BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Usaha dibidang perhotelan sangat menjanjikan, sehingga banyak para

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. bisnis khususnya di Indonesia merupakan fenomena yang sangat menarik untuk

BAB I PENDAHULUAN. bidang ekonomi yang semakin membuka peluang pengusaha untuk turut

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai jenis bisnis dengan menggunakan prinsip-prinsip syariah pun mulai

BAB I PENDAHULUAN. berbagai belahan dunia, salah satunya yaitu pariwisata di Indonesia. Pariwisata

BAB I PENDAHULUAN. produk dan layanan. Desain bangunan, interior dan eksterior hotel, suasana

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, HARGA, DAN FASILITAS TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA HOTEL SYARIAH SOLO

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan bertambahnya perusahaan-perusahaan sejenis yang. dalam memenuhi kebutuhannya mereka semakin jeli untuk melihat mana

BAB I PENDAHULUAN. serta fasilitas-fasilitas lainnya. Dunia perhotelan banyak melakukan

BAB I PENDAHULUAN. sekian lama bangsa Indonesia diguncang krisis yang berkepanjangan. Pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. dikumpulkan dari 54 hotel berbintang dan 521 hotel non bintang di Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata merupakan usaha yang pada umumnya sangat

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia. pada dewasa ini, tentunya kita ketahui bahwa MEA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Hotel merupakan sebuah bangunan yang dibangun dalam. kebutuhan orang orang yang melakukan perjalanan dengan bermacam-macam

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan industri pariwisata dunia semakin pesat yang mengakibatkan

BAB 1 PENDAHULUAN PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu sumber devisa negara yang saat ini

BAB I PENDAHULUAN. serius terhadap bidang ini telah melahirkan beberapa kebijakan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Industri pariwisata juga dapat menjadi pemasukan devisa negara, memperluas

BAB I PENDAHULUAN. khususnya akomodasi, segmen pasarnya adalah tamu yang datang untuk

BAB I PENDAHULUAN. bidang ekonomi yang semakin membuka peluang pengusaha asing untuk turut

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata sebagai suatu jenis usaha yang memiliki nilai ekonomi, maka

BAB I PENDAHULUAN. maupun mancanegara untuk berkunjung. Seiring dengan meningkatnya kunjungan

BAB I PENDAHULUAN. menarik para tourist untuk berkunjung ketempat pariwisata tersebut, apabila

BAB I PENDAHULUAN. akomodasi bagi para wisatawan yang berkunjung ke Indonesia.. Hotel sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Hotel dalam industri hotel nampaknya semakin meningkat, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Industri jasa perhotelan yang juga dinamakan hospitality industry menjual

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. internet kita bisa melakukan bisnis secara online, mencari berbagai informasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Usaha Jasa Pertemuan, Insentif, Konferensi dan Pameran (Meeting, Incentive,

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi yang mendorong informasi lebih cepat tersebar. Dewasa ini banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. disebut wisata MICE (Meeting, Incentive, Conference/Convention, Exhibition). MICE

BAB I PENDAHULUAN. menyusun strategi untuk menarik hati para pelanggan mereka (Budi, 2013: 1).

BAB 1 PENDAHULUAN. dari banyak nya wisatawan asing yang datang ke Indonesia. Dengan berkembang nya

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Memperoleh keunggulan bersaing merupakan tantangan utama bagi

BAB I PENDAHULUAN. Di negara mana pun, termasuk Indonesia, keadaan perekonomian sangat

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu sektor yang mampu menunjang kemajuan

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang Penelitian. Dengan bertambahnya hotel baru di Jakarta menjadikan persaingan bisnis

BABI PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. penerimaan devisa Negara di Indonesia disamping minyak dan gas bumi,

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah dan pemerintah daerah (Undang-Undang Kepariwisataan No.10 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Banyumas memiliki tempat pariwisata yang bertaraf nasional.

