Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perbankan Yang Terdaftrar Di Bursa Efek Indonesia

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan kadang menjadi permasalahan dalam beberapa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB VI KESIMPULAN & SARAN

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. yang ditetapkan dan struktur permodalan yang lemah dan sebagainya.

AGUS MAULANA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manfaat diantaranya dividen dan capital gain. Dividend merupakan bagian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 5 PENUTUP. normal. Berdasarkan uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. suatu badan usaha terus-menerus memperoleh laba, ini berarti kelangsungan hidup

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. aman dan percaya untuk menanamkan investasi atau dananya di bank.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keuangan perusahaan merupakan pilar yang sangat penting untuk kemajuan

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR GAMBAR... xi BAB I PENDAHULUAN... 1

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. memberikan jasa-jasa dalam lalu lintas peredaran uang. Dari definisi tersebut

BAB I PENDAHULUAN. lembaga perbankan sangat dibutuhkan dalam suatu perekonomian. Kestabilan ini

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat atas pengelolaan dana yang dimiliki juga semakin meningkat. Bagi

BAB I PENDAHULUAN. akuntansi. Pengukuran ini perlu diketahui pihak yang berkepentingan untuk

BAB I PENDAHULUAN. lembaga yang berfungsi sebagai perantara keuangan (financial intermediary)

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam menghasilkan laba. Kinerja keuangan suatu perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan di ukur dan ditentukan oleh uang sehingga eksistensi dunia

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Menurunnya kapasitas permintaan dan produksi di sektor riil berpotensi

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh rasio keuangan Capital

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. PADA PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam bentuk kredit dan bentuk-bentuk lainnya dalam rangka

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Subyek pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sektor perbankan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari

BAB I PENDAHULUAN. menjadi acuan dalam perekonomian suatu negara. Menurut UU No 10 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada tahun 1997 merupakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Rahim dan Irpa, 2008).

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. lepas dari peran Bank sebagai lembaga keuangan. Menurut Susilo (2000:6) secara

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan sebuah lembaga yang mampu menjalankan fungsi pelantara (financial

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berpengaruh pada seluruh aspek di dalamnya. Dapat dikatakan bahwa

BAB 1 PENDAHULUAN. potensi dapat bermanfaat untuk pertumbuhan ekonomi, perlu disalurkan. kegiatan yang produktif. (AnggrainiPutri,2011)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian dilakukan di Pojok Bursa Efek Indonesia UIN Maulana. Malik Ibrahim Malang Jalan Gajayana No.50 Malang.

BAB I PENDAHULUAN. negara. Bank sebagai salah satu lembaga keuangan adalah sebuah perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 5 PENUTUP. Rasio-rasio yang digunakan dalam penelitian ini adalah CAR (Capital Adequacy

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE RGEC PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (Persero), Tbk PERIODE

BAB 1 PENDAHULUAN. bunga yang sangat tinggi. Hingga saat ini, sistem pengkreditan bank sudah merata

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis yang berkembang dengan pesat sehingga sangat diperlukan sumber-sumber

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Bhayangkara Jaya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kegiatan perekonomian suatu negara tidak lepas dari transaksi keuangan.

BAB III METODE PENELITIAN. umum dari obyek penelitian. Pada penelitian ini peneliti mengambil data waktu tiga

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Bank merupakan jantung perekonomian di suatu Negara.

ANALISIS PENGARUH ROA, ROE, NPM DAN EPS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN SEKTOR MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. besar atau paling tidak sama dengan return (imbalan) yang dikehendaki

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENTABILITAS (ROA) PADA PT BPR DI KABUPATEN SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang kelebihan dana (surplus spending unit), kemudian menempatkanya

PENGARUH LIKUIDITAS, SOVABILITAS DAN RENTABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM EMITEN PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perekonomian tumbuh dan berkembang dengan berbagai macam

BAB I PENDAHULUAN. keemasan yang puncaknya ditandai dengan keberhasilan beberapa bank besar

