J. Sains & Teknologi, April 2014, Vol.14 No.1 : ISSN

dokumen-dokumen yang mirip
STRUKTUR UKURAN DAN UKURAN LAYAK TANGKAP IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis) DI PERAIRAN TELUK BONE

FISHING GEAR PERFORMANCE ON SKIPJACK TUNA IN BONE BAY DISTRICT LUWU

Jurusan Perikanan Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin ABSTRAK

TELAAH MEN GENAl PANJANG CAGAK IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis) YANG TERTANGKAP DI INDONESIA PADA TAHUN Sofri Bahar*) dan Priyanto Rahardjo*)

Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan Tangkap 1(6): , Desember 2014 ISSN

Analisis Penentuan Musim Penangkapan Ikan Cakalang (Katsuwonus Pelamis L.) di Perairan Sangihe Sulawesi Utara

ANALISIS STRUKTUR POPULASI IKAN CAKALANG (KATSUWONUS PELAMIS) PADA DAERAH RUMPON TERHADAP TEKANAN EKSPLOITASI DI PERAIRAN TELUK BONE

Studi beberapa karakteristik biologi Ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis) di Perairan Menui Kepulauan Kabupaten Morowali Sulawesi Tengah

Jurnal IPTEKS PSP, Vol. 1 (2) Oktober 2014: ISSN: X

HUBUNGAN BOBOT PANJANG IKAN TUNA MADIDIHANG Thunnus albacares DARI PERAIRAN MAJENE SELAT MAKASSAR SULAWESI BARAT Wayan Kantun 1 dan Ali Yahya 2

DISTRIBUSI SUHU PERMUKAAN LAUT DAN ASPEK BIOLOGI CAKALANG (Katsuwonus pelamis) HASIL TANGKAPAN HUHATE di BITUNG

PENDUGAAN KELOMPOK UMUR DAN OPTIMASI PEMANFAATAN SUMBERDAYA IKAN CAKALANG (KATSUWONUS PELAMIS) DI KABUPATEN BOALEMO, PROVINSI GORONTALO

PARAMETER POPULASI DAN ASPEK REPRODUKSI IKAN KUNIRAN (Upeneus sulphureus) DI PERAIRAN REMBANG, JAWA TENGAH

POTENSI DAN TINGKAT PEMANFAATAN IKAN SEBAGAI DASAR PENGEMBANGAN SEKTOR PERIKANAN DI SELATAN JAWA TIMUR

Struktur ukuran dan pertumbuhan populasi ikan cakalang (Katsuwonus pelamis) di Perairan Laut Flores Sulawesi Selatan

KINERJA ALAT TANGKAP IKAN CAKALANG DI TELUK BONE KABUPATEN LUWU PERFORMANCE OF FISHING GEAR ON SKIPJACK TUNA IN BONE BAY OF LUWU REGENCY

ANALISIS PENENTUAN MUSIM PENANGKAPAN IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis) DI PERAIRAN MANADO SULAWESI UTARA 1)

ASPEK PERIKANAN DAN PREDIKSI TANGKAPAN PER UNIT UPAYA IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis) DI PERAIRAN LUWU TELUK BONE, SULAWESI SELATAN

KONSEP PENGELOLAAN PERIKANAN TANGKAP CAKALANG (Katsuwonus pelamis)di KAWASAN TELUK BONE DALAM PERSPEKTIF KEBERLANJUTAN

BEBERAPA ASPEK BIOLOGI IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis) DALAM KAITANNYA UNTUK PENGELOLAAN PERIKANAN DI PPP SADENG KABUPATEN GUNUNGKIDUL YOGYAKARTA

4 HASIL PENELITIAN. 4.1 Statistik Produksi Ikan dan Telur Ikan Terbang Produksi tahunan ikan dan telur ikan terbang

Distribusi tertangkapnya ikan selar pada lembaran jaring soma darape di rumpon

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. 4.2 Keadaan Umum Perikanan di Sulawesi Utara

PENENTUAN DAERAH POTENSIAL PENANGKAPAN IKAN CAKALANG(Katsuwonus pelamis) BERDASARKAN SEBARAN SPL DAN KLOROFIL DI LAUT FLORES SKRIPSI

