ELECTROMAGNETIC WAVE AND ITS CHARACTERISTICS

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK. walaupun tidak ada medium dan terdiri dari medan listrik dan medan magnetik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Spektrum Frekuensi Extremely Low Frequency (ELF) Super Low Frequency (SLF) Very Low Frequency (VLF)

PEMANCAR&PENERIMA RADIO

BAB IV KOMUNIKASI RADIO DALAM SISTEM TRANSMISI DATA DENGAN MENGGUNAKAN KABEL PILOT

Telekomunikasi Radio. Syah Alam, M.T Teknik Elektro STTI Jakarta

TEORI MAXWELL Maxwell Maxwell Tahun 1864

DASAR TEKNIK TELEKOMUNIKASI

Dasar- dasar Penyiaran

TEKNOLOGI WiMAX untuk Komunikasi Digital Nirkabel Bidang

Antiremed Kelas 10 Fisika

Spektrum elektromagnetik. Frekuensi radio

TEKNIK TELEKOMUNIKASI DASAR. Kuliah 9 Komunikasi Radio

BAB 2 SISTEM KOMUNIKASI DATA

GELOMBANG ELEKTROMAGNETIKA

PETA KONSEP. Bab 8 Gelombang Elektromagnetik. 186 Fisika X untuk SMA/MA. gelombang. Perubahan medan listrik menimbulkan medan magnet (teori Maxwell)

Radio dan Medan Elektromagnetik

Sinyal analog. Amplitudo : ukuran tinggi rendah tegangan Frekuensi : jumlah gelombang dalam 1 detik Phase : besar sudut dari sinyal analog

Pemancar&Penerima Televisi

Spektrum Gelombang Elektromagnetik

MEDIA TRANSMISI. Sumber: Bab 4 Data & Computer Communications William Stallings. Program Studi Teknik Telekomunikasi Sekolah Tinggi Teknologi Telkom

Pertemuan 9 SISTEM ANTENA. DAHLAN ABDULLAH

KOMUNIKASI DATA SAHARI. 5. Teknik Modulasi

1. PENGERTIAN PEMANCAR RADIO

BAB 10 ULTRA HIGH FREQUENCY ANTENNA. Mahasiswa mampu menjelaskan secara lisan/tertulis mengenai jenis-jenis frekuensi untuk

BAB II LANDASAN TEORI. objek yang terdeteksi. Pada mulanya radar digunakan sebagai salah satu alat

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK FREKUENSI TINGGI DAN GELOMBANG MIKRO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 8 HIGH FREQUENCY ANTENNA. Mahasiswa mampu menjelaskan secara lisan/tertulis mengenai jenis-jenis frekuensi untuk

Antena dan Propagsi Gelombang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEMANFAATAN RADIASI ELEKTROMAGNETIK. Berikut beberapa pemanfaatan gelombang elektromagnetik dalam kehidupan dan

BAB III TEORI DASAR UHF (Ultra high Frekuensi) UHF adalah merupakan gelombang elektromagnetik yang berada

Telekomunikasi: penyampaian informasi atau hubungan antara satu titik dengan titik yang lainnya yang berjarak jauh. Pengantar Telekomunikasi

Dasar- dasar Penyiaran

BAB II TEORI DASAR. tracking untuk mengarahkan antena. Sistem tracking adalah suatu sistem yang

Design Faktor. Bandwidth. Gangguan transmisi. Interferensi Jumlah receiver. bandwidth lebih tinggi bermuatan data lebih banyak.

PROPAGASI UMUM PEMBAGIAN BAND FREKUENSI RADIO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

- S. Indriani Lestariningati, M.T- Week 3 TERMINAL-TERMINAL TELEKOMUNIKASI

Mengetahui peranan antena pada sistem telekomunikasi. Memahami macam dan bentuk antena yang digunakan dalam sistem telekomunikasi.

MODUL TEKNOLOGI KOMUNIKASI. Oleh : Dwi Hastuti Puspitasari, SKom, MMSI. Pokok bahasan perkembangan teknologi pada era telekomunikasi.

BAB II DASAR TEORI. Gelombang didefinisikan sebagai getaran atau gangguan yang merambat.

