BAB I PENDAHULUAN. Semenjak bulan Januari 2013 seluruh industri keuangan di Indonesia,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. jumlah perusahaan asuransi di Indonesia untuk asuransi jiwa sebanyak 98

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendanai operasional perusahan maupun untuk membiayai investasi jangka UKDW

BAB 1 PENDAHULUAN. Tujuan utama berdirinya sebuah perusahaan adalah untuk. dipastikan perusahaan beroperasi secara maksimal. Profitabilitas dapat

BAB I PENDAHULUAN. Industry) dan produk yang dihasilkan pun bermacam-macam dengan semakin

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan dunia usaha yang semakin cepat dewasa ini membuat

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkannya. Adapun tujuan akhir yang ingin

BAB I PENDAHULUAN. rekayasa, melalui tindakan oportunis manajemen (agent) untuk memaksimumkan

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT SEPATU BATA TBK PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. maka tujuan pokok perusahaan adalah memperoleh keuntungan yang maksimal

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana dalam jumlah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Sedangkan Sartono. Setiap perusahaan selalu berusaha untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Esa Unggul

BAB I PENDAHULUAN. dagang bertujuan untuk mencari laba, agar kelangsungan hidup dan

BAB I PENDAHULUAN. masalah-masalah rumit dalam rangka mencapai tujuan yang optimal. Proses

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Seiring bertambah dewasanya perusahaan, mereka harus dapat

BAB III PERHITUNGAN DAN ANALISIS

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk merupakan jenis perusahaan manufaktur

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. kelangsungan tujuan perusahaan. Kegiatan pendanaan berhubungan penting

I. PENDAHULUAN. suatu perusahaan, alat ukur yang utama digunakan adalah laporan keuangan

BAB 1 PENDAHULUAN. profitabilitas yang tinggi. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. GUDANG GARAM TBK DENGAN MENGGUNAKAN METODE RASIO KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dalam menjalankan kegiatan usahanya selalu menghadapi masalah-masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada masa perekonomian saat ini perusahaan diwajibkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia pada tahun 2013 tumbuh sebesar 5,78 persen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. lurus dengan risiko yang diperoleh. Return setiap jenis asset akan dijadikan

BAB I PENDAHULUAN. menjaga kontinuitas perkembangan usahanya dari waktu ke waktu. Masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan investor perorangan maupun badan usaha menanamkan dana ke dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi di Indonesia adalah pasar modal. Pasar modal efektif

TINJAUAN PUSTAKA. Likuiditas merupakan suatu indikator yang mengukur kemampuan perusahaan

ANALISIS KINERJA KEUANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Bidang keuangan merupakan bidang yang sangat penting dalam

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sektor industri yang memberikan kontribusi cukup besar. Berdasarkan data pada

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. yang bersumber dari masyarakat yang memiliki kelebihan dana ke berbagai sektor yang

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan operasional sehari-hari maupun untuk membiayai investasi jangka

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT.

BAB I PENDAHULUAN. diukur dengan Current Ratio, Debt to Equity dan Return on Investment terhadap

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan yang relatif sulit dipecahkan. Dipandang dari sisi kreditur,

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu

BAB I PENDAHULUAN. maksimal seperti yang telah ditargetkan, perusahaan dapat berbuat banyak bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal Indonesia telah menjadi perhatian banyak pihak, khususnya

BAB I PENDAHULUAN UKDW. membutuhkan dana dengan pihak yang kelebihan dana. Pasar modal dapat

BAB II URAIAN TEORITIS

Analisa Rasio Keuangan Untuk Meningkatkan Kinerja Keuangan Pada PT. Bukit Asam, Tbk

LAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. Febriyanto, S.E., M.M.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORITIS. dalamnya kas, sekuritas, piutang, persedian, dan dan dalam beberapa

BAB I PENDAHULUAN. pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal mempunyai peranan penting dalam pembangunan ekonomi suatu

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan memerlukan modal untuk menjalankan kegiatan usahanya,

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup bagus dan cenderung diminati oleh investor sebagai salah satu target

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan dana yang cukup. Dana yang dibutuhkan berasal dari kekayaan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan bertujuan untuk mencari profitabilitas. Profitabilitas

BAB 1 PENDAHULUAN. pasar modal adalah dengan harapan memperoleh capital gain dan dividen.