JOURNAL OF MANAGEMENT OF AQUATIC RESOURCES. Volume 2, Nomor 2, Tahun 2013, Halaman Online di :

PENGKAJIAN STOK IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis) DI PERAIRAN SELAT MAKASSAR

Monitoring tren dan produktivitas hasil tangkapan kapal huhate yang berpangkalan di Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung

7 KONSEP PENGELOLAAN PERIKANAN TANGKAP DI KAWASAN TELUK BONE

Pengaruh warna umpan pada hasil tangkapan pancing tonda di perairan Teluk Manado Sulawesi Utara

Aspek Biologi Ikan Kembung Lelaki (Rastrelliger kanagurta) Sebagai Landasan Pengelolaan Teknologi Penangkapan Ikan di Kabupaten Kendal

PRODUKTIVITAS PERIKANAN TUNA LONGLINE DI BENOA (STUDI KASUS: PT. PERIKANAN NUSANTARA)

TEKNIK PENANGKAPAN IKAN PELAGIS BESAR MEMAKAI ALAT TANGKAP FUNAI (MINI POLE AND LINE) DI KWANDANG, KABUPATEN GORONTALO

JURNAL PEMANFAATAN SUBERDAYA PERIKANAN

First maturity assessment and allometric growth of skipjack tuna, Katsuwonus pelamis (Linnaeus, 1758), landed at Ternate Island

Penangkapan Tuna dan Cakalang... Pondokdadap Sendang Biru, Malang (Nurdin, E. & Budi N.)

Study Catches of Decpterus Fish (Decapterus Sp) With The Arrested Purse Seine in Samudera Fishing Port (Pps) Lampulo

UKURAN PERTAMA KALI MATANG GONAD DAN NISBAH KELAMIN TUNA MADIDIHANG

BIOLOGI REPRODUKSI IKAN TUNA MATA BESAR (Thunnus obesus) DI PERAIRAN SAMUDERA HINDIA RIA FAIZAH

KAJIAN HUBUNGAN HASIL TANGKAPAN IKAN CAKALANG

Sp.) DI PERAIRAN TIMUR SULAWESI TENGGARA

BIOLOGI REPRODUKSI IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis) DI SAMUDERA HINDIA BAGIAN TIMUR

Dinamika Populasi Ikan Cakalang Katsuwonus pelamis

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

EVALUASI TINGKAT EKSPLOITASI SUMBERDAYA IKAN GULAMAH (Johnius sp) BERDASARKAN DATA TPI PPS CILACAP

Keragaan dan alokasi optimum alat penangkapan cakalang (Katsuwonus pelamis) di perairan Selat Makassar

Laju tangkap dan musim penangkapan madidihang (Thunnus albacares) dengan tuna hand line yang didaratkan di Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL JURNAL

ANALISIS TINGKAT PEMANFAATAN DAN MUSIM PENANGKAPAN IKAN PELAGIS DI PERAIRAN PRIGI JAWA TIMUR Hari Ilhamdi 1, Riena Telussa 2, Dwi Ernaningsih 3

STUDI PENGEMBANGAN PERIKANAN TANGKAP DI KABUPATEN NIAS SABAR JAYA TELAUMBANUA

Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor

PENDUGAAN BEBERAPA PARAMETER DINAMIKA POPULASI IKAN LAYANG (Decapterus macrosoma, BLEEKER 1841) DI PERAIRAN TELUK BONE, SULAWESI SELATAN

KARAKTERISTIK DAERAH PENANGKAPAN IKAN CAKALANG PADA MUSIM BARAT DI PERAIRAN TELUK BONE

ANALISIS KECENDERUNGAN PRODUKSI IKAN PELAGIS KECIL DI PERAIRAN LAUT HALMAHERA TAHUN Adrian A. Boleu & Darius Arkwright

V. GAMBARAN UMUM PERAIRAN SELAT BALI

ASPEK BIOLOGI REPRODUKSI IKAN LAYANG (Decapterus russelli) DAN IKAN BANYAR (Rastrelliger kanagurta) YANG DIDARATKAN DI REMBANG, JAWA TENGAH

