentase 0%. Jenis-jenis sumber informasi yang ditemui hanya main catur empat orang dengan persentase 0%. Jenis-jenis sumber informasi menyusun kotak kubus tiga orang dengan persentase 8 4 88

Prilaku Pencarian Informasi Putri Oktaria, Ardoni 5%. Jenis-jenis sumber informasi buku cerita satu orang dengan persentase 5%. Jenis-jenis sumber informasi hanya bermain satu orang dengan persentase 5%. Jawaban terhadap pertanyaan Tabel 4 menunjukkan bahwa jenis-jenis sumber informasi yang ditemukan di perpustakaan adalah buku pelajaran sekolah, buku cerita dan bermain-main permainan yang ada di perpustakaan seperti catur, kotak kubus dan alat olah raga sekolah. Data menunjukkan sebagian peserta didik mendapatkan jenis-jenis informasi membaca buku pelajaran dan buku cerita dan sebagiannya bermain-main alat permainan yang ada perpustakaan sekolah. Peserta didik yang datang ke perpustakaan mempunyai kebiasaan tersendiri berada di dalam perpustakaan, sehingga peserta didik mencari informasi dengan caranya dan sesuai dengan keinginannya informasi yang ingin dicari. Jenis-jenis informasi menurut Yusuf (007:0) dan menurut Sinaga (0:47). Peserta didik dapat memilih jenis-jenis sumber informasi di perpustakaan sesuai dengan kebutuhan dan minatnya mencari informasi saat ingin ke perpustakaan. Informasi yang ditemukan peserta didik di perpustakaan hanya sebatas koleksi yang dimiliki oleh sekolah, sehingga peserta didik hanya mendapatkan informasi yang hanya di koleksi perpustakaan sekolah. Sekolah hendaknya menyediakan jenis-jenis sumber informasi yang lengkap dan terbaru tiap bulannya. Informasi dalam bentuk tercetak maupun terekam, sehingga peserta didik mendapatkan ilmu yang luas dan pemikiran terbaru dan berkembang, sehingga mereka lebih semangat lagi ke perpustakaan dan peserta didik akan tiap hari ke perpustakaan. Tabel 5 Hasil Wawancara Pertanyaan Kelima 5. Jenis-jenis sumber informasi apa yang kamu dapatkan selain di perpustakaan?. Internet. Toko buku. Baca majalah 4. Baca koran 5. Baca komik 6. Tidak ada, hanya informasi dari guru 8 Jumlah 0 Pada Tabel 5 terlihat, bahwa dari dua puluh orang peserta didik menunjukkan jenis informasi ditemukan peserta didik selain di perpustakaan, internet delapan orang dengan persentase 40%. Jenis jenis informasi yang ditemukan peserta didik selain di perpustakaan toko buku tiga orang dengan persentase 5%. Jenis informasi ditemukan peserta didik selain perpustakaan baca majalah tiga orang dengan persentase 5%. Jenis informasi ditemukan peserta didik selain perpustakaan baca koran dua orang dengan persentase 0%. Jenis informasi ditemukan peserta didik selain perpustakaan baca komik dua orang dengan persentase 0%. Jenis informasi ditemukan peserta didik selain perpustakaan tidak ada hanya informasi dari guru dua orang dengan persentase 0%. Jawaban terhadap pertanyaan Tabel 5 menunjukkan bahwa jenis-jenis informasi yang ditemukan peserta didik selain di perpustakaan adalah internet, 89

Jurnal Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan Vol., No., September0, Seri C toko buku, majalah, koran. Jenis-jenis sumber informasi terbanyak adalah internet karena internet lebih menarik dan informasinya lebih lengkap dan kebanyakan sesuai dengan keinginan peserta didik. Selain ke internet peserta didik mendapatkan informasi dengan membaca komik, majalah dan koran. Data menunjukkan peserta didik lebih suka ke internet untuk mencari tugas atau hanya sekedar bermain game dan buka informasi lainnya. Sesuai dengan pendapat Sinaga (0:47), fasilitas untuk perpustakaan SD 48 yang harus ditambah untuk mendukung peserta didik dalam belajar, yaitu buku teks, alat peraga, koleksi referensi (ensiklopedia, kamus, atlas, majalah), bukubuku tentang perpustakaan, bacaan sehat dan fasilitas internet. SD 48 hendaknya juga menambahkan fasilitas internet agar peserta didik yang lebih suka mencari informasi di internet tidak perlu mengeluarkan biaya untuk pergi ke internet untuk mendapatkan informasi. G. Simpulan dan Saran H. Dari hasil penelitian simpulan yang dapat diambil dari penelitan ini adalah Peserta didik SD 48 mencari sumber informasi di perpustakaan sekolah, toko buku, baca majalah dan internet, jenis-jenis sumber informasi dicari peserta didik, yaitu: artikel tentang sejarah pahlawan Indonesia, berita, buku pelajaran, buku cerita dan majalah. I. Simpulan yang telah diperoleh dalam penelitian ini disarankan kepada pihak-pihak yang terkait dengan Perpustakaan SD 48, yaitu: agar lebih meningkatkan sumber daya manusia (SDM), pihak sekolah lebih memperhatikan kebutuhan peserta didik agar lebih terdorong ke perpustakaan, hendaknya perpustakaan diberi fasilitas layanan internet. Catatan: Artikel ini disusun berdasarkan makalah penulis dengan pembimbing Drs. Ardoni, M.Si. Daftar Rujukan Djumhur dan Surya. 0. Pengumpulan Data dalam http://muhammadnurulmuhtadi.blogspot.com. Diakses 0 Mei 0. Pendit, Putu Laxman. 00. Penelitian Ilmu Perpustakaan dan Informasi: Suatu Pengantar Diskusi Epistemologi dan Metodologi. Jakarta: JIP-FSUI. Sinaga, Dian. 0. Mengelola Perpustakaan Sekolah. Bandung: Bejana. Sugiyono. 006. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta. Sulistyo-Basuki. 99. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. 90

Prilaku Pencarian Informasi Putri Oktaria, Ardoni Supriyanto, Wahyu dan Ahmad Muhsin. 008. Teknologi Informasi Perpustakaan. Yogyakarta: Kanisius. Trianto. 00. Mengembangkan Model Pembelajaran Tematik. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher. Wahyono, Teguh. 004. Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu. Yudi, Teguh. 0. Peran Perpustakaan Sekolah dalam Mencetak Peserta didik Berprestasi dalam Jurnal http://library.um.ac.id/images/gbjps/art04tgh.pdf. diakses 0 Maret 0. Yusuf, Pawit, Yaya Suhendar. 007. Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah, Jakarta: Kencana Prenada Media Group. 9