KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN AGUSTUS 2013

dokumen-dokumen yang mirip
KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN AGUSTUS 2012

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN AGUSTUS 2011

Keadaan Ketenagakerjaan Kalimantan Selatan Agustus 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN AGUSTUS 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN FEBRUARI 2011

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN FEBRUARI 2012

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN FEBRUARI 2013

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PAPUA FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH Februari 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA AGUSTUS 2012

BPS PROVINSI JAWA BARAT

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH AGUSTUS 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI PAPUA BARAT AGUSTUS 2012

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016 AGUSTUS 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 4,31 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA AGUSTUS 2008

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN TIMUR AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN UTARA AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH FEBRUARI 2011

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN TIMUR AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015 AGUSTUS 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 4,91 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PAPUA FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2012

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU FEBRUARI 2013

BERITA RESMI STATISTIK

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN TIMUR AGUSTUS 2012

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI MALUKU UTARA, AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH AGUSTUS 2012

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PAPUA FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI PROVINSI D.I. YOGYAKARTA, FEBRUARI 2012 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 4,09 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH FEBRUARI 2012

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAMBI AGUSTUS 2015

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN INDONESIA AGUSTUS 2009

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BENGKULU FEBRUARI 2016

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2011

Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Kalimantan Tengah Agustus 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BENGKULU FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT FEBRUARI 2011

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH, AGUSTUS 2010

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI

Keadaan Ketenagakerjaan Maluku Utara Agustus 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI GORONTALO FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROV SUMSEL FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2010

TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI PROVINSI D.I. YOGYAKARTA PADA AGUSTUS 2009 SEBESAR 6,00 PERSEN

BPS PROVINSI DKI JAKARTA

TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI PROVINSI RIAU PADA AGUSTUS 2014 SEBESAR 6,56 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017 FEBRUARI 2017: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 3,80 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU, AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA UTARA FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2013

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DKI JAKARTA AGUSTUS 2017

BERITA RESMI STATISTIK

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PAPUA AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA UTARA FEBRUARI 2015

TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI RIAU PADA AGUSTUS 2010 SEBESAR 8,72 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU AGUSTUS 2013

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SULAWESI SELATAN AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN TIMUR FEBRUARI 2015 *)

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PAPUA AGUSTUS 2015 AGUSTUS 2015 : TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 3,99 PERSEN.

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU AGUSTUS 2014

Transkripsi:

No.65/11/63/Th XVII/6 November 2013 KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN AGUSTUS 2013 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) di Kalimantan Selatan keadaan Agustus 2013 sebesar 69,08 persen. Mengalami penurunan sebesar 2,84 persen dibandingkan Agustus 2012 yang sebesar 71,93 persen. Rasio jumlah penduduk bekerja terhadap total penduduk usia kerja di Kalimantan Selatan pada Agustus 2013 sebesar 66,46 persen. Mengalami penurunan sebesar 1,69 persen dibandingkan kondisi Agustus 2012 sebesar 68,16 persen. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Kalimantan Selatan pada Agustus 2013 sebesar 3,79 persen. Angka ini mengalami penurunan sebesar 1,46 persen dibandingkan TPT Agustus 2012 sebesar 5,25 persen. Sektor yang banyak menyerap tenaga kerja di Kalimantan Selatan adalah pertanian (40,22 persen), perdagangan (21,50 persen) dan sektor jasa (14,99 persen). Penduduk yang bekerja di sektor formal sebesar 36,72 persen, sebaliknya penduduk yang bekerja di sektor informal sebesar 63,28 persen. Pekerja yang berstatus buruh/karyawan sebesar 33,40 persen dan pekerja yang berstatus bekerja dibantu oleh buruh tetap/buruh dibayar sebesar 3,32 persen. Penduduk yang bekerja dengan status berusaha sendiri sebesar 21,27 persen, status berusaha dibantu buruh tidak tetap/buruh tak dibayar sebesar 16,75 persen serta berstatus pekerja bebas dan pekerja keluarga sebesar 25,26 persen. TPAK tertinggi di Kabupaten Balangan sebesar 76,90 persen dan TPAK terendah adalah Kota Banjarbaru dan Banjarmasin yaitu 60,94 persen dan 62,75 persen. TPT tertinggi menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Selatan adalah Kabupaten Tanah Bumbu (7,32 persen) dan Kabupaten Tapin (5,43 persen). Sedangkan Kabupaten Hulu Sungai Tengah merupakan wilayah dengan TPT terendah, yaitu sebesar 1,74 persen. Kalimantan Timur adalah provinsi di Regional Kalimantan yang memiliki TPT tertinggi, yaitu sebesar 7,08 persen. Provinsi dengan TPT terendah adalah Kalimantan Tengah sebesar 3,09 persen Berita Resmi Statistik No. 65 /11/63/Th XVII, 6 November 2013 1