Disusun oleh : ARUM DESMAWATI MURNI MUSSALAMAH B

BAB 1 PENDAHULUAN. Perbankan bukanlah suatu hal yang asing bagi masyarakat di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. dikenal dengan istilah di dunia perbankan adalah kegiatan funding (Kasmir, 2008:

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya pertumbuhan ekonomi suatu negara (Dietrich dkk, 2014). Dimana Bank

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan posisi keuangan mempunyai arti yang sangat penting bagi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di PT. Bank Sahabat Sampoerna karena pada tanggal 9 Mei

Disusun Oleh : DWI LESTARI B

PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO


BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. saham akan bereaksi negatif bila terjadi kemelut dalam negeri seperti kerusuhan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. ekonomi sebagai financial intermediary atau perantara pihak yang kelebihan dana

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. lembaga keuangan. Salah satu dari lembaga-lembaga keuangan tersebut yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. fungsinya sebagai lembaga intermediasi, penyelenggara transaksi

BAB 1 PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara bahkan dunia. dana tersebut ke masyarakat serta memberi jasa-jasa bank lainnya.

METODOLOGI PENELITIAN. Indonesiaserta menggunakan metode electronic research dan library. internet ke website Bursa Efek Indonesia (BEI), dan

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan modalnya, tanpa melihat return perusahaan maupun

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perbankan merupakan lembaga keuangan yang berintensitas misal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perbankan memegang peranan penting dalam pertumbuhan dan stabilitas

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan sistem pengelolaan yang berbeda, walaupun dalam beberapa hal

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. ini berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang perbankan yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Bank menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali. No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan. Perbankan adalah segala sesuatu

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang masih mengalami gejolak-gejolak

BAB I PENDAHULUAN. Karena laba merupakan suatu hal yang akan menjamin dari kelangsungan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. mengikutsertakan peran dan partisipasi masyarakat secara keseluruhan yang

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang mengalami kelebihan dana untuk di produktifkan pada sektorsektor

BAB I PENDAHULUAN. memiliki fungsi intermediasi yaitu menghimpun dana dari masyarakat yang

Transkripsi:

Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perbankan Yang Terdaftrar Di Bursa Efek Indonesia Krishnan Samitra Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang ABSTRAK Fungsi Bank sangat vital bagi perekonomian masyarakat, oleh karena itu perlu dilakukan penilaian atas kinerja Bank. Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah rasio keuangan perbankan yang terdiri dari rasio Profitabilitas, Likuiditas, dan Solvabilitas berpengaruh terhadap kinerja pada Bank. Penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan deskriptif komparatif dengan menggunakan data sekunder yang didapatkan dari BEI, pengujian dilakukan menggunakan regresi linier berganda dengan mempertimbangkan uji asumsi klasik meliputi uji normalitas, multikolinearitas, heteroskedastisitas, dan autokorelasi. Dari hasil pengujian yang dilakukan secara simultan menunjukan bahwa keseluruhan rasio keuangan yang terdiri dari rasio Profitabilitas, Likuiditas, dan Solvabilitas berpengaruh terhadap kinerja keuangan Bank, hal tersebut menunjukan bahwa keseluruhan rasio keuangan memang memiliki pengaruh terhadap kinerja keuangan. Hasil pengujian secara parsial menunjukan bahwa rasio Profitabilitas berpengaruh terhadap penurunan kinerja Bank sedangkan rasio Likuiditas dan Solvabilitas tidak berpengaruh terhadap kinerja Bank. Penurunan rasio Profitabilitas diakibatkan oleh kondisi perekonomian saat itu, kemudian tidak berpengaruhnya rasio Likuiditas dan Solvabilitas menunjukan bahwa kedua rasio tersebut berada pada keadaan stabil saat itu. Kata Kunci : Rasio Keuangan, Kinerja Bank