STRUKTUR UKURAN DAN JUMLAH TANGKAPAN TUNA MADIDIHANG Thunnus albacares MENURUT WAKTU PENANGKAPAN DAN KEDALAMAN DI PERAIRAN MAJENE SELAT MAKASSAR

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 107/KEPMEN-KP/2015 TENTANG RENCANA PENGELOLAAN PERIKANAN TUNA, CAKALANG DAN TONGKOL

Struktur populasi ikan cakalang hasil tangkapan pukat cincin yang didaratkan di Pelabuhan Perikanan Pantai Tumumpa Kota Manado

KOMPOSISI HASIL TANGKAPAN MELALUI PUKAT CINCIN (Purse Seine) TAHUN DI PELABUHAN PERIKANAN PANTAI (PPP) LAMPULO, KOTA BANDA ACEH

Potensi Terumbu Karang Luwu Timur

Agriekonomika, ISSN e ISSN Volume 4, Nomor 1

Fluctuation of catch per unit efforts and catch seasons of skipjack tuna (Katsuwonus pelamis) in Prigi waters, East Java Province

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDUGAAN STOK IKAN TONGKOL DI SELAT MAKASSAR SULAWESI SELATAN

PENGGUNAAN PANCING ULUR (HAND LINE) UNTUK MENANGKAP IKAN PELAGIS BESAR DI PERAIRAN BACAN, HALMAHERA SELATAN

APPLICATION HYPERTEXT MARKUP LANGUAGE TO DESIGN ANCHOVY (Stolephorus spp) FISHERIES SYSTEM INFORMATION IN THE GULF OF BONE

Safruddin*, Nur Indah Rezkyanti, Angraeni, M. Abduh Ibnu Hajar, St. Aisjah Farhum, Mukti Zainuddin

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Oleh. Achmar Mallawa*, Faisal Amir*, Safruddin*, Elsa Mallawa** ABSTRAK

ASPEK PERIKANAN DAN POLA DISTRIBUSI IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis) DI PERAIRAN TELUK BONE, SULAWESI SELATAN

VII. POTENSI LESTARI SUMBERDAYA PERIKANAN TANGKAP. Fokus utama estimasi potensi sumberdaya perikanan tangkap di perairan

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Jurnal Akuakultur Rawa Indonesia, 4(1) :22-26 (2016) ISSN :

ASPEK BIOLOGI IKAN LAYUR (Trichiurus lepturus) BERDASARKAN HASIL TANGKAPAN DI PPP MORODEMAK

Sebaran suhu permukaan laut dan tracking daerah penangkapan Ikan Cakalang di Perairan Barat Laut Banda

ANALISIS SPASIAL DAN TEMPORAL HASIL TANGKAPAN IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis) DAN THERMAL FRONT PADA MUSIM PERALIHAN DI PERAIRAN TELUK BONE

SELAMAT DATANG. Peserta Training

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

EVALUASI ASPEK SOSIAL KEGIATAN PENANGKAPAN IKAN TUNA (THUNNUS SP) OLEH NELAYAN DESA YAINUELO KABUPATEN MALUKU TENGAH

5 BIOLOGI PERIKANAN IKAN CAKALANG

POTENSI LESTARI IKAN LAYANG (Decapterus spp) BERDASARKAN HASIL TANGKAPAN PUKAT CINCIN DI PERAIRAN TIMUR SULAWESI TENGGARA

PENDUGAAN STOK IKAN LAYUR

Catch per unit effort (CPUE) periode lima tahunan perikanan pukat cincin di Kota Manado dan Kota Bitung

FORMASI ALAT TANGKAP IKAN PELAGIS BERDASARKAN DISTRIBUSI ZONA POTENSI PENANGKAPAN DI PERAIRAN SULAWESI BARAT

PENDAHULUAN. Sumberdaya perikanan di laut sifatnya adalah open acces artinya siapa pun

Jurnal Ilmiah Platax Vol. I-1, September 2012 ISSN:

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENGOPERASIAN ALAT TANGKAP PANCING TONDA DI LAUT BANDA YANG BERBASIS DI KENDARI

