PERKEMBANGAN KETENAGAKERJAAN & KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
Kondisi Ketenagakerjaan sedikit mengalami penurunan, dimana Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)mengalami kenaikan menjadi 7,87% pada ruari 212. Meski demikian, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) tercatat meningkat menjadi 65,85%. Menurut lapangan pekerjaan utama, sektor pertanian masih menjadi penyerap tenaga kerja terbesar, dengan porsi mencapai 5,24%. Tingkat kemiskinan di Aceh terus menunjukkan penurunan meski tipis. Dari 19,57% pada Maret 211 menjadi 19,46% pada Maret212. Namun angka ini masih jauh diatas nasional yang sebesar 11,96% per Maret 212. Kualitas kemiskinan Aceh menunjukkan adanya penurunan namun tidak signifikan yang ditunjukkan oleh peningkatan Indeks Kedalaman Kemiskinan dari 3,495 pada Maret 211 menjadi 3,548 pada Maret 212. Sedangkan Indeks Keparahan Kemiskinan menurun membaik yang ditunjukkan oleh Indeks Kedalaman Kemiskinan sebesar 3,483 dan Indeks Keparahan Kemiskinan menrun dari,94 meningkat menjadi,994pada periode yang sama. 4.1. KETENAGAKERJAAN Dibanding posisi Agustus 211, perkembangan ketenagakerjaan Aceh menunjukkan penurunan. Seperti tergambar dari Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) 1 yang pada bulan Agustus 211 tercatat 7,43%, meningkat menjadi 7,87% pada ruari 212.Meski demikian, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) 2 tetap menunjukkan peningkatan dari 63,78%menjadi 65,85%. Gambar 4.1 Perkembangan Kondisi Ketenagakerjaan Aceh 68 66 64 62 6 % 12 1 8 6 4 58 TPAK TPT 2 56 Ags Ags Ags Ags 28 29 21 211 212 TPAK 6,48 6,32 61,92 62,5 62,83 63,17 66,63 63,78 65,85 TPT 9,2 9,56 9,31 8,71 8,6 8,37 8,27 7,43 7,87 Pada posisi ruari 212, sektor pertanian, perkebunan, kehutanan, perburuan dan perikanan masih menjadi sektor penyerap tenaga kerja terbesar dimana jumlah tenaga kerja yang terserap di sektor ini mencapai 898,2 ribu jiwa, meningkat dibanding posisi Agustus 211 yang berjumlah 898,2 jiwa atau 5,24% dari total tenaga 1 TPT adalah perbandingan antara jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan kerja. 2 TPAK adalah perbandingan antara jumlah angkatan kerja dengan jumlah penduduk usia produktif (>15 tahun). 52 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH TRIWULAN 2-212
29 21 211 212 BAB 4 kerja di Aceh. Sektor penyerap tenaga kerja terbesar lainnya adalah sektor jasa sosial masyarakat serta sektor perdagangan, hotel dan restoran dengan porsi berturut-turut sebesar 2,25% dan 13,87%. Hal ini terkonfimasi dengan sumbangan sektor-sektor tersebut dalam PDRB Provinsi Aceh..Gambar 4.2 Perkembangan Tenaga Kerja Aceh menurut Lapangan Kerja Utama 966.259 266.97 389.55 Ags 898.225 299.183 358.74 93.447 282.781 393.921 Ags 89.788 314.323 361.971 869.11 271.815 355.92 Ags 847.95 264.453 331.58 86.595 248.324 298.558 5. 1.. 1.5. 2.. Pertanian dll Industri Pengolahan Perdagangan,hotel & rest Js.sos,masy&orang Lainnya Bila dilihat dari status pekerjaan utamanya, tercatat per ruari212status pekerjaan utama dari tenaga kerja di Aceh mayoritas masih bekerja sebagai buruh/ karyawan (33,5%), diikuti oleh tenaga kerja berstatus pekerja keluarga/ tidak dibayar, status pekerja yang berusaha sendiri dan pekerja yang berusaha sendiri dibantu buruh tidak tetap / buruh yang tidak dibayar dengan porsi masing-masing sebesar 19,15%;18,9% dan 17,16%. Tabel 4.1. Perkembangan Tenaga Kerja Menurut Status Pekerjaan Utama NO LAPANGAN PEKERJAAN