BAB III METODE PENELITIAN. masalah yang di bentuk berdasarkan teori. dalam penelitian ini menggunakan data runtut waktu (time series) dan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini termasuk dalam kategori metode penelitian kuantitatif,

BAB III METODE PENELITIAN. minimum sebagai variabel independen (X), dan indeks pembangunan manusia

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui pengaruh belanja daerah, tenaga kerja, dan indeks pembangunan

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan adalah data sekunder runtun waktu atau time series berbentuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. perbankan syariah, dan data dana pihak ketiga (DPK) perbankan syariah dari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penulis melakukan penelitian pada Bank Umum Syariah, periode waktu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Mega, Bank Bukopin Syariah dan Bank BRI Syariah. a) Usaha Mikro, Kecil dan Menengah tahun

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah yang

BAB III METODE PENELITIAN. Daerah) di seluruh wilayah Kabupaten/Kota Eks-Karesidenan Pekalongan

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah koperasi-koperasi pegawai republik

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELTIAN. Riau, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI. Yogyakarta, Jawa Timur,

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 2002). Penelitian ini dilakukan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Daerah Istimewa Yogyakarta, yang terdiri dari Kabupaten Bantul, Kabupaten

3. METODE. Kerangka Pemikiran

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. mengetahui hubungan antara variabel bebas net profit margin, return on asset,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. PAD dari masing-masing kabupaten/kota di D.I Yogyakarta tahun

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dibandingkan dengan produksi sub-sektor perikanan tangkap.

III. METODELOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN. Dengan pengertian obyek penlitian yang dikemukakan oleh Sugiyono (2010:38)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kab/Kota di 6 Provinsi Pulau Jawa Periode tahun , peneliti mengambil

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. ASEAN. Pengambilan data penelitian ini dilakukan di 7 (tujuh) Negara ASEAN yaitu

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Jawa Periode tahun karena di Pulau Jawa termasuk pusat pemerintahan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini dapat diklasifikasikan menjadi dalam penelitian explanatory,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Bandung. Periode penelitian dipilih dari tahun 2011 sampai 2015 dan meliputi 5

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tahun berturut-turut, dari tahun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tenggara Barat dengan menggunakan data variabel kemiskinan digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. wisata, jumlah wisatawan dan Produk Domestik Regional Bruto terhadap

BAB III METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN. Didalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif kuantitatif

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. syarat kriteria BLUE (Best Unbiased Estimato). model regresi yang digunakan terdapat multikolinearitas.

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan

BAB III. Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Variabelnya dapat diidentifikasi dan diukur dengan alat-alat yang objektif.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penulisan ini adalah data sekunder berupa data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian pengujian hipotesis (hypothesis testing) yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Apakah investasi mempengaruhi kesempatan kerja pada sektor Industri alat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data panel, yaitu model data yang menggabungkan data time series dengan crosssection.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengenai situasi dan kondisi latar penelitian. Menurut Arikunto (1989),

BAB III METODE PENELITIAN. kabupaten/kota di provinsi Jawa Tengah yang terdiri dari : 1. Kab. Banjarnegara 13. Kab. Demak 25. Kab.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. dari Direktorat Jendral Perimbangan Keuangan Kementrian Keuangan

III. METODE PENELITIAN. berupa data panel terdiri dari dua bagian yaitu : (1) time series dan (2) cross

BAB III METODI PENELITIAN. kabupaten/kota di provinsi Bali pada tahun

BAB III METODE PENELITIAN. terdapat di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2012 sampai dengan tahun

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel yang diduga mampu mempengaruhi Loan to Deposit Ratio

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. di peroleh dari Website Bank Muamlat dalam bentuk Time series tahun 2009

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Peramalan merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dalam penelitian ini adalah Kontribusi Usaha Kecil Menengah (UKM)

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diambil dari BPS dengan

III. METODE PENELITIAN. series dan (2) cross section. Data time series yang digunakan adalah data tahunan

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Upah

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder bersifat runtun waktu (time series)

BAB III METODE PENELITIAN. syariah di Indonesia, adapun sampel dipilih berdasarkan metode puposive random

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data. merupakan data sekunder yang bersumber dari data yang dipublikasi oleh

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengguji hipotesis sehingga termasuk dalam

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. yaitu infrastruktur listrik, infrastruktur jalan, infrastruktur air, dan tenaga kerja.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi/Objek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Provinsi Jawa Timur. Pemilihan Provinsi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi provinsi jawa tengah dipilih karena Tingkat kemiskinan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Data hasil penelitian dapat dikelompokkan menjadi, yaitu data kualitatif dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan mengidentifikasi dan menganalisis pengaruh investasi,