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN COMMON SIZE DAN RASIO- RASIO KEUANGAN PADA PT SAPTA PRIMA ADIKARYA PALEMBANG

PENDAHULUAN. Banyak perusahaan yang berskala besar atau kecil akan. mempunyai perhatian besar di bidang keuangan, terutama dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku, yang memiliki harapan akan kesejahteraan masyarakat yang lebih baik.

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA LAPORAN KEUANGAN PT. SIANTAR TOP (PERSERO) TBK. : Sovia Yohana Lumban : 1A214419

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan sebagai suatu hal yang merupakan tuntutan bangsa

Bab II. Tinjauan Pustaka

BAB I PENDAHULUAN. sebesar 6,23% sedikit turun dibandingkan pada tahun 2011 yaitu 6,5%. Meskipun

BAB I PENDAHULUAN. pembiayaan dari dalam perusahaan (internal financing) maupun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS PENGARUH PENGELOLAAN MODAL KERJA TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. dapat dikatakan sehat apabila perusahaan dapat bertahan dalam kondisi ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis dewasa ini cenderung semakin pesat. Tingkat

BAB III METODE PENELITIAN. Definisi operasional merupakan petunjuk atau gambaran tentang bagaimana suatu

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. dan pembahasan dapat disimpulkan kinerja keuangan PT Indofood Tbk adalah

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. saran yang sesuai dengan penelitian analisis data yang telah dilakukan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dana atau modal. Dalam memenuhi kebutuhan dana atau modal, perusahaan sering

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki saham suatu perusahaan, jika harga saham suatu perusahaan selalu

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi target yang telah ditetapkan. Artinya besar keuntungan haruslah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba

ANALISIS PERKEMBANGAN PT ANEKA TAMBANG DITINJAU DARI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. implikasi pada persaingan antarperusahaan. Untuk itu, sebagai pelaku dari

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era globalisasi, perusahaan dituntut untuk mempertahankan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja perbankan di Indonesia merupakan objek sekaligus subjek yang

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai keuangan yang baik, yang pada akhirnya akan meningkatkan nilai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era globalisasi ini dunia usaha semakin berkembang pesat dengan

I. PENDAHULUAN. Setiap perusahaan memiliki tujuan untuk mencari profitabilitas. Profitabilitas

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. telah ditetapkan. Tujuan yang ditetapkan oleh perusahaan ada tujuan jangka pendek dan

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semenjak bulan Januari 2013 seluruh industri keuangan di Indonesia, termasuk dengan industri asuransi berada dibawah lembaga Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Lembaga ini bertugas untuk melakukan pengawasan terhadap transparansi keuangan dan kegiatan operasional seluruh lembaga keuangan, mempertahankan dan memelihara kestabilan perekonomian, serta melindungi kepentingan nasabah dan masyarakat. Industri perasuransian merupakan bagian dari sektor jasa keuangan Indonesia yang memiliki peran strategis dalam penciptaan kesetabilan perekonomian Indonesia melalui aspek pengelolaan risiko. Industri perasuransian menjadikan salah satu bentuk lembaga keuangan bukan bank yang menjanjikan perlindungan kepada pihak tertanggung (pihak yang mengasuransikan sesuatu) karena apabila terjadi sesuatu dengan yang diasuransikan tersebut mendatang, pihak tertanggung akan memperoleh uang untuk mengganti (mengurangi) kerugian yang terjadi. Perusahaan-