BAB V PENUTUP. intensi berkunjung di Sumatera Barat. Penelitian ini menggunakan data primer

BAB I PENDAHULUAN. kinerja produk atau hasil yang pasien rasakan dengan harapannya. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam lingkungan yang terus berkembang dan cepat berubah, perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah industri pariwisata, yang merupakan salah satu industri

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewan Perjalanan dan Wisata Dunia (World Travel and Tourism Council) angka

BAB I PENDAHULUAN. Kepariwisataan telah berkembang menjadi industri besar yang memiki

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang mendatangkan wisatawan. Bali merupakan sebuah provinsi yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat menuju kearah penguasaan pasar secara luas, Baik itu perusahaan

BAB I. mendorong tumbuhnya berbagai industri sebagai upaya dalam memenuhi. Persaingan dalam dunia industri sebagai dampak dari beragamnya

BAB I PENDAHULUAN. Hotel Puri Artha dikenal sebagai Hotel yang menerapkan adat tradisional

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam memenuhi kebutuhan pokok tamu yang menginap dihotel.

BAB I PENDAHULUAN. nyaman, serta mendapatkan kepuasan di dalam menerima pelayanan (service) selama

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan perekonomian khususnya untuk perekonomian Indonesia. Hal tersebut

BAB I PENDAHULUAN. sementara, tidak bekerja yang sifatnya menghasilkan upah, dilakukan perorangan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BINTANG EMPAT

BAB I PENDAHULUAN. dijadikan sebagai model untuk mengembangkan industri pariwisata yang merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang sangat ketat. Meningkatnya persaingan dari pesaing

BAB I PENDAHULUAN. waktu. Untuk hal itu, orang mencari tempat berbelanja kebutuhan sehari-hari

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan masyarakat, pendapatan daerah, pendapatan pemerintah, dan

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti sekarang ini, dunia pariwisata merupakan salah satu asset

BAB 1 PENDAHULUAN. SDM yang baik atau SDA yang menguntungkan. Banyak sekali sektor pariwisata

BAB I Pendahuluan I - 1 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. wisata utama di Indonesia. Yogyakarta sebagai kota wisata yang berbasis budaya

Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. akan membawa dampak positif bagi perusahaan begitu juga sebaliknya apabila

BAB I PENDAHULUAN. selling, (Anderassen et al, 1997) dengan tujuan membangun citra yang kuat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. usaha bagi siapa saja yang terlibat didalamnya. Berbicara tentang pariwisata, hotel

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan sektor pariwisata merupakan salah satu upaya yang

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan hidup dan budaya bangsa, memperkokoh persatuan dan kesatuan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang.

BAB I PENDAHULUAN. klien atau operator hotel atas investasinya. Keuntungan terbesar diperoleh dari

BAB I PENDAHULUAN. menerapkan ajaran agama dalam kehidupan. Al-Qur an menegaskan kepada

Hotel saat ini bukan sebagai tempat yang digunakan untuk mengmap. dengan tujuan berlibur, atau bersantai - santai oleh tamu hotel dalam waktu

BAB I PENDAHULUAN. Kepariwisataan dalam dunia modern pada hakekatnya merupakan suatu cara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Memberikan pelayanan yang berkualitas dengan mutu yang baik dapat

BAB I PENDAHULUAN. sebagai sarana penunjang keberhasilan di sektor pariwisata. Perhotelan adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. di berbagai aktivitas bisnis. Munculnya berbagai jenis operasi memberikan

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan banyak lowongan pekerjaan. Kemajuan industri pariwisata dan

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pihak luar juga yang memberikan kontribusi untuk perkembangan pariwisata

BAB I PENDAHULUAN. sampai besar seperti cafe, rumah makan maupun restoran. Jawa Barat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Destiana, 2015

BAB I PENDAHULUAN. 7. Bonus (Departemen Khusus) 2. Tunjangan transportasi. 8. Service charge 3. Tunjangan kesehatan(bpjs) 9. Kantin 4.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. besar sehingga menjadikannya sebagai salah satu industri dengan pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. investor berniat berbisnis dan berinvestasi di Indonesia. Jumlah penduduk

BAB 1 PENDAHULUAN. Average Length of Stay (Day) Per Visit. Growth (%)

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan pada lingkungan yang bersifat dinamis. Bentuk persaingan salah

BAB I PENDAHULUAN. wisatawan, yaitu sarana akomodasi dan sarana pelengkap lainnya sebagai penunjang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era globalisasi ini, persaingan bisnis akan menjadi sangat ketat. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini persaingan bisnis terutama dalam bidang transportasi menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. di Indonesia saat ini adalah cafe. Pada tahun 2016 ini banyak bisnis cafe