1. Angkatan Kerja, Penduduk yang Bekerja, dan Tingkat Pengangguran Terbuka Data ketenagakerjaan secara rutin dikumpulkan oleh BPS sebanyak dua kali dalam setahun, yaitu pada bulan Februari dan Agustus. Pada tahun 2013, pendataan ketenagakerjaan periode Agustus bertepatan dengan perayaan hari besar keagamaan yaitu Idul Fitri. Fenomena ini tergambar dari indikator ketenagakerjaan yang dikumpulkan pada keadaan Agustus 2013. Aktivitas bekerja dan mencari pekerjaan mengalami penurunan, karena dalam suasana bulan puasa dan Idul Fitri. Hal ini tergambar dari penurunan jumlah penduduk bekerja dan jumlah penduduk yang mencari kerja atau pengangguran. Jumlah penduduk yang bekerja pada Agustus 2013 adalah sebesar 1,81 juta. Jumlah ini mengalami penurunan sebesar 0,56 persen (10,2 ribu orang) dibandingkan keadaan Agustus 2012. Rasio jumlah penduduk bekerja terhadap total penduduk usia kerja di Kalimantan Selatan pada Agustus 2013 adalah sebesar 66,46 persen. Bila dibandingkan dengan keadaan Agustus 2012 maka terjadi penurunan sebesar 1,69 persen yang sebesar 68,16 persen. Penurunan ini juga diikuti terjadinya penurunan jumlah pengangguran sebesar 29,18 persen (29,4 ribu orang) dibandingkan keadaan setahun yang lalu. Pada kondisi Agustus 2013 jumlah pengangguran diperkirakan sebesar 71,4 ribu orang Penurunan jumlah penduduk yang bekerja dan penurunan jumlah pengangguran mengakibatkan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) mengalami penurunan yang cukup tinggi. Pada kondisi Agustus 2013, TPAK mengalami penurunan sebesar 2,84 persen, atau menjadi 69,08 persen jika dibandingkan TPAK Agustus 2012 yang sebesar 71,93 persen. Penurunan juga terjadi pada indikator Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT). TPT Kalimantan Selatan keadaan Agustus 2013 adalah 3,79 persen. Indikator ini mengalami penurunan sebesar 1,46 persen dibandingkan keadaan Agustus 2013 yang sebesar 5,25 persen. Tabel 1 Indikator Ketenagakerjaan Penduduk Kalimantan Selatan Usia 15 Tahun Keatas Agustus 2011 - Agustus 2013 No Indikator Agustus 2011 Agustus 2012 Agustus 2013 (1) (2) (3) (4) (5) 1. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (%) 73,31 71,93 69,08 2. Rasio Jumlah Penduduk Bekerja (%) 69,48 68,16 66,46 3. Tingkat Pengangguran Terbuka (%) 5,23 5,25 3,79 Berita Resmi Statistik No. 65 /11/63/Th XVII, 6 November 2013 2

2. Lapangan Pekerjaan Utama Struktur ketenagakerjaan Kalimantan Selatan masih didominasi oleh sektor pertanian dan jasa. Walaupun kecenderungan semakin berkurang namun sektor pertanian masih merupakan sektor terbanyak menyerap tenaga kerja. Pada Agustus 2013 penyerapan tenaga kerja di sektor pertanian mencapai 40,22 persen. Angka ini mengalami sedikit penurunan dibanding Agustus 2012 yang sebesar 41,43 persen. Sektor perdagangan merupakan sektor kedua terbesar dalam penyerapan tenaga kerja. Sekitar 21,50 persen penduduk bekerja di sektor perdagangan. Sektor jasa masih menjadi salah satu prioritas pilihan oleh tenaga kerja. Penyerapan sektor ini sebesar 14,99 persen pada keadaan Agustus 2013. Selama kurun waktu 3 tahun terakhir, sektor industri mampu menyerap sekitar 6-7 persen dari jumlah penduduk yang bekerja di Kalimantan Selatan. Tabel 2 Persentase Penduduk Kalimantan Selatan Usia 15 Tahun Keatas yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama Agustus 2011 - Agustus 2013 Lapangan Pekerjaan Utama Agustus 2011 Agustus 2012 Agustus 2013 (1) (2) (3) (4) Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Perburuan dan Perikanan 41,45 41,43 40,22 Industri 6,42 7,14 7,38 Perdagangan, Rumah Makan dan Jasa Akomodasi Jasa Kemasyarakatan, Sosial dan Perorangan 21,38 21,27 21,50 15,03 13,63 14,99 Lainnya *) 15,73 16,53 15,91 Total 100,00 100,00 100,00 *) Sektor lainnya terdiri dari: Sektor Pertambangan, Listrik, Gas dan Air, Konstruksi, Angkutan dan Pergudangan serta sektor keuangan dan jasa perusahaan 3. Status Pekerjaan Utama Secara sederhana kegiatan formal dan informal dari penduduk yang bekerja dapat diiklasifikasikan berdasarkan status pekerjaan. Sektor formal adalah penduduk yang bekerja dengan status berusaha dibantu dengan buruh tetap serta penduduk yang bekerja dengan status bekerja adalah buruh, karyawan dan pegawai. Sedangkan sektor informal adalah penduduk bekerja dengan status berusaha sendiri, berusaha dibantu dengan buruh tidak dibayar, pekerja keluarga dan pekerja bebas. Berita Resmi Statistik No. 65 /11/63/Th XVII, 6 November 2013 3

