ANALISA LIKUIDITAS DAN MODAL KERJA

dokumen-dokumen yang mirip
Handout : Analisis Rasio Keuangan Dosen : Nila Firdausi Nuzula, PhD Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya. Financial Statement Projection

ANALISA LAPORAN ARUS KAS

ABSTRAK. Setiap perusahaan membutuhkan modal kerja untuk melaksanakan. lagi untuk membiayai operasi yang berikutnya.

Catatan/ Notes Rp dan Rp masingmasing pada 31 Desember 2006 dan 2005) c, 2f,

Analisa Rasio Keuangan

UNDERSTANDING FINANCIAL STATEMENTS, TAXES, AND FREE CASH FLOWS. I.K. Gunarta ITS Surabaya Mobile:

PT MULTI INDOCITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN AND SUBSIDIARY

Report No. Page : : 002/08 63 of /08 63 dari 67. Laporan No. Halaman : :

BAB V PENUTUP. Ace Hardware Indonesia Tbk adalah sebagai berikut: 1. Rasio likuiditas PT Ace Hardware Indonesia Tbk bila dilihat dari current

Kas Piutang Dagang Piutang Wesel Sediaan Investasi Jangka Pendek Beban Dibayar Dimuka

Modul 1. Laporan Keuangan dan lingkungan pelaporan

Working Capital Management

Bab 2: Analisis Laporan Keuangan

Manajemen Keuangan. Bentuk Bentuk Laporan Keuangan Perusahaan. Basharat Ahmad. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen

Bab 9 Teori Rasio Keuangan

Introduction to. Chapter 16. Financial Management. MultiMedia by Stephen M. Peters South-Western College Publishing

BAB II LANDASAN TEORI

Per 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 As of March 31, 2016 and December 31, 2015

DAFTAR ISI. SURAT PERNYATAAN RIWAYAT HIDUP. KATA PENGANTAR DAFTAR GAMBAR.. DAFTAR ISTILAH.

ANALISIS KEUANGAN. o o

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

hendro 6/30/2010 PRESENTASI VIII :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

31 Maret 2009 dan 2008 March 31,2009 and Catatan/ 31/03/2009 Notes 31/03/2008

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 June 30, 2015 and December 31, 2014

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Terdapat beberapa pengertian mengenai analisis, yaitu : 1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) :

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT.

ANALISA RASIO KEUANGAN 1

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk

Analisis Laporan Keuangan PT. UNILEVER Indonesia, Tbk Periode Tahun

BAB I PENDAHULUAN. ini menimbulkan persaingan yang ketat sehingga perusahaan harus

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Catatan/ 2010 Notes 2009

PER 31 DESEMBER 2010 DAN 31 DESEMBER 2009 DECEMBER 31, 2010 AND Catatan 31/12/ /12/2009

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 March 31, 2016 and December 31, 2015

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam menganalisa laporan keuangan terdapat beberapa metode yang bisa dijadikan tolak ukur untuk menilai posisi keuangan perusahaan antara lain:

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil pembahasan mengenai kinerja keuangan PT.XYZ

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan salah satu sarana ekonomi yang dikelola secara bersama-sama

30 Juni 2010 dan 2009 June 30, 2010 and 2009

(Tidak Diaudit)/ Catatan/ December 31, (unaudited) Notes 2015

31 MARET 2005 DAN 2004 MARCH 31, 2005 AND Catatan/ 2005 Notes 2004

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Penyajian Laporan Keuangan Hotel The Acacia

5/15/2012. Adalah suatu metode perhitungan dan interpretasi rasio keuangan untuk menilai kinerja dan status suatu perusahaan

MANAJEMEN MODAL KERJA

PROGRAM MAGISTER STUDI EKONOMI MANAJEMEN

Manajemen Keuangan. Memahami Kondisi dan Kinerja Keuangan Perusahaan. Basharat Ahmad. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

ANALISA RASIO KEUANGAN (lanjutan)

31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and Catatan/ 2016 Notes 2015

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 March 31, 2015 and December 31, 2014

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk memenuhi kebutuhan tersebut ikut menentukan sampai seberapakah

Hasil akhir dari proses pencatatan keuangan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan cerminan dari prestasi manajemen pada satu periode

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

Analisis Kebangkrutan

AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN 1. Dr. Bandi, M.Si., Ak

REPUBLIK INDONESIA DAN ENTITAS ANAK REPUBLIK INDONESIA AND SUBSIDIARIES. Per 31 Desember 2014 and 2013 As of December 31, 2014 and 2013