BAB II TEORI DASAR. Propagasi gelombang adalah suatu proses perambatan gelombang. elektromagnetik dengan media ruang hampa. Antenna pemancar memang

2. TINJAUAN PUSTAKA. dapat dievaluasi, sistem ini menggunakan sistem komunikasi (Carden, et al,

BAB 11 MICROWAVE ANTENNA. Gelombang mikro (microwave) adalah gelombang elektromagnetik dengan frekuensi super

BAB II TEORI DASAR ANTENA DAN PROPAGASI GELOMBANG RADIO

PENGERTIAN GELOMBANG RADIO

9/6/2014. Medium Transmisi. Sesi 3. Guided Media, yakni medium yang menggunakan kabel sebagai medium transmisinya. Ada tiga tipe kabel:

PENGUKURAN MEDAN ELEKTROMAGNETIK BEBAS PADA AREA URBAN DAN RURAL

Pertemuan ke-6 Sensor : Bagian 2. Afif Rakhman, S.Si., M.T. Drs. Suparwoto, M.Si. Geofisika - UGM

PROPAGASI. Oleh : Sunarto YB0USJ

PRODI D3 TEKNIK TELEKOMUNIKASI 2014 YUYUN SITI ROHMAH, ST., MT

SALURAN TRANSMISI 1.1 Umum 1.2 Jenis Media Saluran Transmisi

Menyebutkan prinsip umum sinyal bicara dan musik Mengetahui Distorsi Mengetahui tentang tranmisi informasi Mengetahui tentang kapasitas kanal

PENGUKURAN DAN PEMODELAN KONSTANTA DIELEKTRIK AIR HUJAN PADA FREKUENSI GELOMBANG MIKRO

KEGIATAN BELAJAR 2. FREKUENSI GELOMBANG RADIO PADA APLIKASI SISTEM TELEKOMUNIKASI

Dasar-dasar Penyiaran

BAB II SALURAN TRANSMISI

Jenis media transmisi

BAB II TEORI DASAR SALURAN TRANSMISI

Gelombang Elektromagnetik

DASAR TELEKOMUNIKASI. Kholistianingsih, S.T., M.Eng

Microwave dan keistimewaannya

PEMBAGIAN BAND FREKUENSI RADIO

Gambar 3.4 Topologi Data Center Riau. (sumber: data perusahaan) dimasing-masing distrik sebagai pengganti jaringan telepon tersebut.

PENDAHULUAN TEOR I MA ELL Int i t eori eori Max Max ell el l m engenai engenai gel gel bang bang ekt romagnet rom i adal adal

Gelombang. Rudi Susanto

BAB II LANDASAN TEORI

KOMUNIKASI DATA Data, Sinyal & Media Transmisi. Oleh: Fahrudin Mukti Wibowo, S.Kom., M.Eng

GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK

BAB II CAHAYA. elektromagnetik. Cahaya dapat merambat dalam ruang hampa dengan kecepatan 3 x

DASAR TELEKOMUNIKASI ARJUNI BP JPTE-FPTK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA. Arjuni Budi P. Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK-UPI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN NASIONAL PENCARIAN DAN PERTOLONGAN,

KOMUNIKASI DATA JUFRIADIF NA`AM. 4. Komunikasi Disekitar Kita

SINYAL & MODULASI. Ir. Roedi Goernida, MT. Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri Institut Teknologi Telkom Bandung

Makalah Media Unguided Mata Kuliah Komunikasi Data

Pokok Bahasan 1. Pendahuluan

KOMUNIKASI DATA. 1. Pendahuluan

Mengetahui fungsi dan peran media transmisi dalam sistem telekomunikasi. Memahami media transmisi yang digunakan dalam sistem telekomunikasi.

BAB II LANDASAN TEORI

1. Pengertian Penguat RF

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2005 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2016 tentang Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

REKAYASA FASILITAS UJI POLA RADIASI ANTENA PENGARAH DENGAN SISTEM KOMPUTERISASI BERBASIS ATMEGA-8

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

TRANSMISI & MEDIA TRANSMISI

BAB II TEORI DASAR. Jika target yang dituju dapat bergerak, maka diperlukan suatu sistem tracking

RANCANG BANGUN AMBIENT ELECTROMAGNETIC HARVESTING PADA FREKUENSI TV BROADCASTING UNTUK TRANSFER DAYA NIRKABEL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II LANDASAN TEORI

MODULASI. Ir. Roedi Goernida, MT. Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri Institut Teknologi Telkom Bandung

BAB 2 LANDASAN TEORI

Media Transmisi. Klasifikasi Media Transmisi. Dibagi 2 jenis Guided - wire Unguided wireless

Cara Kerja Exciter Pemancar Televisi Analog Channel 39 di LPP (Lembaga Penyiaran Publik) Stasiun Transmisi Joglo Jakarta Barat