Berdasarkan klasifikasi formal dan infomal, maka pada Agustus 2013 sekitar sebesar 63,28 persen penduduk bekerja pada kegiatan informal, dan sebesar 36,72 persen yang bekerja pada kegiatan formal. Persentase penduduk bekerja di kegiatan formal sedikit mengalami sedikit kenaikan dibandingkan kondisi satu tahun yang lalu. Pada Agustus 2012 persentase penduduk bekerja pada kegiatan formal adalah sebesar 36,26 persen. Tabel 3 Persentase Penduduk Kalimantan Selatan Usia 15 Tahun Keatas Yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama, Agustus 2011 - Agustus 2013 Status Pekerjaan Utama Agustus 2011 Agustus 2012 Agustus 2013 (1) (2) (3) (4) Berusaha sendiri 19,77 19,01 21,27 Berusaha dibantu buruh tidak tetap/ Buruh Tidak Dibayar 19,68 18,29 16,75 Berusaha dibantu buruh tetap/buruh Dibayar 3,22 3,59 3,32 Buruh/karyawan/Pegawai 30,99 32,67 33,40 Pekerja bebas 6,27 6,49 7,31 Pekerja keluarga/tidak dibayar 20,07 19,95 17,95 Total 100,00 100.00 100.00 Pada Agustus 2013 tercatat pekerja yang berstatus buruh/karyawan sebesar 33,40 persen. Sedangkan pekerja lainnya yang berstatus berusaha sendiri sebanyak 21,27 persen dan pekerja yang berstatus berusaha dibantu buruh tidak tetap/buruh tidak dibayar sebesar 16,75 persen. Pekerja yang berstatus pekerja keluarga/pekerja tidak dibayar sebesar 17,95 persen, sedangkan pekerja berstatus pekerja bebas sebesar 7,31 persen. Hanya sedikit sekali pekerja yang berstatus bekerja dibantu oleh buruh tetap/buruh dibayar (3,32 persen). 4. Penduduk yang Bekerja, Pengangguran, TPAK dan TPT Menurut Kabupaten/Kota Pada bulan Agustus 2013, Kabupaten Tanah Bumbu merupakan wilayah yang memiliki TPT tertinggi di Kalimantan Selatan (7,32 persen), diikuti Kabupaten Tapin dengan TPT sebesar 5,43 persen. Sebaliknya Kabupaten Hulu Sungai Tengah merupakan wilayah dengan TPT terendah di Kalimantan Selatan, yaitu sebesar 1,74 persen. Selain Kabupaten Tanah Bumbu dan Tapin terdapat tiga kabupaten/kota yang TPT nya diatas TPT Provinsi Kalimantan Selatan, yaitu Kota Banjarmasin (5,24 Berita Resmi Statistik No. 65 /11/63/Th XVII, 6 November 2013 4