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, dimana dalam penelitian ini ditujukan untuk mencari pengaruh keterkaitan antara variabel independen dan variabel dependennya, sebagaimana ada batasanbatasan masalah yang di bentuk berdasarkan teori. B. Jenis dan Sumber Data Jenis data dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder dalam penelitian ini menggunakan data runtut waktu (time series) dan individual (cross section) dalam bentuk triwulanan selama periode 2010-2015. Data dalam penelitian ini menggunakan rasio keuangan meliputi data Capital Adequacy Ratio (CAR), Dana Pihak Ketiga (DPK), Return on Assets (ROA), dan Finance Deposit Ratio (FDR) yang bersumber dari laporan publikasi Otoritas Jasa Keuangan pada periode 2010-2015. C. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara non participant observation yaitu dengan mengkaji buku-buku, jurnal dan makalah untuk mendapatkan landasan teoritis yang komprehensif serta eksplorasi laporan keuangan dari bank. Data di peroleh dari mengutip

38 langsung yang di terbitkan Otoritas Jasa Keuangan pada periode 2010-2015. D. Populasi Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bank Umum Syariah yang ada di Indonesia. E. Sampel Teknik pengambilan sampling yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang berdasarkan pada pertimbangan kriteria tertentu. 1 1. Perbankan syariah yang menerbitkan Annual Report pada januari 2010 hingga desember 2015. 2. Laporan keuangan di ambil berdasarkan laporan keuangan triwulan. Berdasarkan kriteria tersebut maka dihasilkan 5 bank umum syariah meliputi Bank BNI Syariah, Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri, Bank Rakyat Indonesia Syariah, dan Bank Bukopin Syariah. F. Metode Analisis Data Metode analisis data penelitian ini menggunakan analisis model regresi data panel dan path analysis. Data Panel adalah menggabungkan data time-series (runtun-waktu) dan data cross secction (individual). 1 Ibid.

39 Dalam esensinya memiliki dimensi ruang dan waktu. 2 Keuntungan menggunakan analisis ini antara lain, (1) mampu menyediakan data yang lebih banyak karena merupakan gabungan dari dua data time series dan cross section, sehingga akan lebih menghasilkan degree of fredom yang lebih besar. (2) menggabungkan informasi dari data time-series dan data cross secction dapat mengatasi masalah yang timbul ketika ada masalah penghilangan variabel (omitted-variable). 3 Keunggulan regresi data panel antara lain: 1. Teknik estimasi Panel data dapat mengatasi heterogenitas individu secara eksplisit dengan memberikan variabel spesifik individu. 2. Kemampuan mengontrol heterogenitas ini selanjutnya menjadikan data panel dapat digunakan untuk menguji dan membangun model perilaku kompleks. 3. Dengan mempelajari observasi cross-section yang berulang-ulang, sehingga metode data panel cocok digunakan untuk mempelajari dinamika perubahan (study of dynamic adjustment). 4. Dengan menggabungkan antara observasi time-series dan cross section, data panel memiliki implikasi ada data yang lebih informative, lebih variatif, dan kolinieritas (multiko) antara data semakin 2 Gujarati, Damodar, N, Dasar-Dasar Ekonometrika, Buku 2, Edisi 5, Jakarta: Salemba Empat, 2012, hal 235. 3 Agus, Widarjono, Ekonometrika Pengantar dan Aplikasinya, Edisi keempat, Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2013, hal 353.

40 berkurang, dan derajat kebebasan (degree of freedom/df) lebih tinggi sehingga dapat diperoleh hasil estimasi yang lebih efisiensi. 5. Data panel paling baik untuk mendeteksi dan mengukur dampak secara sederhana tidak bias dilihat pada data cross section murni atau time series murni. 6. Data panel dapat digunakan untuk meminimalkan bias yang mungkin ditimbulkan oleh agregasi data individu. 4 Sedangkan path analysis adalah pengembangan dari teknik analisis regresi linier berganda atau analisis jalur adalah penggunaan analisis regresi untuk mengukur hubungan kausalitas antar variabel yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan teori. Analisis jalur digunakan untuk menganalisis pola hubungan antar variabel dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh langsung maupun tidak langsung antara variable independen terhadap variable dependen sekaligus memungkinkan pengujian terhadap variabel intervening. Prinsip dasar yang sebaiknya dipenuhi dalam analisis jalur di antaranya ialah : 5 1. Adanya linieritas. Hubungan antar variabel bersifat linier. 2. Sebaiknya hanya terdapat multikolinieritas yang rendah. 3. Terdapat lebih dari 100 sampel. 4 Ibid., hal 237. 3. 5 Sarwono, Jonathan, Analisis Jalur untuk riset Bisnis, Yogyakarta: Andi, 2007, hal.

