FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN EKSPOR KOPI SUMATERA BARAT KE MALAYSIA Indria Ukrita 1) ABSTRACTS Coffee is a traditional plantation commodity which have significant role in Indonesian economy, and a specially West Sumatra economy. As source of foreign exchange, employment and farmer s income as well as other economy activities in cultivation, processing, and marketing. The aims of this research are to analyze the factors which affect the demand of West Sumatra coffee export to Malaysia. The method applied in this research is descriptive method using time series secondary data of period 1995-2009. Obtained data, then analyzed using regression by ordinary least square method. The analystic at result showed the West Sumatra coffee export to Malaysia is affected by Malaysia income per capita and RCA index. Based on income elasticity of demand the West Sumatra coffee is normal goods to Malaysia, and for greatest is the contribution the large contribution are Malaysian income percapita population and then followed by RCA index. Key words : export volume of West Sumatra coffee PENDAHULUAN Indonesia merupakan negara agraris yang kehidupan perekonomiannya tidak bisa lepas dari sektor pertanian. Salah satu sub sektor pertanian adalah sektor perkebunan yang memberikan kontribusi besar dalam perekonomian Indonesia. Arah pembangunan sub sektor perkebunan seperti yang telah ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Bina Produksi Perkebunan, adalah perkebunan yang efisien, produktif dan berdaya saing tinggi untuk kemakmuran rakyat secara berkeadilan dan berkesinambungan. Secara umum tanaman perkebunan, mempunyai peranan besar dan memberikan kontribusi dalam penyediaan lapangan kerja, ekspor dan sumber pertumbuhan ekonomi. Selain itu bidang perkebunan ini tidak lepas dari berbagai perubahan-perubahan, baik itu perubahan strategis nasional maupun perubahan global. 1 Staf Pengajar Program Studi Budidaya Tanaman Pangan Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh Tanaman kopi di Indonesia pada umumnya diusahakan oleh perkebunan rakyat (smallholders), perkebunan besar negara (government) dan perkebunan besar swasta (private). Komoditi kopi telah menjadi salah satu komoditi ekspor penting dan berarti bagi berjuta-juta petani kopi, pengusaha perkebunan kopi dan masyarakat eksportir kopi sebagai sumber penghidupan. Bagi beberapa daerah di Indonesia, komoditi kopi telah menjadi komoditi penting bagi daerahnya, salah satunya provinsi Sumatera Barat. Menurut Bank Ekspor Indonesia (2008) statistik ekonomi daerah Sumbar, menunjukkan bahwa ekspor kopi Sumatera Barat berfluktuasi (tabel 1.) pada tahun 2001-2002 terjadi penurunan dan kemudian pada tahun 2003 terjadi peningkatan sebesar 80,34%. Untuk tahun 2004 tidak terjadi ekspor kopi Sumatera Barat,
JURNAL PENELITIAN LUMBUNG, Vol. 11, No. 1, Januari 2012 meskipun produksi meningkat ini dikarenakan produk yang dihasilkan kurang baik dari segi kualitas, sehingga pada tahun tersebut ekspor kopi tidak ada. Namun pada tahun 2005 terjadi lagi peningkatan ekspor sebesar 77,92%, dan tahun 2006 mengalami penurunan kembali ekspor dan terus mengalami peningkatan pada tahun 2007 sebesar 79,50%. Tabel 1. Volume Ekspor Kopi Sumatera Barat Tahun 2001-2007 No Tahun Ekspor Volume (ton) Nilai (Ribu US$) 1 2001 195,60 107 2 2002 45,00 22,90 3 2003 229,00 143,80 4 2004 0 0 