persen), Kabupaten Kotabaru (4,60 persen), dan Kabupaten Hulu Sungai Selatan (4,42 persen). Delapan Kabupaten/Kota lainnya memiliki TPT yang lebih rendah dari TPT Kalimantan Selatan. Tabel 4 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja dan Tingkat Pengangguran Terbuka Menurut Kabupaten/Kota Agustus 2012 - Agustus 2013 Kabupaten / Kota Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (%) Tingkat Pengangguran Terbuka (%) Agustus 2012 Agustus 2013 Agustus 2012 Agustus 2013 (1) (2) (3) (4) (5) Tanah Laut 74,06 69,19 4,20 3,12 Kota Baru 67,41 62,90 4,38 4,60 Banjar 76,44 76,20 2,62 2,62 Barito Kuala 80,66 74,84 4,48 3,40 Tapin 67,33 69,59 6,99 5,43 Hulu Sungai Selatan 68,33 68,47 5,79 4,42 Hulu Sungai Tengah 75,34 70,88 5,02 1,74 Hulu Sungai Utara 78,25 72,95 3,69 2,83 Tabalong 73,07 74,85 4,74 2,20 Tanah Bumbu 68,91 65,39 8,68 7,32 Balangan 83,82 76,90 3,95 2,82 Banjarmasin 66,60 62,75 7,08 5,24 Banjarbaru 61,57 60,94 8,56 2,65 Kalimantan Selatan 71,93 69,08 5,25 3,79 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) mengindikasikan besarnya proporsi penduduk usia kerja yang terlibat secara ekonomi di suatu wilayah. TPAK tertinggi terjadi di Kabupaten Balangan sebesar 76,90 persen. Sedangkan TPAK terendah terdapat di Kota Banjarbaru dan Banjarmasin yaitu 60,94 persen dan 62,75 persen. Rendahnya TPAK di Kota Banjarbaru dan Banjarmasin tersebut disebabkan penduduk usia kerja di dua kota tersebut banyak melakukan aktivitas di luar kegiatan ekonomi, seperti sekolah, mengurus rumah tangga atau kegiatan lainnya. 5. TPAK dan TPT Regional Kalimantan Kalimantan Timur adalah provinsi di Regional Kalimantan yang memiliki TPT tertinggi, yaitu sebesar 7,08 persen. Angka ini berada di atas TPT nasional yang sebesar 6,25 persen. Sebaliknya, Provinsi Kalimantan Tengah adalah provinsi dengan TPT terendah yaitu sebesar 3,09 persen. Berita Resmi Statistik No. 65 /11/63/Th XVII, 6 November 2013 5

Tabel 5 TPAK dan TPT Menurut Provinsi di Pulau Kalimantan Agustus 2012 - Agustus 2013 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (%) Tingkat Pengangguran Terbuka (%) Provinsi Agustus 2012 Agustus 2013 Agustus 2012 Agustus 2013 (1) (2) (3) (4) (5) Kalimantan Barat 71,77 69,75 3,48 4,03 Kalimantan Tengah 69,90 68,21 3,17 3,09 Kalimantan Selatan 71,93 69,08 5,25 3,79 Kalimantan Timur 66,64 63,13 8,90 7,08 Nasional 67,88 66,93 6,14 6,25 TPAK di Kalimantan Barat merupakan yang tertinggi di regional Kalimantan yaitu sebesar 69,75 persen. Provinsi yang memiliki TPAK tertinggi kedua adalah Kalimantan Selatan, sebesar 69,08 persen. Kalimantan Timur merupakan provinsi di regional Kalimantan yang mempunyai TPAK terendah (63,13 persen), bahkan lebih rendah dibandingkan TPAK nasional (66,93 persen). Berita Resmi Statistik No. 65 /11/63/Th XVII, 6 November 2013 6

KONSEP DAN DEFINISI 1. Penduduk Usia Kerja adalah penduduk berumur 15 tahun keatas. 2. Penduduk angkatan kerja adalah penduduk usia kerja dengan kegiatan : o Bekerja, atau o Punya pekerjaan tetapi sementara tidak bekerja, atau o Pengangguran. 3. Penduduk bukan angkatan kerja adalah penduduk usia kerja dengan kegiatan : o Bersekolah, atau o Mengurus rumahtangga atau o Melaksanakan kegiatan lainnya. 4. Bekerja adalah orang yang melakukan kegiatan ekonomi dengan maksud memperoleh atau membantu memperoleh penghasilan atau keuntungan, selama paling sedikit 1 jam berturut-turut dalam satu minggu yang lalu. Kegiatan tersebut termasuk pula kegiatan pekerja tak dibayar yang membantu dalam suatu usaha/kegiatan ekonomi. 5. Pengangguran adalah penduduk yang tidak bekerja dengan kegiatan: a. Sedang mencari pekerjaan. b. Sedang mempersiapkan usaha. c. Penduduk yang tidak mencari pekerjaan, karena alasan merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan (putus asa). d. Sudah mempunyai pekerjaan tetapi belum mulai bekerja. 6. Tingkat Partisipasi Angakatan Kerja (TPAK) adalah rasio jumlah angkatan kerja terhadap jumlah penduduk usia kerja. 7. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) adalah rasio jumlah penganggur terbuka terhadap jumlah angkatan kerja. 8. Setengah Penganggur adalah pekerja yang bekerja kurang dari 35 jam dalam seminggu. a). b). Setengah penganggur terpaksa adalah pekerja yang bekerja kurang dari 35 jam seminggu dan masih mencari pekerjaan atau masih bersedia menerima pekerjaan lain. Setengah penganggur sukarela adalah pekerja yang bekerja kurang dari 35 jam seminggu tetapi tidak mencari pekerjaan atau tidak bersedia menerima pekerjaan lain. 9. Lapangan usaha adalah bidang kegiatan dari pekerjaan/usaha/perusahaan/kantor tempat seseorang bekerja. 10. Sektor pertanian meliputi subsektor pertanian tanaman pangan, tanaman perkebunan dan hortikultura, subsektor peternakan.