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 March 31, 2017 and December 31, 2016

ANALISIS KEUANGAN. 1) faktor kritis dalam analisis rasio keuangan, 2) mempelajari bagaimana analisis rasio keuangan tersebut dipergunakan dan

30 September 2017 dan 31 Desember 2016 September 30, 2017 and December 31, 2016

SIKLUS AKUNTANSI (Accounting Cycle)

Catatan/ 2010 Notes Kas dan bank j, Cash on hand and in banks Deposito berjangka ,

31 Desember/December, 31 Catatan/ Notes

31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and Catatan/ 2016 Notes 2015

BAB I PENDAHULUAN. Situasi perekonomian global dan perdagangan bebas saat ini membuat

30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 June 30, 2017 and December 31, (Tidak diaudit/ Catatan/ December 31, 2016 Unaudited) Notes ( Diaudit/Audited)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Modal kerja secara tradisional diartikan sebagai dana yang tersedia untuk

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu

PT SIWANI MAKMUR Tbk

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. Financial distress merupakan kondisi saat keuangan perusahaan dalam keadaan

ACCOUNTING: COST & ASSET. Dr. Joni Agustian, S.T., M.Sc.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. (Irham Fahmi, 2011 : 239)

31 Desember 2016 December 31, 2016 ( Tidak diaudit/ Catatan/ (Diaudit/ Unaudited) Notes Audited) m,2r,4,29.

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 September 30, 2015 and December 31, 2014

Statement of Cash Flow

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No.

31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 March 31, 2017 and December 31, 2016

Persediaan (Inventory)

STATEMENT OF FINANCIAL POSITION 31 DESEMBER 2010 AS OF DECEMBER 31, 2010 Dengan Angka Perbandingan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam membayar hutang-hutangnya yang telah jatuh tempo. Dalam

Pendanaan Jangka Pendek. Sumber : Bambang Riyanto Syafarudin Alwi Arthur J. Keown

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and 2015

ANALISA RASIO LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA PERUSAHAAN PT ASTRA AGRO LESTARI TBK

PT Selamat Sempurna Tbk Dan Entitas Anak/ and Subsidiaries

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS LAPORAN KINERJA KEUANGAN


PT CENTURY TEXTILE INDUSTRY Tbk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa rasio akan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk membiayai aktivitas perusahaan sehari-hari misalnya untuk membeli bahan

BAB II KERANGKA TEORITIS. Djarwanto (2001) menjelaskan bahwa laporan keuangan pada dasarnya

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 30 September 2016 dan 31 Desember 2015 September 30, 2016 and December 31, 2015

Bab 1 Analisis Penggunaan Rasio Keuangan

ANALISIS EKONOMI, KEUANGAN PERUSAHAAN & INVESTASI ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN

PERTEMUAN 6 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN ANDRI HELMI M, SE., MM.

Transkripsi:

Handout : Analisis Rasio Keuangan Dosen : Nila Firdausi Nuzula, PhD Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya Likuiditas dan Modal Kerja ANALISA LIKUIDITAS DAN MODAL KERJA Likuiditas perusahaan menurut Wild et al. (2001) adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek, yaitu dengan cara mengubah asset menjadi kas, atau dengan kata lain upaya untuk memperoleh kas. Ketidakmampuan untuk mencapai likuiditas yang memadai menyebabkan perusahaan tidak mampu mengambil kesempatan untuk mendapatkan keuntungan, atau hilangnya kesempatan untuk mengambil langkah strategis. Jika perusahaan tidak mampu menyediakan kas untuk membayar kewajiban jangka pendek, umumnya perusahaan akan terdorong untuk menjual asset dan melepaskan investasinya. Hal ini bisa berlanjut kepada kemungkinan insolvency dan kebangkrutan. Working capital atau modal kerja merupakan salah satu ukuran likuiditas. Working capital merupakan kelebihan current asset dibandingkan current liabilities. Kekurangan working capital terjadi jika kondisi sebaliknya terjadi, yaitu jumlah current liabilities lebih besar dibandingkan current asset. Saat current asset berjumlah lebih besar dibandingkan current liabilities maka terjadi situasi yang disebut working capital surplus. Working capital merupakan ukuran penting adanya liquid asset yang menyediakan cadangan keamanan dana kreditor. Working capital juga memiliki posisi penting untuk mengukur ketersediaan cadangan dana segar untuk membayar kewajiban dan berjaga-jaga atas terjadinya ketidakpastian arus kas masuk dan keluar perusahaan. Gambaran ini menunjukkan bahwa working capital bisa menjadi ukuran penting likuiditas maupun solvabilitas. Company A Company B Current Assets $300,000 $1,200,000 Current Liabilities (100,000) (1,000,000) Working capital $200,000 $200,000 Perusahaan A dan B sama-sama memiliki working capital $200,000. Secara umum terlihat bahwa perusahaan A memiliki working capital lebih besar dibanding Perusahaan B. Gambaran tersebut menunjukkan bahwa analis perlu mempertimbangkan adanya relative working capital. Untuk itu, analis perlu menghitung current ratio:

Current Ratio untuk Perusahaan A adalah 3:1 atau ($300,000/$100,000); sementara Current Ratio untuk Perusahaan B adalah 1,2:1 atau ($1,200,000/$1,000,000). Hasil analisa Current Ratio menunjukkan perbedaan kinerja likuiditas Perusahaan A dan B. Penggunaan current ratio untuk mengukur likuiditas adalah penting untuk mengukur: 1. Current liability coverage. Semakin besar jumlah current asset terhadap current liabilities, semakin besar jaminan bahwa current liabilities akan dapat dibayar. 2. Cadangan (buffer) terhadap kerugian. Semakin besar buffer atau cadangan, semakin rendah tingkat risiko. Current ratio menunjukkan margin of safety yang tersedia untuk menutup nilai asset lancar yang bersifat noncash saat terjadi likuidasi. 3. Cadangan dana segar. Current ratio relevan untuk mengukur margin of safety terhadap ketidakpastian (uncertainty) dan kejadian acak yang mempengaruhi cash flow perusahaan. Komponen dari current asset dan dampaknya terhadap current ratio adalah sebagai berikut. 1. Cash dan Cash Equivalent. Cash yang dikelola secara baik dapat digunakan sebagai cadangan terhadap ketidakseimbangan kas dalam jangka pendek (short-term cash imbalances). Di sisi lain, kas merupakan asset yang tidak mampu menghasilkan return (nonearning asset) dan asset setara kas umumnya berupa sekuritas yang memiliki tingkat return rendah (low-yielding securities), perusahaan harus meminimalkan jumlah investasi dalam kas dan asset setara kas. 2. Marketable Securities. Kelebihan kas umumnya diinvestasikan dalam sekuritas yang memiliki return lebih tinggi dibandingkan asset setara kas (cash equivalent). Investasi dalam marketable securities cukup layak untuk digunakan untuk menyeimbangkan jumlah current liabilities. Investasi dalam sekuritas dilaporkan dalam neraca sebesar fair value. 3. Account Receivable. Faktor penting untuk account receivable adalah penjualan. Dampak piutang terhadap penjualan ditentukan oleh kebijakan kredit dan metode penagihan. Perubahan dalam piutang akan berdampak pada adanya perubahan pada penjualan, meskipun dapat dikatakan tidak secara langsung. Dalam kaitannya dengan cash inflow, perlu diketahui bahwa tingkat piutang bukan dasar dan ukuran yang pas untuk memprediksi besarnya net cash inflow di masa datang. 4. Inventories. Jumlah persediaan ditentukan oleh penjualan atau sales yang diharapkan (expected sales). Penjualan merupakan fungsi dari demand dan supply. Tetapi, penerapan metode manajemen persediaan (misalnya economic order quantity, safety stock levels, dan reorder point) bersifat menjaga jumlah