UTAMA 211 212 Growth (yoy,%) Ags -11 Agust-11-12 1 Berusaha Sendiri 435.759 357.943 365.371 23,31% 2,76% -16,15% 2 Berusaha dibantu buruh tdk tetap 358.514 324.722 331.645 3,7% -9,14% -7,49% 3 Berusaha dibantu butuh tetap 76.296 89.781 85.623 7,37% -,89% 12,22% 4 Buruh/Karyawan/Pegawai 574.496 62.242 647.329 4,4% 13,45% 12,68% 5 Pekerja Bebas di Pertanian 63.39 75.983 71.94 -,46% 3,82% 12,15% 6 Pekerja Bebas di Non Pertanian 26.1 4.716 61.168-29,84% -5,28% 135,25% 7 Pekerja Keluarga/Tidak Dibayar 363.449 343.86 37.55 5,2% 3,29% 1,82% Total 1.897.95 1.852.473 1.932.285 7,43% 4,29% 1,81% KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH TRIWULAN 2-212 53
Gambar 4.3 Porsi Tenaga Kerja menurut Status Pekerjaan Utama per ruari 212 Pekerja Bebas di Non Pertanian 3,17% Pekerja Keluarga/Tidak Dibayar 19,15% Berusaha Sendiri 18,91% Berusaha dibantu buruh tdk tetap/buruh tdk dibayar 17,16% Buruh/Karyawa n/pegawai 33,5% Pekerja Bebas di Pertanian 3,68% Berusaha dibantu butuh tetap 4,43% 5.2. KESEJAHTERAAN Tingkat kemiskinan 3 di Aceh terus menunjukkan penurunanmeski tipis. Dari 19,57% pada Maret211menjadi 19,46% pada Maret212. Namun angka ini masih jauh diatas nasional yang sebesar 11,96% per maret 212. Adapun perkembangantingkat kemiskinan Aceh baik di perkotaan 4 maupun dipedesaan tertera pada tabel berikut. Tabel4.2 Perkembangan Kemiskinan Aceh Tahun Jumlah Penduduk Miskin (Ribu Jiwa) Persentase (%) Kota Desa (Kota + Desa) Kota Desa (Kota + Desa) 1999 14.7 497.4 62.1 1.15 16.3 14.75 2 12.3 492.8 595.1 1.45 16.78 15.2 21 112.1 646.5 758.6 13.3 2.92 19.2 22 21.1 998.8 1,199.9 2.9 33.6 29.83 23 223.9 13.3 1,254.2 19.47 33.63 29.76 24 198.7 957.5 1,156.2 17.49 32.57 28.37 25 222.9 943.5 1,166.4 19.4 32.6 28.69 26 226.9 922.8 1,149.7 19.22 31.98 28.28 27 218.8 864.7 1,83.5 18.68 29.87 26.65 28 195.8 763.9 959.7 16.67 26.3 23.53 29 182.19 71.68 892.87 15.44 24.37 21.8 21 173.37 688.48 861.85 14.65 23.54 2.98 Mar-11 176.2 718.78 894.81 13.69 21.87 19.57 Sep-11 169.3 73.89 9.19 13.3 22.1 19.48 Maret-12 171.8 737.24 99.4 13.7 21.97 19.46 3 Tingkat kemiskinan adalah proporsi penduduk yang hidup dibawah garis kemiskinan. Selama periode Maret 211 Maret 212, Garis Kemiskinan Aceh naik sebesar 5,37 persen, yaitu dari Rp33.692,- per kapita per bulan pada Maret 211 menjadi Rp.32.13,- pada bulan Maret 212. Sehingga penduduk miskin Aceh adalah penduduk yang pengeluaran per kapita per bulannya kurang dari nilai tersebut. 4 Suatu wilayah dikatakan sebagai perkotaan jika memenuhi persyaratan tertentu dalam hal kepadatan penduduk, lapangan kegiatan ekonomi utama, fasilitas-fasilitas perkotaan (jalan raya, sarana pendidikan formal, sarana kesehatan umum, dan sebagainya (sumber : BPS RI) 54 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH TRIWULAN 2-212
Seperti fenomena yang terjadi secara nasional pada umumnya,tingkat kemiskinan di pedesaan jauh lebih tinggi dibandingkan tingkat kemiskinan di perkotaan, dimana tingkat kemiskinan pedesaan Aceh pada Maret 212tercatat sebesar 21,97% sedangkan perkotaan hanya 13,7%. Persentase penduduk miskin di daerah perkotaan turun,62%, sementara persentase penduduk miskin di desa naik,1. Hal-hal yang diperkirakan menjadi penyebabnya antara lain: 1. Meski Nilai Tukar Petani (NTP) meningkat,14 persen dari 14,37 pada Maret 211 menjadi 14,52 pada Maret 212, namun adanya tekanan inflasi yang ditunjukkan dari kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 2,62 persen dari 128,15 menjadi 13,77 pada periode yang sama menyebabkan pendapatan petani di pedesaan menjadi lebih kecil. 