5 2005 267,27 246,40 6 2006 117,20 93,15 7 2007 572,30 652,520 Sumber : Bank Ekspor Indonesia, 2008. Perkembangan ekspor kopi Sumatera Barat ke luar negeri dan Malaysia sangatlah berfluktuatif dan cenderung menurun. Menurut Badan Pusat Statistik Indonesia, (2009), untuk tahun 2000-2001 jumlah ekspor ke Malaysia terjadi peningkatan sebesar 40,88%. Dan pada tahun 2005 kembali terjadi ekspor kopi ke Malaysia. Begitu juga untuk tahun 2006 terjadi ekspor kopi Sumatera Barat ke Malaysia, meskipun dengan jumlah yang sedikit menurun yaitu sebesar 56,15%. Dan tahun 2007 terjadi lagi peningkatan ekspor kopi sebesar 79,52% meskipun produksi tidaklah terlalu besar, meskipun mengalami penurunan produksi, tetapi kualitas yang dihasilkan lebih baik. Pokok permasalahan dari ekspor kopi Sumatera Barat adalah perkembangan volume dan nilai ekspor kopi Sumatera Barat yang cenderung menurun ke pasar luar negeri salah satunya ke Malaysia. Peningkatan ekspor kopi ke Malaysia harusnya terjadi karena produksi kopi di 22 Sumatera Barat cenderung meningkat. Berdasarkan hal-hal diatas, maka perlulah dilakukan analisis tentang faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi permintaan ekspor kopi Sumatera Barat oleh Malaysia. Penelitian ini bertujuan : meneliti faktorfaktor yang mempengaruhi permintaan ekspor kopi Sumatera Barat ke Malaysia. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif analisis, yaitu suatu metode untuk meneliti status kelompok manusia, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada saat sekarang. Penelitian deskriptif bertujuan untuk membuat gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diteliti, menguji hipotesis, membuat prediksi serta mendapatkan makna dan implikasi dari suatu masalah yang dipecahkan (Nazir, 2005).
Indria Ukrita, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi... Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis. Data yang dikumpulkan adalah menurut runtun waktu (time series) berupa data tahunan dari tahun 1995-2009. Adapun data data yang digunakan adalah : volume ekspor kopi Sumatera Barat sebagai variabel dependentnya (variabel terikat) dan sebagai variabel independent (variabel bebas) yang akan diuji adalah harga ekspor kopi di Sumatera Barat, harga kopi dunia, pendapatan perkapita penduduk Malaysia, harga teh di Sumbar, nilai tukar mata uang rupiah terhadap dollar dan indeks RCA. Metode yang digunakan untuk menganalisis ekspor kopi Sumatera Barat ini adalah menggunakan metode regresi. Metode Analisis Data Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan ekspor kopi oleh Malaysia maka digunakan persamaan linier berganda. Bentuk persamaannya adalah sebagai berikut Ŷ c = β 0 + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + β 4 X 4 + β 5 X 5 + β 6 X 6 + μ Keterangan : Ŷ c β 0 β 1 β 6 X 1 X 2 X 3 X 4 X 5 X 6 μ Uji Hipotesis = volume ekspor kopi Sumatera Barat ke Malaysia (ton/thn) = intercept (konstanta) = koefisien variabel = harga ekspor kopi Sumatera Barat (US$/ton) = harga kopi dunia (US$/ton) = pendapatan perkapita penduduk Malaysia (US$/th) = harga teh di Sumatera Barat (US$/ton) = nilai tukar mata uang Rupiah terhadap Dollar (Rp/US$) = indeks RCA =variabel pengganggu Dimana : 1) Menghitung Koefisien Determinasi (R 2 ) Koefisien determinasi (R 2 ) adalah angka yang menunjukkan proporsi variabel dependent (Y) yang dijelaskan oleh variasi variabel independent (X). i tersebut. Koefisien determinasi R 2 dirumuskan sebagai berikut Σ(Ŷ i -Y) 2 R 2 = _ = Σ(Y i -Y) 2 ESS TSS 23 Ŷ i = hasil estimasi nilai variabel dependen Y = rata-rata nilai variabel dependen _ Y i = nilai observasi ESS = jumlah kuadrat yang dijelaskan TSS = jumlah kuadrat total 2) Uji F (over all test) Uji F dilakukan untuk menguji secara bersama-sama pengaruh variabel independent terhadap variabel Prosedur uji F dapat dijelaskan sebagai berikut:
JURNAL PENELITIAN LUMBUNG, Vol. 11, No. 1, Januari 2012 Menentukan hipotesis nol (H 0 ) dan hipotesis alternatif (H a ) adalah : H 0 : β 1 = β 2 = β 3 =...= β i = 0, artinya semua variabel independent secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap variabel H a : βi 0, artinya salah satu variabel independent berpengaruh terhadap variabel Keterangan : βi adalah koefisien regresi. Nilai F hitung menurut Gujarati (2004) dengan rumus sebagai berikut F hitung = α R 2 /(k-1) (1-R 2 )(n-k) F tabel = (k-1);(n-k); Dimana ; N = jumlah kuadrat residual/ jumlah observasi k = jumlah variabel/parameter α = derajat kepercayaan = 5% dan 10% Keputusan menolak atau menerima H 0 yaitu : H 0 ditolak ; jika nilai F hitung > F tabel artinya salah satu variabel independent yang diuji berpengaruh terhadap variabel H 0 diterima ; jika nilai F hitung F tabel artinya semua variabel independent secara bersama sama tidak berpengaruh terhadap variabel 3) Uji t (individual test) Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh tiap-tiap variabel independent terhadap variabel Rumusan hipotesis yang akan diuji adalah Menentukan hipotesis nol (H 0 ) dan hipotesis alternatif (H a ) adalah H 0 : βi = 0, artinya tidak ada pengaruh variabel independent terhadap variabel H a : βi 0, artinya adanya pengaruh variabel independent terhadap variabel Nilai t hitung dicari dengan rumus sebagai berikut βi t = ----------------- Sβi t tabel = t (α/2, n-k) Dimana ; βi Sβi = koefisien regresi variabel ke-i = standar error variabel ke-i H 0 ditolak ; jika nilai t hitung > t tabel artinya variabel independent ke-i tersebut signifikan dan secara parsial berpengaruh terhadap variabel H 0 diterima ; jika nilai t hitung t tabel artinya variabel independent ke-i secara individu tidak berpengaruh terhadap variabel HASIL DAN PEMBAHASAN Pengolahan data menggunakan program SPSS 15.0 diperoleh hasil regresi dari beberapa model linier seperti terlihat pada tabel 2. 24
Indria Ukrita, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi... Tabel 2. Hasil Regresi Permintaan Ekspor Kopi Sumbar ke Malaysia Variabel Coefficient Std Error t Significant -37,403 186,097-0,201 0,076 0,064 1,191-0,020 0,028-0,694 0,057* 0,028 2,055-0,743 0,506-1,468-0,029 0,020-1,441 3518,466*** 925,483 3,802 Constant (ß 0 ) Harga Ekspor Sumbar (X 1 ) Harga Kopi Dunia (X 2 ) Pendapatan Perkapita (X 3 ) Harga Teh (X 4 ) Nilai Tukar (X 5 ) Indeks RCA (X 6 ) R-Squared Adjusted R-Squared Durbin-Watson Statistic F-Statistic 0,835 0,712 2,424 6,767 0,008 Sig-F Sumber : data sekunder, diolah Keterangan : * : Nyata pada taraf kepercayaan α 10 % ** : Nyata pada taraf kepercayaan α 5 % *** : Nyata pada taraf kepercayaan α 1% 0,846 0,268 0,507 0,074 0,180 0,188 0,005 Kondisi dari variasi-variasi permintaan ekspor dan daya saing kopi Sumatera Barat ke Malaysia dapat dijelaskan oleh variasi variabel harga ekspor kopi Sumbar, harga kopi dunia, pendapatan