PENDAHULUAN Laporan keuangan kadang menjadi permasalahan dalam beberapa perusahaan yang menjadi perhatian khusus dan perlu ditangani secara serius karena baik buruknya laporan keuangan menggambarkan kinerja keuangan perusahaan tersebut. Munawir (2010: 30), menyatakan bahwa kinerja keuangan perusahaan merupakan satu diantara dasar penilaian mengenai kondisi keuangan perusahaan yang dilakukan berdasarkan analisa terhadap rasio keuangan perusahaan. Kinerja keuangan suatu perusahaan menjadi sebuah sarana tersendiri bagi perusahaan untuk memperoleh penilaian dari publik termasuk para calon investor yang ingin menginvestasikan modalnya kedalam perusahaan yang kinerja keuangannya dinilai tergolong sehat oleh investor. Sebelum laporan keuangan perusahaan disebarkan ke publik, setidaknya perusahaan sudah menganalisis sendiri laporan keuangannya dengan menggunakan analisis rasio keuangan untuk mengetahui apakah kinerja keuangan perusahaan baik atau buruk. Harahap (2009: 297),menyatakan bahwa rasio keuangan merupakan angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari satu akun laporan keuangan dengan akun lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan. Setelah menggunakan analisis rasio keuangan, manajer keuangan dalam perusahaan dapat meramalkan reaksi para calon investor saat melihat kinerja keuangan perusahaan dan dapat segera melakukan tindakan yang tepat saat dibutuhkan. Beberapa perusahaan sudah sering terjadi kasus yang sama selama bertahuntahun terkait dengan kinerja keuangan. Kebanyakan dari beberapa perusahaan mengalami likuidasi akibat kinerja keuangan mereka yang dinilai buruk oleh publik, sehingga perusahaan tersebut sulit untuk mendapatkan dana berupa pinjaman maupun investasi dari pihak luar dan akhirnya terpaksa untuk di likuidasi. Sebagian perusahaan lain yang memiliki kinerja keuangan yang buruk terpaksa menjual perusahaan atau meminta perusahaan lain yang selalu terlihat baik dalam kinerja keuangan untuk mengakuisisi perusahaan tersebut. Bank merupakan salah satu jenis perusahaan finansial yang bergerak di bidang simpan-pinjam dan menjadi salah satu penentu perekonomian di Indonesia. Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan bentuk-bentuk

lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Pernyataan dari UU RI No. 10 tahun 1998 tersebut menandakan bahwa perusahaan yang bergerak dalam bidang perbankan selain menjadi penentu perekonomian di Indonesia, tetapi juga menjadi sarana untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat Indonesia yang sebagian besar penduduknya berpenghasilan dibawah pendapatan per kapita. Pentingnya perbankan bagi perekonomian dan taraf hidup masyarakat di Indonesia mewajibkan perusahaan yang bergerak di bidang perbankan untuk menjaga kestabilan dan kelancaran kinerja keuangan di dalamnya. Perbankan dengan kinerja keuangan yang baik mampu mewujudkan perekonomian Indonesia yang baik dan juga mampu untuk membantu miningkatkan taraf hidup masyarakat Indonesia, sebaliknya perbankan dengan kinerja keuangan yang buruk menjadi salah satu penghambat untuk pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang sekarang sedang menjalani proses sebagai negara yang berkembang. Sebagai negara berkembang terutama dalam perkembangan ekonomi, Indonesia membutuhkan perbankan yang profesional dalam melakukan kegiatan perekonomian pada setiap daerah di Indonesia. Baik atau buruknya kegiatan perekonomian yang dilakukan dapat dilihat dari kinerja keuangan perbankan tersebut. Berdasarkan kabar berita di Investor Daily, Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus DW Martowardojo menyatakan kondisi perbankan sekarang ini jauh lebih sehat dibandingkan dengan kondisi perbankan pada tahun 1997/1998 dan dinilai lebih tahan terhadap gejolak ekonomi yang disebabkan oleh faktor internal maupun faktor eksternal. Agus menjelaskan, pengelolaan perbankan pada 1997/1998 tidak menjunjung tata kelola perbankan yang baik di mana kualitas kredit buruk, pemegang saham bermain dengan nasabah dan manajemen, dan lain sebagainya, namun kondisi tersebut tidak lagi terjadi pada perbankan saat ini. Penelitian yang dilakukan sebelumnya diantaranya oleh Salamah (2009), Kurniasari (2012), Prasnanugraha (2007), dan Meriewati, setiani (2005). Penelitian kali ini menguji kembali konsistensi penelitian terdahulu tentang