2. Kenaikan garis kemiskinan di pedesaan sebesar 5,5 persen, yaitu dari Rp292.85 per kapita per bulan pada Maret 211 menjadi Rp38.162 per kapita per bulan. Untuk daerah perkotaan, kenaikan garis kemiskinan relatif lebih kecil dibandingkan pedesaan, yaitu sebesar 5,7% dari Rp.333.355 per kapita per bulan menjadi Rp.35.26 per kapita per bulan pada periode yang sama. Tingkat kemiskinan di Aceh menduduki urutan ke-7 tertinggi dibandingkan 32 Provinsi lainnya. Adapun keenam provinsi yang memiliki tingkat kemiskinan tertinggi sebelum Aceh adalah Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Papua Barat, Papua Maluku dan Maluku Utara. 25 Gambar 4.4 Perkembangan Angka Kemiskinan Nasional 2 15 1 2.37 16.58 12.52 18.93 15.42 11.65 17.35 14.15 1.72 16.56 13.33 9.87 15.72 15.59 12.49 12.36 9.23 9.9 15.12 11.96 8.78 5 Kota Desa Nasional 27 28 29 21 Mar-11 Sep-11 Mar-12 Sumber: BPS RI, diolah Nilai Tukar Petani (NTP) pada Bulan Juli 212 masih berada di atas 1, yaitu 14,6 diikuti dengan angka indeks yang diterima petani sebesar 137,75 masih lebih besar dibandingkan indeks yang harus dibayar petani sebesar 132,37. Sepanjang tahun 212, NTP Aceh mencapai posisi tertinggi pada bulan ruari, yaitu mencapai 15,88 kemudian menurun tajam di bulan April dan berangsur naik hingga Juli. Seluruh angka realisasi NTP per subsektor provinsi Aceh mengalami kenaikan kecuali subsektor tanaman rakyat dan perikanan, masing-masing sebesar 19,48 dan 99,38. Sementara kenaikan NTP pada bulan Juli 212 terutama didorong oleh kelompok yang mengalami kenaikan indeks tertinggi, yaitu tanaman pangan 112,28. Dibandingkan Provinsi lainnya di wilayah Sumatera, NTP Aceh berada di posisi ke-5 terbesar. KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH TRIWULAN 2-212 55
Gambar 4.5 Perkembangan NTP Aceh Gambar 4.6 NTP Wilayah Sumatera 17 16 15 NTP lt lb 137.75 132.37 14 135 14 13 12 11 12.41 13 14.6 125 12 1 99 115 98 Jan Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Des Jan Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Des Jan Mar Apr May Jun Jul 21 211 212 11 Sumber: BPS RI, diolah Selain melihat jumlah dan persentase penduduk miskin, untuk mengetahui persoalan kemiskinan juga perlu melihat tingkat kedalaman dan keparahan kemiskinan.pada periode Maret 211 Maret 212, Indeks Kedalaman Kemiskinan dan Indeks Keparahan mengalami peningkatan namun tidak signifikan yaitu sebesar,5 poin. Indeks Kedalaman Kemiskinan bergeser dari 3,495 pada Maret 211 menjadi 3,548 pada Maret 212, sedangkan Indeks Keparahan Kemiskinan pada periode yang sama meningkat dari,94 menjadi,994. Bila dibandingkan dengan nasional, Indeks Kedalaman Kemiskinan dan Indeks Keparahan Kemiskinan Aceh masih jauh lebih tinggi. Gambar 4.7 Indeks Kedalaman Kemiskinan & Indeks Keparahan Kemiskinan Aceh Gambar 4.8 Indeks Kedalaman Kemiskinan & Indeks Keparahan Kemiskinan Nasional 9 8 7 6 5 4 8.41 5.28 5.41 4.92 Indeks Kedalaman Kemiskinan Indeks Keparahan Kemiskinan 4.46 4.11 3.495 3.483 3.548 3.5 3 2.5 2 1.5 2.99 2.77 2.5 Indeks Kedalaman Kemiskinan Indeks Keparahan Kemiskinan 2.21 2.8 2.5 1.88 3 2 1 2.59 1.84 1.64 1.5 1.34 1.26.94.936.994 1.5.84.76.68.58.55.53.47 25 26 27 28 29 21 Mar-11 Sep-11 Mar-12 27 28 Mar-9 Mar-1 Mar-11 Sep-11 Mar-12 Sumber: 56 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH TRIWULAN 2-212
KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH TRIWULAN 2-212 57