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Usaha dibidang perhotelan sangat menjanjikan, sehingga banyak para pengusaha yang membuka usaha jasa hotel. Usaha perhotelan yang bergerak dibidang akomodasi penginapan ini juga sama dengan industri lainnya. Sudah semakin berkembang dan semakin banyak bangunan perhotelan disetiap tempat. Baik di kota besar maupun di kota kecil. Sudah sejak lama usaha perhotelan dianggap sebagai suatu usaha yang menguntungkan dan juga selalu mengalami perkembangan. Sektor pariwisata sekarang ini telah menjadi kegiatan usaha atau industri yang cukup maju di dunia. Indonesia memiliki potensi wisata yang sangat besar sehingga peluang bisnis dalam penginapan juga semakin besar. Hotel sangat dibutuhkan oleh para wisatawan yang sedang berkunjung ke suatu kota, dan mereka yang membangun hotel tersebut memberikan kenyamanan pada masyarakat yang menginap agar mereka bisa tidur dengan nyaman melebihi pada saat tidur di kamar sendiri. Kepuasan Konsumen telah menjadi konsep sentral dalam teori dan praktik pemasaran, serta merupakan salah satu tujuan esensial bagi aktivitas bisnis. Apabila kepuasan konsumen terpenuhi akan memicu untuk kembali berkunjung dan diharapkan akan dapat meningkatkan jumlah pelanggan yang baru. Menurut Kotler dan Amstrong (2001), kepuasan pelanggan tergantung pada pekerjaan kinerja produk dalam memberikan nilai relatif terhadap harapan pembeli. Jika kinerja produk jauh lebih rendah dari harapan pelanggan, pembeli tidak terpuaskan. Jika kinerja sesuai harapan, pembeli terpuaskan. Jika kinerja 1

2 melebihi harapan maka pembeli lebih senang. Boone dan Kurtz (2007) mengartikan kepuasan pelanggan sebagai hasil dari barang atau jasa yang memenuhi atau melebihi kabutuhan dan harapan kembali. Pelayanan merupakan suatu kegiatan yang terjadi dalam interaksi langsung antara seseorang dengan orang lain dan menyediakan kepuasan pelanggan, dengan memberikan pelayanan yang optimal maka konsumen akan merasa diperhatikan dan dihargai. Kepuasan pelanggan merupakan hal yang sangat penting dalam pemasaran modern. Setiap perusahaan yang ingin tetap eksis dipasar harus mampu memberikan jaminan kepuasan pelanggan, bahkan sekarang ini banyak perusahaan yang berusaha memberikan kepuasan yang tinggi, karna kepuasan pelanggan yang tinggi akan memperkuat ikatan pelanggan dengan perusahaan Utari (2004). Menurut Tjibtono (2007) Retensi pelanggan sangat krusial bagi setiap perusahaan, karena berdampak positif terhadap peningkatan produktivitas dan pertumbuhan pendapatan. Salah satu aspek kunci yang relevan dengan upaya meningkatkan retensi pelanggan adalah kemampuan penyedia jasa dalam memahami biaya beralih pemasok jasa, yang meliputi procedural, financial dan relational switching cost. Selain itu, penyedia jasa juga harus berusaha menekan defeksi pelanggan melaui berbagai usaha, di antaranya partisipasi aktif manajemen puncak, pelatihan, sistem insentif yang dikaitkan dengan tingkat defeksi pelanggan, dan penciptaan switching barriers. Menurut Thorik G. dan Utus H (2006), pentingnya memberikan pelayanan yang berkualitas disebabkan pelayanan (service) tidak hanya sebatas mengantarkan atau melayani. Service berarti mengerti, memahami, dan merasakan sehingga penyampaiannya pun akan mengenai heart share konsumen dan pada akhirnya memperkokoh posisi dalam mind share konsumen. Dengan