pengaruh rasio keuangan terhadap kinerja keuangan yang telah diteliti sebelumnya, namun penelitian ini lebih mengacu pada perubahan peraturan BI tahun 2011 tentang kesehatan perbankan dimana penelitian sebelumnya menggunakan peraturan BI yang lama yaitu tahun 2004. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji kembali penelitian sebelumnya apakah hasil yang sudah ada masih konsisten ketika terjadi perubahan peraturan BI di tahun 2011. Penelitian ini menggunakan sampel laporan keuangan dari perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah penelitian ini lebih menekankan pengukuran pengaruh rasio keuangan menggunakan laba bersih sebelum pajak dikarenakan laba bersih yang belum terkena pajak menandakan bahwa laba tersebut benar-benar hasil dari kinerja perbankan tersebut, berbeda dengan penelitian sebelumnya yang menggunakan laba bersih setelah pajak sebagai alat ukurnya. Selain untuk menguji kinerja keuangan pada perbankan penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui bagaimana kondisi perbankan di negara kita ini dengan melihat dari hasil pengujian rasio keuangan terhadap kinerja keuangan kemudian menyimpulkan kondisi perbankan di Indonesia saat itu. KAJIAN PUSTAKA Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari satu akun laporan keuangan dengan akun lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan (Harahap 2009: 207). Menggunakan teknik analisis rasio dapat memberikan penilaian kinerja keuangan sebuah perusahaan dan juga dapat membantu menggambarkan kecenderungan serta pola perusahaan tersebut, sehingga dapat menunjukkan peluang ataupun resiko perusahaan yang sedang ditelaah analis. Analisis rasio keuangan menjadi sangat penting terutama bagi pihak-pihak berkepentingan terhadap perusahaan tersebut. Rasio dapat dihitung berdasarkan data laporan keuangan yang telah tersedia. Rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian ini dibedakan menjadi tiga macam, diantaranya adalah : 1. Profitabilitas 2. Likuiditas 3. Solvabilitas

Rasio Profitabilitas merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba. Menururt Sugiono dan Untung (2009: 70) rasio profitabilitas memiliki tujuan untuk mengukur efektivitas manajemen yang tercermin pada imbalan hasil investasi melalui kegiatan perusahaan dan mengukur kinerja perusahaan secara keseluruhan dan efisiensi dalam pengelolaan kewajiban dan modal. Rasio likuiditas merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya (Harahap 2009: 301). Rasio solvabilitas menggambarkan kemampuan suatu perusahaan dalam membayar semua hutang-hutangnya, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Menurut Harahap (2009: 306), rasio solvabilitas merupakan rasio yang mengukur seberapa jauh perusahaan dibiayai oleh kewajiban atau pihak luar dengan kemampuan perusahaan yang digambarkan oleh ekuitas. Kinerja Keuangan Kinerja keuangan berasal dari kata kinerja dan keuangan yang dipadukan menjadi sebuah kalimat dengan pengertian baru. Kinerja adalah tingkat pencapaian dan tujuan perusahaan, tingkat pencapaian misi perusahaan, tingkat pencapaian pelaksanaan tugas secara aktual. Kinerja juga dapat diartikan sebagai prestasi yang dicapai perusahaan dalam suatu periode tertentu yang mencerminkan tingkat kesehatan perusahaan tersebut (Sugiarso dan Winarni 2005: 111) Penilaian Standar kesehatan Bank Berdasarkan peraturan Bank Indonesia terbaru Nomor 13/1/PBI/2011 tentang penilaian kesehatan pada Bank umum adalah sebagai berikut : Tabel Penilaian Standar Kesehatan Bank No Jenis Rasio Nama Rasio Skala Rasio 1 Proftabilitas Net Interest Margin > 5% BOPO < 94% Loan to Deposite Ratio < 110% 2 Likuiditas Non Performing Loan < 5% 3 Solvabilitas Capital Adequacy Ratio > 8% Sumber : PBI No. 13/1/PB!/2011

METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dimana metode penelitian ini digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono 2009 : 14). Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif komparatif dimana pendekatan penelitian ini ditujukan untuk menguji hubungan variabel independen terhadap variabel dependen beserta penggambarannya. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah 35 perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) di tahun 2014 dan penelitian ini dilakukan selama 3 tahun antara tahun 2011 sampai dengan 2013 Sampel Sampel diambil dengan menggunakan teknik pengambilan sampel purposive sampling dimana pengambilan sampelnya berdasarkan pertimbangan tertentu dari peneliti. Sampel yang diteliti adalah Bank konvensional dan dari 35 populasi yang terdaftar di BEI semuanya merupakan Bank konvensional. Dari 35 populasi Bank konvensional yang terdaftar di BEI akan diambil sampel sebanyak 28 sampel dengan pertimbangan kriteria dari peneliti sebagai berikut : Tabe l Sampel Yang Digunakan No Kriteria Jumlah Sampel 1 Populasi yang terdaftar di BEI 35 2 Sampel yang terdaftar sebelum tahun 2011 29 3 Sampel yang aktif mengeluarkan laporan keuangan 28 antara tahun 2011-2013 Total sampel yang digunakan 28

Sumber : www.idx.co.id ( 2014 ) Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan mengumpulkan laporan keuangan tahunan pada perbankan yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Variabel Independen Merupakan variabel bebas dalam penelitian. Variabel independen dari penelitian ini antara lain : 1. Rasio Profitabilitas Rasio ini terdiri dari Net Interest Margin ( NIM ), Return On Equity (ROE), dan BOPO. 2. Rasio Likuiditas Rasio ini terdiri dari Loan to Deposite Ratio ( LDR ) dan Non Performing Loan ( NPL ). 3. Rasio Solvabilitas Rasio ini terdiri dari Debt Ratio ( DR ), Debt to Equity Ratio ( DER ), Net Working Capital ( NWC ), dan Capital Adequacy Ratio ( CAR ). Variabel Dependen Merupakan variabel terikat yang menjadi pusat dalam penelitian. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kinerja keuangan (Y). Kinerja keuangan secara umum dapat diukur dengan melihat laporan keuangan perusahaan tersebut. Laporan keuangan yang menjadi alat ukur dalam penelitian ini adalah Laba Sebelum Pajak. Metode Analisis Data Metode analisis dalam penelitian ini menggunakan metode analisis Regresi Linier Berganda. Analisis regresi linier berganda adalah hubungan secara linear antara dua atau lebih variabel independen (X 1, X 2,.X n ) dengan variabel dependen (Y). Pengujian ini dilakukan secara simultan dan parsial. Bentuk model analisis dari penelitian ini adalah sebagai berikut : KK = α + β1p + β2l + β3s + e

Pengujian Asumsi Klasik Karena data yang digunakan adalah data sekunder, maka untuk menentukan ketepatan model perlu dilakukan pengujian atas beberapa asumsi klasik yang mendasari model regresi. Pengujian asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini meliputi uji, normalitas, multikolinearitas, heteroskedatisitas dan autokorelasi (Imam Ghozali : 2013). Uji Signifikansi Simultan Uji ini disebut juga uji (F) digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen (X 1,X 2.X n ) secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen (Y) (Imam Ghozali : 2013). Uji Signifikansi Parsial Uji ini disebut juga uji (t) digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen (X 1,X 2.X n ) secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen (Y) (Imam Ghozali : 2013). HASIL PENELITIAN Pengaruh Rasio Profitabilitas, Likuiditas, dan Solvabilitas secara simultan terhadap Kinerja Keuangan. Penelitian ini menunjukan bahwa rasio Profotabilitas, Likuiditas, dan Solvabilitas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja keuangan. Hal ini menunjukan bahwa ketiga rasio tersebut memang berperan penting terhadap penilaian kinerja keuangan. Pengaruh Rasio Profitabilitas terhadap Kinerja Keuangan Penelitian ini menunjukan bahwa antara tahun 2011 sampai dengan 2013 rasio profitabilitas memberikan pengaruh yang negatif terhadap kinerja keuangan perbankan saat itu yang artinya rasio profitabilitas berpengaruh terhadap penurunan kinerja keuangan Bank. Penurunan kinerja keuangan saat itu terjadi pada tahun 2013 yang disebabkan karena adanya tekanan pada Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) serta melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika sehingga terjadi ketidaksetabilan kondisi perekonomian yang menyebabkan profitabilitas Bank menurun, hal tersebut dapat dilihat dari rata-rata nilai rasio NIM dan ROE keseluruhan Bank yang turun pada tahun 2013 dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang berarti terjadi penurunan