Growth Analysis and Exploitation rate of Tuna Fish (Auxis thazard) landed on Belawan Ocean Fishing Port Sumatera Utara

4. GAMBARAN UMUM WILAYAH

Hubungan Panjang Alat Tangkap Purse Seine Dengan Hasil Tangkapan di Pelabuhan Perikanan Samudera (Pps) Lampulo, Aceh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Aspek reproduksi ikan banyar, Rastrelliger kanagurta (Cuv. 1817) di perairan utara Aceh

PERFORMA HASIL TANGKAPAN TUNA DENGAN PANCING TONDA DI SEKITAR RUMPON. (Performance Catch of Tuna from Troll Line in Rumpon) Oleh:

KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBERDAYA IKAN PELAGIS BESAR DI KOTA AMBON

Daerah penangkapan ikan dari kapal huhate yang berpangkalan di Pelabuhan Perikanan Pantai Belang

HASIL TANGKAPAN IKAN MADIDIHANG (Thunnus albacares) DI SAMUDERA HINDIA BERDASARKAN HASIL TANGKAPAN YANG DIDARATKAN DI PELABUHAN BENOA, BALI

STRUKTUR UKURAN, HUBUNGAN PANJANG-BOBOT DAN FAKTOR KONDISI IKAN TUNA DI PERAIRAN PRIGI, JAWA TIMUR

TINGKAT KEMATANGAN GONAD KEPITING BAKAU Scylla paramamosain Estampador DI HUTAN MANGROVE TELUK BUO KECAMATAN BUNGUS TELUK KABUNG KOTA PADANG.

Transkripsi:

J. Sains & Teknologi, April 2014, Vol.14 No.1 : 95 100 ISSN 1411-4674 STRUKTUR UKURAN DAN UKURAN LAYAK TANGKAP IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis) DI PERAIRAN TELUK BONE Size Structure and Decent Size Capture of Skipjack Tuna (Katsuwonus pelamis) in Bone Bay Waters Ridha Alamsyah, Musbir, Faisal Amir Ilmu Perikanan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Hasanuddin (E-mail: alamsyahridha@gmail.com) ABSTRAK Perbedaan ukuran hasil tangkapan ikan cakalang setiap musim terdiri dari ikan yang layak tangkap dan tidak layak tangkap. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur ukuran pada masingmasing musim, ukuran pertama kali matang gonad dan ukuran layak tangkap ikan cakalang di perairan Teluk Bone. Menggunakan metode dengan mengukur panjang ikan yang tertangkap dalam operasi penangkapan ikan menggunakan Pole and Line. Pengukuran juga dilakukan pada pangkalan pendaratan ikan serta mengumpulkan data sekunder dari Dinas Kelautan dan Perikanan. Beberapa sampel ikan dibedah untuk mengetahuitingkat kematangan gonad sebagai dasar penentuan ukuran layak tangkap. Hasil penelitian menunjukkkan bahwa pada setiap musim rata-rata struktur ukuran berbeda-beda, untuk musim peralihan I 46,74±0,38 cm FL, pada musim timur 47,72±0,33 cm FL, musim peralihan II 52,74±0,58 cm FL dan musim 39,74±0,62 cm FL. Ukuran layak tangkap ikan cakalang adalah 59 cm FL untuk Jantan dan 54 cm FL untuk betina. Kata Kunci: Ikan Cakalang, Strutur Ukuran, Ukuran Layak Tangkap ABSTRACT Differences in the size of skipjack tuna catches each season consists of a decent fish caught and not worth catching. This study aims to determine the size structure of each season, the first time the size of the gonads mature and decent size skipjack tuna fishing in bone bay waters. Using the method of measuring the length of the fish being caught in fishing operations using the Pole and Line. Measurements were also performed on fish landing bases and collecting secondary data from the Department of Marine and Fisheries. Some fish samples dissected to determine the level of maturity of the gonads as the basis for determining the size of a decent catch. The results indicating that on average each season structure of different sizes, for transitional season I 46.74 ± 0.38 cm FL, in the eastern FL 47.72 ± 0.33 cm, transition season II 52.74 ± 0.58 cm FL and winter 39.74 ± 0.62 cm FL. Decent size skipjack tuna catch was 59 cm FL for males and 54 cm FL for females. Keywords: Skipjack Tuna, Structure Size, Decent Sized Catch, Bone Bay Waters PENDAHULUAN Ikan cakalang (Katsuwonus pelamis) merupakan salah satu ikan ekonomis penting yang ada di perairan Indonesia. Merupakan ikan banyak digemari karena tekstur dagingnya yang baik dengan cita rasa yang tinggi. Sebagai bagian dari sumberdaya ikan tuna, ikan cakalang menjadi salah satu sumber protein hewani yang bermanfaat bagi masyarakat. Menurut Gigentika (2012) ikan cakalang merupakan salah satu sumberdaya perikanan pelagis yang banyak dijadikan objek dalam usaha perikanan tangkap, baik di Indonesia maupun di negaranegara lainnya. Dewasa ini, usaha perikanan ikan cakalang sudah mengarah pada usaha komersial untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya, yaitu dengan 95