persediaan bervariasi sesuai permintaan (demand) tetapi dalam jumlah serendah mungkin. Mengapa? Karena investasi dalam inventory yang berlebihan kurang menguntungkan, mengingat persediaan masih membutuhkan waktu untuk bisa dikonversi menjadi kas. Perhitungan jumlah cash inflow di masa datang dari penjualan persediaan tergantung pada besarnya profit margin yang dapat direalisasikan, mengingat nilai persediaan umumnya dilaporkan pada tingkat perolehan yang rendah. Dalam hal ini current ratio tidak ditentukan oleh tingkat penjualan atau profit margin, meskipun keduanya merupakan faktor penentu besarnya future cash inflow. 5. Prepaid Expenses. Beban dibayar dimuka merupakan pengeluaran yang mendatangkan manfaat di masa datang (kurang dari satu tahun mendatang). Beban dibayar dimuka umumnya jumlahnya kecil relative terhadap current asset. Dalam menganalisa likuiditas, analis keuangan perlu mengeluarkan besarnya prepaid expenses dari perhitungan working capital dan current ratio. Penggunaan current ratio untuk analisa Terdapat tiga hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan current ratio untuk analisa likuiditas: 1. Likuiditas tergantung pada sejumlah besar prospective cash flows dan sejumlah kecil kas dan asset setara kas. 2. Tidak ada kaitan secara langsung antara besarnya working capital dan pola future cash flow. 3. Kebijakan manajerial terkait jumlah piutang dan persediaan umumnya terkait langsung dengan pertama, upaya penggunaan asset secara efisien dan menguntungkan (profitable), dan kedua, tingkat likuiditas. Sebelum menggunakan current ratio untuk analisa, analis keuangan perlu mengevaluasi dan mengukur dua hal, yaitu: 1. Bagaimana kualitas current asset dan current liability, asset mana saja yang dimasukkan dalam kategori current asset dan hutang apa yang termasuk dalam current liability. 2. Berapa besarnya turnover current asset dan current liability. Untuk mengukur turnover, analis perlu memperkirakan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengkonversi piutang dan persediaan menjadi kas dan untuk membayar current liability. Ratio management Analis perlu waspada atas upaya manajemen untuk melakukan window dressing, atau biasa disebut sebagai praktik ratio management. Umumnya, sebelum tutup tahun, pihak manajemen akan menekan dan memperkecil jumlah piutang, meminta pegawai untuk melakukan penagihan piutang, mengurangi persediaan di bawah level normal, dan bahkan menunda pembelian persediaan.

Dampak dari aktifitas tersebut akan tampak pada peningkatan current ratio dalam posisi After Payoff berikut ini. Before Payoff After Payoff Current Assets $300,000 $150,000 Current Liabilities (100,000) (50,000) Working capital $200,000 $100,000 Current ratio 2:1 3:1 Kebijakan manajemen untuk melakukan payoff seperti ini hanya sah jika memang diperbolehkan oleh aturan akuntansi yang berlaku. Untuk mengantisipasi adanya praktik ratio management tersebut, analis keuangan baiknya menggunakan laporan keuangan interim (atau disebut sebagai interim analysis) dan mengukur dampak seasonal effect pada ratio tersebut. Contohnya, bisa jadi perusahaan memiliki current ratio yang tinggi pada bulan Desember (akhir tahun), karena pada musim penjualan tertinggi di bulan Juli misalnya terjadi pembayaran dan pengurangan hutang yang signifikan. Pedoman analisa Biasanya analis memiliki patokan untuk melakukan interpretasi atas hasil perhitungan current ratio. Misalnya, apakah rasio 2:1 dianggap baik dan perusahaan memiliki kinerja keuangan yang baik, ataukah jika rasio kurang dari 2:1 perusahaan memiliki risiko likuiditas yang tinggi? Patokan tersebut bisa berubah, menjadi 2.5:1 misalnya. Perubahan ini dikarenakan oleh adanya perubahan level kehati-hatian (conservatism) di antara manajer, penggunaan prinsip-prinsip akuntansi yang lebih hati-hati, praktik pengelolaan persediaan yang lebih efisien, contohnya penerapan just-in-time misalnya. Di sisi lain, peningkatan current ratio lebih dari 2:1 bisa mengindikasikan adanya penggunaan sumber daya secara inefisien dan berpotensi pada penurunan rate of return, karena perusahaan berinvestasi secara berlebihan pada asset yang kurang produktif. Selain itu, terdapat beberapa prinsip, yaitu: 1. Analis perlu menaruh perhatian pada komponen current asset dan current liability. Misal, dua perusahaan yang memiliki current ratio yang sama dapat memiliki tingkat risiko yang berbeda karena memiliki perbedaan komponen working capital. 2. Jumlah working capital yang dibutuhkan berbeda-beda untuk jenis industri dan rentang waktu siklus perdagangan perusahaan (the length of a company s net trade cycle), yaitu siklus mulai barang dibeli atau dibuat hingga dijual dan menghasilkan kas.