pendapatan pada tahun tersebut serta rasio BOPO yang naik pada tahun 2013 menunjukan kalau efisiensi perbankan dalam mengelola pendapatannya juga menurun. Pengaruh Rasio Likuiditas terhadap Kinerja Keuangan Penelitian ini menunjukan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara rasio likuiditas dengan kinerja keuangan. Hal ini menunjukan bahwa perbankan pada periode 2011 sampai 2013 sudah mengelola kredit dengan baik sehingga masalah yang ditmbulkan akibat kredit tidak mempengaruhi kinerja keuangan. Tidak berpengaruhnya rasio likuiditas terhadap kinerja keuangan bisa dilihat dari besarnya rasio NPL dari keseluruhan perbankan yang nilainya tidak melebihi dari yang telah ditetapkan oleh BI yang berarti kredit macet yang dialami Bank sangat minim serta rata-rata rasio LDR keseluruhan Bank yang memiliki tingkat resiko kredit yang rendah menunjukan Bank sudah mampu dan selalu siap untuk memenuhi tanggung jawabnya terhadap kredit yang dipinjam dari dana pihak ketiga, dengan demikian dapat dikatakan bahwa pengelolaan kredit perbankan pada tahun 2011 sampai dengan 2013 sudah bagus sehingga tidak menghambat kinerja keuangan. Pengaruh Rasio Solvabilitas terhadap Kinerja Keuangan Penelitian ini menunjukan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan terhadap kinerja keuangan antara tahun 2011 sampai dengan 2013, tidak berpengaruhnya rasio solvabilitas disebabkan karena permodalan perbankan pada saat itu dalam posisi stabil antara tahun 2011 sampai dengan 2013 dan tidak menunjukan adanya kenaikan atau penurunan yang signifikan, hal ini bisa dilihat dari rasio CAR keseluruhan perbankan yang nilainya tetap stabil menunjukan bahwa selama 3 tahun kecukupan modal perbankan tidak banyak berubah, dan juga nilai DR, DER, dan NWC yang juga stabil yang berarti ketiga rasio pemodalan perbankan yang lain juga tidak banyak berubah sehingga tidak ada peningkatan maupun penurunan permodalan Bank yang signifikan. KESIMPULAN DAN SARAN Keseluruhan Rasio Profitabilitas, rasio Likuiditas, dan rasio Solvabilitas secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan. Secara Parsial Rasio Profitabilitas yang terdiri dari NIM, ROE, dan BOPO berpengaruh terhadap penurunan kinerja keuangan, Rasio Likuiditas yang terdiri dari LDR dan NPL

tidak berpengaruh terhadap Kinerja Keuangan, Rasio Solvabilitas yang terdiri dari DR, DER, NWC, dan CAR tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan. Saran untuk perbankan, hendaknya lebih mengoptimalkan lagi kegiatan operasionalnya dengan lebih memperhatikan lagi besarnya biaya yang dikeluarkan, Untuk pihak yang berkepentingan, sebaiknya lebih hati-hati dalam menilai kinerja keuangan jangan sampai tertipu oleh laba besar yang dimiliki namun juga harus memperhatikan tingkat resiko.