Operasional Stasiun Penyiaran

GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK

Transkripsi:

WIRELESS COMMUNICATION Oleh: Eko Marpanaji INTRODUCTION Seperti dijelaskan pada Chapter 1, bahwa komunikasi tanpa kabel menjadi pilihan utama dalam membangun sistem komunikasi dimasa datang. Ada beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dari sitsem komunikasi tanpa kabel, antara lain: dapat mengatasi keterbatasan geografis yang sulit dijangkau dengan sistem komunikasi kabel maupun serat optik, misalnya daerah yang terhalang pegunungan atau danau mengurangi keruwetan jaringan kabel antara provider dengan pelanggan lebih fleksibel dalam melakukan mobilitas, termasuk arah komunikasi yang diinginkan Kelebihan sistem komunikasi tanpa kabel juga tersirat dalam pernyataan Guglielmo Marconi (1932) sebagai penemu sistem komunikasi radio. Gambar 2-1. Guglielmo Marconi ELECTROMAGNETIC WAVE AND ITS CHARACTERISTICS Gelombang Elektromagnetik Dalam sistim komunikasi, sinyal informasi yang akan dikirim diubah terlebih dahulu menjadi sinyal yang cocok dengan karakteristik medium. Misalnya, mikrofon mengubah suara percakapan menjadi variasi

tegangan dan frekuensi. Sinyal baseband ini kemudian dapat dialirkan melalui kabel menuju headphone. Prinsip ini yang digunakan dalam komunikasi telepon. Selain menggunakan kabel, sistem komunikasi juga dapat menggunakan udara sebagai media transmisinya. Informasi diubah kedalam sinyal elektronik yang akan diradiasikan ke udara. Sinyal tersebut terdiri dari medan listrik dan medan magnet, atau sering disebut dengan sinyal elektromagnetik. Sinyal elektromagnetik disebut juga dengan gelombang frekuensi radio (Radio Frequency waves). Gelombang radio memiliki parameter frekuensi, perioda, amplituda, panjang gelombang dan cepat rambat gelombang. Hubungan antara cepat rambat gelombang, frekuensi dan panjang gelombang dirumuskan dengan persamaan : dimana : c = λ.f c = cepat rambat gelombang elektromagnetik (m/s) λ = panjang gelombang (m) f = frekuensi (Hz) Cepat rambat gelombang elektromagnetik di ruang hampa udara sebesar 8 3 10 m/s. Berdasarkan nilai cepat rambat gelombang elektromagnetik di udara tersebut, maka kita dapat menghitung panjang gelombang jika kita mengetahui frekuensinya. Sebagai contoh, radio komunikasi amatir dan CB menggunakan frekuensi 145 MHz, maka panjang gelombang dapat dihitung sebagai berikut: λ = c f = 3 145 10 8 10 6 = 2,609 m Perhitungan panjang gelombang ini sangat bermanfaat dalam menentukan panjang kabel transmisi dan panjang fisik elemen antena yang dipergunakan dalam komunikasi radio. Spektrum Gelombang Elektromagnetik

Gelombang elektromagnetik dapat dihasilkan dari rangkaian osilator, dengan frekuensi paling rendah sampai frekuensi yang sangat tinggi. Jangkah frekuensi gelombang elektromagnetik disebut dengan spektrum gelombang elektromagnetik, termasuk frekuensi 50 Hz yang ada pada jala-jala listrik. Spektrum frekuensi gelomban elektromagnetik beserta ukuran panjang gelombangnya dapat dilihat pada gambar berikut ini. 10 4 10 2 10 0 10-2 10-4 10-6 10-8 10-10 10-12 10-14 10-16 Panjang Gelombang (meter) 10 4 10 6 10 8 10 10 10 12 10 14 10 16 10 18 10 20 10 22 10 24 Spektrum Radio Sinar Inframerah Sinar Ultraviolet Sinar-X Sinar Cosmis Frekuensi (Hz) Cahaya tampak Merah Jingga Kuning Hijau Biru Nila Ungu Gambar 2-2. Spektrum Gelombang Elektromagnetik Berdasarkan spektrum gelombang elektromagnetik tersebut, daerah frekuensi yang digunakan untuk komunikasi radio adalah frekuensi 4 10 s.d. 12 10 Hz atau panjang gelombang 4 10 s.d. 4 10 meter. Frekuensi gelombang radio ini kemudian dibagi menjadi beberapa band berdasarkan karakteristik propagasinya. Pembagian band frekuensi gelombang radio dapat dilihat pada gambar 2-3.

