Penerapan Methode PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review) Pada Pembelajaran Membaca di SMA Negeri 8 Malang Yoyok Budiono Pembimbing 1: Sri Prameswari Indriwardhani, M.Pd. Pembimbing 2: M. Kharis, S.Pd., M. Hum. E-Mail: budiono.yoyok@gmail.com Abstract: The purpose of this study is to describe the application of the PQ4R-method on the german reading lesson for the students in the class XI of language program SMA Negeri 8 Malang. This study used a qualitative descriptive study design. The data source in this study is all students of XI Bahasa SMA Negeri 8 Malang. The results shows that the application of this method in reading lesson for the class XI Bahasa SMA Negeri 8 Malang went pretty well. Students can understand the text well and can answer the questions based on the text properly. Average student scores on the first study, namely 62.25. In the second study students' average rose to 80.87. Keywords : PQ4R-method, reading lesson, german. Abstrak: Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan penerapan metode PQ4R pada pembelajaran membaca bahasa Jerman di kelas XI Bahasa SMA Negeri 8 Malang. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI Bahasa SMA Negeri 8 Malang pada program bahasa Jerman. Penerapan metode ini pada pembelajaran membaca pada kelas XI Bahasa SMA Negeri 8 Malang berjalan cukup baik. Siswa dapat memahami teks dengan baik dan dapat menjawab pertanyaan dengan benar. Rata-rata nilai siswa pada penelitian pertama yaitu 62,25. Pada penelitian kedua rata-rata siswa naik menjadi 80,87. Kata kunci: metode PQ4R, pembelajaran membaca, bahasa jerman. Bahasa adalah salah satu hal yang paling penting dalam kehidupan manusia. Bahasa berperan sebagai penghubung antara manusia, sehingga mereka bias saling berkomunikasi. Selain itu, kita dapat menggunakan bahasa sebagai sarana untuk memperoleh pengetahuan.. Bahasa asing mempunyai peran penting untuk mengembangkan aspek intelektual, sosial, dan emosional dan keberhasilan para siswa dalam semua disiplin ilmu. Dengan pembelajaran bahasa asing diharapkan siswa mengenali budaya mereka dan budaya asing. Saat ini pembelajaran bahasa asing sangat penting bagi siswa. Pembelajaran bahasa tidak hanya berpusat pada bahasa ibu, tetapi juga pada bahasa asing. Melalui bahasa asing, kita dapat memperluas pengetahuan dan mengenal budaya baru. Salah satu bahasa asing yang diajarkan di banyak sekolah di Indonesia, adalah bahasa Jerman. Bahasa Jerman digunakan sebagai bahasa pengantar, terutama di Eropa Tengah. Bahasa ini adalah salah satu bahasa di Eropa, yang menyebar luas dan menjadi bahasa pengantar antar Negara sampai pada abad ke dua puluh (http://id.wikipedia.org/wiki/bahasa_jerman).
Saat ini bahasa jeman merupakan salah satu bahasa asing yang banyak dipelajari di sekolah-sekolah. Salah satu sekolah di Malang yang mengajarkan bahasa Jerman adalah SMA Negeri 8 Malang. Dalam mempelajari bahasa Jerman terdapat empat keterampilan yang harus dikuasai oleh siswa, yakni: menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Penguasaan empat keterampilan tersebut mempunyai tujuan agar siswa dapat memahami dan menggunakan bahasa Jerman dengan baik. Salah satu keterampilan yang perlu dikuasai adalah membaca. Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata/bahasa tulis (Tarigan, 1985:7). Menurut Langenscheidt (2002:622) membaca adalah melihat sesuatu yang tertulis dan memahami isinya. Hal ini penting untuk mendapatkan dan memahami informasi dari media cetak dan elektronik. Berdasarkan pengamatan di SMA Negeri 8 Malang peneliti berpendapat bahwa minat siswa terhadap pembelajaran membaca bahasa Jerman masih kurang. Beberapa siswa terlihat tidak bersemangat dan pasif setiap kali guru memberi mereka tugas untuk membaca bahasa teks Jerman, terutama jika guru memberi pertanyaan tentang teks yang disajikan kepada siswa. Hal ini disebabkan karena proses pembelajaran yang dilakukan