2 perusahaaan asuransi yang berkembang saat ini di Indonesia yakni perusahaan asuransi jiwa, perusahaan asuransi kerugian/umum, perusahaan reasuransi umum, perusahaan asuransi sosial dan lain-lain. Adapun fungsi utama perusahaan asuransi adalah memberikan perlindungan terhadap kemungkinan terjadinya kerugian pada masa mendatang. Perusahaan perasuransian yang memiliki izin usaha untuk beroperasi di Indonesia per 31 Desember 2013 adalah 405 perusahaan. Hal ini merupakan sebuah pertumbuhan jumlah perusahaan perasuransian di Indonesia yang di tahun sebelumnya tercatat per 31 Desember 2012 yaitu 398 perusahaan sebagaimana disajikan pada Tabel 1.1. berikut ini : Tabel 1.1. Pertumbuhan Jumlah Perusahaan Perasuransian 2009-2013 No Uraian Jumlah Perusahaan Pertumbuhan (%) 2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013 Asuransi 1 jiwa 46 46 45 47 50 2,22 0-2,17 4,44 6,38 2 Asuransi umum 89 87 85 84 85-1,11-2,25-2,30-1,18 1,19 3 Reasuransi 4 4 4 4 4 0 0 0 0 0 4 Asuransi sosial dan jaminan sosial, 5 5 5 5 5 0 0 0 0 0 PNS dan TNI Polri 5 Pialang asuransi 142 138 138 150 151 0,71-2,82 0,00 8,70 0,67 6 Pialang reasuransi 22 25 27 29 30 4,76 13,64 8,00 7,41 3,45 7 Penilaian kerugian 28 28 27 26 26 3,70 0-3,57-3,70 0 asuransi 8 Konsultan aktuaria 29 28 29 29 29 7,41-3,45 3,57 0 0 9 Agen asuransi 14 16 21 24 25 40,00 14,29 31,25 14,29 4,17 Total 379 377 381 398 405 2,16-0,53 1,06 4,46 1,76 Sumber : Direktori Perasuransian Indonesia 2013(Diolah Peneliti 2014)

3 Peningkatan jumlah perusahaan asuransi di Indonesia menunjukan fenomena bahwa pertumbuhan ini menjadi indikator agar dapat lebih memberikan kontribusi besar dalam mendukung pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Menurut Kugles dan Ofoghi (2006) dalam Hendrisman Rahim (2013) menyatakan bahwa dalam jangka panjang fungsi permintaan asuransi akan dipengaruhi oleh Gross Domestic Produk (GDP) suatu negara. Sementara itu, kontribusi sektor asuransi terhadap Gross Domestic Produk (GDP) di Indonesia mengalami peningkatan. Berikut Tabel 1.2. menyajikan Gross Domestic Produk (GDP) Indonesia tahun 2009-2013: Tabel 1.2. Premi Bruto dan Gross Domestic Produk (GDP) Indonesia 2009-2013 Dalam Triliun Rupiah Tahun Premi bruto Pertumbuhan (%) Gross domestic produk (GDP) Pertumbuhan (%) Ratio 2009 106,45 17,9 5.613,44 13,4 1,9 2010 125,12 17,5 6.422,90 14,4 1,95 2011 153,13 22,4 7.427,10 15,4 2,06 2012 178,07 16,3 8.241,90 11 2,16 2013 221,77 24,5 9.083,97 10,2 2,44 Sumber : Badan Pusat Statistik Jumlah premi bruto industri asuransi pada tahun 2013 adalah Rp. 221,77 triliun, meningkat dari angka tahun sebelumnya Rp. 178,07 triliun. Kontribusi sektor asuransi terhadap Gross Domestic Produk (GDP) pada tahun 2013 adalah Rp. 9.083,97 triliun, meningkat dari angka tahun sebelumnya Rp. 8.241,80 triliun. Pada rasio mengalami peningkatan dari 2,16% menjadi 2,44% pada tahun 2013. Angka pertumbuhan tersebut menunjukkan potensi

4 permintaan atas industri perasuransian Indonesia yang makin kuat dan dapat tumbuh besar. Pertumbuhan industri perasuransian diyakini akan terus tumbuh jika tingkat permodalan dalam suatu perusahaan asuransi dikelola dengan efisien dan efektif. Hal ini karena modal yang besar akan menunjang pertumbuhan perusahaan atau kegiaan operational perusahaan asuransi. Menurut Riyanto (2001), modal kerja adalah nilai aktiva atau harta yang dapat segera dijadikan uang kas dan digunakan perusahaan untuk keperluan sehari-hari, misalnya untuk membayar gaji pegawai, pembelian bahan mentah, membayar ongkos angkutan, membayar hutang dan sebagainya. Efisiensi penggunaan kas pada perusahaan asuransi dapat dilihat atau dideteksi dari besar kecilnya dan tinggi rendahnya perputaran kas (cash turnover). Kas adalah salah satu unsur modal kerja yang paling tinggi tingkat likuiditasnya. Semakin besar jumlah kas yang dimiliki oleh perusahaan maka semakin tinggi pula tingkat likuiditasnya. Ini berarti bahwa perusahaan mempunyai risiko yang lebih kecil untuk tidak dapat memenuhi kewajiban finansialnya. Setiap perusahaan membutuhkan dana untuk menjalankan operasionalnya, sehingga dibutuhkan peran manajemen dalam membuat keputusan yang tepat untuk perusahaan. Dana yang diperlukan oleh perusahaan bersumber dari pemilik perusahaan asuransi maupun dari pinjaman. Pinjaman dalam sumber