N o Frekuensi Band 1 <30 KHz Very Low Frequency (VLF) 2 30 300 KHz Low Frequency (LF) 3 300 KHz 3 MHz Medium Frequency (MF) 4 3 MHz- 30 MHz High Frequency (HF) 5 30 MHz 300 MHz Very High Frequency (VHF) 6 300 MHz- 3 GHz Ultra High Frequency (UHF) 7 3 GHz 30 GHz Super High Frequency (SHF) 8 >30 GHz Extremely High Frequency (EHF) Gambar 2-3. Pembagian band frekuensi gelombang radio Extremely Low Frequencies Extremely Low Frequencies (ELF) memiliki jangkah frekuensi 30 s.d. 300 Hz. Frekuensi termasuk frekuensi jala-jala listrik dan jangkauan pendengaran manusia paling bawah. Voice Frequencies Voice Frequencies (VF) memiliki jangkauan frekuensi 300 s.d. 3000 Hz dan merupakan jangkauan frekuensi percakapan manusia, meskipun jangkauan frekuensi audio dimulai dari 20 Hz s.d. 20.000 Hz. Very Low Frequencies Very Low Frequencies (VLF) termasuk jangkauan pendengaran manusia paling atas. Beberapa instrumen musik menghasilkan gelombang frekuensi ELF dan VF. Sedangkan frekuensi VLF digunakan untuk komunikasi radio militer dan pemerintahan seperti radio navigasi kapal laut. Low Frequencies

Frekuensi gelombang radio Low Frequencies (LF) adalah 30 s.d. 300 khz. Komunikasi radio pertama kali untuk keperluan navigasi kapal udara dan kapal laut menggunakan frekuensi LF. Selain itu frekuensi LF juga digunakan untuk subcarrier. Medium Frequencies Jangkauan frekuensi Medium Frequencies (MF) adalah 300 khz s.d. 3000 khz (3 MHz). Aplikasi terbesar gelombang MF adalah untuk siaran radio AM (535 s.d 1.605 khz). Selain itu juga digunakan untuk navigasi kapal udara dan kapal laut. High Frequencies Jangkauan frekuensi High Frequencies (HF) adalah 3 s.d 30 MHz. Gelombang HF ini sering disebut dengan gelombang pendek (short wave). Frekuensi ini digunakan untuk siaran radio AM termasuk Voice of America (VOA) dan British Broadcasting Corporation (BBC). Selain itu juga digunakan untuk radio komunikasi militer, pemerintah, amatir dan CB. Very High Frequencies Very High Frequencies (VHF) meliputi frekuensi 30 s.d. 300 MHz. Frekuensi ini merupakan frekuensi paling populer untuk siaran radio broadcast FM (88 s.d. 108 MHz), tv dan radio komunikasi, termasuk juga untuk radio komunikasi bergerak, komunikasi kapal laut dan kapal terbang. Ultra High Frequencies Frekuensi gelombang Ultra High Frequencies (UHF) meliputi frekuensi 300 MHz s.d. 3000 MHz (3 GHz). Frekuensi ini banyak digunakan selain radio komunikasi militer ataupun amatir, juga untuk komunikasi telepon seluler bergerak, radar dan wireless LAN.

Superheigh Frequencies Gelombang Superheigh Frequencies (SHF) memiliki jangkauan frekuensi 3 GHz s.d. 30 GHz. Frekuensi ini banyak digunakan untuk komunikasi satelit dan radar.