3 adanya heart share dan mind share yang tertanam, loyalitas seorang konsumen pada produk atau usaha perusahaan tidak akan diragukan. Konsumen akan memberikan umpan balik positif berupah loyalitas, loyalitas terbentuk apabila fasilitas yang baik dan memadahi serta kepuasan yang diterima melaui tingkat pelayanan yang diterima (Arifin, 2011). Pelayanan merupakan faktor yang sangat penting khususnya bagi perusahaan yang bergerak dibidang jasa. Dimana hal ini fisik produk biasanya ditunjang dengan berbagai macam inisial produk. Adapun inti produk yang dimaksud biasanya merupakan jasa tertentu. Oleh karena itu pentingnya mengetahui secara teoritis tentang batasan, pengertian, dan faktor-faktor yang mempengaruhi dari pada pelayanan itu sendiri. Pelayanan pelanggan ini sangat penting artinya bagi kehidupan suatu perusahaan, karena tanpa pelanggan, maka tidak akan terjadi transaksi diantara keduanya. Untuk itu krgiatan pelayanan perusahaan haruslah berorientasi pada kepuasan pelanggan. Pengertian kualitas pelayanan menurut Supranto (2006 : 226) adalah sebuah kata yang bagi penyedia jasa merupakan sesuatu yang harus dikerjakan dengan baik. Sedangkan definisi pelayanan menurut Gronroos dalam Ratminto (2005 : 2) adalah suatu aktivitas atau seluruh rangkaian aktivitas yang bersifat tidak kasat mata yang terjadi sebagai akibat adanya interaksi antara konsumen dengan karyawan atau hal-hal lain yang disediakan oleh perusahaan pemberi pelayanan yang dimaksud untuk memecahkan permasalahan konsumen pelanggan. Hotel Syariah Solo adalah salah satu hotel yang berdiri di Karanganyar. Berdiri sejak 17 Januari 2013 tepatnya di sebelah barat Lorin Solo Hotel. Pendiri Hotel Syariah Solo ini yaitu Hutomo Mandala Putra atau akrap disapa Tommy Soeharto, putra bungsu mantan Presiden Soeharto. Lokasi yang cukup strategis

4 yaitu perbatasan antara Solo, Karanganyar, Sukoharjo dan jaraknya yang cukup dekat dengan Bandara Internasional Adi Sumarmo akan memudahkan para wisatawan domestik maupun manca negara yang berkunjung ke Solo dan akan menggunakan jasa Hotel Syariah Solo. ( Sunaryo, 2014, Merdeka.com) Munculnya hotel syariah telah menjadi tren baru akomodasi bisnis dibeberapa daerah, termasuk Solo dan seluruh kota besar berbasis industry dan pariwisata. Keberadaan hotel syariah menjadi solusi menanggulangi pemahaman masyarakat tentang keberadaan hotel sering digunakan sebagai hal-hal negatif dan menyimpang dari nilai-nilai syariah. Hotel Syariah Solo mempunyai prinsip berorientasi untuk kemaslahatan umat, menghindari maksiat, pornografi, minuman keras dan narkoba. Selain itu juga menjaga perilaku, etika dan menghindari perilaku hendonis dan asusila tamu yang menginap di hotel. (Irfanady, 2014, www.indoplace.com) Pada dasarnya semua hotel sama tetapi untuk hotel syariah sendiri memiliki cara penyajian dan layanan yang dibatasi. Makanan, minuman, dan restoran harus bersertifikat halal. Bahkan ada seleksi tamu dalam pelayanan hotel syariah ini. Artinya tidak semua tamu bisa diterima untuk menginap dihotel syariah, misalkan pasangan laki-laki dan perempuan yang bukan muhrim tidak dibolehkan untuk menginap. Kelebihan hotel syariah yaitu selalu mengumandangkan azan 5 waktu, tersedia qur an dan sajadah dalam kamar. (Irfanady, 2014, www.indoplace.com) Fenomena kebijakan pemerintah pada surat edaran MENPAN RB Nomer: B/11/10/M.PAN/RB/01/2015 berisikan surat perintah Presiden Joko Widodo yang menginstruksikan seluruh instansi dan institusi pemerintahan untuk menyelenggarakan seluruh kegiatan pertemuan dilingkungan pemerintahann