perkapita penduduk Malaysia, harga teh di Sumatera Barat, nilai tukar Rupiah terhadap Dollar dan Indeks RCA sebesar nilai koefisien determinasi (R 2 ) sebesar 83,50% sedangkan sisanya 16,50% dijelaskan oleh variabel-variabel lain diluar model. Sedangkan untuk Uji-F kesemua variabel signifikan pada α 10%. Dalam Ujit variabel pendapatan perkapita, dan Indeks RCA yang berpengaruh signifikan. Uji Hipotesis 1. Uji F Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variable-variabel independent secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel Dari perhitungan diketahui bahwa nilai F statistik sebesar 6,767 dengan Signifikan F sebesar 0,008 kondisi ini menunjukkan bahwa secara bersama-sama (serentak) keenam variabel independent yaitu harga ekspor kopi Sumatera Barat, harga kopi dunia, pendapatan perkapita penduduk Malaysia, harga teh Sumbar, nilai tukar Rupiah terhadap Dollar dan indeks RCA berpengaruh terhadap volume ekspor kopi Sumatera Barat ke Malaysia. 2. Uji t Uji t ini dilakukan untuk melihat apakah variabel independent memang benar dapat 25
JURNAL PENELITIAN LUMBUNG, Vol. 11, No. 1, Januari 2012 mempengaruhi variabel Maka untuk menguji hipotesis itu apakah Ho diterima atau Ho ditolak maka dilaksanakan uji t dengan melihat nilai signifikan t nya, dengan derajat kepercayaan (α) 5% dan 10%. Adapun tolok ukur dari dari penerimaan atau penolakan Ho adalah sebagai berikut : 1. Ho ditolak ; jika t hitung > t tabel 2. Ho diterima : jika t hitung t tabel Hasil dari pengolahan data seperti tabel 5.berikut ini Tabel 3. Koefisien Variabel-variabel Independent Permintaan Ekspor Kopi Sumbar ke Malaysia Variabel Constant (ß 0 ) Harga ekspor Sumbar (X 1 ) Harga kopi dunia (X 2 ) Pendapatan perkapita (X 3 ) Harga teh (X 4 ) Nilai tukar (X 5 ) Indeks RCA (X 6 ) Sumber : data sekunder, diolah. Unstandar Coefficient Coefficient Std Error Beta -37,403 0,076-0,020 0,057-0,743-0,029 3518,466 186,097 0,064 0,028 0,028 0,506 0,020 925,483 Standar Coefficient t Sig 0,311-0,222 0,942-0,456-0,591 0,698-0,201 1,191-0,694 2,055-1,468-1,441 3,802 0,846 0,268 0,507 0,074 0,180 0,188 0,005 Hasil dari regresi disajikan dalam tabel 3. menunjukkan bahwa variabel harga ekspor kopi Sumatera Barat, harga kopi dunia, harga teh di Sumatera Barat dan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar berpengaruh tidak signifikan terhadap permintaan ekspor kopi Sumatera Barat ke Malaysia, sedangkan variabel-variabel yang berpengaruh signifikan terhadap permintaan ekspor kopi Sumatera Barat ke Malaysia adalah pendapatan perkapita penduduk Malaysia, dan indeks RCA. Besarnya nilai signifikan menunjukkan ditolaknya Ho. Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Ekspor Kopi Sumatera Barat ke Malaysia Penelitian ini dilakukan menggunakan model regresi linear untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan ekspor kopi Sumatera Barat ke Malaysia. Analisis ini menggunakan 6(enam) variabel independent yaitu harga ekspor kopi harga kopi dunia, pendapatan perkapita penduduk Malaysia, harga teh di Sumatera Barat, nilai tukar Rupiah terhadap Dollar dan indeks RCA yang mempengaruhi variabel dependentnya yaitu volume ekspor kopi Sumatera Barat. Dapat kita lihat bahwa nilai koefisien determinasi (R 2 ) adalah 0,835. Hal ini menunjukkan bahwa 83,50% variasi volume ekspor kopi Sumatera Barat ke Malaysia dapat dijelaskan oleh variabel independent, sedangkan sekitar 16,50% lagi dijelaskan oleh variabel-variabel lain diluar 26