Extremely Frequencies Gelombang radio Extremely Frequencies (EHF) mulai dari frekuensi 30 GHz s.d. 300 GHz. Frekuensi ini masih jarang digunakan mengingat teknlogi yang diperlukan sangat mahal, sehingga hanya terbatas untuk keperluan tertentu saja dan belum untuk keperluan komersial. Sedangkan gelombang diatas EHF merupakan gelombang milimeter yang lebih sulit lagi teknologinya. Infrared Gelombang elektromagnetik dengan frekuensi diatas 300 GHz tidak termasuk gelombang radio, namun dikategorikan tersendiri menjadi bermacam-macam. Gelombang inframerah salah satu kategori diatas gelombang radio. Gelombang inframerah memiliki panjang gelombang antara 0,01 milimeter (mm) s.d. 700 nanometer (nm). Gelombang inframerah erat hubungannya dengan radiasi panas. Sehingga inframerah dapat diperoleh dari nyala filamen lampu, panas tubuh, serta bendabenda yang menghasilkan panas lainnya. Gelombang inframerah digunakan untuk beberapa keperluan komunikasi, seperti bidang astronomi mendeteksi bintang, mendeteksi senjata atau juga untuk keperluan kendali jarak jauh (remote control) pesawat elektronika seperti tv, tape dan radio. Sifat gelombang elektromagnetik juga mirip sinar cahaya tampak. Artinya dapat mengalami proses pembiasan, pemantulan, dan peruraian. Dengan demikian gelombang inframerah dapat dimanipulasi menggunakan lensa dan cermin seperti cahaya tampak. Propagasi Gelombang Radio Seperti telah disinggung pada bagian sebelumnya bahwa gelombang radio dibagi menjadi beberapa band, salah satu kriteria yang digunakan adalah sifat propagasi atau penjalaran gelombang. Tiap-tiap band frekuensi gelombang radio memiliki sifat yang berbeda dalam hal propagasi (rambatan) gelombang. Pada saat dipancarkan, gelombang

radio menjalar dari antena pemancar menuju antena penerima dengan dua cara yaitu secara langsung atau pantulan. Propagasi gelombang radio untuk masing-masing band dapat dijelaskan sebagai berikut: Band VLF, LF dan MF Band VLF, LF dan MF dapat menjalar mengikuti kelengkungan bumi sehingga disebut juga dengan gelombang tanah. Band VLF, LF dan MF sering digunakan untuk navigasi kapal laut. Band HF Pada band HF, gelombang tanah yang menjalar terserap oleh tanah. Proses komunikasi terjadi karena gelombang yang dipancarkan ke angkasa dan dipantulkan kembali oleh lapisan ionosfer (40-300 mile dari permukaan bumi). Band VHF dan UHF Band VHF dan UHF tidak dapat dipantulkan oleh ionosfer tetapi diteruskan ke angkasa luar, sehingga dapat digunakan untuk komunikasi dengan satelit. Komunikasi pemancar dan penerima di permukaan bumi mengandalkan gelombang langsung dari antena pemancar dan penerima (bersifat Line Of Sight atau LOS), sehingga tidak boleh ada penghalang di antara keduanya. Gelombang pada band VHF dan UHF tidak dapat mengikuti kelengkungan bumi. Sehingga diperlukan stasiun pengulang untuk komunikasi jarak jauh. Band UHF sering digunakan untuk komunikasi microwave. Jarak stasiun pengulang biasanya 30 miles untuk frekuensi 2 6 GHz.

Line Of Sight Reflected wave Gambar 2-4. Line of Sight 30 miles Gambar 2-5. Pengulang (Repeater) N Frekuens Jarak i Pengulang 1 2 6 GHz 30 miles 2 10 12 20 miles GHz 3 18 GHz 7 miles 4 23 GHz 5 miles Gambar 2-6. Jarak antar pengulang berdasar frekuensi UHF yang digunakan ELEMENTS OF WIRELESS COMMUNICATION Untuk membangun sistem komunikasi tanpa kabel, beberapa elemen utama yang diperlukan secara umum dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Antena Antena Kabel transmisi Kabel transmisi Pemancar Penerima Gambar 2-7. Komunikasi radio Jika disederhanakan, berdasarkan gambar tersebut maka elemen komunikasi radio terdiri dari pemancar, penerima, kabel transmisi dan antena. Adapun fungsi masing-masing elemen adalah sebagai berikut: Pemancar Pemancar berfungsi untuk mengolah sinyal informasi, dalam arti memperkuat dan memodulasi serta menyediakan daya yang cukup untuk keperluan transmisi gelombang elektromagnetik. Jarak jangkauan komunikasi radio sangat ditentukan besar kecilnya daya yang dipancarkan. Modulasi dapat berupa modulasi konvensional AM dan FM atau modulasi dijital seperti FSK, PSK dan QAM tergantung jenis sinyal informasi yang digunakan (analog atau dijital). Penerima Fungsi penerima adalah memilih saluran, memperkuat sinyal frekuensi radio untuk keperluan proses selanjutnya yaitu demodulasi. Penerima superheterodyne, sebelum melakukan proses demodulasi dilakukan proses menurunkan frekuensi radio (RF) menjadi frekuensi menengah (IF). Hal ini untuk menjamin kualitas sinyal informasi yang dihasilkan serta menghindari pengaruh interferensi antar saluran. Proses demodulasi, akan menghasilkan sinyal informasi sesuai dengan sinyal informasi yang dikirimkan oleh pemancar. Kualitas komunikasi sangat ditentukan oleh kualitas sinyal informasi yang dihasilkan sehingga mengurangi kesalahan informasi antara pengirim dan penerima.