5 masing-masing. Sebagai aktualisasi gerakan penghematan nasional dan gerakan hidup sederhana adalah pembatasan kegiatan pertemuan diluar kantor merupakan implementasi dari gerakan revolusi mental birokrasi yang intinya larangan menggelar rapat atau disebut MICE (Meeting, Insentive, Conference, and Exhibition) di hotel bagi pemerintah dan lembaga negara tetapi kebijakan ini memberikan sisi negatif yakni berpengaruh secara luas pada sektor pendapatan industry jasa perhotelan yang akan berkurang signifikan. Hasil penelitian sebelumnya menemukan bahwa kualitas pelayanan, harga dan fasilitas berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan konsumen. Sebagai contoh hasil penelitian yang dilakukan Arifin (2011). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepercayaan, fasilitas dan kualitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen. Variabel yang berpengaruh paling kuat adalah fasilitas. Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Haryanto (2011). Hasil penelitian menunjukan bahwa, kualitas layanan, fasilitas dan harga secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pengguna jasa layanan. Kualitas pelayanan, Fasilitas, dan Harga secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pengguna jasa layanan pada kantor Samsat Manado. Dari hasil penelitian dilakukan oleh Malik, et al (2012). Hasil penelitian disimpulkan bahwa kualitas layanan dan harga berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan. Berdasarkan hasil penelitian oleh Sulistiyana dkk (2015). Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel Fasilitas Hotel memiliki pengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen. Variabel Harga memiliki pengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen. Bedasarkan uraian di atas, peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengambil judul Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan,

6 Harga dan Fasilitas Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Hotel Syariah Solo. B. Rumusan Masalah Berdasarkan beberapa hal yang telah dijelaskan dalam latar belakang, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Analisis Pengaruh Kualitas, Harga, dan Fasilitas Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Hotel Syariah Solo dengan rumusan masalah sebagai berikut: 1. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen pada Hotel Syariah Solo? 2. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara harga terhadap kepuasan konsumen pada Hotel Syariah Solo? 3. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara fasilitas terhadap kepuasan konsumen pada Hotel Syariah Solo? 4. Variabel manakah yang paling berpengaruh terhadap kepuasan konsumen? C. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen pada Hotel Syariah Solo. Sehingga sesuai dengan latar belakang dan rumusan masalah yang telah dijelaskan dapat diperoleh tujuan penelitian sebagai berikut: 1. Untuk menganalisis kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen pada Hotel Syariah Solo. 2. Untuk menganalisis adanya pengaruh harga terhadap kepuasan konsumen pada Hotel Syariah Solo.

7 3. Untuk menganalisis adanya pengaruh fasilitas terhadap kepuasan konsumen pada Hotel Syariah Solo. 4. Untuk menganalisis variabel manakah yang paling berpengaruh terhadap kepuasan konsumen. D. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Manfaat akademik a) Dapat digunakan sebagai tambahan informasi mengenai kepuasan konsumen. b) Diharapkan dapat memberikan gambaran yang nyata dan jelas dalam pengembangan ilmu manajemen pemasaran 2. Manfaat praktis a) Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan oleh perusahaan dalam meningkatkan pelayanan kepada konsumen serta dapat digunakan sebagai bahn pertimbagan dalam mengembangkan dan menyempurnakan kebijakan pemasaran dan pengembangan usaha. b) Memberikan gambaran mengenai kepuasan yang dapat diperoleh konsumen dan berbagai hal yang termasuk di dalamnya berkaitan dengan upaya memaksimalkan kepuasan dalam penggunaan dan pembelian produk jasa suatu perusahaan. c) Untuk menerapkan teori-teori yang pernah diperoleh dibangku kuliah pada kondisi yang ada di perusahaan dan untuk menambah serta memperluas pandangan terutama menyangkut masalah kualitas pelayanan, harga, dan

8 fasilitas terhadap kepuasan konsumen yang berkaitan erat dengan manajemen pemasaran. E.Sistematika Penulisan Skripsi 1. Bab I Pendahuluan Dalam bab ini berisi mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan skripsi. 2. Bab II Tinjauan Pustaka Dalam bab ini berisi uraian mengenai landasan teori yang melandasi penelitian, kerangka pemikiran, penelitian terdahulu, dan hipotesis. 3. Bab III Metode Penelitian Dalam bab ini berisi mengenai jenis penelitian, definisi operasional dan pengukuran variabel, data dan sumber data, metode pengumpulan data, desain pengambilan sampel, serta metode analisis data yang digunakan. 4. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan Dalam bab ini berisi tentang karakteristik responden, deskripsi data, analisis data dan pembahasan. 5. Bab V Penutup Dalam bab ini berisi tentang kesimpulan, keterbatasan penelitian dan saran.