BAB III METODOLOGI III.1 Umum Dalam penulisan tugas akhir ini, diperlukan suatu metodologi yang baik serta komprehensif untuk pengerjaan tugas akhir ini. Secara umum, metodologi yang kami gunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut, a. Identifikasi permasalahan b. Pengumpulan data sekunder c. Review demand barang d. Perencanaan demand barang e. Perencanaan sirkulasi barang f. Perencanaan struktur g. Perencanaan pondasi h. Pembuatan gambar desain (design drawing) i. Estimasi biaya dan metode konstruksi j. Kesimpulan dan saran Metodologi tersebut dapat dibuat dalam suatu bagan alir sebagaimana dapat dilihat pada gambar 3.1. Gambar 3.1 Diagram alir metodologi 31
III.2 Pengumpulan Data Sekunder Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan kerjasama dengan Departemen Perhubungan Propinsi Jawa Barat. Data-data yang diperlukan untuk pengerjaan Tugas Akhir ini diperoleh dari Dinas Perhubungan Propinsi Jawa Barat dan beberapa di antaranya menggunakan peraturan-peraturan yang sudah biasa digunakan. Beberapa data sekunder yang dikumpulkan antara lain: 1) Masterplan BandaraInternasional Jawa Barat 2) Data Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah 3) Data barang eksisting Bandara Husein Sastranegara Bandung dan Bandara Soekarno-Hatta Jakarta 4) Data penyelidikan tanah dan wilayah gempa lokasi pembangunan bandara di daerah Majalengka 5) Data meteorologi, berupa data hujan wilayah setempat 6) Data pembebanan untuk struktur gedung berdasarkan Peraturan Pembebanan Indonesia III.3 Review Proyeksi Barang Dalam perencanaan suatu gedung terminal barang, hal pertama yang penting diperhatikan adalah kebutuhan barang yang akan dilayani oleh bandara tersebut. Hal ini penting diperhatikan mengingat biaya pembangunan bandara amatlah mahal dan over-design maupun under-design dapat menimbulkan kerugian besar. Dalam masterplan yang telah dibuat oleh Dinas Perhubungan Jawa Barat, telah tersusun proyeksi barang yang akan dilayani oleh Bandara Internasional Jawa Barat. Oleh karena itu, yang akan dilakukan dalam Tugas Akhir ini hanyalah review terhadap hasil proyeksi yang telah dilakukan. Metode yang digunakan dalam melakukan review terhadap hasil proyeksi tersebut didasarkan atas teori peramalan yang digunakan yaitu socioeconometric dengan regresi berganda (double regression). Penggunaan regresi berganda disini dikarenakan terdapat hubungan sebab-akibat antara variabel-variabel yang digunakan dalam proyeksi seperti variabel Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) dan variabel jumlah barang. Dalam melakukan proyeksi ini, perlu juga dipertimbangkan konsep pengembangan bandara yang digunakan seperti hub-spoke dan sebagainya. Konsep pengembangan bandara ini perlu dipertimbangkan untuk memastikan adanya 32
keselarasan antara data proyeksi dengan kenyataan yang ada di lapangan dan data proyeksi tersebut tidaklah over-optimistic ataupun over-pessimistic. Hasil review tersebut kemudian akan digunakan sebagai data demand barang yang akan digunakan dalam perencanaan gedung terminal barang. III.4 Perhitungan Luas Terminal dan Perencanaan Tata Ruang Setelah mendapatkan data demand barang dari proyeksi, maka kemudian dilakukan perhitungan luas terminal barang. Perhitungan luas terminal barang ini akan dilakukan sesuai dengan acuan yang tertera pada SNI 03-7047-2004 mengenai terminal kargo bandar udara. Sedangkan untuk perencanaan tata ruang mengacu kepada layout beberapa bandara internasional yang telah dibanugn sebelumnya. Tata ruang yang direncanakan hampir sama dengan tata ruang terminal kargo bandarabandara internasional teersebut. III.5 Perencanaan Struktur Atas Struktur atas untuk gedung terminal barang ini menggunakan prinsip perencanaan gedung industri (industrial building). Dalam merencanakan struktur atas harus memperhatikan beberapa aspek, antara lain: a. kuat untuk memikul beban-beban yang ada b. tidak memiliki cacat yang dapat mempengaruhi fungsinya (deformasi