Ridha Alamsyah ISSN 1411-4674 memperbesar cakupan daerah penangkapan dan pemanfaatan dengan berbagai jenis alat tangkap. Kegiatan penangkapan mencakup keseluruhan wilayah Teluk Bone mulai dari ujung selatan (Kabupaten Sinjai, Bulukumba dan Bone), bagian tengah (Kabupaten Luwu Kota Palopo, dan Kabupaten Buton), serta bagian utara (Kabupaten Luwu Timur, Luwu Utara, dan Kolaka Utara). Penangkapan ikan menggunakan huhate (pole and line), pancing tangan ( hand line), pancing tonda (Trolling line), pukat cincin ( purse seine) dan Payang. Ikan Cakalang dieksploitasi sepanjang tahun dan sepanjang masa ruaya mencari makanan (feeding migration). Eksploitasi yang tinggi saat ini cenderung mengabaikan kaidah-kaidah kelestarian sumberdaya ikan. Kegiatan penangkapan dilakukan secara bebas mulai dari ukuran yang kecil sampai ke ukuran besar. Nelayan memiliki kecenderungan menangkap ikan kapan dan dimana saja, sehingga dikhawatirkan akan mengganggu kelestarian populasinya apabila tidak dikendalikan. Meskipun diketahui bersama bahwa sumberdaya hayati laut bersifat renewable resources, namun apabila sudah melampaui daya dukung, maka keseimbangan lingkungan hayati perairan dan kemampuan daya pulih akan terganggu. Ciri-ciri tersebut mulai nampak seperti semakin kecilnya ukuran ikan yang tertangkap dari tahun ketahun. Mallawa (2012) menambahkan bahwa ikan cakalang yang tertangkap diperairan Teluk Bone 38,36 persen merupakan ikan tidak layak tangkap. Laporan Statistik perikanan Sulawesi Selatan tahun 2011 memperlihatkan adanya penurunan hasil tangkapan ikan cakalang untuk lima tahun terakhir pada enam kabupaten/kota di Teluk Bone. Tahun 2007 total hasil tangkapan 12.965 ton dan tahun 2011 menurun hanya sekitar 3.738 ton (DKP 201 2). Terjadi penurunan sebanyak 9.227 ton dan merupakan salah-satu indikasi adanya tekanan penangkapan dan penurunan stok ikan. Untuk kegiatan ekspor sesuai dengan laporan realisasi dan sasaran pembangunan perikanan Sulawesi Selatan untuk tiga komoditas tuna yakni Tuna, Cakalang, dan Tongkol terjadi peningkatan selama lima tahun terakhir. Tahun 2007 jumlah ekspor sebanyak 1.724 ton naik menjadi 2.290 ton pada tahun 2011. Kegiatan perikanan cakalang saat ini diharapkan tidak hanya menekankan pada hasil tangkapan yang sebanyak-banyaknya akan tetapi lebih diharapkan agar kegiatan tersebut dapat berjalan terus menerus dan berkelanjutan. Segala daya upaya ke arah menjaga kelestarian sumberdaya perlu dilakukan sedini mungkin agar indikasi kerusakan tidak berlanjut. Salah satu aspek dalam pengelolaan ikan cakalang yang baik adalah dengan memperhatikan aspek biologi populasi sebagai informasi kondisi yang terjadi saat ini. Informasi tersebut sangat diperlukan untuk melengkapi bimbingan dalam mengelola sumberdaya perikanan secara rasional. Penelitian biologi ikan cakalang telah dilakukan diantaranya oleh Schaefer (2001) yang menganalisis aktivitas pemijahan ikan cakalang di Samudera Pasifik bagian timur. Andrade et al. (2002) melihat variasi hubungan panjangberat ikan cakalang yang tertangkap di baratdaya Samudera Atlantik. Al-Zibdah et al. (2007) yang mengkaji tentang status perikanan dan aspek biologi ikan cakalang di Teluk Aqabah Laut Merah. Grande et al. (2010) mengamati aktivitas pemijahan dan fekunditas ikan cakalang di Samudera Hindia bagian barat. Koya et al. (2012) yang meneliti aspek biologi dan struktur stok ikan cakalang di Samudera Hindia. Beberapa penelitian juga telah dilakukan di Indonesia yakni Manik (2007) yang meneliti tentang biologi ikan cakalang di Pulau Seram dan Nusa Laut. Kemudian Jamal (2011) tentang hubungan antara kondisi biologi dengan faktor lingkungan terhadap ikan cakalang di perairan Teluk Bone. 96