5 pendanaan mempunyai manfaat diantara lain dapat mengurangi jumlah pembayaran pajak karena beban bunga tetap yang ditimbulkan dari utang berbeda dengan pembayaran deviden yang tidak dapat mengurangi pembayaran pajak (Sibuea, 2012). Namun, penggunaan pinjaman juga mempunyai kerugian karena timbulnya ancaman akan biaya keagenan dan kebangkrutan. Salah satu rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat penggunaan utang di perusahaan adalah debt to equity ratio. Debt to equity ratio menunjukkan kemampuan modal sendiri dalam membiayai utang yang dimiliki perusahaan. Kelangsungan hidup perusahaan (going concern) sangatlah penting bagi perusahaaan asuransi untuk menjalankan fungsinya dalam membantu pemenuhan perlindungan. Profitabilitas adalah salah satu faktor yang mempengaruhi kelangsungan hidup sebuah perusahaan yakni dengan mendapatkan laba yang maksimal. Untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan manajemen dengan tingkat efektifitas yang tinggi profitabilitas sendiri, dipengaruhi oleh banyak faktor. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap profitabilitas suatu perusahaan, dapat digunakan rasio keuangan. Menurut Riyanto (2001), Return On Investment (ROI) digunakan untuk mengukur profitabilitas perusahaan. Return On Investment (ROI) merefleksikan seberapa banyak perusahaan telah memperoleh hasil atas seluruh sumber daya keuangan yang ditanamkan pada perusahaan.

6 Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti tertarik dengan judul Pengaruh Perputaran Modal Kerja, Perputaran Kas, dan Debt To Equity Ratio Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Asuransi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2009-2013. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut maka rumusan masalah adalah Apakah perputaran modal kerja, perputaran kas, dan debt to equity ratio berpengaruh terhadap profitabilitas pada perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2009-2013? 1.3 Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah dalam penelitian ini, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh perputaran modal kerja, perputaran kas, dan debt to equity ratio terhadap profitabilitas pada perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2009-2013. 1.4 Manfaat Penelitian Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan, antara lain: 1. Memberikan kontribusi pemikiran terhadap para pemakai laporan keuangan dalam memahami bagaimana pengaruh perputaran modal kerja, perputaran kas, dan debt to equity ratio terhadap profitabilitas.

7 2. Menambah pengetahuan pihak manajemen perusahaan mengenai besarnya pengaruh perputaran modal kerja, perputaran kas, dan debt to equity ratio terhadap profitabilitas, sehingga diharapkan membantu pihak manajemen dalam pengelolaan keuangannya untuk memaksimalkan profitabilitas. 3. Memberikan referensi bagi peneliti selanjutnya yang tertarik untuk meneliti tentang pengaruh perputaran modal kerja, perputaran kas, dan debt to equity ratio terhadap profitabilitas. 1.5 Kerangka Pemikiran Rasio keuangan merupakan rasio yang digunakan oleh perusahaan untuk mengukur efektif tidaknya kebijakan yang telah diambil oleh perusahaan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan laporan keuangan perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2009-2013. Kerangka pikir dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut: Perputaran modal kerja Variabel X1 Perputaran kas Variabel X2 Profitabilitas Variabel Y Debt to equity ratio Variabel X3 Gambar 1. Kerangka pikir

8 1.6 Hipotesis Berdasarkan pada rumusan masalah dan kerangka pikir maka hipotesisnya adalah sebagai berikut: 1. H1 = Perputaran modal kerja berpengaruh positif terhadap profitabilitas (ROI). 2. H2 = Perputaran kas berpengaruh positif terhadap profitabilitas (ROI). 3. H3 = Debt to equity ratio berpengaruh positif terhadap profitabilitas (ROI). 4. H4 = Perputaran modal kerja, perputaran kas, dan debt to equity ratio secara bersama-sama berpengaruh terhadap profitabilitas (ROI).