masih secara konvensional. Guru menggunakan metode yang sederhana untuk memahami teks. Siswa membaca dan menandai kata-kata sulit. Siswa berusaha memahami bacaan dan mencari arti kata-kata sulit di dalam kamus dalam waktu ynag bersamaan. Mereka terfokus pada kata-kata sulit dan membaca teks kata demi kata, sehingga siswa tidak memahami isi sebuah teks dan tidak dapat menjawab pertanyaan berdasarkan teks dengan benar. Metode yang digunakan tersebut tidak sesuai dengan KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan). KTSP merupakan strategi pengembangan kurikulum untuk mewujudkan sekolah yang efektif, produktif, dan berprestasi (Mulyasa, 2007:20) memiliki. Hal ini dilakukan agar siswa dapat mencapai tujuan dari membaca. Tujuan dari keterampilan membaca membaca di KTSP untuk Kelas 11, yaitu (1) mengidentifikasi bentuk dan tema wacana sederhana secara tepat, (2) memperoleh informasi umum, informasi tertentu, dan atau rinci dari wacana sederhana dengan tepat, dan (3) membaca kata, frasa atau kalimat dalam wacana tertulis sederhana dengan tepat. (Diknas, 2006:772). Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk menerapkan sebuah metode pada pembelajaran membaca bahasa Jerman. Metode tersebut ialah metode PQ4R. Metode ini dikembangkan oleh Thomas dan Robinson. PQ4R merupakan kependekan dari Preview, Question, Read, Reflect, Recite, dan Review. Metode ini memungkinkan siswa lebih aktif dalam membaca karena memberi siswa kesempatan untuk mengembangkan kemampuan membaca mereka. Dengan penerapan metode ini diharapkan siswa dapat memecahkan masalah mereka secara mandiri. Kelebihan dari metode ini adalah bahwa siswa dapat memahami bacaan melalui pertanyaan-pertanyaan yang mereka susun sendiri. Dari pertanyaan-pertanyaan tersebut siswa mendapatkan informasi rinci dalam sebuah bacaan. Berdasarkan alasan di atas, peneliti mengadakan penelitian yang berjudul "Penerapan Metode PQ4R dalam Pembelajaran Membaca Bahasa Jerman di Kelas XI Bahasa SMA Negeri Malang 8". Dengan metode ini diharapkan dapat membantu siswa dalam memahami bacaan dan memperkaya metode dalam membaca.
Membaca adalah salah satu dari empat kemampuan berbahasa yang harus dikuasai siswa. Carol (Wiryodijoyo, 1989:1) berpendapat bahwa membaca adalah sebuah proses berpikir, yang termasuk di dalamnya mengartikan, menafsirkan arti, dan menerapkan ide-ide dari lambang. Kita harus membaca secara kritis, kreatif dan menggunakan informasi sehingga dapat menarik kesimpulan. Sedangkan Cole (Wiryodijoyo, 1989:1) mengungkapkan bahwa membaca adalah proses psikologi untuk menentukan arti kata-kata tertulis. Membaca melibatkan penglihatan, gerak mata, pembicaraan batin, ingatan, pengetahuan mengenai kata yang dapat dipahami, dan pengalaman pembacanya. Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa membaca adalah sebuah aktivitas untuk mendapatkan informasi baru. Membaca dibagi menjadi beberapa jenis. Menurut Roche (2008:196) membaca dibagi menjadi tiga macam yaitu a) membaca secara umum (Globalverstehen) untuk mendapatkan gambaran umum mengenai isi sebuah bacaan, b) membaca selektif untuk mendapatkan informasi tertentu secara spesifik dari sebuah bacaan, dan c) membaca intensif untuk mendapatkan informasi secara detail dari sebuah bacaan. Berdasarkan ada tidaknya suara, jenis membaca dibagi menjadi dua menurut (Tarigan, 1985:22) dan (Aminuddin, 1987:17) antara lain: a) Membaca nyaring adalah suatu aktivitas atau kegiatan yang merupakan alat bagi guru, murid ataupun pembaca bersama-sama dengan orang lain atau pendengar untuk menangkap serta memahami informasi, pikiran dan perasaan seorang pengarang. b) Membaca dalam hati yaitu kegiatan membaca yang berusaha memahami keseluruhan isi bacaan secara mendalam sambil menghubungkan isi bacaan itu dengan pengalaman maupun pengetahuan yang dimiliki pembaca tanpa diikuti gerak lisan maupun suara. Dalam proses pembelajaran membaca diperlukan adanya