Ikan Cakalang, Strutur Ukuran, Ukuran Layak Tangkap ISSN 1411-4674 Adanya perbedaan hasil tangkapan pada setiap musim menyebabkan perlunya pengetahuan tentang struktur ukuran dan ukuran layak tangkap ikan cakalang di perairan teluk bone. Informasi ini akan dijadikan sebagai dasar dalam penentuan musim yang paling baik untuk kegiatan penangkapan ikan. Pembuatan aturan untuk alternatif dalam pengelolaan sumberdaya ikan cakalang. BAHAN DAN METODE Lokasi dan desain penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2012 Juni 2013 di perairan Teluk Bone dengan fishing base yaitu Desa Murante Kecamatan Suli Kabupaten Luwu. Sampel ikan cakalang yang digynakan hanya dari hasil tangkapan menggunakan Pole and Line. Metode pengumpulan data Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan sekunder. Data primer bersumber dari pengukuran dan pengamatan langsung di lapangan yaitu mengikuti kegiatan operasi penangkapan ikan, serta pengukuran di tempat pelelangan. Untuk mengetahui jenis kelamin beberapa sampel ikan dibedah untuk pengamatan gonad. Data sekunder bersumber dari kegiatan wawancara dengan nelayan, data-data dari Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Luwu dan Propinsi Sulawesi Selatan. Analisa data Struktur ukuran ikan yang tertangkap di sajikan secara deskriptif, yaitu dengan membandingkan sebaran individu dalam histogram berdasarkan musim. Ukuran pertama kali matang gonad ikan cakalang dianalisis untuk menentukan ukuran layak tangkap. Menggunakan metode Sperman-Karber seperti yang dikemukakan oleh Udupa (1986) sebagaiberikut : m = x k + 0,5X {X ΣPi} Dimana, m adalah logaritma panjang ikan pada saat pertama kali matang gonad, x k adalah logaritma nilai tengah pada saat semua ikan matang gonad 100%, X adalah selisih logaritma nilai tengah, dan Pi adalah proporsi ikan matang gonad pada kelas ke-i. Sedangkan Pi = r i / n i dimana r i adalah jumlah ikan matang gonad pada kelas kei, ni adalah jumlah ikan pada kelas ke-i. Ukuran ikan layak tangkap adalah ukuran ikan yang lebih besar dari ukuran panjang ikan saat pertama kali matang gonad (length at first maturity = Lm). HASIL Struktur ukuran ikan cakalang yang tertangkap di Teluk Bone berbeda pada masing-masing musim. Pada musim peralihan I, musim timur, musim peralihan II, dan musim barat. Ukuran ikan yang tertangkap pada musim peralihan I memiliki panjang yang berkisar antara 29,0 cm 64,5 cm FL. Panjang ikan yang paling banyak tertangkap adalah dikisaran 44,8 cm 48,7 cm FL. Panjang rata-rata ikan (X±SE) adalah sebesar 46,74±0,38 cm FL. Seperti pada musim peralihan I, struktur ukuran pada musim timur berkisar antara 29,0 cm 64,5 cm FL dan panjang ikan yang paling banyak tertangkap pada kisaran 44,8 cm 48,7 cm FL dan panjang rata-rata sebesar 47,72±0,33 cm FL. Musim peralihan II memperlihatkan kisaran panjang ikan antara 29,0 cm 68,5 cm FL. Panjang ikan yang paling banyak tertangkap dikisaran 60,0 cm 64,5 cm FL dengan Panjang rata-rata ikan 52,74±0,58 cm FL. Musim timur dengan jumlah hasil tangkapan yang paling sedikit memperlihatkan kisaran panjang antara 29,0 cm 52,6 cm FL. Panjang ikan yang paling banyak tertangkap hanya pada kisaran 33,0 cm 36,8 cm FL dan panjang ratarata ikan sebesar 39,74±0,62 cm FL (Gambar 1 dan 2). Panjang rata-rata ikan hasil tangkapan menurut musim, di mana ikan pada musim peralihan II memiliki panjang rata-rata tertinggi sedang ikan pada musim barat memiliki panjang rata-rata terendah (Tabel 1). 97