Indria Ukrita, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi... model. Hasil regresi faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan kopi Sumatera Barat ke Malaysia menunjukkan bahwa signifikan F bernilai 0,008. Hasil ini berarti bahwa signifikan F < α yaitu Sig-F (0,008) < (α = 0,1), sehingga 0,8% < 10%. Hal ini menunjukkan bahwa variabel independent secara bersama-sama dapat menjelaskan variabel Berdasarkan pada uji t diatas, maka dapat dilihat variabel-variabel independent apa saja yang berpengaruh nyata terhadap permintaan kopi Sumatera Barat ke Malaysia. Adapun variabel independent yang berpengaruh adalah : 1. Pendapatan perkapita penduduk Malaysia Variabel pendapatan ini mempunyai angka signifikan t dibawah 0,1 (α =10%) yaitu sebesar 0,074 artinya variabel pendapatan perkapita penduduk Malaysia mempengaruhi volume ekspor kopi Sumatera Barat ke Malaysia secara signifikan. Dengan demikian Ha diterima atau menolak Ho. Dilihat dari koefisien pendapatan perkapita penduduk Malaysia sebesar 0,132, artinya kenaikan 1% akan mengakibatkan kenaikan volume ekspor kopi Sumatera Barat ke Malaysia sebesar 0,132%. Maka ini menunjukkan bahwa peningkatan pendapatan diharapkan akan menyebabkan daya beli rata-rata penduduk Malaysia meningkat sehingga bagian yang dikonsumsi atau dibelanjakan juga akan lebih banyak meskipun tidak keseluruhan pendapatan yang diperoleh dibelanjakan untuk membeli kopi, tetapi dilakukan pembelian terhadap kebutuhan lain. 2. Indeks RCA Variabel indeks RCA mempunyai angka signifikan t dibawah 0.1 (α =10%) yaitu sebesar 0,005 artinya variabel indeks RCA mempengaruhi volume ekspor kopi Sumatera Barat ke Malaysia secara sangat signifikan. Dengan demikian Ha diterima atau menolak Ho. Dilihat dari koefisien Indeks RCA sebesar 3518,466 artinya kenaikan indeks RCA sebesar 1 unit akan mengakibatkan kenaikan volume ekspor kopi Sumatera Barat ke Malaysia sebesar 3518,466. Ini menunjukkan kondisi bahwa produk kopi Sumatera Barat masih memiliki atau mampu mengisi pangsa pasar ekspor untuk tingkat domestik (Indonesia) meskipun tidak terlalu besar dibandingkan dengan provinsi lain di Indonesia. Artinya kopi Sumatera Barat masih memiliki nilai jual oleh penduduk Malaysia. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa : faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan ekspor kopi Sumatera Barat ke Malaysia adalah pendapatan perkapita penduduk Malaysia dan indeks RCA. DAFTAR PUSTAKA Assosiasi Ekspor Kopi Indonesia. 2010. Statistik Kopi Indonesia tahun 2000-2008. AEKI. Jakarta Bank Ekspor Indonesia. 2008. Statistik Ekonomi Keuangan Indonesia tahun 1995-2005. Badan Pusat Statistik, Sumatera Barat Dalam Angka. Beberapa tahun terbitan. 27
JURNAL PENELITIAN LUMBUNG, Vol. 11, No. 1, Januari 2012 Badan Pusat Statistik, Ekspor Impor Indonesia. Beberapa tahun terbitan. Badan Pusat Statistik.RI, 2010, www. BPS.org. Diakses 15 Maret 2011 Biro Pusat Statistik Jakarta. Beberapa tahun terbitan. Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri Departemen Perindustrian dan Perdagangan. 2001. Statistik Perdagangan Luar Negeri Indonesia ; Ekspor. Jakarta. Gujarati, Damodar. 2004. Ekonometrika Dasar. (Terjemahan S. Zain). Erlangga. Jakarta. Nazir, M. 2005. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Jakarta. 28