sebuah metode untuk memudahkan siswa dalam memahami suatu bacaan. Pada penelitian ini digunakan sebuah metode yaitu PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review). Metode ini dikembangkan oleh Thomas dan Robinson pada tahun 1972. Langkahlangkah dari metode ini yaitu: a) Preview Soedarso (2004: 60) berpendapat bahwa Preview merupakan sebuah teknik untuk mendapatkan gambaran umum dari sebuah bacaan sebelum membaca secara intensif. Pada tahap ini siswa membutuhkan waktu beberapa menit untuk melihat sekilas judul dari sebuah bacaan, gambar, tabel, kalimat pertama dan kalimat terakhir setiap paragraf. b) Question Siswa mencoba menyusun pertanyaan dari apa yang mereka tangkap pada tahap Preview. Pertanyaan disusun menggunakan W-Fragen (wie, wo, wann, warum, wer, woher, usw) dalam bahasa Indonesia bagaimana, di mana, kapan, mengapa, siapa, ke mana, dan sebagainya. Penyusunan pertanyaan menggunakan W-Fragen bertujuan agar siswa dapat menjawab pertanyaan dengan mudah. Menurut Soedarso, penyusunan pertanyaan membuat siswa membaca lebih aktiv dan memahami ide pokok bacaan dengan mudah. c) Read Pada tahap ini siswa membaca bacaan dalam hati untuk mendapatkan informasi secara detil dari suatu bacaan. d) Reflect
Setelah membaca, siswa menghubungkan informasi yang telah mereka dapat pada tahap preview dengan informasi tambahan yang mereka peroleh setelah membaca. Untuk mengetahui pemahaman siswa, guru memberi pertanyaan seputar teks pada siswa. e) Recite Pada tahap ini siswa menjawab pertanyaan yang telah disusun sebelumnya. Siswa dapat berdiskusi dengan temannya agar dapat saling bertukar pikiran mengenai teks yang mereka baca. f) Review Setelah semua langka terpenuhi, selanjutnya adalah review. Pada tahap ini siswa mengingat kembali isi dari bacaan. Untuk mengetahui pemahaman siswa, guru member latihan tentang bacaan. Pada penelitian ini digunakan teks naratif. William berpendapat bahwa teks narasi lebih mudah dipahami daripada eksposisi. Metode Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. McMillan dan Schumacher di Damaianti (2006: 73) mengatakan bahwa metode kualitatif disebut metode investigasi karena biasanya peneliti mengumpulkan data dengan cara bertatap muka langsung dan berinteraksi dengan orang-orang di tempat penelitian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penerapan metode PQ4R dalam pembelajaran membaca di kelas XI Bahasa SMA Negeri 8 Malang. Data pada penelitian ini diambil dari observasi, angket guru dan siswa, dan dokumentasi tugas-tugas. Sedangkan sumber data pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI Bahasa SMA Negeri 8 Malang pada program bahasa Jerman. Pada penelitian kualitatif, peneliti merupakan instrumen utama pengumpul data. Pengumpulan data ini dilakukan dengan cara mengobservasi proses pembelajaran dari awal hingga akhir, menyebarkan angket, dan memberikan tes kepada siswa. Data hasil penelitian yang terkumpul terdiri dari data hasil observasi, angket, dan tes. Hasil Nilai akhir akhir adalah rata-rata dari dua tugas. Pada penerapan pertama hanya 7 siswa yang berpartisipasi di dalam kelas. Berdasarkan hasil penilaian hanya terdapat tiga siswa yang lulus atau mendapat nilai di atas 75. Lima siswa lainnya mendapat nilai di bawah 75. Rata-rata nilai siswa pada penelitian pertama ini yaitu 62,25. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode PQ4R pada penelitian pertama pertama kurang membawa hasil yang baik. Pada penelitian kedua, terdapat enam siswa yang mendapat nilai di atas 75. Sementara dua lainnya mendapat nilai di bawah 75. Berdasarkan Standar Kelulusan Minimal (SKM), pada penelitian kedua ini terdapat lebih banyak siswa yang lulus. Rata-rata siswa juga mengalami kenaikan dari 62,25 menjadi 80,87. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa, penggunaan metode PQ4R pada pembelajaran membaca dapat membantu siswa untuk memahami bacaan dan membuat siswa lebih aktif.