Kabel Transmisi Kabel transmisi digunakan untuk menyalurkan daya sinyal RF ke antena, apabila antena dengan pesawat pemancar atau penerima terpisah agak jauh. Suatu hal yang perlu diperhatikan adalah panjang fisik kabel transmisi khususnya pada sisi pemancar. Panjang fisik kabel harus benar-benar menjamin bahwa daya yang sampai pada antena tidakterlalu jauh berbeda (lebih kecil) dibanding daya yang dikeluarkan oleh pemancar. Redaman atau atenuasi kabel akan menyebabkan turunya daya pancar dititik antena. Selain itu, panjang kabel menentukan transfer impedansi pemancar dengan beban (antena). Hal ini sering disebut dengan resonansi kabel. Meskipun redaman kabel boleh dikatakan kecil, namun jika kabel yang digunakan tidak resonan, maka daya yang sampai dititik antena dapat berbeda jauh dengan daya yang dikeluarkan pemancar. Resonansi kabel dapat ditentukan berdasarkan frekuensi kerja pemancar dan terkait langsung dengan panjang gelombang sinyal RF yang akan dilewatkan. Agar kabel transmisi resonan terhadap sinyal RF, maka panjang kabel yang digunakan adalah kelipatan bilangan asli dari 1 λ m, dimana λ m adalah panjang gelombang sinyal RF pada medium. 2 Contoh sederhana menentukan panjang kabel transmisi yang resonan misalnya sinyal RF yang dipancarkan adalah f=150 MHz, dengan menggunakan kabel koaksial RG8 yang memiliki faktor kecepatan k=0,66. Berdasarkan data tersebut maka panjang kabel resonan yang dihasilkan adalah : 1 l = n. λ m meter 2 dimana: n = 1,2,3 λ m = λ. k dengan λ panjang gelombang sinyal RF dengan medium udara

Untuk itu kita cari terlebih dahulu nilai panjang gelombang RF diudara ( λ ), yaitu: sehingga: λ = c f = 3 150 = 2 meter 10 8 10 λ = 2 0,66 = 1,32 meter. m Dengan demikian panjang kabel resonan adalah : 1 l = n 1,32 meter. 2 = n 0,66 meter. Untuk n=10, maka panjang kabel menjadi 6,6 meter. 6 Semakin tinggi frekruensi sinyal RF yang digunakan, akan semakin berarti selisih panjang kabel terhadap aspek resonansi. Ada cara lain untuk menentukan resonansi kabel, yaitu dengan menggunakan alat yang disebut dengan DIP meter. Untuk menjaga aspek resonansi ini, selain menghitung panjangnya, kabel transmisi tidak boleh digulung sembarangan meskipun panjangnya sisa. Hal ini akan menimbulkan efek kapasitansi dan induktansi yang akan mengubah aspek resonansi. Antena Antena merupakan ujung tombak proses transmisi ke medium (udara). Selain ditentukan oleh besar kecilnya daya pemancar dan resonansi kabel transmisi, jarak jangkau proses komunikasi radio juga sangat ditentukan oleh fungsi antena yang digunakan. Ada beberapa parameter antena yang sangat berpengaruh dalam proses komunikasi radio. Yaitu : (1) directivity; (2) beam width ; (3) resonansi dari antena. Parameter 1 dan 2 berlaku untuk antena unidirectional, sedangkan untuk antena omnidirectional tidak terlalu berpengaruh karena sifat antena omnidirectiolah memiliki directivity dan beamwidth yang sama untuksemua arah. Sedangkan parameter 3 baik antena unidirectional

maupun omnidirectional sangat berpengaruh terhadap jarak pancar gelombang elektromagnetik. Open dipole merupakan contoh antena directional sederhana. Elemen antena ini terdiri dari dua buah elemen yang masing-masing memiliki panjang 1 4 λ sehingga panjang total dua elemen akan membentuk 1 λ. 2 Gambar 2-8. Antena open dipole Gambar 2-9. Pola radiasi open dipole

Gambar 2-10. Antena unidirectional Yagi Gambar 2-11. Pola radiasi antena Yagi dan pengukuran Beam Width