Ridha Alamsyah ISSN 1411-4674 Gambar 1. Grafik struktur ukuran menurut musim penangkapan Gambar 2. Rata-rata ukuran panjang ikan cakalang menurut musim penangkapan Tabel 1. Hasil Uji Anova Tukey HSD Tukey HSD Musim N Panjang Subset for alpha = 0.05 1 2 3 Musim Barat 79 39.738 Musim Peralihan I 257 46.735 Musim Timur 255 47.726 Musim Peralihan II 230 52.737 Sig. 1.000.544 1.000 98

Ikan Cakalang, Strutur Ukuran, Ukuran Layak Tangkap ISSN 1411-4674 PEMBAHASAN Struktur ukuran ukuran berdasarkan musim memperlihatkan hasil yang berbeda mulai ukuran terendah yaitu 29,0 cm FL sampai pada ukuran tertinggi 68,5 cm FL. Hasil uji Tukey HSD memperlihatkan bahwa komposisi ukuran ikan cakalang yang tertangkap pada musim peralihan I dan musim timur sama. Tetapi berbeda nyata jika dibandingkan dengan ukuran ikan yang tertangkap pada musim peralihan II dan musim barat. Pada musim barat struktur ukuran ikan berukuran lebih kecil dibandingkan tiga musim lainnya disebabkan karena aktivitas penangkapan oleh Pole and Line hanya dilakukan didaerah pantai dengan jumlah armada yang terbatas. Sedangkan pada musim peralihan II struktur ukuran ikan bervariasi mulai dari ukuran kecil 31 cm FL sampai ukuran 68,5 cm FL. Variasi struktur ukuran ini karena tingginya aktivitas penangkapan ikan cakalang di teluk bone dimana pada musim peralihan II ini merupakan musim terbaik untuk menangkap ikan. Menurut Jamal (2011) dan Mallawa (2012) musim terbaik untuk menangkap ikan cakalang di perairan Teluk Bone adalah pada musim peralihan II, sedangkan musim yang tidak baik adalah musim barat. Musim peralihan I dan musim timur cukup baik untuk kegiatan penangkapan. Kekenusa (2006) menambahkan bahwa musim yang baik untuk menangkap ikan cakalang di sekitar perairan Bitung adalah pada musim Peralihan I dan II, sedangkan yang tidak baik adalah pada musim barat. Hasil perhitungan ukuran pertama kali matang gonad maka didapatkan hasil antara jantan dan betina berbeda. Pada ikan jantan ukuran awal matang gonad adalah 58,79 cm FL dengan batas bawah 55,32 cm FL dan batas atas 62,47 cm FL. Berbeda dengan ikan betina ukuran awal matang gonad adalah 54,13 cm FL dengan batas bawah 53,04 cm FL dan batas atas 55,23 cm FL. Ukuran pertama kali matang gonad maka dapat diketahui bahwa ukuran ikan cakalng layak tangkap adalah ukuran lebih panjang dari 59 cm FL untuk ikan jantan dan diatas 54 cm FL. Mallawa dkk (2012) menyatakan bahwa ukuran layak tangkap ikan cakalang di perairan Teluk Bone adalah 60 cm FL. Sedangkan menurut Jamal (2011) ukuran layak tangkap adalah 46,5 cm FL. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian ini maka dapat disimpulkan bahwa panjang rata-rata ikan yang tertangkap pada musim peralihan I adalah 46,74±0,38 cm FL, pada musim timur 47,72±0,33 cm FL, musim peralihan II 52,74±0,58 cm FL dan musim 39,74± 0,62 cm FL. Ukuran layak tangkap ikan cakalang adalah 59 cm FL untuk Jantan dan 54 cm FL untuk betina. Hasil tangkapan ikan cakalang selama ini didominasi pada ukuran tidak layak tangkap. DAFTAR PUSTAKA Al-Zibdah, M., & Odat, N. (2007). Fishery Status, Growth, Reproduction Biology and Feeding Habit of Two Scombrid Fish from the Gulf of Aqaba,Red Sea. Lebanese Science Journal, 8:2 Andrade, H. A., and Campos, R. O. (2002). Allometry coefficient variations of the Length-weight Relationship of skipjack Tuna (Katsuwonus pelamis) caught in the Southwest South Atlantic. Fisheries Research 55:307-312. Dinas Kelautan dan Perikanan. (2012). Laporan Statistik Perikanan. DKP. Propinsi Sulawesi Selatan. Gigentika, S. (2012). Optimasi Pengembangan Perikanan Cakalang di Kabupaten Lombok Timur Provinsi Nusa Tenggara Barat (Tesis). Bogor: Pascasarjana. IPB. Grande, M., H. Murua, I. Zudaire, and M. Korta. (2010). Spawning activity and batch fecundity of skipjack, Katsuwonus pelamis, in the Western Indian Ocean. IOTC-2010- WPTT- 47. 99

Ridha Alamsyah ISSN 1411-4674 Jamal, M., Sondita, F.A., Haluan, J., & Wiryawan, B. (2011). Pemanfaatan Data Biologi Ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis) dalam Rangka Pengelolaan Perikanan Beranggung Jawab di Perairan Teluk Bone. Jurnal Natur Indonesia, 14:107-113. Kekenusa, J.S. (2006). Analisis Penentuan Musim Penangkapan Ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis) di Perairan Sekitar Bitung Sulawesi Utara. Jurnal Protein,13:03-109. Koya, K.P.S., Joshi, K.K., Abdussamad, E.M., Rohit, P., Sivadas, M., Kuriakose, S., Ghosh, H., Koya, M., Dhodika, H.K., Prakasan, D., Koya, V.A.K., and Sebastine, M. (2012). Fishery, Biology, and Stock Structure of Skipjack Tuna, Katsuwonus pelamis (Linnaeus, 1758) Exploited From Indian Waters. Indian Journal Fisheries, 59:39-47. Mallawa, A. (2012). Aspek perikanan dan Prediksi Tangkapan Per Unit Upaya ikan cakalang (Katsuwonus pelamis) di perairan Luwu Teluk Bone, Sulwesi Selatan. Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan. Universitas Hasanuddin. Manik, N. ( 2007). Beberapa Aspek Biologi Ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis) di Perairan Sekitar Pulau Seram Selatan dan Pulau Nusa Laut. Jurnal Oseanologi dan Limnologi Indonesia, 33 : 17-25 Schaefer, K. M., (2001) Assesssment of Skipjack Tuna (Katsuwonus pelamis) Spawning Activity in the Eastern Pasif Ocean. Fish Bulletin, 99:345-350. 100