Pembahasan Penggunaan metode PQ4R pada pembelajaran membaca bahasa Jerman sebelumnya belum pernah dilaksanakan pada kelas XI Bahasa SMA Negeri 8 Malang. Pada tahap awal, siswa melakukan preview selama beberapa menit. Kemudian siswa membuat lima pertanyaan berdasarkan bacaan. Tujuan dari membuat pertanyaan ini adalh untuk membuat siswa lebih aktif. Siswa mencoba untuk mendapatkan informasi dari teks melalui pertanyaan yang mereka buat sendiri. Setelah itu mereka diberi tuga untuk membaca bacaan tersebut dalam hati. Setelah itu siswa merefleksi atau menghubungkan kembali informasi yang mereka dapat dengan apa yang sudah mereka baca. Langkah selanjutnya adalah recite. Pada tahap ini siswa menjawab pertanyaan merekalangkah terakhir yaitu preview. Pada tahap ini siswa diberi tugas berdasarkan bacaan untuk menguji pemahaman mereka tentang teks yang sudah dibaca. Kebanyakan siswa berpendapat bahwa metode ini menyenangkan. Mereka dapat memahami teks lebih baik. Selain itu mereka menjadi lebih aktif di dalam kelas karena metode ini tidak membosankan. Dari hasil penilaian tugas siswa, dapat disimpulkan bahwa metode ini berhasil membantu mereka memahami teks lebih baik. Dari penelitian pertama dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode PQ4R berjalan sistematis. Namun nilai rata-rata siswa masih belum memenuhi SKM. Rata-rata nilai siswa pada penelitian pertama adalah 62,25. Hal ini disebabkan oleh penggunaan teks yang terlalu panjang dan banyak mengandung kata-kata yang terlalu sulit. Pada penelitian yang kedua, terjadi perubahan pada nilai siswa. Rata-rata nilai kelas pada peneliian ini mengalami kenaikan yaitu dari 62,25 menjadi 80,87 Nilai tersebut memenuhi SKM yang telah ditentukan yaitu 75. Hasil ini menunjukkan bahwa pada penelitian yang kedua metode PQ4R tidak hanya berjalan sistematis, tetapi juga berhasil. Dapat disimpulkan bahwa metode ini mampu meningkatkan pemahamam siswa terhadap teks berbahasa Jerman. Kesimpulan dan Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan mengenai penggunaan metode PQ4R pada pembelajaran membaca di kelas XI Bahasa SMA Negeri 8 Malang. Penggunaan metode PQ4R pada pembelajaran membaca berjalan baik dan sistematis. Siswa menjadi lebih aktif dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. Dari hasil rata-rata nilai siswa menunjukkan bahwa nilai siswa pada penelitian kedua mengalami kenaikan menjadi 80,87 dari penelitian pertama yaitu 62,65. Meskipun metode PQ4R dapat membantu meningkatkan pemahaman siswa dalam pembelajaran membaca, metode ini juga memiliki kekurangan yaitu pada tahap preview. Pada tahap ini siswa membaca sekilas bacaan. Beberapa siswa mengalami kesulitan karena tidak mengetahui arti dari kata-kata sulit yang mereka temui.
Daftar Rujukan Aminuddin. 1987. Apresiasi Karya Sastra. Malang: CV. Sinar Baru. Departemen Pendidikan Nasional. 2006. Kurikulum 2006 KTSP Bahasa Jerman Program Pilihan. Jakarta: Pusat Kurikulum, Balitbang Depdiknas. Götz, Dieter, Günter Haensch, Hans Wellmann. 2002. Langenscheidt Groβwörterbuch Deutsch als Fremdsprachen. Berlin und München: Langenscheidt KG. Mulyasa. 2001. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. PT. Remaja Rosdakarya: Bandung Pamungkas, Retno. 2011. Die Anwendung der SPT-Methode (Strategic Processing of Text) Im Deutschleseunterricht in der Klasse XI SMA Negeri 8 Malang. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: Universitas negeri Malang. Rahim, F. 2007. Pembelajaran Mengajar di Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara. Roche, Jörg. 2008. Fremdsprachenerwerb Fremdsprachendidaktik (2. Auflage). Tübingen: Narr Ancke Attempto Verlag. Soedarso. 2004. Speed Reading: Sistem Membaca Cepat dan Efektif. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Suhartono.2002. Penerapan Strategi Pemetaan Struktur Isi Bacaan Sebagai Upaya Peningkatan Kemampuan Meringkas Isi Bacaan Eksposisi dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman di Kelas IV SDN Purworejo. Malang: Tesis tidak diterbitkan. Syamsudin, Vismaia Damaianti. 2006. Metode Penelitian Pendidikan Bahasa. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Wiryodijoyo, Suwaryono. 1989. Strategi Pengantar dan Tekniknya. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Pendidikan Tinggi Proyek Pengambangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan. Wikipedia. 2005. Bahasa, (Online), (http://id.wikipedia.org/wiki/bahasa), am 8. März 2011 aufgenommen.
Artikel oleh Yoyok Budiono ini telah diperiksa dan disetujui. Malang, 19 Juli 2012 Pembimbing I Sri Prameswari Indriwardhani, M.Pd. NIP 19770417 200501 2001 Malang, 19 Juli 2012 Pembimbing II M. Kharis, S. Pd., M. Hum. NIP. 19780305 200501 1 002 Malang, 19 Juli 2012 Mahasiswa Yoyok Budionno NIM 107241407151