41 Berdasarkan model penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu model analisis regresi data panel dan analisis jalur, dimana kedua model tersebut akan di gabungkan menjadi satu kesatuan, maka model regresi yang di gunakan dalam penelitian ini sebagai berikut : Substruktur I Y₁ it = β 0 + β 1 X 1it + β 2 X 2it + µ it Substruktur II Y₂ it = β 0 + β 3 X 1it + β 4 Y₁Y 2it + β 5 X 2it + µ it Y₂ : Return On Asset (ROA) Y₁ : Finance Deposit Ratio (FDR) X₁ : Dana Pihak Ketiga (DPK) X₂ : Capital Adequacy Ratio (CAR) µ it : Error β 0 : Konstanta β 1,2,3,4,5 : Koefisien jalur i : Bank t : Tahun

42 ε₁ X1 : DPK ε₂ Y1 : FDR Y2 : ROA X3 : CAR Gambar 3.1 Model Analisis Jalur G. Metode Estimasi Model Regresi Panel Dalam metode estimasi model regresi data panel dapat dilakukan melalui tiga pendekatan, antara lain: 6 1. Model Ordinary Least Square (OLS) Pooled (Common Effect) Merupakan pendekatan model data panel yang paling sederhana karena hanya mengkombinasikan data time series dan cross section. Pada model ini tidak diperhatikan dimensi waktu maupun individu, sehingga diasumsikan bahwa perilaku data perusahaan sama dalam berbagai kurun waktu. Metode ini bisa menggunakan pendekatan Ordinary Least Square (OLS) atau teknik kuadrat terkecil untuk mengestimasi model data panel. 6 Widarjono, Agus, Ekonometrika Pengantar dan Aplikasinya, Yogyakarta : Ekonisia FE UII, 2009, hal 231-241.

43 2. Model Fixed Effect Model ini mengasumsikan bahwa perbedaan antar individu dapat diakomodasi dari perbedaan intersepnya. Untuk mengestimasi data panel model Fixed Effect menggunakan teknik variable dummy untuk menangkap perbedaan intersep antar perusahaan, perbedaan intersep bisa terjadi karena perbedaan budaya kerja, manajerial, dan insentif. Namun demikian slopnya sama antar perusahaan. Model estimasi ini sering juga disebut dengan teknik Least Squares Dummy Variable (LSDV). 3. Model Random Effect Model ini akan mengestimasi data panel dimana variabel gangguan mungkin saling berhubungan antar waktu dan antar individu. Pada model Random Effect perbedaan intersep diakomodasi oleh error terms masing-masing perusahaan. Keuntungan menggunkan model Random Effect yakni menghilangkan heteroskedastisitas. Model ini juga disebut dengan Error Component Model (ECM). Dalam metode Ordinary Least Square (OLS) tidak bisa digunakan untuk mendapatkan estimator yang efisien bagi model random effect. Sehingga metode yang tepat untuk mengestimasi model random effect adalah Generalized Least Square (GLS) dengan asumsi homokedastisitas dan tidak ada cross sectional correlation.

44 H. Pemilihan Model Untuk memilih model yang paling tepat digunakan dalam mengelola data panel, terdapat beberapa pengujian yang dapat dilakukan yakni: 1. Uji F Statistik (Chow test) Untuk mengetahui model mana yang lebih baik dalam pengujian data panel, bisa dilakukan dengan penambahan variabel dummy sehingga dapat diketahui bahwa intersepnya berbeda dapat diuji dengan uji F Statistik. Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah teknik regresi data panel dengan metode Fixed Effect lebih baik dari regresi model data panel tanpa vaiabel dummy atau metode Common Effect dengan melihat sum of residuals (RSS). Adapun uji F statistiknya adalah sebagai berikut: F = Dimana SSRR dan SSRu merupakan sum of squared residuals teknik tanpa variable dummy (common effect) yaitu sebagai restricted model dan teknik fixed effect dengan variable dummy sebagai unrestricted model. Hipotesis nul pada uji ini adalah intersep sama, atau dengan kata lain model yang tepat untuk regresi data panel adalah Common Effect, dan hipotesis alternatifnya adalah intersep tidak sama atau model yang tepat untuk regresi data panel adalah Fixed Effect. Hipotesis untuk uji Chow test adalah:

45 H0 : Model OLS Pooled (Common Effect) H 1 : Model Fixed Effect Dalam pengambilan hipotesis uji F Statistik ini, apabila nilai F hitung lebih besar dari F kritis maka hipotesis nul di tolak yang artinya model yang tepat untuk regresi data panel adalah Fixed Effect. Dan sebaliknya, apabila nilai F hitung lebih kecil dari F kritis maka hipotesisi nul diterima yang artinya model yang tepat untuk regresi data panel adalah model Common Effect. 2. Uji Hausman test Hausman telah mengembangkan suatu uji untuk memilih apakah metode Fixed Effect dan metode Random Effect lebih baik dari metode Common Effect. Uji Hausman ini didasarkan pada ide bahwa kedua metode Least Square Dummy Variabel (LSDV) dalam metode Fixed Effect dan Generalized Least Square (GLS) dalam metode Random Effect adalah efisien sedangkan Ordinary Least Square (OLS) dalam metode Commont Effect tidak efisien di dalam hipoteis nul. Dilain pihak, hipotesis alternatifnya adalah metode OLS efisien dan GLS tidak efisien. Karena itu, uji hipotesis nul nya adalah hasil estimasi keduanya tidak berbeda sehingga uji Hausman bisa dilakukan berdasarkan perbedaan estimasi tersebut. Statistik uji Hausman mengikuti distribusi statistik Chi-Square dengan derajat kebebasan (df) sebanyak jumlah variabel bebas

46 (variable independen). Pengambilan hipotesis dalam uji Hausman Test adalah: H 0 : β 1 > 0,05 Model Random Effect H 1 : β 2 < 0,05 Model Fixed Effect Apabila nilai statistik Hausman lebih besar dari nilai krisis Chi- Square maka hipotesis nul ditolak yang artinya model yang tepat untuk regresi data panel adalah model Fixed Effect. Dan sebaliknya, apabila nilai statistik Hausman lebih kecil dari nilai krits Chi-Square maka hipotesis nul diterima yang artinya model yang tepat untuk regresi data panel adalah model Random Effect. 7 I. Uji Asumsi Klasik Data Panel Dengan pemakain metode Ordinary Least Square (OLS), untuk menghasilkan nilai parameter model penduga yang lebih tepat, maka diperlukan pendeteksi apakah model tersebut menyimpang dari asumsi klasik atau tidak, deteksi tersebut terdiri dari: 1. Multikolinieritas Multikolinieritas adalah hubungan linier antara variable independen di dalam regresi berganda dalam persamaan. Hubungan linier antara variabel independen dapat terjadi dalam bentuk hubungan linier yang sempurna (perfect) dan hubungan 7 Gujarati, Damodar, N, Dasar-Dasar Ekonometrika, Edisi 5, Buku 2, Jakarta: Salemba Empat, 2012, hal 253.

47 linier yang kurang sempurna (imperfect). 8 Uji Multikolinieritas perlu dilakukan pada saat regresi linier menggunakan lebih dari satu variabel bebas. Jika variabel bebas hanya satu, maka tidak mungkin terjadi multikolinieritas. Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah dalam regresi ini ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Jika terjadi korelasi maka dinamakan terdapat problem multiolinearitas. Untuk mengatasi masalah kolinearitas, satu variabel independen yang memiliki korelasi dengan variabel independen lain harus dihapus. 2. Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui model regresi tidak terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homokedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas dan tidak terjadi heteroskedastisitas. 9 Heteroskedastisitas biasanya terjadi pada data cross section, dimana data panel lebih dekat ke ciri data cross section dibandingkan time series. Dalam metode Generalized Least 8 Widarjono, agus, Ekonometrika Pengantar dan Aplikasinya, edisi keempat, Yogyakarta: UPP STIM YKPN, hal 101. 9 Ghozali, Imam, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS19, Edisi 5, Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2011, hal 139.