Berikut ini adalah contoh perhitungan net trade cycle. Sales for year 1 $360,000 Receivables* 40,000 Inventories** 50,000 Account Payables 20,000 Cost of goods sold (including depreciation of $30,000) 320,000 Informasi tambahan adalah: *Persediaan awal (beginning inventory) adalah $100,000 **Termasuk pembelian yang dihitung dalam cost of goods sold Maka perhitungan pembelian per hari adalah sebagai berikut. Ending inventory $50,000 Cost of goods sold 320,000 $370,000 Less: beginning inventory (100,000) Cost of goods sold purchased and manufactured $270,000 Less: Depreciation in cost of goods sold (30,000) Purchases $240,000 Kemudian, perhitungan net trade cycle perusahaan tersebut adalah: Total siklus untuk Account Receivables dan Inventories adalah 96.24 hari. Dikurangi siklus untuk Account Payable yang dihitung sebagai berikut: maka net trade cycle (dalam hari) adalah 96.24 30.00 = 66.24 days Dari uraian di atas, working capital dalam arti net working capital bermakna kelebihan current asset dibandingkan current liabilities. Working capital memiliki sifat double-edged sword. Perusahaan memerlukan net working capital yang cukup besar untuk menjalankan operasional bisnis secara efektif. Akan tetapi, working capital bersifat costly karena investasi pada working capital bermakna investasi pada asset yang kurang profitable. Untuk mengurangi jumlah net working capital, banyak perusahaan yang membiayai current asset dengan menggunakan current liabilities, seperti account payable. Di sisi lain, pengurangan terhadap current asset, perusahaan dapat mengalami peningkatan

risiko likuiditas. Singkatnya, manajer harus mampu menjalankan praktik pengelolaan modal kerja (working capital) yang mampu menyeimbangkan kepentingan untuk meningkatkan profitabilitas sekaligus mampu mengurangi risiko likuiditas. Contoh soal Consolidated Technologies, Inc. memiliki data keuangan per 31 Desember sebagai berikut. Cash $70,000 Account Payable $150,000 Inventory $65,000 fixed assets $200,000 Accumulated depreciation $43,000 Account Payable $130,000 Notes Payable $35,000 Accrued Tax Liability $18,000 Capital Stock $200,000 Informasi tambahan untuk data tersebut per 31 Desember adalah sebagai berikut. Sales $750,000 Cost of sales $520,000 Purchases $350,000 Depreciations $25,000 Net income $20,000 Consolidate Technologies memperkirakan tahun berikutnya perusahaan dapat mencapai pertumbuhan penjualan sebesar 10%. Seluruh pendapatan dan beban juga diperkirakan akan meningkat sebesar 10%, kecuali besarnya beban depresiasi diperkirakan tetap. Seluruh beban dibayar dalam bentuk kas pada saat terjadinya transaksi. Besarnya persediaan pada akhir tahun kedua diperkirakan sebesar $150,000 dan pajak terhutang nol. Perusahaan memperkirakan perlu menetapkan minimum cash balance sebesar $50,000 sebagai kebijakan pengamanan keuangan. Perusahaan mempertimbangkan adanya perubahan kebijakan kredit dimana umur piutang dijaga pada tingkat 90 hari. Hitunglah bagaimana dampak kebijakan baru pada cash balance perusahaan? Apakah perubahan tersebut mempengaruhi jumlah hutang perusahaan?

Jawaban: Cash, Jan 1, Year 2 $70,000 Cash collections Account Receivable, Jan 1, Year 2 $150,000 Sales 825,000 Total potential cash collection $975,000 Less: Account Receivable, Dec 31, Year 2 (206,250) 768,750 Total cash available $838,750 Cash Disbursement Account Payable, Jan 1, Year 2 $130,000 Purchases 657,000 Total potential cash disbursement $787,000 Account payable, Dec 31, Year 2 (244,000) $543,000 Notes payable, Jan 1, Year 2 $35,000 Notes payable, Dec 31, Year 2 (50,000) (15,000) Accrued taxes 18,000 Cash expenses 203,500 749,500 Cash, Dec 31, Year 2 $89,250 Cash balance desired 50,000 Cash excess $39,250 Penjelasan: Year 2 cost of sales $520,000 x 1.1 = $572,000 Ending inventory (given) 150,000 Goods available for sale $722,000 Beginning inventory (65,000) Purchases $657,000 Gross profit ($825,000 - $572,000) $253,000 Less: Net income $24,500 Depreciation 25,000 (49,500) Other cash expenses $203,500