berlebih, retak, dsb) c. stabil Gedung terminal barang ini merupakan gedung dengan satu lantai. Struktur atas gedung terminal barang ini menggunakan rangka baja. Untuk memastikan kriteria tersebut terpenuhi, metodologi yang kami gunakan diambil dari beberapa standar yang berlaku di Indonesia. Adapun standar-standar yang digunakan adalah sebagai berikut, a. SNI 03-1726-2002 mengenai Standar Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung b. SNI 03-1729-2002 mengenai Tata Cara Perencanaan Struktur Baja untuk Bangunan Gedung Analisis untuk struktur atas akan menggunakan software SAP. Hasil dari analisis tersebut akan digunakan untuk mendesain struktur bawah. 33
III.6 Perencanaan Struktur Bawah Setelah mendapatkan hasil analisis dari SAP untuk struktur atas, maka kemudian dilakukan perencanaan struktur bawah yaitu perencanaan pondasi yang akan digunakan untuk gedung terminal barang ini. Tahapan pekerjaan yang akan dilaksanakan dalam merencanakan pondasi gedung terminal barang ini adalah: a. review terhadap data penyelidikan tanah dan wilayah gempa, untuk menentukan klasifikasi tanah di lokasi pembangunan bandara. Beberapa metode dapat dilakukan untuk proses review ini, seperti metode Cone Penetration Test (CPT) maupun metode N-SPT. b. penentuan jenis pondasi, untuk menentukan jenis pondasi yang digunakan berdasarkan klasifikasi tanah yang ada di lokasi. Penentuan jenis pondasi ini selain harus mempertimbangkan klasifikasi tanah, juga harus mempertimbangkan daerah sekitar, letak lokasi pembangunan, dan juga biaya yang tersedia. Selain itu juga memperhatikan beban yang akan diterima oleh pondasi dari beban struktur atas berdasarkan analisis gaya dalam dari SAP. Beberapa jenis pondasi yang memungkinkan untuk digunakan dapat berupa pondasi dangkal ataupun pondasi dalam seperti bored pile, tiang pancang, dan sebagainya. c. analisa pondasi, untuk menentukan kapasitas ultimit dari pondasi yang akan digunakan. d. perhitungan elastic settlement dan consolidation settlement, untuk menentukan kedalaman daripada settlement yang dialami oleh pondasi yang akan digunakan tersebut tersebut. Untuk perhitungan elastic settlement, terdapat beberapa metode yang digunakan seperti metode Meyerhoff untuk menentukan elastic settlement pada tanah pasir dan kerikil dan juga metode Vesic untuk menghitung elastic settlement secara umum. Untuk perhitungan consolidation settlement, metode yang biasa digunakan adalah metode distribusi tegangan 2:1. III.7 Estimasi Biaya Dalam tahap ini, dilakukan estimasi terhadap biaya konstruksi dan penentuan metode konstruksi yang diperlukan untuk pembangunan gedung terminal berdasarkan gambar desain yang telah dibuat pada langkah sebelumnya. Untuk melakukan estimasi biaya, digunakan metode Work Breakdown Structure (WBS) yang melakukan identifikasi terhadap semua item pekerjaan yang diperlukan untuk penyelesaian suatu proyek konstruksi berdasarkan lokasi mereka di proyek. Jadi langkah pertama yang dilakukan adalah 34
pembuatan WBS untuk proyek BIJB ini. Dari WBS tersebut akan teridentifikasi pekerjaan-pekerjaan apa saja yang tercakup dalam perencanaan gedung terminal barang ini. Sejalan dengan pembuatan WBS, dilakukan juga pembuatan gambar detail (detail drawing) yang akan digunakan untuk menghitung volume pekerjaan. Setelah identifikasi item pekerjaan selesai, dibuat metode pelaksanaan dari pekerjaan-pekerjaan yang ada di WBS. Untuk tugas akhir ini metode pelaksanaan yang akan dibuat hanya untuk satu pekerjaan sebagai contoh. Setelah itu, maka kemudian dilakukan analisa harga satuan. Analisa harga satuan adalah perhitungan harga pekerjaan tiap satuan pekerjaan. Setelah melakukan analisa harga satuan terhadap tiap pekerjaan, kemudian dilakukan perhitungan volume pekerjaan berdasarkan gambar detail. Volume yang didapatkan kemudian dikalikan dengan harga satuan tiap pekerjaan yang nantinya akan menghasilkan Rencana Anggaran Biaya untuk perencanaan struktural gedung terminal barang BIJB ini. 35