48 Square (GLS), model ini sudah diantisipasi dari heterokedastisitas dan tidak ada cross sectional correlation. 10 Sehingga jika metode yang baik di gunakan menggunakan Random effect, maka tidak perlu dilakukan uji heteroskedastisitas. 3. Autokorelasi Tujuan pengujian autokorelasi adalah untuk mengetahui apakah terdapat korelasi atau tidak antara kesalahan penganggu pada periode t dengan periode sebelumnya (t-1). Jika terjadi korelasi, maka dianggap terkena autokorelasi. J. Uji Statistik Analisis Regresi Uji signifiknasi merupakan prosedur yang digunakan untuk menguji kesalahahan atau kebenaran dari hasil hipotesis nol dari sampel. Adapun uji statistik analisis regresi tersebut antara lain: 1. Uji Koefisiensi Determinasi (R-Square) Suatu model mempunyai kebaikan dan kelemahan jika diterapkan dalam masalah yang berbeda. Untuk mengukur kebaikan suatu model (goodness of fit) digunakan koefisien determinasi ( ). Nilai koefisien determinasi merupakan suatu ukuran yang menunjukkan besar sumbangan dari variabel independen terhadap variabel dependen, atau dengan kata lain 10 Basuki, Agus Tri, dan Immamudin Yuliadi, Ekonometrika: Teori dan Aplikasi, Yogyakarta: Mitra Pustaka Matani, 2015, hal 138.

49 koefisien determinasi menunjukkan variasi turunnya Y yang diterangkan oleh pengaruh linear X. Nilai koefisien determinan antara 0 dan 1. Nilai koefisien determinan yang mendekati 0 (nol) berarti kemampuan semua variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen amat terbatas. Nilai koefisien determinan yang mendekati 1 (satu) berarti variabel-variabel independen hampir memberikan informasi yang dijelaskan untuk memprediksi variabel-variabel dependen. 11 2. Uji Signifikansi Simultan (Uji F-Statistik) Uji F-Statistik ini digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel independen secara keseluruhan atau bersama-sama terhadap variabel dependen. Untuk menguji ini dilakukan hipotesis sebagai berikut: a) Ho: β1=β2= 0, artinya secara bersama-sama tidak ada pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. b) Ha: β1 β2 0, artinya secara bersama-sama ada pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Pengujian ini dilakukan untuk membandingkan nilai F- hitung dengan tabel. Jika F-hitung lebih besar dari F-tabel 11 Widarjono, Agus, Ekonometrika Pengantar Dan Aplikasinya, Yogyakarta : Ekonosia FE UII, 2009, hal 26.

50 maka H0 ditolak, yang berarti variabel independen secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen. 12 3. Uji t-statistik Uji t menunjukkan seberapa jauh pegaruh dari satu variabel bebas secara individu dalam menerangkan variansi variabel dependen. Uji t dapat dilakukan dengan membandingkan t hitung dan t tabel. Rumus untuk mendapatkan t hitung adalah sebagai berikut: t hitung = (β 1 β)/ sβ 1 dimana: β 1 = koefisien variabel independen ke-i β sβ 1 = nilai hipotesis nol = simpangan baku dari variabel independen ke-i Pada tingkat signifikasi alpha 5 persen (0,05) dengan kriteria pengujian yang digunakan sebagai berikut: a. Jika t hitung < t tabel maka diterima dan ditolak, yang artinya adalah suatu variabel bebas (independen) tidak mempengaruhi variabel terikat (dependen) secara signifikan. 12 Ibid., hal 65.

51 b. Jika t hitung > t tabel maka ditolak diterima, yang artinya salah satu variabel bebas (independen) mempengaruhi variabel terikat (dependen) secara signifikan. 13 K. Pengukuran variabel 1. Variable Eksogen (X) Variabel Eksogen adalah variabel yang tidak memiliki anak panah yang mengarah kepadanya. Dalam penelitian ini terdapat 2 variabel eksogen yaitu: a. Total Dana Pihak Ketiga dengan rumus matematis : b. Capital Adequacy Ratio (CAR) dengan rumus matematis : 2. Variable Endogen (Y₂) Variabel endogen adalah variabel yang mempunyai anak panah yang mengarahnya. Dalam penelitian ini terdiri dari satu variable endogen yaitu ROA. a. Return On Asset (ROA) dengan rumus matematis : 3. Variable Perantara Endogen/ Intervening (Y₁) 13 Ibid., hal 63.

52 Variabel perantara endogen adalah variabel yang mempunyai anak panah yang yang menuju ke arahnya dan dari arah variabel tersebut dalam suatu model diagram jalur. Dalam penelitian ini terdiri dari satu variabel perantara endogen yaitu FDR. a. Finance Deposit Ratio (FDR) dengan rumus matematis :